How to cite:
Aenah, N., Fauziah, Cindhy M, N., Hermin Marlian, Irene Virda Sakina, Nurlaela, Siti Farikha
(2022) Perbandingan Metode Analisis Α-Mangostin Dalam Plasma Darah Manusia Secara In Vitro,
Syntax Idea, 4(3), https://doi.org/ 10.36418/syntax-idea.v4i3.1828
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
Syntax Idea: pISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol.4, No.3, Maret 2022
PERBANDINGAN METODE ANALISIS Α-MANGOSTIN DALAM PLASMA
DARAH MANUSIA SECARA IN VITRO
Nur Aenah, Anisa Fauziah, Cindhy Maulida N, Hermin Marlian, Irene Virda
Sakina, Nurlaela, Siti Farikha
Universitas Singaperbangsa Karawang Jawa Barat, Indonesia
Email: Nuraenah2000@gmail.com, [email protected],
Abstrak
α-Mangostin merupakan senyawa yang memiliki fungsi sebagai antibakteri,
antijamur, antitumor, antiinflamasi, dan antioksidan. Validasi metode analisis α-
Mangostin dalam review artikel ini menggunakan dua metode yaitu
spektrofotometri ultraviolet dan KLT-densitometri. Dengan tujuan yaitu untuk
memvalidasi metode analisis yang paling sesuai pada penetapan kadar α-mangostin
dalam plasma darah manusia secara In vitro. Pada metode spektrofotometri
ultraviolet protein dilakukan pengendapan dengan metanol agar obat yang terikat
dengan protein dapat terbebaskan. Sedangkan pada KLT-Densitometri, silica gel 60
F254 sebagai fase diam dan kloroform:etil asetat (9:1) sebagai fase gerak dilakukan
proses pemisahan yang selanjutnya akan dilakukan proses scanner dengan
menggunakan densitometri. Dari kedua metode tersebut, metode yang paling baik
untuk analisis a-manhostin ini adalah metode KLT-Densitometri karena memiliki
nilai akurasi dsn linearitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode
spektrofotometri ultraviolet
Kata Kunci: α-mangostin; spektrofotometri ultraviolet; KLT-densitometri; validasi
analisis; In vitro
Abstract
α -Mangostin is a compound that has antibacterial, antifungal, antitumor, anti-
inflammatory, and antioxidant functions. The validation of the -Mangostin analysis
method in this review article uses two methods, namely ultraviolet
spectrophotometry and TLC-densitometry. With the aim of validating the most
suitable analytical method for in vitro determination of -mangostin levels in human
blood plasma. In the ultraviolet spectrophotometric method of protein precipitation
is carried out with methanol so that the drug bound to the protein can be freed.
Meanwhile, in TLC-Densitometry, silica gel 60 F254 as the stationary phase and
chloroform:ethyl acetate (9:1) as the mobile phase, the separation process is
carried out which will then be carried out by a scanner process using densitometry.
Of the two methods, the best method for the analysis of a-mangostin is the TLC-
Nur Aenah, Anisa Fauziah, Cindhy Maulida N, Hermin Marlian, Irene Virda Sakina,
Nurlaela, Siti Farikha
2 Syntax Idea, Vol. 4, No3, Maret 2022
Densitometry method because it has a higher accuracy and linearity value than the
ultraviolet spectrophotometric method.
Keywords: mangostin; ultraviolet spectrophotometry; TLC-densitometry; analytical
validation; In vitro
Pendahuluan
Pada masa sekarang, kebutuhan akan obat baru terus meningkat baik secara
kualitatif maupun kuantitatif. Penggunaan obat tradisional oleh masyarakat Indonesia
sudah dikenal sebelum adanya obat sintetis. Obat tradisional yang digunakan oleh
masyarakat Indonesia berasal dari alam, sehingga obat tradisional dapat digunakan
sebagai alternative dalam memenuhi kebutuhan obat baru. Pencarian obat baru dapat
dimulai dari isolasi dan identifikasi senyawa utama yang ada pada bahan alam. Salah
satu senyawa yang diketahui mempunyai khasiat yaitu α-mangostin. α-mangostin
merupakan salah satu senyawa turunan xanton yang terdapat pada kulit buah manggis
(Yunitasari, 2011).
Besarnya efek farmakologi yang diberikan oleh suatu obat seringkali dikaitkan
dengan konsentrasi obat bebas yang berikatan dengan reseptor yang sebagian besarnya
terdapat dalam sel-sel jaringan. Oleh karena sel-sel jaringan diperfusi oleh plasma,
maka pemeriksaan kadar obat dalam sampel plasma merupakan metode yang tepat
untuk pemantauan dan pengoptimalan manfaat terapi obat (Gaudiano, Bonabeau, &
Shargel, 2005).
Pada obat yang memiliki ikatan dengan protein plasma lebih dari 70% dapat
berpengaruh terhadap efek terapeutik dari obat tersebut. Oleh karena itu, obat tersebut
harus dibebaskan terlebih dahulu. Salah satu cara untuk membebaskan obat yang terikat
dengan protein plasma adalah dengan teknik pengendapan protein. Teknik ini dipilih
karena prosedurnya yang sederhana, sensitive dan meminimalisir kehilangan obat.
Dalam review ini terdapat dua metode yang digunakan untuk menganalisis α-
mangostin dalam sampel plasma manusia. Tujuan dari review artikel ini adalah untuk
membandingkan metode mana yang lebih sesuai untuk menganalisis α-mangostin dalam
sampel plasma darah manusia secara in vitro.
Metode Penelitian
Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Rasyid et al pada tahun 2015 telah
melakukan validasi metode analisis α-mangostin dalam plasma darah manusia secara in
vitro dengan menggunakan metode spektrofotometri ultraviolet (UV). Pada penelitian
ini dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan kemurnian dari sampel dengan menggunakan
plat KLT, lalu dilakukan pembuatan larutan induk α-mangostin dengan konsentrasi 100
ppm dengan menggunakan pelarut metanol, selanjutnya dilakukan penentuan panjang
gelombang maksimum α-mangostin dengan menggunakan spektrofotometri UV pada
panjang gelombang 200-400 nm, setelah diketahui panjang gelombang maksimum,
kemudian dilakukan pembuatan kurva kalibrasi dengan rentang konsentrasi sejumlah 2;
4; 6; 8; dan 10 μg/mL serta ditentukan persamaan regresinya. Setelah diperoleh kurva
Perbandingan Metode Analisis α-Mangostin dalam plasma darah manusia secara In Vitro
Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022 3
kalibrasi, konsentrasi terkecil yang masih dapat dideteksi (BD) dan terdeteksi secara
kuantitasi (BK) dihitung secara statistik melalui garis linier dari kurva standar.
Selanjutnya dilakukan uji akurasi dengan menetapan % perolehan kembali dengan
menggunakan persamaan regresi linear dari kurva kalibrasi, serta uji presisi dengan
menetapkan Relatif Standar Deviasi (RSD) atau Koefisien Variasi (KV) dari
perhitungan konsentrasi dari larutan pembanding α-mangostin dengan menggunakan
persamaan regresi linear dari kurva kalibrasi. Setelah dilakukan validasi metode
analisis, kemudian dilakukan penetapan kadar α-mangostin dalam plasma in vitro
dengan menggunakan metode spektrofotometri UV yang telah divalidasi.
Sedangkan penelitian yang telah dilakukan oleh Fauziah et al pada tahun 2017
telah melakukan validasi metode analisis α-mangostin dalam plasma darah manusia
secara in vitro dengan menggunakan kromatografi lapis tipis densitometri. Pada
penelitian ini dilakukan dahulu pembuatan larutan induk α-mangostin dengan
konsentrasi 1000 ppm dengan menggunakan pelarut metanol, selanjutnya dilakukan
analisis kualitatif pada larutan campuran pembanding α-mangostin 1000 ppm dan
larutan sampel α-mangostin 120 ppm (1:1), larutan pembanding α-mangostin 1000 ppm,
larutan sampel α-mangostin 120 ppm dengan menggunakan plat KLT dengan volume
penotolan 2 μL dengan jarak penotolan masing-masing 1 cm serta fase gerak (kloroform
- etil asetat (9:1)). Setelah dilakukan analisis kualitatif dilakukan validasi metode
analisis yang terdiri dari pembuatan Kurva Kalibrasi α mangostin dengan seri
konsentrasi sejumlah 50; 100; 150 ppm; 200; dan 250 ppm, data dari kurva kalibrasi
tersebut akan digunakan untuk penetapan liniearitas yang ditentukan dengan mengolah
data konsentrasi seri kadar (x) dan luas area (y) dari kurva kalibrasi yang diperoleh
menggunakan persamaan regresi linear sehingga diperoleh nilai koefisien korelasi (r).
Persamaan regresi ini dapat digunakan jika koefisien korelasinya 0,99 r 1.
Selanjutnya dilakukan uji akurasi dengan menetapan % perolehan kembali dengan
menggunakan persamaan regresi linear dari kurva kalibrasi, serta uji presisi dengan
menetapkan Relatif Standar Deviasi (RSD) atau Koefisien Variasi (KV) dari
perhitungan konsentrasi dari larutan pembanding α-mangostin dengan menggunakan
persamaan regresi linear dari kurva kalibrasi. Setelah itu, dilakukan penetapan batas
deteksi (BD) dan batas kuantitasi (BK) yang dihitung berdasarkan persamaan regresi
linear. Setelah dilakukan validasi metode analisis, kemudian dilakukan penetapan kadar
α-mangostin dalam plasma in vitro dengan menggunakan kromatografi lapis tipis
densitometri
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Roslinda, dkk menunjukkan
hasil uji kualitatif terhadap kemurnian α-mangostin dengan metode KLT menggunakan
fase diam plat silika gel 60 F254 dan fase gerak kloroform: metanol (9:1) pada larutan
pembanding, sampel, dan campuran pembanding dengan sampel diperoleh nilai Rf yang
sama pada ketiga totolan tersebut yaitu 0,533. Penelitian yang dilakukan oleh Fitra, dkk
Nur Aenah, Anisa Fauziah, Cindhy Maulida N, Hermin Marlian, Irene Virda Sakina,
Nurlaela, Siti Farikha
4 Syntax Idea, Vol. 4, No3, Maret 2022
juga menunjukkan nilai Rf yang sama dengan metode KLT menggunakan fase diam
yang sama dan fase gerak yang berbeda, yaitu kloroform: etil asetat (9:1).
Penelitian Roslinda, dkk dilanjutkan dengan penetapan kadar panjang gelombang
maksimum α-mangostin dengan menggunakan metode spektrofotometer ultraviolet
pada panjang gelombang 200-400nm terhadap larutan α-mangostin dengan konsentrasi
10 µg/mL yang dibuat dari larutan induk α-mangostin 100 µg/mL dengan pelarut
metanol menunjukkan panjang gelombang maksimum yang diperoleh yaitu 316,2nm.
Sedangkan pada penelitian Fitra, dkk melakukan penetapan kadar menggunakan TLC
scanner dan memperoleh panjang gelombang maksimum 317 nm dan didapat data luas
area dari senyawa α-mangostin.
Selanjutnya dilakukan penghitungan konsentrasi senyawa α-mangostin dan persen
perolehan kembali dengan menggunakan persamaan regresi linear dari kurva kalibrasi.
Pembuatan kurva kalibrasi α-mangostin pada penelitian Roslinda, dkk dibuat dengan
beberapa konsentrasi yaitu 2, 4, 6, 8 dan 10 µg/mL yang kemudian masing-masing
konsentrasi diukur serapannya pada panjang gelombang 316,2 nm. Sedangkan pada
penelitian Fitria, dkk pembuatan kurva kalibrasi α-mangostin dibuat dengan konsentrasi
50, 100, 150, 200, dan 250 ppm yang kemudian dilakukan scanning dengan
menggunakan TLC scanner pada panjang gelombang maksimum α-mangostin yaitu 317
nm sehingga didapatkan luas area dari masing-masing konsentrasi.
Hasil pengukuran kurva kalibrasi pada penelitian Roslinda, dkk menunjukkan
persamaan regresi linear y = 0,1584 + 0,0586x dengan nilai koefisien korelasi (r) =
0,9947. Sedangkan pada penelitian Fitria, dkk menunjukkan hasil persamaan regresi
linear y = 594,781 + 20,82242x dan koefisien korelasi (r) = 0,992206. Nilai koefisien
korelasi dari dua penelitian tersebut menunjukkan hasil yang linear, karena memenuhi
kriteria penerimaan yaitu 0,99 ≤ r < 1.
Dari hasil pengujian yang dilakukan Roslinda, dkk diperoleh standar deviasi dari
kurva kalibrasi tersebut yaitu 0,02203 µg/mL, batas deteksi α-mangostin 0,00312 µg/ml
dan batas kuantitasinya 0,01058 µg/ml. Sedangkan pada penelitian Fitria, dkk diperoleh
standar deviasi 3,7990 ppm, batas deteksi α-mangostin 37,8323 ppm dan batas
kuantitasinya 110,8014 ppm.
Kesimpulan
Didapatkan hasil bahwa penetapan kadar α-mangostin menggunakan metode
spektrofotometer ultraviolet yang telah ditambahkan ke dalam plasma manusia secara in
vitro telah memenuhi persyaratan akurasi, linieritas dan presisi. Dalam plasma darah
manusia di dapatkan hasil kadar α-mangostin secara in vitro ialah 3,747 % ± 93,9799%.
Metode yang valid untuk menganalisis α-mangostin dalam plasma darah manusia
secara in vitro ialah metode KLT-densitometri yang dapat digunakan sebagai metode
yang valid. Dilihat dari terpenuhinya parameter dengan nilai linearitas 0,9922 akurasi
96,0591%, presisi intraday dimulai dari konsentrasi 50 ppm, 100 ppm, dan 150 ppm.
Diperoleh rata rata % RSD sekitar 1,6440%, 2,1993% dan 1,6389%, presisi interday
yaitu 2,8533%, 1,4208%, 3,0985%, batas deteksi 37,832332 ppm dan batas kuantitasi
Perbandingan Metode Analisis α-Mangostin dalam plasma darah manusia secara In Vitro
Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022 5
110,8014ppm. Di dapatkan Kadar α-mangostin dalam plasma darah manusia yang
sebelumnya di tambahkan larutan αmangostin secara in vitro yaitu sebesar 115,2709 ±
3,7990 ppm dari kadar sampel 120 ppm.
Dari kesimpulan di atas makan di dapatkan hasil bahwa penetapan kadar a-
mangostin menggunakan metode spektro uv dan densitometri sudah memenuhi
persyaratan akurasi, linearitas dan presisi. Namun, metode yang lebih bagus untuk
analisis a-mangostin ini adalah metode densitometri. Karena nilai akurasi dan linearitas
pada metode klt densitometri lebih tinggi dibandingkan dengan metode spektro uv. Nilai
akurasi pada metode densitometri yaitu 96,0591% sedangkan nilai akurasi pada metode
klt 95,221%.
BIBLIOGRAFI
Agustina, R.(2014). Analisis α-Mangostin dari Ekstrak Kulit Buah Muda, Kulit Buah
Matang dan Kulit Batang Manggis (Garcinia mangostana, L) dengan TLC
Scannner. Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Andalas, Padang Google Scholar
Chaverri, J. P., Rodriguez, N. C., Ibarra, M. O., & Rojas, J. M. P. (2008). Medicinal
properties of mangosteen (Garcinia mangostana). Food and Chemical Toxicology,
46, 3227-3239. Google Scholar
Chaverri J. P., Reyes-Fermin L. M., Nolasco A. E. G., Orozco I. M., & Medina-Campos
O. N. (2009), ROS scavenging capacity and neuroprotective Effect of α-mangostin
against 3-nitropropionic acid in cerebellar granula neurons. Exp Toxicol Pathol, 61:
491-501. Google Scholar
Chaverri, J. P., Rodriguez, N. C., Ibarra, M. O., & Rojas, J. M. P. (2008). Medicinal
properties of mangosteen (Garcinia mangostana). Food and Chemical Toxicology,
46, 3227-3239. Google Scholar
Etatutwuni. (2013). Analisis α-Mangostin dari Ekstrak Kulit Buah dan Kulit Batang
Garcinia mangostana, L dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.Skripsi
Fakultas Farmasi Universitas Andalas, Padang. Google Scholar
Food and Drug Administration. (2001). Guidance for Industry :Bioanalytical Method
Validation. USA : Food and Drug. Google Scholar
Gaudiano, Paolo, Bonabeau, Eric, & Shargel, Ben. (2005). Evolving behaviors for a
swarm of unmanned air vehicles. Proceedings 2005 IEEE Swarm Intelligence
Symposium, 2005. SIS 2005., 317324. IEEE.Google Scholar
Ghazali, S.A.I.S.M., Lian, G.E.C., & Ghani, K.D.A. (2010). Chemical Constituent from
Roots of Garcinia mangostana Linn. J. Chemistry, 2, 134-142. Google Scholar
Harahap, Y. 2010. Sample Preparation, Bioavailbility and Bioequivalency. Jakarta :
Departement Farmasi UI. Google Scholar
Nur Aenah, Anisa Fauziah, Cindhy Maulida N, Hermin Marlian, Irene Virda Sakina,
Nurlaela, Siti Farikha
6 Syntax Idea, Vol. 4, No3, Maret 2022
Harahap, Y., Mansur, U., & Estherina, C. (2008). Validasi Metode Analisis Cilostazol
dalam Plasma In Vitro secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Majalah Ilmu
Kefarmasian, 5, (1), 9-20. Google Scholar
Iswari, K.,& Sudaryono, T. (2007). 4 Jenis Olahan Manggis, Si Ratu Buah Dunia dari
Sumbar. BPPT-Sumbar. Sumbar Barat. Google Scholar
Yunitasari, L. (2011). Gempur 41 Penyakit Dengan Buah Manggis Khasiat dan Cara
Pengolahan Untuk Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka baru press. Google Scholar
Copyright holder:
Nur Aenah, Anisa Fauziah, Cindhy Maulida N, Hermin Marlian, Irene Virda Sakina,
Nurlaela, Siti Farikha (2022)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: