How to cite:
Ardianto, Y., (2022) Penerapan Mencari Kartu Yang Disebar Ke Kelompok Lain Dan
Dipresentasikan Untuk Meningkatkan Nilai Pengetahuan Ips Peserta Didik Kelas Viii Smpn 4
Tanjung Palas, Syntax Idea, 4(4), https://doi.org/ 10.36418/syntax-idea.v4i4.1826
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
Syntax Idea: pISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol.4, No. 4, April 2022
PENERAPAN MENCARI KARTU YANG DISEBAR KE KELOMPOK LAIN
DAN DIPRESENTASIKAN UNTUK MENINGKATKAN NILAI
PENGETAHUAN IPS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 4 TANJUNG
PALAS
Yoyok Ardianto
Sekolah Menengah Pertama Negeri Tanjung Palas Kalimantan Utara, Indonesia
Abstrak
Kurangnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran menjadi faktor
penyebab dikembangkannya permainan mencari kartu yang disebar ke kelompok
lain dan dipresentasikan. Karya Inovasi pembelajaran ini bertujuan untuk
meningkatkan nilai ilmu pengetahuan IPS peserta didik kelas VIII SMPN 4
Tanjung Palas. Metode pengembangannya menggunakan penelitian dan
pengembangan. Kartu yang dicari adalah gambar atau tulisan dengan tema tertentu
yang disebar ke kelompok lain. Peserta didik mengumpulkan ke kelompoknya
sesuai tema dan mempresentasikannya. Pada bagian penutup dilaksanakan evaluasi
dengan bermain tebak kartu. Berdasarkan data hasil aplikasi praktis inovasi
pembelajaran ditemukan peningkatan hasil ulangan harian IPS peserta didik kelas
VIII SMPN 4 Tanjung Palas.
Kata Kunci: mencari kartu; presentasi; pengetahuan
Abstract
The lack of activeness of students in the learning process is a factor in the
development of a card-finding game that is distributed to other groups and
presented. This learning inoovation work aim to increase the value of social
science knowledge for class VIII student of SMPN 4 Tanjung Palas. The
development method uses research and development. The card sought are pictures
or writings with certain themes that are distributed to other groups. Students
collect into groups according to the theme and present it. In the closing section, an
evaluation is carried out by playing guess cards. Based on the data from the
practical application of learning innovations, it was found that there was an
increase in the results of the social studies daily test for class VIII SMPN 4 Tanjung
Palas students.
Keywords: looking for cards; presentation; knowledge
Received: 2021-12-22; Accepted: 2022-01-05; Published: 2022-04-20
Yoyok Ardianto
798 Syntax Idea, Vol. 4, No 4, April 2022
Pendahuluan
Tujuan pembelajaran dalam jangka pendek dan tujuan pendidikan dalam jangka
panjang dapat tercapai diantaranya melalui keberhasilan proses pembelajaran yang
terjadi di sekolah. Tujuan pendidikan Indonesia adalah untuk menciptakan manusia utuh
dalam arti memiliki kecerdasan dalam sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan
keterampilan, seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tentang fungsi dan tujuan
pendidikan nasional sebagai berikut:
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
Tujuan pendidikan tersebut terdiri dari tiga aspek yaitu bahwa manusia Indonesia
diupayakan memiliki kualitas yang baik dalam aspek kognitif (pengetahuan), afektif
(sikap), dan psikomotor (keterampilan). Ketiganya dibangun terutama dengan proses
pendidikan yang berlangsung di sekolah sehingga dapat dikatakan bahwa proses
pendidikan merupakan sarana pengembangan dan alih fungsi pengetahuan (transfer of
knowledge) terhadap peserta didik selain sebagai sarana pembentukan serta penanaman
nilai karakter (transformation of values).
Ketercapaian tujuan pendidikan nasional dapat lebih mudah terwujud melalui
proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dalam
Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013 pasal 19 ayat 1 tentang Standar Nasional
Pendidikan diamanatkan sebagai berikut:
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi Peserta Didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa kreativitas dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis
Peserta Didik”.
Salah satu mata pelajaran yang diharapkan dapat menjadi alat pencapaian
tujuan pendidikan tersebut ialah ilmu pengetahuan sosial (IPS). Menurut Banks dalam
(Sapriya, 2006). IPS sebagai bagian dari kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah yang
mempunyai tanggung jawab pokok membantu para siswa untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang diperlukan dalam hidup bernegara di
lingkungan masyarakatnya. Hal ini menunjukkan bahwa IPS sebagai salah satu mata
pelajaran yang dipelajari pada tingkat sekolah dasar dan menengah memiliki peran yang
sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan karena kajian IPS memiliki
ciri khas yakni sangat dekat dengan kehidupan peserta didik sehari-hari.
Tujuan pembelajaran IPS menurut (Rachmah, 2014) adalah untuk membantu
siswa menguasai, memahami dan mengembangkan kemampuan yang berkaitan dengan
disiplin ilmu sosial. Akan tetapi para ahli mengamati bahwa sampai saat ini pendidikan
Penerapan mencari kartu yang disebar ke kelompok lain dan dipresentasikan
Syntax Idea, Vol.4, No.4, April 2022 799
ilmu pengetahuan sosial belum menunjukkan hasil yang memuaskan baik dalam segi
penguasaan konsep maupun dalam peningkatan keterampilan sosial.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS diperlukan model dan media
pembelajaran yang dapat mendukung terciptanya suasana pembelajaran yang dapat
memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik. Proses pembelajaran secara
terorganisir yang lebih bermakna harus dapat diciptakan agar seluruh potensi peserta
didik baik dari segi sikap, pengetahuan dan keterampilan dapat dikelola dengan baik
menjadi pengalaman belajar yang lebih bermakna.
Kondisi proses pembelajaran seperti yang dipaparkan diatas belum sepenuhnya
terlaksana pada pembelajaran IPS kelas VIII di SMPN 4 Tanjung Palas. Secara umum
kondisi SMPN 4 Tanjung Palas bukanlah sekolah unggulan ataupun favorit di
kecamatan Tanjung Palas sehingga input kualitas peserta didik memiliki rata-rata nilai
yang tidak terlalu tinggi begitupun dengan cara belajar yang diterapkan masih relatif
standar dan belum didukung oleh sarana belajar yang lengkap seperti di kota besar.
Antusiasme peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran IPS selama ini masih
perlu ditingkatkan, untuk itulah maka diperlukan berbagai inovasi-inovasi baru yang
diharapkan dapat menunjang peningkatan pencapaian tujuan pembelajaran di SMPN 4
Tanjung Palas.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis menyusun sebuah karya inovasi
pembelajaran dengan judul “Penerapan Mencari Kartu Yang Disebar ke Kelompok
Lain, Untuk Meningkatkan Nilai Pengetahuan IPS Peserta Didik Kelas VIII SMPN 4
Tanjung Palas”
Metode Penelitian
Model mencari kartu merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan
kepada peserta didik. Penerapan metode ini dimulai dari tehnik yaitu peserta didik
disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya,
peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Tehnik metode penerapan
mencari kartu dikembangkan oleh (Curran, 2007). Salah satu keunggulan tehnik ini
adalah peserta didik mencari kartu sambil belajar mengenai konsep atau topik dalam
dalam suasanan yang menyenangkan.
Menurut (Soleha, 2016) mengungkapkan bahwa model mencari kartu adalah
model pembelajaran dimana guru menyiapkan kartu yang berisi soal atau permasalahan
dan menyiapkan kartu jawaban kemudian peserta didik mencari pasangan kartunya.
Model pembelajaran mencari kartu merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif didasarkan atas falsafah homo homini socius, falsafah
ini menekankah bahwa manusia adalah makhluk sosial (Jin-Hai, Chao-Long, & Jian-
Qin, 2003). Model mencari kartu ini melatih siswa untuk memiliki sikap sosial yang
baik dan melatih kemampuan peserta didik dalam bekerja sama dismping melatih
kecepatan berfikir peserta didik.
Yoyok Ardianto
800 Syntax Idea, Vol. 4, No 4, April 2022
Hasil dan Pembahasan
1. Data Hasil Aplikasi Praktis Inovasi Pembelajaran
Setelah melaksanakan pembelajaran menggunakan mencari kartu kemudian
pada pertemuan berikutnya dilaksanakan ulangan harian mengenai mobilitas sosial
yang hasilnya dibandingkan dengan hasil ulangan harian dengan tema yang sama
pada tahun pelajaran sebelumnya sehingga diperoleh data seperti di bawah ini.
a. Perbandingan Rentang Nilai Ulangan Harian Mobilitas Sosial Mata Pelajaran IPS
Kelas VIII Tahun Pelajaran 2020/2021 dan 2021/2022.
Tabel 1
Perbandingan Rentang Nilai Setiap Kelas
Tahun Pelajaran 2020/2021
Tahun Pelajaran 2021/2022
Kelas
Nilai
Tertinggi
Nilai
Terendah
Kelas
Nilai
Tertinggi
Nilai
Terendah
Rata-
rata
VIII
75
25
VIII
95
60
81,00
b. Perbandingan Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Mobilitas Sosial Mata Pelajaran
IPS Kelas VIII Tahun Pelajaran 2020/2021 dan 2021/2022
Tabel 2
Perbandingan Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Mobilitas Sosial
T.P.
2020/2021
Persen
tase
T.P.
2021/2022
Persen
tase
Selisih
Persentas
e
KKM
62
62
Jumlah siswa ≥ KKM
10
56%
12
86%
30%
Jumlah siswa < KKM
8
44%
2
14%
30%
Jumlah total siswa
18
100%
14
100%
2. Analisis Data Hasil Aplikasi Praktis Inovasi Pembelajaran
Berdasarkan data hasil aplikasi praktis inovasi pembelajaran, dapat ditemukan
bahwa terdapat peningkatan nilai ulangan harian mobilitas sosial pada tahun
pelajaran sebelum menggunakan mencari kartu (70,20) dengan tahun pelajaran
setelah menggunakannya (81,00) dengan rata-rata peningkatan nilai sebesar 10,8
seperti yang digambarkan pada bagan berikut ini.
Penerapan mencari kartu yang disebar ke kelompok lain dan dipresentasikan
Syntax Idea, Vol.4, No.4, April 2022 801
Gambar 1
Bagan Nilai Rata-rata Ulangan Harian
Hal serupa juga tampak jika kita melihat data persentase jumlah siswa dengan
nilai diatas KKM bahwa terdapat peningkatan persentase pada tahun pelajaran
sebelum menggunakan harta karun si Kahoot (60,69%) dengan tahun pelajaran
setelah menggunakannya (80%) dengan rata-rata peningkatan nilai sebesar 19,04%
seperti yang digambarkan pada bagan berikut ini
Gambar 2
Bagan Jumlah Siswa Dengan Nilai Diatas KKM
Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan yang diperolah maka dapat diambil simpulan sebagai
berikut: (1.) Pembelajaran menggunakan mencari kartu dapat digunakan pada proses
pembelajaran IPS kelas VIII materi mobilitas sosial. (2.) Pembelajaran menggunakan
mencari kartu dapat meningkatkan nilai pengetahuan IPS peserta didik kelas VIII
SMPN 4 Tanjung Palas.
Nilai Rata-rata
Ulangan Harian
8
2
8
1
8
0
7
9
7
8
7
7
7
6
7
5
81,0
4
70,2
2
Tahun Pelajaran 2020/2021 Tahun Pelajaran 2021/2022
Jumlah Siswa Dengan Nilai Diatas KKM
80,00
%
60,00
%
86
%
40,00
%
56%
20,00
%
0,00
%
Tahun Pelajaran 2020/2021 Tahun Pelajaran 2021/2022
Yoyok Ardianto
802 Syntax Idea, Vol. 4, No 4, April 2022
BIBLIOGRAFI
Ahmad, Susanto. (2013). Teori Belajar dan pembelajaran di Sekolah dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Google Scholar
Andika, Arie Yudha; dkk (2018). Permainan Harta Karun Zonira Sebagai Media
Pembelajaran Aljabar Kelas VIII SMP. Sketsa, Vol. 5 No. 1 April 2018.
Bellanca, James. (2011). Strategi dan Proyek Pembelajaran Aktif. Jakarta: Indeks.
Google Scholar
Curran, Lorna. (2007). Lessons for Little Ones. Google Scholar
Jin-Hai, L. I., Chao-Long, L. I., & Jian-Qin, L. U. (2003). Lie algebraic analysis for the
nonlinear transport in electrostatic quadrupoles. Chinese Physics C, 27(7), 645
648. Google Scholar
Kohen-Vacs, M. Ronen, S. Cohen. (2012). Mobile Treasure Hunt Games for Outdoor
Learning. Bulletin of IEEE Technical Committee on Learning Technology, Volume
14:24. Google Scholar
Lime. (2018). Pemanfaatam Media Kahoot pada Proses Pembelajaran Model
Kooperatif Tipe STAD Ditinjau dari Kerjasama dan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII-I SMP Negeri 5 Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Nikmah, Astin. Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Prestasi Siswa.
Surabaya:E- Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Vol V, No 5). Google
Scholar
Rachmah, Huriah. (2014). pengembangan profesi pendidikan IPS. Bandung: Alfabeta.
Google Scholar
Ridwan Abdullah Sani. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Google Scholar
Samsimar. (2013). Penerapan strategi pembelajaran Peta Harta Karun untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 003 Tanjung XIII
Koto Kampar. Pekanbaru: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Google Scholar
Sapriya. (2009). Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya. Google Scholar
Sapriya, dkk. (2006). Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI Press.
Soleha, Soleha. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri 2
Penerapan mencari kartu yang disebar ke kelompok lain dan dipresentasikan
Syntax Idea, Vol.4, No.4, April 2022 803
Gayau Sakti Tahun Pelajaran 2014/2015. AKSIOMA: Jurnal Program Studi
Pendidikan Matematika, 5(1), 6874.
Copyright holder:
Yoyok Ardianto (2022)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: