Mega Noviana, Endy Marlina
684 Syntax Idea, Vol. 4, No3, Maret 2022
mass game, lighting, and the addition of the Food & Beverage function are also the
implementation of the Re-creative concept to relieve fatigue.
Keywords: tourism city; tourism support; market; MSMEs; Re-Creative
Pendahuluan
Kota Batu tampil sebagai salah satu destinasi wisata yang sangat terkenal di
Indonesia, konsep agropolitan sendiri kemudian lahir bersamaan dengan diluncurkanya
program Kota Wisata Batu (KWB), konsep ini merupakan program Pemerintah Kota
Batu, untuk memperkenalkan berbagai jenis pariwisata yang ada di daerah tersebut.
Brand Kota Wisata Batu (KWB) menjadikan daerah tersebut menjadi lebih
berkembang, maju, dan makmur hal tersebut dapat terlihat dari adanya peningkatan dari
aktifitas ekonomi pada kehidupan masyarakatnya. Pemerintah Kota Batu akan
melakukan revitalisasi pasar induk sebagai pasar sentral bagi masyarakat Kota Batu
menjadi pasar wisata yang mendukung pariwisata di Kota Batu dalam meningkatkan
wisatawan ke Kota Batu. Pasar ini nantinya menjadi wadah sentral hasil produk-produk
UMKM Kota Batu dan khususnya hasil-hasil pertanian organik yang menjadi
komoditas unggulan daerah Kota Batu. Pasar tersebut didesain secara modern yang
disesuaikan dengan karakter Kota Batu dan tentu bisnisnya didesain secara terintegrasi
(Badan Perencanaan Pembangunan, 2019).
Kepala Bappeda Kota Batu mengatakan bahwa peningkatan pasar induk menjadi
pasar wisata selain memberikan manfaat dan kenyamanan untuk berdagang juga untuk
meningkatkan pelaku-pelaku ekonomi serta memudahkan akses transaksi jual beli yang
nyaman. “Lebih dari itu akan terbentuk kawasan one stop service, dimana wisatawan
akan banyak menghabiskan dana miliknya di Pasar Batu, sehingga perputaran dana di
Kota Batu akan sangat besar,”. Menurutnya, dalam lima tahun kedepan Pemkot Batu
akan melakukan pembangunan berbasis sektor unggulan daerah dan tetap
mempertahankan ciri khas budaya, sosial, dan pesona alam kota Batu (Sumber:
https://www.timesindonesia.co.id/ diakses pada 2 Februari 2020).
Sebelum COVID-19, menjelajahi kota yang ramai pasti menyenangkan, sebut saja
aktivitas seperti berkunjung ke pasar, mall, menikmati makan malam di restauran yang
penuh dengan pelanggan, dan mengunjungi tempat wisata sering kali menjadi ciri khas
liburan yang memuaskan. Pasca Covid-19, wisatawan akan memilih destinasi wisata
yang dirasa suasananya dapat lebih mudah untuk mempertahankan kondisi menjaga
jarak sosial. rencana perjalanan lebih difokuskan untuk mengunjungi obyek wisata yang
terpencil dengan menggabungkannya dengan aktifitas bersepeda (wisata olahraga), spa
(wisata kesehatan), ataupun Tadabur alam (wisata spiritual), yang mana wisatawan
cenderung berada di zona yang minim kontak dengan orang lain. Berdasarkan hal ini,
maka pasar wisata dalam perkembangannya sekarang memerlukan ruang luas dengan
minim kontak dengan orang lain sehingga tidak terjadi penurunan minat wisatawan
pada pasar yang kesannya padat dan selalu berkontak langsung dengan manusia
(Sumber: https://www.republika.co.id/ diakses pada 6 desember 2021).