How to cite:
Sulastri, S., (2022) Penerapan Model Arias Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Sunda Siswa
SMA, Syntax Idea, 4(3), https://doi.org/ 10.36418/syntax-idea.v4i3.1805
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
Syntax Idea: pISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol. 4, No 3, Maret 2022
PENERAPAN MODEL ARIAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
BAHASA SUNDA SISWA SMA
Sri Sulastri
SMA Negeri 1 Sindangwang Majalengka Jawa Barat, Indonesia
Email:
Srisulastricirebon85@gmail.com
Abstrak
Kegiatan penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS (Assurance,
Relevance, Interest, Assesment, And Satisfaction) dalam proses pembelajaran.
Permasalahan awal yang terjadi adalah kurang aktifnya siswa dalam proses
pembelajaran sehingga hasil belajar yang dicapai pun belum maksimal, terutama
siswa di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sindangwangi yang berjumlah 35 orang,
terdiri dari 15 orang siswa perempuan serta 20 orang siswa laki-laki dipilih
sebagai subyek dalam penelitian ini. Sementara itu yang menjadi obyek dalam
penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar bahasa Sunda. Adapun metode
pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan tes hasil belajar,
yang kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Setelah data dikumpulkan
diketahui bahwa nilai rata-rata awal 68 naik menjadi 74 pada siklus I dan pada
siklus II naik menjadi 84. Presentase ketuntasan belajar awal yang baru mencapai
43%, pada siklus I meningkat menjadi 63% dan pada siklus II naik menjadi 89%.
Hasil pada siklus II sudah sesuai harapan indikator keberhasilan penelitian oleh
karenanya penelitian ini tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya. Dengan
perolehan data tersebut dapat dipastikan bahwa penerapan model pembelajaran
ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, And Satisfaction) dalam
pelaksanaan proses pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar siswa
sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima dan telah mampu dilakukan
pembuktian.
Kata kunci: model pembelajaran ARIAS; hasil belajar
Abstrak
This research activity aims to improve students' learning outcomes by applying
the ARIAS learning model (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, And
Satisfaction) in the learning process. The initial problem that occurred was the
lack of active students in the learning process so that the learning results
achieved were not yet maximal, especially students in class XI IPS 2 Sma Negeri
1 Sindangwangi which amounted to 35 people, consisting of 15 female students
and 20 male students. selected as subjects in this study. Meanwhile, the object in
this study is an increase in sundanese learning outcomes. The method of data
collection is done by using tests of learning results, which are then analyzed
descriptively quantitatively. Once the data was collected it was known that the
initial average value of 68 rose to 74 in cycle I and on cycle II rose to 84. The
percentage of completion of new early learning reached 43%, in cycle I
Sri Sulastri
634 Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022
increased to 63% and in cycle II rose to 89%. Results in cycle II are in line with
the expectations of research success indicators therefore this research is not
continued to the next cycle. With the acquisition of these data, it can be
ascertained that the application of the ARIAS learning model (Assurance,
Relevance, Interest, Assessment, And Satisfaction) in the implementation of the
learning process is able to improve student learning outcomes so that the
proposed hypothesis can be accepted and has been able to prove.
Keywords: ARIAS learning model; Learning outcomes
Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia. Kebutuhan itu sendiri ialah
segala sesuatu yang harus dipenuhi oleh manusia dan apabila tidak terpenuhi maka akan
mengganggu kelangsungan hidupnya. Jadi, pendidikan adalah sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia (Andesta, 2018).
Mutu merupakan sesuatu yang dianggap salah satu bagian penting, karena mutu
pada dasarnya menunjukkan keunggulan suatu produk jika dibandingkan dengan
produk lainnya (Herawan & Utami, 2016).
Menurut (Muhibbinsyah, 2010) Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat mempengaruhi kualitas
pencapaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
Pendidikan juga berkaitan dengan belajar dan proses pembelajaran manusia untuk
terus mengembangkan potensi yang dimilikinya. Sebagaimana yang ditegaskan dalam
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1
yang menyatakan bahwa:
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual mulia, serta keterampilan yang diperlukan
oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Putri, 2016).
Belajar adalah proses perubahan seseorang dari tidak tahu menjadi tahu dan dari
tidak bisa menjadi bisa (Lestari, 2015). Belajar merupakan tahapan-tahapan yang
dijalani untuk mencapai perubahan baik dari segi pemahaman, pengetahuan maupun
sikap. Hasil belajar adalah bukti pencapaian dari proses belajar yang telah dijalani
peserta didik yang terlihat dari perubahan pemahamannya. Dengan kata lain, hasil
belajar merupakan perubahan keseluruhan untuk menjadi lebih baik dalam interaksinya
dengan lingkungan dan berdasarkan pengalaman yang diterimanya (Ginting, 2016).
Menurut (Praptinasari, 2012) menyatakan bahwa: Faktor utama yang
mempengaruhi hasil belajar siswa dibedakan menjadi dua. Faktor pertama berasal dari
dalam diri siswa meliputi kemampuan yang dimiliki siswa, motivasi belajar, minat dan
perhatian, sikap dan kebiasan belajar, ketekunan serta sosial ekonomi. Faktor kedua
berasal dari luar diri siswa yaitu kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran mengacu
pada efektif tidaknya proses belajar-mengajar dalam rangka pencapaian tujuan
pembelajaran.
Penerapan Model Arias untuk meningkatkan hasil belajar bahasa sunda Siswa SMA
Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022 635
Dalam kaitannya dengan pembelajaran Bahasa Sunda, maka seorang guru perlu
melakukan upaya strategis agar siswa dapat menguasai dan memahami materi
pembelajaran secara mendalam. Penguasan dan pemahaman tersebut dapat dilihat dari
pencapaian hasil belajar Bahasa Sunda yang tinggi. Salah satu upaya strategis yang
dapat dilakukan oleh seorang guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran Bahasa Sunda adalah dengan pemilihan dan penggunaaan model
pembelajaran yang sesuai. Model pembelajaran yang sesuai akan dapat membantu siswa
untuk mencapai hasil belajar tinggi (Octavia, 2019).
Menurut (Praptinasari, 2012) menyatakan: Model pembelajaran merupakan suatu
pola atau suatu perencanaan yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas maupun pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat
pembelajaran.
Model pembelajaran ARIAS (assurance, relevance, interest, assessment, and
satisfaction) adalah model pembelajaran yang mencakup lima komponen yang saling
berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang perlu diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran (Sufajar, Kurniawan, & Cahyani, 2021). Kelima komponen dari model
pembelajaran ARIAS (assurance, relevance, interest, assessment, and satisfaction)
adalah assurance (kepercayaan diri), relevance (relevansi), interest (minat), assessment
(evaluasi), dan satisfaction (kepuasan). Menurut (Amri, Rahman, & Yuniarti, 2014),
bahwa:
"Assurance (kepercayaan diri) berhubungan dengan sikap percaya, keyakinan
serta harapan untuk berhasil. Relevance (relevansi) berhubungan dengan kehidupan
siswa, baik berupa pengalaman sekarang maupun pengalaman yang telah dimiliki serta
berhubungan dengan kebutuhan karir yang akan datang. Interest (minat) berhubungan
dengan minat siswa. Assessment (evaluasi) berhubungan dengan penilaian terhadap
siswa yang merupakan suatu bagian pokok dalam pembelajaran. Satisfaction (kepuasan)
adalah reinforcement (penguatan) yang dapat memberikan rasa bangga dan puas pada
diri siswa yang diperlukan dalam proses pembelajaran (Herawan & Utami, 2016).
Berdasarkan observasi pra penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 1
Sindangwangi mengenai hasil belajar Bahasa Sunda siswa kelas XI IPS, diperoleh data
bahwa hasil belajar mereka belum memuaskan. Hal ini terbukti dari masih banyak siswa
yang tidak tuntas pada ulangan harian karena memperoleh nilai dibawah KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan guru mata pelajaran Bahasa Sunda yaitu nilai 75.
Pada observasi pra penelitian yang dilakukan juga ditemukan bahwa guru mata
pelajaran Bahasa Sunda masih menggunakan model pembelajaran konvensional dalam
menyampaikan materi pembelajaran sehingga pembelajaran masih berlangsung satu
arah dan hanya terpusat pada guru (teacher center). Hal tersebut berdampak pada siswa
yang pasif dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Faktanya guru menguasai materi pembelajaran dengan baik tetapi kurang tepat
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena guru belum
tepat dan kurang bervariasi dalam memilih model pembelajaran sehingga siswa
cenderung memperoleh hasil belajar rendah. Guru juga terfokus pada target waktu yang
Sri Sulastri
636 Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022
ditetapkan yang mengharuskan guru untuk dapat menyampaikan seluruh materi
pembelajaran, sehingga guru lebih banyak menyampaikan materi secara langsung dan
kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran (Riyana & Pd, 2020).
Bertolak dari latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul, “Penerapan Model Pembelajaran ARIAS
(Assurance, Relevance, Interest, Assesment, And Satisfaction) Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Bahasa Sunda Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Sindangwangi Tahun
Pelajaran 2018/2019”.
Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
atau Classroom Action Research.
Dalam pelaksanaannya, penelitian ini mengikuti alur gambar yang dirujuk yaitu
pada awalnya tindakan siklus I dilakukan definisi masalah dilanjutkan dengan
pelaksanaan di lapangan, dirumuskan hipotesisnya, dikembangkan hipotesis tersebut,
diimplementasikan, dievaluasi dari hasil yang didapat dan evaluasi diterapkan.
Langkah-langkah pada daur II atau siklus II sama dengan yang di siklus I yaitu dimulai
dengan adanya suatu permasalahan yang baru, didefinisikan masalahnya, dibuat
hipotesisnya direvisi, selanjutnya dilakukan implementasi di lapangan, dievaluasi,
kemudian hasil yang didapat merupakan penerapan baru apabila masih ada masalah.
Langkah-langkah atau prosedur dari penelitian ini tidak bisa dilepaskan dengan
keilmuan para ahli yang memelopori Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action
Research. Dalam pelaksanaannya di lapangan mengikuti alur gambar yang dirujuk yaitu
pada awalnya tindakan daur I dilakukan definisi masalah dilanjutkan dengan
pelaksanaan di lapangan, dirumuskan hipotesisnya, dikembangkan hipotesis tersebut,
diimplementasikan, dievauasi dari hasil yang didapat dan evaluasi diterapkan. Langkah-
Penerapan Model Arias untuk meningkatkan hasil belajar bahasa sunda Siswa SMA
Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022 637
langkah pada daur II atau siklus II sama dengan yang di siklus I yaitu dimulai dengan
adanya suatu permasalahan yang baru, didefinisikan masalahnya, dibuat hipotesisnya
direvisi, selanjutnya dilakukan implementasi di lapangan, dievaluasi, kemudian hasil
yang didapat merupakan penerapan baru apabila masih ada masalah.
Hasil dan Pembahasan
SIKLUS I
Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 Siklus I
Tabel 1
hasil belajar siswa
Jumlah
2600
Rata-rata (Mean)
74
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
75
Jumlah siswa yang mesti diremedial
13
Jumlah siswa yang perlu diberi
pengayaan
22
Presentase ketuntasan belajar (%)
63%
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai rata-rata yang dicapai pada
siklus I adalah 74 dengan presentase ketuntasan 63%.
SIKLUS II
Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 Siklus II
Tabel 2
hasil belajar siswa
Jumlah
2600
Rata-rata (Mean)
84
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
75
Jumlah siswa yang mesti diremedial
3
Jumlah siswa yang perlu diberi
pengayaan
22
Presentase ketuntasan belajar (%)
89%
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai rata-rata yang dicapai pada
siklus II adalah 84 dengan presentase ketuntasan 89%.
Kesimpulan
Semua kegiatan yang telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya mulai dari
pelaksanaan awal, pelaksanaan siklus I maupun pelaksanaan siklus II dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, and
Satisfaction) mampu membuat siswa belajar aktif, senang, dan mampu menggairahkan
mereka untuk giat belajar, lebih berkonsentrasi, membuat daya pikir mereka lebih
berkembang, dapat membuat suasana belajar lebih nyaman, siswa lebih berani
menyampaikan pendapat dan mampu memahami lebih dalam apa yang diajarkan
Sri Sulastri
638 Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022
sehingga memperoleh hasil belajar sesuai harapan. Sehingga sangat efektif dalam
memecahkan masalah pembelajaran apabila mampu dilakukan dengan baik, begitu pula
apabila guru mampu menerapkan teori yang benar sesuai model tersebut. Hal tersebut
dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan pencapaian siswa selama proses
pembelajaran, yaitu dari data awal ada 20 siswa mendapat nilai di bawah KKM dan
pada siklus I menurun menjadi 11 siswa dan pada siklus II hanya 3 siswa mendapat nilai
di bawah KKM. Nilai rata-rata awal 68 naik menjadi 74 pada siklus I dan pada siklus II
naik menjadi 84. Presentase ketuntasan belajar awal yang baru mencapai 43%, pada
siklus I meningkat menjadi 63% dan pada siklus II naik menjadi 89%.
BIBLIOGRAFI
Amri, Mahardika, Rahman, Arif, & Yuniarti, Rahmi. (2014). Penyelesaian vehicle
routing problem dengan menggunakan metode nearest neighbor (Studi kasus: mtp
nganjuk distributor PT. Coca Cola). Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Sistem
Industri, 2(1), 128237.Google Scholar
Andesta, Dian. (2018). Analisis kebutuhan anak usia dasar dan Implikasinya dalam
penyelenggaraan pendidikan. JIP (Jurnal Ilmiah PGMI), 4(1), 8297. Google
Scholar
Ginting, Paskahala Afrida. (2016). Pengaruh Penggunaan Pendekatan Contextual
Teaching And Learning (Ctl) Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Kewirausahaan Smk Pgri 8 Medan Tp 2016/2017. Unimed. Google Scholar
Herawan, H. Endang, & Utami, Nia Utami. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran
Assurance, Relevance, Interest, Assessment and Satisfaction (Arias) terhadap
Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS (Penelitian Kuasi Ekperimen pada
Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Astanajapura Kabupaten Cirebon). Edunomic
Jurnal Pendidikan Ekonomi, 3(2). Google Scholar
Lestari, Indah. (2015). Pengaruh waktu belajar dan minat belajar terhadap hasil belajar
matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 3(2). Google Scholar
Muhibbinsyah. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Google
Scholar
Octavia, Shilphy Afiattresna. (2019). Sikap dan kinerja guru profesional. Deepublish.
Google Scholar
Praptinasari, Sintaria. (2012). Pengaruh penerapan model pembelajaran assurance
relevance interest assesment and satisfaction (arias) terhadap hasil belajar biologi
siswa kelas xi ipa sma al islam 1 Surakarta. Google Scholar
Putri, Swara Kasih Kartini. (2016). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Arias
(Assurance, Relevance, Interest, Assessment And Satisfaction) Dan Motivasi
Belajar Terhadap Hasil Belajar Ips Siswa Kelas Vii Smp Negeri 6 Kisaran Tahun
Penerapan Model Arias untuk meningkatkan hasil belajar bahasa sunda Siswa SMA
Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022 639
Pelajaran 2015/2016. Unimed. Google Scholar
Riyana, Cepi, & Pd, M. (2020). Konsep pembelajaran online. Modul Pembelajaran On-
Line, 1. Google Scholar
Sufajar, Arun, Kurniawan, Khaerudin, & Cahyani, Isah. (2021). Model Pembelajaran
ARIAS (Asurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dalam
Keterampilan Berbicara Siswa. Seminar Internasional Riksa Bahasa, 8794.
Google Scholar
Copyright holder:
Sri Sulastri (2022)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under:
Sri Sulastri
640 Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022