How to cite:
Noviana,M., Marlina, E., (2022) Strategi Redesain Pasar Besar Kota Batu Sebagai Pendukung
Pariwisata Di Kota Batu, Syntax Idea, 4(3), https://doi.org/ 10.36418/syntax-idea.v4i3.1818
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
Syntax Idea: pISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol.4, No.3, Maret 2022
STRATEGI REDESAIN PASAR BESAR KOTA BATU SEBAGAI PENDUKUNG
PARIWISATA DI KOTA BATU
Mega Noviana, Endy Marlina
Universitas Teknologi Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
Email: mnoviana98@gmail.com, [email protected]
Abstrak
Pemerintah Kota Batu berupaya meningkatkan pariwisata melalui pasar tradisional
untuk meningkatkan wisatawan dan terwujudnya Kota Wisata Batu (KWB).
Redesain Pasar Besar Kota Batu menjadi salah satu pendukung peningkatan
pariwisata diimplementasikan dengan penggabungan fungsi pasar tradisional
menjadi pasar wisata. Pengembangan pasar wisata juga dikembangkan sebagai
media untuk menampilkan hasil-hasil UMKM dan khususnya hasil-hasil pertanian
organik menjadi komoditas unggulan daerah Kota Batu untuk menarik minat
wisatawan. Strategi redesain pasar muncul dari observasi permasalahan ruang dan
potensi pergeseran fungsi pasar. Permasalahan pasar berkaitan erat dengan indera
manusia dan aktivitas dalam ruang. Hubungan ini membangun keterkaitan dialektik
antara ruang dan manusianya. Pergeseran image pasar berpotensi meningkatkan
mutu pasar serta pariwisata Kota Batu. Hal ini diterapkan pada pengaturan ruang
re-creative untuk memperbaiki mood pengguna. Selain itu, pengaturan zonasi dan
sirkulasi pasar untuk merorganisir pasar sehingga seluruh pengguna dapat
menikmati pasar secara keseluruhan. Permainan massa bangunan, lighting, serta
penambahan fungsi Food & Beverage juga sebagai implementasi konsep Re-
creative untuk menghilangkan kepenatan.
Kata Kunci: kota wisata; pendukung pariwisata; pasar; UMKM; Re-Creative
Abstract
Batu City Government seeks to increase tourism through traditional markets to
increase tourists and the realization of Batu Tourism City (KWB). The redesign of
the Big Market of Batu City is one of the supporter of increasing tourism, which is
implemented by merging the functions of traditional market into tourism market. The
development of the tourism market was also developed as a medium for displaying
the results of MSMEs and especially organic agricultural products which became the
leading commodities in the Batu City area to attract tourists. The market redesign
strategies emerged from the observation of spatial problems and potential shifts in
market function. Market problems are closely related to the human senses and
activities in space. This relationship builds a dialectical relationship between space
and its people. The transition in market image has the potential to improve market
quality and tourism in Batu City. It is applied to the Re-creative space setting to
improve the user's mood. In addition, zoning and market circulation arrangements to
organize the market so that all users can enjoy the market as a whole. The building
Mega Noviana, Endy Marlina
684 Syntax Idea, Vol. 4, No3, Maret 2022
mass game, lighting, and the addition of the Food & Beverage function are also the
implementation of the Re-creative concept to relieve fatigue.
Keywords: tourism city; tourism support; market; MSMEs; Re-Creative
Pendahuluan
Kota Batu tampil sebagai salah satu destinasi wisata yang sangat terkenal di
Indonesia, konsep agropolitan sendiri kemudian lahir bersamaan dengan diluncurkanya
program Kota Wisata Batu (KWB), konsep ini merupakan program Pemerintah Kota
Batu, untuk memperkenalkan berbagai jenis pariwisata yang ada di daerah tersebut.
Brand Kota Wisata Batu (KWB) menjadikan daerah tersebut menjadi lebih
berkembang, maju, dan makmur hal tersebut dapat terlihat dari adanya peningkatan dari
aktifitas ekonomi pada kehidupan masyarakatnya. Pemerintah Kota Batu akan
melakukan revitalisasi pasar induk sebagai pasar sentral bagi masyarakat Kota Batu
menjadi pasar wisata yang mendukung pariwisata di Kota Batu dalam meningkatkan
wisatawan ke Kota Batu. Pasar ini nantinya menjadi wadah sentral hasil produk-produk
UMKM Kota Batu dan khususnya hasil-hasil pertanian organik yang menjadi
komoditas unggulan daerah Kota Batu. Pasar tersebut didesain secara modern yang
disesuaikan dengan karakter Kota Batu dan tentu bisnisnya didesain secara terintegrasi
(Badan Perencanaan Pembangunan, 2019).
Kepala Bappeda Kota Batu mengatakan bahwa peningkatan pasar induk menjadi
pasar wisata selain memberikan manfaat dan kenyamanan untuk berdagang juga untuk
meningkatkan pelaku-pelaku ekonomi serta memudahkan akses transaksi jual beli yang
nyaman. Lebih dari itu akan terbentuk kawasan one stop service, dimana wisatawan
akan banyak menghabiskan dana miliknya di Pasar Batu, sehingga perputaran dana di
Kota Batu akan sangat besar,”. Menurutnya, dalam lima tahun kedepan Pemkot Batu
akan melakukan pembangunan berbasis sektor unggulan daerah dan tetap
mempertahankan ciri khas budaya, sosial, dan pesona alam kota Batu (Sumber:
https://www.timesindonesia.co.id/ diakses pada 2 Februari 2020).
Sebelum COVID-19, menjelajahi kota yang ramai pasti menyenangkan, sebut saja
aktivitas seperti berkunjung ke pasar, mall, menikmati makan malam di restauran yang
penuh dengan pelanggan, dan mengunjungi tempat wisata sering kali menjadi ciri khas
liburan yang memuaskan. Pasca Covid-19, wisatawan akan memilih destinasi wisata
yang dirasa suasananya dapat lebih mudah untuk mempertahankan kondisi menjaga
jarak sosial. rencana perjalanan lebih difokuskan untuk mengunjungi obyek wisata yang
terpencil dengan menggabungkannya dengan aktifitas bersepeda (wisata olahraga), spa
(wisata kesehatan), ataupun Tadabur alam (wisata spiritual), yang mana wisatawan
cenderung berada di zona yang minim kontak dengan orang lain. Berdasarkan hal ini,
maka pasar wisata dalam perkembangannya sekarang memerlukan ruang luas dengan
minim kontak dengan orang lain sehingga tidak terjadi penurunan minat wisatawan
pada pasar yang kesannya padat dan selalu berkontak langsung dengan manusia
(Sumber: https://www.republika.co.id/ diakses pada 6 desember 2021).
Strategi Redesain Pasar Besar Kota Batu sebagai pendukung pariwisata di Kota Batu
Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022 685
Tabel 1
Kunjungan Wisatawan Terbanyak di Kota Batu (Sumber: BPS Kota Batu Tahun
2020)
No
Objek Wisata
Jumlah
Wisatawan
1
TR.Selecta
1.394.270
2
Jatim Park III
803.124
3
Jatim Park II
757.928
4
Museum Angkut
661.689
5
Jatim Park I
453.873
Selain itu, sektor UMKM menjadi salah satu sektor yang menyumbang
perekonomian daerah yang tinggi di Kota Batu, akan tetapi permasalahan terdapat pada
daya saing UMKM yang lemah karena sebagian besar merupakan skala mikro yakni
84%. Skala mikro ini tercatat masih banyak dibidang koperasi yang tidak aktif, dan
sebagian besar bergerak di bidang usaha simpan pinjam. Jumlah koperasi yang tidak
aktif dari tahun 2012 hingga tahun 2016 tidak menurun secara signifikan. Maka dengan
demikian daya saing UMKM skala mikro perlu menjadi perhatian (Sumber: RPJMD
Kota Batu Tahun 2017-2022).
Metode Penelitian
Penelitian menggunakan metode induktif dengan menerapkan pendekatan atau
penalaran dengan langkah berpikir yang bergerak dari pengamatan spesifik ke
generalisasi dan teori yang lebih luas. Latar belakang redesain dari analisa dan
pengamatan ruang dan permasalahan pasar, pariwisata disekitar pasar, latar belakang
Pemerintah dalam meningkatkan wisatawan Kota Batu, potensi UMKM Kota Batu,
potensi pergeseran fungsi pasar, dan konsep Re-creative. Kemudian konsep Re-creative
dikembangkan dalam fungsi pasar wisata melalui isu-isu desain yang ada, dan akhirnya
diimplementasikan melalui hasil desain dari strategi desain yang ada.
Gambar 3
Mega Noviana, Endy Marlina
686 Syntax Idea, Vol. 4, No3, Maret 2022
Langkah Penelitian Redesain Pasar
Hasil dan Pembahasan
1. Pergeseran Pasar Tradisional menjadi Pasar Wisata.
Pergeseran Pasar Besar Kota Batu dari pasar tradisional menjadi pasar wisata
memiliki beberapa potensi yang dapat dikembangkan antara lain:
a. Peningkatan mutu Pasar Besar Kota Batu menjadi lebih baik
b. Peningkatan pariwisata di Kota Batu
c. Membantu mengenalkan dan mengembangkan UMKM Kota Batu
d. Mewujudkan upaya Pemerintah dalam pengembangan Kota Wisata Batu
(KWB).
Pergeseran fungsi ini bertujuan untuk mengamati dan mengatasi permasalahan
pasar. Beberapa permasalahan pengguna yang sering terjadi di Pasar Besar Kota
Batu yang masih berhubungan dengan permasalahan indera manusia baik penciuman
maupun penglihatan. Permasalahan ini sangat berpengaruh dengan aktivitas didalam
pasar, sehingga memunculkan beberapa strategi pengaturan ruang dalam pasar.
Ruang dan manusia, satu dengan lainnya saling berhubungan dan saling
mempengaruhi. Hubungan ini membangun keterkaitan dialektik antara ruang dan
manusia penggunanya. Dalam cakupan yang lebih luas, keterkaitan antara ruang dan
masyarakat penggunanya akan mengembangkan berbagai tatanan ruang secara lebih
luas pula (Marlina, Roland, Sudaryono, & Dharoko, 2013). Pasar: Simpul Persebaran
Budaya di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tataloka, 15(2), 92.).
Dari pasar tradisional yang bau, kotor, & tidak teratur menjadi pasar wisata yang
menarik, rapi, & terorganisir melalui ruang-ruang re-creative tambahan & zonasi
ruang dalam pasar.
Gambar 4
User Problem berhubungan dengan Masalah Indera terkait dengan Spatial
Arrangement
Strategi Redesain Pasar Besar Kota Batu sebagai pendukung pariwisata di Kota Batu
Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022 687
Adanya ruang-ruang semi-terbuka dan pengurangan ruang kios didalam pasar
membuat kesan sesak yang dapat merubah mood dan membuat pasar kurang diminati
tersebut dapat berkurang sedikit demi sedikit. Pengaturan ruang ini juga mengubah
gambaran pasar tradisional yang penuh dan berdesak-desakan. Hal ini diaplikasikan
melalui bagian tengah pasar yang dijadikan sebagai Children’s Park dan juga los
pasar.
2. Komponen Wisata untuk Pasar Wisata
Wisata adalah suatu usaha dalam diri dari kesibukan dan ketegangan jiwa
akibat rutinitas sehari-hari. Macam-macam pariwisata antara lain:
1. Pleasure Tourism, pariwisata untuk menikmati suasana segar, mengendorkan
saraf, menikmati keindahan alam;
2. Recreation Tourism, pariwisata yang memanfaatkan hari-hari libur untuk
beristirahat dan memulihkan kesehatan jasmani dan rohani;
3. Sport Tourism, Kegiatan menonton bareng sport event maupun untuk berlatih dan
mempraktekkan sendiri;
4. Culture Tourism, pariwisata yang berkaitan dengan dengan budaya. (Pendit,
1990). Ilmu Pariwisata : Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta : Pradnya Paramita.)
Ada beberapa pariwisata dan kegiatannya yang ada disekitar Pasar Besar Kota
Batu yang menjadi tinjauan dasar kegiatan pariwisata diterapkan pada pasar antara
lain:
Tabel 2
Daftar dan Kegiatan Pariwisata disekitar Pasar Besar Kota Batu
No
Gambar/Foto
1
2
Mega Noviana, Endy Marlina
688 Syntax Idea, Vol. 4, No3, Maret 2022
No
Gambar/Foto
3
4
5
Gambar 5
Peta Persebaran Pariwisata disekitar Pasar Besar Kota Batu
Strategi Redesain Pasar Besar Kota Batu sebagai pendukung pariwisata di Kota Batu
Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022 689
Berdasarkan jenis kegiatan rekreasi sekitar Pasar Besar Kota Batu maka
diaplikasikan didalam pasar diantaranya adalah:
1. Kegiatan rekreasi lewat permainan kegiatan ruang
2. Adanya ruang Food and Beverage untuk mengenalkan makanan khas Batu
3. Permainan material dan tekstur
4. Ruang hijau dan terbuka sebagai ruang lenggang dalam kegiatan pariwisata yang
menghibur serta mengobati mood pengguna
5. Pengenalan dan pengembangan UMKM Kota Batu dengan penjualan snack dan
oleh-oleh.
Kemudian diputuskan untuk menambahkan ruang-ruang hijau didalam pasar dan
kegiatan Food and Beverage seperti café dan restaurant.
Gambar 6
Komponen Pariwisata didalam Pasar Besar Kota Batu
3. Reorganisasi Pasar
Aspek utama yang perlu diperhatikan dalam bangunan fisik pasar yaitu struktur
dan bentuk bangunan. Sebaiknya konsep desain yang baik merupakan konsep pasar
terbuka. Contohnya los dan kios didesain dua muka dan pedagang saling bertolak
belakang. Selain itu struktur pasar juga salah satu aspek utama yang perlu
diperhatikan (Marlianasari, 2012). Pasar: Simpul Persebaran Budaya di Kabupaten
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tataloka, 15(2), 92.). Zonasi ruang diatur
sehingga seluruh jenis bagian pasar dapat dinikmati oleh seluruh pengguna terutama
bagi pembeli di Pasar Besar Kota Batu. Berdasarkan analisa terhadap bau serta
analisa besar ruang memunculkan bentuk volumetric sekaligus zonasi baru yang
lebih nyaman bagi semua pengguna pasar khususnya bagian ikan dan ayam yang
memiliki tingkat bau yang cukup tinggi dan mengganggu pengguna pasar dari segi
penciuman
Mega Noviana, Endy Marlina
690 Syntax Idea, Vol. 4, No3, Maret 2022
Gambar 7
Analisis Volumetric Study
Selanjutnya untuk sirkulasi dalam pasar juga direorganisir sehingga nantinya
tidak akan mengganggu wisatawan yang akan menikmati pasar. Sebelumnya seluruh
sirkulasi dalam pasar dapat dilalui oleh segala jenis pengguna sehingga tidak terlihat
jalur sirkulasi khusus pembeli atau distributor. Sirkulasi distribusi sampah dan
Distributor melalui bagian belakang pasar dan pada bagian depan pasar dikhususkan
untuk sirkulasi pembeli khususnya wisatawan yang tujuannya adalah berwisata ke
pasar. Adapun untuk membuat segala area dalam pasar menjadi 1 area yang padu
maka dibuat jalur baru melewati bagian Pasar D yang merupakan pasar buah dan
sayur, dan juga pasar ikan dan ayam.
1
2
3
4
5
7
10 10
11 10
6
11 10
9
8
7
1. Pasar A (Area Sembako, Makanan siap saji,
Children’s Park, Perbankan & Pigura)
2. Pasar B (Area Sembako, Buah & Sayur,
Perhiasan,& Los)
3. Pasar C (Area Sembako, Buah & Sayur,
Snack & Oleh-oleh, Elektronik,& Los)
4. Pasar D (Area Buah & Sayur,& Los Ikan & Ayam)
5. Pasar E (Area Sembako)
6. Area Administrasi & FnB
7. TPS (Tempat Pembuangan Sampah)
8. Area ATM
9. Area Parkir Motor
10. Area Parkir Mobil
11. Area Parkir Bus
10
Jalur parkir pengunjung
Jalur parkir pengelola
Jalur distribusi limbah
Jalur kendaraan muat barang
9
11
Gambar 8
Konsep Sirkulasi
Strategi Redesain Pasar Besar Kota Batu sebagai pendukung pariwisata di Kota Batu
Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022 691
4. Implementasi Konsep
Konsep re-creative memiliki beberapa potensi yang memungkinkan untuk
perwujudan Pemerintah Kota Batu dalam mengembangkan pariwisata di Kota Batu
antara lain:
1. Kegiatan yang berbeda dari kegiatan sehari-hari sehingga akan mengurangi rasa
bosan
2. Permainan psikologi warna, material, dan tekstur dapat mempengaruhi minat dan
mood pengguna sehingga dapat menjadi pilihan untuk menaikkan jumlah
wisatawan Kota Batu
3. Kebutuhan rekreasi sudah menjadi kebutuhan yang penting bagi masyarakat yang
penak dengan kehidupan sehari-hari
4. Konsep yang akan mengikuti jaman terutama bagi anak-anak muda yang tertarik
dengan sesuatu yang menarik dan unik.
Permainan bentuk dasar ruang yang merupakan bentuk konsep re-creative
diimplementasikan pada bentuk massa bangunan. Bagian atap berbentuk folding
dengan struktur dasar space truss berbahan besi juga implementasi dari konsep re-
creative.
Gambar 9
Konsep Massa Bangunan
Mega Noviana, Endy Marlina
692 Syntax Idea, Vol. 4, No3, Maret 2022
Konsep re-creative diterapkan pada room ambience tiap bangunan pasar
terutama pada bagian tengah bangunan sebagai pusat kegiatan re-creative. Permainan
pencahayaan serta penambahan fungsi Food & Beverage untuk memenuhi konsep re-
creative dimana tujuannya adalah menghilangkan kebosanan & penurunan mood
pengunjung.
Gambar 10
Konsep Re-creative
5. Hasil Desain
Gambar 11
Siteplan dan Denah Bangunan
Strategi Redesain Pasar Besar Kota Batu sebagai pendukung pariwisata di Kota Batu
Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022 693
Gambar 12
Interior and Eksterior
Kesimpulan
Hasil dari penerapan Re-creative yang diaplikasikan pada redesain Pasar Besar
Kota Batu mampu mewujudkan upaya Pemerintah dalam pengembangan Kota
Wisata Batu (KWB) dalam meningkatkan wisatawan Kota Batu dengan melakukan
transisi dari pasar tradisional menjadi pasar wisata, mengakomodir kebutuhan
masyarakat sekitar & terutama wisatawan sambil melakukan rekreasi untuk
mengembalikan mood saat berada dalam pasar, dan juga mampu meningkatkan
perekonomian Kota Batu. Unsur-unsur penerapan Re-creative diterapkan pada room
ambience terlihat pada permainan lighting dan taman dalam ruang sebagai
pendukung wisata di Kota Batu.
BIBLIOGRAFI
Aprillian,R.F. (2014). Suatu Analisa Terhadap Sikap Pedagang Pasar dalam Menjaga
Ketertiban Berdagang di Pasar Simpang Baru Kelurahan Tuah Karya Kecamatan
Tampan Pekanbaru. Riau: UIN SUSKA Riau. Google Scholar
Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah. (2019).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Batu Tahun
2017-2022. Batu: PPID Kota Batu. Google Scholar
Damhuri,E. (2021). Republika.co.id. Desember 6, 2021.
https://www.republika.co.id/berita/qlmkol440/masa-depan-pariwisata-dunia-dan-
indonesia-2021.
Databoks. (2018). Databoks. Februari 06, 2020. https://databoks.katadata.co.id/.
Marlianasari, Eki. (2012). Upaya Meningkatan Keterampilan Menulis Geguritan
Dengan Teknik Gali Kunci Siswa Kelas Ix Di Smp Muhammadiyah Bagelen Tahun
Pelajaran 2012/2013. Bahasa Jawa-Fkip. Google Scholar
Marlina, Endy, Roland, Arya, Sudaryono, S., & Dharoko, Atyanto. (2013). Pasar:
Mega Noviana, Endy Marlina
694 Syntax Idea, Vol. 4, No3, Maret 2022
Simpul Persebaran Budaya Di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tataloka, 15(2), 91101. Google Scholar
Marlina, Endy, Ronald,A., Sudaryono, & Dharoko,A. (2012). Pasar Sebagai Ruang
Privat Masyarakat. Global Competitiveness through Research Supporting
Commercial Industry (pp. 68). Yogyakarta: Universitas Teknologi Yogyakarta.
Google Scholar
Mulyadi,D. (2021). Pemberdayaan Pasar Tradisional ditengah Pasar Modern.
Bandung: Media Sains Indonesia. Google Scholar
Oktavina,G. (2007). Redesain Pasar Tradisional Jongke Surakarta (pp.31-35).
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya. Google Scholar
Pendit, Nyoman S. (1990). Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana. Google
Scholar
Rahman,M.D., & Nurdiyanto,D. (2019). Times Indonesia. Februari 02, 2020.
https://www.timesindonesia.co.id/read/news/206199/pembangunan-pasar-besar-
menjadi-prioritas-musrenbang-kota-batu-tahun-2020.
Richa,I & Mahiruni,S.K. (2019). MalangTimes.com. Februari 4, 2020.
https://www.malangtimes.com/baca/45613/20191028/104100/si-jago-merah-lalap-
kios-di-pasar-besar-kota-batu-kerugian-rp-750-juta. Google Scholar
Tatamatra Architecture Consultant. (2018). Term of Reference (TOR): Sayembara
Pasar Wisata Kota Batu. Batu: PT. Tatamatra Indonesia.
Wijaya, R.K. (2018). Perancangan Gelanggang Pemuda Kabupaten Wonosobo dengan
Pendekatan Konsep Re-Creative (pp.45-51). Yogyakarta: Universitas Teknologi
Yogyakarta. Google Scholar
123 Dok. (2019). 123dok.com. Februari 2, 2020.
https://123dok.com/document/lzg78pvz-rekreatif-landasan-konseptual-
perencanaan-perancangan-pendidikan-komunikasi-yogyakarta.html.
Copyright holder:
Mega Noviana, Endy Marlina (2022)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: