How to cite:
Rodiyah, (2022) Model Pembelajaran Blended Learning dengan Media Blog dan Modul
Pembelajaran, Syntax Idea, 4(5), https://doi.org/ 10.36418/syntax-idea.v4i5.1836
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
Syntax Idea: pISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol.4, No.5, Mei 2022
PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING DENGAN MEDIA BLOG DAN
MODUL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA SMKN 11 BANDUNG
Rodiyah
SMK Negeri 11 Bandung Jawa Barat, Indonesia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efektivitas model Blended
learning melalui media Blog dengan Modul Pembelajaran Bisnis Online dalam
meningkatkan keterampilan vokasional pada peserta didik Kelas XII BDP SMKN
11 Bandung pada masa pandemi covid-19. Model Pembelajaran Blanded Learning
adalah metode pembelajaran yang dapat diterapkan pada semua jenjang pendidikan,
dalam metode pembelajaran ini peserta didik menggunakan metode baik secara
daring maupu luring di masa pandemi covid-19 dimana hampir semua peserta didik
juga tetap melakukan pelajaran di rumah (BDR). Model Pembelajaran Blended
Learning bertujuan untuk menemukan pemecahan masalah pembelajaran yang
efektif di masa pandemi covid-19, disamping itu juga agar peserta didik dapat
mempelajari konsep cara pemecahan masalah dan mengembangkan kemampuan
berpikir kritis. Dalam mempelajari konsep dan kemampuan berpikir kritis tersebut
peserta didik akan bekerja secara teliti mengikuti modul pembelajaran yang telah
di buatkan oleh guru dan membuat project pemasaran produk melalui Blog secara
online. Pembelajaran dengan menerapkan metode Blended learning ini diharapkan
dapat membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan kreatif, dengan belajar dari
apa yang mereka lihat dari lingkungannya, walaupun pada masa pandemic dan tetap
BDR. Project yag dibuat secara mandiri telah menarik semua peserta didik untuk
berusaha membuatnya dengan memanfaatkan bahan baku yang berada di sekitar
lingkungan tempat tinggal dan memanfaatkan peralatan serta perlengkapan
sederhana yang dimiliki oleh peserta didik Kelas XII BDP SMKN 11 Bandung.
Model Pembelajaran Blended learning merupakan salah satu model pembelajaran
yang efektif dalam meningkatkan keterampilan vokasional pada peserta didik Kelas
XII BDP SMKN 11 Bandung.
Kata kunci: Blended learning, Blog, Modul, keterampilan Vokasional
Abstract
This study aims to determine the relationship between the effectiveness of the
Blended learning model through Blog media and the Online Business Learning
Module in improving vocational skills in Class XII BDP SMKN11 Bandung students
during the covid-19 pandemic. The Blended Learning Learning Model is a learning
method that can be applied at all levels of education, in this learning method
students use methods both online and offline during the covid-19 pandemic where
almost all students also continue to do lessons at home (BDR). The Blended
Model Pembelajaran Blended Learning dengan Media Blog dan Modul Pembelajaran
Syntax Idea, Vol.4, No.5, Mei 2022 853
Learning Learning Model aims to find solutions to effective learning problems
during the COVID-19 pandemic, besides that, students can learn the concepts of
problem solving and develop critical thinking skills. In learning the concepts and
critical thinking skills, students will work carefully following the learning modules
that have been made by the teacher and create product marketing projects through
online blogs. Learning by applying the Blended learning method is expected to make
students more active and creative, by learning from what they see from their
environment, even during a pandemic and still BDR. The project that was made
independently has attracted all students to try to make it by utilizing raw materials
that are around the living environment and utilizing simple tools and equipment
owned by Class XII students of BDP SMKN 11 Bandung. Learning Model Blended
learning is one of the effective learning models in improving vocational skills in
Class XII students BDP SMKN 11 Bandung.
Keywords: Blended learning; Blog; Module; Vocational skills
Received: 2022-04-22; Accepted: 2022-05-05; Published: 2022-05-11
Pendahuluan
Di era serba digital dan millennial, pendidikan menjadi salah satu bidang yang
diuntungkan dengan semakin berkembangnya teknologi. Berbagai masalah yang selama
ini menghambat dunia pendidikan seperti lokasi yang jauh, biaya yang mahal dan
kesulitan membagi waktu dan adanya wabah pandemi COVID-19 bisa diatasi dengan
adanya teknologi yang memudahkan siapa saja dalam mengakses pendidikan. Guru dan
peserta didik dengan mudah mengajar dan belajar baik pembelajaran dilaksanakan
secara daring dan luring. Pembelajaran jarak jauh atau PJJ dengan menggunakan model
daring yaitu pembelajaran yang dilaksanakan secara online dengan menggunakan
berbagai media dan aplikasi (Rohmanu, Muafiah, Hakim, & Damayanti, 2020)
sedangkan pembelajaran luring yaitu pembelajaran dilaksanakan secara offline (tatap
muka) atau tidak ada dalam jaringan.
Pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penulis ingin memcari tahu dan
memberikan informasi pembelajaran daring dan luring modul pembelajaran bisnis
online menggunakan Blended Learning (BLOG) di SMKN 11 Bandung untuk kelas XII
BDP Semester genap tahun 2020/2021. Tujuan dari penggunaan Blended learning ini
adalah untuk menguji sejauh mana kesiapan guru dan peserta didik dalam pembelajaran
daring dan luring dan keefektifan model pembelajaran Blended Learning pada
peningkatan motivasi belajar peserta didik.
Blended learning adalah kombinasi instruksi dari pembelajaran online dan
pembelajaran tatap muka untuk membantu mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan baru (Thoms & Eryilmaz, 2014).
Blended learning merupakan model pembelajaran yang mengkombinasikan antara
pembelajaran tatap muka dan pembelajaran secara online dengan memanfaatkan
berbagai macam media dan teknologi untuk mendukung belajar mandiri dan
memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik (Dwiyogo, 2018).
Rodiyah
854 Syntax Idea, Vol.4, No.5, Mei 2022
Pelaksanaan pembelajaran Blended Learning tentu dibutuhkan sebuah tools atau
media yang membantu terjadinya proses pembelajaranm Blog sebagai salah satu tools
yang digunakan dalam pembelajaran (Fachruddin, 2016) sehingga Blended Learning
dengan karakteristik antara lain: manajemen kelas, kolaborasi, diskusi, mandiri dan
mendorong peserta didik berpikir kreatif.
“Blended learning combines the best aspects of online learning, structured face-
to-face activities, and real world practice. Online learning systems, classroom training,
and on-the-job experience have major drawbacks by themselves. The blended learning
approach uses the strengths of each to counter the others’ weaknesses (Semler, 2005)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Blended Learning
bisa digunakan untuk pembelajaran daring dan luring bahkan bisa dikombinasikan.
Sehingga para pengajar dan pembelajar akan paham betapa pentingnya pembelajaran
online sebagai media pembelajaran dan sumber belajar (Handoko & Waskito, 2018).
Pembelajaran Bisnis Online kelas XII, salah satu materi yang sering dijumpai
adalah menerapkan pembuatan Blog. Menurut (Satria, Erfida, Faisal, & Suhaidi, 2022)
Modul Pemebelajaran Bisnis online adalah salah satu sumber pembelajaran peserta
didik yang telah di buat oleh guru mata pelajaran dimana materi yang gagasan utamanya
dikembangkan dengan dilukiskan atau dikembangakan dengan sejelas-jelasnya
(Imansari & Sunaryantiningsih, 2017).
Pengertian lain, modul pembelajaran dapat diartikan juga sebagai sebuah panduan
untuk peserta didik yang menjabarkan secara jelas peristiwa, objek, atau tempat yang
dalam bacaan tersebut yang menjadi topik pembaca (Nawawi, Antika, Wijayanti, &
Abadi, 2017).
Modul Pembelajaran yang diterapkan tersebut merupakan upaya untuk
meningkahan motivasi belajar siswa dengan hasil belajar tetap baik dan terus meningkat
wlaupun di masa pandemi, hasil belajar adalah hasil dari proses belajar yang
menunjukkan adanya kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya (Rizkiyah, 2015). Selanjutnya dikatakan oleh
(Rizkiyah, 2015) hasil belajar ditunjukkan dengan adanya perubahan pada diri
seseorang dibanding sebelumnya, untuk mengetahui hasil belajar, maka diperlukan
adanya kegiatan penilaian hasil belajar
Menurut (Riswanto & Aryani, 2017) motivasi merupakan proses internal yang
menjadi salah satu faktor penggerak bagi siswa untuk mau melibatkan dan mengarahkan
dirinya ke dalam pembelajaran hingga mencapai hasil tertentu . Motivasi siswa dapat
digerakkan dari faktor eksternal seperti pemberian materi oleh guru yang disusun secara
kreatif, dukungan dari orang tua, sedangkan motivasi dari faktor internal dapat
digerakkan dengan adanya minat belajar dari siswa. Motivasi tersebut dapat juga dilihat
dari kegiatan belajar. Hal ini juga diungkapkan oleh (Rachmatia, 2019) faktor-faktor
yang mempengaruhi yang menyatakan bahwa, untuk membentuk motivasi belajar
akan dipengaruhi dari faktor keinginan yang ada dalam dirinya sendiri seperti
keinginan untuk berhasil maupun adanya rasa kebutuhan dan juga faktor dari luar
dirinya seperti dari lingkungan dan suasana belajar yang membentuk sebuah keinginan
Model Pembelajaran Blended Learning dengan Media Blog dan Modul Pembelajaran
Syntax Idea, Vol.4, No.5, Mei 2022 855
untuk belajar dan mendapatkan ilmu. Menurut (Sardiman, 2018), siswa terlihat
memiliki motivasi belajar jika telah menunjukkan beberapa sikap sebagai berikut:
semangat dan rajin dalam menghadapi tugas, gigih saat menghadapi kesulitan,
menunjukkan minat terhadap bermacam penyelesaian persoalan, tidak mudah jenuh
pada tugas yang sama, mampu bertahan ada argumennya apabila sudah merasa yakin
pada suatu hal. Seseorang yang memiliki motivasi belajar erat kaitannya jika orang
tersebut memiliki motivasi berprestasi. Maka dapat dikatakan bahwa seseorang yang
termotivasi akan mengupayakan tindakan dan perhatiannya secara penuh ke dalam
pembelajaran, sehingga membuat siswa tersebut dapat berprestasi dan mencapai
tujuan yang diharapkan.
Metode Penelitian
Langkah-langkah dalam pembuatan PTK dengan metode penelitian yang
sederhana akan menghasilkan temuan yang akan menjadi perbaikan pada masa yang
akan datang (Kunandar, 2012).
Penelitian ini di malai dengan melaksanaan observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran di kelas secara daring. Pada observasi diamati kreatifitas dan ketertarikan
pada siswa, serta pengaruhnya pada peningkatan kemampuan siswa dalam penguasaan
materi kopetensi keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran yaitu materi pembuatan Blog
sebagai media pembuatan iklan online (Sugiyono, 2018).
Observasi memberi gambaran untuk dapat menentukan langkah selanjutnya dalam
setiap siklus perencanaan perbaikan dalam proses pembelajaran (Astutik, 2012). Studi
dokumentasi untuk mengungkap data hasil pelaksanaan penilaian siswa dalam
penguasaan materi pembelajaran kompetensi keahlian pada masing-masing siklus,
sehingga dapat mencapai hasil yang lebih baik. Dokumentasi nilai siswa sebagai
gambaran dan perbandingan sebelum Penelitian berlangsung, pada saat pelaksanaan
perbaikan tiap siklus dan evaluasi pada akhir Penelitian Pada verifikasi data Peneliti
membandingkan nilai siswa mulai dari awal Penelitian, data nilai siklus I,data nilai
siklus II dan data nilai siklus III sampai mendapatkan nilai ideal sesuai dengan kriteria
ketuntasan minimum.Karena kriteria ketuntasan minimum (KKM) wajib dicapai siswa
agar dapat melanjutkan materi yang lebih tinggi.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
1. Keaktifan Siswa
Pada setiap kegiatan pembelajaran diadakan observasi terhadap aktivitas
siswa sebagai alat untuk mengetahui tingkat keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat
mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Pada saat pelaksanaan penelitia melakukan observasi aktivitas siswa,
diamati dari setiap gerak dan antusias keaktipan siswa dalam proses pembelajaran
secara daring, dimana siswa menunjukkan rasa percaya diri dengan pengatahuan
Rodiyah
856 Syntax Idea, Vol.4, No.5, Mei 2022
awal akan materi yang disajikan dan adanya petunjuk pembuatan blog secara
online dan pada siklus ke 2 serta ketiga, mereka akan berusaha memahi
kompetnsi dasar pembuatan blog sebagai media iklan online dengan dibantu
petunjuk pembuatannya oleh modul pembelajaran bisnis online, hasil observasi
keaktifan siswa disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 1
Prosentase Keaktifan Siswa dalam Tiap Siklus
No
Kegiatan
Jumlah Alamat
Blog Siswa
Model Pembelajaran
1
Siklus 1
46 Siswa
Daring
2
Siklus 2
62 Siswa
Blended Learning
3
Siklus 3
65 Siswa
Blendid Learning
Siklus 1:
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus ke-1 menggunakan
sumber belajar dari buku paket, modul dan internet untuk mencari informasi
mengenai materi Menerapkan pembuatan Blog yang dilakuakn untuk
melakukan iklan atau penjualan secara online.
Tugas siswa pada materi ini adalah mempelajarai pembuatan dan
pemanfatan blog pada kegiatan penjualan secara online sesuai dengan
petunjuk yang dilihat dan di baca pada video tutorial blog dan aplikasi LMS
Scola arau sumber lain secara online untuk mencapai pengetahuan dengan
penilaian yang baik di atas KKM.
Siklus 2:
Pada siklus 2, kegiatan pembelajaran diubah dengan memberikan materi
secara daring yaitu tetap dengan video tutorial dan aplikasi scola serta group
WA, namun ditambah lagi dengan modul pembelajaran Bisnis Online yang
telah disusun oleh guru mapel bisnis online dan dibagikan oleh sekolah
kepada siswa sebagai buku petunjuk pembelajaran di rumah secara offline,
sehingga model pembelajaran pada siklus ini adalah model pembelenjaran
Blended Learning yaitu menggunakan media online dan offline.
Pada siklus ke-2 semua siswa diberi tugas untuk membuat blog kembali
yang diisi dengan konten promosi produk yang benar dan setiap siswa harus
menyearahkan alamat blognya kepada guru mapel sehingga akan terlihat
siapa saja yang belum mengerjakan. Guru akan memberikan motivasi pada
siswa agar terus berusaha mengerjakan tugas melalui setiap petunjuk baik
secara daring maupun melalui modul pembelajaran bisnis online.
Siklus 3:
Model Pembelajaran Blended Learning dengan Media Blog dan Modul Pembelajaran
Syntax Idea, Vol.4, No.5, Mei 2022 857
Pada Siklus yang ke-3 ini adalah siklus sebagai perbandingan ahir dari
siklus ke-1 dan siklus yang ke-2, dimana harapan penulis pada siklus ke-3
siswa dapat terlihat lebih aktif pada proses pembelajarn di kelas.
Dan ternyata hasil dari observer juga menyatakan bahwa pada siklus
yang ke-3 menunjukkan sikap yang lebih aktif dan antusias melibatkan diri
dalam interaksi pembelajaran secara online sehingga siswa hampir semuanya
mengerjakan tugas0tugas dari guru dan mendapat nilai yang terus menerus
semakin baik diatas KKM.
2. Hasil Belajar Siswa
Pada setiap akhir siklus diadakan tes sebagai alat untuk mengukur
pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Pelaksanaan tes individual ini
dilakukan setiap akhir pembelajaran. Tes tertulis yang digunakan berupa pilihan
ganda dan Essay.
Ketuntasan belajar individual ditetapkan jika siswa mendapat nilai ≥ 75 dan
ketuntasan belajar klasikal ditetapkan 75% siswa mendapatkan nilai 75. Data
hasil tes setiap akhir siklus dan sebelum pelaksanaan tindakan disajikan dalam
tabel di bawah ini.
Tabel 2
Hasil Tes Tertulis Siswa pada Tiap Siklus
Keterangan
Siklus 2
Siklus 3
Nilai Tertinggi
89
90
Nilai Terendah
74
81
Rata-rata Nilai Siswa
80
85
Ketuntasan Klasikal
Belajar Siswa
96%
100%
Hasil belajar individual maupun klasikal mengalami kenaikan yang
signifikan. Meningkatnya nilai rata-rata siswa dan ketuntasan belajar secara
klasikal tersebut menunjukan peningkatan pemahaman siswa terhadap materi
yang dipelajari.
Model pembelajaran Blended Learning telah menuntun siswa kearah
pembelajaran yang lebih baik dan pembelajaran yang lebih efektif bagi guru untuk
mencapai target-target penilaian yang diharapkan.
Model Pembelajaran Blended Learning di masa pandemic ini juga telah
membuat siswa lebih termotivasi untuk mempelajari dan memahami materi
pelajaran yang disampaikan. Siswa belajar dengan baik karena mereka terlibat
Rodiyah
858 Syntax Idea, Vol.4, No.5, Mei 2022
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan berkesempatan untuk menemukan
sendiri. Hasil belajar tersebut juga dipengaruhi oleh pengalaman siswa dengan
dunia fisik dan lingkungannya melaui sumber belajar yang dirancang oleh guru.
Peningkatan pemahaman siswa juga sangat dipengaruhi keaktifan dan
keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Keaktifan dan keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan belajar.
Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata-rata siswa yang sejalan dengan
meningkatnya aktivitas siswa pada setiap siklus.
B. Pembahasan
Pembahasan dari hasil penelitian Karya Tulis Ilmiah Penelitian Tindakan kelas
ini telah menghasilkan suatu pemecahan masalah mengenai pembelajaran yang
efektif pada masa pandemic covid-19 ini dengan menghasilkan kemajuan baik dalam
aktifitas siswa maupun peningkatan dalam nilai pembelajaran, sehingga dapat
disimpulkan bahwa : “Model Pembelajaran Blended Learning dengan Media Blog
dan Modul Pembelajaran Bisnis Online efektif Dalam Upaya Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas XII BDP SMKN 11 Bandung Di Masa Pandemi
Covid-19 “.
Kesimpulan
Kualitas pembelajaran pemasaran di kelas XII BDP SMKN 11 Bandung
mengalami peningkatan setelah diterapkan Model pembelajaran Blended Learning
dengan Media Blog dan Modul Pembelajaran Bisnis Online” sebagai salah satu model
pembelajaran yang efektif dalam memotivasi belajar siswa Penerapan Model
pembelajaran Blended Learning dengan Media Blog dan Modul Pembelajaran Bisnis
Online Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XII BDP SMKN 11
Bandung Di Masa Pandemi Covid-19 . Penerapan ‘Blended learning dengan media blog
dan modul pembelajaran bisnis online“ dapat meningkatkan penguasaan kompetensi
siswa kelas XII BDP SMK Negeri 11 Bandung pada materi-materi menerapkan
pembuatan blog pada iklan online sesuai dengan Standar Kopetnsi Lulusan (SKL) dan
Standar Kemampuan Dunia Usaha dan Industri.
BIBLIOGRAFI
Model Pembelajaran Blended Learning dengan Media Blog dan Modul Pembelajaran
Syntax Idea, Vol.4, No.5, Mei 2022 859
Astutik, Sri. (2012). Meningkatkan hasil belajar siswa dengan model siklus belajar
(learning cycle 5e) berbasis eksperimen pada pembelajaran sains di sdn patrang i
jember. Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar, 1(2), 143153.Google Scholar
Dwiyogo, Wasis D. (2018). Pembelajaran berbasis blended learning. Depok:
RajaGrafindo Persada. Google Scholar
Fachruddin, M. (2016). Blog sebagai media pembelajaran, Mufa Media.
Handoko, H., & Waskito, W. (2018). Blended Learning: Teori dan Penerapannya.
Padang: LPTIK Universitas Andalas. Google Scholar
Imansari, Nurulita, & Sunaryantiningsih, Ina. (2017). Pengaruh penggunaan e-modul
interaktif terhadap hasil belajar mahasiswa pada materi kesehatan dan keselamatan
kerja. VOLT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, 2(1), 1116. Google
Scholar
Kunandar. (2012). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Google Scholar
Nawawi, Sulton, Antika, Rindi Novitri, Wijayanti, Tutik Fitri, & Abadi, Suyud. (2017).
Pelatihan pembuatan modul ajar berbasis kurikulum 2013 untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis. Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada
Masyarakat LPPM Universitas PGRI Madiun, 4246. Google Scholar
Rachmatia, Astrid Natasya dan Khasanah. (2019). Hubungan antara Pemanfaaatan E-
journal dan Motivasi Belajar Dengan Kemampuan Pengetahuan Kepustakaan.
Jurnal Akademika Teknologi Pendidikan, 8(2). Google Scholar,.
Riswanto, Ari, & Aryani, Sri. (2017). Learning motivation and student achievement:
description analysis and relationships both. The International Journal of
Counseling and Education, 2(1), 4247. Google Scholar
Rizkiyah, Apriliya. (2015). Penerapan blended learning untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran ilmu bangunan di kelas X TGB SMK Negeri 7
Surabaya. Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan, 1(1/JKPTB/15). Google
Scholar
Rohmanu, Abid, Muafiah, Evi Muafiah, Hakim, Arif Rahman, & Damayanti, Vivi V.
W. (2020). Kesiapan, Kompleksitas dan Harapan Pembelajaran Jarak Jauh:
Perspektif Mahasiswa IAIN Ponorogo. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam,
11(2), 221241. Google Scholar
Sardiman, A. M. (2018). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Depok:
Rajagrafindo.
Rodiyah
860 Syntax Idea, Vol.4, No.5, Mei 2022
Satria, Devit, Erfida, Elisa, Faisal, Rudi, & Suhaidi, Mustazzihim. (2022). Pelatihan
Internet Pembuatan Blog Pribadi Sebagai Media Publikasi Guru SMPN 1 Kota
Dumai. Jurnal Altifani Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 22
29. Google Scholar
Semler, S. (2005). Use Blended Learning to Increase Learner Engagement and Reduce
Training Cost. Diakses pada 20 Januari 2017. Google Scholar
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Thoms, Brian, & Eryilmaz, Evren. (2014). How media choice affects learner
interactions in distance learning classes. Computers & Education, 75, 112126.
Google Scholar
Copyright holder:
Rodiyah (2022)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: