How to cite:
Murtiningtyas, D, P., Giovanni, A., (2022) Kajian Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Pt
Astra International Tbk, Syntax Idea, 4(3), https://doi.org/ 10.36418/syntax-idea.v4i3.1821
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
Syntax Idea: pISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol.4, No.3, Maret 2022
KAJIAN RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO SOLVABILITAS PT ASTRA
INTERNATIONAL TBK
Dinda Putri Murtiningtyas, Axel Giovanni
Universitas Tidar, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
Abstrak
Penilaian kinerja keuangan bagi perusahaan adalah hal yang penting karena
digunakan untuk melihat kinerja perusahaan di masa depan dengan mengetahui
gambaran posisi keuangan secara menyeluruh. Tujuan dalam penelitian ini yaitu
untuk mengkaji kinerja keuangan perusahaan menggunakan rasio profitabilitas
dihitung dengan Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Assets, Return
On Equity dan rasio solvabillitas dihitung menggunakan Debt to asset ratio dan
Debt to equty ratio. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Studi
Deskriptif dengan Objek utama penelitian ini adalah PT Astra International Tbk.
Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder, data sekunder diperoleh dari laporan
keuangan perusahaan yang telah diaudit dengan periode 2017-2020. Metode
analisis dalam penelitian ini yaitu analisis horizontal dengan membandingkan
laporan keuangan dengan periode yang berbeda. Hasil dalam penelitian dengan
menggunakan rasio profitabilitas dari periode 2017-2020 pada Gross Profit Margin
dan Net Profit Margin mengalami fluktuasi yang menandakan kinerja operasional
perusahaan kurang baik, Return On Equity mengalami penurunan dan pada Return
On Assets dalam kondisi fluktuasi. Untuk penghitungan menggunakan rasio
solvabilitas mengalami penurunan yang artinya kinerja keuangan perusahaan
semakin baik dan efektif.
Kata kunci: Rasio Profitabilitas; Rasio Solvabilitas; kinerja keuangan
Abstract
Assessment of financial performance for companies is important because it is used to
see the company's performance in the future by knowing the overall picture of the
financial position. The purpose of this study is to examine the company's financial
performance using the profitability ratios calculated using the Gross Profit Margin,
Net Profit Margin, Return On Assets, Return On Equity and the solvency ratio
calculated using the Debt to asset ratio and the Debt to equity ratio. The method
used in this research is descriptive study with the main object of this research is PT
Astra International Tbk. The type of data used is secondary data, secondary data
obtained from company financial statements that have been audited for the 2017-
2020 period. The method of analysis in this study is horizontal analysis by
comparing financial statements with different periods. The results in the study using
the profitability ratios from the 2017-2020 period on Gross Profit Margin and Net
Profit Margin fluctuated which indicated that the company's operational
performance was not good, Return On Equity had decreased and Return On Assets
Dinda Putri Murtiningtyas, Axel Giovanni
696 Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022
was in a fluctuating condition. For calculations using the solvency ratio has
decreased, which means the company's financial performance is getting better and
more effective.
Keywords: Profitability Ratio; Solvency Ratio; financial performance
Pendahuluan
Dalam kondisi apapun, kesehatan perusahaan dapat terlihat dari kemampuannya
dalam menghadapi permasalahan yang terjadi. Perusahaan sehat yaitu perusahaan yang
mampu menjaga keberlanjutan usaha dan melakukan operasi secara optimal serta
memenuhi kewajiban-kewajiban financial perusahaan. Saat ini laba digunakan
perusahaan dalam mengukur kinerja. Hal ini menjadikan laporan keuangan sebagai data
mutlak yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan (Barus,
Sudjana, & Sulasmiyati, 2017). Di Indonesia, untuk melihat perkembangan keuangan
perusahaan yaitu menggunakan analisis rasio keuangan yang mana dijadikan indikator
paling utama. Dengan menggunakan analisis rasio keuangan dapat menunjukan
kekuatan hubungan rasio keuangan terhadap fenomena ekonomi yang terjadi. Oleh
karena itu, rasio keuangan dapat memperlihatkan adanya indikator kesehatan dari
keuangan perusahaan dalam rentan waktu tertentu dengan membandingkan dua elemen
laporan keuangan (Meriewaty & Setyani, 2005).
Penilaian kinerja keuangan bagi perusahaan adalah hal yang penting karena
digunakan untuk melihat kinerja perusahaan di masa depan dengan mengetahui
gambaran posisi keuangan secara menyeluruh. Suatu perusahaan dapat dilihat
kinerjanya melalui besarnya keuntungan yang diperoleh dari kemampuan perusahaan,
sehingga profitabilitas kinerja suatu perusahaan dijadikan sebagai acuan nilai
keefektifitasan pengelolanya (Saputri & Giovanni, 2021).
Umumnya perusahaan menggunakan rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas
untuk melihat perkembangan keuangan di suatu perusahaan. Rasio profitabilitas sendiri
merupakan sebuah kombinasi dari manajemen asset, pengaruh likuiditas, dan utang-
utang pada hasil operasi (Murtiningtyas & Giovanni, 2018). Dalam analisis ini lebih
terfokuskan pada hubungan antara sumber daya dari perusahaan yang dimiliki dengan
hasil usaha dalam laporan laba rugi yang dilaporkan pada neraca posisi keuangan.
Dalam upaya menghasilkan laba sebenarnya tergantung kepada efisiensi kegiatan usaha
dengan sumber daya yang tersedia dari perusahaan. Angka-angka pada rasio ini dapat
berguna untuk mengukur segala kemampuan laba yang dihasilkan bagi pihak
perusahaan.
Menurut (Sondakh, Tommy, & Mangantar, 2015) memaparkan rasio solvabilitas
atau disebut leverage ratio yaitu sebuah rasio secara umum yang dipergunakan sebagai
tolak ukur aktiva perusahaan yang dibiayai utang (Yusra, 2016). Dengan begitu, melalui
rasio solvabilitas ini dapat diukur kemampuan sebuah perusahaan membayar beban
utang aktiva yang merupakan kewajiban dalam jangka waktu panjang maupun pendek.
Hal yang dapat menurunkan potensi return saham yakni adalah teori trade off (Bintari &
Kusnandar, 2022). Dalam teori ini dinyatakan bahwa semakin banyak hutang maka
Kajian Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Pt Astra International Tbk
Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022 697
semakin kecil tingkat return saham yang diinginkan karena semakin besar pula
pemegang saham akan menanggung risikonya.
Adanya pandemi saat tahun 2020 membawa dampak dalam segala hal, tidak
hanya berdampak pada sektor UMKM. Namun, juga pada perusahaan besar otomotif di
Indonesia yaitu PT Astra International tbk juga terkena dampak dari covid. Dalam
keseharian masyarakat Indonesia mayoritas menggunakan hasil produksi Astra, salah
satunya yaitu masyarakat menggunakan alat transportasi dalam menunjang kehidupan
seperti kendaraan bermotor, layanan pembiayaan, jalan tol, asuransi dan perbankan. Hal
ini membuat Astra mampu memenuhi beragam kebutuhan hidup masyarakat dengan
layanan dan produk yang dihasilkan (Astra, 2021). Melalui penelitian ini dapat
diketahui sejauh mana tujuan perusahaan tercapai dalam melakukan operasi perusahaan
secara efektivitas pada periode tertentu dengan adanya pengukuran kinerja perusahaan.
Kemudian, dalam penelitian ini dapat diketahui analisis rasio solvabilitas dan
profitabilitas pada kinerja keuangan PT Astra International tbk pada tahun 2017-2020
dengan adanya sebelum dan saat pandemi. Selain itu, dengan penelitian ini ditemukan
hal baru mengenai penggunaan rasio keuangan yaitu rasio profitabilitas dan solvabilitas
guna meninjau kinerja keuangan dalam perusahaaan.
Metode Penelitian
Penelitian ini mengadopsi metode Studi Deskriptif. Metode tersebut dipilih
karena sejalan dengan tujuan penelitian yaitu guna mengkaji aspek profitabilitas dan
solvabilitas perusahaan. Objek utama penelitian ini adalah PT Astra International Tbk.
Pada penelitian ini jenis data yang digunakan yaitu data sekunder, data sekunder
diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit dengan periode 2017-
2020. Data-data sekunder dikumpulkan dan ditinjau sesuai dengan laporan keuangan
dimana data tersebut bersumber dari Bursa Efek Indonesia. Metode pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yang sekiranya relevan atau
sesuai dengan topik penelitian.
Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis horizontal, analisis horizontal
adalah metode analisis dengan membandingkan pos-pos laporan keuangan yang sama
pada periode yang berbeda. Biasanya perbandingan laporan keuangan yang dianalisis
menggunakan dua atau tiga periode dimana periode yang lebih awal digunakan sebagai
dasar pembandingnya. Dalam penelitian ini rasio keuangan dari periode 2017-2020
pada PT Astra International tbk dibandingkan dari tahun ke tahun yang kemudian
dianalisis guna menilai kinerja keuangan.
Hasil dan Pembahasan
1. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas ialah rasio keuangan yang berguna untuk melihat besarnya
keuntungan yang dihasilkan dari kemampuan perusahaan di beberapa waktu tertentu.
Nilai profitabilitas tinggi dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi juga terhadap
perusahaan.
Dinda Putri Murtiningtyas, Axel Giovanni
698 Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022
a. Gross Profit Margin
Gross Profit Margin pada umumnya berguna sebagai menganalisa
keseluruhan laba kotor dalam penjualan. Semakin tinggi nilai margin laba kotor
maka harga pokok barang yang dijual semakin baik (Marlina & Sari, 2016).
Tabel 1
Hasil Perhitungan Gross Profit Margin (GPM) PT Astra Internatioanal tbk
(dinyatakan dalam miliaran rupiah)
Tahun
Laba Kotor
Penjualan Bersih
Gross Profit
Margin
2017
7,882
81,561
9,66%
2018
8,683
90,507
9,59%
2019
8,336
87,756
9,50%
2020
5,908
54,876
10,77%
Sumber: Peneliti
Dari tabel diatas dapat dianalisis bahwa:
Tahun 2017 Total Assets to Debt Ratio sebesar 9,66%, yang berarti setiap 1
rupiah penjualan menghasilkan laba 0,0966.
Tahun 2018 Total Assets to Debt Ratio turun menjadi 9,59%, yang berarti setiap
1 rupiah penjualan menghasilkan laba 0,0959.
Tahun 2019 Total Assets to Debt Ratio turun lagi sebesar 0,09% menjadi 9,50%,
yang berarti setiap 1 rupiah penjualan menghasilkan laba 0,0949.
Tahun 2020 Total Assets to Debt Ratio naik menjadi 10,77%, yang berarti setiap
1 rupiah penjualan menghasilkan laba 0,1076.
b. Net Profit Margin
Net Profit Margin yaitu laba penjualan yang didapat sesudah perhitungan
keseluruhan biaya serta pajak penghasilan. Diketahuinya nilai NPM ini
kemampuan perusahaan dalam meminimkan biaya operasional dapat terlihat.
Biaya operasional perusahaan akan tampak efektif dari tingginya nilai net profit
margin ini (Saragih, 2013).
Kajian Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Pt Astra International Tbk
Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022 699
Tabel 2
Hasil Perhitungan Net Profit Margin (NPM) PT Astra Internatioanal tbk
(dinyatakan dalam miliaran rupiah)
Tahun
Penjualan
bersih
Net Profit
Margin
2017
81,561
16,89%
2018
90,507
15,11%
2019
87,756
15,57%
2020
54,876
28,09%
Sumber : Peneliti
Dari tabel diatas dapat dianalisis bahwa:
Tahun 2017 Net Profit Margin sebesar 16,89%, yang berarti setiap 1 rupiah
penjualan menghasilkan laba Rp. 0,1689.
Tahun 2018 Net Profit Margin turun menjadi 15,11%, yang berarti setiap
1 rupiah penjualan menghasilkan laba Rp. 0,1511.
Tahun 2019 Net Profit Margin naik menjadi 15,57%, yang berarti setiap
1 rupiah penjualan menghasilkan laba Rp. 0,1556.
Tahun 2020 Net Profit Margin naik sebesar 13% menjadi 28,09%, yang
berarti setiap 1 rupiah penjualan menghasilkan laba Rp.0,2808 .
c. Return on Equity (ROE)
Return on equity ialah rasio profitabilitas yang menunjukan profit yang
didapat investor dari perusahaan. Hal ini diberikan dalam bentuk presentase laba
bersih dari operasional perusahaan (Saragih, 2013). Hasil rasio ini digunakan
investor sebagai bukti dalam penggunaaan modal sahamnya untuk mendapatkan
keuntungan. Tingginya nilai return on equity akan memberikan reputasi
perusahaan yang tinggi di pasar modal sehingga dapat menarik banyak investor.
Tabel 3
Hasil Perhitungan Return On Equity (ROE) PT Astra Internatioanal
tbk (dinyatakan dalam miliaran rupiah)
Tahun
Laba
Bersih
Ekuitas
Pemegang
Saham
Retrun On Equity
2017
13,777
53,746
25,63%
2018
13,676
59,877
22,84%
2019
13,663
64,858
21,07%
2020
15,413
73,156
21,07%
Dinda Putri Murtiningtyas, Axel Giovanni
700 Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022
Sumber: Peneliti
Dari tabel diatas dapat dianalisis bahwa :
Tahun 2017 Return On Equity sebesar 25,63%, yang berarti setiap 1 rupiah dapat
menghasilkan laba Rp. 0,2563 dari modal sendiri yang tersedia.
Tahun 2018 Return On Equity turun sebesar 3,21% menjadi 22,84%, yang berarti
setiap 1 rupiah dapat menghasilkan laba Rp. 0,2284 dari modal sendiri yang tersedia.
Tahun 2019 Return On Equity turun menjadi 21,07%, yang berarti setiap 1 rupiah
dapat menghasilkan laba Rp. 0,2106 dari modal sendiri yang tersedia.
Tahun 2020 Return On Equity tidak mengalami peningkatan atau penurunan tetap
sebesar 21,07%, yang berarti setiap 1 rupiah dapat menghasilkan laba Rp. 0,2106
dari modal sendiri yang tersedia
d. Return on Assets (ROA)
Return On Assets ialah rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja
keuangan dalam memperoleh keuntungan bersih menggunakan aktiva yang
dimiliki perusahaan. Diketahuinya ROA ini dapat terlihat kemampuan kinerja
keuangan perusahaan yang mengoperasikan sejumlah aset yang dimiliki
perusahaan, sehingga ROA dapat menyebabkan depresiasi dan apresiasi saham.
Kinerja perusahaan akan tampak baik dengan tingginya nilai ROA yang diperoleh
perusahaan pada periode tersebut (Susilowati, Y., & Turyanto, 2011).
Tabel 4
Hasil Perhitungan Return On Assets (ROA) PT Astra
Internatioanal tbk (dinyatakan dalam miliaran rupiah)
Tahun
Laba Bersih
Total Aktiva
Retrun On Assets
2017
13,777
77,990
17,67%
2018
13,676
83,544
16,37%
2019
13,663
88,264
15,48%
2020
15,413
87,376
17,64%
Sumber: Peneliti
Dari tabel diatas dapat dianalisis bahwa:
Tahun 2017 Return On Assets sebesar 17,67%, yang berarti setiap 1 rupiah
dapat menghasilkan laba bersih Rp. 0,1766 dari total aktiva yang ada di
perusahaan.
Tahun 2018 Return On Assets turun menjadi 16,37%, yang berarti setiap 1
rupiah dapat menghasilkan laba bersih Rp. 0,1637 dari total aktiva yang ada di
Kajian Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Pt Astra International Tbk
Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022 701
perusahaan.
Tahun 2019 Return On Assets turun sebesar 0,89% menjadi 15,48%, yang
berarti setiap 1 rupiah dapat menghasilkan laba bersih Rp. 0,1548 dari total
aktiva yang ada di perusahaan.
Tahun 2020 Return On Assets naik menjadi 17,64%, yang berarti setiap 1
rupiah dapat menghasilkan laba bersih Rp. 0,1764 dari total aktiva yang ada di
perusahaan.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas yang merupakan salah satu rasio keuangan berguna untuk
mengukur pemenuhan perusahaan dari seluruh kewajiban keuangan jangka pendek
dan jangka panjang yang ditanggung perusahaan hingga perusahaan dilikuidasi,
dimana aktiva perusahaan digunakan sebagai jaminan (Mutarofah, 2017). Secara
umum, hutang yang digunakan perusahaan dapat dihitung dengan rasio ini.
Perusahaan harus dapat memilih hutang yang layak diambil dengan cara perusahaan
melunasinya, dikarenakan selain kewajiban hutang yang harus dibayar akan tetapi
terdapat beban bunga yang harus dibayarkan. Maka ditarik kesimpulan bahwa,
tingginya beban hutang yang ditanggung perusahaan akan semakin besar perusahaan
menanggung risiko di masa depan.
a. Debt to asset ratio (DAR)
Debt to asset ratio yaitu rasio yang berguna dalam menghitung keseluruhan
aktiva perusahaan yang dibiayai pada utang dimana rasio ini ialah rasio utang.
Perihal ini bisa dikenal besarnya utang perusahaan yang mempengaruhi pengelolaan
aktiva. Penghitungan ini dengan melihat permbandingan total aktiva dan total utang
(Mutarofah, 2017).
Tabel 5
Hasil Perhitungan Total Asset to Total Debt Ratio (DAR) PT Astra Internatioanal
tbk (dinyatakan dalam miliaran rupiah)
Tahun
Total Aktiva
Total Hutang
Total Assets to Debt
Ratio
2017
77,990
24,244
31,09%
2018
83,544
23,667
28,33%
2019
88,264
23,406
26,52%
2020
87,376
14,220
16,27%
Sumber: Peneliti
Dinda Putri Murtiningtyas, Axel Giovanni
702 Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022
Dari tabel diatas dapat dianalisis bahwa:
Tahun 2017 Total Assets to Debt Ratio sebesar 31,09%, yang berarti setiap
1 rupiah hutang dijamin Rp. 0,3109 aktiva perusahaan.
Tahun 2018 Total Assets to Debt Ratio turun sebesar 2,76% menjadi
28,33%, yang berarti setiap 1 rupiah hutang dijamin Rp. 0,2833 aktiva
perusahaan.
Tahun 2019 Total Assets to Debt Ratio turun sebesar 1,81% menjadi
26,52%, yang berarti setiap 1 rupiah hutang dijamin Rp. 0,2652 aktiva
perusahaan.
Tahun 2020 Total Assets to Debt Ratio turun lagi sebesar 10,25% menjadi
16,27% yang berarti setiap 1 rupiah hutang dijamin Rp. 0,1627 aktiva
perusahaan.
b. Debt to equty ratio (DER)
Debt to equity ratio dihitung guna mengetahui total dana yang diberikan pihak
kreditor terhadap pemilik sehingga dapat dilihat setiap nilai modal perusahaan yang
menjadi jaminan utang tersebut. Selain itu, untuk meninjau nilai ekuitas dan utang
dapat menggunakan perhitungan ini. Untuk menghitung rasio ini dapat melihat
perbandingan keseluruhan utang dan ekuitas (Mutarofah, 2017).
Tabel 6
Hasil Perhitungan Total Debt to Equity Ratio (DER) PT Astra Internatioanal tbk
(dinyatakan dalam miliaran rupiah)
Tahun
Ekuitas
Total Hutang
Total Assets to Debt
Ratio
2017
53,746
24,244
45,11%
2018
59,877
23,667
39,53%
2019 64,858
23,406
36,09%
2020 73,156
14,220
19,44%
Sumber: Peneliti
Dari tabel diatas dapat dianalisis bahwa:
Tahun 2017 Total Assets to Debt Ratio sebesar 45,11%, yang berarti setiap 1 rupiah
hutang dijamin Rp. 0,4511 aktiva perusahaan.
Tahun 2018 Total Assets to Debt Ratio turun menjadi 39,53%, yang berarti setiap 1
rupiah hutang dijamin Rp. 0,3953 aktiva perusahaan.
Tahun 2019 Total Assets to Debt Ratio turun sebesar 3,44% menjadi 36,09%, yang
berarti setiap 1 rupiah hutang dijamin Rp. 0,3609 aktiva perusahaan.
Kajian Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Pt Astra International Tbk
Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022 703
Tahun 2020 Total Assets to Debt Ratio turun lagi sebesar 16,65% menjadi 19,44%
yang berarti setiap 1 rupiah hutang dijamin Rp. 0,1944 aktiva perusahaan.
Dari hasil penelitian dan analisis terhadap laporan keuangan di PT Astra Internatioanal
Tbk. dapat diketahui, bahwa :
1. Kinerja Keuangan dinilai menggunakan rasio profitabilitas.
Gross Profit Margin tahun 2017 sebesar 9,66%, tahun 2018 sebesar 9,59%, tahun
2019 sebesar 9,50% dan tahun 2020 sebesar 10,77%. Dengan analisis yang telah
dilakukan peneliti menunjukkan tingkat margin laba kotor yang dihasilkan
perusahaan berfluktuasi atau tidak menentu dari tahun ke tahun. Artinya, kinerja
keuangan perusahaan kurang baik dikarenakan perusahaan tersebut rawan
terhadap perubahan harga baik harga jual maupun harga pokok dan akan sangat
berpengaruh terhadap laba perusahaan untuk menghasilkan laba di setiap 1 rupiah
penjualan bersih.
Net Profit Margin tahun 2017 sebesar 17,67%, tahun 2018 sebesar 16,37%, tahun
2019 sebesar 15,48% dan tahun 2020 sebesar 17,64%. Dengan analisis ini
menunjukkan tingkat Net Profit Margin perusahaan berfluktuasi. Artinya kinerja
keuangan perusahaan yang tidak tetap dapat dikatakan kurang baik dan kegiatan
operasi perusahaan kurang efektif. Oleh karena itu perlu untuk diketahui faktor-
faktor penyebab berfluktuasinya Net Profit Margin Ratio pada PT Astra
Internatioanal Tbk. dalam 4 tahun terakhir.
Return On Equity tahun 2017 sebesar 25,63%, tahun 2018 sebesar 22,84%, tahun
2019 sebesar 21,07% dan pada tahun 2020 sebesar 21,07%. Dapat dilihat bahwa
pada tahun 2017-2019 tingkat ROE mengalami penurunan dan pada tahun 2020
tingkar rasio tidak mengalami penurunan atau peningkatan dibanding tahun
sebelumnya. Penurunan pada periode 2017-2019 menunjukkan bahwa tingkat
penghasilan bersih yang diperoleh oleh pemilik perusahaan atas modal yang
diinvestasikan perusahaan menurun. Biasanya penurunan ROE dipengaruhi oleh
menurunnya tingkat pengembalian atas aktiva, meskipun ROA perusahaan tinggi
namun perusahaan mengalami penurunan pada kinerja keuangannya. Artinya
kinerja keuangan perusahaan kurang baik.
Return On Assets tahun 2017 sebesar 17,67%, tahun 2018 sebesar 16,37% , tahun
2019 sebesar 15,48% dan tahun 2020 sebesar 17,64%. Dalam analisis yang telah
dilakukan peneliti bahwa pada tahun 2017 2020 tingkat Return On Assets
perusahaan mengalami fluktuasi atau tidak menentu yang artinya kinerja
keuangan perusahaan kurang baik. Hal ini dikarenakan profitabilitas yang didapat
perusahaan tidak stabil akibat penjualan setiap yang tahun yang tidak menentu.
2. Kinerja Keuangan dinilai menggunakan Rasio Solvabilitas
Debt to asset ratio (DAR) tahun 2017 sebesar 31,09%, tahun 2018 sebesar
28,33%, tahun 2019 sebesar 26,52% dan tahun 2020 sebesar 16,27%. Dari hasil
analisis tersebut dapat dilihat bahwa dari tahun 2017-2020 tingkat Debt to asset
ratio mengalami penurunan yang artinya kinerja keuangan perusahaan dalam
Dinda Putri Murtiningtyas, Axel Giovanni
704 Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022
menghasilkan laba semakin efektif dikarenakan dari tahun ke tahun hutang jumlah
modal pinjaman yang digunakan untuk investasi pada aktiva dalam menghasilkan
keuntungan menurun.
Debt to equty ratio (DER) tahun 2017 sebesar 45,11%, tahun 2018 sebesar
39,53%, tahun 2019 sebesar 36,09% dan tahun 2020 sebesar 19,44%. Dari hasil
analisis tersebut dapat dilihat bahwa dari tahun 2017-2020 tingkat Debt to equty
ratio (DER) mengalami penurunan. Artinya kinerja keuangan perusahaan dari
tahun ke tahun semakin baik dan efektif dikarenakan DER yang rendah
menunjukan bahwa hutang/kewajiban perusahaan lebih kecil daripada seluruh aset
yang dimilikinya, sehingga dalam kondisi yang tidak diinginkan perusahaan
masih dapat melunasi seluruh hutang/kewajibannya.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada PT Astra International Tbk
dapat disimpulkan bahwa Kinerja keuangan dinilai menggunakan rasio profitabilitas
dari periode 2017-2020 pada Gross Profit Margin dan Net Profit Margin mengalami
fluktuasi yang menandakan kinerja operasional perusahaan kurang baik karena
perusahaan tersebut rawan terhadap perubahan harga baik harga jual maupun harga
pokok dan akan sangat berpengaruh terhadap keuntungan atau laba yang diperoleh
perusahaan. Return On Equity mengalami penurunan dan pada Return On Assets dalam
kondisi fluktuasi yang menunjukan perusahaandalam menghasilkan laba dinilai kurang
baik karena selalu berubah-ubah. Kinerja keuangan dinilai menggunakan rasio
solvabilitas dari periode 2017-2020 mengalami penurunan yang artinya kinerja
keuangan perusahaan semakin baik dan efektif dikarenakan kemapuan perusahaan
dalam memenuhi semua hutang dengan aktiva dalam kondisi baik dan perusahaan
mampu memenuhi hutang.
Kajian Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Pt Astra International Tbk
Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022 705
BIBLIOGRAFI
Astra, P. (2021). Tentang Astra. Pt. Astra International Tbk.
Barus, Michael Agyarana, Sudjana, Nengah, & Sulasmiyati, Sri. (2017). Penggunaan
rasio keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan (studi pada PT.
Astra Otoparts, Tbk dan PT. Goodyer Indonesia, Tbk yang go public di bursa efek
indonesia). Brawijaya University.Google Scholar
Bintari, Vivi Indah, & Kusnandar, Deasy Lestary. (2022). Vib Covid-19: Efek Pada
Saham Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (Jii). Procuratio: Jurnal Ilmiah
Manajemen, 10(1), 3547. Google Scholar
Marlina, Dewi, & Sari, Eka Nurmala. (2016). Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan
Leverage Terhadap Return Saham (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Di Bei).
Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis, 9(1). Google Scholar
Meriewaty, Dian, & Setyani, Astuti Yuli. (2005). Analisis rasio keuangan terhadap
perubahan kinerja pada perusahaan di industri food and beverages yang terdaftar di
BEJ. Simposium Nasional Akuntansi, 8, 278279. Google Scholar
Murtiningtyas, Dinda Putri, & Giovanni, Axel. (2018). Kajian Rasio Profitabilitas dan
Rasio Solvabilitas. Google Scholar
Mutarofah, T. (2017). Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas,Rasio
Solvabilitas Terhadap Pembiayaan Ijarah Di Bank Umum Syariah Mandiri
Periode 20122018. Journal Of Chemical Information And Modeling. 53(9), 2125.
Retrieved from http://www.elsevier.com/Locate/Scp.
Saputri, Candra Kurnia, & Giovanni, Axel. (2021). Pengaruh profitabilitas,
pertumbuhan perusahaan dan likuiditas terhadap nilai perusahaan. Competence:
Journal of Management Studies, 15(1), 90108. Google Scholar
Saragih, F. (2013). Analisis Rasio Profitabilitas Dalam Menilai Kinerja Keuangan
Perusahaan Pada Pt. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan. Jurnal Ilmu Ekonomi
Dan Studi Pembangunan, 12. Google Scholar
Sondakh, Frendy, Tommy, Parengkuan, & Mangantar, Marjam. (2015). Urrent Ratio,
Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Return on Equity Pengaruhnya Terhadap
Harga Saham Pada Indeks Lq 45 Di Bei Periode 2010-2014. Jurnal EMBA: Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 3(2). Google Scholar
Susilowati, Y., & Turyanto, T. (2011). 192-Article Text-383-1-10-20120202. Dinamika
Keuangan Dan Perbankan, 1(1), 737. Google Scholar
Yusra, Irdha. (2016). Kemampuan Rasio Likuiditas Dan Solvabilitas Dalam
Memprediksi Laba Perusahaan Perusahaan: Studi Empiris Pada Perusahaan
Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Benefita, 1(1),
Dinda Putri Murtiningtyas, Axel Giovanni
706 Syntax Idea, Vol.4, No.3, Maret 2022
1523. Google Scholar
Copyright holder:
Dinda Putri Murtiningtyas, Axel Giovanni (2022)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: