Niluh Agnes Kadoena, Amelia Rumi, Ririen Hardani
670 Syntax Idea, Vol. 4, No. 3, Maret 2022
Dari penelitian yang telah dilakukan, berdasarkan hasil analisis data menggunakan
uji korelasi spearman rank didapatkan nilai p = 0,813 atau p > α (0,05), maka Ho
diterima yang artinya antara kepatuhan dan kualitas hidup pasien DM tidak terdapat
hubungan, berdasarkan hasil wawancara bersama pasien bukan hanya kepatuhan yang
menjadi faktor meningkatnya kualitas hidup tetapi pasien memiliki pengetahuan dan
perilaku yang positif dalam memperhatikan kesehatannya, seperti pasien tetap rajin
berolahraga dan melakukan diet serta mempunyai gaya hidup yang baik dengan tetap
melakukan hal-hal positif tanpa terbebani dengan adanya DM yang diderita. Hasil
penelitian (Gusmai, Novato, & Nogueira, 2015) menjelaskan hasil penelitian tidak ada
hubungan secara langsung antara kualitas hidup dan kepatuhan pengobatan pasien DM
dan juga hasil penelitian (Ubaidillah, 2019) yaitu penelitian yang dilakukan di
puskesmas Ciptomulyo terhadap pasien DM terhadap kepatuhan dan kualitas hidup di
dapatkan hasil menggunakan uji spearman rank didapatkan hasil p = 0,988 > alpha
(0,05) atau tidak terdapat hubungan antara kepatuhan dan kualitas hidup pada pasien
DM. Dan hasil uji statistik yang dihasilkan dalam penelitian (Chloranita, 2018),
didapatkan hasil tidak adanya hubungan antara pengobatan pasien DM dengan kualitas
hidup secara signifikan.
Jika dilihat dari nilai koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu 0,043, tingkat
keeratan hubungan antara kepatuhan dan kualitas hidup adalah sebesar 0,043 atau
tingkat keeratan sangat lemah, berdasarkan penelitian yang didapatkan meskipun tidak
nilai keeratan antar kepatuhan dan kualitas hidup sangat lemah namun pasien yang
memilki kualitas hidup baik lebih banyak dibandingkan pasien yang memiliki kualitas
hidup buruk dengan jumlah pasien pada kategori patuh lebih banyak dibandingkan yang
tidak patuh. Menurut (Ubaidillah, 2019) kepatuhan tidak hanya menjadi satu-satunya
faktor dalam meningkatkan kualitas hidup namun banyak faktor juga dapat berpengaruh
serta berperan penting untuk mecapai kualitas hidup yang lebih.
Selanjutnya nilai angka koefisien korelasi pada yang dihasilkan memiliki arah
positif, yaitu 0,043 yang artinya kedua variabel bersifat searah. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa jika kepatuhan pasien DM lebih tinggi maka kualitas hidup akan
semakin baik. Hasil penelitian (Alfian, Sukandar, Lestari, & Abdulah, 2016) yang
menyatakan jika pasien DM memilki kepatuhan terhadap penggunaan obat maka pasien
juga akan memiliki kualitas hidup yang lebih baik daripada pasien yang tidak memiliki
kepatuhan terhadap penggunaan obat DM.
Meskipun kegiatan PROLANIS di fasilitas kesehatan dihentikan sementara
namun pengontrolan kesehatan pasien PROLANIS tetap dilakukan oleh petugas
kesehatan dengan menerapkan kegiatan reminder sms gateaway ataupun melalui
telephone yang dilakukan setiap bulannya agar dapat mengingatkan pasien untuk tetap
rutin mengambil obat setiap bulan serta mengingatkan untuk tetap meminum obat,
dimasa new normal pasien bisa diwakili oleh keluarga untuk ke fasilitas kesehatan
untuk mengambil resep setiap bulan yang kemudian obatnya bisa diambil di apotek
kimia farma yang sudah bekerja sama dengan BPJS kesehatan, pasien juga tetap
disarankan oleh petugas kesehatan untuk tetap rutin melakukan pemeriksaan setiap 6
bulan sekali dilaboratorium Prodia yang bekerja sama dengan BPJS kesehatan. Hal ini