How to cite:
Lingga, N, B., Aldian, M, R., Ruslan, R (2022) Analisis Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas
Informasi, Kualitas Layanan Dan Perceived Usefulness Terhadap Kepuasan Pengguna Dan Kinerja
Karyawan Pada Sistem Enterprise Resource Planning (Erp) Mobiz Di Pt. Nusa Mandiri Utama,
Syntax Idea, 4(1), https://doi.org/ 10.36418/syntax-idea.v4i3.1797
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
Syntax Idea: pISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol.4, No.3, Maret 2022
ANALISIS PENGARUH KUALITAS SISTEM, KUALITAS INFORMASI,
KUALITAS LAYANAN DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP
KEPUASAN PENGGUNA DAN KINERJA KARYAWAN PADA SISTEM
ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) MOBIZ DI PT. NUSA MANDIRI
UTAMA
Norina Br Lingga, Miftahur Rizky Aldian, Reza Ruslan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Budi Luhur Jakarta, Indonesia
Abstrak
Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan dalam pemanfaatan sistem
teknologi informasi, yaitu dengan mengimplementasikan teknologi Enterprise
Resource Planning (ERP) yang dapat meningkatkan efektifitas dengan memberikan
informasi yang lebih akurat, tepat waktu dan relevan. PT. Nusa Mandiri Utama
menerapkan sistem ERP menggunakan aplikasi bernama Mobiz. Mobiz
mengintegrasikan seluruh proses operasional perusahaan mulai dari proses
pembelian, penjualan, pengeluaran dan penerimaan uang, persediaan, produksi
barang, pencatatan akunting dan laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan,
perceived usefulness terhadap kepuasan pengguna dan kinerja karyawan pada PT.
Nusa Mandiri Utama. Penelitian ini mengadopsi model kesuksesan sistem
informasi DeLone dan McLean yang dikombinasikan dengan model kesuksesan
sistem informasi Seddon. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif
dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini
sebanyak 90 orang dan sampel yang digunakan sebanyak 80 orang. Teknik
pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data yang telah
dikumpulkan diolah dengan menggunakan software SPSS versi 22. Hasil penelitian
menunjukkan pengaruh positif dan signifikan baik secara parsial maupun simultan
antara kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, dan perceived
usefulness terhadap kepuasan pengguna serta kepuasan pengguna terhadap kinerja
karyawan. Sehingga kesimpulannya perusahaan perlu mempertahankan bahkan
meningkatkan kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, dan perceived
usefulness sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengguna yang akan
berpengaruh juga terhadap peningkatan kinerja karyawan sehingga tujuan dari
perusahaan dapat tercapai.
Kata kunci: kualitas sistem; kualitas informasi; kualitas layanan; perceived
usefulness, kepuasan pengguna; kinerja karyawan
Norina Br Lingga, Miftahur Rizky Aldian, Reza Ruslan
566 Syntax Idea, Vol. 4, No.3, Maret 2022
Abstract
One of the ways companies can use information technology systems is to implement
Enterprise Resource Planning (ERP) technology which can increase effectiveness
by providing more accurate, timely and relevant information. PT. Nusa Mandiri
Utama implemented an ERP system using an application called Mobiz. Mobiz
integrates all the company's operational processes starting from the process of
buying, selling, issuing and receiving money, inventory, production of goods,
accounting records and financial reports. This study aims to determine the effect of
system quality, information quality, service quality, perceived usefulness on user
satisfaction and employee performance at PT. Main Nusa Mandiri. This study
adopts the DeLone and McLean information system success model combined with
the Seddon information system success model. The research method used is
quantitative with data collection using a questionnaire. The population in this study
were 90 people and the samples used were 80 people. The sampling technique used
purposive sampling method. The data that has been collected was processed using
SPSS software version 22. The results showed a positive and significant influence
either partially or simultaneously between system quality, information quality,
service quality, and perceived usefulness on user satisfaction and user satisfaction
on employee performance. So in conclusion, companies need to maintain and even
improve system quality, information quality, service quality, and perceived
usefulness so as to increase user satisfaction which will also affect employee
performance so that the company's goals can be achieved.
Keywords: system quality; information quality; service quality; perceived usefulness;
user satisfaction; employee performance
Pendahuluan
Teknologi sistem informasi memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam
mewujudkan peningkatan jumlah penjualan dengan melakukan pelayanan cepat,
terstruktur dan tercatat rapi di dalam sistem sehingga mengurangi kesalahan perhitungan
persediaan dan keuangan. Jadi dengan memanfaatkan teknologi dapat membantu
manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan dan/atau
menyebarkan informasi (Laudon & Laudon, 2004).
Jika perusahaan tidak memiliki sistem informasi yang memadai, maka dalam
waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya,
sehingga tidak mampu bersaing dengan perusahaan lainnya (Rochaety, 2013).
Sistem informasi dapat meningkatkan efektifitas dengan memberikan informasi
yang lebih akurat, tepat waktu dan relevan, sehingga mendukung pengambilan
keputusan yang dilakukan manajemen lebih efektif, serta dapat meningkatkan
komunikasi dengan mengintegrasikan sistem informasi tersebut (Jogiyanto, 2007).
Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan dalam pemanfaatan sistem
teknologi informasi, yaitu dengan mengimplementasikan teknologi Enterprise Resource
Planning (ERP). Menurut (Rahmi, 2017), Program Enterprise Resource Planning
(ERP) sangat membantu perusahaan yang memiliki bisnis proses yang luas, software
ERP juga mendukung pengoperasian yang efisien dari bisnis proses dengan cara
Analisis pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan dan Perceived
Usefulness
Syntax Idea, Vol. 4, No.3, Maret 2022 567
mengintegrasikan aktivitas-aktivitas dari keseluruhan bisnis termasuk sales, marketing
manufacturing logistic, accounting, dan staffing.
Faktor sumber daya manusia sebagai pengguna dan pemakaian sistem informasi
menjadi hal yang penting untuk perkembangan sistem informasi (Jumaili, 2005). Sistem
informasi dapat dikatakan sukses jika faktor kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas
layanan dan persepsi manfaat (perceived usefulness) yang dihasilkan sistem mampu
memberikan rasa puas terhadap pengguna, sehingga pengguna bersedia untuk
menggunakannya lagi dan akhirnya dapat meningkatkan kinerja pengguna di dalam
perusahaan.
Penelitian ini penting dilakukan mengingat perubahan sistem manual ke sistem
aplikasi ERP memerlukan proses transisi. Kondisi dimana kehadiran sistem tersebut
diterima atau ditolak oleh calon user. Terhambatnya proses adaptasi ini terjadi, karena
adanya kecenderungan perbedaan persepsi mengenai manfaat dan kemudahan sistem
baru untuk dioperasikan.
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Erlane, et al tahun 2019 dengan judul
penelitian Examining Enterprise Resource Planning Post Implementation and
Employees’ Performance in Small and Medium Enterprises Using DeLone and
McLean’s Information System Success Model. Penelitian ini dilakukan di Malaysia
dengan variabel-variabel yang diteliti yaitu kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas
layanan, dan kinerja karyawan.
Penelitian sebelumnya yang lain dilakukan oleh Rohani dan Shinta tahun 2018
dengan judul penelitian Mengukur kesuksesan penggunaan sistem informasi
Enterprise Resources Planning (ERP) terhadap kepuasan pengguna dan dampaknya
pada kinerja karyawan di PT Unisem Batam”. Penelitian dilakukan di Batam, Indonesia
dengan variabel-variabel yang diteliti yaitu kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas
layanan, kepuasan pengguna dan kinerja karyawan. Terdapat perbedaan penelitian yang
akan dilakukan dengan penelitian ini yakni perbedaan pada variabel yang diteliti dan
sistem yang digunakan. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian dengan penggunaan
sistem ERP untuk melihat perbedaan dengan hasil penelitian sebelumnya.
Penelitian ini dilakukan di PT. Nusa Mandiri Utama yang terletak di Mega Plaza
Building Karet Setiabudi Jakarta. PT. Nusa Mandiri Utama merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang pertanian sub bidang sarana produksi pertanian dengan
memproduksi, dan menjual produk-produk perlindungan tanaman (PPT). Produk-
produk PT. Nusa Mandiri Utama antara lain herbisida, pupuk, insektisida, moluskisida,
dan beberapa produk licence serta produk test.
Model yang dapat digunakan untuk meneliti apakah sistem informasi telah sukses
diterapkan di perusahaan adalah model (DeLone & McLean, 2003) dan model
kesuksesan sistem informasi dari (Seddon, 1997). DeLone dan McLean menjabarkan 7
elemen dalam model yang digunakan untuk mengukur kesuksesan sistem informasi
yang terdiri dari kualitas sistem (system quality), kualitas informasi (information
quality), kualitas layanan (service quality), penggunaan (use), intensitas penggunaan
(intention to use), kepuasan pengguna (user satisfaction), dan manfaat-manfaat bersih
Norina Br Lingga, Miftahur Rizky Aldian, Reza Ruslan
568 Syntax Idea, Vol. 4, No.3, Maret 2022
(net benefits) yang merupakan penggabungan dari dampak individu (individual impacts)
dan dampak organisasi (organizational impacts).
Model kesuksesan sistem informasi (Seddon, 1997) merupakan modifikasi dari
model sistem informasi (DeLone & McLean, 1992) dengan mengganti dimensi
penggunaan (use) menjadi persepsi kemanfaatan (perceived usefulness). Persepsi
kemanfaatan (perceived usefulness) juga merupakan salah satu dimensi dari Technology
Acceptance Model (TAM) yang disusun oleh (Davis, 1989). Persepsi kemanfaatan
(perceived usefulness) didefinisikan sebagai sebuah tingkat yang mengukur kepercayaan
seseorang dalam menggunakan sebuah sistem dapat meningkatkan kinerjanya (Davis,
1989).
Kualitas sistem berarti kualitas dari kombinasi hardware dan software dalam
sistem informasi. Kualitas sistem dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kualitas dari
software. Sistem yang digunakan pada PT. Nusa Mandiri Utama dapat menunjang
kebutuhan pekerjaan pengguna dari mulai penginputan data melewati proses lalu
menghasilkan sebuah output yang dibutuhkan pengguna.
Kualitas informasi yaitu menunjukkan bahwa informasi yang disajikan sesuai
dengan kebutuhan pengguna. Informasi pada PT. Nusa Mandiri Utama yang dihasilkan
memberikan informasi yang relevansi, mudah dimengerti dan cukup lengkap sehingga
dapat dijadikan pengambilan keputusan untuk laporan keuangan.
Kualitas layanan adalah keseluruhan dukungan yang ditawarkan penyedia layanan
kepada para pengguna untuk memastikan sistem dapat diaplikasikan dengan baik.
Kualitas layanan pada PT. Nusa Mandiri Utama dapat memberikan pelayanan dan
membantu pengguna jika terdapat permasalahan yang tidak dapat diatasi secara
langsung oleh pengguna.
Perceived usefulness adalah tingkat kepercayaan yang dapat diberikan oleh
pengguna terhadap sistem dengan kata lain seberapa percaya pengguna dalam
menggunakan sistem. Semakin tinggi tingkat kepercayaan maka semakin baik sehingga
PT. Nusa Mandiri Utama akan lebih percaya kepada sistem yang digunakan daripada
pencatatan secara manual.
Sebagai upaya peningkatan kepuasan pengguna dan kinerja karyawan, PT. Nusa
Mandiri Utama menerapkan sistem ERP menggunakan aplikasi dari perusahaan PT. M-
One Consultants dengan nama Mobiz. Aplikasi ini memiliki kemampuan untuk
mengintegrasikan proses bisnis perusahaan. Mobiz ERP System mengintegrasikan
seluruh proses operasional perusahaan mulai dari proses pembelian, pengeluaran uang,
manajemen stok di gudang, produksi barang, penjualan, penerimaan uang sampai
dengan pencatatan akunting dan laporan keuangan perusahaan.
Penerapan aplikasi Mobiz di PT. Nusa Mandiri Utama masih memiliki
keterbatasan dan kekurangan terhadap kepuasan pengguna. Pada saat ini kinerja
karyawan pada PT. Nusa Mandiri mempunyai permasalahan dalam pelaporan yang
tidak selesai sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan. Permasalahan tersebut
disebabkan oleh beberapa hal :
Analisis pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan dan Perceived
Usefulness
Syntax Idea, Vol. 4, No.3, Maret 2022 569
1. Apabila ada kesalahan dalam proses penginputan maka proses penginputan harus
diulang yang menyebabkan proses menjadi lebih lama dan tidak sesuai dengan
deadline.
2. Laporan yang dihasilkan tidak sesuai dengan keinginan pengguna sehingga pengguna
perlu mengecek ulang dan membandingkan dengan report manual atau dokumen
fisik.
3. Adanya ketergantungan pengguna terhadap konsultan penyedia ERP Mobiz.
4. Kurangnya rasa percaya pengguna terhadap sistem sehingga masih sering
dibandingkan dengan proses dan laporan manual yang menyebabkan proses menjadi
lebih lambat.
5. Kerjasama tim yang masih kurang dalam mengkomunikasikan kepada bagian-bagian
terkait. Seharusnya dengan sistem yang sudah terintegrasi kerjasama ini dibutuhkan
untuk kelancaran proses inputan pada sistem.
Dengan keterbatasan dan kekurangan terhadap kepuasan pengguna tersebut
kemudian berdampak terhadap kinerja karyawan. Menurut (Kasmir, 2016) kinerja
karyawan merupakan hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dalam
menyelesaikan tugas-tugas dan tanggungjawab yang diberikan dalam suatu periode
tertentu.
Dengan beberapa permasalahan yang ditemukan dalam penerapan aplikasi Mobiz
pada PT. Nusa Mandiri Utama maka perlu untuk melakukan sebuah analisis atas
penerapan sistem tersebut, untuk melihat keefektifan sistem yang diterapkan dan
dampak positifnya bagi para pengguna pada perusahaan tersebut. Perusahaan harus
mampu memperkirakan seberapa besar manfaat untuk meningkatkan kinerja yang
dihasilkan dari penggunaan sistem tersebut.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan
(explanatory) dengan pendekatan kuantitatif. Menurut (Sugiyono, 2007) penelitian
eksplanatori adalah suatu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari
populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan
hubungan-hubungan antar variabel. Teknik pengumpulan data dengan metode kuesioner
yakni dengan mengajukan daftar pernyataan yang diukur dengan menggunakan Skala
Likert 1-5 dari sangat tidak setuju hingga sangat setuju. Skala Likert merupakan skala
yang didesain untuk mengukur tingkat kesetujuan dari subjek mengenai pernyataan
yang diberikan pada skala 5 titik (Karthikeyan, Titus, Gnanamani, Mandal, & Sekaran,
2011).
Obyek dalam penelitian ini adalah di PT. Nusa Mandiri Utama, Jakarta. Populasi
dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Nusa Mandiri Utama sebanyak 90 orang.
Metode sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yang
dipilih berdasarkan keahlian mereka dalam masalah yang diteliti. Sehingga dalam
Norina Br Lingga, Miftahur Rizky Aldian, Reza Ruslan
570 Syntax Idea, Vol. 4, No.3, Maret 2022
penelitian ini sampel yang diambil hanya untuk karyawan bagian Purchasing, Sales,
Inventory, Finance, Accounting dan IT Support yang menggunakan sistem Enterprise
Resource Planning (ERP) Mobiz sebanyak 80 orang.
Dalam penelitian ini menggunakan 2 (dua) jenis variabel, yaitu variabel
independen dan variabel dependen. Variabel independen terdiri dari : kualitas sistem,
kualitas informasi, kualitas layanan dan perceived usefulness. Variabel dependen terdiri
dari : kepuasan pengguna dan kinerja karyawan.
Hasil dan Pembahasan
1. Uji Instrumen Penelitian
Angket penelitian sebelum digunakan dalam penelitian sesungguhnya harus
diuji terlebih dahulu. Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen
penelitian dapat dievaluasi melalui Uji Validitas dengan korelasi Pearson dan Uji
Reliabilitas dengan Cronbach Alpha.
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Menurut (Pasaribu, Rajagukguk, Sitanggang, Rahim, & Abdillah,
2018), Uji validitas adalah kriteria utama keilmiahan suatu penelitian. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau kuesioner mampu untuk
mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam penelitian
ini dapat dikatakan valid jika nilai Rhitung > Rtabel. Pada penelitian ini diperoleh
nilai Rtabel sebesar 0.220. Semua item-item pada masing-masing variabel
menunjukkan bahwa Rhitung > Rtabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
item-item pada masing-masing variabel Kualitas Sistem (X1), Kualitas Informasi
(X2), Kualitas Layanan (X3), Perceived Usefulness (X4), Kepuasan Pengguna
(Y1) dan Kinerja Karyawan (Y2) dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk
proses pengolahan data berikutnya.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat konsistensi suatu pengukuran dari
suatu variabel atau untuk menguji keseluruhan pernyataan yang ada dalam sebuah
kuesioner, apakah isi dari pernyataan tersebut sudah reliabel. Suatu variabel
dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha (a) > 0,600 (Imam, 2011). Hasil uji
reliabilitas untuk masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1
Hasil Uji Reliabilitas Semua Variabel
Variabel
Cronbach Alpha
Nilai
Keterangan
Kualitas Sistem
0,853
0,600
Reliabel
Kualitas Informasi
0,903
0,600
Reliabel
Kualitas Layanan
0,928
0,600
Reliabel
Perceived Usefulness
0,962
0,600
Reliabel
Analisis pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan dan Perceived
Usefulness
Syntax Idea, Vol. 4, No.3, Maret 2022 571
Variabel
Cronbach Alpha
Nilai
Keterangan
Kepuasan Pengguna
0,888
0,600
Reliabel
Kinerja Karyawan
0,959
0,600
Reliabel
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS versi 22, 2021)
Pada Tabel 1 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha masing-masing variabel
> 0,600. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan semua
variabel adalah Reliabel.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah asumsi-asumsi yang digunakan untuk menganalisis
regresi terhadap data yang diteliti. Agar menghasilkan data yang valid jika digunakan
untuk memprediksi.
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel dependen,
independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak.
Untuk menguji apakah distribusi data normal atau mendekati normal dapat
dilakukan dengan grafik (Ghozali, 2011), caranya adalah dengan melihat grafik
normal plot. Selain itu uji normalitas juga dapat dibuktikan dengan teknik
Kolmogorov-Smirnov (K-S), dimana jika signifikan lebih besar dari 0,05 pada
taraf signifikansi alpha 5%, maka menunjukkan distribusi data normal. Hasil uji
normalitas untuk masing-masing variabel terhadap Kepuasan Pengguna (Y1)
dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 1
Hasil Uji Normalitas Terhadap Kepuasan Pengguna (Y1)
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS versi 22, 2021)
Berdasarkan output Gambar 1 diatas, diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05. Maka, sesuai dengan dasar
pengambilan keputusan dalam uji Kolmogorov Smirnov, dapat disimpulkan bahwa
Norina Br Lingga, Miftahur Rizky Aldian, Reza Ruslan
572 Syntax Idea, Vol. 4, No.3, Maret 2022
data penelitian berdistribusi normal. Hasil uji normalitas untuk masing-masing
variabel terhadap Kinerja Karyawan (Y2) dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2
Hasil Uji Normalitas Terhadap Kinerja Karyawan (Y2)
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS versi 22, 2021)
Berdasarkan output Gambar 2 di atas, diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) sebesar 0,094 lebih besar dari 0,05. Maka, sesuai dengan dasar
pengambilan keputusan dalam uji Kolmogorov Smirnov, dapat disimpulkan bahwa
data penelitian berdistribusi normal.
b. Hasil Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas dilakukan untuk melihat ada tidaknya korelasi yang
tinggi antara variabel-variabel independen dalam suatu model regresi linier
berganda (Ghozali, 2011). Alat statistik yang sering digunakan untuk menguji
gangguan multikolieritas adalah nilai tolerance dan variance inflation factor
(VIF). Apabila nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka tidak terjadi
multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas terhadap Kepuasan Pengguna (Y1)
dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 3
Hasil Uji Multikolinieritas terhadap Kepuasan Pengguna (Y1)
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS versi 22, 2021)
Analisis pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan dan Perceived
Usefulness
Syntax Idea, Vol. 4, No.3, Maret 2022 573
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas pada Gambar 3 didapat bahwa
masing-masing variabel mempunyai nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10,
sehingga tidak terjadi multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas terhadap
Kinerja Karyawan (Y2) dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4
Hasil Uji Multikolinieritas terhadap Kinerja Karyawan (Y2)
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS versi 22, 2021)
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas pada Gambar 4 didapat bahwa
masing-masing variabel mempunyai nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10,
sehingga tidak terjadi multikolinieritas.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mendeteksi apakah variasi residual
dalam pengujian model sama pada semua data dan model regresi layak digunakan
dalam penelitian. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode
scatterplot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID
(nilai residualnya). Model yang baik didapatkan jika terdapat pola tertentu pada
grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar ataupun
sebaliknya. Pada penelitian ini didapatkan grafik scatterplot dengan titik-titik
menyebar di seluruh area. Diketahui bahwa titik titik menyebar dengan pola yang
tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini.
3. Teknik Analisis Data
a. Hasil Uji Korelasi
Uji korelasi menjelaskan besar tingkat hubungan antara variabel yang satu
dengan variabel yang lain untuk dapat menilai ada tidaknya hubungan antara
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Hasil uji korelasi dapat dilihat
pada gambar berikut :
Norina Br Lingga, Miftahur Rizky Aldian, Reza Ruslan
574 Syntax Idea, Vol. 4, No.3, Maret 2022
Gambar 5
Hasil Uji Korelasi Semua Variabel
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS versi 22, 2021)
Dari Gambar 5 diatas diperoleh hasil bahwa :
Terdapat hubungan korelasi yang sangat kuat (0,810 ≤ 0,854 ≤ 1,000) dan searah
(bernilai positif) antara variabel Kualitas Sistem dengan Kepuasan Pengguna.
Terdapat hubungan korelasi yang sangat kuat (0,810 ≤ 0,857 ≤ 1,000) dan searah
(bernilai positif) antara variabel Kualitas Informasi dengan Kepuasan.
Terdapat hubungan korelasi yang kuat (0,610 0,776 0,800) dan searah
(bernilai positif) antara variabel Kualitas Layanan dengan Kepuasan Pengguna.
Terdapat hubungan korelasi yang sangat kuat (0,810 ≤ 0,813 ≤ 1,000) dan searah
(bernilai positif) antara variabel Perceived Usefulness dengan Kepuasan
Pengguna.
Terdapat hubungan korelasi yang sangat kuat (0,810 ≤ 0,881 ≤ 1,000) dan searah
(bernilai positif) antara variabel Kepuasan Pengguna dengan Kinerja Karyawan.
b. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai R2 yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variabel-variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel-variabel dependen. Hasil uji
koefisien determinasi secara parsial dapat dilihat pada tabel berikut :
Analisis pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan dan Perceived
Usefulness
Syntax Idea, Vol. 4, No.3, Maret 2022 575
Tabel 2
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) secara Parsial
Variabel
Persentase
Kualitas Sistem Kepuasan Pengguna
72,9 %
Kualitas Informasi Kepuasan Pengguna
73,4 %
Kualitas Layanan Kepuasan Pengguna
60,2 %
Perceived Usefulness Kepuasan
Pengguna
66,0 %
Kepuasan Pengguna Kinerja Karyawan
77,5 %
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS versi 22, 2021)
Pada Tabel 2 diatas menunjukan bahwa besarnya R Square adalah 0,729
artinya variabel Kualitas Sistem terhadap Kepuasan Pengguna berdampak dan
berpengaruh sebesar 72,9% dan sisanya 27,1% tidak dapat dijelaskan pasti atau
dipengaruhi oleh variabel lainnya. Begitu juga untuk variabel lain sesuai dengan
nilai R2 masing-masing variabel. Hasil uji koefisien determinasi secara simultan
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) secara Simultan
Variabel
R2
Persentase
Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Layanan,
Perceived Usefulness Kepuasan Pengguna
0,829
82,9 %
Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Layanan,
Perceived Usefulnes, Kepuasan Pengguna
Kinerja Karyawan
0,820
82,0 %
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS versi 22, 2021)
Pada Tabel 3 diatas menunjukan bahwa besarnya R Square adalah 0,829
artinya variabel Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Layanan dan
Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna berdampak dan berpengaruh
sebesar 82,9% dan sisanya 17,1% tidak dapat dijelaskan pasti atau dipengaruhi oleh
variabel lainnya. Sementara R Square senilai 0,820 artinya variabel Kualitas
Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Layanan, Perceived Usefulness dan Kepuasan
Pengguna terhadap Kinerja Karyawan berdampak dan berpengaruh sebesar 82,0%
dan sisanya 18,0% tidak dapat dijelaskan pasti atau dipengaruhi oleh variabel
lainnya.
c. Uji Regresi Linier Sederhana
Uji regresi linear sederhana adalah regresi linear dengan satu variabel bebas.
Dalam uji regresi ada hubungan yang erat antara korelasi dan regresi, dimana
teknik korelasi digunakan untuk menganalisis kuatnya hubungan variabel,
sedangkan regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh berubahnya nilai
Norina Br Lingga, Miftahur Rizky Aldian, Reza Ruslan
576 Syntax Idea, Vol. 4, No.3, Maret 2022
variabel tertentu bila variabel lain berubah. Hasil uji regresi linear sederhana dapat
dilihat pada tabel berikut : Tabel 4
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Variabel
Y = a + bX + e
Kualitas Sistem Kepuasan Pengguna
Y = 1,467 + 0,652X
Kualitas Informasi Kepuasan Pengguna
Y = 0,489 + 0,915X
Kualitas Layanan Kepuasan Pengguna
Y = 3,287 + 0,928X
Perceived Usefulness Kepuasan Pengguna
Y = 2,750 + 0,647X
Kepuasan Pengguna Kinerja Karyawan
Y = 2,229 + 1,319X
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS versi 22, 2021)
Angka-angka pada Tabel 4 diatas dapat diartikan sebagai berikut :
Konstanta (a) = 1,467 artinya jika tidak ada upaya meningkatkan kualitas sistem
maka kepuasan pengguna sebesar 1,467.
Konstanta Regresi = 0,652 artinya dengan meningkatkan kualitas sistem 1%
saja, maka nilai kepuasan pengguna naik sebesar 0,652%. Begitu juga seterusnya
untuk variabel yang lain.
d. Uji Regresi Linear dengan Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel antara atau variabel mediating. Model
regresi linear dengan variabel intervening merupakan hubungan bertingkat
sehingga jika dengan analisis regresi harus menggunakan analisis jalur (path
analysis).
Jalur Model 1
Uji Regresi Jalur Model 1 yaitu Kualitas Sistem (X1), Kualitas Informasi
(X2), Kualitas Layanan (X3) dan Perceived Usefulness (X4) terhadap
Kepuasan Pengguna (Y1) dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 6
Uji Regresi Jalur Model 1
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS versi 22, 2021)
Pada Gambar 6 persamaan linear jalur model 1 yaitu :
Analisis pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan dan Perceived
Usefulness
Syntax Idea, Vol. 4, No.3, Maret 2022 577
Y1 = ƿY1X1 + ƿY1X2 + ƿY1X3 + ƿY1X4 + ε1
Y1 = 0,317 + 0,284 + 0,209 + 0,188 + 0,414
Angka-angka ini dapat diartikan sebagai berikut :
1. ƿY1X1 = 0,317 merupakan Standardized Coefficients Beta dari Kualitas Sistem
terhadap Kepuasan Pengguna. Artinya dengan meningkatkan kualitas sistem 1%
saja, maka nilai kepuasan pengguna naik sebesar 0,317%.
2. ƿY1X2 = 0,284 merupakan Standardized Coefficients Beta dari Kualitas Informasi
terhadap Kepuasan Pengguna. Artinya dengan meningkatkan kualitas informasi 1%
saja, maka nilai kepuasan pengguna naik sebesar 0,284%.
3. ƿY1X3 = 0,209 merupakan Standardized Coefficients Beta dari Kualitas Layanan
terhadap Kepuasan Pengguna. Artinya dengan meningkatkan kualitas layanan 1%
saja, maka nilai kepuasan pengguna naik sebesar 0,209%.
4. ƿY1X4 = 0,188 merupakan Standardized Coefficients Beta dari Perceived
Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna. Artinya dengan meningkatkan perceived
usefulness 1% saja, maka nilai kepuasan pengguna naik sebesar 0,188%.
5. ε1 = 0,414 merupakan Epsilon 1 yang diperoleh dari √(1-R2)= √(1-0,829).
Jalur Model 2
Uji Regresi Jalur Model 2 yaitu Kepuasan Pengguna (Y1) terhadap
Kinerja Karyawan (Y2) dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 7
Uji Regresi Jalur Model 2
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS versi 22, 2021)
Pada Gambar 7 persamaan linear jalur model 2 yaitu :
Y2 = ƿY2Y1 + ε2
Y2 = 0,881 + 0,414
Angka-angka ini dapat diartikan sebagai berikut :
1. ƿY2Y1 = 0,881 merupakan Standardized Coefficients Beta dari Kepuasan Pengguna
terhadap Kinerja Karyawan. Artinya dengan meningkatkan kepuasan pengguna 1%
saja, maka nilai kinerja karyawan naik sebesar 0,881%.
2. ε2 = 0,474 merupakan Epsilon 2 yang diperoleh dari √(1-R2)= √(1-0,775).
Pada Gambar 6 dan Gambar 7 dalam analisis jalur, nilai yang dipakai adalah nilai-
nilai yang terletak pada Standardized Coefficients Beta. Untuk mengukur variabel
Norina Br Lingga, Miftahur Rizky Aldian, Reza Ruslan
578 Syntax Idea, Vol. 4, No.3, Maret 2022
independen dan variabel dependen melalui analisis jalur dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pengaruh langsung X1 terhadap Y1 yaitu dengan nilai Beta = 0,317.
Pengaruh langsung Y1 terhadap Y2 yaitu dengan nilai Beta = 0,881.
Sedangkan untuk mengetahui pengaruh tidak langsung X1 terhadap Y2 yaitu dengan
menghitung perkalian antara nilai Beta X1 terhadap Y1 dengan nilai Beta Y1
terhadap Y2 yaitu 0,317 x 0,881 = 0,279. Maka pengaruh total yang diberikan X1
melalui Y1 terhadap Y2 adalah dengan menjumlahkan 0,317 + 0,279 = 0,596.
2. Pengaruh langsung X2 terhadap Y1 yaitu dengan nilai Beta = 0,284.
Pengaruh langsung Y1 terhadap Y2 yaitu dengan nilai Beta = 0,881.
Sedangkan untuk mengetahui pengaruh tidak langsung X2 terhadap Y2 yaitu dengan
menghitung perkalian antara nilai Beta X2 terhadap Y1 dengan nilai Beta Y1
terhadap Y2 yaitu 0,284 x 0,881 = 0,250. Maka pengaruh total yang diberikan X2
melalui Y1 terhadap Y2 adalah dengan menjumlahkan 0,284 + 0,250 = 0,534.
3. Pengaruh langsung X3 terhadap Y1 yaitu dengan nilai Beta = 0,209.
Pengaruh langsung Y1 terhadap Y2 yaitu dengan nilai Beta = 0,881.
Sedangkan untuk mengetahui pengaruh tidak langsung X3 terhadap Y2 yaitu dengan
menghitung perkalian antara nilai Beta X3 terhadap Y1 dengan nilai Beta Y1
terhadap Y2 yaitu 0,209 x 0,881 = 0,184. Maka pengaruh total yang diberikan X3
melalui Y1 terhadap Y2 adalah dengan menjumlahkan 0,209 + 0,184 = 0,393.
4. Pengaruh langsung X4 terhadap Y1 yaitu dengan nilai Beta = 0,188.
Pengaruh langsung Y1 terhadap Y2 yaitu dengan nilai Beta = 0,881.
Sedangkan untuk mengetahui pengaruh tidak langsung X4 terhadap Y2 yaitu dengan
menghitung perkalian antara nilai Beta X4 terhadap Y1 dengan nilai Beta Y1
terhadap Y2 yaitu 0,188 x 0,881 = 0,166. Maka pengaruh total yang diberikan X4
melalui Y1 terhadap Y2 adalah dengan menjumlahkan 0,188 + 0,166 = 0,354.
4. Teknik Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesa merupakan pembuktian statistik atas semua yang telah
dihipotesiskan dalam penelitian berdasarkan teori. Untuk menguji hipotesa yang
telah diajukan dan untuk mendeteksi pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen digunakan metode analisis regresi meliputi uji parsial (uji T) dan uji
simultan (uji F).
a. Uji t Uji t digunakan untuk menguji signifikan secara parsial pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen dalam model regresi yang sudah
dihasilkan. Uji parsial dilakukan dengan membandingkan Thitung dengan Ttabel
sehingga sering disebut uji t. Degree of freedom pada uji t adalah n-k-1 dimana n
(jumlah data), k (jumlah variabel independen). Ttabel dicari dengan tingkat
kesalahan 0,05 (5%) dan df = 80-4-1 = 75, dimana nilai Ttabel nya adalah 1,99210.
Hasil pengolahan data uji t menggunakan SPSS versi 22 dapat dilihat pada tabel
berikut:
Analisis pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan dan Perceived
Usefulness
Syntax Idea, Vol. 4, No.3, Maret 2022 579
Tabel 5
Hasil Uji t
Variabel
Thitung
Ttabel
Signifikansi
Batas Signifikansi
Kualitas Sistem
Kepuasan Pengguna
14,469
1,9921
0,000
0,05
Kualitas Informasi
Kepuasan Pengguna
14,681
1,9921
0,000
0,05
Kualitas Layanan
Kepuasan Pengguna
10,853
1,9921
0,000
0,05
Perceived Usefulness
Kepuasan Pengguna
12,312
1,9921
0,000
0,05
Kepuasan Pengguna
Kinerja Karyawan
16,407
1,9921
0,000
0,05
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS versi 22, 2021)
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 5, diketahui Thitung masing-
masing variabel lebih besar dari Ttabel 1,99210. Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa variabel independen Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas
Layanan, Perceived Usefulness secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen Kepuasan Pengguna serta variabel Kepuasan Pengguna secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan yang menggunakan
sistem Enterprise Resource Planning (ERP) aplikasi Mobiz dengan tingkat
signifikan 0,000 < 0,05.
Hasil penelitian untuk variabel kualitas sistem ini sesuai dengan penelitian
(Kiki Rohani & Hati, 2018), (Agustin, Susandi, & Muhammad, 2021), (Brites,
Millán, & Carlos, 2016) dan (Mat, Ismawi, & Ghani, 2019) yang menyatakan
bahwa adanya hubungan yang signifikan antara variabel kualitas sistem dengan
kepuasan pengguna. Hasil penelitian untuk variabel kualitas informasi ini sesuai
dengan penelitian (Winstein et al., 2016), (Winstein et al., 2016), (Purwana,
Rahmi, & Aditya, 2017), dan (Bernadeta, Beata, Jeannette, Ribechini, & Weiya,
2019) yang menyatakan bahwa kualitas informasi berpengaruh positif terhadap
kepuasan pengguna.
Hasil penelitian untuk variabel kualitas layanan ini sesuai dengan penelitian
(Agustin et al., 2021), (Purwana et al., 2017), (Kadir & Asrohah, 2015), dan (Mat
et al., 2019) yang menunjukkan kualitas layanan terbukti berpengaruh positif
terhadap kepuasan pengguna. Hasil penelitian untuk variabel perceived usefulness
ini sesuai dengan penelitian (Andriana, 2016) dan (Tulodo & Solichin, 2019) yang
membuktikan bahwa perceived usefulness berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna sistem informasi.
Hasil penelitian untuk variabel kepuasan pengguna ini sesuai dengan
penelitian (Kiki Rohani & Hati, 2018), (Tulodo & Solichin, 2019) dan (Agustin et
al., 2021) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan. Kepuasan
pengguna suatu sistem informasi terhadap individu pengguna (individual impact)
Norina Br Lingga, Miftahur Rizky Aldian, Reza Ruslan
580 Syntax Idea, Vol. 4, No.3, Maret 2022
didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa dengan
menggunakan sistem tertentu dapat meningkatkan kinerjanya.
b. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh variabel
independen secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil
pengolahan data uji F menggunakan SPSS versi 22 dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 6
Hasil Uji F
Variabel
Fhitung
Ftabel
Signifikansi
Batas Signifikansi
Kualitas Sistem,
Kualitas Informasi,
Kualitas Layanan,
Perceived Usefulness
Kepuasan Pengguna
90,817
2,49
0,000
0,05
Kualitas Sistem,
Kualitas Informasi,
Kualitas Layanan,
Perceived Usefulnes,
Kepuasan Pengguna
Kinerja Karyawan
67,487
2,34
0,000
0,05
(Sumber : Hasil Olah Data SPSS versi 22, 2021)
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 6, diperoleh bahwa Fhitung lebih
besar dari Ftabel maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas sistem, kualitas
informasi, kualitas layanan dan perceived usefulness secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan pengguna dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05. Serta
diperoleh juga bahwa kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, perceived
usefulness dan kepuasan pengguna secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian (Rohani Rohani, 2019), (Bernadeta et
al., 2019), dan (Agustin et al., 2021) yang menyatakan bahwa kualitas sistem, kualitas
informasi, kualitas layanan dan perceived usefulness mempunyai pengaruh yang
simultan atau bersama-sama memberikan pengaruh terhadap kepuasan pengguna. Selain
itu penelitian tersebut juga menyatakan bahwa kualitas sistem, kualitas informasi,
kualitas layanan, perceived usefulness dan kepuasan pengguna mempunyai pengaruh
yang simultan atau bersama-sama memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan.
Analisis pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan dan Perceived
Usefulness
Syntax Idea, Vol. 4, No.3, Maret 2022 581
Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa (1) terdapat
pengaruh positif dan signifikan secara parsial dari variabel kualitas sistem terhadap
kepuasan pengguna. Hal ini dibuktikan dengan nilai R2 sebesar 72,9% dan nilai Thitung
14,469 > dari Ttabel 1,9921 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. (2) terdapat
pengaruh positif dan signifikan secara parsial dari variabel kualitas informasi terhadap
kepuasan pengguna. Hal ini dibuktikan dengan nilai R2 sebesar 73,4% dan nilai Thitung
14,681 > dari Ttabel 1,9921 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. (3) terdapat
pengaruh positif dan signifikan secara parsial dari variabel kualitas layanan terhadap
kepuasan pengguna, Hal ini dibuktikan dengan nilai R2 sebesar 60,2% dan nilai Thitung
10,853 > dari Ttabel 1,9921 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. (4) terdapat
pengaruh positif dan signifikan secara parsial dari variabel perceived usefulness
terhadap kepuasan pengguna, Hal ini dibuktikan dengan nilai R2 sebesar 66,0% dan
nilai Thitung 12,312 > dari Ttabel 1,9921 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. (5)
terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial dari variabel kepuasan pengguna
terhadap kinerja karyawan, Hal ini dibuktikan dengan nilai R2 sebesar 77,5% dan nilai
Thitung 16,407 > dari Ttabel 1,9921 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. (6) terdapat
pengaruh positif dan signifikan secara simultan dari variabel kualitas sistem, kualitas
informasi, kualitas layanan dan perceived usefulness terhadap kepuasan pengguna. Hal
ini dibuktikan dengan nilai R2 sebesar 82,9% dan nilai Fhitung 90,817 > dari Ftabel
2,49 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. (7) terdapat pengaruh positif dan signifikan
secara simultan dari variabel kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan,
perceived usefulness dan kepuasan pengguna terhadap kinerja karyawan. Variabel
tertinggi penentu kepuasan pengguna adalah kualitas informasi dengan R2 sebesar
73,4% sehingga perusahaan perlu meningkatkan informasi yang dihasilkan sistem ERP
Mobiz dengan laporan / report yang relevan, akurat, tepat waktu, lengkap dan dapat
dipercaya oleh pengguna.
Norina Br Lingga, Miftahur Rizky Aldian, Reza Ruslan
582 Syntax Idea, Vol. 4, No.3, Maret 2022
BIBLIOGRAFI
Agustin, Nurul Widya, Susandi, Ari, & Muhammad, Devy Habibi. (2021). Permainan
Tradisional Sebagai Sarana Mengembangkan Kemampuan Fisik Motorik Anak dan
Nilai-Nilai Pendidikan Islam di PAUD Kamboja Probolinggo. FALASIFA: Jurnal
Studi Keislaman, 12(02), 3344.Google Schoolar
Andriana, Dita. (2016). Pengaruh Pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah
terhadap Perkembangan Usaha Mikro dan Kecil (Studi Kasus Koperasi Jasa
Keuangan Syariah BMT AL-FATH IKMI, Ciputat, Kota Tangerang Selatan).
Google Schoolar
Bernadeta, Kufel Diakowska, Beata, Miazga, Jeannette, Łucejko, Ribechini, Erika, &
Weiya, Li. (2019). Sickles of the Funnelbeaker culture in the light of use-wear and
residue analysis. Google Schoolar
Brites, C. D. S., Millán, A., & Carlos, L. D. (2016). Lanthanides in luminescent
thermometry. In Handbook on the Physics and Chemistry of Rare Earths (Vol. 49,
pp. 339427). Elsevier. Google Schoolar
Davis, Fred D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance
of information technology. MIS Quarterly, 319340. Google Schoolar
DeLone, William H., & McLean, Ephraim R. (1992). Information systems success: The
quest for the dependent variable. Information Systems Research, 3(1), 6095.
Google Schoolar
DeLone, William H., & McLean, Ephraim R. (2003). The DeLone and McLean model
of information systems success: a ten-year update. Journal of Management
Information Systems, 19(4), 930. Google Schoolar
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: Badan
Penerbit UNDIP. Google Schoolar
Imam, Ghozali. (2011). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 19.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 68. Google Schoolar
Jogiyanto, Hartono M. (2007). Sistem informasi keperilakuan. Yogyakarta: Andi Offset.
Google Schoolar
Jumaili, Salman. (2005). Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru
Dalam Evaluasi Kinerja Individual. Kumpulan Materi Simposium Nasional
Akutansi VIII. Solo 15-16 September.
Kadir, Abdul, & Asrohah, Hanun. (2015). Pembelajaran tematik. Raja Grafindo
Persada. Google Schoolar
Analisis pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan dan Perceived
Usefulness
Syntax Idea, Vol. 4, No.3, Maret 2022 583
Karthikeyan, S., Titus, A., Gnanamani, A., Mandal, A. B., & Sekaran, G. (2011).
Treatment of textile wastewater by homogeneous and heterogeneous Fenton
oxidation processes. Desalination, 281, 438445. Google Schoolar
Kasmir, Sharryn. (2016). The Mondragon cooperatives and global capitalism: A critical
analysis. New Labor Forum, 25(1), 5259. SAGE Publications Sage CA: Los
Angeles, CA. Google Schoolar
Laudon, Kenneth C., & Laudon, Jane Price. (2004). Management information systems:
Managing the digital firm. Pearson Educación. Google Schoolar
Mat, Tuan Zainun Tuan, Ismawi, Danny Shahmizi Teh, & Ghani, Erlane K. (2019). Do
Perceived Pressure and Perceived Opportunity Influence Employees¡¯ Intention to
Commit Fraud? International Journal of Financial Research, 10(3), 132143.
Google Schoolar
Pasaribu, Santri W., Rajagukguk, Ester, Sitanggang, Maret, Rahim, Robbi, & Abdillah,
Leon Andretti. (2018). Implementasi Multi-Objective Optimization On The Basis
Of Ratio Analysis (MOORA) Untuk Menentukan Kualitas Buah Mangga Terbaik.
Jurikom (Jurnal Riset Komputer), 5(1), 5055.
Purwana, Dedi, Rahmi, R., & Aditya, Shandy. (2017). Pemanfaatan digital marketing
bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kelurahan Malaka Sari, Duren
Sawit. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM), 1(1), 117.
Rahmi, Siti. (2017). Pengujian Kesuksesan Implementasi Erp (Enterprise Resource
Planning) Menggunakan Model Delone Dan Mclean Yang Diperbaharui Pada Pt
Sari Husada Generasi Mahardhika. Jurnal Menara Ekonomi: Penelitian Dan
Kajian Ilmiah Bidang Ekonomi, 3(6). Google Schoolar
Rochaety, et al. (2013). Sistem Informasi Manajemen. Edisi 2. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Rohani, Kiki, & Hati, Shinta Wahyu. (2018). Mengukur Kesuksesan Penggunaan
Sistem Informasi Enterprise Resources Planning (ERP) terhadap Kepuasan
Pengguna dan Dampaknya pada Kinerja Karyawan di PT Unisem Batam. Journal
of Applied Business Administration, 2(2), 191205. Google Schoolar
Rohani, Rohani. (2019). Media pembelajaran. Google Schoolar
Seddon, Peter B. (1997). A respecification and extension of the DeLone and McLean
model of IS success. Information Systems Research, 8(3), 240253. Google
Schoolar
Sugiyono, MPPPK. (2007). Kualitataif dan r&d, Bandung: Alfabeta, 2010. Sugiyono,
Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D Bandung: Alfabeta. Google
Schoolar
Norina Br Lingga, Miftahur Rizky Aldian, Reza Ruslan
584 Syntax Idea, Vol. 4, No.3, Maret 2022
Tulodo, Bernadeta Asri Rejeki, & Solichin, Achmad. (2019). Analisis Pengaruh
Kualitas Sistem, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan
Pengguna Aplikasi Care dalam Upaya Peningkatan Kinerja Karyawan. JRMSI-
Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, 10(1), 2543. Google Schoolar
Winstein, Carolee J., Stein, Joel, Arena, Ross, Bates, Barbara, Cherney, Leora R.,
Cramer, Steven C., Deruyter, Frank, Eng, Janice J., Fisher, Beth, & Harvey,
Richard L. (2016). Guidelines for adult stroke rehabilitation and recovery: a
guideline for healthcare professionals from the American Heart
Association/American Stroke Association. Stroke, 47(6), e98e169. Google
Schoolar
Copyright holder:
Norina Br Lingga, Miftahur Rizky Aldian, Reza Ruslan (2022)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: