How to cite:
Pangamiani, K, D., (2022) Analisis Jabatan Pada PTPN XI untuk meningkatkan kualitas pekerja
tempat praktik kerja profesi psikologi Pt. Perkebunan Nusantara XI Surabaya, Syntax Idea, 4(2),
https://doi.org/ 10.36418/syntax-idea.v4i2.1791
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
Syntax Idea: pISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol.4, No.2, Februari 2022
ANALISIS JABATAN PADA PTPN XI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS
PEKERJA TEMPAT PRAKTIK KERJA PROFESI PSIKOLOGI PT.
PERKEBUNAN NUSANTARA XI SURABAYA
Kristina Damayanti Pangamiani
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Jawa Timur, Indonesia
Email: kristinaester@ymail.com
Abstrak
PT Perkebunan Nusantara XI atau PTPN XI adalah bekas badan usaha milik negara
(BUMN) agribisnis perkebunan dengan core business gula. Perusahaan ini bahkan
satu-satunya BUMN yang mengusahakan komoditas tunggal, yakni gula. Kegiatan
utama usaha dari PT. Perkebunan Nusantara XI adalah produksi gula. Bidang usaha
yang lain meliputi produksi / pembuatan alkohol serta spiritus dari tetes tebu dan
produksi karung goni dari serat kenaff dan karung plastik. Metode penelitian yang
digunakan untuk melakukan analisis jabatan adalah analisis masalah dengan
melakukan wawancara dan kuesioner. Jabatan yang di dilakukan analisis jabatan
adalah Kepala Urusan Personalia dan HI. Hasil yang diperoleh adalah 1) Uraian
hasil wawancara Jabatan Kepala Urusan Personalia dan Hubungan Industrial, 2)
Menyediakan hak-hak karyawan, 3) Memproses data gaji karyawan.
Kata Kunci: PT. Perkebunan Nusantara XI; analisis jabatan; kualitas pekerja;
Abstract
PT Perkebunan Nusantara XI or PTPN XI is a former state-owned enterprise (SOE)
agribusiness plantation with core business sugar. This company is even the only SOE
that seeks a single commodity, namely sugar. The main business activities of PT.
Nusantara XI plantation is sugar production. Other areas of business include the
production/manufacture of alcohol as well as spiritus from sugar cane drops and the
production of burlap sacks from kenaff fibers and plastic sacks. The research method
used to perform job analysis is problem analysis by conducting interviews and
questionnaires. The positions carried out by the office analysis are the Head of
Personnel and HI Affairs. The results obtained are 1) Description of the interview
results of the Head of Personnel Affairs and Industrial Relations, 2) Providing
employee rights, 3) Processing employee salary data.
Keywords: PT. Perkebunan Nusantara XI; Job Analysis; Quality of workers
Received: 2022-01-22; Accepted: 2022-2-05; Published: 2022-02-20
Kristina Damayanti Pangamiani
360 Syntax Idea, Vol. 4, No.2, Februari 2022
Pendahuluan
PT Perkebunan Nusantara XI atau PTPN XI adalah bekas badan usaha milik
negara (BUMN) agribisnis perkebunan dengan core business gula. Perusahaan ini
bahkan satu-satunya BUMN yang mengusahakan komoditas tunggal, yakni gula,
dengan kontribusi sekitar 16-18% terhadap produksi nasional. Sebagian besar bahan
baku berasal dari tebu rakyat yang diusahakan para petani sekitar melalui kemitraan
dengan pabrik gula (PG) (Dewi, 2018). PTPN XI didirikan sesuai peraturan pemerintah
Republik Indonesia No. 16 Tahun 1996. PTPN XI merupakan gabungan antara PTPN
XX dan PTPN XXIV-XXV yang masing-masing didirikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 6 Tahun 1972 dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 15 Tahun 1975 (Hidayat, 2019).
Menurut Suwandi (2013), perkembangan industri gula telah mengalami dinamika
perubahan yang sangat besar seperti halnya perubahan global dalam bidang ekonomi
dan iklim makro. Perusahaan PTPN XI juga dihadapkan pada situasi perubahan yang
besar diantaranya perubahan iklim makro dan kesuburan tanah, riberalisasi perdagangan
dan kebebasan petani untuk mengusahakan komiditas tanaman pangan menurut asas
profitale.
Anggaran dasar PTPN XI sesuai Akta No. 44 tanggal 11 Maret 1996, dibuat oleh
notaris Harun Kamil, S.H. dan telah disahkan oleh Menteri kehakiman Republik
Indonesia No. C2-8339HT.01.01 tanggal 9 agustus 1996. Keputusan ini telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 oktober 1996 No. 81
beserta perubahan-perubahannya, yang terakhir sebagaimana pada akta Pernyataan
Keputusan Rapat No. 3 tanggal 19 November 2012 yang dibuat dihadapan Notaris.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 72 Tahun 2014
Tentang penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia kedalam modal
saham PTPN III (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 72 Tahun 2014, 2014),
maka status PTPN XI menjadi anak perusahaan PTPN III dim,ana PTPN III merupakan
Holding BUMN Perkebunan.
Kegiatan utama usaha dari PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI adalah
produksi gula. Bidang usaha yang lain meliputi produksi / pembuatan alkohol serta
spiritus dari tetes tebu dan produksi karung goni dari serat kenaff dan karung plastik.
Perusahaan juga menyediakan jasa pelayanan medis dari Rumah Sakit Umum yang
dimilikinya (PTPNXI, 2017). Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar tersebut sesuai
dengan format isian Akta Notaris Model II yang tersimpan dalam database Salinan Akta
Nomor 02 tanggal 02 Oktober 2002, yang dibuat oleh Notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo
SH, berkedudukan di Tangerang.
Walaupun demikian, secara umum sebagian besar unit usaha di lingkungan PTPN
XI telah beroperasi sejak masa kolonial berkuasa di Hindia Belanda. Kantor Pusat
PTPN XI sendiri merupakan peninggalan HVA yang dibangun pada tahun 1924 dan
merupakan lambang konglomerasi industri gula saat itu. Bentuk perusahaan berulang
kali mengalami perubahan dan restrukturisasi terakhir terjadi pada tahun 1996
bersamaan dengan penggabungan 14 PTP menjadi 14 PTPN dan menjadi bagian dari
Analisis Jabatan Pada PTPN XI untuk meningkatkan kualitas pekerja tempat praktik
kerja profesi psikologi Pt. Perkebunan Nusantara XI Surabaya
Syntax Idea, Vol.4, No. 2, Februari 2022 361
PTPN Group dengan PT Perkebunan Nsuantara III (Persero) sebagai Holding.
Peresmian Holding BUMN Perkebunan dilakukan pada tanggal 2 Oktober 2014
bertempat dikantor pusat PTPN XI, Surabaya.
Dalam perkembangannya, organisasi akan menghadapi berbagai permasalahan
yang kompleks. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu sistem pengelolaan yang
menangani manajemen sumber daya suatu organisasi. Salah satu kegiatan yang
memiliki peranan sangat penting dalam membentuk profesionalisme dan kinerja
organisasi adalah analisis jabatan.
Dengan analisis jabatan yang tepat yang dilakukan oleh suatu organisasi maka
akan mengatasi hambatan kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas.
Pengelolaan sumber daya yang baik dapat dilihat dari adanya struktur perusahaan atau
organisasi yang tersusun dengan formal dan jelas serta dalam tindakan pelaksanaan
kinerjanya sesuai dengan fungsi dan wewenangnya masing-masing dalam analisis
jabatan. Suatu perusahaan yang melakukan penerapan analisis jabatan dengan baik akan
memiliki kemampuan untuk menetapkan strategi sumberdaya manusia yang tepat untuk
sekarang dan kedepannya (Akhyar, 2021).
. Pada saat analisis jabatan selesai dilaksanakan ada dua dokumen dasar sumber
daya manusia yang harus dipersiapkan yaitu deskripsi pekerjaan dan spesifikasi
pekerjaan. Deskripsi pekerjaan sebagai dokumen pernyataan tugas-tugas, kewajiban dan
tanggung jawab terhadap suatu pekerjaan. Adapun spesifikasi pekerjaan adalah
dokumen yang isinya kualifikasi-kualifikasi minimum yang harus dimiliki oleh
seseorang untuk bisa menjalankan pekerjaan tertentu.
Menurut (Sedarmayanti, 2010) Analisis Jabatan yang dilakukan pada sebuah
perusahaan mmiliki fungsi yaitu a.Penarikan, seleksi dan penempatan karyawan, b.
Sebagai petunjuk dasar dalam menyusun program latihan dan pengembangan, c.
Menilai kinerja/pelaksanaan kinerja karyawan, d. Memperbaiki cara bekerja karyawan,
e. Merencanakan organisasi agar memenuhi syarat/memperbaiki struktur organisasi
sesuai beban dan fungsi pekerjaan, f. Merencanakan dan melaksanakan promosi serta
transfer karyawan, g. Merencanakan fasilitas dan perlengkapan kerja bagi karyawan, h.
Bimbingan dan penyuluhan karyawan.
Berdasarkan penjabaran diatas tentang adanya analisis jabatan pada sebuah
perusahaan sangatlah penting. Hal ini dikarenakan analisis jabatan merupakan
bagian yang sangat strategis dalam rangka memperjelas pekerjaan antar pegawai,
bahwa belum tentu nama jabatan yang sama mempunyai konsekuensi pekerjaan yang
sama persis dan penggolongan jabatan secara umum yang berbeda yang
punya indikasi memperluas cakupan pekerjaan-nya (Tanumihardjo, 2013).
Metode Penelitian
Dari metode penelitian yang digunakan untuk melakukan analisis jabatan pada
jabatan Kepala Personalia dan HI di PT. Perkebunan Nusantara XI, langkah selanjutnya
adalah melakukan analisis masalah yang terdapat pada kondisi lapangan yang
sesungguhnya, Pemilihan suatu metode tertentu harus berdasarkan pada tujuan-tujuan
Kristina Damayanti Pangamiani
362 Syntax Idea, Vol. 4, No.2, Februari 2022
penggunaan informasi dan pendekatan yang cocok. Metode-metode analisis pekerjaan
yang sangat umum digunakan menurut (Mondy, 2008) adalah, Analisis masalah
organisasi dari metode pengambilan data yang digunakan antara lain adalah: Metode
observasi, Metode wawancara, Metode Kuesioner (daftar pertanyaan), Metode Studi
Referensi, Metode Kombinasi.
Hasil dan Pembahasan
Menurut hasil observasi, penulis mendapatkan beberapa informasi terkait dengan
kondisi kerja, kondisi ruangan, suasana kerja dan hubungan pekerjaan antara karyawan
satu dengan karyawan lain beda divisi.
Proses awal praktek kerja dimulai pada tanggal 1 oktober 2018 diawali dengan
perkenalan dengan seluruh staff SDM melalui standing meeting yang dimulai pada
pukul 07.00 sampai pukul 07.30. setelah itu semua karyawan melanjutkan pekerjaan
masing-masing, pada jam 11.30-12.30 jam istirahat kantor dan jam pulang kantor adalah
pukul 16.30. dengan kata lain jam oprasional PT.Perkebunan Nusantara XI pada hari
senin-kamis adalah pukul 07.00-16.30 (10 jam kerja) sedangkan pada hari jumat dimuai
pada pukul 07.00-11.30 (5 jam kerja). Pakaian yang dikenakan pada perusahaan ini
adalah senin-rabu pakaian putih-hitam(seragam kantor), kamis pakaian Batik, Jumat
pakaian olahraga dan Batik.
Kondisi ruangan kerja pada divisi SDM adalah ruangan kerja yang terdiri dari
bilik yang cukup untuk satu karyawan kerja saja. Didalam bilik terdapat satu meja kerja,
satu perangkat komputer bersebelahan dengan berkas-berkas dan satu kursi duduk yang
menghadap kearah meja. Suhu ruangan tidak begitu dingin tetapi terdapat 2 AC di ruang
tengah, 1 AC di ruang Kadiv, 1 AC di ruang karyawan promosi dan mutasi, 1 AC
diruang rapat. Kondisi meja satu dengan meja lainnya saling berhadapan tetapi dibatasi
oleh sekat. Dalam divisi SDM dibagi menjadi 3 ruangan. Ruangan pertama adalah ruang
Kepala Divisi (KaDiv), ruang ke dua adalah ruang karyawan promosi dan mutasi, dan
ruangan ke tiga adalah ruang tengah adalah ruang untuk Kepala Urusan Personalia
(Kaur) dan staff.
Suasana kerja pada dividi SDM setiap harinya kurng lebih kondisi ruangan sedikit
ramai dikarenakan banyaknya karyawan yang keluar masuk kedalam ruangan. Dalam
berkomunikasi biasanya antar karyawan satu bilik dengan bilik lainnya secara langsung
akan berteriak, bahkan untuk beranda mereka tidak sungkan langsung berteriak meski
masih dalam jam kerja. Sikap kekeluargaan sangat kental diperlihatkan dalam divisi
SDM ini, hal ini diperlihatkan pada saat disela-sela pekerjaan para karyawan berkumpul
untuk sekedar makan buah atau camulan bersama yang di bawakan oleh salah satu
karyawan.
1. Uraian hasil wawancara Jabatan Kepala Urusan Personalia dan Hubungan Industrial.
Hasil analisis wawancara yang sudah dilakukan pada para pemegang jabatan
yang akan dilakukan analisis jabatan dapat kita simpulkan bahwa apa saja yang
menjadi tugas dari Kepala Urusan Personalia dan Hubungan Indusrial
Analisis Jabatan Pada PTPN XI untuk meningkatkan kualitas pekerja tempat praktik
kerja profesi psikologi Pt. Perkebunan Nusantara XI Surabaya
Syntax Idea, Vol.4, No. 2, Februari 2022 363
2. Menyediakan hak-hak karyawan
Dari hasil analisa wawancara yang sudah didapatkan uraian tugas dalam
jabatan Kepala Urusan Personalia dan Hubungan Indusrial adalah Menyediakan
hak-hak karyawan, hal ini terlihat dari kutipan hasil wawancara “ada karyawan yang
ibaratnya ada hak-hak yang kita penuhi itu biasanya kita tanyakan, kemudian
perselisihan terkait dengan phk atau terkait sanksi-sanksi yang diberikan”.
(D.PTPN.251018.A.27-30).
3. Memproses data gaji karyawan
Dari hasil analisa wawancara yang sudah didapatkan uraian tugas dalam
jabatan Kepala Urusan Personalia dan Hubungan Indusrial.adalah Memproses data
gaji karyawan, hal ini terlihat dari kutipan hasil wawancara “kita kumpulkan dulu
yang pertama ee gajian ini kan tanggal 27 tapi proses untuk mulai untuk pengerjaan
itu biasanya mulai tanggal 15 itu dimulai karena absensi periodenya adalah tanggal
16 bulan sebelumnya sampai tanggal 15 bulan ini. Absensinya di hitung dari situ
kaitannya juga dengan lembur itu nanti menjadi salah satu komponen”
(D.PTPN.251018.A.48-56).
Kesimpulan
Analisa jabatan adalah metode untuk menentukan tanggung jawab dan
karakteristik posisi orang yang bekerja dalam suatu perusahan. Menurut Sedangkan
Kaswan tahun 2012 mendefinisikan analisa pekerjaan sebagai proses pengumpulan
secara sistematis dan analisis informasi tentang pekerjaan yang mencakup pada: (1)
tugas yang merupakan unsur dasar pekerjaan sebagai langkah logis dan perlu untuk
menjalankan kewajiban kerja; (2) kewajiban yang terdiri dari satu tugas atau lebih yang
membentuk aktivitas yang berarti yang dilakukan dalam pekerjaan; dan (3) tanggung
jawab yang merupakan satu atau beberapa kewajiban yang mengidentifikasi dan
menjelaskan tujuan atau alasan utama adanya pekerjaan Analisa jabatan memberi
informasi yang digunakan untuk membuat job description dan job spesification.
Menurut Wherter,Pattisahusiwa tahun 2013, bahwa kedudukan analisis jabatan
dalam sistem pengelolaan sumber daya manusia merupakan dasar sistem informasi
manajemen sumber daya manusia, sehingga pengambil keputusan sangat bergantung
kepada keakuratan informasi analisis jabatan. Infor-masi analisis jabatan diperoleh
berdasarkan berbagai metode yang mengandung faktor kewajiban dan tanggung jawab
dari suatu jabatan, hubungannya dengan jabatan lain, pengetahuan dan ketrampilan yang
diperlukan, dan kondisi kerja dan posisi jabatan dalam struktur organisasi.
Analisa jabatan yang dilakukan menghasilkan dokumen job description yaitu
uraian yang menggambarkan suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan, seperti
wewenang, tanggung jawab, hubungan dengan pekerjaan lain dan resiko bekerja. Job
Description ini harus menjelaskan agar dapat berfokus ataupun berkonsentrasi pada
pekerjaan itu sendiri (Recky, 2018). Sedangkan job spesification yaitu uraian tentang
persyaratan yang perlu dipenuhi bagi seseorang yang akan memangku sebuah jabatan
atau pekerjaan.
Kristina Damayanti Pangamiani
364 Syntax Idea, Vol. 4, No.2, Februari 2022
Posisi Kepala Urusan Personalia dan Hubungan Industrial (HI) serta jabatan staff
data dan penggajian adalah posisi yang memiliki jobdesk yang berbeda dengan keadaan
lapangan yang sesungguhnya, sehingga penulis merasa perlunya membuat job deskripsi
pekerjaan dan job spesifikasi jabatan berdasarkan keadaan lapangan yang sesungguhnya
dan kejelasan uraian pekerjaan yang dilakukan oleh jabatan yang ada di divisi SDM
(sumber daya masyarakat), khususnya jabatan Kepala Urusan personalia dan Hubungan
Industrial serta jabatan staff data dan penggajian).
Dengan demikian adanya penjelasan uraian pekerjaan dan spesifikasi jabatan
untuk kedua jabatan diatas akan membantu untuk melakukan monitoring terhadap
pekerjaan berdasarkan syarat-syarat pemangku jabatan serta dapat digunakan.
BIBLIOGRAFI
Akhyar, Mustafa Aenal. (2021). Pelaksanaan Analisa Jabatan Yang Tepat Dalam
Rangka Meningkatkan EfektivitasKerja Pada Kantor Studi Center Of Indonesia
(SCI) Kota Makassar. Skripsi. Makassar. Google Scholar
Dewi, Fara Sartika. (2018). Implementasi Program Kredit Ketahanan Pangan Dan
Energi (Kkp-E) Pada Kelompok Tani Makmur Jaya Di Kabupaten Situbondo.
Universitas Muhammadiyah Jember. Google Scholar
Hidayat, Fajri Nur. (2019). Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Dengan
Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening. Tesis. Vol 29. No. 2. Surabaya.
Kaswan., (2012), Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing
Organisasi,Graha Ilmu, Jakarta. Google Scholar
Mondy, R. Wayne. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid Satu Edisi 10.
Jakarta: Penerbit Erlangga. Google Scholar
Pattisahusiwa, S. (2013). Pengaruh Job Description Dan Job Specification Terhadap
Kinerja Proses. Jurnal Akuntabel, Google Scholar
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 72 Tahun 2014. (2014). Penambahan
Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia kedalam modal saham PTPN III.
PTPNXI. (2017). Tim IT - PT. Perkebunan Nusantara XI, Surabaya - Indonesi.( PT
Perkebunan Nusantara XI (ptpn11.co.id).
Recky. (2018). Pengaruh Description Terhadap Produktivitas kerja pada PT. Bumi
Palma Lestari Persada Kecamatan Enok. Bappeda, 4(3).
Suwandi, Adig. (2013). Reasearch and Development Program PT. Perkebunan
Nusantara XI. www.ptpn-11.com/berita/penelitian-dan-pengembangan-usaha.
Google Scholar
Analisis Jabatan Pada PTPN XI untuk meningkatkan kualitas pekerja tempat praktik
kerja profesi psikologi Pt. Perkebunan Nusantara XI Surabaya
Syntax Idea, Vol.4, No. 2, Februari 2022 365
Sedarmayanti. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil.Bandung; PT Refka Aditama. Google Scholar
Tanumihardjo, Shinta. (2013). Pengaruh Analisis Jabatan Terhadap Kinerja Pegawai
(Studi Pada Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Malang). Jurnal Artikel.
Google Scholar
Copyright holder:
Kristina Damayanti Pangamiani (2022)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: