How to cite:
Oktaviana,A., Yanuhar,U., Hertika, A, M, S., (2022) Kualitas Air Pesisir Kali Mireng, Kecamatan Manyar,
Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Syntax Idea, 4(4), https://doi.org/10.36418/syntax-idea.v4i4.1831
E-ISSN:
2684-883X
Published by:
Ridwan Institute
Syntax Idea: pISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol. 4, No. 4, April 2022
KUALITAS AIR PESISIR KALI MIRENG, KECAMATAN MANYAR, KABUPATEN
GRESIK, JAWA TIMUR
Awalia Oktaviana, Uun Yanuhar, Asus Maizar Suryanto Hertika
Universitas Brawijaya Malang Jawa Timur, Indonesia
Abstrak
Kegiatan industri di pesisir Kali Mireng mempengaruhi tingkat pencemaran air. Indikator
potensi pencemaran menggambarkan kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kualitas air pesisir Kali Mireng untuk mengetahui kualitas perairan.
Pelaksanaan penelitian pada bulan April-Mei 2021. Kami menggunakan metode
pengambilan kualitas air sesuai dengan uji standar SNI dengan parameter kimia dan
fisika seperti turbiditas, pH, suhu perairan dan salinitas. Suhu perairan ke lima stasiun
dengan nilai minimum rata-rata 270 C dan nilai maksimum rata-rata dengan 30,70C.
Salinitas dari ke lima stasiun dengn nilai minum rata-rata 25,67 ppm dan nilai maksimum
33,67 ppm. Turbiditas dengan nilai minimum ke lima stasiun 3,37 NTU dan nilai
maksimum 5,17 NTU. pH dengan nilai maksimum 7 dan nilai minimum 5,67.
Pencemaran dalam penelitian ini mengalami peningkatan karena ketidakmampuan pesisir
menyerap limbah lingkungan. Pencemaran dari industri dan limbah domestik membuat
kondisi logam berat meningkat terutama di muara sungai.
Kata kunci: kualitas air; turbiditas; ph; suhu; salinitas
Abstract
Industrial activities on the coast of Kali Mireng affect the level of water pollution.
Potential indicators describe air quality. This study aims to determine the air quality of
the Kali Mireng coast to determine the quality of the waters. The research was carried
out in April-May 2021. We used the air quality sampling method according to the SNI
standard test with chemical and physical parameters such as turbidity, pH, water
temperature and salinity. The water temperature of the five stations with a minimum
average value of 270 C and a maximum average value of 30.70 C. The salinity of the five
stations with an average drinking value of 25.67 ppm and a maximum value of 33.67
ppm. The minimum value for the five stations is 3.37 NTU and the maximum value is
5.17 NTU. pH with a maximum value of 7 and a minimum value of 5.67. Pollution in this
study has increased due to the inability of the coast to absorb environmental waste.
Pollution from industry and domestic waste makes the condition of heavy metals
increase, especially in river mouths.
Keywords: water quality; turbidity; ph; temperature; salinity
Kualitas Air Pesisir Kali Mireng, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur
Syntax Idea, Vol.4, No.4, April 2022 819
Pendahuluan
Pesisir Kali Mireng yang terletak di Kecamatan Manyar merupakan pesisir yang berada
di dekat sentra industri Gresik. Pembuangan limbah domestik selama Pembatasan Sosial
Berskala Besar akibat Covid19, sehingga limbah Industri dan meningkatnya plastik merusak
ekosistem perairan. Pencemaran air dapat diukur dengan menggunakan parameter kimia dan
fisik. Indikator fisika dan kimia untuk menggambarkan kondisi kualitas air.
Zona transisi antara lingkungan laut dan sungai, sepenuhnya dieksplorasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa jumlah bakteri bioaerosol sangat bervariasi dengan tingkat
pencemaran (Liang et al., 2020). Aktivitas antropogenik, polusi industri, dan penggunaan
domestik mempengaruhi kondisi perairan, sehingga mengakibatkan penurunan drastis
kualitas air (Abba et al., 2020).
Pesisir memiliki zona pasang surut dimana proses hidrodinamika dasar adalah interaksi
antara aliran sungai dan pasang surut. Pasang surut di sungai merupakan zona khusus dari
proses hidrodinamika dasar yang terjadi dalam interaksi antara pasang naik dan surut dengan
aliran sungai. Studi yang ada berfokus terutama pada fluktuasi muka air. Di sepanjang sungai
pasang surut, arah aliran sungai bertemu dengan arus keluar laut (Zhang, Li, Dong, Jiang, &
Ni, 2019). Pasang surut dan surutnya sungai muara juga membawa logam berat. Ketinggian
air dan sifat konstituen pasang surut dipecah menjadi kontribusi kekuatan eksternal oleh debit
sungai dan pasang surut, memberikan wawasan tentang proses pasang surut non-stasioner
(Alsina, Van der Zanden, Caceres, & Ribberink, 2018).
Kualitas air memerlukan pengukuran parameter fisik, biologi dan kimia. Parameter
analisis kualitas air meliputi suhu air, oksigen terlarut, secchi disc, pH, klorofil-a, transmisi
cahaya, fosfat, nitrat, kesadahan total, fecal colifrom, klorida, arsenik, kadmium, kromium,
tembaga, molibdenum, seng dan nikel (Jalali & Rabotyagov, 2020), (Sutadian, Muttil,
Yilmaz, & Perera, 2016), (Mokarram, Saber, & Sheykhi, 2020).
Konsentrasi logam, sedimen, dan kandungan bahan organik yang tinggi dapat
menjelaskan tingginya konsentrasi logam tanpa bioakumulasi yang tepat (Adeleke &
Babalola, 2020). Analisis air secara keseluruhan dengan sifat fisik dan kimia membuktikan
bahwa sebagian besar air sungai telah tercemar oleh kegiatan industri, skema pengolahan air
harus diterapkan untuk menjaga kualitas air. Juga telah dicatat bahwa lahan pertanian karena
adanya kelebihan logam berat (Nivetha & Sangeetha, 2020). Pengukuran kualitas air pada
parameter seperti DO, dan pH (VishnuRadhan et al., 2017).
Metode Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 April 2021 hingga 1 Mei 2021. Lokasi
penelitian di lima stasiun Pesisir Kali Mireng, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur. Saat
pengambilan sampel air dilakukan, pada saat pukul 08.00 WIB. Materi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pengamatan kualitas air yang parameter utamanya meliputi
kekeruhan (turbiditas), salinitas, pH dan suhu perairan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei kondisi kimia dan fisik
perairan. Penelitian dilakukan di lima stasiun pengamatan sebanyak tiga kali pengulangan
selama tiga minggu penelitian. Metode pengambilan sampel uji air pesisir sesuai dengan SNI
No. 6989.57- 2008. Pengujian pH dilakukan dengan menggunakan pH meter. Salinitas diuji
Awalia Oktaviana, Uun Yanuhar, Asus Maizar Suryanto Hertika
820 Syntax Idea, Vol.4, No.4, April 2022
dengan menggunakan refraktometer. Turbiditas dengan turbidimeter. Pengujian suhu dengan
menggunakan termometer.
Hasil dan Pembahasan
Pada tahun 2017 telah dilakukan penelitian di muara sungai yang sama, lokasi stasiun
yang berbeda dengan penambahan lokasi sebanyak 2 stasiun dan beberapa parameter yang
berbeda pada tahun 2021 Parameter kualitas air fisik dan kimia memiliki indikator kinerja
lingkungan yang signifikan.
Pesisir Kali Mireng pada 3 minggu pengamatan diperoleh data suhu peraian pada
Stasiun ke satu rata rata sebesar 27oC. Stasiun ke dua rata rata sebesar 27,33 oC. Stasiun ke
tiga rata rata 27,67 oC. Stasiun ke empat rata rata 30,67 oC, Stasiun ke lima rata rata
30,33 oC. Berdasarkan Peraturan Pemerintah no 82 tahun 2001 nilai suhu berada pada suhu
deviasi 3 artinya suhu air normal pada kisaran 220C-280C. Stasiun ke satu, stasiun ke dua dan
stasiun ke tiga masih berada di kisaran suhu yang baik untuk perairan.
Pesisir Kali Mireng pada 3 minggu pengamatan diperoleh data pH rata- rata pada
Stasiun ke satu rata rata sebesar 6,67. Stasiun ke dua rata rata sebesar 7. Stasiun ke tiga rata
rata 6. Stasiun ke empat rata rata 6,3. Stasiun ke lima rata rata 5,67. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah no 82 tahun 2001 menunjukkan nilai kisaran pH berada pada nlai 6-9
sehingga pada stasiun ke satu kedua dan ke tiga masih di perairan dengan nilai pH yang
normal.
Aliran air tawar mempengaruhi sebagian besar intrusi air asin dan diketahui
mempengaruhi salinitas di muara (Onabule, Mitchell, & Couceiro, 2020). Salinitas di stasiun
3 merupakan salinitas dengan kandungan garam tertinggi dibandingkan stasiun lainnya
karena kondisi stasiun tiga terletak dekat dengan laut. Aliran air tawar dan air laut secara
langsung mempengaruhi kekeruhan karena peningkatan aliran air tawar menyebabkan
penurunan kekeruhan. Peningkatan aliran air juga menyebabkan transportasi ke air laut dari
partikel tersuspensi (Casila, Azhikodan, & Yokoyama, 2020). Parameter perairan salinitas
perairan pada stasiun ke satu rata rata 25,67 ppm. Stasiun ke dua rata rata 26,67 ppm.
Stasiun ke tiga rata rata27,67 ppm. Stasiun ke empat 33,33 ppm. Stasiun ke lima rata rata
33,67 ppm. Berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewah Yogyakarta No 3 tahun 2010
mengenai baku mutu air laut no 3 tahun 2010 bahwa salinitas alami air laut kisaran lebih dari
30 ppm. Stasiun ke empat dan stasiun ke lima menujukkan kisaran di atas 30 ppm yang
berarti merupakan salinitas normal air laut daerah pelabuhan, sedangkan stasiun ke satu,
satsiun ke dua dan stasiun ke tiga merupakan daerah bukan laut karena salinitas masih
dibawah 30 ppm.
Aliran bahan organik di muara tropis masih belum jelas karena berbagai proses
lingkungan seperti perubahan aliran sungai, kondisi pasang surut, gelombang dari laut, dan
sirkulasi internal dan sumber bahan organik di dalamnya. sumber bahan organik dan pola
distribusinya adalah kunci untuk memahami aliran material ekosistem (Kakiuchi & Ogawa,
2021). Kedalaman air mempengaruhi transparansi air dengan siklus musiman. Pengaruh
komposisi fitoplankton dan sedimen tersuspensi juga mempengaruhi kekeruhan air (Liu et al.,
2020). Pesisir Kali Mireng parameter turbiditas (kekeruhan) pada lima stasiun diperoleh hasil
Kualitas Air Pesisir Kali Mireng, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur
Syntax Idea, Vol.4, No.4, April 2022 821
pada stasiun ke satu selama 3 minggu diperoleh rata-rata 3,367 NTU. Stasiun ke dua
diperoleh rata- rata 3,367 NTU. Stasiun ke tiga rata-rata 4,3 NTU. Stasiun ke empat rata
rata 4,83 NTU. Stasiun ke lima rata-rata 5,173 NTU. Berdasarkan baku mutu kesehatan
lingkungan Peraturan Mentri Ksehatan Republik Indonesia nomor 32 tahun 2017 untuk
sanitasi kadar maksimum kekeruhan dengan nilai 25 NTU.
Kesimpulan
Sampel air yang dikumpulkan dari 5 stasiun secara berurutan mengklasifikasikan
kualitas air pesisir Kali Mireng. Pencemaran dalam penelitian ini mengalami peningkatan
karena ketidakmampuan pesisir untuk membersihkan dirinya sendiri. Menurut dunia dan
Indonesia. Nilai yang diizinkan untuk kualitas air yang tidak aman untuk penggunaan
manusia. Pencemaran dari industri dan limbah domestik membuat logam meningkat di muara
sungai. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya limpasan air hujan sehingga debit air tidak
berfluktuasi. BIBLIOGRAFI
Abba, S. I., Hadi, Sinan Jasim, Sammen, Saad Sh, Salih, Sinan Q., Abdulkadir, R. A., Pham,
Quoc Bao, & Yaseen, Zaher Mundher. (2020). Evolutionary computational intelligence
algorithm coupled with self-tuning predictive model for water quality index
determination. Journal of Hydrology, 587, 124974.Google Scholar
Adeleke, Bartholomew Saanu, & Babalola, Olubukola Oluranti. (2020). Oilseed crop
sunflower (Helianthus annuus) as a source of food: Nutritional and health benefits. Food
Science & Nutrition, 8(9), 46664684. Google Scholar
Alsina, José M., Van der Zanden, Joep, Caceres, Ivan, & Ribberink, Jan S. (2018). The
influence of wave groups and wave-swash interactions on sediment transport and bed
evolution in the swash zone. Coastal Engineering, 140, 2342. Google Scholar
Casila, Joan Cecilia, Azhikodan, Gubash, & Yokoyama, Katsuhide. (2020). Quantifying
water quality and flow in multi-branched urban estuaries for a rainfall event with mass
balance method. Water Science and Engineering, 13(4), 317328. Google Scholar
Jalali, Pegah, & Rabotyagov, Sergey. (2020). Quantifying cumulative effectiveness of green
stormwater infrastructure in improving water quality. Science of the Total Environment,
731, 138953. Google Scholar
Kakiuchi, Nobuyuki, & Ogawa, Seishi. (2021). Clonal expansion in non-cancer tissues.
Nature Reviews Cancer, 21(4), 239256. Google Scholar
Liang, Zhishu, Yu, Yun, Ye, Zikai, Li, Guiying, Wang, Wanjun, & An, Taicheng. (2020).
Pollution profiles of antibiotic resistance genes associated with airborne opportunistic
pathogens from typical area, Pearl River Estuary and their exposure risk to human.
Environment International, 143, 105934. Google Scholar
Liu, Dong, Duan, Hongtao, Loiselle, Steven, Hu, Chuanmin, Zhang, Guoqing, Li, Junli,
Yang, Hong, Thompson, Julian R., Cao, Zhigang, & Shen, Ming. (2020). Observations
of water transparency in Chinas lakes from space. International Journal of Applied
Awalia Oktaviana, Uun Yanuhar, Asus Maizar Suryanto Hertika
822 Syntax Idea, Vol.4, No.4, April 2022
Earth Observation and Geoinformation, 92, 102187. Google Scholar
Mokarram, Marzieh, Saber, Ali, & Sheykhi, Vahideh. (2020). Effects of heavy metal
contamination on river water quality due to release of industrial effluents. Journal of
Cleaner Production, 277, 123380. Google Scholar
Nivetha, C., & Sangeetha, S. P. (2020). A literature survey on water quality of Indian water
bodies. Materials Today: Proceedings, 33, 412414. Google Scholar
Onabule, Oluwatosin A., Mitchell, Steve B., & Couceiro, Fay. (2020). The effects of
freshwater flow and salinity on turbidity and dissolved oxygen in a shallow Macrotidal
estuary: A case study of Portsmouth Harbour. Ocean & Coastal Management, 191,
105179. Google Scholar
Sutadian, Arief Dhany, Muttil, Nitin, Yilmaz, Abdullah Gokhan, & Perera, B. J. C. (2016).
Development of river water quality indicesa review. Environmental Monitoring and
Assessment, 188(1), 129. Google Scholar
VishnuRadhan, Renjith, Zainudin, Zaki, Sreekanth, G. B., Dhiman, Ravinder, Salleh, Mohd,
& Vethamony, P. (2017). Temporal water quality response in an urban river: a case
study in peninsular Malaysia. Applied Water Science, 7(2), 923933. Google Scholar
Zhang, Jing, Li, Siyue, Dong, Ruozhu, Jiang, Changsheng, & Ni, Maofei. (2019). Influences
of land use metrics at multi-spatial scales on seasonal water quality: a case study of river
systems in the Three Gorges Reservoir Area, China. Journal of Cleaner Production,
206, 7685. Google Scholar
Copyright holder:
Awalia Oktaviana, Uun Yanuhar, Asus Miazar Surya Hertika (2022)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: