Dinamika Relasi Kuasa Antara Keluarga dengan Pecandu/Penyalahguna yang Menjalani Rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN
Abstract
Penggunaan Narkoba telah menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama dengan prevalensinya yang tersebar luas di semua kategori Masyarakat. Penyalahgunaan Narkoba tidak hanya berdampak negatif pada individu yang menggunakannya, tetapi juga bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membantu individu yang terjerat Narkoba untuk kembali ke kehidupan yang sehat dan produktif adalah melalui rehabilitasi Salah satu faktor penting yang berperan dalam keberhasilan rehabilitasi adalah dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana dinamika relasi kuasa antara pecandu/penyalahguna yang menjalani proses rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN. Penelitian kualitatif dengan partisipan 6 orang klien usia 21-36 tahun yang sedang menjalani program rehabilitasi rawat inap di Balai Rehabilitasi BNN. Partisipan ditentukan dengan metode purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data berupa wawancara mendalam, catatan lapangan, dan studi pustaka. Pemaknaan perasaan klien sangat beragam, misalnya: tidak percaya, tidak terima, menyatakan kecewa, merasa malu, merasa marah, merasa menyesal, merasa sedih mendalam, bahkan merasa putus asa terhadap penyalahgunaan Narkoba dan proses rehabilitasi yang harus dijalaninya. Stigma yang dirasakan oleh klien berasal dari diri sendiri, keluarga, dan diskriminasi. Ambivalensi juga dirasakan baik secara obyektif, subyektif, implisit-eksplisit, dan implisit. Beberapa mekanisme koping yang digunakan klien untuk mengatasi permasalahannya adalah berserah diri, berdoa, berbagi, menjaga kebersihan diri, mencari kegiatan dalam program rehabilitasi. Dukungan yang diterima klien selama menjalani rehabilitasi meliputi dukungan moral, dukungan finansial, dan dukungan sosial, yang berkorelasi dengan motivasi dan keberhasilan klien dalam menjalani rehabilitasi, serta harapan klien terhadap keluarga besar. Klien yang menjalani rehabilitasi mengalami proses berduka yang mendalam, dan berulang kali melalui beberapa tahapan yang terdiri dari penolakan, tawar-menawar, dan penerimaan, peningkatan spiritual, dan penerimaan kenyataan. Klien juga mengalami berbagai stigma, dan ambivalensi. Peningkatan komunikasi, kepercayaan, penerimaan dan memperbaiki hubungan keluarga harus dilakukan untuk mendukung klien dalam proses rehabilitasi yang berkelanjutan
Downloads
Copyright (c) 2024 Roy Hardi Siahaan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International. that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.