Spiritualitas Ekologis dalam Agama-Agama di Indonesia dan Kaitannya Dengan Universitas Atma Jaya Yogyakarta Sebagai Salah Satu “Universitas Laudato SI”

  • Roberto Reno Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia
Keywords: Spiritualitas ekologis, Ensiklik “Laudato Si’, pertobatan ekologis

Abstract

Tulisan ini dimulai dengan pemahaman umum tentang spiritualitas ekologis. Bagian selanjutnya menguraikan gambaran spiritualitas ekologis dalam agama-agama di Indonesia: Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu, dan Agama Asli. Dokumen ensiklik "Laudato Si" oleh Paus Fransiskus mewakili pandangan Katolik. Dilanjutkan dengan penerapan spiritualitas ekologis di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) berdasarkan wawancara dengan Prof. Ir. Ignatius Pramana Yuda, M.Si. Ph.D., dan angket mahasiswa. Penelitian ini gabungan kuantitatif dan kualitatif, memanfaatkan kuesioner, wawancara narasumber, dan kepustakaan. Data dikumpulkan melalui kuesioner daring dan wawancara dengan Prof. Ignatius Pramana Yuda sebagai narasumber utama. Hasil penelitian melibatkan 147 mahasiswa UAJY dari berbagai agama. Mayoritas Katolik (44,9%), Kristen Protestan (41,5%), dan Islam (10,2%). Mayoritas responden menganggap diri mereka religius (76,9%) dan memahami ajaran agama (87,1%). Sebagian besar merasakan pengaruh ajaran agama terhadap sikap lingkungan (82,9%), tetapi sedikit yang membaca "Laudato Si" (28,6%). UAJY bertujuan menjadi "Universitas Laudato Si". Kebijakan dan kegiatan yang dijalankan, seperti Smart Water System, efisiensi energi, dan materi perkuliahan, menunjukkan komitmen UAJY terhadap tujuan tersebut. Melalui pertobatan ekologis, agama memainkan peran penting dalam merawat lingkungan. "Laudato Si" dan komitmen UAJY adalah contoh nyata penerapan spiritualitas ekologis dalam tindakan nyata, mencerminkan tanggung jawab manusia terhadap ciptaan Tuhan

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-04-30
Section
Articles