Pengaruh Penambahan Bahan Polymer Thermosetting Sebagai Bahan Additive pada Campuran Beton Aspal AC-WC

  • Muhammad Asya Aldin Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan “Nasional” Veteran, Jawa Timur
Keywords: Aspal beton, Marshall, polymer thermosetting, metode basah

Abstract

Jalan campuran beton aspal sering mengalami kegagalan. Penyebab kegagalan yang paling dominan adalah air. Aspal yang secara alami terbuat dari minyak, tidak akan pernah bisa menyatu dengan air. Dengan demikian, ketika ada air yang memasuki rongga yang ada pada campuran beton aspal, maka campuran tersebut akan mengalami kerusakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa bahan polymer thermosetting dapat digunakan sebagai bahan tambahan diperkerasan jalan. Pada penelitian ini dilakukan pengujian campuran aspal beton menggunakan variasi kadar aspal 5,31%; 5,81%; 6,31%; 6,81% dan 7,31% diperoleh kadar aspal optimum pada campuran aspal beton dengan kadar aspal 7,31%. Nilai parameter Marshall pada kadar aspal 7,31% diperoleh nilai stabilitas sebesar 2234,31 kg, flow sebesar 3,65 mm, Marshall Quotient sebesar 607,63 kg/mm, nilai VIM sebesar 4,66%, nilai VMA sebesar 18,47% dan nilai VFA sebesar 74,86%. Sedangkan untuk pengujian karakteristik Marshall dengan nilai variasi polymer dari pengujian campuran aspal beton menggunakan variasi kadar polymer 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% diperoleh kadar polymer optimum pada campuran aspal beton dengan variasi polymer 9%. Nilai parameter Marshall pada kadar polymer 9% diperoleh nilai dengan nilai stabilitas sebesar 2082,3 kg, flow sebesar 3,89 mm, Marshall Quotient sebesar 607,63 kg/mm, nilai VIM sebesar 4,66%, nilai VMA sebesar 18,47% dan nilai VFA sebesar 74,86%. Hasil pengujian Marshall dengan kadar polymer 9% telah memenuhi syarat pada Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018 dengan nilai stabilitas minimum sebesar 800 kg, nilai flow minimum 2 mm maksimum 4 mm, nilai VMA minimum sebesar 15%, nilai VFA minimum sebesar 65% dan nilai VIM minimum sebesar 3% maksimum 5%. Sehingga, kadar polymer optimum yang dapat diambil yaitu pada kadar polymer 9%.

 

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-03-04
Section
Articles