Relevansi Ilmu Laduni dengan Pendidikan Agama Islam Perspektif Tafsir Qs Al-Kahfi 60-82

Keywords: Relevansi Ilmu Laduni, Pendidikan Agama Islam

Abstract

Artikel ini bermaksud untuk meneliti dan memetakan antara ilmu Laduni dengan pendidikan agama Islam tapi dibatasi dalam perspektif QS Al-Kahfi ayat 60-82 dengan mengacu pada pendapat para mufasir dan pakar pendidikan Islam diantaranya syekh Ismail Ibnu Kasir dalam Tafsir Ibnu Kasir, sykh AlMaraghi dalam tafsir al-maraghi, Quraish Sihab dala tafsir Al-Misbah, tafsir kementrian agama, pakar pendidikan Al-Ghazali, prof Abudinata serta pakar lain yang konsen membahas tentang ilmu Laduni dan pendidikan agama Islam. Ilmu Laduni sejatinya ada karena disebut secara sepesifik oleh al-Quran khusussnya dalam surat al-Kahfi ayat 65, “ Fawajada abdan min ibadina atainahu rohmatan min indina waalamnahu min ladunna ilma,â€.Artinya, lalu, mereka berdua bertemu dengan seorang dari hamba-hamba Kami yang telah Kami anugerahi rahmat kepadanya dari sisi Kami. Kami telah mengajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami, Menurur Quraish Sihab yang dimaksud dalam ilmu dalam ayat tersebut adalah ilmu Laduni. Menurutnya ada dua model pengajaran yakni  pengajaran dengan “pena†(tulisan) mengisyaratkan adanya peranan dan usaha manusia antara lain dengan membaca hasil tulisan, dan pengajaran kedua tanpa pena atau alat apa pun mengisyaratkan pengajaran secara langsung tanpa alat, dan itulah ilmu Laduni.( Quraish Shihab: 2005). Dari ayat inilah penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan kajian tentang ilmu laduni yang dikaitkan dengan pendidikan agama Islam. Mungkinkah peserta didik yang ada sekarang bisa mendapatkan ilmu pendidikan agama Islam dengan jalan pengajaran secara langsung tanpa alat atau sering disebut dengan ilmu Laduni.. Dari pengamatan penulis belum ada penelitian/ kajian tentang ilmu Laduni bila dikaitkan dengan pendidikan agama. Penelitian ini dengan menggunakan  metode deskriftif kualiatif dengan pendekatan fenomenologis. Penelitian ini menghasilkan bahwa sesungguhnya ilmu Laduni itu ada hanya saja dalam memperolrhnya perlu dengan cara-cara khusus untuk mendapatkanya, diantaranya dengan kesucian batin, riyadloh, menghindari sifat-sifat tercela seperti sombong, membagakan diri, bersih dari niat selain Allah serta meninggalkan maksiat kepadaNya.   Kesimpulan sementara ilmu Laduni perlu menjadi model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik tidak hanya memperoleh ilmu atau pengetahuan dengan jalan regular seperti diajarkan pada sekolah-sekolah pada saat ini, tapi lebih dari itu kedua model pemebelajran dengan jalan memperoleh ilmu laduni dan dengan jalan menggunakan metode modern juga perlu digalakan.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-07-25
Section
Articles