Kandungan Antioksidan pada Buah Kurma (Phoenix Dactylifera L) dalam Formulasi Masker Peel-Off
Abstract
Biji kurma termasuk limbah yang berasal dari pengolahan buah kurma yang belum digunakan secara maksimal dan didalam bijinya terdapat kandungan flavonoid yang dinyatakan mampu berperan sebagai antioksidan yang berfungsi untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan formula sediaan Peel-Off dari pati biji kurma yang memrenuhi syarat mutu fisik. Metode penelitian bersifat eksperimental laboratorium dengan menggunakan pati biji kurma yang dibuat tiga konsentrasi yang berbeda yaitu F1 (2,5%), F2 (5%), F3 (10%) dengan menggunakan basis yang sama. Ketiga formula yang dihasilkan selanjutnya di uji mutu fisik meliputi Organoleptik, homogenitas, pH, waktu kering, daya sebar, daya lekat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa F1 dan F2 secara organoleptik berwarna merah kecoklatan, tidak berbau dan berbentuk setengah padat, konsitensi homogen, pH antara 4,5-8, waktu kering dibawah 30 menit, daya sebar antara 5-7 cm dan daya lekat lebih dari 4 detik, sedangkan F3 tidak memenuhi syarat berdasarkan hasil uji pH karena lebih besar dari 8, sehingga dapat disimpulkan bahwa Formula F1 dan F2 memenuhi syarat mutu fisik.
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International. that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.