Analisis Senyawa Obat dalam Sampel Biologis Plasma Darah

  • Angel Novia Fransiska Universitas Singaperbangsa Karawang Jawa Barat, Indonesia
  • Diba Masyrofah Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) Jawa Barat, Indonesia
  • Gita Kurniawati Putri Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) Jawa Barat, Indonesia
  • Lhidya Halizah Malik Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) Jawa Barat, Indonesia
  • Putri Wulanbirru Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) Jawa Barat, Indonesia
  • Tintia Rafika Putri Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) Jawa Barat, Indonesia
Keywords: senyawa obat;, plasma darah;, Kesehatan;

Abstract

Dalam review jurnal ini, kami menggunakan senyawa obat yang berbeda dari sampel biologis yang sama, yaitu plasma dengan amoksisilin, gliburida, vankomisin, amlodipin, dan parasetamol. Kromatografi-Spektrometri Massa (GC-MS). Untuk senyawa pertama amoksisilin, konsentrasi plasma diukur pada 250 g/mL dan 500 g/mL, dan masing-masing konsentrasi diulang 3 kali. Gliburida, konsentrasi plasma ditentukan dengan 3 konsentrasi yaitu 1g/mL, 2g/mL dan 4g/mL, dan masing-masing konsentrasi diulang 5 kali. Untuk Vanskomin, 4 konsentrasi digunakan untuk penentuan konsentrasi plasma, yaitu 3 g/mL, 15 g/mL, 31,5 g/mL dan 48 g konsentrasi yang sesuai untuk penentuan amoksisilin, yaitu tingkat 500 g/mL. Semua konsentrasi sesuai untuk penentuan glyburide Semua konsentrasi sesuai untuk penentuan glyburide Metode yang paling akurat adalah metode kromatografi cair/spektrometri massa (LC/MS), dan asetaminofen menggunakan kromatografi gas-spektrometri massa (GC/MS) metode.-MS) ), kadar parasetamol dalam sampel darah yang diperoleh adalah 175,2 ppm.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-05-23
Section
Articles