Transformasi Tarekat Qadiriyah Arakiyah Di Indonesia

  • Nur Istiqomah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia
Keywords: Tasawuf;, Tarekat;, Qadiriyah Arakiyah;, Akulturasi;, Transformasi

Abstract

Tarekat Qadiriyah Arakiyah merupakan tarekat yang belum lama tersebar di Indonesia. Tarekat ini masuk ke Indonesia pada 2006 dibawa oleh Syekh Muhammad Hilmi Ash-Shiddiqi al-Araki, seorang Kiai yang merupakan salah satu anggota keluarga besar Pondok Pesantren al-Husaini Bandung. Kedatangan Tarekat Qadiriyah Arakiyah dari Sudan ke Indonesia dengan adanya perbedaan sosio-kultural di antara masyarakat Sudan dengan Indonesia mengharuskan terjadinya transformasi di dalam menyebarkan tarekat ini di Indonesia. Transformasi ini dilakukan agar Tarekat Qadiriyah Arakiyah mampu membumi dan memasyarakat sehingga mampu lebih diterima oleh masyarakat Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan beberapa transformasi yang menjadikan perbedaan di antara Tarekat Qadiriyah Arakiyah yang eksis di Indonesia dengan Tarekat Qadiriyah Arakiyah yang eksis di Sudan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Data di dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode analisis deskriptif-analisis. Tarekat Qadiriyah Arakiyah mengalami beberapa transformasi setelah masuk di Indonesia. Di antaranya adalah cara berzikir, bahasa, dan pakaian. Meskipun terdapat beberapa transformasi tersebut, tidak mengubah substansi ajaran Tarekat Qadiriyah Arakiyah.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2021-12-25
Section
Articles