Isolasi Senyawa Kumarin pada Tanaman
Abstract
Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Dari beberapa tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat alternative untuk mengobati penyakit. Khasiat tumbuhan sebagai pengobatan dalam kesehatan terkait dengan tumbuhan memiliki senyawa kimia yang merupakan hasil metabolit sekunder yang terdapat di dalam tanaman tersebut. Salah satu golongan metabolit sekunder pada tumbuhan yaitu kumarin. Kumarin dapat ditemukan hampir di sebagian tumbuh-tumbuhan mulai dari akar, batang, daun, bunga dan juga buah. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa kumarin yang terdapat di dalam tanaman tersebut. Pada proses senyawa isolasi kumarin yang dapat dilakukan dengan beberapa metode diantaranya esktraksi, skrining fitokimia, fraksinasi, isolasi kumarin dan identifikasi isolat. Tanaman yang mengandung senyawa kumarin yang digunakan pada isolasi kumarin yang kami review yaitu kulit buah limau sundai (Citrus nobilis Lour), biji buah rambutan (Nephelium lappaceum L), daun pacar air (Impatiens Balsemina Linn), kulit batang kecapi (Sandoricum koetjape) dan Artemisia annua L.
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International. that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.