Alifiah Zahratul Aini, Devi Nurhani dan Muharrama Trifiriani
Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021 27
Pendidikan karakter dapat diandalkan sebagai cara mencegah terjadinya
kenakalan remaja, banyak penelitian yang dilakukan, seperti meneliti tentang
hubungan antara pelaksanaan pendidikan karakter dengan perilaku sosial
siswa. Institusi pendidikan diharapkan mampu mengoptimalkan
implementasi karakter upaya pendidikan di sekolah untuk meningkatkan
prestasi siswa dan meminimalkan perilaku menyimpang siswa (Nova et al.,
2014). Selanjutnya penelitian Fajri, dkk yang berjudul pendidikan karakter
memberikan pengaruh sebesar 29.7%. Pendidikan karakter berada pada
kategori baik dengan aspek yang
paling tinggi adalah aspek religius,
sedangkan pengembangan diri berada pada kategori baik dengan aspek yang
paling tinggi adalah aspek potensi moral (Fajri et al., 2020).
Pendidikan karakter
meliputi pertama moral knowledge, meumbuhkan
moral knowladge hal yang penting untuk diajarkan, Moral awarness
(kesadaran moral). Perspective-taking (pengambilan presfektif), Moral
reasoning (alasan moral), Decesion-making (pengambilan keputusan) dan
Self-knowledge. Moral knowledge bisa di bentik dengan menciptakan
kegiatan-kegiatan seperti mngarahkan anak agar menjadikan agama sebagai
pedoman berperilaku, dengan membuat kegiatan keagamaan dirumh maupun
disekolah, seperi muhadhoroh, membiasaka mendengarkan pengajian,
membaca al-qur’an, mengarahkan anak mengikuti kegiatan keagamaan
seperti rohis, di sekolah maupun di lingkungn tempat tinggal. Membiasakan
mengucapkan salam serta bersalaman kepada guru dan karkawan
dilingkungan sekolah, bersikap sopan santun, membiasakan diri untuk
membuang sampah pada tempatnya, membiasakan sifat antre, membiasakan
menghargai pendapat orang lain, dan membiasakan minta izin masuk/keluar
kelas atau ruangan, melaksanakan diskusi dalam memecahkan masalah di
lingkungan kelas, sekolah atau lingkungan keluarga, mengajarkan anak
tanggung jawab, mandiri, disiplin, dan jujur.
Nilai-nilai ini sangat penting agar anak kedepannya bisa disiplin, mandiri
dan bertanggung jawab apa yang dilakukannya. Kegiatan ini dapat diterapkan
di sekolah dan di rumah atau dilingkungan sekitar, sehingga menumbuhkan
moral knowledge pada diri remaja. Selanjutnya Moral Feeling (Perasaan
Moral); hal yang penting untuk diajarkan meliputi, Conscience (Kesadaran).
Self-esteem (penghargaan-diri), Empathy (empati), Loving the good, Self-
control, Humility (kerendahan hati). Bentuk kegiatan yang dapat di buat oleh
sekolah, keluarga maupun lingkungan sekitar dapat berupa mengajarkan
anak menghormati dan menghargai orang lain. etika dan sopan
santun.berbagi, kasih sayang terhadapt sesama, belajar membantu orang
yang membutuhkan (dapat dilakukan sebulan-sekali secara rutin),
menjenguk teman, saudara atau tetangga yang sakit atau sedang mengalami
musibah. Selanutnya moral action, hal yang penting untuk diajarkan meliputi
Kompetensi (Competence), kemauan (Will), kebiasaan (Habit).