182
Syntax Idea: pISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol. 3, No. 1, Januari 2021
ANALISIS PERENCANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DI SMPN 1 KUALA PEMBUANG
Neneng Rumsiti
SMPN 1 Kuala Pembuang, Seruyan Kalimantan Tengah, Indonesia
Abstract
In the field of Islamic Education, planning is one of the factors that are important in
the learning activities. Therefore, Islamic Education is called as a way of life a good
human being should be planned systematically so that it can enter into the soul of
every muslim especially children of school age who learn in public schools, so the
implementation is not experiencing difficulty and failure in achieving the goals of
education. This study aims to determine the analysis of the planning of Islamic
Education learning in SMPN 1 Kuala Pembuang. Methods this study uses qualitative
approach by using a research document or content analysis (content analysis) on
curriculum, textbooks, lesson Plans, Competency Standards and Basic Competence
of subjects of Islamic Religious Education. The results showed that the analysis of
the planning of Islamic Education learning in SMPN 1 Kuala Pembuang are in
accordance with the principles of curriculum development 2013. The analysis of the
learning plan of Islamic Education as one of the efforts to find and overcome the
problems that can be corrected order to realize National education goals.
Keywords: analysis; planning; islamic education
Abstrak
Di bidang Pendidikan Agama Islam, perencanaan merupakan salah satu faktor yang
penting dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu Pendidikan Agama Islam
disebut sebagai jalan hidup manusia yang paling baik harus direncanakan dengan
sistematis agar dapat masuk ke dalam jiwa setiap muslim terutama anak-anak usia
sekolah yang belajar di sekolah umum, sehingga pelaksaannya tidak mengalami
kesulitan dan kegagalan dalam mencapai tujuan pendidikan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui analisis perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
SMPN 1 Kuala Pembuang. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan menggunakan penelitian dokumen atau content analysis (analisis
isi) pada kurikulum, buku ajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa analisis perencanaan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di SMPN 1 Kuala Pembuang sudah sesuai dengan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum 2013. Analisis perencanaan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam sebagai salah satu upaya untuk menemukan dan mengatasi
permasalahan agar dapat diperbaiki rangka mewujudkan tujuan pendidikan
Nasional.
Kata kunci: analisis; perencanaan; pendidikan agama islam
Neneng Rumsiti
Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021 183
Pendahuluan
Pendidikan sebagai sebuah kegiatan dan proses aktivitas yang disengaja
merupakan gejala masyarakat ketika sudah mulai disadari pentingnya upaya untuk
membentuk, mengarahkan, dan mengatur manusia sebagaimana dicita-citakan
masyarakat (Gunawan, 2012).
Pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu salah satunya
formal (Sekolah), Pendidikan yang didapatkan dari sekolah tidak hanya tentang materi
pelajaran, disekolah para siswa di ajarkan tentang bagaimana mereka bertindak,
bertingkah laku adanya sikap saling menghormati, menghargai, dan menyayangi
(Wahid & Purnomo, 2020).
Sistem pendidikan di Indonesia masih belum merata dalam kualitas maupun
kuantitas dan masih belum tersistem keseluruh wilayah Indonesia. Dalam perencanaan
pendidikan perlu pembaharuan terutama dalam bidang pendidikan secara terencana,
terarah dan berkesinambungan. Pendidikan sebagai sebuah kegiatan dan proses aktivitas
yang disengaja merupakan gejala masyarakat ketika sudah mulai disadari pentingnya
upaya untuk membentuk, mengarahkan, dan mengatur manusia sebagaimana dicita-
citakan masyarakat. Hal ini sangat penting karena keterkaitan yang tidak dapat
dipisahkan antara pendidikan dengan masalah-masalah dilingkungan seperti
ketersediaan sumber daya manusia, sosial budaya, ekonomi, dan politik (Tambak,
2014).
Pendidikan agama merupakan bagian dari amanat konstitusi negara Pancasila
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Sebagaimana yang disebutkan dalam UUD 1945
Pasal 29 ayat 2 bahwasanya “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu”.
Dalam Sistem Pendidikan Nasional UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 12 Ayat 1a (Nasional, 2003) dijabarkan, Setiap peserta
didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai
agama yang dianutnya dan diajarkan pendidik yang seagama”. Negara memberikan
hak warga negara dalam bentuk pendidikan agama dan keagamaan. Penjabaran lebih
terperinci UU tersebut diatur lewat peraturan menteri pendidikan dan menteri agama,
berupa kurikulum maupun bahan ajar.
Sejak tahun 1945 sebenarnya Pendidikan Agama sudah diajarkan pada sekolah
negeri. Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara telah
mengirimkan surat edaran ke setiap wilayah Indonesia dimana isi surat tersebut adalah
pelajaran budi pekerti yang berlangsung sejak masa penjajahan Jepang masih
diperbolehkan hanya saja namanya dirubah menjadi pelajaran Agama. Waktu itu
pendidikan agama di sekolah negeri masih bersifat sukarela dan belum bisa dijadikan
sebagai acuan kenaikan atau kelulusan siswa (Sinaga, 2017).
Pendidikan agama di sekolah umum terbagi ke dalam tiga fase (Rohman, 2019),
yaitu:
Analisis perencanaan pembelajaran pendidikan agama islam di SMPN 1 Kuala Pembuang
184 Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021
1. Fase pertama sejak tahun 1946-1965, yaitu sebagai fase peletakan dasar dan
pendidikan agama di sekolah umum. Fase ini dapat dikatakan sebagai fase pencarian
bentuk dan masa pembinaan awal.
2. Fase kedua sejak tahun 1966-1989, yaitu setelah diadakan Sidang Umum
MPRS/1966, TAP MPRS No. XXVII/MPRS/1966 yang pada pasal 1 menetapkan
pendidikan agama menjadi mata pelajaran di sekolah-sekolah mulai dari SD sampai
Universitas.
3. Fase ketiga sejak tahun 1990-sekarang, yaitu setelah ditetapkan dan diberlakukannya
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Indonesia, 1989) di mana pendidikan
agama sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan pada setiap jenis,
jalur, dan jenjang pendidikan. Kemudian diperkuat lagi kedudukannya dengan
lahirnya Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan
Pendidikan Keagamaan.
Namun kenyataannya berbagai permasalahan pendidikan agama banyak
bermunculan dalam dunia pendidikan, terutama di era digital yang ditandai dengan
revolusi industri 4.0 sehingga Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama
dan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, menggelar Konferensi
Internasional tentang Agama dan Pendidikan, tanggal 8-10 Oktober 2019 di Hotel
Santika. Dengan mengusung How Religion and Education Respond to the
Contemporary World Challenges”. Tujuannya adalah untuk menyelesaikan
permasalahan dalam ruang lingkup yang luas dalam menghadapi segala rintangan yang
terjadi dengan pendidikan agama. Dalam penuturannya Amsal Bahtiar menjelaskan latar
belakang dilaksanakannya Konferensi adalah :
Problematika pendidikan agama sangat rumit, hal ini disinyalir karena
peruntukannya disekolah sedikit serta belum memadukan pendidikan karakter dan
kemampuan untuk menggunakan inovasi teknologi dalam dunia pendidikan masih
kurang sehingga tidak heran jika sekarang pendidikan agama d
        sempurna. Hal ini
harus menjadi perhatian semua pihak yang berada dalam lingkungan pendidikan
      (https://modernis.co/pembukaan-
international-conference-on-religion-and-education-sukses-di-gelar/10/10/2019/,
2020).
Untuk mencapai keinginan umat Islam dalam menghadapi keadaan dan rintangan
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah umum, maka
dibutuhkan perencanaan untuk menggapai misi yang diharapkan.
Perencanaan atau planning merupakan administrasi yang bermanfaat sekali.
Perencanaan berdampak pada berhasil atau tidaknya suatu kegiatan. Kegiatan yang
efisien adalah yang direncanakan dengan baik sesuai dengan rencana yang telah dibuat
sehingga dapat diukur, dikontrol dan dinilai. Perencanaan bisa juga dikatakan sebagai
mempersiapkan bekal atau mempersiapkan segala sesuatu untuk menghadapi segala
Neneng Rumsiti
Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021 185
kemungkinan Sebagaimana dijelaskan dalam Al-  -Anfal ayat 60 yang
berbunyi :




“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi
dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu
menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu
tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan
pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan
dianiaya (dirugikan)”. (Q.S. Al-Anfal/8:60)
Menurut Quraish Shihab dalam surat Al-Anfal ayat 60 ini Allah SWT
mengingatkan umat Islam agar bersiap diri mengumpulkan kekuatan untuk membuat
musuh Allah SWT merasa takut (Mukhlasin & Budi, 2017). Dalam perencanaan lebih
diarahkan kepada tujuan visi, misi, dan sasaran yang tepat. Apa yang harus dicapai dan
bagaimana cara mencapai tujuan dari visi, misi, dan sasaran untuk pendidikan di
Indonesia. Tujuan merupakan titik usaha yang harus dicapai. Tanpa tujuan perencanaan
pendidikan di Indonesia dalam kegiatan pembangunan maupun peningkatan kualitas
dan kuantitas tidak akan terarah dan tidak terkendali.
Menurut Engkoswara perencanaan merupakan salah satu cara yang digunakan
untuk menentukan kegiatan yang berkaitan dengan 5W1H yaitu what, why, who, when,
where dan how (Dian & Wahyuni, 2019), (Sutikno, 2009)
Menurut Oemar Hamalik pembelajaran adalah inti dari proses pendidikan dimana
tugas guru sangat penting karena ada proses umpan balik dalam lingkungan pendidikan
untuk mencapai tujuan (Raza et al., 2016).
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) luar biasa berpengaruh terhadap
pengembangan kualitas pendidikan. Perencanaan dilakukan ketika proses belajar
mengajar (PBM) belum dilaksanakan, hal ini bertujuan untuk menata dan memandu
keberlangsungan pembelajaran supaya sinkron dengan misi yang ingin diperoleh di
sekolah. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan program mata pelajaran
yang hendak dicapai di kelas. Guru diminta untuk mengajar berlandaskan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat dengan harapan bisa menerapkan
pembelajaran yang baik sebab perencanaan yang tidak matang maka akan mustahil jika
target pembelajaran bisa terlaksana dengan maksimal (Bararah, 2017).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui informasi tentang analisis perencanaan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Kuala Pembuang. Artikel ini akan
membahas tentang kesesuaian perangkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum 2013.
Analisis perencanaan pembelajaran pendidikan agama islam di SMPN 1 Kuala Pembuang
186 Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono penelitian
kualitatif adalah suatu cara penelitian yang menggunakan filsafat postpositivisme untuk
mengamati kondisi objek alamiah dan peneliti sebagai instrumen utama (Sugiyono,
2014). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dokumen atau content analysis
(analisis isi). Menurut Wisnu Martha Adiputra analisis isi adalah alat penelitian untuk
menarik suatu kesimpulan dari teks (Warsinger et al., 2018).
Objek dari penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dari
guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam kaitannya pada kesesuaian perangkat
perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam atas prinsip-prinsip pengembangan
Kurikulum 2013, sedangkan subjek nya yaitu guru Pendidikan Agama Islam (GPAI).
Cara pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumen pada
kurikulum, buku ajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar. Teknik analisis daya menggunakan deskriptif kualitatif. Sedangkan
untuk uji keabsahannya menggunakan teknik Presistent Observasi dan Peerderieng.
Hasil dan Pembahasan
1. Analisis Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMPN 1
Kuala Pembuang
Prinsip Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ada enam,
yaitu :
a. Prinsip Menafsirkan Ide Kurikulum dan Silabus
Perencanaan pembelajaran harus didesain dalam bentuk silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada standar isi.
Penulisan identitas sekolah, identitas mata pelajaran, kelas/semester, materi
pokok, alokasi waktu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas 7, 8
dan 9 sudah sinkron dengan Permendikbud No.65 tahun 2013 karena
penulisannya diperinci, misalnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kelas 8 materi Iman kepada Kitab Suci
Sekolah
: SMPN 1 Kuala Pembuang
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester
: VIII (Delapan)/Ganjil
Materi Pokok
: Iman Kepada Kitab Suci
Alokasi Waktu
: 2 pertemuan (6x40 menit)
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) tersebut sudah sesuai dari segi penulisan identitas satuan
pelajaran dan sudah sinkron dengan silabus. Namun pada bagian lainnya di
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) memerlukan beberapa revisi, yaitu:
1. Alokasi waktu, tidak sinkron dengan perumusan alokasi waktu yang telah
ditetapkan dalam silabus. Untuk alokasi waktu pada mata pelajaran PAI di
SMPN 1 Kuala Pembuang sebenarnya sudah sesuai dengan peraturan dari
Neneng Rumsiti
Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021 187
        
pertemuan (6x40 menit) seharusnya ditulis 2x 40 menit
2. Tujuan Pembelajaran, yang terdiri dari nilai sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan dan keterampilan. Tujuan dalam RPP kelas 7,8,9 sudah sesuai
mencakup tujuan yang berhubungan dengan afektif, kognitif dan
psikomotor. Perumusan tujuan pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) kelas 9 materi Iman kepada hari akhir hanya
 Siswa menunjukkan dalil naqli tentang gambaran hari
akhir... seharusnya siswa bukan hanya menunjukkan dalil saja namun
ditambahkan dengan menghafalkan dalil naqli. Rekomendasi untuk
penulisan perlu ditambah dsiswa dapata menjadi
        
.
3. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi, dalam hal
ini sudah sinkron antara KD dan KI. Kemudian untuk KI-1,KI-2, KI-3, KI-
4 sudah sinkron semua.
4. Materi pelajaran, materi sudah disusun dengan sistematis dan disajikan
berdasarkan alokasi waktu yang telah disediakan.
5. Metode pembelajaran, metode berkaitan dengan langkah-langkah
pembelajaran yang ditulis dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) sudah sinkron dengan KD yang ingin dicapai.
6. Media pembelajaran, pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
kelas 7, 8, 9 semua sudah menggunakan media yang sinkron dengan
materi. Namun ada sedikit kekeliruan dalam mencantumkan medianya
(materi 6 kelas 8) pada saat mengajar menggunakan media video namun di
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tidak dicantumkan.
Rekomendasi tentang hal ini agar lebih memperhatikan setiap detil ketika
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar tidak terjadi lagi
kekeliruan.
7. Sumber belajar, sudah sinkron dengan materi pokok yang akan diberikan
kepada siswa. Rekomendasi sumber belajar dicantumkan lengkap
sebagaimana daftar pustaka.
8. Langkah-langkah pembelajaran, di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) kelas 8 pada materi jujur dan adil belum ada mengexplore dan
mengkomunikasikan. Rekomendasi tentang hal ini seharusnya diperinci
lagi. Langkah-langkah penutup, reflesi, pelaksanaan tindak lanjut sudah
sesuai semua nya.
9. Penilaian hasil belajar, sudah semua sesuai dengan tujuan pembelajaran,
namun instrumen pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih
ada yang kurang. Kemudian untuk instrumen dalam pemberian skor ada
yang ditulis (skor= 15/20 x 100=100), yang benar adalah (skor=skor yang
diperoleh/skor max x100).
Analisis perencanaan pembelajaran pendidikan agama islam di SMPN 1 Kuala Pembuang
188 Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021
b. Prinsip Mendorong Partisipasi Aktif Peserta Didik
Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) semua pembelajarannya
menggunakan pendekatan scientific. Namun di Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) kelas 7 materi empati terhadap sesama, hormat dan patuh
kepada kedua orangtua dan guru dalam langkah-langkah pembelajarannya belum
sinkron. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) nya perlu diperbaiki pada
tahap pembelajaran.
Selain itu pada materi Al- kelas 9 ada yang menggunakan
pendekatan Discovery Learning dalam pembelajarannya sehingga siswa bisa
dapat mengidentifikasi hukum bacaan tajwid yang terdapat dalam ayat Al-

c. Prinsip Mengembangkan Budaya Membaca dan Menulis
Melalui aktifitas membaca serta menulis yang sudah tercantum di Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam eksplorasi siswa akan menyatukan
bahan materi pembelajaran yang kemudian di asosiasikan serta disampaikan
dalam format catatan. Disimpulkan bahwasanya Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat sudah sinkron dengan prinsip
pengembangannya.
d. Prinsip Memberikan Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Dalam aktifitas penutup bukan berarti pembelajaran sudah selesai namun
bisa disisipkan dengan umpan balik dan tindak lanjut melalui post test, sehingga
guru memiliki catatan tentang siswa setelah proses pembelajaran berlangsung.
Untuk siswa yang masih belum bisa mencapai kategori tuntas maka akan
mengikuti program remedial, sedangkan untuk siswa yang sudah mencapai
kategori tuntas maka akan mengikuti program pengayaan yang di adakan oleh
guru.
Prinsip umpan balik dan tindaklanjut yang ada dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada kelas
7,8,9 SMPN 1 Kuala Pembuang semuanya sudah benar dan sinkron.
e. Prinsip Keterkaitan dan Keterpaduan
Prinsip ini sangat penting karena menjadi satu kesatuan utuh yang tak bisa
dipisahkan satu sama lain. Akan sangat tidak realistis apabila KI tidak sesuai
dengan KD dan segala komponennya. Dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) kelas 7,8,9 semuanya sudah sesuai dengan peraturannya.
Hanya dalam penyusunan aktifitas pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran dan sumber belajar kebanyakan sudah sinkron antara satu sama
lain, ada sedikit kesalahan saja di penulisannya, akan tetapi untuk prinsip ini
semua sudah sesuai.
f. Prinsip Menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Di era revolusi 4.0 ini teknologi dalam media pembelajaran dianggap sangat
penting karena dapat membantu memvisualisasikan konsep materi yang rumit
Neneng Rumsiti
Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021 189
menjadi mudah dipahami oleh siswa. Penerapan prinsip TIK ini sebagai
penyumbang untuk mempercepat proses pengembangan kemampuan seseorang.
Namun peran pendidik tetap yang utama dan tidak bisa tergantikan oleh
teknologi.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas 7,8,9 ini semuanya sudah
menyesuaikan dengan prinsip menerapkan TIK dalam setiap pembelajarannya.
Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ada yang menggunakan
youtube, game digital, buku ajar digital, video pembelajaran animasi, game
edukatif, LCD Proyector, VCD pembelajaran tajwid interaktif, Al-
Digital, Quiz interaktif, dan sebagainya sebagai media pembelajaran.
Kesimpulan
Berbagai macam problematika Pendidikan Agama Islam di sekolah umum terjadi
karena porsinya sangat minim bila dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya
sementara tuntutan pendidikan Nasional begitu tinggi terutama dalam mengatasi
masalah akhlak. Analisis perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
sekolah umum ini dalam rangka untuk menemukan kesenjangan dan mengatasi
permasalahan yang ditimbulkan dari perencanaan yang kurang matang agar dapat segera
diperbaiki dan mewujudkan Pendidikan Agama Islam yang sesuai dengan harapan serta
mampu bersaing dan tanpa adanya diskriminasi lagi dengan mata pelajaran lain dalam
rangka mewujudkan tujuan pendidikan Nasional.
BIBLIOGRAFI
Bararah, Isnawardatul. (2017). Efektifitas Perencanaan Pembelajaran dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Jurnal Mudarrisuna: Media
Kajian Pendidikan Agama Islam, 7(1), 131147.
Dian, Dian, & Wahyuni, Anisa. (2019). Manajemen Mutu Dalam Perspektif Islam.
Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan, 3(2), 257261.
Gunawan, Heri. (2012). Pendidikan karakter. Bandung: Alfabeta, 2.
https://modernis.co/pembukaan-international-conference-on-religion-and-education-
sukses-di-gelar/10/10/2019/. (2020). diakses pada 1 Desember 2020, pukul 04.13
WIB.
Indonesia, Republik. (1989). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Mimbar Hukum, 6 (1989).
Mukhlasin, Hafid, & Budi, Indra. (2017). Analisis pengukuran tingkat kesiapan
penerapan manajemen pengetahuan: studi kasus badan pendidikan dan pelatihan
keuangan, kementerian keuangan. Jurnal Sistem Informasi, 13(1), 1120.
Nasional, Departemen Pendidikan. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas, 33.
Analisis perencanaan pembelajaran pendidikan agama islam di SMPN 1 Kuala Pembuang
190 Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021
Raza, Ehsan, Asif, Muhammad, Aziz, Fakhra, Azmer, Mohamad Izzat, Malik, Haseeb
Ashraf, Teh, Chin Hoong, Najeeb, Mansoor Ani, Zafar, Qayyum, Ahmad, Zubair,
& Wahab, Fazal. (2016). Influence of thermal annealing on a capacitive humidity
sensor based on newly synthesized macroporous PBObzT2. Sensors and Actuators
B: Chemical, 235, 146153.
Rohman, Fatkhur. (2019). Perkembangan pendidikan agama di sekolah sejak Indonesia
Merdeka. Tazkiya, 8(1).
Sinaga, Sopian. (2017). Problematika pendidikan agama islam di sekolah dan solusinya.
Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 2(1), 14.
Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutikno, Sobri. (2009). Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Prospect.
Tambak, Syahraini. (2014). Pendidikan Agama Islam; Konsep Metode Pembelajaran
PAI. Graha Ilmu.
Wahid, Farhan Saefudin, & Purnomo, Agus. (2020). Kajian Pendidikan Karakter Pada
Sekolah Dasar Ramah Anak Di Kabupaten Brebes. Syntax, 2(4), 49.
Warsinger, David M., Chakraborty, Sudip, Tow, Emily W., Plumlee, Megan H.,
Bellona, Christopher, Loutatidou, Savvina, Karimi, Leila, Mikelonis, Anne M.,
Achilli, Andrea, & Ghassemi, Abbas. (2018). A review of polymeric membranes
and processes for potable water reuse. Progress in Polymer Science, 81, 209237.