Syntax Idea : p�ISSN: 2684-6853�
e-ISSN : 2684-883X�����
Vol. 1, No. 7 November 2019
PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PROFESIONALISME TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA DEALER PERMATA MOTOR KADIPATEN KABUPATEN MAJALENGKA
Sudibyo Budi
Utomo dan Sari Nurkhasanah
Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi (STMY), Majalengka
Email:
[email protected] dan [email protected]
Abstrak
Dewasa ini sebuah perusahaan menjalankan usahanya
semata-mata demi memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dari usaha yang
dijalankannya. Salah satu faktor yang menunjang hal tersebut adalah kualitas
dari sumber daya manusia yang dimiliki. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Disiplin Kerja dan
Profesionalisme terhadap Kinerja Karyawan pada Dealer Permata Kadipaten.
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan dilaksanakan pada
65 karyawan Dealer Permata Kadipaten. Analisis data pada penelitian ini
menggunakan perhitungan dengan Michrosoft Excel dan SPSS versi 16.0. Teknik
sampling yang dipakai adalah Sampling Kuota dan teknik pengujian data yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi uji validitas menggunakan rumus Korelasi Product Moment; reliabilitas
dengan teknik belah dua (Slpit Half)
dan rumus Spearman Brown; uji
normalitas data menggunakan Chi Kuadrat; serta untuk menguji dan membuktikan
hipotesis penelitian menggunakan analisis regresi, korelasi, uji t dan uji F. Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien korelasi
semua butir instrument Disiplin Kerja, Profesionalisme dan Kinerja karyawan
dinyatakan valid dan reliable, serta termasuk dalam kategori baik. Setelah
diuji normalitas, semua variabel dinyatakan berdistribusi normal. Pengujian
hipotesis 1 dan 2 diterima, sedangkan hipotesis 3 ditolak. Terdapat hubungan
yang positif dan signifikan antara Disiplin kerja dan Kinerja Karyawan,
Profesionalisme dan Kinerja Karyawan, serta Disiplin Kerja dan Profesionalisme
secara bersama-sama terhadap Kinerja Karyawan. Hubungan tersebut termasuk
kedalam kategori sangat kuat. Sampel yang diambil ternyata signifikan dan dapat
digeneralisasikan atau dapat diberlakukan dimana sampel yang 65 orang diambil,
serta dapat mewakili populasi yang sebanyak 80 orang karyawan. Sedangkan hasil dari perhitungan regresi yaitu sebagai berikut : Y = 3.190 + 0.391 X1 + 0.321 X2
dimana a=3.190, b1=0.391 dan b2=0.321. Kemudian untuk
perhitungan menggunakan uji koefisien Determinasi untuk Disiplin Kerja, Profesionalisme
dan Kinerja Karyawan adalah 99% dan sisanya ditentukan oleh faktor lain.
Kata Kunci: Disiplin Kerja, Profesionalisme dan Kinerja
Karyawan
Pendahuluan
Dewasa ini sebuah perusahaan menjalankan usahanya
semata-mata demi memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dari usaha yang
dijalankannya. Salah satu faktor yang menunjang hal tersebut adalah kualitas
dari sumber daya manusia yang dimiliki.
(Mangkunegara &
Prabu, 2002) berpendapat bahwa: �Manajemen Sumber Daya Manusia
merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas
jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka
mencapai tujuan organisasi�.
Segala macam aspek yang berkaitan dengan sumberdaya
manusia pada akhirnya turut mempengaruhi output perusahaan yang bersangkutan.
Mengingat perannya yang sangat penting, maka sudah selayaknya suatu perusahaan
melakukan suatu mekanisme pemeliharaan sumberdaya manusia dengan memperhatikan
kinerja karyawan-karyawannya.
Karyawan bukan semata objek dalam pencapaian tujuan,
tetapi juga menjadi subjek atau pelaku. Mereka dapat menjadi perencana,
pelaksana, dan pengendali yang selalu aktif dalam mewujudkan tujuan perusahaan,
serta mempunyai pikiran, perasaan, dan keinginan yang dapat mempengaruhi
sikapnya terhadap pekerjaan. Dalam interaksi tersebut, karyawan memberikan
kontribusi positif kepada perusahaan berupa kemampuan, keahlian dan sebaliknya
perusahaan akan memberikan upah dan penghargaan kepada karyawan secara adil
sehingga bisa memberikan kepuasan kerja yang optimal dalam suatu perusahaan.
Sudah kita ketahui bersama bahwa karyawan atau sumber
daya manusia memiliki peranan sentral dalam mengembangkan dan mencapai
sasaran-sasaran organisasi (perusahaan). Harmoni dalam tata hubungan antar
manusia baik antar sesama karyawan maupun hubungan atasan bawahan juga menjadi
hal penting untuk dimiliki suatu organisasi (perusahaan).
Sumber daya manusia yang dipilh hendaknya yang
memiliki disiplin kerja yang baik serta rasa profesionalisme yang tinggi, agar
kinerja yang dihasilkan pun� terasa� lebih memuaskan,� baik�
itu� untuk� diri�
sendiri,� perusahaan� maupun lingkungan kerja lainnya. Hal berbeda
yang memastikan produktivitas ialah kerja secara disiplin. kehilangan
kedisiplinan akan berdampak kepada efisiensi kinerja serta efektivitas tugas
pekerjaan. Adanya kedisiplinan diharapkan tugas akan dilaksanakan seefektif
mungkin (Zulkarnaen, 2019).
(Pridjominto, 1993) berpendapat bahwa: �Disiplin adalah suatu kondisi
yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan ketertiban�.
Karena sudah menyatu dengan dirinya, maka sikap atau perbuatan yang dilakukan
bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban, bahkan sebaliknya
akan membebani dirinya bilamana ia tidak berbuat sebagaimana lazimnya.
Nilai-nilai kepatuhan telah menjadi bagian dari perilaku dalam kehidupanya.�
Sulit bagi karyawan dalam mencapai prestasi kerja yang
diharapkan tanpa adanya disiplin kerja yang baik dan bertanggung jawab yang
ditunjukan oleh karyawan bersangkutan. Tanpa disiplin karyawan yang baik dan
adil, sulit pula bagi organisasi perusahaan untuk mencapai hasil optimal yang
ingin diharapkan pada karyawannya.
Terkadang kekurang tahuan pegawai tentang peraturan,
prosedur, dan kebijakan yang ada merupakan penyebab terbanyak tindakan
indisipliner. Salah satu upaya untuk mengatasi hal���� tersebut yaitu��� pihak pimpinan
sebaiknya memberikan program orientasi kepada tenaga kerja. Selain memberikan
orientasi, pimpinan harus menjelaskan secara rinci peraturan peraturan yang
sering dilanggar, berikut rasional, dan konsekuensinya.
Demikian pula peraturan/prosedur atau kebijakan yang
mengalami perubahan atau diperbaharui, sebaiknya diinformasikan kepada
staf� melalui diskusi aktif. Selain
disiplin, sikap professionalisme juga merupakan salah satu hal yang penting
dalam menunjang kinerja yang memuaskan. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia,
�profesionalisme mempunyai makna; mutu, kualitas dan tindak tanduk yang
merupakan ciri suatu������� profesi atau
yang professional.
Profesionalisme merupakan sikap dan seorang
professional. Artinya, sebuah term yang menjelaskan bahwa setiap pekerjaan
hendaklah dikerjakan oleh seseorang yang mempunyai keahlian dalam bidangnya
atau profesinya�.
(Imawan, 1997) berpendapat bahwa: �Profesionalisme menunjukkan hasil
kerja yang sesuai sesuai dengan standar teknis atau etika sebuah profesi.
Aktivitas kerja itu lazim berhubungan dengan penghasilan dalam bentuk uang. Untuk
menciptakan kadar profesionalitas dalam melaksanakan misi institusi persyaratan
dasarnya adalah tersedianya sumber daya manusia yang andal, pekerjaan yang
terprogram dengan baik, dan waktu yang tersedia untuk melaksanakan program
tersebut serta adanya dukungan dana yang memadai dan fasilitas yang memadai dan
fasilitas yang mendukung.�
Sikap��� professional
memiliki���� peranan yang��� sangat�� besar��� terhadap kelangsungan,� kemajuan,�
juga� kesuksesan� seseorang�
dalam� menjalankan� satu karir bahkan lebih. Oleh karena itu,
dalam dunia kerja sikap profesional akan sangat dibutuhkan juga diperlukan, dan
akan menjadi satu poin penting yang tidak bisa dilupakan serta ditinggalkan.
Makna professional jika dalam setiap pekerjaan kita,
bagaimanapun situasi kita, baik dalam fasilitas yang cukup baik ataupun yang
kurang baik, tetapi kita harus melakukan setiap pekerjaan dengan
sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Seseorang� yang professional dalam������ bekerja akan
mempunyai nilai tersendiri dimata atasan atau customer. Setiap orang yang
bekerja secara professional� akan� terlihat hasil� pekerjaannya dan berbeda dengan orang yang
bekerja hanya atas dasar job sheet yang akhirnya tidak menikmati pekerjaan yang
dijalankan.
(Simanjuntak, 2005) berpendapat bahwa: �Kinerja adalah tingkat pencapaian
hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat
pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Manajemen kinerja
adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan
kelompok kerja di perusahaan tersebut.�
Kinerja merupakan cerminan bagi berhasil atau tidaknya
suatu perusahaan dalam mengelola para karyawannya, serta sebagai gambaran
pencapaian tujuan yang� diharapkan.
Kinerja bisa mempengaruhi berlangsungnya kegiatan suatu organisasi perusahaan,
semakin baik kinerja yang ditunjukan oleh para karyawan akan sangat membantu
dalam perkembangan usaha tersebut.
Sebagaimana��� kita
ketahui bahwa sumber daya manusia memegang peranan� penting�
dalam sebuah organisasi/perusahaan untuk mencapai tujuan. Salah satu hal
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah meningkatkan
disiplin kerja dan rasa profesionalisme karyawan. Dengan adanya disiplin kerja
dan profesionalisme yang semakin ditingkatkan, akan memberikan dampak pada
kinerja karyawan yang lebih baik lagi. Kinerja karyawan tersebut merupakan
salah satu tolak ukur bagi keberhasilan suatu perusahaan apabila dilakukan secara
optimal.
Alasan penulis memilih variabel Kinerja Karyawan,
Disiplin Kerja dan Profesionalisme untuk diteliti adalah karena
variabel-variabel tersebut termasuk variabel-variabel yang penting didalam
dunia kerja, tetapi kadang masih banyak karyawan yang belum terlalu memahami
ataupun menerapkannya dengan baik. Untuk itu penulis ingin mengkajinya lebih
dalam lagi untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang termasuk kedalam
variabel-variabel tersebut, bagaimana hubungan antar variabel tersebut, apakah saling
berhubungan atau tidak, dan jika saling berhubungan, seberapa besarkah
pengaruhnya terhadap perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menetapkan
judul Pengaruh Disiplin Kerja dan Profesionalisme terhadap Kinerja Karyawan
pada CV Permata Kadipaten untuk diteliti.
Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan
penelitian ada 3 macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian dan
pengembangan (Sugiyono, 2014).
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Metode Deskriptif Analitis, yaitu �metode yang bertujuan mendeskripsikan
atau member gambaran terhadap suatu obyek penelitian yang diteliti melalui
sampel atau data yang telah terkumpul dan membuat kesimpulan yang berlaku umum�
(Sugiyono, 2009).
Hasil dan Pembahasan
A. Pengolahan
dan Analisis Data
1. Uji Kelayakan Instrumen Penelitian
1) Pengujian
Validitas Instrumen
a) Disiplin
Kerja
Berdasarkan� data�
yang� terkumpul� dari�
65� responden,� hasil�
pengujian menggunakan
SPSS uji validitas instrument Disiplin Kerja, maka terdapat 8 koefisien
korelasi yang dapat ditunjukan pada tabel rangkuman dibawah ini :
Tabel
4
Hasil
Analisis Item Instrumen Disiplin Kerja
No. Butir |
Koefisien |
Keterangan |
|
Instrumen |
Korelasi |
|
|
|
|
||
1 |
0.690 |
Valid |
|
2 |
0.722 |
Valid |
|
3 |
0.768 |
Valid |
|
4 |
0.625 |
Valid |
|
5 |
0.752 |
Valid |
|
6 |
0.721 |
Valid |
|
7 |
0.680 |
Valid |
|
8 |
0.597 |
Valid |
|
Sumber
: Sugiyono (2014:134)
Dari uji coba tersebut ternyata koefisien korelasi
semua butir dengan skor total diatas 0.3, sehingga semua butir instrument
Disiplin Kerja dinyatakan Valid. Butir yang mempunyai validitas tertinggi
adalah butir nomor 3 dengan koefisien korelasi 0.768, dan paling rendah adalah
butir nomor 8 dengan koefisien korelasi 0.597.
b) Profesionalisme
Berdasarkan data yang terkumpul dari 65 responden,
hasil pengujian menggunakan SPSS uji validitas instrument Profesionalisme, maka
terdapat 6 koefisien korelasi yang dapat ditunjukan pada tabel rangkuman
dibawah ini:
Tabel
5
�Hasil Analisis Item Instrumen
Profesionalisme
No. Butir |
Koefisien |
Keterangan |
|
Instrumen |
Korelasi |
|
|
|
|
||
1 |
0.800 |
Valid |
|
2 |
0.919 |
Valid |
|
3 |
0.831 |
Valid |
|
4 |
0.461 |
Valid |
|
5 |
0.921 |
Valid |
|
6 |
0.752 |
Valid |
|
Sumber :
Sugiyono (2014:134)
Dari uji coba tersebut ternyata koefisien korelasi
semua butir dengan skor total diatas 0.3, sehingga semua butir instrument
Profesionalisme dinyatakan Valid. Butir yang mempunyai validitas tertinggi
adalah butir nomor 5 dengan koefisien korelasi 0.921, dan paling rendah adalah
butir nomor 4 dengan koefisien korelasi
0.461.
c) Kinerja
Karyawan
Berdasarkan data yang terkumpul dari 65 responden,
hasil pengujian menggunakan �SPSS uji validitas instrument Kinerja
Karyawan, maka terdapat 6 koefisien korelasi yang dapat ditunjukan pada tabel
rangkuman dibawah ini:
��������������������������������������������������������������������������� Tabel 6
Hasil
Analisis Item Instrumen Kinerja Karyawan
No. Butir |
Koefisien |
Keterangan |
|
Instrumen |
Korelasi |
|
|
|
|
||
1 |
0.631 |
Valid |
|
2 |
0.677 |
Valid |
|
3 |
0.576 |
Valid |
|
4 |
0.862 |
Valid |
|
5 |
0.854 |
Valid |
|
6 |
0.822 |
Valid |
|
Sumber :
Sugiyono (2014:134)
Dari uji coba tersebut ternyata koefisien korelasi
semua butir dengan skor total diatas 0.3, sehingga semua butir instrument
Kinerja Karyawan dinyatakan Valid. Butir yang mempunyai validitas tertinggi
adalah butir nomor 4 dengan koefisien korelasi 0,862, dan paling rendah adalah
butir nomor 3 dengan koefisien korelasi 0.576.
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Pengujian reabilitas dilakukan dengan teknik belah
dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown. Untuk keperluan
itu, maka butir-butir instrument dibelah menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok
instrument ganjil dan kelompok instrument genap. Selanjutnya skor data tiap
kelompok itu disusun sendiri dan skor butirnya dijumlahkan sehingga
menghasilkan skor total.
a)
Disiplin Kerja
Skor total
antara kelompok ganjil (X) dan genap (Y) variabel Disiplin Kerja dicari korelasinya
menggunakan Rumus Korelasi Product Moment
Diketahui:
ΣX���� =
745
ΣY ��� �= 781
ΣX2 �� �= 8835
ΣY2���
= 9625
ΣXY �= 9091
rxy� =�
����� =
����� =
����� =
����� =
����� = 0,52
Setelah dihitung didapat koefisien korelasi 0,52.
Koefisien korelasi ini
Selanjutnya
dimasukan dalam rumus spearman brown:
ri �������� =
�� ������ =
=
= 0,68
Jadi reliabilitas� instrument����� Disiplin���� Kerja� =� 0.68.�� Karena�� reliabilitas instrument Disiplin Kerja >0.6
maka reliabilitas instrument tersebut dinyatakan diterima.
b)
Profesionalisme
Skor total antara kelompok ganjil (X) dan genap (Y)
variabel Profesionalisme dicari korelasinya menggunakan Rumus Korelasi Product
Moment.
Diketahui:
ΣX���� =
619
ΣY ��� �= 615
ΣX2 �� �= 6103
ΣY2���
= 5981
ΣXY �= 5988
rxy� =�
����� =
����� =
����� =
����� =
����� = 0,71
Setelah
dihitung didapat koefisien korelasi 0,71. Koefisien korelasi ini selanjutnya dimasukkan dalam rumus
spearman brown :
ri �������� =
�� ������ =
=
= 0,83
Jadi� reliabilitas�
instrument� Profesionalisme� =�
0.83.� Karena� reliabilitas instrument
Profesionalisme >0.8 maka reliabilitas instrument tersebut dinyatakan baik.
c) Kinerja
Karyawan
Skor
total antara kelompok ganjil (X) dan genap (Y) variabel Kinerja Karyawan dicari korelasinya
menggunakan Rumus Korelasi Product Moment
Diketahui:
ΣX���� =
619
ΣY ��� �= 581
ΣX2 �� �= 6019
ΣY2���
= 5377
ΣXY �= 5617
rxy� =�
����� =
����� =
����� =
����� =
����� = 0,56
Setelah dihitung didapat koefisien
korelasi 0,56. Koefisien korelasi ini selanjutnya dimasukkan dalam rumus
spearman brown :
ri �������� =
�� ������ =
=
= 0,72
Jadi reliabilitas instrument Kinerja
Karyawan = 0.72. Karena reliabilitas instrument Kinerja Karyawan >0.6 maka
reliabilitas instrument tersebut dinyatakan diterima.
Karena
berdasarkan uji coba instrument ini sudah valid dan reliable seluruh butirnya,
maka instrument Disiplin Kerja, Profesionalisme dan Kinerja Karyawan dapat
digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data
3) Uji
Normalitas Data
a) Disiplin
Kerja
Tabel
7
Tabel
Penolong Untuk Pengujian Normalitas Disiplin Kerja
Interval |
Fo |
fh |
(fo
� fh) |
(fo
� fh)2 |
|
(f |
o |
� f |
h |
)2 |
|
|
|
fh |
|
|
|||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||
15-17 |
1 |
1.76 |
-0.76 |
0.57 |
|
0.32 |
|
|
|
|||
18-20 |
12 |
8.67 |
3.33 |
11.08 |
|
1.28 |
|
|
|
|||
21-23 |
26 |
22.07 |
3.93 |
15.41 |
|
0.70 |
|
|
|
|||
24-26 |
11 |
22.07 |
-11.07 |
122.63 |
|
5.56 |
|
|
|
|||
27-29 |
12 |
8.67 |
3.33 |
11.08 |
|
1.28 |
|
|
|
|||
30-32 |
3 |
1.76 |
1.25 |
1.55 |
|
0.88 |
|
|
|
|||
∑ |
65 |
65 |
0.00 |
162.33 |
|
10.02 |
|
|
Sumber
: Sugiyono (2014:174)
Berdasarkan perhitungan, ditemukan harga
chi kuadrat hitung 10.02. Harga tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga
chi kuadrat tabel dengan dk=6-1=5. Bila dk 5 dan taraf kesalahan 5%, maka harga
chi kuadrat tabel 11.070. Karena harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari chi
kuadrat tabel (10.02 < 11.070), maka distribusi data Disiplin Kerja (X1)
tersebut Normal.
Gambar
1
Kurva
Uji Normalitas Disiplin Kerja
b)
Profesionalisme
Tabel
8
Tabel
Penolong Untuk Pengujian Normalitas Profesionalisme
Interval |
Fo |
Fh |
(fo
� fh) |
(fo
� fh)2 |
|
(f |
o |
� f |
h |
)2 |
|
|
|
fh |
|
|
|||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||
11-13 |
5 |
1.76 |
3.25 |
10.53 |
|
6.00 |
|
|
|
|||
14-16 |
7 |
8.67 |
-1.67 |
2.79 |
|
0.32 |
|
|
|
|||
17-19 |
25 |
22.07 |
2.93 |
8.56 |
|
0.39 |
|
|
|
|||
20-22 |
20 |
22.07 |
-2.07 |
4.30 |
|
0.19 |
|
|
|
|||
23-25 |
8 |
8.67 |
-0.67 |
0.45 |
|
0.05 |
|
|
|
|||
26-28 |
0 |
1.76 |
-1.76 |
3.08 |
|
1.76 |
|
|
|
|||
∑ |
65 |
65 |
0.00 |
29.72 |
|
8.71 |
|
|
|
Sumber : Sugiyono (2014:174)
Berdasarkan
perhitungan, ditemukan harga chi kuadrat hitung 8.71. Harga tersebut
selanjutnya dibandingkan dengan harga chi kuadrat tabel dengan dk=6-1=5. Bila
dk 5 dan taraf kesalahan 5%, maka harga chi kuadrat tabel 11.070. Karena harga
chi kuadrat hitung lebih kecil dari chi kuadrat tabel (8.71 < 11.070), maka
distribusi data Profesionalisme (X2) tersebut Normal.
Gambar
2
Kurva
Uji Normalitas Profesionalisme
c)�� Kinerja Karyawan
Tabel
9
Tabel
Penolong Untuk Pengujian Normalitas Kinerja Karyawan
Interval |
fo |
Fh |
(fo
� fh) |
(fo
� fh)2 |
|
(f |
o |
� f |
h |
)2 |
|
|
|
fh |
|
|
|||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||
13-14 |
4 |
1.76 |
2.25 |
5.04 |
|
2.87 |
|
|
|
|||
15-16 |
12 |
8.67 |
3.33 |
11.08 |
|
1.28 |
|
|
|
|||
17-18 |
18 |
22.07 |
-4.07 |
16.60 |
|
0.75 |
|
|
|
|||
19-20 |
15 |
22.07 |
-7.07 |
50.04 |
|
2.27 |
|
|
|
|||
21-22 |
13 |
8.67 |
4.33 |
18.74 |
|
2.16 |
|
|
|
|||
23-24 |
3 |
1.76 |
1.25 |
1.55 |
|
0.88 |
|
|
|
|||
|
65 |
65 |
0.00 |
103.05 |
|
10.21 |
|
|
Sumber
: Sugiyono (2014:174)
Berdasarkan perhitungan, ditemukan harga
chi kuadrat hitung 10.21. Harga tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga
chi kuadrat tabel dengan dk=6-1=5. Bila dk 5 dan taraf kesalahan 5%, maka harga
chi kuadrat tabel 11.070. Karena harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari chi
kuadrat tabel (10.21 < 11.070), maka distribusi data Kinerja Karyawan (Y)
tersebut Normal.
Gambar
3
Kurva
Uji Normalitas Kinerja Karyawan
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian
sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, maka penulis membuat beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
Terdapat
hubungan yang sangat kuat antara Disiplin Kerja dan Profesionalisme terhadap
Kinerja Karyawan. Koefisien korelasi antara Disiplin Kerja dan Profesionalisme
terhadap Kinerja Karyawan adalah signifikan, artinya koefisien tersebut dapat
digeneralisasikan atau dapat berlaku pada populasi dimana sampel yang 65 orang
diambil. Pengaruh Disiplin Kerja dan Profesionalisme terhadap Kinerja Karyawan
= 99% dan sisanya 1% ditentukan oleh faktor lain. Berdasarkan perhitungan
ditemukan harga a=3.190 dan harga
b1=0.391 b2=0.321, maka Y== 3.190 + 0.391 X1 + 0.321 X2.
BIBIOGRAFI
Imawan, Riswandha. (1997). Membedah Politik Orde Baru. Pustaka
Pelajar.
Mangkunegara, Prabu, & Prabu, Anwar. (2002). Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cet. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pridjominto, Soegeng. (1993). Kiat Menuju Sukses.
Jakarta: Pradnya Paramitha.
Simanjuntak, Payaman J. (2005). Manajemen dan evaluasi kerja.
Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, Prof Dr. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif Dan R &D, Alfabeta. Bandung.
Zulkarnaen, Zulkarnaen. (2019). Pengaruh Semangat dan
Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Dalam Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Kota Bandung. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 4(9),
174�181.