Syntax Idea
: p�ISSN: 2684-6853�
e-ISSN : 2684-883X
Vol. 1, No. 7 November 2019
ANALISIS SWOT
STRATEGI AREOM KOPI DI TENGAH TREND �NGOPI� 2019 DITINJAU DARI SUDUT PANDANG
MANAJEMEN
Julianti, Nanang Djunaedi dan Mella Taswir
Magister Manajemen Universitas Budiluhur Jakarta
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Trend �Ngopi� yang semakin booming membuat
bermunculannya Coffee shop di Indonesia. Coffee Shop yang bermunculan pun
memiliki berbagai keunikan masing-masing antara yang satu dengan yang lain.
Kebanyakan Coffee Shop didirikan di tempat-tempat yang relative banyak
ditempati mahasiswa. Hal ini dikarenakan mahasiswa merupakan salah satu pasar
yang menguntungkan bagi usah coffee shop tersebut. Salah satu coffee shop yang
tengah berkembang adalah Kedai Aroem Kopi yang didirikan di wilayah Kecamatan
Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Lokasi Kedai Areom Kopi berdekatan
dengan kampus UMY Yogyakarta. Dengan bermunculannya coffee shop yang menjadi
pesaing, maka menarik untuk diteliti bagaimana strategi Aroem Kopi bertahan di
tengah trend �Ngopi� dan ditengah bermunculannya coffee shop yang lainnya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Alat analisa yang digunakan adalah analisa SWOT. Hasil dari penelitian ini
menjunjukkan bahwa Aroem kopi membutuhkan beberapa improvement untuk menutupi
kekurangan serta memanfaatkan peluang yang ada.
Kata Kunci: SWOT, Kedai Kopi, Manajemen
Pendahuluan
Kopi merupakan minuman
yang digemari oleh sebagian masyarakat di dunia temasuk Indonesia. Indonesia
sendiri merupakan salah satu negara sebagai penghasil kopi terbesar didunia.
Hal ini dibuktikan masuknya Indonesia pada urutan nomor 4 setelah negara
Brazil, Vietnam, dan Columbia. Sebagai salah satu negara penghasil kopi
terbesar di dunia, tentunya Indonesia mempunyai berbagai macam jenis kopi yang
akan meningkatn konsumsi masyarakat terhadap kopi. Kepopuleran kopi juga terangkat
oleh adanya film �Filosofi Kopi� yang banyak digandrungi oleh kawula muda
Indonesia. Kemudian pada tahun 2019, olahan kopi dibuat dengan cita rasa yang
bermacam-macam sehingga cita rasa kopi semakin populer. Kepopuleran kopi ini
membuat trend �ngopi� pada berbagai kalangan masyarakat semakin berkembang.
Kopi dulunya hanya
dinikmati oleh sebagian orang sambil duduk santai membaca koran, mengobrol atau
menonton acara bola di malam hari. Berbeda pada jaman sekarang, kopi yang
populer menjadi trend dan life style bagi kehidupan sehari-hari. Dari anak yang
masih remaja hingga orang tua setiap hari mengkomsumsi kopi. Kepopuleran kopi
serta adanya trend �ngopi� tersebut membuat banyak orang mendirikan usaha
coffee shop karena dinilai sangat menguntungkan dan sesuai dengan menyesuaikan
trend yang tengah berkembang pada saat ini.
Di Indonesia sendiri
Coffee shop sudah banyak bermunculan dengan berbagai macam keunikannya.
Kebanyakan Coffee Shop didirikan di tempat-tempat yang relative banyak
ditempati mahasiswa. Hal ini dikarenakan mahasiswa merupakan salah satu pasar
yang menguntungkan bagi usah coffee shop tersebut. Salah satu coffee shop yang
tengah berkembang adalah Kedai Aroem Kopi. Kedai Aroem Kopi didirikan di
wilayah Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Lokasi Kedai� Areom Kopi berdekatan dengan kampus UMY
Yogyakarta. Lokasi Kedai Aroem Kopi cukup strategis berada di dekat kampus dan
pemukiman/kost mahasiswa dan masyarakat umum.
Kedai Aroem Kopi
berusaha memperkenalkan diri sebagai kedai�
kopi yang hanya menjual kopi asli Indonesia dengan cita rasa terbaik,
dengan tag line-nya � House Of Single Origin Coffee�, dengan tag line tersebut
Kedai� Aroem Kopi ingin menegaskan bahwa
hanya di Kedai Aroem Kopi, pelanggan bisa menikmati kopi single origin dan
premium yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia. Sebagaian besar kopi yang
didatangkan adalah kopi Arabika yang dianggap lebih baik dari segi kualitas dan
kandungan kafeinya lebih rendah, namun ada juga kopi yang didatangkan adalah
kopi Robusta sebagai campuran atau mix (houses blend) dalam pembuatan minuman
espresso base (minuman kopi berbasis susu).
Banyaknya coffee shop
yang ada di Indonesia khususnya Yogyakarta, membuat Kedai Aroem Kopi harus
menjaga eksistensinya agar tidak kalah saing dengan coffee shop yang lainnya.
Hal ini dilakukan agar Kedai Aroem Kopi tetap menjadi favorit di hati para
pelanggannya dan tetap mendapatkan keuntungan agar kedai tetap berjalan dan
tidak mengalami kebangkrutan. Ada beberapa hal unik yang dimiliki oleh Aroem
Kopi untuk menunjangnya bertahan dipasaran sebagai coffee chop yang unik dan
layak dikunjungi. Sehingga menarik untuk diteliti tentang strategi yang
digunakan Kedai Aroem Kopi untuk mempertahanan bisnisnya ditengah maraknya
pengusaha-pengusaha lain yang mendirikan coffee shop ditinjau dari sudut
pandang manajemen usaha. Kemudian, menarik untuk dianalisis dengan menggunakan
analisis SWOT untuk memanfaatkan peluang dan kekuatan yang dimiliki oleh Aroem
Kopi dalam mempertahankan usahanya.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang
digunakan untuk penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif yaitu studi kasus Kedai Aroem Kopi. Metode pengumpulan data
dilakukan dengan cara penelitian langsung melalui wawancara dan obesarvasi di
lapangan. Data yang digunakan yaitu data sekunder; buku, internet dan laporan
keuangan.
Hasil dan Pembahasan
Untuk menekankan
orisinalitas penelitian, peneliti mengambil beberapa penelitian terdahulu.
Penelitian terdahulu yang pertama yaitu penelitian dari Carla Adityarini
(2018), yang berjudul �Perencanaan Bisnis
Pengembangan Hibernut Koffie Jl. Bintaro Utama Sektor 5�.� Penelitian ini menggunakan metode analisis
deskriptif analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini yaitu investasi keuangan
nilai NPV positif dan nilai IRR lebih besar dari suku bunga yang dipersyaratkan
dengan payback period investasi 22 bulan. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa
perencanaan bisnis untuk pengembangan usaha Hibernut Koffie menguntungkan dan
layak untuk dilaksanakan. Hasil analisis SWOT dan persaingan bisnis menunjukkan
untuk mendapatkan keunggulan kompetitif diperlukan strategi kepemimpinan biaya
dan diferensiasi pelayanan dengan melakukan pengembangan produk.
Penelitian terdahulu
selanjutnya merupakan penelitian dari Muhammad Rifa�I (2018), yang berjudul �Perumusan Strategi Bersaing Menggunakan
Penerapan� Analisis SWOT (pada Ayee
Cafe)�. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan analisa data
kualitatif dan pendekatan SWOT. Hasil dari analisis� SWOT menunjukkan Ayee Cafe berada pada posisi
kuadran I karena memiliki kekuatan internal perusahaan dan peluang lingkungan
yang besar. Sehingga
strategi agresif sesuai�
untuk memaksimalkan kekuatan internal dan eksternal perusahaan.
Kemudian penelitian dari Muhammad Habibullah (Aminy, n.d.), yang berjudul �Analisis SWOT D�Vul restaurant and Cafe di Lombok International Airport
Dalam Upaya Mendukung Penghargaan World�s Best Halal Honeymoon Destination
And� Worlds�s Best Halal Tourism
Destination�. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif� kualitatif dengan pendeketan SWOT. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan kekuatan dan peluang dimiliki oleh D�Vul Restaurant
and Cafe lebih besar jika dibandingkan dengan kelemahan dan ancaman yang
dihadapi. Maka dari itu D�Vul Restaurant and Cafe harus lebih bisa bersaing
dengan restoran dan kafe yang lain.
Sedangkan penelitian
dari Puput Icwatus (Sholihah, Ali, Ahmed, & Prabandari, 2016) yang
berjudul �The Strategy of Starbucks and
It�s Effectiveness on its Operation in China, a SWOT Analysis� menunjukkan
bahwa Starbuck masih mempunyai peluang besar�
bagi pelanggan di China. Hal ini karena Starbuck mempunyai kuantitas brand kopi , kualitas kopi yang baik,
dan mudah untuk didapatkan. Walaupun di satu sisi Starbuck dipandang
sebelah� mata karena merupakan produk
Amerika. Sehingga untuk mengatasi hal itu, manajer akan melakukan inovasi
produk dan layanan. Sama seperti penelitian sebelumnya, penelitian ini
dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif dengan analisis SWOT.
Penelitian dari (Geereddy, 2013) yang
berjudul �Strategic Analysis of Starbucks
Corporation�. Penelitian ini menggunakan metode kualiitatif dengan analisis
SWOT. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Starbucks masih menjadi coffee shop yang paling laris diantara
yang lain. Starbucks juga berencana untuk mengembangkan pasarnya ke pedesaan
dan juga menambah variasi dari makanan dan minuman yang dijual karena minat
dari konsumen yang akan berubah seiring dengan perkembangan waktu. Sedangkan (Joshi & Bansal, 2011) melakukan
penelitian yang berjudul yang berjudul �Cafe
Coffee Day: A Case Analysis�. Dengan menggunakan analisis SWOT, Bansal
menunjukkan kesuksesan pada Cafe Coffee
Day karena lokasi yang strategis dan peminat dari pelanggan. Namun
tantangan yang harus dihadapi yaitu bersaing dengan coffee shop yan lain seperti Starbuck. Sehingga perlu untuk
menaikkan standar layanan dan menambah variasi makanan.
1.
Manajemen
Operasi
Suatu perusahaan
akan berjalan lancar jika mempunyai manajemen operasional yang bagus. (Subagyo, 2000) mendefinisikan
manajemen operasional adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan
produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara efisien. Manajemen operasi
menurut (Daft, 2006) adalah
bidang manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang, serta menggunakan
alat-alat dan teknik-teknik khusus untuk memecahkan masalah-masalah produksi.
Sedangkan menurut Assauri (dalam Ramdhani 2018) manajemen operasi adalah
kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan pengggunaan sumber daya dana
serta bahan secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan
suatu barang. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa manajemen operasi
merupakan implementasi dari ilmu manajamen untuk mengatur dan mengelola
produksi barang, alat-alat dan teknik serta sumber daya untuk menciptakan
barang yang efektif dan mempunyai nilai tambah.
Manajemen
operasi merupakan penerapan ilmu manajemen yang mengatur tentang produksi
barang, alat-alat dan teknik serta sumber daya untuk menciptakan barang yang
mempunyai nila tambah. Pada Kedai Aroem Kopi, biji kopi dibeli secara direct trade dari petani lokal sehingga
bisa memilih dan membayar kopi sesuai kualitas kopi serta memberikan harga yang
sesuai pada petani lokal tersebut. Biji kopi kemudian melalui proses
penjemuran, roasting/pemanggangan
biji kopi, tasting/mencicipi kopi, grinding/menggiling biji kopi, hingga brewing/penyeduhan kopi.
Kedai
Aroem Kopi mempunyai karyawan yag dibutuhkan untuk menjalakan coffee shop tersebut yang terdiri dari
karyawan yang menjemur biji kopi, barista yang sudah berpengalaman, roaster atau orang yang melakukan
pemanggangan biji kopi, cupper atau
orang mencicipi kopi,koki, kasir dan tenaga pemasaran. Selain
hal tersebut, agar manajemen operasi berjalan dengan lancar maka diperlukan store layout dan desain produk untuk
menarik pelanggan dan bertahan dari coffee
shop yang lainnya.
2.
Layout Kedai Aroem Kopi
Layout
dirancang untuk memungkinkan pemindahan yang ekonomis dari orang dan bahan
dalam berbagai proses dan operasi. Layout
memiliki berbagai implikasi strategis karena layout dapat menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas,
proses, fleksibilitas dan biaya serta mutu kehidupan kerja. Menurut Render dan
Heizer, layout yang baik dapat
membantu perusahaan mencapai hal berikut ini (Akmad Pida, 2018:123):
a. Pemanfaatan yang lebih luas atas ruangan, peralatan dan manusia.
b. Arus informasi, bahan baku, dan manusia yang lebih baik.
c. Lebih memudahkan konsumen
d. Meningkatkan moral karyawan serta kondisi kerja yang lebih aman.
Menurut (Sumarwan, 2011) store layout
adalah tata letak produk, kasir dan arus lalu lalang konsumen didalam toko. Retailer harus merancang store layout produk yang menarik dan
mudah dijangkau oleh konsumen. Prinsipnya, semua komponen yang ada didalam toko
harus menciptakan suasana yang mudah dan menyenangkan bagi konsumen, pelayan
toko dan retailer.
Untuk menciptakan suasana yang nyaman didalam store layout, tentu saja dibutuhkan tahapan
untuk membuat desain. (Ghosh, 1992) membagi
5 tahapan yang dapat mempengaruhi dalam mendesain store layout, yaitu:
1.
Perencanaan general layout dari store
Merancang
susunan general dari ruangan untuk mendesain interior store, dan retailer.
Interior desain harus mengarahkan konsumen pada seluruh ruangan sehingga mudah
untuk mencari barang yang ingin dibeli dan mendorong konsumen untuk membeli
yang tidak terencana. Retailer juga harus fokus pada pembuatan estetika dan dampaknya terhadap store image.
Perencanaan general layout dari store ada 4 kategori, yaitu grid, free flow, loop dan boutique.
2.
Klasifikasi
barang sesuai dengan kategori terkait.
Mengelompokkan
barang sesaui dengan layout dan
lokasi dari barang. Biasanya retailer mengelompokkan barang berdasarkan
kesamaan barang, segmen pasar, harga, nama designer, dan kebutuhan suatu acara.
3.
Alokasi selling space
Menggunakan satu
dari dua metode alokasi ruang yaitu sales per square method atau model stock
method.
4.
Lokasi
pengelompokkan
Meletakkan
barang yang karakteristiknya berkaitan, meletakkan barang komplementari di satu
tempat dan memadukan barang berdasarkan musim permintaan.
5.
Menata barang
dengan departement
Menata produk
dengan memisahkan lokasi per departement
store. Hal yang menjadi perhatian dalam penataan barang disini adalah
visual merchandising dan memilih barang yang akan di display.
Pemilihan Layout
Store sangat penting untuk mebuka dan menjalankan suatu usaha. Usaha Kedai
Aroem Kopi ini mempunyai letak yang sangat strategis mengingat lokasi yag
dipilih berada di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul wilayah
bagian barat kota Yogyakarta yang sedang berkembang seiring pembangunan bandara
Nyia di Kabupaten Kulonprogo. Selain itu, Kedai Aroem Kopi berdekatan dengan
kampus UMY, perkantoran, sekolah, perumahan warga dan jalur lintas
selatan/utama yang menghubungkan kota Yogyakarta dengan Kabupaten Kulonprogo.
Tentu saja lokasi yang dipilih ini sangat cocok untuk �ngopi� berbagai
kalangan.
Setelah pemilihan lokasi yang strategis, akan
dilanjutkan dengan adanya desain dalam store
layout yang menarik sehingga membuat pengunjung tertarik untuk datang.
Disamping menarik pelanggan, store layout
mempunyai manfaat agar karyawan dan konsumen yang ada menjadi merasakan
suasana yang nyaman dan menyenangkan. Sebelumnya (Ghosh, 1992) telah
membagi 5 tahapan yang dapat mempengaruhi dalam mendesain store layout salah satunya perencanaan general layout dari store.
Pada Kedai Aroem Kopi, interior design tidak jauh beda dengan coffee shop pada umumnya yang menggunakan spin flow design� dimana store mempunyai pintu masuk dan keluar
yang sama. Selain itu pengunjung yang datang bisa memilih bebas tempat duduk
yang diinginkan. Untuk desain store
menggunakan tema klasik, mulai dari bar yang digunakan barista, kursi dan meja
pengunjung, hingga properti yang disajikan diatas meja. Meja yang digunakan
barista didesain seperti gerobak dorong, meja dan kursi yang digunakan pengujung
masih menggunakan kayu dan anyaman, serta properti diatas meja menggunakan
tanaman hias dan lampu jaman dulu.
Kedai Areom Kopi ini mempunyai 2 tempat yaitu indoor dan outdoor. Untuk desain Indoor sendiri
salah satu dinding yang luas dilukis peta Indonesia dengan warna warni sehingga
menarik untuk foto atau instragamable.
Peta Indonesia tersebut mempunyai filosofi bahwa terdapat berbagai jenis kopi
di Indonesia dan beberapa disajikan pada Kedai Aroem Kopi. Jendela pada kedai
juga tidak dibiarkan polos, namun didesain dengan adanya gambar siluet gelas
kopi yang membuat menarik pelanggan. Untuk desain outdoor terdapat meja kursi kayu yang memang sudah tergabung
menjadi 1, tempat ini cocok untuk �ngopi� rame-rame. Desain luar juga disesain
sama bagusnya dengan dalam, yaitu menggunakan lampu kuning yang dipasang secara
berderet sehingga semakin membuat kesan klasik pada Kedai Areom Kopi ini.
3. Desain
Produk
Setelah menata
store layout dengan baik, manajer
akan menentukan desain produk. Desain produk ini berguna untuk menarik
pelanggan dan membuat kesan tersendiri bagi pelanggan untuk kembali mengunjungi
coffee shop. Desain produk menurut (Kotler & Keller, 2009) adalah
totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi produk atas dasar
kebutuhan pelanggan. Sedangkan (Sutojo, 2009) mendefinisikan
desain produk sebagai perbedaan hasil produk yang dihasilkan dengan
produk-produk saingan. Berbeda dengan (Kotler & Armstrong, 2008) yang
mendefinisikan desain produk adalah konsep yang lebih besar dari pada gaya.
Gaya akan membuat membosankan atau menarik karena hanya menggambarkan
penampilan produk. Gaya yang sensasional biasa menarik perhatian dan
menghasilkan nilai estetika yang indah, namun tidak membuat kinerja produk
menjadi lebih baik. Berbeda dengan gaya, desain bukan hanya sekedar penampilan
luar, desain adalah jantung produk.
Desain produk
merupakan suatu hal yang melebihi tampilan, karena desain juga menentukan hasil
dari produk tersebut. maka dari itu, Kedai Aroem Kopi sangat berhati-hati dalam
menentukan desain produk. Yang pertama dari pemilihan biji kopi yang
didatangkan dari Aceh Gayo, Sumatera
Mandailing, Sunda, Java, Flores, Bali Kintamani dan Papua Wamena dan
sebagainya. Biji kopi yang dipilih tidak asal-asalan namun memilih biji
kopi yang premium langsung dari petani lokal sehingga bisa memilih kualitas
kopi yang baik agar hasil olahan kopi tersebut menjadi enak.
Selanjutnya
yaitu pemilihan barista yang memang sudah handal atau berpengalaman. Hasil
olahan biji kopi yang bagus kualitasmya akan menjadi tidak enak ketika barista
tidak bisa mengolah dengan baik. Sedangkan Barista yang sudah berpengalaman
akan menghasilkan olahan kopi yang enak dan dapat meninggalkan kesan tersendiri
bagi pelanggan, baik penggemar kopi maupun tidak. Yang ketiga yaitu cara
penyajian kopi. Awalnya biji kopi yang sudah dipilih akan dilakukan proses
penjemuran yang bertujuan untuk
memastikan kadar air biji kopi sekitar 12%, kadar tersebut merupakan kadar air
kesetimbangan agar biji kopi yang dihasilkan stabil, tidak mudah berubah rasa
dan tahan serangan jamur. Setelah itu dilakukan proses roasting/pemanggangan biji kopi, tasting/mencicipi kopi, grinding/menggiling
biji kopi, dan yang terakhir brewing/penyeduhan
kopi. Untuk pelanggan yang melakukan order take away tidak
perlu khawatir karena Kedai Aroem Kopi mempunyai packaging yang menarik yaitu menggunakan botol. Botol tersebut juga
terdapat logo dari Kedai Aroem Kopi yang semakin menambah desain produk terlihat
estetik.
Yang keempat
yaitu branding. Agar bisa bersaing
dengan coffee shop yang lain maka
Kedai Areom Kopi membuat branding dengan tag
line-nya � House Of Single Origin
Coffee�, dengan tag line tersebut
Kedai Aroem Kopi ingin menegaskan bahwa hanya di Kedai Aroem Kopi, pelanggan
bisa menikmati kopi single origin dan
premium yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia. Sebagaian besar kopi yang
didatangkan adalah kopi Arabika yang dianggap lebih baik dari segi kualitas dan
kandungan kedai innya lebih rendah, namun ada juga kopi yang didatangkan adalah
kopi Robusta sebagai campuran atau mix
(houses blend) dalam pembuatan minuman espresso base (minuman kopi berbasis
susu).
Dari ketiga
desain produk tersebut, yang menjadi unggulan terciptanya olahan kopi yang enak
yaitu terletak barista. Walaupun biji kopi yang diolah dari masing-masing coffee shop sama,� cita rasa yang dihasilkan akan berbeda itu
karena teknik yang dimiliki oleh Barista. Maka dari utu, pemilihan Barista yang
berpengalaman sangat disarankan untuk mendirikan sebuag coffee shop.
4. Analisis
SWOT
Analisis SWOT
menurut (Rangkuti, 1998) adalah
analisis yang berdasarkan logika untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang, tapi
disisi lain juga dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Proses pengambilan
keputusan strategis melalui pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan
perusahaan.
Sedangkan (Kotler & Keller, 2009) analisis
SWOT yaitu evaluasi keseluruhan dari strength,
weakness, opportunity dan threat yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Strength
(kekuatan)
Kekuatan seperti sumber daya,
keterampilan dan keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan jika dibandingkan
dengan perusahaan yang lain.
2. Weakness
(kelemahan)
Kelemahan
yang dimiliki oleh perusahaan seperti masalah-masalah yang dihadapi oleh
perusahaan yang dapat menghambat kinerja perusahaan.
3. Opportunity (peluang)
Suatu kesempatan yang dapat diambil
dan� menguntungkan bagi perusahaan.
4. Threat
(ancaman)
Suatu situasi yang tidak
menguntungkan dan dapat menghambat serta memberikan dampak yag buruk bagi
perusahaan.
Analisis
SWOT pada Kedai Aroem kopi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Strength (kekuatan)
a)
Harga tidak terlalu mahal dan terjangkau bagi pelanggan yang sebagian
besar mahasiswa dan pelajar, dimana mahasiswa dan pelajar merupakan pasar
terbesar bagi penjualan Aroem Kopi.
b)
Kualitas biji kopi lokal yang fresh dan baik dengan berbagai
varietas dari beberapa daerah penghasil kopi terkenal di Indonesia, hal ini
kemudian melahirkan citarasa kopi yang berbeda dengan coffee shop yang
lain.
c)
Kedai Aroem Kopi menyediakan minuman kopi seduh/manual brewing
dengan berbagai teknik penyeduhan, variasi minuman berbasis
espresso/espresso� base, variasi
minuman non coffee seperti milk shake, juice dan teh. Hal tersebut dapat
meningkatkan pasar Aroem Kopi, dimana tidak semua pengunjung merupakan penikmat
kopi, melainkan hanya menemani pengunjung lain yang merupakan penikmat kopi.
Adanya menu minuman lain tersebut dapat menjadi opsi bagi pengunjung tersebut.
d)
Lokasi/tempat kedai Aroem Kopi strategis berada di dekat kampus dan
pemukiman/kost mahasiswa dan masyarakat umum, sehingga mudah dijangkau oleh
customer Aroem Kopi.
e)
Kedai Aroem Kopi dengan konsep kedai industrialis, menyediakan tempat
yang nyaman (in door dan out door) untuk melaksanakan berbagai
aktifitas meeting, co-working space, menyelesaikan tugas kuliah,
menyelenggarakan event promosi, musik dan sebagainya yang dilengkapi
dengan fasilitas Wifi. Fasilitas-fasilitas tersebut kemudian menambah
nilai jual dari Aroem Kopi dibandingkan dengan coffee shop yang lainnya
yang berada di sekitar UMY.
f)
Selalu menjaga kualitas pelayanan dan kualitas biji kopi dan produk
kopi lainnya. Pemilihan biji kopi yang diambil langsung dari petani dan dengan
pemilihan kualitas kopi terbaik juga menjadi kekuatan penjualan bagi Aroem
Kopi. Hal ini dikarenakan dengan kopi dengan kualitas terbaik yang senantiasa
terjaga maka akan melahirkan citarasa nikmat yang terjaga pula.
g)
Mempermudah order/pemesanan kepada pelanggan dengan memanfaatkan
teknologi. Kemajuan teknologi memberikan banyak kemudahan kepada para pelaku
usaha termasuk Aroem Kopi. Melalui penjualan online, Aroem Kopi membantu
penikmat Kopi yang enggan keluar dari kediamannya juga ikut merasakan
kenikmatan citarasa Aroem Kopi.
h)
Kedai Aroem Kopi memiliki akses langsung kepada pemasok, petani,
penyalur kopi lokal dari berbagai daerah penghasil kopi, sehingga harga jual
minuman kopi dan produk kopi bisa lebih murah dibanding coffee shop
lainnya.
2.
Weaknes (kelemahan)
a)
Lokasi Kedai belum menyediakan tempat parkir yang memadai bagi
pengunjung yang menggunakan kendaraan roda 4. Hal ini menjadi masalah ketika
ada pengunjung yang ingin menikmati kopi di Aroem Kopi yang menggunakan
kendaraan roda 4. Pengunjung yang memarkir kendaraan roda 4 nya di tepi jalan
tentu akan menimbulkan kemacetan di sekitar.
b)
Lokasi out door di Kedai Aroem Kopi yang terletak di samping
Kedai belum dilengkapi dengan atap/payung untuk antisipasi hujan. Masalah yang
mungkin timbul kemudian adalah saat musim hujan tiba, maka lokasi out door dari
Aroem Kopi akan useless, dalam airtian tidak dapat digunakan.
c)
Gudang kopi milik Kedai Aroem Kopi masih berada dalam lokasi Kedai dan
hanya diletakkan di rak-rak.
d)
Ruang display/rak kopi masih sempit dan berada di Bar.
e)
Sulit melakukan up � selling dengan segmen pasar yang ada karena
daya beli belum terlalu kuat.
3.
Opportunity (peluang)
a)
Jumlah mahasiswa yang menjadi segmen Kedai Aroem Kopi setiap tahun
berganti-ganti seiring dengan pendaftaran masuk mahasiswa baru dan berasal dari
berbagai daerah di Indonesia, sehingga hal ini membuka pasar yang luas.
b)
Melakukan diversifikasi dengan menambah produk baru dan menggali
rasa-rasa baru kopi dari berbagai daerah penghasil kopi di Indonesia sesuai
selera pelanggan dan varian minuman kopi sesuai selera anak muda atau yang lagi
tren, misalnya es kopi susu kekinian.
c)
Melakukan diversifikasi bisnis Kedai Aroem Kopi dengan memperluas segmen
pasar tidak hanya dari mahasiswa dan pelajar namun dari wisatawan, pegawai
kantoran dan masyarakat umum dengan membuka unit bisnis lain.
d)
Melakukan diversifikasi produk kopi sangrai dan bubuk dengan berbagai
kemasan mulai 100 gram � 500 gram sesuai kebutuhan pelanggan.
e)
Perubahan ekonomi dan lifestyle/gaya hidup turut mempengaruhi
pola konsumsi minuman kopi single origin dan minuman berbasis kopi
menjadi peluang usaha yang menguntungkan.
f)
Lifestyle/gaya hidup masyarakat perkotaan yang mulai banyak
menghabiskan waktu bersantai bersama keluarga dan teman di coffee shop merupakan
peluang bagi Kedai Aroem Kopi untuk menyediakan tempat yang nyaman sebagai
tempat bisnis dan meeting, selain sebagai tempat untuk melepas lelah setelah
seharian bekerja dan kuliah.
g)
Peluang untuk melakukan cross-selling dengan menjual berbagai
produk selain produk inti, misalnya merchandise, oleh-oleh kopi, kaos dan
sebagainya.
h)
Melakukan penjualan makanan dan minuman dengan sistem bundling dengan
menjual menu paket bagi pelanggan yang akan melaksanakan meeting, event
sosial lainnya.
4.
Threat (ancaman)
a)
Banyak pesaing yang membuka jenis usaha yang sama di sekitar yang
jaraknya tidak terlalu jauh dari Kedai Areom Kopi.
b)
Perubahan ekonomi makro menyebabkan kenaikan harga biji kopi di tingkat
petani dan pemasok.
c)
Banyaknya produk pengganti minuman kopi.
d)
Perubahan iklim yang tidak menentu turut menyebabkan tidak stabilnya
jumlah produksi kopi dan konsistensi proses pengolahan kopi oleh petani.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian
diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak kelebihan Aroem Kopi
dibandingkan dengan yang lainnya yang kemudian dapat dimanfaatkan menjadi
peluang. Berdasarkan analisis SWOT diatas, terdapat beberapa saran strategi
yang disarankan peneliti agar Aroem Kopi dapat meningkatkan keuntungannya serta
mampu bertahan di pasaran dengan persaingan yang ketat, diantaranya:
1. Memberikan
payung yang dapat dibuka dan ditutup untuk bagian outdoor kedai. Hal ini akan berguna saat cuaca panas dan hujan,
sehingga bagian outdoor kedai tidak useless.
2. Memperluas
kedai, hal ini dapat memberikan banyak keuntungan, diantaranya dapat memberikan
layout yang lebih menarik untuk rak-rak kopi, menambah kapasitas pengunjung,
serta memberikan space untuk penempatan produk cross-selling.
3. Melakukan
selling up melalui berbagi media social dengan pemberian diskon ataupun giveaway.
BIBLIOGRAFI
Aminy, M. H. (n.d.). Analisis Swot D�vul Rerstaurant And
Cafe Di Lombok International Airport Dalam Upaya Mendukung Penghargaanworld�s
Best Halal Honeymoon Destination And World�s Best Halal Tourism Destination.
Daft, R. L. (2006). Manajemen, Edisi 6, Buku 2. Jakarta:
Salemba Empat.
Geereddy, N. (2013). Strategic analysis of Starbucks corporation.
Harward
[Електронний
Ресурс].�Режим
Доступу: Http://Scholar. Harvard.
Edu/Files/Nithingeereddy/Files/Starbucks_ Case_analysis. Pdf.
Ghosh, A. (1992). Retail Management�A Strategic Approach.
The Dryden Press.
Joshi, M., & Bansal, S. (2011). Caf� Coffee Day (CCD): A
Case Analysis. Available at SSRN 1920827.
Kotler, P., & Armstrong, G. (2008). Prinsip-prinsip
Pemasaran, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen
pemasaran. edisi.
Rangkuti, F. (1998). Analisis SWOT teknik membedah kasus
bisnis. Gramedia Pustaka Utama.
Sholihah, P. I., Ali, M., Ahmed, K., & Prabandari, S. P.
(2016). The Strategy of Starbucks and it�s Effectiveness on its Operations in
China, a SWOT Analysis. Asian Journal of Business and Management (ISSN:
2321�2802) Volume.
Subagyo, P. (2000). Manajemen Operasi. BPFE Yogyakarta.
Sumarwan, U. (2011). Perilaku konsumen: Teori dan
penerapannya dalam pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sutojo, S. (2009). Manajemen pemasaran. Penerbit Damar
Mulia Pustaka. Jakarta.