Syntax Idea : p�ISSN: 2684-6853�
e-ISSN : 2684-883X�����
Vol. 1, No 7 November 2019
ANALISIS
IKLAN, BRAND IMAGE, HARGA, KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN
PELANGGAN MENINGKATKAN TINGKAT HUNIAN (STUDI KASUS HOTEL GRAND DIAN BREBES)
Dumadi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhadi
Setiabudi Brebes, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Industri jasa perhotelan di Kabupaten Brebes sangat
banyak, hal ini menyebabkan persaingan yang sangat ketat dan mendorong pihak manajemen
hotel mencari cara agar dapat menarik konsumen dengan mengetahui bagaimana
perilaku konsumennya. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh iklan terhadap brand image hotel,
untuk menganalisis pengaruh brand image terhadap tingkat hunian kamar hotel,
untuk menganalisis pengaruh harga terhadap tingkat hunian kamar hotel, untuk
menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan dan untuk
menganalisis pengaruh kepuasan pelanggan terhadap tingkat hunian kamar hotel.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 110 responden, teknik
pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Alat analisis yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan SEM. Hasil dari penelitian ini
meliputi: (1). Iklan berpengaruh positif terhadap brand image hotel diterima.
(2). Brand image berpengaruh positif terhadap tingkat hunian kamar hotel
diterima.(3). Harga berpengaruh positif terhadap tingkat hunian kamar hotel
diterima.� (4). Kualitas layanan
berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan diterima. (5). Kepuasan
pelanggan berpengaruh positif terhadap tingkat hunian kamar hotel diterima. (6)
Dan adanya pengaruh tidak langsung pada variabel iklan dan kualitas layanan
terhadap tingkat hunian kamar hotel.
Kata Kunci: iklan 1, brand Image 2, harga 3, kualitas layanan
4, kepuasan pelanggan 5 tingkat hunian kamar hotel 6.
Pendahuluan
Perkembangan sektor jasa dewasa ini mengalami
peningkatan, hal ini terlihat dari perkembangan industri jasa seperti jasa
travel, penginapan, restoran, dan pariwisata. Industri jasa tersebut adalah
industri jasa yang banyak dikonsumsi dan memiliki pengaruh yang besar atas
perkembangan perekonomian (Hamdani &
Lupiyoadi, 2006). Potensi pariwisat di kabupaten Brebes sungguh sangat
menarik dan potensi ini perlu dikembangkan, diantaranya obyek wisata, budaya
dan kesenian daerah.
Perkembangan potensi pariwisata ini juga memerlukan
sarana penungjang seperti penginapan, transportasi, dan paket wisata. Karena
bagi setiap wisatawan domestik atau wisatawan asing memerlukan kemudahan sarana
pengangkutan tempat makan dan minum, jasa pelayanan dan tempat penginapan yang
disebut hotel (Sulastiyono, 2006) Hal ini merupakan peluang bagi pengusaha perhotelan
untuk terus meningkatkan dan mengembangkan usahanya.
Industri jasa perhotelan di Kabupaten Brebes sangat
banyak, hal ini menyebabkan persaingan yang sangat ketat dan mendorong pihak
manajemen hotel mencari cara agar dapat menarik konsumen dengan mengetahui
bagaimana perilaku konsumennya. Perusahaan jasa perhotelan harus dapat
merancang strategi pemasaran yang tepat untuk memahami perilaku konsumen dan
mencapai tujuannya yaitu mendapatkan konsumen dan menjadikan konsumen yang
potensial. Startegi untuk perusahan jasa perhotelan yaitu menggunakan marketing
mix (produck, price, promotion, place) dan ditambah tiga unsur lagi yaitu
people, process, dan customer service (Hamdani &
Lupiyoadi, 2006). Hotel Grand Dian didirikan tahun 2016 dan berupaya
semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen.
Sebagai hotel berbintang tiga dituntut untuk memberikan pelayanan yang unggul
dapat terus mempengaruhi konsumen agar selalu menginap di hotel Grand Dian
Brebes. Menurut Elhaitammy pelayanan unggul (service exxelence) yaitu suatu
sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan (Tjiptono &
Chandra, 2005).
Kredibilitas Iklan adalah sebuah sifat yang dimiliki
seseorang yang dapat menimbulkan kepercayaan orang lain terhadap dirinya atas
kebenaran yang disampaikan melalui iklan (Handayani &
Suciningtyas, 2018). Berdasarkan teori iklan bisa memberikan pencitraan
dan brand image bagi perusahaan, begitu juga kualitas layanan yang baik atau
sama dengan harapan maka akan membuat konsumen melakukan pembelian lagi, serta
harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk, disini penetapan harga
setiap kamar telah disesuaikan dengan fasilitas hotel, seharusnya jika teori
diatas sudah sesuai dengan pernyataan sebelumnya tentang apa yang dilakukan
oleh hotel Grand Dian, harapannya dapat mempertahankan dan meningkatkan tingkat
hunian dan kepuasan pelanggan, namun pada kenyataan yang didapatkan bahwa hasil
penjualan jasa hotel Grand Dian tidak progresif.
Perumusan masalah yang akan dibahas disini adalah
bagaimana pengaruh iklan terhadap brand image hotel, bagaimana pengaruh brand
image hotel terhadap tingkat hunian kamar hotel, bagaimana pengaruh harga
terhadap tingkat hunian kamar hotel, bagaimana pengaruh kualitas layanan
terhadap kepuasan pelanggan, bagaimana pengaruh kepuasan pelanggan terhadap
tingkat hunian kamar hotel.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh iklan
terhadap brand image hotel, untuk mengetahui pengaruh brand image hotel
terhadap tingkat hunian kamar hotel, untuk mengetahui pengaruh harga terhadap
tingkat hunian kamar hotel, untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan terhadap
kepuasan pelanggan, untuk mengetahui pengaruh kepuasan pelanggan terhadap
tingkat hunian kamar hotel
Metode
Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data yang dikumpulkan
secara khusus dan berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti (Cooper, 1995). Data primer dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh dari jawaban para responden melalui suatu angket atau kuesioner
tertutup.
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
interview (wawancara), observasi (pengamatan), dan kuesioner (angket). Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini selain melalui interview
dan observasi, juga dengan kuesioner (daftar pertanyaan) yang diberikan kepada
responden. Metode kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data primer. Daftar
pertanyaan diberikan kepada responden secara langsung. Kuesioner diberikan oleh
peneliti kepada responden untuk diisi secara langsung dengan diberikan batas
waktu pengisian sehari setelah kuesioner diberikan dan kuesioner yang telah
diisi dikembalikan secara langsung kepada peneliti.
Hasil
dan Pembahasan
A.
Pengujian Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu alat ukur atau indikator penelitian. Suatu data dikatakan valid
jika kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Dalam uji
validitas ini menggunakan alat analisis Amos terhadap indikator-indikator
variabel penelitian. Dalam pendekatan ini indikator-indikator dapat dikatakan
valid apabila Standardized loding estimate harus sama dengan 0.50 atau lebih
idealnya 0.7
Tabel 1
Hasil Uji Validitas Indikator Iklan , Harga, dan Kualitas layanan
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
|
|
|
Estimate |
I6 |
<--- |
Iklan |
.695 |
I5 |
<--- |
Iklan |
.872 |
I4 |
<--- |
Iklan |
.731 |
I3 |
<--- |
Iklan |
.705 |
I2 |
<--- |
Iklan |
.682 |
I1 |
<--- |
Iklan |
.738 |
H3 |
<--- |
Harga |
.775 |
H2 |
<--- |
Harga |
.720 |
H1 |
<--- |
Harga |
.728 |
KL5 |
<--- |
Kualitas_layanan |
.728 |
KL4 |
<--- |
Kualitas_layanan |
.730 |
KL3 |
<--- |
Kualitas_layanan |
.715 |
KL2 |
<--- |
Kualitas_layanan |
.755 |
KL1 |
<--- |
Kualitas_layanan |
.748 |
�������������
Sumber : data yang diolah
Hasil perhitungan analisis variabel iklan disajikan
dalam Tabel 1, menunjukkan bahwa nilai terendah standardized loding estemate
atas enam indikator adalah I2 sebesar 0,682. Nilai tersebut lebih dari 0,50
sehingga dapat dikatakan bahwa indikator variabel iklan� semuanya valid.
Hasil perhitungan analisis variabel harga disajikan
dalam Tabel 1, menunjukkan bahwa nilai terendah standardized loding estimate
atas tiga indikator adalah H2 sebesar 0,720. Nilai tersebut lebih dari 0,50
sehingga dapat dikatakan bahwa indikator variabel harga�� semuanya valid.
Hasil perhitungan analisis variabel kualitas layanan
disajikan dalam Tabel 1, menunjukkan bahwa nilai terendah standardized loding
estimate atas lima indikator adalah KL3 sebesar 0,715. Nilai tersebut lebih
dari 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa indikator variabel kualitas
layanan�� semuanya valid.
Tabel 2
Hasil Uji Validitas Indikator Brand image, Kepuasan pelanggan, dan
Tingkat hunian
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
|
|
|
Estimate |
TH1 |
<--- |
Tingkat_hunian |
.745 |
TH2 |
<--- |
Tingkat_hunian |
.731 |
BI1 |
<--- |
Brand_image |
.744 |
BI2 |
<--- |
Brand_image |
.711 |
BI3 |
<--- |
Brand_image |
.733 |
BI4 |
<--- |
Brand_image |
.722 |
BI5 |
<--- |
Brand_image |
.724 |
KP3 |
<--- |
Kepuasan_pelanggan |
.854 |
KP2 |
<--- |
Kepuasan_pelanggan |
.740 |
KP1 |
<--- |
Kepuasan_pelanggan |
.641 |
Sumber : data yang diolah
Hasil perhitungan analisis variabel brand image
disajikan dalam Tabel 2, menunjukkan bahwa nilai terendah standardized loding
estimate atas lima indikator adalah BI2 sebesar 0,711. Nilai tersebut lebih
dari 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa indikator variabel brand image
semuanya valid.
Hasil perhitungan analisis variabel kepuasan pelanggan
disajikan dalam Tabel 2, menunjukkan bahwa nilai terendah standardized loding
estimate atas tiga indikator adalah KP1 sebesar 0,641. Nilai tersebut lebih
dari 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa indikator variabel kepuasan pelanggan
semuanya valid.
Hasil perhitungan analisis variabel tingkat hunian
disajikan dalam Tabel 2, menunjukkan bahwa nilai terendah standardized loding
estimate atas dua indikator adalah TH2 sebesar 0,731. Nilai tersebut lebih dari
0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa indikator variabel tingkat hunian semuanya
valid.
B.
Evaluasi Normalitas data
Uji normalitas distribusi data penelitian ini
mengamati skewness value data yang digunakan. Bila nilai z lebih kecil dari
nilai kritis (�2.58), maka dapat dikatakan bahwa distribusi data normal (Agusty
Ferdinand, 2000). Berikut adalah hasil perhitungan uji normalitas.
Tabel 3
Uji Normalitas Data
Assessment of normality (Group number 1)
Variable |
min |
max |
skew |
c.r. |
kurtosis |
c.r. |
KL1 |
2.000 |
5.000 |
-.031 |
-.128 |
-.254 |
-.519 |
KL2 |
2.000 |
5.000 |
-.472 |
-1.927 |
.383 |
.783 |
KL3 |
2.000 |
5.000 |
-.012 |
-.048 |
-.314 |
-.641 |
KL4 |
2.000 |
5.000 |
-.293 |
-1.196 |
-.031 |
-.063 |
KL5 |
2.000 |
5.000 |
-.400 |
-1.633 |
.194 |
.396 |
H1 |
2.000 |
5.000 |
-.015 |
-.062 |
-.338 |
-.690 |
H2 |
2.000 |
5.000 |
.117 |
.479 |
-.613 |
-1.252 |
H3 |
2.000 |
5.000 |
-.404 |
-1.649 |
.193 |
.395 |
KP1 |
2.000 |
5.000 |
-.218 |
-.890 |
.046 |
.093 |
KP2 |
2.000 |
5.000 |
.155 |
.632 |
-.564 |
-1.151 |
KP3 |
3.000 |
5.000 |
.366 |
1.493 |
-.706 |
-1.440 |
BI5 |
2.000 |
5.000 |
.004 |
.017 |
-.947 |
-1.932 |
BI4 |
2.000 |
5.000 |
-.089 |
-.363 |
-.719 |
-1.467 |
BI3 |
3.000 |
5.000 |
.079 |
.322 |
-.903 |
-1.843 |
BI2 |
2.000 |
5.000 |
-.580 |
-2.367 |
.680 |
1.389 |
BI1 |
2.000 |
5.000 |
-.510 |
-2.080 |
.151 |
.309 |
TH2 |
2.000 |
5.000 |
.161 |
.659 |
-.374 |
-.764 |
TH1 |
2.000 |
5.000 |
-.125 |
-.510 |
-.026 |
-.053 |
I1 |
2.000 |
5.000 |
-.316 |
-1.290 |
-.136 |
-.279 |
I2 |
2.000 |
5.000 |
.091 |
.372 |
-.306 |
-.624 |
I3 |
2.000 |
5.000 |
-.057 |
-.233 |
-.434 |
-.886 |
I4 |
2.000 |
5.000 |
-.012 |
-.050 |
-.409 |
-.834 |
I5 |
2.000 |
5.000 |
-.167 |
-.680 |
-.273 |
-.558 |
I6 |
2.000 |
5.000 |
.416 |
1.699 |
-.218 |
-.445 |
Multivariate |
|
|
|
|
13.669 |
1.935 |
Sumber : data yang diolah
Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa tidak ada angka atau
nilai pada kolom Skew Cr yang lebih besar dari � 2,58, oleh karena itu dapat
dikatakan terdapat bukti bahwa distribusi data normal dan secara multivariate
nilai critical ratio 1.935 menunjukan semua data normal.
C.
Evaluasi Outlier
Outlier obeservasi data yang memiliki karakteristik
unit yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi lainnya dan muncul dalam
bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal maupun kombinasi Hair
et al, 1998 dalam (Imam, 2005). Deteksi terhadap multivariate outlier dilakukan
dengan memperhatikan nilai mahalanobis distance. Pada penelitian ini Chi Square
= 281.437. Hal ini berarti semua kasus yang mempunyai� mahalobis distance yang lebih besar dari
281.437 adalah multivariate outliers. Hasil perhitungan mahalobis distance pada
lampiran menunjukkan tidak ada ada satupun kasus yang memiliki nilai mahalobis
distance diatas 281.437 dimana nilai mahalanobis distance tertinggi pada
observation number� 55 sebesar 42.829 dan
nilai P1, P2 tidak sama dengan Nol dengan demikian dapat disimpulkan tidak ada
outliers dalam data.
D.
Pengujian Reliabilitas
Hasil perhitungan uji reliabilitas semua variabel
penelitian yang disajikan� menunjukkan
bahwa nilai terendah construct reliability atas enam variabel adalah harga
sebesar 0,682186556. Nilai tersebut lebih dari 0,60 sehingga dapat dikatakan
bahwa semua variabel penelitian bisa diterima.
E.
Pengujian Hipotesis
Uji terhadap hipotesis model menunjukkan bahwa model
ini sesuai dengan data atau fit terhadap data yang digunakan dalam penelitian.
Selanjutnya berdasarkan model fit ini akan dilakukan pengujian terhadap
lima� hipotesis yang diajukan dalam penelitian,
yaitu sebagai berikut:
Tabel 4
Hasil Pengujian Hipotesis
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
|
|
|
Estimate |
S.E. |
C.R. |
P |
Label |
Brand_image |
<--- |
Iklan |
.429 |
.136 |
3.150 |
.002 |
par_1 |
Kepuasan_pelanggan |
<--- |
Kualitas_layanan |
.652 |
.128 |
5.091 |
*** |
par_2 |
Tingkat_hunian |
<--- |
Kepuasan_pelanggan |
.228 |
.118 |
1.930 |
.054 |
par_3 |
Tingkat_hunian |
<--- |
Brand_image |
.215 |
.113 |
1.905 |
.057 |
par_4 |
Tingkat_hunian |
<--- |
Harga |
.279 |
.115 |
2.420 |
.016 |
par_5 |
Sumber : data
yang diolah
a.
Iklan berpengaruh terhadap Brand Image
Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini
�Iklan berpengaruh� terhadap brand
image�. Pada Tabel 4 menunjukkan bahwa koefisien (0,429) dan t hitung (Critical
Ratio) sebesar 3.150 dengan tingkat signifikan 0,002. Oleh karena itu
hipotesis yang diajukan, yaitu iklan berpengaruh positif terhadap brand image
diterima atau didukung data empiris.
b.
Brand image berpengaruh terhadap tingkat hunian
Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini
�Brand image berpengaruh terhadap tingkat hunian�. Pada Tabel 4 menunjukkan
bahwa koefisien (0,215) dan t hitung (Critical Ratio) sebesar 1.905
dengan tingkat signifikan 0,057. Oleh karena itu hipotesis yang diajukan, yaitu
Brand image berpengaruh positif terhadap tingkat hunian diterima atau didukung
data empiris
c.
Harga berpengaruh terhadap tingkat hunian
Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini
�Harga berpengaruh terhadap tingkat hunian�. Pada Tabel 4 menunjukkan bahwa
koefisien (0,279) tidak sama dengan nol dan t hitung (Critical Ratio)
sebesar 2.420 dengan tingkat signifikan 0,016. Oleh karena itu hipotesis yang
diajukan, yaitu Harga berpengaruh positif terhadap tingkat hunian diterima atau
didukung data empiris.
d.
Kualitas layanan berpengaruh terhadap Kepuasan
pelanggan
Hipotesis keempat yang diajukan dalam penelitian ini
�Kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan�. Pada Tabel 4
menunjukkan bahwa koefisien (0,652) dan t hitung (Critical Ratio)
sebesar 5.091 dengan tingkat signifikan 0,000. Oleh karena itu hipotesis yang
diajukan, yaitu Kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kepuasan
pelanggan diterima atau didukung data empiris.
e.
Kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap tingkat hunian
Hipotesis kelima yang diajukan dalam penelitian ini
�Kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap tingkat hunian. Pada Tabel 4
menunjukkan bahwa koefisien (0,228) dan t hitung (Critical Ratio)
sebesar 1.930 dengan tingkat signifikan 0.054. Oleh karena itu hipotesis yang
diajukan, yaitu Kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap tingkat hunian
di terima atau didukung data empiris.
Hipotesis yang menyatakan iklan berpengaruh positif
terhadap brand image� diterima, artinya
semakin iklan yang disampaikan secara lengkap akan dapat meningkatkan brand
image hotel. Hal ini dapat dilihat dari penyampaian iklan hotel, dimana iklan
hotel diukur dengan: menarik perhatian, melibatkan pemirsa, bisa
disukai/dinikmati, relevan dan realistis, mudah dipahami dan iklan memberi
benefit. Adanya peningkatan masing-masing indikator akan dapat meningkatkan
brand image hotel Grand Dian. Iklan merupakan suatu bentuk komunikasi, dapat
digunakan untuk membangun citra jangka panjang sebuah produk dan perusahaan
ataupun untuk mendorong terjadinya penjualan (Sulaksana, 2003). Dimana landasan citra biasanya berakar dari
pandangan atau persepsi.
Hipotesis yang menyatakan Brand Image berpengaruh
terhadap tingkat hunian diterima. Menurut (Kotler, 2002) secara lebih luas mendefinisikan image atau citra
sebagai jumlah dari keyakinan, gambaran-gambaran dan kesan-kesan seseorang pada
suatu objek. Objek yang dimaksud bisa berupa orang, lokasi, organisasi,
fasilitas dan lain-lain. (Zeithaml, Valerie A.,
and Bitner, 1996), menyatakan bahwa image berhubungan dengan kemampuan
untuk mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap barang dan jasa. Karena itu
image akan berpengaruh terhadap perilaku untuk melakukan pembelian jasa. Setiap
perusahaan mempunyai suatu image di tengah masyarakat. Image itu sendiri dapat
berperingkat baik, sedang atau buruk. Jika persepsi pelanggan terhadap barang
dan jasa suatu perusahaan adalah baik, maka akan mendorong pelanggan untuk
mengatakan hal-hal yang baik juga tentang perusahaan tersebut.
Hipotesis yang menyatakan harga berpengaruh positif
terhadap tingkat hunian� diterima.
Penetapan harga dan kebijakan-kebijkan yang berkaitan dengan pemberian discount
yang menarik pada pembelian jasa, serta cara pembayaran yang mudah, maka
konsumen akan merasa senang dan akan melakukan pembelian jasa lagi. Henry
Tsaia, Bomi Kanga, Ronnie J. Yehb dan Eunju Suha (2005) yang menyatakan bahwa
tarif kamar berpengaruh terhadap fungsi penawaran ruang kamar atau tambahan
tingkat hunian hotel, maka secara tidak langsung permintaan pasar dan kapasitas
kamar hotel juga mempunyai hubungan dengan pertumbuhan tingkat hunian kamar.
Dan menurut penelitian Nuri Pratiwi & M. Wahyuddin yang salah satu hasil
penelitiannya menyebutkan Nilai C.R. untuk variabel harga adalah -4,887 dengan
signifikasi 0,000 < 0,05 menunjukan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap
tingkat hunian hotel di Kota Surakarta.
Hipotesis yang menyatakan kualitas layanan berpengaruh
terhadap kepuasan pelanggan diterima. Menurut Ruth N. Bolton dan James H. Drew
(1991) menyatakan bahwa kepuasan atau ketidak puasan konsumen terhadap jasa yang
ditawarkan pada saat itu tergantung pada persepsi kinerja yang ada dan persepsi
dari kesenjangan antara harapan dan kenyataan, seperti yang disimpulkan oleh
Drew (1995) bahwa untuk mencapai tingkat kepuasan yang tinggi secara otomatis
akan dipengaruhi oleh persepsi kualitas produk/jasa yang memenuhi harapan
konsumen. Sedangkan Singh 2000, hlm 160 menyatakan bahwa konsumen akan semakin
percaya jika penilaian barang/jasa yang dihasilkan menunjukan kualitas tinggi
dan atau melampaui harapannya. Hal ini bisa dikatakan bahwa semakin tinggi
kualitas layanan yang diberikan, semakin tinggi pula kepuasan konsumen yang
dirasakan.
Hipotesis yang menyatakan kepuasan pelanggan
berpengaruh terhadap tingkat hunian diterima. Apabila kepuasan konsumen terus
dipertahankan dan selalu ditingkatkan, maka konsumen akan loyal terhadap jasa
yang ditawarkan dan akan melakukan pembelian ulang. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Cronin dan Taylor (1992) mendifinisikan kepuasan pelanggan merupakan
hasil penilian setelah pembelian atas semua transaksi tertentu, lebih lanjut
dikemukakan bahwa pelanggan mempunyai pertimbangan sendiri bagaimana
membandingkan produk atau jasa sesuai harapanya.
Adanya pengaruh tidak langsung terhadap tingkat
hunian, dimana iklan yang di terbitkan memberikan efek tidak langsung terhadap
konsumen untuk menginap di hotel Semesta, dan peningkatan kualitas layanan yang
diberikan mempengaruhi tidak langsung terhadap pelanggan untuk menginap
kembali. Menurut Kirkpatrick (1964,.p.33) Periklanan adalah komunikasi massa
mengenai informasi yang bertujuan untuk membujuk pembeli serta untuk memperoleh
keuntungan maksimal, dan menurut Olson dan Dover (dalam Zeihami et ai 1993)
harapan konsumen merupakan keyakinan konsumen sebelum mencoba atau membeli
suatu produk yang dijadikan standar atau acuan dalam menilai kinerja produk
tersebut. Harapan tersebut terbentuk dari pengalamannya mengkonsumsi jasa pada
waktu lalu, informasi dari teman, keluarga dan lain-lain (word of mounth) serta
bisa juga dari kebutuhannya (personal need).
Kesimpulan
Dari hasil analisa dengan menggunakan alat analisis
SEM menyimpulkan bahwa:
1.
Iklan berpengaruh terhadap Brand Image
Penggunaan
iklan yang dilakukan secara terus menerus dan disampaikan secara lengkap akan
dapat meningkatkan brand image hotel. Hal ini dapat dilihat dari penyampaian
iklan hotel, dimana iklan hotel diukur dengan: menarik perhatian, melibatkan
pemirsa, bisa disukai/dinikmati, relevan dan realistis, mudah dipahami dan
iklan memberi benefit. Adanya peningkatan masing-masing indikator akan dapat
meningkatkan brand image hotel Grand Dian.
2.
Brand image berpengaruh terhadap tingkat hunian
Pencitraan
hotel Grand Dian yang baik akan mempengaruhi perilaku konsumen untuk melakukan
pembelian jasa menginap di hotel Grand Dian.
3.
Harga berpengaruh terhadap tingkat hunian
Penetapan
harga dan penerapan kebijakan-kebijkan yang berkaitan dengan strategi pemasaran
khususnya penetapan harga, pemberian discount, serta cara pembayaran yang
mudah, maka konsumen akan merasa senang dan akan melakukan pembelian jasa
menginap di hotel Grand Dian lagi.
4.
Kualitas layanan berpengaruh terhadap Kepuasan
pelanggan
Peningkatan
kualitas layanan secara langsung mempengaruhi kepuasan pelanggan, hal ini
terlihat dari loyalitas pelanggan untuk selalu menginap di hotel Grand Dian dan
merekomendasikan ke orang lain untuk menginap di hotel Grand Dian.
5.
Kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap tingkat hunian
Apabila
kepuasan pelanggan terus di pertahankan dan ditingkatkan , maka konsumen akan
loyal dan terus menginap di hotel Grand Dian.
6.
Adanya pengaruh tidak langsung terhadap tingkat hunian
Dimana
iklan yang di terbitkan memberikan efek tidak langsung terhadap konsumen untuk
menginap di hotel Grand Dian, dan peningkatan kualitas layanan yang diberikan
mempengaruhi tidak langsung terhadap pelanggan untuk menginap kembali. Untuk
penelitian yang akan datang sebaiknya dilakukan pada obyek penelitian yang
berbeda, yaitu tidak hanya pada pelanggan hotel Grand Dian Brebes, melainkan
pada pelanggan perusahaan jasa lainya, serta pemilihan indikator hendaknya
lebih banyak dan bervariasi disesuaikan dengan kondisi yang ada pada obyek
penelitian yang bersangkutan.
BIBLIOGRAFI
Cooper, Donald R. (1995). dan Emory, C. William, Business Research
Methods, USA, Richard D. Irwin. Inc.
Hamdani, A., & Lupiyoadi, Rambat. (2006). Manajemen
pemasaran jasa. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Handayani, Tri, & Suciningtyas, Santi. (2018). Analisis
Faktor�Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Pada Dealer Comal Abadi Motor
Taman-Pemalang. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 3(9),
123�137.
Imam, Ghozali. (2005). Model Persamaan Struktural: Konsep dan
aplikasi dengan program AMOS Ver. 5.0. Badan Penerbit UNDIP, Semarang.
Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran (terjemahan).
Edisi Millenium, Jilid 1. PT. Prenhallindo. Jakarta.
Sulaksana, Uyung. (2003). Integrated marketing
communications: teks dan kasus. Pustaka Pelajar.
Sulastiyono, Agus. (1999). Manajemen penyelenggaraan hotel.
Alfabeta.
Tjiptono, Fandy, & Chandra, Gregorius. (2005). Service,
quality & satisfaction. Yogyakarta: Andi Offset.
Zeithaml, Valerie A., and Bitner, Mary Jo. (1996). Services
Marketing. New York: McGrawHill.