109
Syntax Idea: pISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol. 3, No. 1, Januari 2021
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP EFEKTIFITAS E-LEARNING
DI LABUAN BAJO SEBAGAI DESTINASI PARIWISATA SUPER PREMIUM
Gregorius Antariksa Berybe, Reynaldo Angga Siagian dan Richard Antonius
Rambung
Politeknik eL Bajo Commodus Nusa Tenggara Timur dan Universitas Trisakti Jakarta,
Indonesia
Email:gregberybe@poltekelbajo.ac.id,reynaldo25angga@gmail.com, dan
Abstract
The purpose of this study is to find out the impact of the Covid-19 pandemic on
the effectiveness of e-learning in reducing the spread of the Covid-19 virus in the
campus environment while maintaining the quality of the teaching and learning
process. The design of the research in this research is a descriptive quantitative
method. Data obtained by data collection techniques through questionnaires
given to Polytechnic students Elbajo Commodus with analysis of factors such as:
a) motivation; b) material or content; c) interaction; d) technology; e) internet
access and fees; and f) geography. The results showed that there are several
factors that affect the effectiveness of online learning where 79.6% of respondents
are not motivated by online learning systems. The lack of interaction between
students and lecturers during the online learning process was seen in 38% of
respondents who disagreed that the online learning process was effective due to
the vagueness of the material voice and virtual learning thus lowering the
respondent's understanding. Another factor, where 68.4% of respondents agreed
that unstable internet access and high cost made them not get an effective lerning
process. The cost itself is related to the livelihoods of parents of students whose
85% are farmers living in the countryside. Online learning during the Covid-19
pandemic affects the effectiveness of the teaching and learning process.
Keywords: effectiveness; e-learning; covid-19 pandemic
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pandemi Covid-19
terhadap efektivitas e-learning dalam menurunkan penyebaran virus Covid-19 di
lingkungan kampus dengan tetap menjaga kualitas proses belajar-mengajar.
Desain penelitian dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif. Data
diperoleh dengan teknik pengumpulan data melalui kuisioner yang diberikan
kepada mahasiswa Politeknik Elbajo Commodus dengan analisis faktor-faktor
seperti: a) motivasi; b) materi atau konten; c) interaksi; d) teknologi; e) akses dan
biaya internet; dan f) geografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi keefektifan pembelajaran online dimana
79,6% responden tidak termotivasi oleh sistem pembelajaran online. Kurangnya
interaksi antara mahasiswa dan dosen selama proses pembelajaran online terlihat
pada 38% responden yang tidak setuju bahwa proses pembelajaran online efektif
karena ketidakjelasan suara materi dan pembelajaran virtual sehingga menurunkan
Gregorius Antariksa Berybe, Reynaldo Angga Siagian dan Richard Antonius Rambung
110 Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021
pemahaman responden. Faktor lain, dimana 68,4% responden setuju bahwa akses
internet yang tidak stabil dan mahalnya biaya membuat mereka tidak
mendapatkan proses lerning yang efektif. Biaya itu sendiri terkait dengan mata
pencaharian orang tua siswa yang 85% nya adalah petani yang tinggal di
pedesaan. Pembelajaran online selama pandemi Covid-19 mempengaruhi
keefektifan proses belajar-mengajar.
Kata Kunci: efektivitas, e-learning, pandemi Covid-19
Pendahuluan
Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mengumumkan
status wabah Corona Virus Desease yang selanjutnya disingkat Covid-19 sebagai
bencana kesehatan yang menjadi permasalahan Internasional (WHO, 2020).
Sementara itu, terhitung Maret 2020, Covid-19 ditetapkan sebagai Bencana Nasional
Indonesia (Widyawati, 2020). Merebaknya Covid-19 secara global termasuk di
Indonesia mengakibatkan nyaris lumpuhnya berbagai sektor yang salah satunya adalah
sektor pendidikan. Adanya pandemi Covid-19 mengakibatkan sistem pembelajaran
tatap muka dikelas sangat beresiko terhadap pola penyebaran virus dilingkungan
sekolah maupun Perguruan Tinggi sampai lingkungan tempat tinggal pihak-pihak
terkait. Berdasarkan pertimbangan kesehatan pihak-pihak terkait dan sebagai upaya
pencegahan penyebaran Virus ini, maka Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan menerapkan berbagai kebijakan strategis sebagai langkah antisipasi
yang dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020, tanggal 24 Maret 2020 dimana salah satu
pasalnya berbunyi (Pasal 2) : tentang proses belajar dari rumah (Nasional, 2020).
Kebijakan ini diharapkan mengurangi penyebaran virus social distancing tetapi tetap
melakukan pembelajaran. Perkuliahan harus diselenggarakan dengan skenario yang
mampu mencegah berhubungan secara fisik antara mahasiswa dengan dosen maupun
mahasiswa dengan mahasiswa (Firman & Rahayu, 2020). Belajar dari rumah atau
learning from home merupakan metode pembelajaran tanpa tatap muka, dimana media
pembelajaran adalah live video online melalui aplikasi-aplikasi yang tersedia dan
digunakan secara online atau dalam jaringan (daring). (Slimi, 2020) menekankan pada
proses belajar dan pengajaran berdasarkan pemisahan instruktur dan peserta didik
dalam waktu dan tempat di bawah mediasi pengiriman teknologi dengan kemungkinan
interaksi tatap muka.
Pembelajaran online itu sendiri adalah bentuk pembelajaran jarak jauh, dimana
Sebagian besar proses belajar dan mengajar dilakukan melalui internet (Surjadinata,
2014). Keuntungan dari sistem pembelajaran online antara lain : efektivitasnya dalam
mendidik siswa, penggunaannya pembelajaran online sebagai pengembangan
profesional, efektivitas biaya untuk memerangi kenaikan biaya pendidikan, dan
kemungkinan menyediakan pendidikan kelas dunia kepada siapa pun yang memiliki
koneksi internet (Nguyen, 2015). Sistem pembelajaran online dimasa Pandemik
Covid-19 ini diyakini menjadi pilihan tepat, dimana aktivitas pembelajaran tetap
berlangsung dengan memperhatikan kondisi kesehatan pihak yang terlibat.
Dampak pandemi Covid-19 terhadap efektifitas E-Learning
Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021 111
Efektivitas pembelajaran online sangat dipengaruhi berbagai faktor. (Kira &
Saade, 2006) mengidentifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi pembelajaran
online antara lain : persepsi pelajar tentang proses pembelajaran online, hasil belajar
yang dirasakan, sikap, motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Variabel diatas
diperjelas oleh penelitian (Gamage, Fernando, & Perera, 2014) yang menggunakan 10
dimensi kualitas untuk mengukur efektivitas sistem pembelajaran online antara lain :
(1).Technology, (2).Pedagogy, (3).Motivation, (4).Usability, (5).Content/material, (6).
Support for Learners, (7). Assesment, (8). Future Directions, (9). Collaboration (10).
Interactivity.
Faktor-faktor tersebut diatas, bisa menjadi hambatan dalam proses pembelajaran
online, hambatan tersebut akan mungkin berakibat terhadap efektivitas pembelajaran.
Sebagai contoh adalah kesiapan teknologi dalam hal jaringan telekomunikasi internet
yang jarak jangkaunya masih terbatas atau belum sepenuhnya menjangkau daerah
terluar (pedalaman). Permasalahan terkait akses jaringan internet menjadi salah satu
temuan (Muilenburg & Berge, 2005) yang menemukan 8 hambatan yang dialami
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran online antara lain : 1) administrative
issues; 2) social interaction; 3) academic skills; 4) technical skills; 5) learner
motivation; 6) tim and support for studies; 7) cost and access to the internet; 8)
technical problem. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang paling
berpengaruh terhadap efektivitas sistem pembelajaran online.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan melakukan
wawancara sebagai studi awal. Sumber data primer didapat dari kuisioner yang
disebarkan kepada responden. Metode skala 4 point likert digunakan sebagai
instrumen kuesioner karena memiliki kelebihan dapat menjaring data penelitian lebih
akurat dikarenakan kategori jawaban Undeciden yang mempunyai arti ganda, atau bisa
diartikan responden belum dapat memutuskan atau memberi jawaban, tidak digunakan
di dalam kuesioner dikarenakan dapat menimbulkan (central tendency effect) yang
dapat menghilangkan banyak data penelitian sehingga mengurangi banyaknya
informasi yang dapat dijaring dari para responden (Hertanto, 2017).
Hasil dan Pembahasan
1. Data Demografi
Berdasarkan survey yang dilakukan, peneliti berhasil mengumpulkan data
dari 119 responden yang merupakan mahasiswa aktif Politeknik eLBajo
Commodus dan telah mengikuti perkuliahan secara daring (online) pada bulan
April hingga Desember 2020. Gambar 1 dan 2 berikut merupakan data jenis
kelamin dan usia responden.
Gregorius Antariksa Berybe, Reynaldo Angga Siagian dan Richard Antonius Rambung
112 Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021
Gambar 1. Jenis Kelamin Responden
Pada Gambar 1 dapat terlihat sebanyak 82 responden atau 69,5% adalah
mahasiswa perempuan, sedangkan total responden laki-laki adalah 36 orang atau
sebesar 30,5%.
Gambar 2. Usia Responden
Pada gambar 2 di atas Responden rata-rata berusia 19 tahun yaitu sebanyak
36 orang, lalu diikuti oleh responden berusia 20 tahun yaitu sebanyak 27 orang.
Gambar 3 berikut ini merupakan data responden berdasarkan program studi.
Gambar 3. Program Studi Responden
Responden dalam penelitian ini berasal dari program studi Pengelolaan
Perhotelan yaitu sebanyak 72%, diikuti oleh Akuntansi Perpajakan yaitu sebesar
16%. Sedangkan mahasiswa program studi Ekowisata, Pemasaran Internasional,
dan Perhotelan merupakan responden dengan jumlah terkecil yaitu masing-masing
5 orang atau 4%. Sebanyak 45% responden merupakan mahasiswa semester lima,
31% responden adalah mahasiswa semester satu, dan sisanya adalah mahasiswa
Dampak pandemi Covid-19 terhadap efektifitas E-Learning
Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021 113
semester 3 (23%). Gambar 4 berikut ini merupakan data pekerjaan orang tua
responden.
Gambar 4. Pekerjaan Orang Tua Responden
Gambar 4 menunjukkan orang tua responden paling banyak bekerja sebagai
petani yaitu 85% atau 100 responden, sedangkan lainnya bekerja sebagai pegawai
swasta, wiraswasta, PNS, ibu rumah tangga, guru, dan lain sebagainya.
2. Aspek Motivasi
Pada aspek motivasi, peneliti mencoba mengeksplorasi keinginan responden
mengikuti pembelajaran daring, di antaranya adalah mengenai pendapat
mahasiswa mengenai penyampaian materi, keinginan mengikuti pembelajran
online, semangat mahasiswa, dan apakah mahasiswa menyukai sistem
pembelajaran online.
Tabel 1. Aspek Motivasi
Frequency
Percent
Valid
Percent
Valid
Sangat Tidak
Setuju
187
39.6
39.6
Tidak Setuju
189
40.0
40.0
Setuju
69
14.6
14.6
Sangat Setuju
27
5.7
5.7
Total
472
100.0
100.0
Tabel 1 di atas menunjukkan data aspek motivasi secara keseluruhan. Dari
tabel tersebut, responden paling banyak memilih “tidak setuju” atau sebesar
40,0%, tidak jauh berbeda dengan jumlah responden yang menjawab “sangat tidak
setuju” yaitu 39,6%. Dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa respon rendah
atas aspek motivasi.
3. Aspek Materi atau Konten
Aspek materi atau konten mencoba menggali persepsi responden atas materi
yang diberikan oleh pengajar ketika pembelajaran daring. Aspek ini terdiri dari
empat pernyataan yaitu materi yang jelas terlihat dan terbaca, materi terdengar
jelas dan mudah dipahami, penambahan tugas, dan apakah perkuliahan online
dapat menggantikan perkuliahan tatap muka.
Gregorius Antariksa Berybe, Reynaldo Angga Siagian dan Richard Antonius Rambung
114 Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021
Tabel 2. Aspek Materi/Konten
Frequency
Percent
Valid
Percent
Valid
Sangat Tidak
Setuju
91
19.3
19.3
Tidak Setuju
168
35.6
35.7
Setuju
146
30.9
31.0
Sangat Setuju
66
14.0
14.0
Total
471
99.8
100.0
Missing
99
1
.2
Total
472
100.0
Secara keseluruhan, aspek materi dan konten menunjukkan respon yang
cukup beragam. Mayoritas menyatakan ketidaksetujuan pada aspek materi ajar
yang menunjukkan bahwa penyampaian materi efektif dilakukan ketika
pembelajaran daring dilakukan. Di sisi lain, sebanyak 30,9% setuju bahwa materi
sudah efektif diberikan.
4. Interaksi
Aspek ketiga yang dinilai pada penelitian ini adalah interaksi. Aspek ini
mencoba melihat apakah terjadi interaksi antara pengajar dan mahasiwa walaupun
pemberian materi dilakukan melalui secara daring. Terdapat empat pernyataan
yang ditanyakan dalam kuesioner yaitu bahasa komunikasi pengajar, suara
pengajar jelas, interaksi dosen dan mahasiswa lancar, serta pertanyaan dari
mahasiswa terdengar jelas dan dipahami oleh dosen.
Tabel 3. Aspek Interaksi
Frequency
Percent
Valid Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju
78
16.5
16.7
Tidak Setuju
182
38.6
39.0
Setuju
157
33.3
33.6
Sangat Setuju
50
10.6
10.7
Total
467
98.9
100.0
Missing
System
5
1.1
Total
472
100.0
Secara keseluruhan, pada aspek interaksi, responden berpendapat bahwa
interaksi belum berjalan secara efektif. Hal ini terlihat pada Tabel 3 yang
menunjukkan mayoritas responden memilih “tidak setuju” atau sebesar 38,6%.
Dengan demikin dapat disimpulkan bahwa pada aspek interaksi, proses
pembelajaran secara daring belum berlangsung secara efektif.
5. Aspek Teknologi
Aspek teknologi mencoba menggali persepsi responden mengenai perangkat
teknologi yang mereka gunakan, termasuk infrastruktur pendukung seperti akses
jaringan listrik, perangkat teknologi yang dimiliki oleh responden, dan
Dampak pandemi Covid-19 terhadap efektifitas E-Learning
Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021 115
kemudahan menjalankan atau mengoperasikan teknologi pendukung pembelajaran
online. Akses terhadap teknologi merupakan salah satu faktor kunci dari akses
pembelajaran secara daring.
Tabel 4. Aspek Teknologi
Frequency
Percent
Valid Percent
Valid
Sangat Tidak
Setuju
104
22.0
22.0
Tidak Setuju
125
26.5
26.5
Setuju
123
26.1
26.1
Sangat Setuju
120
25.4
25.4
Total
472
100.0
100.0
Median
3.00
Mode
2
Secara keseluruhan, data kuesioner tersebar cukup merata pada tiap skala
likert seperti yang terlihat pada Tabel 4 sehingga datanya tidak dapat disimpulkan
kecenderungannya. Kecenderungan dapat terlihat lebih jelas jika melihat secara
spesifik pada masing-masing pernyataan.
6. Biaya dan Akses Internet
Pada aspek biaya dan akses internet, peneliti mencoba mencari tahu lebih
dalam biaya internet yang dikeluarkan oleh responden selama proses belajar serta
akses responden terhadap internet. Aspek ini penting untuk melihat kendala
responden mengakses internet yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran
secara daring. Aspek biaya dan akses internet terdiri dari empat hal, yaitu,
ketersediaan jaringan internet, kemudahan mengakses jaringan internet dan stabil,
biaya internet yang terjangkau, serta persepsi responden mengenai beban biaya
internet.
Tabel 5. Aspek Biaya dan Akses Internet secara
Keseluruhan
Frequency
Percent
Valid
Percent
Valid
Sangat Tidak
Setuju
187
39.6
39.7
Tidak Setuju
136
28.8
28.9
Setuju
91
19.3
19.3
Sangat Setuju
57
12.1
12.1
Total
471
99.8
100.0
Missing
99
1
.2
Total
472
100.0
Tabel 5 menunjukkan bahwa mayoritas responden, atau sebanyak 39,6%,
memilih “sangat tidak setuju”, lalu diikuti oleh “tidak setuju” sebanyak 28,8%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden berpendapat bahwa akses
mereka terhadap internet, termasuk biaya, menghalangi mereka mendapatkan
Gregorius Antariksa Berybe, Reynaldo Angga Siagian dan Richard Antonius Rambung
116 Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021
pengajaran yang lebih berkualitas. Data ini juga menunjukkan pembelajaran
online yang belum efektif dari segi akses dan biaya internet
7. Geografi
Aspek terakhir yang dinilai untuk melihat efektivitas pembelajaran online
adalah aspek geografi. Aspek geografi mencoba memetakan efektivitas belajar
mengajar dengan melihat tempat tinggal responden, infrastruktur listrik dan
telekomunikasi, serta akses wifi/hotspot di tempat tinggal responden.
Tabel 6. Aspek Geografi
Frequenc
y
Percent
Valid
Percent
Valid
Sangat Tidak
Setuju
127
26.9
27.0
Tidak
Setuju
119
25.2
25.3
Setuju
159
33.7
33.8
Sangat
Setuju
65
13.8
13.8
Total
470
99.6
100.0
Missing
99
2
.4
Total
472
100.0
Tabel 7. Median dan Mode Data Keseluruhan
N
Valid
2823
Missing
9
Median
2.00
Mode
2
Tabel 8. Frekuensi Data Keseluruhan
Frequency
Percent
Valid
Percent
Valid
Sangat Tidak
Setuju
774
27.3
27.4
Tidak Setuju
919
32.5
32.6
Setuju
745
26.3
26.4
Sangat Setuju
385
13.6
13.6
Total
2823
99.7
100.0
Missing
99
9
.3
Total
2832
100.0
Secara keseluruhan mayoritas responden memilih “setuju” pada aspek
geografi yang secara tidak langsung menunjukkan bahwa secara geografi akses
pembelajaran online dimungkinkan. Namun, jika dijumlahkan responden yang
memilih “sangat tidak setuju” dan “tidak setuju”, terdapat kecenderungan yang
lebih banyak mengarah kepada kedua hal tersebut.
Dampak pandemi Covid-19 terhadap efektifitas E-Learning
Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021 117
Jika melihat data secara keseluruhan, median dan mode menunjukkan angka
yang sama yaitu 2 atau tidak setuju”. Tabel 9 juga menunjukkan hal yang sama
yaitu hampir sepertiga dari total responden memilih “tidak setuju” atau sebesar
32,5%. Angka ini diikuti oleh pilihan “sangat tidak setuju” sebanyak 27,3%.
Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa responden tidak setuju” proses
pembelajaran secara daring berlangsung secara efektif selama masa pandemik.
Faktor-faktor penentu efektivitas pembelajaran penelitian ini antara lain : (1).
Jaringan internet buruk serta biaya yang mahal, menjadi penghalang bagi
responden untuk mendapatkan pendidikan yang sama kualitasnya jika dilakukan
secara tatap muka. Penelitian (Surabaya, 2020) menemukan bahwa 40%
responden menyatakan adalah masalah jaringan dan kuota data. Faktor akses
internet dan biaya diikuti dengan terganggunya interaksi antar pengajar dan
pelajar. Suara yang tidak jelas serta tampilan layar dengan kualitas rendah
menjadi penghambat interaksi selama proses belajar mengajar. Hal ini sejalan
dengan penelitian (Alawamleh, Al-Twait, & Al-Saht, 2020) dimana interaksi
menjadi lebih sulit. kecepatan akses jaringan internet di Indonesia relatif lambat,
ketersediaan jaringan internet yang masih terbatas dan harga untuk mengakses
internet relatif mahal sehingga menjadi hambatan bagi pembelajaran e-learning
(Mustakim, 2020). Faktor-faktor diatas berdampak terhadap faktor motivasi
mahasiswa yang rendah terhadap proses pembelajaran online. Hal ini didukung
penelitian (Meeter, Den Hartogh, Bakker, De Vires, & Plak, 2020) bahwa
kurangnya interaksi sosial merupakan kategori terbesar dalam komentar siswa
terhadap faktor-faktor negatif yang mempengaruhi motivasi siswa.
Kesimpulan
Pembelajaran online dimasa pandemik Covid-19 harus tetap dilaksanakan setiap
instansi pendidikan walaupun menggunakan metode online. Proses pembelajaran tetap
mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah agar mengurangi tingkat penyebaran
covid-19 di lingkungan Perguruan Tinggi. Selama proses pembelajaran online, faktor-
faktor seperti motivasi belajar online, pemahaman terkait materi atau konten yang
diberikan, kurangnya interaksi antara dosen dan mahasiswa selama pembelajaran
online, beban biaya dan akses jaringan internet yang tidak stabil dikarenakan letak
geografi tepat tinggal mahasiswa berpengaruh terhadap pembelajaran online.
Mengingat belum tersedia vaksin yang dapat secara mudah diakses, pembelajaran
online merupakan satu-satunya cara agar proses belajar mengajar tetap berjalan
dengan kualitas proses belajar tetap menjadi perhatian utama.
Efektivitas pembelajaran online dimasa pandemik Covid-19 yang dipengaruhi
berbagai faktor menuntut keterlibatan berbagai sektor dalam proses pelaksanaannya.
Pihak provider jaringan telekomunikasi hendaknya memperhatikan biaya kuota
internet yang meningkat dikarenakan penggunaan jaringan internet sebagai sarana
pembelajaran. Jangkauan jaringan internet yang belum mencapai (atau kurang kuat)
diseluruh wilayah kabupaten Manggarai Barat bisa menjadi catatan dalam penguatan
atau penambahan jaringan internet bisa menjangkau pelosok desa.
Gregorius Antariksa Berybe, Reynaldo Angga Siagian dan Richard Antonius Rambung
118 Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021
Tenaga pengajar sendiri dituntut kreatif dan inovatif dalam penyampaian konten
materi pembelajaran serta metode pengajaran yang lebih interaktif dalam melibatkan
mahasiswa dimana mahasiswa tidak hanya menjadi pendengar dikarenakan terhalang
teknologi layar monitor dan handphone. Kondisi ini sangat mempengaruhi motivasi
belajar mahasiswa. Sesi diskusi hendaklah diperbanyak untuk meminimalisir
kejenuhan proses belajar. Penerapan sistem shifting tatap muka dengan jumlah
terbatas dan mengikuti protokoler kesehatan bisa menjadi pilihan untuk menekan
tingkat kejenuhan mahasiswa. Mahasiswa ataupun siswa yang akan mengikuti tatap
muka terbatas tersebut agar bisa mendapatkan kesempatan rapid test bebas biaya
seperti penumpang pesawat yang diwajibkan. Dampak Covid-19 terasa pada
berkurangnya sumber pemasukan dari orang tua mahasiswa. Kebijakan pengurangan
biaya kuliah adalah bentuk kepedulian instansi pendidikan dalam mendukung tetap
berjalannya proses pembelajaran di masa pandemik.
Dukungan dan keterlibatan semua pihak akan sangat berpengaruh terhadap
sistem pembelajaran online sehingga kualitas pembelajaran selama masa pandemik
hendaklah tidak terlalu jauh berbeda dengan sistem pembelajaran tatap muka. Data ini
dapat menjadi bahan evaluasi pengajaran yang harus beradaptasi dengan situasi
pandemi dunia. Mengingat belum tersedia vaksin yang dapat secara mudah diakses,
pembelajaran online merupakan satu-satunya cara agar proses belajar mengajar tetap
terjadi. Namun, kualitas proses belajar juga harus diutamakan.
BIBLIOGRAFI
Alawamleh, Mohammad, Al-Twait, Lana Mohannad, & Al-Saht, Gharam Raafat.
(2020). The effect of online learning on communication between instructors and
students during Covid-19 pandemic. Asian Education and Development Studies,
(August)
Firman, Firman, & Rahayu, Sari. (2020). Pembelajaran online di Tengah pandemi
Covid-19. Indonesian Journal of Educational Science (IJES), 2(2), 8189.
Gamage, Dilrukshi, Fernando, Shantha, & Perera, Indika. (2014). Factors affecting to
effective eLearning : Learners Perspective. Scientific Research Journal (SCIRJ),
II(V), 4248. Retrieved from http://www.scirj.org/papers-0514/scirj-
P0514139.pdf
Hertanto, Eko. (2017). Perbedaan skala Likert lima skala dengan. metodologi
penelitian, 2., (September), 23. Retrieved from https://www.academia.edu
Kira, Dennis, & Saade, Raafat. (2006). Factors affecting online learning. IADIS
International Conference on Cognition and Exploratory Learning in Digital Age,
CELDA 2006, (Celda), 277282.
Meeter, M., Den Hartogh, C. F., Bakker, T., De Vires, R. E., & Plak, S. (2020).
College students motivation and study results after COVID-19 stay-at- home
orders. Vrije Universiteit Amsterdam, (October).
Dampak pandemi Covid-19 terhadap efektifitas E-Learning
Syntax Idea, Vol. 3, No 1, Januari 2021 119
Muilenburg, Lin Y., & Berge, Zane L. (2005). Students Barriers to Online Learning: A
factor analytic study. Distance Education, 26(1), 2948.
Mustakim. (2020). Efektivitas Pembelajaran Daring menggunakan media online
selama pandemi covid-19 pada mata pelajaran matematika the effectiveness of e-
learning using online media during the covid-19 pandemic in mathematics. Al
Asma: Journal of Islamic Education, 2(1), 112.
Algiovan, N., & Roza, A. S. (2020). English Teaching Materials During Global
Pandemic: A Survey On Online Learning At Vocational Schools In Lampung.
Getsempena English Education Journal, 7(2), 307-316.
Nguyen, Tuan. (2015). The Effectiveness of Online Learning: Beyond No Significant
Difference and Future Horizons. Merlot Journal of Online Learning and
Teaching, 11(2), 309319.
Slimi, Zouhaier. (2020). Online learning and teaching during Covid-19: A case study
from Oman. International Journal of Information Technology and Language
Studies, (October).
Surabaya, Ampel. (2020). Indonesian Journal of Science Learning. 1(1), 3236.
Surjadinata, William. (2014). Ekspektasi kinerja pembelajaran online di Perguruan
Tinggi Jakarta. Jurnal Ultima InfoSys, 5(1), 3340.
WHO. (2020). Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Who, 1
10.
Widyawati. (2020). Status wabah Corona di Indonesia ditetapkan sebagai bencana
nasional. Sehat Negeriku! Sehatlah Bangsaku Kemenkes, 2124. Retrieved from
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20200315/3633379/status
wabah-corona-indonesia-ditetapkan-bencana-nasional/