Syntax Idea : p�ISSN: 2684-6853� e-ISSN : 2684-883X Vol. 1, No. 7 November
2019
��������������������������������������
PENGARUH
KUALITAS PELAYANAN (SERVICE QUALITY) TERHADAP KEPUASAN NASABAH (CUSTOMER
SATISFACTION) PADA BANK MUAMALAT KCP SUMBER-CIREBON
Aen Fariah dan
Rahmawati
Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon (IAI BBC) CV. Syntax Corporation Indonesia
Email: [email protected] dan
[email protected]
Abstrak
Tujuan dari penelitiaan ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan (reliability, responsiveness, assurance, emphaty, tangibels)
secara parsial, simultan dan seberapa kuat pengaruh kualitas pelayanan terhadap
kepuasan nasabah Bank Muamalat KCP Sumber-Cirebon. Penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif yang penelitiannya berdasarkan pada data
yang dapat dihitung untuk menghasilkan suatu penafsiran. Sampel dalam
penelitian ini adalah sebanyak 100 responden, pengujiannya menggunakan uji
instrumen, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji T, uji F dan uji R2..
Hasil uji instrumen validitas menunjukan rhitung > rkritis
artinya valid dan reliabitas berada diatas 0,05 artinya reliabel. Hasil uji
normalitas menggunakan grafik P-Plot
menunjukkan berdistribusi normal dan hasil uji heteroskedastisitas data
disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil penelitian analisis regresi
berganda yaitu, Y = 35,585 + -2,056 X1 +
3,613 X2 + -1,774 X3 + 2,791 X4 + -,338 X5.
Untuk uji T dari reability
(0,02), responsiveness (0,00),
empathy (0,00) atau thitung
< ttabel, sehingga Ha diterima, kemudian assurance (0,21) dan tangibels
(0,139) atau nilai thitung > ttabel sehingga Ho
ditolak. Hasil� uji F menunjukan kualitas
pelayanan secara simultan berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah, dimana
nilai Pvalue 0,000 < 0,05. Koefisien determinasi (R2) menunjukan besarnya
pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah sebesar 0,689 atau 68,9%,
sedangkan sisanya 31,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Berdasarkan
pengujian secara simultan, hasil penelitian membuktikan bahwa semua variabel
independen dari kualitas pelayanan secara simultan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen yaitu kepuasan nasabah. Pengaruh kualitas
secara parsial membuktikan bahwa reability,
responsiveness, empathy dapat diterima sedangkan
assurance dan tangibels ditolak.
Secara simultan semua variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan.
Dan uji R2 berpengaruh terhadap variabel dependen.
Kata kunci : Kualitas
Pelayanan, Kepuasan Nasabah
Pendahuluan
Bank syariah di tanah air mendapat
pijakan kukuh setelah adanya deregulasi sektor perbankan pada tahun
1983. Hal ini karena sejak saat itu diberikan keleluasaan penentuan tingkat
suku bunga, termasuk nol persen (atau peniadaan bunga sekaligus). Akan tetapi,
kesempatan ini belum dimanfaatkan karena tidak diperkenankan untuk membuka
kantor baru. Hal ini berlangsung sampai tahun 1988 setelah pemerintah
mengeluarkan Pakto 1988 yang memperkenankan keluarnya bank-bank baru (Umam, 2013).
Di Indonesia, pelopor perbank
syariah adalah Bank Muamalat Indonesia. Berdiri pada tanggal 1 Nopember 1991
atau 24 Rabius Tsani 1412 H, bank ini diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia
(MUI) dan pemerintah Indonesia serta dukungan dari Ikatan Cendikiawan Muslim
Indonesia (ICMI) dan beberapa pengasuh muslim (Umam, 2013). Bank Muamalat
memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Pendirian
Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen
pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta
pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian
tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa
Barat yang turut menanam modal senilai Rp 106 miliar. Pada tanggal 27 Oktober
1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muamalat berhasil menyandang
predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi
Perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan
beragan jasa maupun produk yang terus dikembangkan.
Kualitas memiliki hubungan yang
erat dengan kepuasan nasabah. Kepuasan nasabah, diukur dengan seberapa besar
harapan nasabah mengenai produk dan pelayanan yang sesuai dengan kinerja produk
dan pelayanan yang aktual (Andriani, 2016). Kualitas
memberikan suatu dorongan kepada nasabah untuk menjalin ikatan yang kuat dengan
perusahaan. Parasuman mendefinisikan kualitas jasa sebagai tingkat keunggulan
yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi
keinginan pelanggan (Etta Mamang Sangaji,
2013).
Kualitas pelayanan merupakan ciri dan sifat dari pelayanan yang berpengaruh
pada kemampuan karyawan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan oleh
pelanggan atau yang tersirat dalam diri pelanggan. Kualitas merupakan kunci
menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan dan ini merupakan pekerjaan setiap
orang (karyawan) (Hasan, 2010).
Cinta positif dimata nasabah menjadi faktor kunci bagi keberhasilan suatu bank,
dan pelayananlah yang menciptakan benih-benih cinta positif tersebut.
Upaya peningkatan kualitas
pelayanan oleh Bank Muamalat KCP Sumber-Cirebon bersifat inovatif dan
berorientasi pada kepuasan nasabah. Namun masih muncul pertanyaan, apakah hal
tersebut telah benar�benar dapat memberikan kepuasan bagi nasabah Bank Muamalat
KCP Sumber-Cirebon
bila dilihat dari lima dimensi pelayanan yaitu kehandalan (reliability),
daya tangkap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty)
dan bukti fisik (tangibels). Bank Muamalat KCP Sumber-Cirebon perlu mengidentifikasi
apakah� pelayanan yang selama ini
diberikan telah sesuai dengan harapan nasabah. Hal ini sebagai bukti perhatian
Bank Muamalat KCP Sumber-Cirebon
terhadap kepuasan nasabahnya. Apabila harapan nasabah lebih besar dari tingkat
layanan yang diterima, maka nasabah tidak puas.
Sebaliknya apabila harapan nasabah
sama atau lebih kecil dari� tingkat
layanan yang diterima, maka nasabah akan puas. Lima dimensi pelayanan tersebut,
manakah yang paling dominan mempengaruhi kepuasan nasabah Bank� Muamalat KCP Sumber-Cirebon. Hal inilah yang mendorong
penulis untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang kepuasan nasabah setelah
survei langsung ke kantor Bank Muamalat KCP Sumber-Cirebon, dengan ini bisa diketahui
dimensi pelayanan manakah yang paling dominan memberikan kepuasan bagi nasabah.
Penelitian ini diharapkan Bank Muamalat KCP Sumber-Cirebon lebih meningkatkan lagi pelayanan yang belum dominan
mempengaruhi kepuasan nasabah dan mempertahankan pelayanan yang dominan
mempengaruhi kepuasan nasabah tentunya dengan tetap berlandaskan pada syaria'ah
Islam, sehingga Bank Muamalat KCP Sumber-Cirebon dapat� meningkatkan market share dan tetap
eksis dikancah persaingan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan
judul �Pengaruh Kualitas Pelayanan (Service Quality) Terhadap Kepuasan
Nasabah (Customer Satisfaction) Pada Bank Muamalat KCP Sember-Cirebon�.
Metodologi
Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian
yang lebih berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan suatu
penafsiran (Etta Mamang Sangaji,
2013).
Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan metode kuantitatif yaitu penelitian survei yang dapat dilakukan
melalui pengisian kuesioner (Sulistyastuti, 2017).
Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan
pertanyaan lisan dan tertulis. Metode ini memerlukan kontak atau hubungan
antara peneliti dengan subyek (responden) peneliti agar diperoleh data yang
diperlukan. Pengumpulan yang menggunakan metode ini dapat dirancang untuk
menjelaskan sebab-akibat atau mengungkapkan ide-ide (Etta Mamang Sangaji,
2013).
Hasil dan Pembahasan
A. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji
Validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya,
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2013)
Caranya
dengan menentukan nilai rkritis yaitu dengan membandingkan dengan rtabel.
Dimana penentuannya didasarkan kepada jumlah responden (N) dan taraf
kesalahan penelitian (5% atau 1%)(Adi., 2013).
Tabel
1
Hasil
Uji Validitas (Independen)
Variabel |
Butir |
Nilai R Hitung |
Taraf
Kesalahan 5% |
Status |
X1 Kehandalan
(Reliability) |
1. |
0,897 |
0,195 |
Valid |
2. |
0,921 |
0,195 |
Valid |
|
3. |
0,936 |
0,195 |
Valid |
|
X2 Daya Tangkap
(Responseveness) |
1. |
0,873 |
0,195 |
Valid |
2. |
0,903 |
0,195 |
Valid |
|
3. |
0,875 |
0,195 |
Valid |
|
X3 Jaminan (Assurance) |
1. |
0.840 |
0,195 |
Valid |
2. |
0,847 |
0,195 |
Valid |
|
3. |
0,856 |
0,195 |
Valid |
|
X4 Empati (Emphaty) |
1. |
0,959 |
0,195 |
Valid |
2. |
0,905 |
0,195 |
Valid |
|
3. |
0,779 |
0,195 |
Valid |
|
X5 Bukti
Fisik (Tangibels) |
1. |
0,839 |
0,195 |
Valid |
2. |
0,892 |
0,195 |
Valid |
|
3. |
0,850 |
0,195 |
Valid |
Sumber : data primer
yang sudah diolah menggunakan SPSS 22.
Berdasarkan tabel 1 di
atas, uji validitas untuk butir-butir variabel independen dapat diketahui bahwa
keseluruhan dari 16 butir yang diuji menunjukkan hasil yang valid (sah).
Sedangkan butir-butir yang gugur untuk masing-masing variabel tidak ada.
Tabel
2
Hasil
Uji Validitas (Dependen)
Variabel |
Butir |
Nilai R Hitung |
Taraf
Kesalahan 5% |
Status |
Y Kepuasan
Nasabah |
1.
|
0,564 |
0,195 |
Valid |
2.
|
0,683 |
0,195 |
Valid |
|
3.
|
0,691 |
0,195 |
Valid |
|
4.
|
0,690 |
0,195 |
Valid |
|
5.
|
0,684 |
0,195 |
Valid |
|
6.
|
0,739 |
0,195 |
Valid |
|
7.
|
0,685 |
0,195 |
Valid |
|
8.
|
0,708 |
0,195 |
Valid |
|
9.
|
0,688 |
0,195 |
Valid |
|
10.
|
0,877 |
0,195 |
Valid |
|
11.
|
0,710 |
0,195 |
Valid |
|
12.
|
0,526 |
0,195 |
Valid |
|
13.
|
0656 |
0,195 |
Valid |
|
14.
|
0,636 |
0,195 |
Valid |
|
15.
|
0,630 |
0,195 |
Valid |
|
16.
|
0,348 |
0,195 |
Valid |
Sumber : data primer
yang sudah diolah menggunakan SPSS 22.
Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa untuk
butir-butir variabel dependen yang diuji menunjukkan hasil yang valid (sah).
Dengan demikian penelitian dapat dilanjutkan kepada analisis reliabilitas.
2. Hasil
Uji Reliabilitas
Uji reabilitas
digunakan untuk mengetahui tingkat konsisten, keajekan atau kepercayaan atas
hasil jawaban responden terhadap
instrumen yang diberikan. Setelah dilakukan uji validitas selanjutkan instrumen
diuji tingkat reabilitasnya. Uji reabilitas dalam penelitian ini menggunakan
rumus Cronbach�s Alpha
(Adi.,
2013). Uji reabilitas menggunakan teknik cronbach�salpha
�dan rtabel dengan taraf
signifikan 5%. Suatu data dikatakan reliabel bisa dilihat dari rtabel yang
menggunakan significant 5%.
a. Kualitas
Pelayanan
Tabel 3
Nilai Cronbach�s
AlphaKehandalan (Reliability)
Reliability Statistics |
|
Cronbach's Alpha |
N of Items |
,904 |
3 |
Dari tabel 3 dapat disimpulkan bahwa data
reliabel (andal) karena nilai alpha> rtabel = reliabel
atau 0,904> 0,195 = reliabel.
Tabel 4
Nilai Cronbach�s
Alpha Daya Tangkap (Responsiveness)
Reliability
Statistics |
|
Cronbach's
Alpha |
N
of Items |
,859 |
3 |
Dari tabel 4 dapat disimpulkan bahwa data
reliabel (andal) karena nilai alpha> rtabel = reliabel
atau 0,859> 0,195 = reliabel.
Tabel 5
Nilai Cronbach�s
Alpha Jaminan (Assurance)
Reliability
Statistics |
|
Cronbach's
Alpha |
N
of Items |
,802 |
3 |
Dari tabel 5 dapat disimpulkan bahwa data
reliabel (andal) karena nilai alpha> rtabel = reliabel
atau 0,802> 0,195 = reliabel.
Tabel 6
Nilai Cronbach�s
Alpha Empati (Emphaty)
Reliability
Statistics |
|
Cronbach's
Alpha |
N
of Items |
,868 |
3 |
Dari tabel 7 dapat disimpulkan bahwa data
reliabel (andal) karena nilai alpha> rtabel = reliabel
atau 0,868> 0,195 = reliabel.
Tabel 7
Nilai Cronbach�s
Alpha Bukti Fisik (Tangibels)
Reliability Statistics |
|
Cronbach's Alpha |
N of Items |
,822 |
3 |
Dari tabel 7 dapat disimpulkan bahwa data
reliabel (andal) karena nilai alpha> rtabel = reliabel
atau 0,822 > 0,195 = reliabel.
b. Kepuasan
Nasabah
Tabel
8
Nilai
Cronbach�s AlphaKepuasan Nasabah
Reliability
Statistics |
|
Cronbach's
Alpha |
N
of Items |
,910 |
16 |
Hasil uji reliabilitas variabel
dependen dalam tabel 17 menunjukkan bahwa nilai cronbach�salpha dinyatakan
reliabel (andal) karena lebih besar dari rtabel dengan nilai
signifikan alpha> rtabel = reliabel atau 0,910> 0,195 =
reliabel.
Dari hasil analisis
validitas dan reliabilitas tersebut di atas, secara keseluruhan butir-butir
pertanyaan dari tiap variabel dapat digunakan dan dapat didistribusikan kepada
seluruh responden (100orang), karena tiap-tiap butir menunjukkan hasil yang
valid dan reliabel.
B. Uji Asumsi Klasik
1. Uji
Normalitas
Pengujian normalitas
dilakukan terhadap residual regresi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
grafik P-P Plot. Data yang normal adalah data yang membentuk titik-titik yang
menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hasil analisis regresi linear dengan
grafik normal P-P Plot terhadap residual error model regresi diperoleh sudah
menunjukan adanya pola grafik yang normal, yaitu adanya sebaran titik yang
berada tidak� jauh� dari garis diagonal. Seperti terlihat pada
gambar sebagai berikut :
Grafik 1
Pada
Grafik 1 menunjukan� hasil� pengujian�
tersebut� bahwa� titik-titik berada tidak jauh dari garis
diagonal. Hal ini berarti bahwa model regresi tersebut sudah berdistribusi
normal.
2. Uji
Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali, 2001,
Uji ini dilakukan untuk menganalisis apakah dalam model regresi terdapat
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Kita dapat
melihatnya dari grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel
dependen dengan residualnya. Dasar membentuk pola tertentu atau teratur maka
mengidentifikasi telah terjadi heterokedastisitas. Sebaliknya apabila
titik-titik yang ada menyebar diatas dan dibawah angka 0 sumbu Y, maka tidak
terjadi heterokedastisitas.
Grafik 2
Dari
grafik 2 Scatterplot di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar dan
tidak membentuk pola tertentu yang jelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi heterokedastisitas.
C. Pengujian Hipotesis
1. Analisis
Regresi Berganda
Regresi berganda merupakan teknik
statistika yang dapat digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel
dependen dan variabel independen. Tujuan dari analisis regresi berganda adalah
untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen, sehingga dapat memuat prediksi yang tepat (Pramesti, 2016).
Berdasarkan data
penelitian yang dikumpulkan baik untuk variabel terikat (Y) maupun variabel
bebas (X1,X2,X3,X4,X5) yang diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS
versi 22, maka diperoleh hasil perhitungan regresi linear berganda sebagai
berikut :
Tabel
9
Analisis
Regresi Berganda
|
Coefficientsa |
|||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
�(Constant) |
35,585 |
4,038 |
|
8,813 |
,000 |
reliability |
-2,056 |
,629 |
-,584 |
-3,268 |
,002 |
|
responsiveness |
3,613 |
,799 |
1,044 |
4,521 |
,000 |
|
assurance |
-1,774 |
,753 |
-,456 |
-2,357 |
,021 |
|
emphaty |
2,791 |
,467 |
,796 |
5,971 |
,000 |
|
tangibels |
-,338 |
,227 |
-,090 |
-1,491 |
,139 |
|
|
a. Dependent Variable:
kepuasan_nasabah |
Dari data di atas dapat
diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :
Y
= 35,585 + -2,056 X1 + 3,613 X2
+ -1,774 X3 + 2,791 X4 + -,338 X5
Dimana :
35,585 : Variabel independen
yaitu kualitas pelayanan yang terdiri dari empathy, responsiveness
mempunyai hubungan positif dengan peningkatan kepuasan nasabah dan untuk
variabel reability, assurance dan tangible mempunyai hubungan
negatif. Nilai konstanta kepuasan pelanggan sebesar 35,585 menunjukkan bahwa
semakin meningkatnya kualitas pelayanan jasa yang diberikan akan
berpengaruhterhadap kepuasan nasabah yang dirasakan oleh nasabah.
-2,056 : Variabel reability
berpengaruh negatif terhadap kepuasan nasabah artinya, jika assurance,
tangible, empathy, responsiveness dianggap tetap, dan masih
rendahnya rasa kualitas� reability
yang diberikan olehBank Muamalat KCP Sumber-Cirebon,� maka akan semakin menurun kepuasan nasabah.
3,613�� : Variabel responsiveness
berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah artinya, jika tangible,
reliability, assurance, empathy dianggap tetap, dan semakin tinggi rasa
kualitas responsiveness yang�
diberikan� Bank Muamalat KCP
Sumber-Cirebon, maka akan semakin tinggi pula rasa kepuasan nasabah.
-1,774 : Variabel assurance
Berpengaruh negatif terhadap kepuasan nasabah artinya, jika empathy,
tangible, reability, responsiveness dianggap tetap, dan masih rendahnya
rasa kualitas assurance yang diberikan olehBank Muamalat KCP Sumber-Cirebon,� maka akan semakin menurun kepuasan nasabah.
2,791�� : Variabel empathy
berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah artinya, jika tangible,
reliability, assurance, responsiveness dianggap tetap, dan semakin tinggi
rasa kualitas empathy yang diberikan Bank Muamalat KCP Sumber-Cirebon,
maka akan semakin tinggi pula rasa kepuasan nasabah.
-0,338 : Variabel tangibles
Berpengaruh negatif terhadap kepuasan nasabah artinya, jika empathy,
empathy, reability,responsiveness dianggap tetap, dan masih rendahnya rasa
kualitas tangibles yang diberikan oleh Bank Muamalat KCP Sumber-Cirebon,� maka akan semakin menurun kepuasan nasabah.
Dari uraian model regresi
berganda di atas menunjukkan bahwa responsiveness dan empathy
memiliki nilai positif yang artinya terjadi tingkat kepuasan nasabah. Sementara
reability, assurance,
tangibles memiliki
nilai negatif yang artinya terjadipenurunan kepuasan nasabah.
2. Uji
Parsial T
Uji
terhadap nilai statistik t merupakan uji signifikansi parameter individual.
Nilai statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependennya (Sulistyastuti, 2017).
Uji t dilakukan dengan membandingkan antara thitung dan ttabel
pada tingkat signifikansi 5%.Jika nilai thitung lebih besar
dibandingkan ttabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut memiliki
pengaruh yang signifikan atau sebaliknya.
Keputusan
dalam uji t:
� Jika
thitung > ttabel maka ada pengaruh kualitas pelayanan
(X) terhadap kepuasan pelanggan (Y) atau Ha = terdapat pengaruh kualitas
pelayanan (X) terhadap kepuasan nasabah (Y).
� Jika
thitung < ttabel maka tidak ada pengaruh kualitas
pelayanan (Y) terhadap kepuasan nasabah (X) atau Ho = tidak terdapat pengaruh
kualitas pelayanan (X) terhadap kepuasan nasabah (Y).
Tabel
10
Uji
Parsial (T)
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
35,585 |
4,038 |
|
8,813 |
,000 |
reliability |
-2,056 |
,629 |
-,584 |
-3,268 |
,002 |
|
responsiveness |
3,613 |
,799 |
1,044 |
4,521 |
,000 |
|
assurance |
-1,774 |
,753 |
-,456 |
-2,357 |
,021 |
|
emphaty |
2,791 |
,467 |
,796 |
5,971 |
,000 |
|
tangibels |
-,338 |
,227 |
-,090 |
-1,491 |
,139 |
|
a.
Dependent Variable: kepuasan_nasabah |
�������
Dari
tabel 10 hasil
uji parsial (t) terlihat bahwa :
1.
Variabel reliability
memiliki nilai probabilitas (Sig) sebesar 0,002 < 0,05. Dengan demikian Ho ditolak
dan Ha diterima atau pengaruh kualitas pelayanan (reliability) terhadap
kepuasan nasabah pada Bank Mualamat KCP Sumber-Cirebon adalah signifikan.
2.
Variabel responsiveness
memiliki nilai probabilitas (Sig) sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian Ho
ditolak dan Ha diterima atau pengaruh kualitas pelayanan (responsiveness)
terhadap kepuasan nasabah pada Bank Mualamat KCP Sumber-Cirebon adalah signifikan.
3.
Variabel assurance
memiliki nilai probabilitas (Sig) sebesar 0,021 > 0,05. Dengan demikian Ho
diterima dan Ha ditolak atau pengaruh kualitas pelayanan (assurance)
terhadap kepuasan nasabah pada Bank Mualamat KCP Sumber-Cirebon adalah tidak signifikan.
4.
Variabel emphaty
memiliki nilai probabilitas (Sig) sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian Ho
ditolak dan Ha diterima atau pengaruh kualitas pelayanan (emphaty)
terhadap kepuasan nasabah pada Bank Mualamat KCP Sumber-Cirebon adalah signifikan.
5.
Variabel tangibels
memiliki nilai probabilitas (Sig) sebesar 0,139 > 0,05. Dengan demikian Ho
diterima dan Ha ditolak atau pengaruh kualitas pelayanan (tangibels)
terhadap kepuasan nasabah pada Bank Mualamat KCP Sumber-Cirebon adalah tidak signifikan.
Dapat disimpulkan bahwa uji t dari reability,
responsiveness, empathy diperoleh nilai sig. < dari 0,05 atau
thitung< ttabel, sehingga hipotesis yang menyatakan
bahwa berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah secara parsial diterima,
kemudian untuk assurance dan tangibels diperoleh nilai sig. >
0,05 atau thitung> ttabel sehingga hipotesis yang
menyatakan bahwa berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah secara
parsial ditolak.
3. Nilai
Statistik F
Nilai
statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam
persamaan/model regresi secara bersamaan berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Ketentuan penerimaan hipotesis yaitu
:
Ha ditolak bila sig. > 0,05 atau
t hitung < t tabel
Ha diterima bila sig. ≤� 0,05 atau t hitung > t tabel
Tabel
11
Nilai
Statistik F
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum
of Squares |
df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
4882,394 |
5 |
976,479 |
41,620 |
,000b |
Residual |
2205,396 |
94 |
23,462 |
|
|
|
Total |
7087,790 |
99 |
|
|
|
|
a.
���Dependent Variable:
kepuasan_naabah |
||||||
b. Predictors: (Constant), tangibels,
responsiveness, emphaty, reliability, ���assurance |
D
Dari
tabel 11
diperoleh nilai Fhitung sebesar 41,620 dan niali sig. 0,000.
Kemudian mencari Ftabel dan membandingkannya dengan Fhitung
dengan menggunakan batas signifikan 0,05 dan Ftabel 2,31. Dapat
dilihat bahwa Fhitung> Ftabel yaitu 41,620 > 2,31
yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian maka hipotesis uji F
kualitas pelayanan secara bersama-sama berpengaruh secara positif dan dapat
diterima atau terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah pada
Bank Muamalat KCP Sumber-Cirebon.
4. Koefesien
Determinasi (R2)
Koefesien determinasi
sebenarnya mengukur besarnya presentase pengaruh semua variabel independen dalam
model regresi terhadap variabel dependennya. Apabila nilai koefesien
determinasi dalam model regresi semakin kecil (mendekati nol) berarti semakin
kecil semua variabel independen terhadap variabel dependennya. Atau dengan kata
lain, nilai R2 yang kecil berarti kemampuan semua variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Sebaliknya,
apabila R2 semakin mendekati 100% berarti semua variabel independen
dalam model memberikan hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi
variabel dependennya atau semakin besar pengaruh semua variabel independen
terhadap variabel dependen (Sulistyastuti, 2017).
Nilai R yang diperioleh akan dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel
12
Nilai
Koefesien Determinasi (R2)
Model Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
,830a |
,689 |
,672 |
4,844 |
a. Predictors:
(Constant), tangibels, responsiveness, emphaty, reliability, assurance |
Dari tabel 12 menunjukan Hasil Regresi linier
Berganda Model summary nilai koefisien determinasi R yang menunjukan
tingkat� hubungan antara variabel
bebas� terhadap variabel� terikat�
yaitu� 0,830 atau mendekati 1
artinya terdapat hubungan yang kuat. Dan R square atau Determinasi R2
menunjukkan besarnya kontribusi sebesar 0,689 atau 68,9% dari kualitas
pelayanan terhadap kepuasan nasabah. Nilai ini mengandung arti bahwa pengaruh
kualitas pelayanan (X) terhadap kepuasan nasabah (Y) sebesar 68,9% atau berarti
kepuasan nasabah dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu kualitas pelayanan yang
terdiri dari kehandalan (reliability), daya tangkap (responsiveness),
jaminan (assurance), empati (empathy) dan bukti fisik (tangibles)
sedangkan sisanya 31,1% kepuasan nasabah dipengaruhi oleh faktor-faktor
variabel lain yang tidak diteliti.
Berikut beberapa pembahasan yang dapat diambil:
1.
Pengaruh
Kualitas Pelayanan (Reliability, Responsiviness, Assurance,
Emphaty, Tangibles) Secara Parsial Terhadap Kepuasan nasabah.
Hasil temuan dari penelitian ini
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan di Bank Muamalat KCP Sumber-Cirebon dilaksanakan dengan baik
dan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kepuasan nasabah. Dimana responsiveness
memiliki pengaruh terbesar dengan nilai thitung = 3,613 dan kemudian empathy memiliki pengaruh sebesar
thitung = 2,791. Kemudian untuk
yang tidak memiliki pengaruh yaitu variabel reliability dengan nilai thitung
= -2,056, assurance dengan nilai thitung
= -1,774, dan tangibles dengan nilai thitung
= -0,338. Untuk uji t darireability(0,02),
responsiveness (0,00), empathy (0,00) atau nilai sig. < dari
0,05 atau thitung< ttabel, sehingga hipotesis yang
menyatakan bahwa berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah secara
parsial diterima, kemudian untuk assurance (0,21) dan tangibels
(0,139) atau nilai sig. > 0,05 atau thitung> ttabel sehingga
hipotesis yang menyatakan bahwa berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
nasabah secara parsial ditolak.
2.
Pengaruh
Kualitas Pelayanan (Reliability, Responsiviness, Assurance,
Emphaty, Tangibles) Secara Simultan Terhadap Kepuasan nasabah.
Dari hasil analisa diketahui bahwa
pengaruh pererapan kualitas pelayanan (tangible, reability, responsiveness,
assurance, emphaty) berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan nasabah
sebesar 41,620, hal ini lebih diperjelas bahwa variabel kualitas pelayanan
tersebut memiliki tingkat hubungan sebesar0,830 terhadap� kepuasan nasabah. Dari tingkat hubungan
tersebut di dapat bahwa kualitas pelayanan memiliki kontribusi terhadap
kepuasan nasabah sebesar 0,689 atau 68,9% sementara sisanya� 0,311 atau 31,1% kepuasan nasabah dipengaruhi
oleh faktor-faktor variabel lain yang tidak diteliti. Hal itu dapat dimaklumi
karena kepuasan nasabah tidak hanya ditentukan oleh faktor kualitas� pelayanan saja dalam hal yakni (tangible,
reability, responsiveness, assurance, emphaty) saja, karena faktor-faktor
lain juga sangat mungkin ikut berpengaruh terhadap kepuasan nasabah, misalnya
kualitas produk, price, promotion dan lain-lain, sehingga
dapat disimpulkan bahwa pengaruh kualitas pelayanan (tangible, reability,
responsiveness, assurance, emphaty) secara keseluruhan terhadap
kepuasan nasabah sebesar 68,9% dapat diterima pada Bank Muamalat KCP Sumber �
Cirebon.
Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan nasabah (satisfaction) pada Bank Muamalat KCP Sumber - Cirebon dan untuk mengetahui bagaimana variabel independen tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen maka penulis menarik beberapa kesimpulan atas hasil analisis tersebut yaitu:
1.
Berdasarkan
analisis regresi berganda dengan nilai Y = 35,585 + -2,056
X1 + 3,613 X2 + -1,774 X3 + 2,791 X4
+ -,338 X5 yang artinya bahwa hanya dua variabel independen
yaitu responsiveness (X2), empathy
(X4), mempunyai pengaruh positif terhadap variabel
dependen yaitu� kepuasaan nasabah.
Artinya menurut nasabah, variabel independen tersebut dianggap penting ketika
akan melayani nasabah di bank. Dan tiga variabel lainnya seperti reliability
(X1), assurance (X3), tangibels (X5)
berpengaruh negatif menurut nasabah, variabel tersebut perlu ditingkatkan
karena belum bisa melayani nasabah dengan maksimal, jika belum ditingkatkan
maka kualitas reliability, assurance, tangibels yang diberikan kepada
nasabah tidak berpengaruh.
2.
Berdasarkan
analisis parsial, hasil penelitian membuktikan bahwa reability, responsiveness,
empathy diperoleh nilai sig. < dari 0,05 atau thitung>
ttabel, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan nasabah secara parsial diterima, kemudian untuk assurance
dan tangibels diperoleh nilai sig. > 0,05 atau thitung>
ttabel sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan nasabah secara parsial ditolak.
3.
Berdasarkan
pengujian secara simultan, hasil penelitian membuktikan bahwa semua variabel
independen dari kualitas pelayanan secara simultan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen yaitu kepuasan nasabah dengan nilai
41,620 > 2,31 atau Fhitung> Ftabel.
4.
Hasil pengujian
determinasi R memiliki tingkat hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat yaitu sebesar 0,830 dan determinasi R2 memiliki nilai bahwa
seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dari pengujian
penelitian variabel bebas mempengaruhi terhadap varibal terikat sebesar 0,689
atau 68,9%.
BIBIOGRAFI
Adi., M. Y. M. dan S. (2013). Analisis Parametrik Dependensi Dengan
Program SPSS. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Andriani, R. (2016). Pengaruh Pelayanan Prima terhadap
Kepuasan Nasabah Koperasi Mitra Dhuafa (Komida) di KCP Depok Cirebon. Syntax
Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(1), 1�14.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Prakti. Jakarta: PT Renika Cipta.
Etta Mamang Sangaji,�
dan S. (2013). Perilaku Konsumen. Yogyakarta: CV Andi Offiset.
Hasan, A. (2010). Marketing Bank Syariah. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Pramesti, G. (2016). Kupas Tuntas Data Penelitian Dengan
SPSS 22. Jakarta: Pt Elex Media Komputindo.
Sulistyastuti, E. A. P. dan D. R. (2017). Metode
Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Gava Media.
Umam, K. (2013). Manajenem Perbankan Syariah. Bandung:
CV Pustaka Setia.