1049
Syntax Idea: pISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol. 2, No. 12, Desember 2020
PENGARUH PERSEPSI KUALITAS, PERSEPSI HARGA DAN REPUTASI
TOKO TERHADAP NIAT BELI DAN PERILAKU BELI KONSUMEN DI
RETAIL MODERN
Mazda Halim, Anas Hidayat dan Raden Roro Ratna Roostika
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Indonesia
Email:
superbia_mazda@yahoo.co.id,
Abstract
This objective is to see whether store quality perceptions, store price perceptions,
store reputation, have a positive effect on indomaret consumer purchase intention
and to see whether purchase intention has a positive effect on indomaret consumer
buying behavior. This type of research is a survey research. The research was
conducted in the yogyakarta area on consumers who had already made purchases
at indomaret yogyakarta. The independent variables are quality of brand
perception, brand perception price, store reputation. The dependent variable is
purchase intention and buying behavior. The data technique used is a
questionnaire or a questionnaire. The test results show that H1 is accepted, namely
perceived brand quality has a positive effect on purchase intention, H2 is accepted
that perceived brand price has a positive effect on purchase intention, H3 is
accepted that store reputation has a positive effect on purchase intention, H4 is
accepted meaning that purchase intention has a positive effect on consumer buying
behavior. Based on the research and discussion that has been done, the following
conclusions can be drawn: (1) brand quality has a positive and significant effect on
purchase intention. This means that the higher the percieved brand quality, the
purchase intention will also increase. (2) price of trusted brands has a positive and
significant effect on purchase intention. This means that an increase in brand price
will increase purchase intention. (3) store reputation has a positive and significant
effect on purchase intention. This means that the higher the store's reputation, the
purchase intention will also increase. (4) purchase intention has a positive and
significant effect on buying behavior. This means that the higher the purchase
intention, the consumer's buying behavior will also increase.
Keywords: perceived quality; perceived price; store reputation; purchase intentio;
purchase behavior
Abstrak
Tujuan ini untuk melihat apakah apakah toko persepsi kualitas, toko persepsi harga,
reputasi toko, berpengaruh positif niat beli konsumen Indomaret dan untuk melihat
apakah niat beli berpengaruh positif terhadap perilaku beli konsumen Indomaret.
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian survei. Penelitian dilakukan
di wilayah yogyakarta pada konsumen yang sudah pernah melakukan pembelian di
indomaret yogyakarta. Variabel independen berupa kualitas persepsi merek, harga
persepsi merek, reputasi toko. Variabel dependen berupa niat beli dan perilaku beli.
Teknik data yang digunakan dengan menggunakan kuesioner atau angket. Hasil
Mazda Halim, Anas Hidayat dan Raden Roro Ratna Roostika
1050 Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020
pengujian menunjukkan H1 diterima yaitu perceived brand quality berpengaruh
positif terhadap niat beli, H2 diterima bahwa perceived brand price berpengaruh
positif terhadap niat beli, H3 diterima bahwa reputasi store berpengaruh positif
terhadap niat beli, H4 diterima artinya niat beli berpengaruh positif terhadap
perilaku beli konsumen. Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah
dilakukan, maka kesimpulan yang bisa diambil sebagai berikut: (1) kualitas merek
berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli. Hal ini berarti semakin tinggi
percieved brand quality maka niat beli juga akan meningkat. (2) harga merek yang
dipercaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli. Hal ini berarti
bahwa peningkatan harga merek akan meningkatkan niat beli. (3) reputasi toko
berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli. Hal ini berarti semakin tinggi
reputasi toko maka niat beli juga akan meningkat. (4) niat beli berpengaruh positif
dan signifikan terhadap perilaku beli. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi niat beli
maka perilaku beli konsumen juga akan meningkat.
Kata kunci : persepsi kualitas; persepsi harga; reputasi toko; niat beli; perilaku beli
Pendahuluan
Setiap perusahaan mengharapkan bisa mencapai tujuan perusahaan secara optimal
serta bertanggung jawab terhadap stakeholder maupun shareholder. Sumber daya
manusia merupakan salah satu sumber daya manusia yang sangat penting dalam suatu
organisasi atau manajemen. Untuk itu Sumber Daya Manusia dapat memanfaatkan
tenaga kerja sehingga tujuan organisasi dilaksanakan secara berdaya guna sekaligus
adanya kegairahan bekerja (Saridawati, 2020).
Perusahaan didirikan dengan tujuan diantaranya untuk memakmurkan pemilik
perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan
memaksimumkan nilai perusahaan dengan asumsi bahwa pemilik perusahaan atau
pemegang saham akan makmur jika kekayaannya meningkat. Tujuan utama perusahaan
adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm)
(Sutira, 2018).
Banyaknya perusahaan dalam industri, serta kondisi perekonomian saat ini telah
menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur. Persaingan
dalam industri manufaktur membuat setiap perusahaan semakin meningkatkan kinerja
agar tujuannya dapat tetap tercapai (Kusumajaya, 2011).
Umumnya suatu perusahaan akan selalu berusaha untuk mencapai tujuannya, baik
tujuan jangka panjang misalnya mampu meningkatkan nilai perusahaan dan
mensejahterakan pemegang saham, maupun tujuan jangka pendeknya misalkan
memaksimalkan laba perusahaan dengan sumber daya yang dimiliki. Perusahaan go
public cenderung selalu meningkatkan nilai perusahaan untuk menarik perhatian
investor (Suwardika & Mustanda, 2017). Tujuan suatu perusahaan adalah
memaksimumkan nilai perusahaan atau kekayaan bagi pemegang saham (Prasetyorini &
Fitri, 2013).
Dewasa ini perusahaan saling berlomba untuk memenangkan persaingan di era
globalisasi dalam pengembangan serta perebutan pangsa pasar. Tiga komponen penting
Pengaruh Persepsi Kualitas, Persepsi Harga, dan Reputasi Toko terhadap Niat Beli dan
Perilaku Beli Konsumen Di Retail Modern
Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020 1051
yang menjadi kunci pemasar dalam mendapatkan pelanggan yaitu image toko, kualitas
merk/barang yang dijual, dan harga/promosi (Grewal, Krishnan, Baker, & Borin, 1998).
Seiring dengan perkembangan jaman seperti saat ini, menyebabkan keberadaan
pasar tradisional mulai tersaingi atau tergeser oleh adanya bisnis retail modern yang
semakin menjamur. Pertumbuhan retail-retail modern semakin pesat di berbagai
wilayah di Indonesia, khususnya daerah yogyakarta.
Adanya pertumbuhan pada retail modern tersebut juga mempengaruhi persaingan
bisnis yang semakin ketat. Begitu juga halnya dengan indomaret, dimana waralaba
indomaret memiliki strategi yang mampu membuat konsumen melakukan pembelian
untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Indomaret yang memiliki tempat yang luas serta
bersih menyebabkan konsumen betah untuk berlama-lama dalam berbelanja. Kualitas
produk yang ditawarkan juga beragam. Harga yang bersaing tersebut menyebabkan
indomaret memiliki konsumen dari berbagai kalangan (Azidin, 2019). Di sisi lain,
perilaku konsumen menginginkan cara berbelanja yang praktis serta nyaman. Hal yang
diinginkan konsumen dalam melakukan pembelian di retail modern adalah adanya
kenyamanan yang bisa dicermati oleh konsumen antara lain: tata ruang atau tata letak
yang rapi serta bersih, display yang menarik, pencahayaan yang cukup terang,
tersedianya air conditioner (AC), serta sebagainya (Rohman, 2012).
Pada umumnya perusahaan dalam hal ini merupakan perusahaan bisnis eceran,
mengalami kesulitan dalam memahami serta menganalisis pola perilaku konsumen.
Dengan demikian, perusahaan dituntut untuk bisa memantau perubahan-perubahan
perilaku konsumennya, termasuk perilaku konsumen dalam niat melakukan pembelian
dalam berbelanja. Memahami perilaku konsumen sangat penting artinya bagi
kelangsungan bisnis suatu perusahaan, terutama dalam bidang pemasaran. Merek
menjadi faktor yang berperan untuk mempengaruhi konsumen dalam pandangannya
terhadap kualitas suatu produk (Febriani & Dewi, 2019).
Begitu pentingnya membangun merek menyebabkan persoalan merek ini bukan
lagi persoalan manajer pemasaran semata. Pada hakekatnya merek telah menjadi
tanggungjawab seorang CEO, karena keputusan branding yang salah akan
menghancurkan seluruh value perusahaan dan begitu pula sebaliknya bila perusahaan
mampu melakukan keputusan branding yang tepat sehingga mampu meningkatkan
ekuitas merek, maka merek tersebut dapat mendongkrak kinerja perusahaan dan
mampu membawa perusahaan di tengah persaingan yang semakin tajam (Chan, 2010).
Ekuitas merek adalah istilah pemasaran yang menggambarkan nilai merek. Nilai
itu ditentukan oleh persepsi konsumen dan pengalaman dengan merek. Jika orang
sangat menghargai suatu merek, merek tersebut memiliki ekuitas merek yang positif.
Ketika suatu merek secara konsisten kurang menghasilkan dan mengecewakan sampai
pada titik di mana orang merekomendasikan orang lain untuk menghindarinya, itu
memiliki ekuitas merek negative (Natalia, 2015). Ekuitas merek yang dibangun oleh
pihak indomaret merupakan sebuah keuntungan yang akan meningkatkan kepercayaan
konsumen terhadap indomaret serta membantu konsumen untuk lebih memahami
Mazda Halim, Anas Hidayat dan Raden Roro Ratna Roostika
1052 Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020
produk yang mereka beli sehingga menghadirkan pengalaman yang menyenangkan
saat konsumen menikmati sebuah produk serta layanan di indomaret (Putra, 2018).
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh (Porral,
Fernández, Boga, & Mangín, 2015) dengan judul Measuring The Influence of
Customer-based Store Brand Equity in The Purchase Intention”. Tujuan dari penelitian
ini merupakan untuk menganalisis pengaruh persepsi kualitas, persepsi harga, dan
reputasi toko terhadap niat beli serta perilaku konsumen. Instrumen penelitian yang
digunakan merupakan dengan menyebarkan kuesioner, sedangkan variabel yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan variabel independen (bebas) yang terdiri
dari: store brand perceived quality, store brand perceived price, serta store reputation.
Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini merupakan niat beli serta perilaku beli.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian survei, yaitu proses
melakukan penelitian menggunakan survei yang dikirim ke responden survei. Data yang
dikumpulkan dari survei kemudian dianalisis secara statistik untuk menarik kesimpulan
penelitian yang bermakna sehingga dapat dilakukan generalisasi (Sugiyono,2010).
Penelitian ini dilakukan di wilayah yogyakarta pada konsumen yang sudah pernah atau
sedang melakukan pembelian di indomart yogyakarta.
Variabel penelitian yang akan digunakan meliputi variabel bebas (independen)
serta variabel terikat (dependen). Variabel independen meliputi brand perceived quality,
brand perceived price, store reputation. Variabel dependen meliputi niat beli dan
perilaku beli. Data primer diperoleh dari jawaban kuesioner yang dibagikan kepada
responden terpilih. Teknik pengumpulan data yang digunakan merupakan dengan
menggunakan kuesioner atau angket.
Populasi dalam penelitian ini merupakan konsumen potensial indomaret
yogyakarta yang merupakan konsumen pada retail modern indomaret yogyakarta.
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini merupakan convenience sampling.
Pada penelitian ini jumlah sampel 200 responden yang dirasakan sudah cukup untuk
mewakili populasi karena sampel minimal yang diperlukan menurut (Gronemus et al.,
2010) adalah 15 indikator x 10 = 150 sampel. Metode analisis data dalam penelitian ini
adalah pengujian validitas serta reliabilitas, analisis statistik deskriptif dan analisis
ineferensial.
Hasil dan Pembahasan
1. Hasil uji validitas dan reliabilitas
Pengujian validitas di dalam penelitian ini dilakukan pada 200 responden
dengan taraf nyata sebesar 0,05 atau 5%. Kriteria dalam menentukan validitas
suatu kuesioner merupakan sebagai berikut: Jika r-hitung > r-tabel maka
pertanyaan tersebut valid, Jika r-hitung < r-tabel maka pertanyaan tersebut tidak
valid. Teknik korelasinya memakai Pearson Correlation, dihitung dengan
menggunakan bantuan komputer program SPSS.
Pengaruh Persepsi Kualitas, Persepsi Harga, dan Reputasi Toko terhadap Niat Beli dan
Perilaku Beli Konsumen Di Retail Modern
Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020 1053
Berdasarkan analisis data, bisa diketahui bahwa seluruh pertanyaan dalam
kuisioner dinyatakan valid karena Nilai R hitung > R Tabel. Secara lengkap hasil
uji validitas disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 1
Hasil Uji Validitas Variabel-Variabel Penelitian
Variabel
Pertanyaan
R Hitung
R Tabel
Keterangan
Percieved Brand Quality
PBQ1
0.666
0.166
Valid
PBQ2
0.631
0.166
Valid
PBQ3
0.622
0.166
Valid
Percieved Brand Price
BPP1
0.763
0.166
Valid
BPP2
0.847
0.166
Valid
BPP3
0.664
0.166
Valid
Store Reputation
SR1
0.599
0.166
Valid
SR2
0.787
0.166
Valid
SR3
0.841
0.166
Valid
Niat Beli
NB1
0.946
0.166
Valid
NB2
0.930
0.166
Valid
NB3
0.769
0.166
Valid
Perilaku beli
PB1
0.588
0.166
Valid
PB2
0.555
0.166
Valid
PB3
0.708
0.166
Valid
Sumber : Data Primer (diolah), 2020
Perhitungan reliabilitas dilakukan terhadap butir pertanyaan atau pernyataan
yang sudah valid. Pengujian reliabilitas di dalam penelitian ini dilakukan pada
responden dengan taraf nyata sebesar 0,05 atau 5%. Salah satu cara uji reliabilitas
adalah dengan formulasi koefisien Alpha Cronbach (Sugiyono, 2010). Menurut
(Ghozali, 2006) Alpha Cronbach tidak boleh berada di bawah nilai yang dapat
diterima yaitu 0,7 atau 0,6. Berdasarkan hasil perhitungan dari data sebanyak 200
responden, maka hasil pengujian reliabilitas bisa diikuti pada tabel ringkasan
berikut ini:
Tabel 2
Hasil Uji Reliabilitas Variabel-Variabel Penelitian
No
Cronbach Alpha
Keterangan
1
0.788
Reliabel
2
0.864
Reliabel
3
0.849
Reliabel
4
0.939
Reliabel
5
0.778
Reliabel
Sumber : Data Primer (diolah), 2020
Diketahui bahwa kuisioner variabel penelitian memiliki nilai Cronbach Alpha
di atas 0,6 serta di atas 0,7. Dengan kata lain instrumen penelitian mempunyai
tingkat reliabilitas yang bisa diterima serta tinggi (baik).
Mazda Halim, Anas Hidayat dan Raden Roro Ratna Roostika
1054 Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020
2. Analisis deskriptif kuisioner penelitian
Metode analisa deskriptif digunakan untuk mengetahui dan menganalisis
data jawaban responden terhadap variable-variabel yang digunakan dalam
penelitian ini. Skor 1-2 dikategorikan sangat buruk, skor 2, 1-3 dikategorikan
buruk, skor 3,1-4 dikategorikan baik dan skor 4,1-5 dikategorikan sangat baik
untuk semua variabel penelitian. Hasil analisis deskriptif adalah sebagai berikut:
Tabel 3
Persepsi Responden Indikator pada Kuesioner Penelitian
No
Pernyataan
Rerata
Keterangan
store brand perceived quality
1.
Merek Indomaret merupakan jaminan bagi produknya
yang berkualitas
4.02
Sangat Baik
2.
Merek Indomaret memiliki keunggulan tersendiri
dibanding merek lainnya
4.38
Sangat Baik
3.
Kualitas Merek Indomaret sesuai dengan harapan
konsumen.
3.725
Baik
store brand perceived price
4.
Harga harga yang ditetapkan di Indomaret relative
terjangkau
4.51
Sangat Baik
5.
Harga harga yang ditetapkan di Indomaret sesuai
dengan kualitasnya
4.335
Sangat Baik
6.
Harga harga yang ditetapkan di Indomaret lebih
murah dibandingkan toko lainnya
4.09
Sangat Baik
store reputation
7.
Merk Indomaret merupakan Merk yang sudah
terkenal di kalangan masyarakat
4.28
Sangat Baik
8.
Merk Indomaret sering kali direkomendasikan oleh
orang
4.475
Sangat Baik
9.
Merk Indomaret merupakan perusahaan yang
memiliki kemampuan bersaing yang tinggi
4.52
Sangat Baik
Niat Beli
10.
Kemungkinan saya akan melakukan pembelian di
Indomaret
4.205
Sangat Baik
11.
Jika ada kesempatan, saya berniat untuk berbelanja di
Indomaret
4.18
Sangat Baik
12.
Untuk kedepannya, jika saya membutuhkan produk
rumah tangga sebaiknya membeli di Indomaret
4.345
Sangat Baik
Perilaku Beli
13.
Saya memilih di Indomaret karena sesuai dengan
kebutuhan saya
3.95
Baik
14.
Saya akan merekomendasikan teman saya untuk
berbelanja di Indomaret
4.12
Sangat Baik
15.
Saya mencari informasi tentang produk yang ada di
Indomaret sebelum membelinya
4.05
Sangat Baik
Berdasarkan nilai rata-rata hasil jawaban responden terhadap indikator
pertanyaan variabel store brand perceived quality, dapat diketahui indikator ada
yang masuk kategori baik sampai sangat baik. Hal ini berarti konsumen menilai
store brand perceived quality indomaret memang baik. Nilai rata-rata hasil
jawaban responden terhadap indikator pertanyaan variabel store brand perceived
price dan store reputation, dapat diketahui indikator ada yang masuk sangat baik.
Pengaruh Persepsi Kualitas, Persepsi Harga, dan Reputasi Toko terhadap Niat Beli dan
Perilaku Beli Konsumen Di Retail Modern
Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020 1055
Hal ini berarti konsumen menilai bahwa store brand perceived quality dan store
reputation indomaret memang sangat baik.
Nilai rata-rata hasil jawaban responden terhadap indikator pertanyaan pada
variabel niat beli, dapat diketahui indikator ada yang masuk sangat baik. Hal ini
berarti konsumen menilai niat beli mereka pada indomaret memang sangat baik.
Nilai rata-rata hasil jawaban responden terhadap indikator pertanyaan variabel
perilaku pembelian, dapat diketahui indikator ada yang masuk kategori baik
sampai sangat baik. Hal ini berarti konsumen menilai bahwa store brand perilaku
pembelian konsumen Indomaret memang baik.
3. Analisis partial least square
1. Menilai outer model atau measurement model
Penilaian outer model dilakukan dengan tiga kriteria yakni convergent
validity, discriminant validity serta composite reliability.
Tabel 4
Outer Loadings (Measurement Model)
Percv Brand
Quality
Brand Percv
Price
Store
Reputation
Niat
Beli
Perilaku
beli
BPP1
0.893
BPP2
0.917
BPP3
0.754
NB1
0.967
NB2
0.985
NB3
0.960
PB1
0.883
PB2
0.762
PB3
0.862
PBQ1
0.997
PBQ2
0.993
PBQ3
0.993
SR1
0.753
SR2
0.836
SR3
0.887
Hasil pengolahan dengan menggunakan Smart PLS, Nilai outer model atau
korelasi antara konstruk dengan variabel pada awalnya sudah memenuhi
convergen validity karena seluruh indikator yang memiliki nilai loading faktor
di atas 0,60.
Mazda Halim, Anas Hidayat dan Raden Roro Ratna Roostika
1056 Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020
Tabel 5
Nilai Discriminant Validity (Cross Loading)
Percv Brand
Quality
Brand Percv
Price
Store Reputation
Niat Beli
Perilaku beli
BPP1
0.691
0.893
0.722
0.692
0.752
BPP2
0.578
0.917
0.746
0.632
0.740
BPP3
0.478
0.883
0.620
0.582
0.685
NB1
0.679
0.757
0.816
0.967
0.762
NB2
0.673
0.721
0.756
0.985
0.721
NB3
0.654
0.684
0.692
0.960
0.829
PB1
0.648
0.714
0.757
0.873
0.883
PB2
0.529
0.705
0.775
0.562
0.936
PB3
0.655
0.717
0.744
0.674
0.862
PBQ1
0.997
0.674
0.667
0.688
0.717
PBQ2
0.993
0.685
0.691
0.685
0.736
PBQ3
0.993
0.684
0.679
0.683
0.732
SR1
0.580
0.638
0.829
0.729
0.751
SR2
0.512
0.683
0.836
0.552
0.693
SR3
0.524
0.615
0.887
0.553
0.695
Beberapa nilai loading faktor untuk setiap indikator dari masing-masing
variabel laten masih memiliki nilai loading faktor yang paling besar dibanding
nilai loading jika dihubungkan dengan variabel laten lainnya. Hal ini berarti setiap
variabel laten belum memiliki discriminant validity yang baik, masih memiliki
pengukur yang berkorelasi tinggi dengan konstruk lainnya.
Tabel 6
Composite Reliability Serta Average Variance Extracted
composite reliability
average variance extracted (AVE)
Percv Brand Quality
0.995
0.995
Brand Percv Price
0.815
0.823
Store Reputation
0.720
0.708
Niat Beli
0.969
0.973
Perilaku beli
0.785
0.797
Semua konstruk memenuhi kriteria reliabel. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai composite reliability di atas 0,70 serta AVE diatas 0,50 sebagaimana kriteria
yang direkomendasikan.
Pengaruh Persepsi Kualitas, Persepsi Harga, dan Reputasi Toko terhadap Niat Beli dan
Perilaku Beli Konsumen Di Retail Modern
Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020 1057
2. Pengujian model struktural (Inner Model)
Gambar 1 Model Struktural
Tabel 7 Nilai R-Square
R-square
Niat Beli
0.671
Perilaku beli
0.935
Menunjukkan nilai R-square untuk variabel Z diperoleh sebesar 0.671 serta
untuk variabel Y diperoleh sebesar 0.935. Hasil ini menunjukkan bahwa 67,1%
variabel niat beli (Z) dipengaruhi oleh percieved brand quality (X1), serta
percieved brand price (X2), store reputation (X3) secara simultan. Sementara itu
93,5% variabel Perilaku beli (Y) dipengaruhi oleh percieved brand quality (X1),
percieved brand price (X2), store reputation (X3) serta niat beli (Z) secara
simultan.
3. Pengujian Hipotesis Pengaruh Parsial
Tabel 8
Result For Inner Weights
original sample
estimate
mean of
subsamples
Standard
deviation
p-value
Keterangan
signifikansi T
Brand Percv Price-> Niat Beli
0.232
0.227
0.093
0.013
Signifikan
Brand Percv Price-> Perilaku
beli
0.169
0.168
0.041
0.000
Signifikan
Niat Beli -> Perilaku beli
0.467
0.472
0.079
0.000
Signifikan
Percv Brand Quality -> Niat Beli
0.237
0.243
0.098
0.016
Signifikan
Percv Brand Quality -> Perilaku
beli
0.040
0.039
0.039
0.304
Tidak
Signifikan
Store Reputation-> Niat Beli
0.429
0.433
0.081
0.000
Signifikan
Store Reputation-> Perilaku beli
0.373
0.369
0.062
0.000
Signifikan
Mazda Halim, Anas Hidayat dan Raden Roro Ratna Roostika
1058 Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan percieved brand quality memiliki
pengaruh yang positif serta signifikan terhadap niat beli, percieved brand price
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap niat beli, store reputation
memiliki pengaruh yang positif serta signifikan terhadap niat beli, percieved
brand price memiliki pengaruh yang positif serta signifikan terhadap perilaku
beli, store reputation memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
perilaku beli, dan niat beli memiliki pengaruh yang positif serta signifikan
terhadap perilaku beli yang sesuai dengan hipotesis, karena p-value < 0,05.
percieved brand quality memiliki pengaruh yang positif namun tidak signifikan
terhadap perilaku beli karena p-value > 0,05.
4. Analisis Jalur
Tabel 9 Pengaruh tidak Langsung
Pengaruh Langsung
Pengaruh Tidak
Langsung
Niat Beli
Perilaku Beli
Perilaku Beli
Percieved Brand Quality
(X1)
0.237
0.040
0.150
Percieved Brand Price (X2)
0.232
0.169
0.278
Store Reputation (X3)
0.429
0.373
0.574
Niat Beli
0.467
Berdasarkan tabel di atas bisa diketahui variabel bebas X1, memiliki
pengaruh tidak langsung yang lebih kecil terhadap Perilaku beli (Y) melalui niat
beli (Z) dibandingkan pengaruh langsungnya. Hal ini berarti variabel niat beli (Z)
bukan merupakan variabel mediasi pengaruh variabel bebas X1 terhadap variabel
terikat Perilaku beli (Y)
Namun variabel bebas X2 dan X3 memiliki pengaruh tidak langsung yang
lebih besar terhadap Perilaku beli (Y) melalui niat beli (Z) dibandingkan pengaruh
langsungnya. Hal ini berarti variabel niat beli (Z) merupakan variabel mediasi
pengaruh variabel bebas X2 dan X3 terhadap variabel terikat Perilaku beli (Y).
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa variabel percieved
brand quality memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap niat beli. Hal ini
berarti hipotesis diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian
(Porral et al., 2015) menunjukkan bahwa persepsi kualitas berpengaruh positif
serta signifikan terhadap niat beli konsumen.
Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel percieved
price memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap niat beli. Seperti
yang telah kita ketahui bersama bahwa banyaknya indomaret hampir diseluruh
penjuru wilayah yogyakarta secara langsung menyatakan bahwa harga produk
yang ada di toko tersebut secara signifikan berpengaruh terhadap niat beli
konsumen. Hal ini berarti hipotesis diterima. Tidak sesuai dengan penelitian
(Porral et al., 2015) menunjukkan bahwa store brand price image tidak signifikan
terhadap niat beli.
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa variabel Store
Reputation memiliki pengaruh yang positif terhadap niat beli. Hal ini berarti
Pengaruh Persepsi Kualitas, Persepsi Harga, dan Reputasi Toko terhadap Niat Beli dan
Perilaku Beli Konsumen Di Retail Modern
Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020 1059
hipotesis diterima. Sesuai dengan penelitian (Grewal et al., 1998) mengemukakan
bahwa jika ekuitas merek meningkat bersamaan dengan kekuatan nama merek,
maka image toko akan berhubungan positif dengan nama toko. Hasil pengujian
hipotesis keempat menunjukkan bahwa variabel niat beli memiliki pengaruh yang
positif serta signifikan terhadap Perilaku beli. Hal ini berarti hipotesis diterima
(Gunawan, 2013).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan, maka
kesimpulan yang bisa diambil merupakan sebagai berikut: (1) percieved brand quality
berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli. Hal ini berarti bahwa semakin
tinggi percieved brand quality maka niat beli juga akan meningkat. (2) percieved brand
price berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli. Hal ini berarti bahwa
peningkatan percieved brand price akan mendorong terjadinya niat beli. (3) store
reputation berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli. Hal ini berarti bahwa
semakin tinggi store reputation maka niat beli juga akan meningkat. (4) niat beli
berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku beli. Hal ini berarti bahwa
semakin tinggi niat beli maka perilaku beli konsumen juga akan meningkat.
Percieved brand quality, percieved brand price dan store reputation merupakan
tiga variabel yang mendorong niat beli serta perilaku pembelian konsumen waralaba
modern seperti Indomaret. Oleh karenanya pihak manajemen seharusnya mengawasi
dengan ketat kualitas produk yang disediakan di indomaret khususnya yang mudah
rusak maupun kadaluarsa agar konsumen tidak terkecewakan sehingga berpindah ke
waralaba lainnya. Selain itu saat ini persepsi terhadap harga di waralaba modern
memang masih terkesan mahal sehingga perlu dipikirkan secara khusus bagaimana
caranya agar persepsi tersebut dapat diperbaiki. Khusus untuk reputasi toko sistem
waralaba memang menjadi jaminan akan reputasi toko yang baik.
Diharapkan bagi indomaret memperhatikan perilaku beli dengan meningkatkan
layout toko serta servis yang unggul kepada konsumen dan meningkatkan niat beli
dengan cara mengelola situs serta media sosial indomaret secara professional untuk
meningkatkan perilaku beli. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan
variabel lain yang berkaitan terhadap niat beli dan perilaku beli, selain yaitu percieved
brand quality, percieved brand price dan store reputation seperti marketing mix
maupun promotion mix, mengembangkan penelitian dengan pendekatan kualitatif
untuk mendapatkan gambaran lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi niat beli dan perilaku beli. bagi kalangan akademis, diharapkan
penelitian ini dapat digunakan untuk memperkaya pengetahuan serta melengkapi
literatur mengenai berbagai faktor yang mempengaruhi niat beli serta perilaku beli
konsumen di sebuah perusahaan atau lembaga.
Mazda Halim, Anas Hidayat dan Raden Roro Ratna Roostika
1060 Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020
BIBLIOGRAFI
Azidin, Nasrul. (2019). Persaingan Bisnis Antara Ritel Modern dan Ritel Tradisional
(Studi Kasus Alfamart dan Indomaret terhadap Toko Kecil di Sekitarnya Desa Sido
Mukti, Gedung Aji Baru, Tulang Bawang). IAIN Metro.
Chan, Arianis. (2010). Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Proses Keputusan Pembelian
Konsumen: Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia Cabang Bandung. Jurnal
Administrasi Bisnis, 6(1).
Febriani, Nufian, & Dewi, Wayan Weda Asmara. (2019). Perilaku Konsumen di Era
Digital: Beserta Studi Kasus. Universitas Brawijaya Press.
Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Grewal, Dhruv, Krishnan, Ram, Baker, Julie, & Borin, Norm A. (1998). The Effect of
Store Name, Brand Name and Price Discounts on Consumers’ Evaluations and
Purchase Intentions. Journal of Retailing, 74(3), 331.
Gronemus, Jenny Q., Hair, Pamela S., Crawford, Katrina B., Nyalwidhe, Julius O.,
Cunnion, Kenji M., & Krishna, Neel K. (2010). Potent Inhibition of The Classical
Pathway of Complement by a Novel C1q-Binding Peptide Derived from The
Human Astrovirus Coat Protein. Molecular Immunology, 48(13), 305313.
Gunawan, Andy. (2013). Analisi Pengaruh Store Name, Brand Name, dan Price
Discounts terhadap Purchase Intentions Konsumen Infinite Tunjungan Plaza.
Jurnal Strategi Pemasaran, 1(1).
Kusumajaya, Dewa Kadek Oka. (2011). Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan
Perusahaan terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Universitas Udayana, Denpasar: Tesis yang
tidak Dipublikasikan.
Natalia, Ellyn. (2015). Pengaruh Elemen Ekuitas Merek terhadap Rasa Percaya Diri
Konsumen dalam Keputusan Pembelian Gadget Merek Samsung (Studi pada
Mahasiswa Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Maranatha). Universitas Kristen Maranatha.
Porral, Cristina Calvo, Fernández, Valentín Alejandro Martínez, Boga, Oscar Juanatey,
& Mangín, Jean Pierre Lévy. (2015). Measuring the Influence of Customer-Based
Store Brand Equity in The Purchase Intention. Cuadernos de Gestión, 15(1), 93
117.
Prasetyorini, Fitri, & Fitri, Bhekti. (2013). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage,
Price Earning Ratio dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu
Manajemen (JIM), 1(1).
Putra, Aldyno Eka. (2018). Pengaruh Persepsi Konsumen Terhadap Minat Beli Produk
Pengaruh Persepsi Kualitas, Persepsi Harga, dan Reputasi Toko terhadap Niat Beli dan
Perilaku Beli Konsumen Di Retail Modern
Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020 1061
Private Brand Indomaret (Studi pada Konsumen Indomaret Di Kecamatan
Kemiling Bandar Lampung).
Rohman, Fatchur. (2012). Peran Faktor Situasional & Perilaku Pembelian Impulsif
Konsumen Butik di Kota Malang. Universitas Brawijaya Press.
Saridawati, Saridawati. (2020). Peranan Pelatihan dalam Upaya Peningkatan
Produktivitas Kerja Karyawan Di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum.
Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(5), 159172.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis (Ed. ke-5). Bandung: CV. Alfabeta.
Sutira, Andri. (2018). Pengaruh Struktur Aktiva, Struktur Modal dan Profitabilitas
terhadap Nilai Perusahaan di PT. Jasuindo Tiga Perkasa Periode 31 Maret 2008
31 Desember 2016: Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index. UIN
Sunan Gunung Djati Bandung.
Suwardika, I. Nyoman Agus, & Mustanda, I. Ketut. (2017). Pengaruh leverage, Ukuran
Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
pada Perusahaan Properti. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 6(3).