1036
Syntax Idea: pISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X
Vol. 2, No. 12, Desember 2020
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA
POWER POINT TEMA 4 SEHAT ITU PENTING KELAS V SD
NEGERI MNS COT LAWEUENG
Junaidi
SD Negeri MNS COT Laweueng Aceh, Indonesia
Abstract
The purpose of this study is to apply Media Power Points to the theme 4 Healthy is
Important with group work, as an effort to improve and enhance the learning
process. This research is a Classroom Action Research which is carried out by
following research procedures based on the principles of Kemmis S, MC Taggar R
(1988) which includes planning, action, observation, reflection. or evaluation.
Based on the distribution of data about student activities in learning Theme 4 Sub 1
in the first cycle, it turns out that from the 4 aspects of student activity observed
only the aspect of recording exceeds the indicators. Other activities have not
succeeded in reaching the indicators, but there has been an increase. Based on the
distribution of data about student activities in history learning, this can be seen
from the average increase in student activity in cycle I as follows: The average
increase in the percentage of students to ask questions is 8 people (40%), the
average percentage increase in aspects of answering is 6 people (30%), recorded
the average percentage of 7 people (35%), and the average increase in the
percentage of giving advice to 1 person (5%). Judging from all aspects of student
activity in the first cycle, the total percentage of student activity has only reached
27.5%, meaning that it has not met the indicators of success, so it is necessary to
continue the second cycle.
Keywords: healthy; media power point; student learning
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan Media Power Point pada tema 4
Sehat Itu Penting dengan kerja kelompok, sebagai suatu upaya perbaikan dan
peningkatan proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan
Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur
penelitian berdasarkan pada prinsip yang mencakup kegiatan perencanaan
(planning), tindakan (action), observasi (observation), refleksi (reflection) atau
evaluasi. berdasarkan distribusi data tentang aktifitas siswa dalam pembelajaran
Tema 4 Sub 1 pada siklus I, ternyata yang dari 4 aspek aktifitas siswa yang di amati
hanya aspek mencatat melebihi yang melebihi indikator. Aktifitas yang lainnya
belum berhasil mencapai indikator, tetapi sudah terjadi peningkatan. Berdasarkan
distribusi data tentang aktifitas siswa dalam pembelajaran Sejarah hal ini dapat
dilihat dari rata-rata peningkatan aktifitas siswa siklus I seperti berikut: Rata-rata
peningkatan persentase siswa untuk bertanya yakni 8 orang (40%), rata-rata
persentase peningkatan aspek menjawab 6 orang (30%), Mencatat rata-rata
persentase 7 orang (35%), dan rata-rata peningkatan persentase memberikan saran 1
Meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui media power point tema 4 sehat
Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020 1037
orang (5%). Dilihat dari seluruh aspek aktifitas siswa pada siklus I secara total
persentase aktifitas siswa baru mencapai 27,5 % berarti belum memenuhi indikator
keberhasilan, sehingga perlu dilanjutkan siklus II.
Kata kunci: sehat; media power point; belajar siswa
Pendahuluan
Pembangunan secara umum identik dengan proses perubahan yang direncanakan
atau perbaikan kondisi menuju ke arah yang lebih baik (Uceng, Ali, Mustanir, &
Nirmawati, 2019).
Pada dasarnya hal yang paling berperan penting untuk mencapai suatu tujuan
yang maksimal adalah dengan memulai dari hal yang paling menunjang untuk
tercapainya suatu tujuan tersebut yaitu sumber daya manusia (SDM) (Susan, 2019).
Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat sentral dalam organisasi
apapun bentuk dan tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk
kepentingan manusia. Pentingnya sumber daya manusia dalam suatu organisasi
menuntut setiap organisasi mendapatkan pegawai yang berkualitas dan produktif untuk
menjalankan organisasi (Kalangi, 2015).
Dalam era globalisasi yang terbuka ini, terpaan informasi sangat memungkinkan
seseorang mengadopsi nilai-nilai, pengetahuan, dan kebiasaan luar lingkungan sosialnya
dan jauh dari jangkauannya secara fisik. Globalisasi ini telah menimbulkan pergulatan
antara nilai-nilai budaya lokal dan nilai-nilai budaya global (modern) yang semakin
tinggi intensitasnya (Suwardani, 2015).
Di dalam menghadapi perkembangan teknologi yang cepat, sumber daya manusia
yang berkualitas akan menjadi kekuatan bagi perusahaan untuk bertahan hidup.
Kemudahan yang disebabkan oleh kemajuan teknologi juga menyebabkan banyak
pesaing-pesaing baru masuk dalam bisnis yang telah dijalani. Kemudahan pesaing-
pesaing baru untuk masuk dalam dunia bisnis, mengakibatkan adanya persaingan yang
semakin ketat (Dipang, 2013).
Sejalan dengan tantangan kehidupan global, pendidikan merupakan hal yang
sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu sumber daya manusia
(Fitrah, 2017).
Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan guru merupakan
komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus menerus.
Pembentukan profesi guru dilaksanakan melalui program pendidikan pra-jabatan
maupun program dalam jabatan (Supriadi, 2019).
Mengingat bahwa pendidikan merupakan faktor yang amat penting dalam
kehidupan manusia, maka proses pengembangan sumber daya manusia harus
dilaksanakan dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai-
nilai sehingga mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Widiansyah, 2018).
Institusi pendidikan masih mengandalkan pola manajemen lama yang dianggap
kurang efektif dan efisien sehingga hasilnya kurang maksimal, seharusnya
dikembangkan pola manajemen pada kepuasan pelanggan, artinya bahwa mutu
Junaidi
1038 Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020
pendidikan dapat ditingkatkan melalui penerapan manajemen mutu atau total quality
management (Suti, 2011).
Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Tujuan dapat
diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yang diharapkan siswa
setelah melaksanakan pengalaman belajar (Hamdu & Agustina, 2011).
Pendidikan sebagai sebuah kegiatan dan proses aktivitas yang disengaja
merupakan gejala masyarakat ketika sudah mulai disadari pentingnya upaya untuk
membentuk, mengarahkan, dan mengatur manusia sebagaimana dicita-citakan
masyarakat (Gunawan, 2012).
Mengingat bahwa pendidikan merupakan faktor yang amat penting dalam
kehidupan manusia, maka proses pengembangan sumber daya manusia harus
dilaksanakan dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai-
nilai sehingga mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Lubis,Isynuwardhana
& Juliana, 2017).
Mutu pendidikan merupakan dua istilah yang berasal dari mutu dan pendidikan,
artinya menunjuk pada kualitas produk yang dihasilkan lembaga pendidikan atau
sekolah. Yaitu dapat di identifikasi dari banyaknya siswa yang memiliki prestasi,
baik prestasi akademik maupun yang lain, serta lulusan relevan dengan tujuan (Aziz,
2015).
Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggungjawab semua pihak yang
terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru SD Negeri MNS COT LAWEUENG yang
merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD Negeri MNS COT
LAWEUENG adalah orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas yang dapat bersaing di jaman pesatnya perkembangan
teknologi. Guru SDN MNS COT LAWEUENG dalam setiap pembelajaran selalu
menggunakan pendekatan, strategi dan metode pembelajaran yang dapat memudahkan
siswa memahami materi yang diajarkannya, namun masih sering terdengar keluhan dari
para guru di lapangan tentang materi tema yang terlalu banyak dan keluhan kekurangan
waktu untuk mengajarkannya semua.
Menurut pengamatan penulis, dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas
penggunaan model pembelajaran yang bervariatif masih sangat rendah dan guru
cenderung menggunakan model konvesional pada setiap pembelajaran yang
dilakukannya. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya penguasaan guru terhadap
model-model pembelajaran yang ada, padahal penguasaan terhadap model-model
pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru, dan
sangat sesuai dengan kurikulum karakter bangsa. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menerapkan media power point pada tema 4 sehat itu penting dengan kerja kelompok,
sebagai suatu upaya perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran.
Metode Penelitian
Adapun subjek pada penelitian tindakan kelas ini adalah 20 orang siswa kelas V
SD Negeri MNS COT LAWEUENG. Penelitian dilaksanakan di kelas lima SD Negeri
MNS COT LAWEUENG pada tahun ajaran 2020/2021. Penelitian ini merupakan
Meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui media power point tema 4 sehat
Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020 1039
penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dengan
mengikuti prosedur penelitian berdasarkan pada prinsip (Altrichter,Kemmis,
McTaggart,&Zuber‐Skerritt,2002) yang mencakup kegiatan perencanaan (planning),
tindakan (action), observasi (observation), refleksi (reflection) atau evaluasi. Keempat
kegiatan ini berlangsung secara berulang dalam bentuk siklus. Penelitian ini dilakukan
dengan cara berkolaborasi antara kepala sekolah dengan guru SD Negeri MNS COT
LAWEUENG.
Menurut (Arikunto, 2006) prosedur kerja dalam penelitian tindakan kelas terdiri
atas empat komponen, yaitu perencanaan (planing), pelaksanaan (action), pengamatan
(observing), dan refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen tersebut dipandang
sebagai suatu siklus yang disusun dan dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang
ingin dicapai. Prosedur kerja dalam penelitian tindakan kelas ini dirancang dalam 2
(dua) siklus, setiap siklus ada 4 (empat) tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti yang dibantu oleh guru
SD Negeri MNS COT LAWEUENG sebagai pengajar.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
Pelaksanaan siklus pertama berlangsung satu kali tatap muka dalam
pembelajaran Tema 4 Sehat itu penting. Pembelajaran pada siklus pertama
menggunakan metode diskusi, materi dan jadwal pelaksanaan dimuat pada tabel
di bawah ini :
Tabel 1
Jadwal Pelaksanaan dan Materi Ajar Siklus I
No
Hari/Tanggal
Pertemuan
Materi Ajar
1
23/10/2020
I
Tema 4 Sehat Itu Penting
Berikut ini diuraikan tahap-tahap kegiatan pada silabus pertama :
a. Perencanaan
1) Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa silabus dan RPP
2) Menyiapkan materi pokok pembelajaran sesuai dengan silabus semester
Ganjil tahun ajaran 2020/2021
3) Proses pembelajaran dengan menggunakan media power point
4) Membagi kelompok siswa
5) Menyiapkan materi yang akan dibagikan untuk masing-masing
kelompok sesuai dengan tugas yang ada
6) Menyiapkan lembaran observasi yang akan digunakan untuk pengamatan
yaitu: lembaran observasi tentang aktifitas, bertanya, menjawab, mencatat
materi penting, dan memberikan saran.
b. Tindakan
Sesuai dengan rencana yang telah disepakati maka tindakan yang
dilakukan pada siklus pertama adalah sebagai berikut :
Junaidi
1040 Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020
1) Guru memberi penjelasan pada siswa tentang pelaksanaan pembelajaran
yang akan dilaksananakan dalam dua kali petemuan berkaitan dengan
penjelasan materi tujuan pembelajaran, pemberian tugas sekaligus
pembagian kelompok. Selanjutnya memberi penjelasan tentang sistem dan
cara penilaian melalui penggunaan media power point.
2) Guru membagi siswa atas kelompok sesuai dengan rencana tindakan di atas,
dapat dilihat pada lampiran (format terlampir)
3) Memberikan materi untuk masing-masing kelompok
c. Observasi
Tabel 2
Rata-Rata Aktivitas Siswa Kelas V pada Siklus I
No
Bertanya
Menjawab
Mencatat
Memberikan
saran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Bertolak dari tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, yaitu
untuk meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran sejaran melalui media
power point di kelas V SD Negeri MNS COT LAWEUENG dengan indikator
aktifitas yaitu bertanya, menjawab, mencatat materi penting, dan memberikan
saran. 20 orang (N=20)
Bertolak dari tabel distribusi tersebut, maka aktifitas siswa dalam
pembelajaran pada siklus I diuraikan sebagai berikut:
Tabel 3 Distribusi Siklus I
NO
Aspek Aktivitas
siklus 1
F
N
%
1
Bertanya
8
20
40
2
Menjawab
6
20
30
3
Mencatat
7
20
35
4
Memberikan Saran
1
20
5
Rata-Rata
6
20
27,5
Meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui media power point tema 4 sehat
Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020 1041
Sumber : Data Primer 2020
1. Bertanya
Siklus pertama pertemuan satu siswa masih bingung dengan media power
point, siswa sering bertanya pada teman tentang proses pembelajaran,
kemudian guru memberikan arahan apa yang mereka lakukan. Setelah
diperhatikan aktifitas siswa pada pertemuan satu, siswa yang bertanya hanya
8 orang (40%), sedangkan yang 12 orang (60%) tidak terfokus perhatiannya
pada proses pembelajaran karena terbiasa dengan proses pembelajaran
sebelum dilakukan tindak kelas.
2. Menjawab
Siklus I pertemuan pertama pada aktifitas menjawab sebanyak 6 orang
(30%). Sedangkan yang 14 orang (70%) belum termotivasi untuk menjawab
dengan berbagai alasan
3. Mencatat materi penting
Siswa yang melakukan aktifitas menanggapi pada pertemuan pertama pada
siklus I sebanyak 7 orang (35%), sedangkan 13 orang lain nya (65%) tidak
menanggapi.
1. Memberikan saran
Siklus pertama pertemuan pertama aktifitas memberikan saran
hanya 1 orang, (5%) Jadi Siklus I Hasil rata-ratanya dapat di lihat grafik
dibawah ini sebagai berikut:
40
30
35
5
Grafik Siklus I
Bertanya
Menjawab
Mencatat Materi Penting
Memberi Saran
Grafik 1 : siklus I
Berdasarkan hasil observasi siklus I aktifitas siswa dalam proses
pembelajaran sudah mulai baik, namun masih perlu ditingkatkan, oleh
sebab itu perlu dilanjutkan siklus II.
d. Refleksi
Hasil analisis data observasi, dapat disimpulkan bahwa media power point
mempengaruhi aktifitas siswa dalam belajar, hal ini dapat dilihat dari rata-rata
peningkatan aktifitas siswa siklus I seperti berikut: rata-rata peningkatan
persentase siswa untuk bertanya yakni 8 orang (40%), rata-rata persentase
peningkatan aspek menjawab 6 orang (30%), mencatat rata-rata persentase 7
Junaidi
1042 Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020
orang (35%), dan rata-rata peningkatan persentase memberikan saran 1 orang
(5%). Dilihat dari seluruh aspek aktifitas siswa pada siklus I secara total
persentase aktifitas siswa baru mencapai 27,5% berarti belum memenuhi
indikator keberhasilan, sehingga perlu dilanjutkan siklus II.
Berdasarkan observasi dan refleksi dari siklus I maka ditemukanlah
kelemahan-kelemahan seperti berikut:
1. Sebagian siswa susah untuk berkerja (terlihat mengobrol dengan teman)
2. Siswa belum terbiasa dengan proses pembelajaran dengan media power
point
3. Siswa berkeliaran bertanya pada teman kelompok lain
4. Suasana belajar agak kaku, karena kehadiran observer yang asing bagi siswa
Atas kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada siklus I, maka perlu
dikemukakan solusinya antara lain: menjelaskan kembali langkah-langkah
pembelajaran dengan media power point memfasilitasi siswa yang belum
mengerti, membimbing siswa yang lamban secara individu, mensosialisasikan
kehadiran observer, mengefisienkan waktu, dan memberikan arahan pada siswa
yang mengobrol. Untuk merealisasikan tindakan-tindakan tersebut, maka perlu
dilakukan siklus II.
2. Siklus II
Siklus II merupakan lanjutan dari siklus I baik materi, proses pembelajaran
maupun langkah-langkah pelaksanakan kuis kartu bervariasi sama dengan siklus I,
materi dan jadwal pelaksanaan dimuat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4 Jadwal Pelaksanaan dan Materi Ajar Siklus II
No
Hari/ Tanggal
Pertemuan
Materi Ajar
1
29/10/2020
II
Tema 4 Sehat Itu Penting
Sub. 1 Sistem Peredaran
Darah
Siklus II ini terdiri dari satu pertemuan, melalui beberapa tahapan seperti
berikut ini
a. Perencanaan
Perencanaan siklus II ini sama dengan siklus I yaitu:
1) Menyiapkan perangkat pembelajarana berupa silabus dan RPP
2) Menyiapkan materi yang akan didiskusikan, materi pokok pembelajaran
sesuai dengan silabus semester satu
3) Proses pembelajaran dengan menggunakan media power point
4) Membagi kelompok siswa
5) Menyiapkan materi yang akan dibagikan untuk masing-masing kelompok
6) Menyiapkan buku-buku wajib sesuai dengan pembahasan materi untuk
masing-masing kelompok
Meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui media power point tema 4 sehat
Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020 1043
7) Menyiapkan lembaran observasi yang akan digunakan untuk
pengamatan yaitu lembaran observasi tentang aktifitas bertanya,
menjawab, mencatat, dan memberikan saran
b. Tindakan
Sesuai dengan rencana yang telah disepakati maka tindakan yang
dilakukan pada siklus pertama ini adalah sebagai berikut:
1) Guru memberi penjelasan pada siswa tentang pelaksanaan pembelajaran
yang akan dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan berkaitan dengan
penjelasan materi tujuan pembelajaran sejarah, pemberian tugas sekaligus
pembagian kelompok. Selanjutnya memberi penjelasan tentang sistem dan
cara penilaian media film dokumenter.
2) Guru membagi siswa atas kelompok sesuai dengan rencana tindakan diatas,
dapat dilihat pada lampiran (format terlampir).
c. Observasi
Tabel 5 Rata-Rata Aktivitas Siswa Kelas V pada Siklus II
No
Nama Siswa
Bertanya
Menjawab
Mencatat
Memberikan
saran
1
Amelia Riska
2
Aklima Zulfiani
3
Dian Juwita
4
Eka Maulika
5
Elida Fitriani
6
Elidawati
7
Ernawati
8
Fazillah hanum
9
Husna permata
10
Irna yanti
11
Jumiati
12
Khayatul zuhra
13
Lia maisarah
14
Lidiani
15
Mirna dewi
16
Nailatul rahmi
17
Nurun Nabila
18
Qamariah
19
Rahmawati
20
Riska Nabila
Hasil observasi pada siklus II selama proses pembelajaran berlangsung pada
setiap pertemuan, dimana siswa hadir 100%. Hasil observasi siklus II ini dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Distribusi Aktifitas Siswa Siklus II N=20 (format terlampir).
Junaidi
1044 Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020
Tabel 6 Distribusi Siklus II
NO
asfek aktivitas
rata-rata
siklus II
F
N
%
1
Bertanya
17
20
85
2
Menjawab
12
20
60
3
Mencatat
18
20
90
4
Memberikan Saran
9
20
45
Rata-Rata
14
20
70
Sumber : Data Primer 2020
Berdasarkan tabel dilampiran atas dapat diuraiakan hasil observasi sebagai
berikut:
1. Bertanya
Pada siklus kedua setelah dilakukan refleksi aktifitas siswa pada
pertemuan satu, siswa yang bertanya hanya 17 orang (85%). Pada pertemuan ke
dua terjadi peningkatan yang bertanya sebanyak 9 orang (45%).
2. Menjawab
Siklus II pertemuan pertemuan satu pada aktifitas menjawab siswa 12
orang (60%). Sedangkan yang 8 orang (40%) belum termotivasi untuk
menjawab dengan berbagai alasan, pertemuan kedua sudah terjadi peninggkatan
yakni 6 orang (30%),
3. Mencatat materi penting
Siswa yang melakukan aktifitas mencatat materi pada siklus II sebanyak 7
orang (35%), pada pertemuan kedua 18 orang (90%) yang mencatat materi
penting,
4. Memberikan saran
Siklus II aktifitas siswa untuk memberikan saran 9 orang, (45%)
Grafik 2. Siklus II
Hasil observasi siklus II dapat disimpulkan bahwa aktifitas sesuai dengan
aspek aktifitas yang diamati meliputi, aktifitas bertanya, aktifitas menjawab,
aktifitas mencatat materi, dan aktifitas memberikan saran, selalu mengalami
peningkatan. Hasil analisa data observasi siklus II dengan model pembelajaran
kuis kartu bervariasi cukup memuaskan, jika dibandingkan dengan siklus I,
75
55
85
45
Grafik Siklus II
Bertanya
Menjawab
Mencatat Materi
Penting
Memberi Saran
Meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui media power point tema 4 sehat
Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020 1045
karena setiap indikator aktifitas siswa mengalami peningkatan. Meningkatnya
aktifitas siswa disebabkan oleh meningkatnya rasa percaya diri siswa untuk
menyampaikan hasil pemikirannya, karena siswa sudah menguasai materi dan
memahami konsep materi tersebut.
d. Refleksi
Beranjak dari hasil observasi pada siklus II dari perkembangan
pengamatan siklus I, proses pembelajaran dengan media power point pada siswa
kelas V SD Negeri MNS COT LAWEUENG menunjukan perkembangan yang
signifikan. rata-rata peningkatan aktifitas belajar siswa sudah mencapai 70%,
berarti indikator keberhasilan sudah tercapai, maka tidak di perlukan siklus
berikutnya.
3. Peningkatan aktifitas siswa dari siklus I ke siklus II
Peningkatan aktifitas belajar siswa antar siklus I dengan siklus II setiap
aspek indikator dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Aktifitas bertanya, meningkat dari siklus I, dimana siklus I 8 orang (40%),
dan siklus II menjadi 17 orang (85%)
2. Aktifitas menjawab, pada siklus I 6 orang (30%), sedangkan siklus II 12
orang (60%)
3. Aktifitas mencatat materi, pada siklus I 7 orang (35%), sedangkan siklus II
terjadi peningkatan yaitu 18 orang (90%)
4. Aktifitas memberikan saran, pada siklus I 1 orang (5%), sedangkan siklus II
menjadi 9 orang (45%)
Bertanya Menjawab Mencatat Memberi saran
40
30
35
5
85
60
90
45
Grafik Perbandingan Siklus I Siklus II
Siklus I Siklus II
Grafik 3. Perbandingan siklus I dan siklus II
Data pimer 2020
Peningkatan setiap aktifitas balajar siswa pada grafik di atas terlihat, bahwa
terjadi peningkatan yang signifikan, terutama pada aktifitas bertanya dan mencatat
Junaidi
1046 Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020
materi. Peningkatan aktifitas yang kurang signifikan pada tabel di atas terlihat pada
aktifitas menjawab dan memberikan saran. Peningkatan aktifitas belajar siswa secara
rata-rata dari siklus I 27,5% dan siklus ke II sebesar 75 %, maka peningkatan rata-
ratanya adalah 35%.
Berdasarkan analisa data dan pembahasan yang telah dikemukakan diatas
hipotesis yang dinyatakan “aktifitas belajar siswa dapat ditingkatkan dengan
menggunakan media power point Pada Siswa Kelas V SD Negeri MNS COT
LAWEUENG dapat dibuktikan”.
B. Pembahasan
Pertama, berdasarkan distribusi data tentang aktifitas siswa dalam
pembelajaran tema 4 sub 1 pada siklus I, ternyata yang dari 4 aspek aktifitas siswa
yang di amati hanya aspek mencatat melebihi yang melebihi indikator. Aktifitas yang
lainnya belum berhasil mencapai indikator, tetapi sudah terjadi peningkatan. Hal ini
disebabkan penggunaan media power point pertama kali dilaksanakan. Selanjutnya
distribusi tentang aktifitas siswa dalam pembelajaran sejarah di siklus II ini ternyata,
yang melebihi indikator keberhasilan sesuai dengan aspek aktifitas yang di amati,
ada tiga aspek aktifitas yaitu: aspek bertanya, aspek menjawab dan mencatat,
sedangkan aspek memberikan saran belum dapat mencapai indikator tetapi juga
terjadi peningkatan. Dari data diperoleh presentase peningkatan aktifitas belajar
siswa secara rata-rata antara siklus I dan II sebesar 35 %.
Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan
berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan
sebagai berikut: (1.) Berdasarkan distribusi data tentang aktifitas siswa dalam
pembelajaran Sejarah hal ini dapat dilihat dari rata-rata peningkatan aktifitas siswa
siklus I seperti berikut: rata-rata peningkatan persentase siswa untuk bertanya yakni 8
orang (40%), rata-rata persentase peningkatan aspek menjawab 6 orang (30%), mencatat
rata-rata persentase 7 orang (35%), dan rata-rata peningkatan persentase memberikan
saran 1 orang (5%). Dilihat dari seluruh aspek aktifitas siswa pada siklus I secara total
persentase aktifitas siswa baru mencapai 27,5% berarti belum memenuhi indikator
keberhasilan, sehingga perlu dilanjutkan siklus II. (2.) Beranjak dari hasil observasi
pada siklus II dari perkembangan pengamatan siklus I, proses pembelajaran dengan
menggunakan media power point di kelas V SD Negeri Mns Cot Laweueng
menunjukan perkembangan yang signifikan. Rata-rata peningkatan aktifitas belajar
siswa sudah mencapai 70%, berarti indikator keberhasilan sudah tercapai, maka tidak
perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. (3.) Peningkatan setiap aktifitas balajar siswa
pada tabel di atas terlihat, bahwa terjadi peningkatan yang signifikan, terutama pada
aktifitas bertanya dan mencatat materi. Peningkatan aktifitas yang kurang signifikan
pada tabel di atas terlihat pada aktifitas menjawab dan memberikan saran. Peningkatan
aktifitas belajar siswa secara rata-rata dari siklus I 27,5% dan siklus ke II sebesar 70%,
maka peningkatan rata-ratanya adalah 35%.
Meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui media power point tema 4 sehat
Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020 1047
BIBLIOGRAFI
Altrichter, Herbert, Kemmis, Stephen, McTaggart, Robin, & ZuberSkerritt, Ortrun.
(2002). The Concept of Action Research. The Learning Organization.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.
Aziz, Amrullah. (2015). Peningkatan Mutu Pendidikan. Jurnal Studi Islam, 10(2), 113.
Dipang, Ludfia. (2013). Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Peningkatan
Kinerja Karyawan pada PT. Hasjrat Abadi Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(3).
Fitrah, Muh. (2017). Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.
Jurnal Penjaminan Mutu, 3(1), 3142.
Gunawan, Heri. (2012). Pendidikan Karakter. Bandung: Alfabeta, 2.
Hamdu, Ghullam, & Agustina, Lisa. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap
Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan, 12(1), 9096.
Kalangi, Roosje. (2015). Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kinerja Aparat
Sipil Negara di Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal
LPPM Bidang EkoSosBudKum, 2(1), 118.
Lubis, Fadhiah Annisa, Isynuwardhana, Deannes, & Juliana, Vaya. (2017). Pengaruh
Loan To Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Capital Adequacy
Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional Pendapatan
Operasional (BOPO) Terhadap Return On Asset (Studi Kasus pada Perusahaan
Perbankan yang Terda. 4(3), 25752584.
Supriadi, Bambang. (2019). Hakikat Supervisi Dalam Pendidikan Islam. Indonesian
Journal of Islamic Educational Management, 2(1), 111.
Susan, Eri. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. Adaara: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 9(2), 952962.
Suti, Marus. (2011). Strategi Peningkatan Mutu di Era Otonomi Pendidikan. Jurnal
Medtek, 3(2), 16.
Suwardani, Ni Putu. (2015). Pewarisan Nilai-Nilai Kearifan Lokal untuk Memproteksi
Masyarakat Bali dari Dampak Negatif Globalisasi. Jurnal Kajian Bali, 5(2), 247
264.
Uceng, Andi, Ali, Akhwan, Mustanir, Ahmad, & Nirmawati, Nirmawati. (2019).
Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan Sumber Daya
Manusia Di Desa Cemba Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang. Moderat:
Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 5(2), 117.
Junaidi
1048 Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020
Widiansyah, Apriyanti. (2018). Peranan Sumber Daya Pendidikan sebagai Faktor
Penentu dalam Manajemen Sistem Pendidikan. Cakrawala-Jurnal Humaniora,
18(2), 229234.