Pengaruh Independensi, Pengalaman dan Skeptisme Profesional terhadap Kualitas
Audit pada Inspektorat Provinsi Jawa Barat
Syntax Idea, Vol. 2, No. 12, Desember 2020 1071
Auditor telah memenuhi kriteria-kriteria yang baik untuk mencapai kualitas
audit seperti berusaha untuk tepat waktu dalam menyerahkan hasil audit,
menyampaikan temuan dalam audit dan memberikan informasi dan kesimpulan
hasil audit harus akurat dan lain sebagainya.
2) Analisis Verifikatif
a. Pengaruh independensi, pengalaman, dan skeptisme profesional
terhadap kualitas audit.
Berdasarkan hasil uji hipotesis (uji F) pada model regresi, didapat nilai
signifikansi model regresi secara simultan sebesar 0,000, nilai ini lebih kecil
dari signifikansi 0,05 (5%). Diperoleh juga hasil perbandingan antara F
hitung
dan F
tabel
yang menunjukan nilai F
hitung
sebesar 114,488 sedangkan F
tabel
sebesar 2,74. Dari hasil tersebut terlihat bahwa F
hitung
> F
tabel
, maka dapat
diartikan H1 diterima, artinya secara simultan independensi, pengalaman, dan
skeptisme profesional auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.
Berdasarkan uji koefisien determinasi, diperoleh adjusted R
2
sebesar 0,831,
artinya variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel
independen sebesar 83,1%, dan sisanya 16.9% dipengaruhi oleh faktor lain di
luar penelitian.
Hasil penelitian ini sejalan dengan logika teori (Arens et al., 2017) dan
(DeAngelo, 1981) pada pembahasan sebelumnya bahwa audit quality means
how tell an audit detect and report mateial misstatement in financial
statement. The detection aspect is a reflection of auditor competence, while
reporting is a reflection of ethic or auditor integrity, particular independence
(Arens et al., 2017). The quality of audit services is defined to be the market-
assessed joint probability that a given auditor will both discover a breach in
the client's accounting system, and report the breach (DeAngelo, 1981).
Dalam melakukan kegiatan audit, dibutuhkan sikap independensi dan skeptis
auditor dalam mengelola bukti audit agar bisa diolah secara objektif, selain
itu dibutuhkan juga pengalaman agar auditor menjadi lebih mampu
memahami kondisi kliennya. Dengan pengalaman yang dipunyai, auditor
mampu mendeteksi kesalahan, kemudian dengan sikap independensi dan
skeptis maka auditor dapat melaporkan jika terjadi pelanggaran dalam laporan
auditan kliennya, dengan demikian akan menunjang auditor dalam
mengahasilkan kualitas audit yang baik.
b. Pengaruh independensi terhadap kualitas audit
Atas dasar perhitungan uji t (parsial) pada model regresi, didapat nilai
signifikansi variabel independensi auditor sebesar 0,028 < 0,05 (taraf nyata
signifikansi penelitian). Dari hasil perbandingan antara t
hitung
dan t
tabel
menunjukan nilai t
hitung
sebesar 2,245, sedangkan t
tabel
sebesar 1,997. Dari
hasil tersebut terlihat bahwa t
hitung
> t
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa H2
diterima artinya independensi berpengaruh secara parsial terhadap kualitas
audit. Berdasarkan perhitungan determinasi parsial dihasilkan bahwa