Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Penjualan dan Perputaran Piutang terhadap Likuiditas
Syntax Idea, Vol. 2, No. 12, Desember 2020 1079
Selain mendapatkan laba, perusahaan juga harus menunjukkan kemampuan dalam
membayar utang jangka pendeknya, jika perusahaan mampu membayar kewajibannya,
maka perusahaan tersebut dapat dinyatakan sebagai perusahaan yang likuid. Perusahaan
dapat menggunakan tiga jenis rasio likuiditas yaitu rasio lancar, rasio cepat, dan rasio
kas sebagai media untuk membantu perusahaan dalam menilai kelancaran perusahaan
untuk memenuhi kewajiban lancarnya (Fauzia, 2015).
Menurut (Indrayenti & Natania, 2016) suatu perusahaan dapat dikatakan
mengalami pertumbuhan ke arah yang lebih baik jika terdapat pertumbuhan yang
konsisten dalam aktivitas utama operasinya. Pertumbuhan penjualan merupakan aspek
penting yang menjadi sorotan perusahaan. Sedangkan menurut (Saputri dkk., 2018)
perusahaan yang penjualannya tumbuh dengan baik dan dapat mengelola biaya dengan
efisien memiliki kemungkinan untuk memperoleh laba yang cukup tinggi sehingga
perusahaan memiliki kecukupan dana untuk membayar hutang yang terjadi.
Menurut (Rusdiyanto & Rahmi, 2019) penjualan yang dilakukan secara kredit
dimana pihak pembeli tidak perlu membayar semua tagihan pada saat terjadinya
transaksi akan menimbulkan piutang. Posisi piutang perusahaan dapat dinilai dengan
cara menghitung tingkat perputaran piutang. Perputaran piutang bagi suatu perusahaan
sangatlah penting untuk diketahui karena semakin tinggi perputaran piutang, maka
piutang yang dapat ditagih oleh perusahaan semakin banyak. Perputaran piutang akan
menunjukkan berapa kali piutang tersebut dapat tertagih kembali ke dalam kas
perusahaan.
Menurut (Gaol, 2015) penjualan secara kredit akan menguntungkan penjual
karena akan memperluas pasar. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan penjualan produk,
maka likuiditas akan semakin tinggi dikarenakan penjualan mencakup kas dan piutang
yang termasuk kategori aktiva lancar yang merupakan komponen dalam menghitung
tingkat likuiditas, kelangsungan hidup suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak hal
antara lain likuiditas perusahaan itu sendiri, likuiditas mengacu pada kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas merupakan
kemampuan untuk memperoleh kas dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki lalu
dihitung dengan rasio likuiditas. Semakin tinggi likuiditas perusahaan menunjukkan
bahwa semakin baik kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Menurut (Rusdiyanto & Rahmi, 2019) tingkat likuiditas sebuah perusahaan
biasanya dijadikan sebagai tolak ukur untuk pengambilan keputusan bagi pihak-pihak
yang berkaitan dengan perusahaan. Beberapa pihak yang biasanya terkait dengan
tingkat likuiditas suatu perusahaan yaitu pemegang saham, penyuplai bahan baku,
manajemen perusahaan, kreditur, konsumen, pemerintah, lembaga asuransi dan lembaga
keuangan. Suatu perusahaan dapat dikatakan mempunyai kinerja yang baik apabila
mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi. Dan sebaliknya, suatu perusahaan dapat
dikatakan mempunyai kinerja yang buruk apabila mempunyai tingkat likuiditas yang
rendah. Berikut ini data yang menunjukkan tingkat pertumbuhan penjualan dan
likuiditas dengan rasio lancar pada perusahaan kimia yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2014-2018:
Tabel 1 Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Penjualan Dan Likuiditas