How to cite:
Mahdianto, Yundi Fitrah, Ade Kusuma, Bunga Ayu Wulandari (2024) Implementasi
Konstruktivisme dalam kegiatan library user education di Perpustakaan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi (06) 10
E-ISSN:
2684-883X
IMPLEMENTASI KONSTRUKTIVISME DALAM KEGIATAN LIBRARY
USER EDUCATION DI PERPUSTAKAAN UIN SULTHAN THAHA
SAIFUDDIN JAMBI
Mahdianto, Yundi Fitrah, Ade Kusuma, Bunga Ayu Wulandari
Universitas Jambi, Indonesia
Abstrak
Konstruktivisme adalah sebuah teori pembelajaran yang menekankan bahwa
pengetahuan dibangun oleh individu melalui pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan, bukan sekadar diperoleh secara pasif dari pengajaran. Keterlibatan aktif
peserta Library User Education berpengaruh dalam proses konstruktivisme. Library
User Education dari prespektif konstruktivisme memiliki tujuan untuk memberikan user
atau pemustaka dalam memahami konsep dan juga praktik kegiatan dalam penggunaan
perpustakaan. Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas
pendidikan pengguna perpustakaan dengan menggunakan teori pembelajaran
konstruktivisme, diukur pre-test dan post-test pada peserta didik di UPT Perpustakaan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektivitas pembelajaran konstruktivisme pada Library User Education UPT
Perpustakaan Universitas Jambi. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai pre-test
sebesar 54, dan post-test sebesar 81,05, yang menunjukkan bahwa pembelajaran
statistika efektif dalam mencapai tujuan, dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar
yang signifikan.
Kata kunci: Konstruktivisme, Perpustakaan, Pengalaman
Abstract
Constructivism is a learning theory that emphasizes that knowledge is built by
individuals through experience and interaction with the environment, not just passively
obtained from teaching. The active involvement of Library User Education participants
has an effect on the process of constructivism. Library User Education from the
perspective of constructivism has the goal of providing users or users in understanding
the concept and practice of activities in the use of libraries. The main problem in this
study is how the effectiveness of library user education using the theory of
constructivism learning, measured pre-test and post-test on students at the UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi Library UPT. The purpose of this study is to determine the
effectiveness of constructivism learning in the Library User Education UPT Library of
the University of Jambi. The results showed an average pre-test score of 54, and post-
test of 81.05, which showed that statistical learning was effective in achieving goals,
evidenced by a significant increase in learning outcomes.
Keywords: Constructivism, Library, Experience
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
Implementasi Konstruktivisme dalam kegiatan library user education di Perpustakaan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024 6465
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi digital yang pesat serta perubahan dalam cara
berkomunikasi dan sistem informasi menjadikan abad ke-21 sebagai era transformasi
dan reformasi. Perpustakaan saat ini dituntut untuk mengikuti pola perkembangan
teknologi yang sesuai dengan zamannya. Perpustakaan yang baik harus memberikan
pelayanan yang baik, seperti pada kegiatan Library User Education atau pendidikan
pemakai perpustakaan yang sesuai dengan perkembangan teknologi sehingga pemustaka
dapat memahami cara pemanfaatan perpustakaan yang efektif dan efisien.
Perpustakaan adalah fasilitas yang sangat penting dalam mendukung
perkembangan dunia pendidikan. Pendidikan tidak akan berjalan dengan optimal tanpa
dukungan dari sumber daya belajar yang diperlukan untuk kegiatan belajar-mengajar.
Perpustakaan sebagai pusat sumber daya informasi menjadi tulang punggung gerak
majunya suatu institusi terutama institusi pendidikan, di mana tuntutan untuk adaptasi
terhadap perkembangan informasi sangat tinggi (Suwarno, 2010). Keberadaan
perpustakaan memiliki dampak signifikan terhadap dunia pendidikan dan peningkatan
kualitas bangsa di bidang pendidikan. Perpustakaan didirikan untuk menyediakan
layanan informasi kepada pemustaka, tanpa memandang agama, usia, atau latar
belakang lainnya. Sebagai penyedia informasi, perpustakaan dituntut untuk menyajikan
beragam informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dan selaras dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, perpustakaan memerlukan
pustakawan yang siap membantu pemustaka dalam Library User Education (Ganggi,
2017).
UPT Perpustakaan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi terus melakukan Library
User Education pada mahasiswa baru setiap tahun melalui Pustakawan sebagai pendidik
kegiatan Library User Education (Cahyadi, 2017)v. Peran Pustakawan merupakan
seseorang yang telah ditunjuk dan diberi tanggung jawab dan memiliki kemampuan dan
cakapan mengelola perpustakaan sehingga dapat melaksanakan tugas-tugas sehubungan
dengan perpustakaan (Efrina, Sasongko, & Zakaria, 2017). Jika Library User Education
ini dijalankan secara optimal, maka pemustaka akan mencapai kemampuan dalam
komunikasi, kolaborasi, dan literasi informasi. Dalam pendidikan pengguna, (Musa,
2015) membedakan dua aspek, yaitu orientasi perpustakaan dan instruksi perpustakaan.
Orientasi perpustakaan bertujuan untuk memperkenalkan pengguna pada perpustakaan,
termasuk layanan yang tersedia. Ini juga memungkinkan pengguna mempelajari secara
umum cara menggunakan perpustakaan, seperti jam operasional, lokasi koleksi tertentu,
dan prosedur peminjaman. (Rangkuti, 2014) memberi pengertian pengguna adalah
orang yang ditemuinya tatkala orang tersebut memerlukan dokumen primer atau
menghendaki penelusuran bibliografi. Oleh karena itu, dalam Library User Education,
penting untuk merancang pembelajaran yang menekankan pada pengembangan
kompetensi-kompetensi tersebut. Pengembangan kompetensi dalam Library User
Education atau pendidikan pemakai perpustakaan akan terjadi jika pemustaka berperan
aktif sebagai agen dalam proses perolehan pengetahuan. Pustakawan tidak dapat
sekadar mentransfer pengetahuan kepada pemustaka, melainkan siswa perlu secara aktif
Mahdianto, Yundi Fitrah, Ade Kusuma, Bunga Ayu Wulandari
6466 Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
membangun pengetahuan tersebut dalam pikiran mereka sendiri. Pendekatan
pembelajaran ini sejalan dengan pandangan konstruktivistik. Konstruktivisme, sebagai
studi tentang pembelajaran, berfokus pada bagaimana kita semua membentuk
pemahaman tentang dunia (Singh & Yaduvanshi, 2015). Dalam hal Library User
Education, konstruktivisme berfokus pada bagaimana pemustaka membentuk
pemahaman tentang perpustakaan dan cara menggunakannya secara efektif dan efisien.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas pendidikan
pengguna perpustakaan dengan menggunakan teori pembelajaran konstruktivisme,
diukur melalui pretest dan posttest pada peserta didik di UPT Perpustakaan UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada Bulan September 2024 di UPT Perpustakaan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Karakteristik sasaran peneltian ini adalah Pemustaka
Perpustakaan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Dari tingkatan usia, Sivitas
Akademika Unja yang berumur antara 17-25 tahun.
Tabel 1. Kelompok Usia Responden
Kelompok Usia
Jumlah
Persentase (%)
17 < Usia ≤ 20
41
41%
20 < Usia ≤ 23
52
52%
23 < Usia ≤ 25
7
7%
Pemustaka Perpustakaan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi adalah
Mahasiswa S1 UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan angket. Adapun teknik yang digunakan dalam analisis data
adalah analisis dengan skala likert.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengertian Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah teori yang menjelaskan bagaimana peserta didik
mengembangkan pengetahuan melalui pengalaman, yang bersifat unik bagi setiap
individu. Menurut (Charles, 2013), konstruktivisme merupakan sistem yang
menjelaskan bagaimana peserta didik sebagai individu beradaptasi dan
menyempurnakan pengetahuan mereka. Konstruktivisme adalah sebuah perubahan
paradigma dari behaviorisme menuju teori kognitif. Teori belajar konstruktivisme
adalah teori yang memberikan kebebasan kepada individu untuk belajar atau memenuhi
kebutuhannya dengan menemukan sendiri apa yang diinginkan atau dibutuhkan, dibantu
oleh fasilitasi dari orang lain. Teori ini mendorong manusia untuk aktif dalam proses
belajar, menemukan kompetensi, pengetahuan, teknologi, dan berbagai hal lain yang
diperlukan untuk pengembangan diri (Rangkuti, 2014).
Dikatakan bahwa orang membentuk pemahaman dan pengetahuan mereka sendiri
tentang dunia melalui interaksi dengan hal-hal dan refleksi atas pengalaman tersebut.
Ketika kita menghadapi sesuatu yang baru, kita perlu menyesuaikannya dengan ide dan
pengalaman sebelumnya, mungkin dengan mengubah keyakinan kita atau mengabaikan
informasi baru jika dianggap tidak relevan. Untuk melakukan ini, kita perlu bertanya,
Implementasi Konstruktivisme dalam kegiatan library user education di Perpustakaan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024 6467
mengeksplorasi, dan mengevaluasi apa yang sudah kita ketahui. Dalam konteks kelas,
pandangan konstruktivis tentang pembelajaran dapat diwujudkan melalui berbagai
praktik pengajaran yang berbeda. Menurut (Sugrah, 2019), teori pembelajaran
konstruktivisme merupakan sebuah pandangan yang mendorong perkembangan logis
dan konseptual pada diri peserta didik.
Menurut (Bada & Olusegun, 2015), terdapat dua karakteristik utama yang
tampaknya menjadi inti dari deskripsi konstruktivis mengenai proses pembelajaran:
Masalah
Pembelajaran konstruktivis mendorong peserta didik untuk memanfaatkan
pengetahuan yang mereka miliki dalam memecahkan masalah yang bermakna dan
kompleks secara realistis (Sugrah, 2019). Masalah tersebut memberikan konteks bagi
peserta didik untuk menerapkan pengetahuan mereka serta mengambil tanggung jawab
atas proses pembelajaran. Masalah yang baik diperlukan untuk mendorong eksplorasi
dan refleksi, yang esensial dalam membangun pengetahuan.
Kolaborasi
Pendekatan konstruktivis mendorong peserta didik untuk belajar melalui interaksi
dengan orang lain. Peserta didik berkolaborasi dengan teman sebaya, memanfaatkan
pengetahuan bersama untuk menyelesaikan masalah (Mashudi, 2021). Dialog yang
muncul dari kerja sama ini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menguji
dan menyempurnakan pemahaman mereka dalam proses yang berkelanjutan.
Konstruktivisme dalam Library User Education
Konstruktivisme memandang pembelajaran sebagai proses yang dinamis dan
sosial, di mana peserta didik secara aktif membangun makna berdasarkan pengalaman
mereka dengan mempertimbangkan pemahaman sebelumnya serta lingkungan sosial.
Menurut pandangan ini, peserta didik tidak datang ke ruang pembelajaran dengan
pikiran kosong, melainkan membawa berbagai ide yang sudah kuat tentang bagaimana
dunia alami berfungsi. Dalam perspektif konstruktivis, peserta didik tidak lagi dianggap
sebagai penerima pasif pengetahuan dari pendidik, dan pendidik tidak lagi berperan
sebagai pemberi pengetahuan dan pengelola ruang belajar. Pembelajaran dipandang
sebagai proses aktif dan kompleks dalam memperoleh pengetahuan baru, yang
melibatkan interaksi kognitif utama. Selain itu, ada interaksi aktif antara pendidik dan
peserta didik, di mana peserta didik berusaha memahami apa yang diajarkan dengan
menyesuaikan materi tersebut dengan pengalaman mereka sendiri (So, 2002)
Library User Education yang berfokus pada proses literasi informasi mendorong
peserta didik untuk aktif terlibat dalam pembelajaran, sehingga memerlukan pendekatan
yang mampu mengarahkan peserta didik ke arah tersebut. Konstruktivisme, sebagai
pendekatan pembelajaran, menekankan pada pembangunan pengetahuan oleh peserta
didik melalui pengalaman yang mereka peroleh, sehingga pendekatan ini dianggap
efektif dalam Library User Education. Tugas pustakawan sebagai pendidik adalah
memanfaatkan prinsip-prinsip konstruktivisme untuk dijadikan salah satu alternatif
dalam pendidikan pengguna perpustakaan.
Mahdianto, Yundi Fitrah, Ade Kusuma, Bunga Ayu Wulandari
6468 Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
Landasan filosofis, epistemologis, dan ontologis konstruktivisme menunjukkan
bahwa prinsip-prinsipnya secara esensial memberikan ruang yang lebih luas bagi
individu (pemustaka) untuk mengembangkan potensinya melalui rasa ingin tahu dan
proses inkuiri (Nasikin & Khojir, 2021). Hal ini akan lebih efektif jika dalam proses
pembelajaran, peserta didik dibimbing, difasilitasi, dan didampingi oleh pendidik yang
memiliki antusiasme, kecerdasan, dan apresiasi (Dewi et al., 2021; Maryani, 2016).
Peneliti melakukan uji pre-test dan post-test pada 100 orang mahasiswa UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Gambar 1. Grafik Skor Pretest dan Posttest Responden
Dari Gambar 1, secara grafis terlihat bahwa skor pretest dan posttest responden
umumnya tidak saling bersilangan. Ini menunjukkan adanya perbedaan antara skor
pretest dan posttest. Jika dilihat dari grafik, skor posttest lebih tinggi dibandingkan
pretest, yang mengindikasikan adanya peningkatan sebagai hasil dari kegiatan berbasis
Konstruktivisme dalam library user education di Perpustakaan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data skor pre-test dan post-test peserta kegiatan library user
education di Perpustakaan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi tahun 2024, ditemukan
bahwa terdapat perubahan signifikan pada skor pre-test dan post-test peserta. Rata-rata
skor pre-test mengalami kenaikan sebesar 54, sedangkan rata-rata skor post-test naik
menjadi 81,05. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata peserta antara
pre-test dan post-test.
BIBLIOGRAFI
Bada, Steve Olusegun, & Olusegun, Steve. (2015). Constructivism learning theory: A
paradigm for teaching and learning. Journal of Research & Method in Education,
5(6), 6670.
Cahyadi, Iyut Nur. (2017). Kegiatan Bimbingan Pemustaka Untuk Meningkatkan
Layanan Di Perpustakaan.
Charles, Eric P. (2013). Psychology: The empirical study of epistemology and
Implementasi Konstruktivisme dalam kegiatan library user education di Perpustakaan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024 6469
phenomenology. Review of General Psychology, 17(2), 140144.
Dewi, Putu Yulia Angga, Kusumawati, Naniek, Pratiwi, Erinda Nur, Sukiastini, I. Gusti
Ayu Ngurah Kade, Arifin, Moh Miftahul, Nisa, Rofiatun, Widyasanti, Ni Putu, &
Kusumawati, Putri Rahadian Dyah. (2021). Teori Dan Aplikasi Pembelajaran IPA
SD/MI. Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
Efrina, Median, Sasongko, Rambat Nur, & Zakaria, Zakaria. (2017). Pengelolaan
perpustakaan sekolah. Manajer Pendidikan: Jurnal Ilmiah Manajemen Pendidikan
Program Pascasarjana, 11(6).
Ganggi, Roro Isyawati Permata. (2017). Pendidikan pemakai di perpustakaan sebagai
upaya pembentukan pemustaka yang literasi informasi. Khizanah Al-Hikmah:
Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, Dan Kearsipan, 5(1), 121128.
Maryani, Ika. (2016). Pengembangan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Ika
Maryani.
Mashudi, Mashudi. (2021). Pembelajaran modern: membekali peserta didik
keterampilan abad ke-21. Al-Mudarris (Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam), 4(1), 93
114.
Musa, Subirman. (2015). Pendidikan Pemakai Bagi Mahasiswa Baru di Perpustakaan
Perguruan Tinggi. KAREBA: Jurnal Ilmu Komunikasi, 14(2).
Nasikin, Muhammad, & Khojir, Khojir. (2021). Rekonstruksi pendidikan islam di era
society 5.0. Cross-Border, 4(2), 706722.
Rangkuti, Lailan Azizah. (2014). Pentingnya pendidikan pemakai (User education) di
perpustakaan perguruan tinggi. Jurnal Iqra, 8(01).
Singh, Sunita, & Yaduvanshi, Sangeeta. (2015). Constructivism in science classroom:
Why and how. International Journal of Scientific and Research Publications, 5(3),
15.
So, Winnie Wing Mui. (2002). Constructivist teaching in science. AsiaPacific Forum
on Science Learning and Teaching, 3(1).
Sugrah, Nurfatimah. (2019). Implementasi teori belajar konstruktivisme dalam
pembelajaran sains. Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 19(2), 121
138.
Suwarno, Wiji. (2010). Pengetahuan dasar kepustakaan. Bogor: Ghalia Indonesia.
Copyright holder:
Mahdianto, Yundi Fitrah, Ade Kusuma, Bunga Ayu Wulandari (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: