How to cite:
Ahmad Irfan Jayyadi, Andi Muh. Yasser Mukti, Ratna Oelan Sari, Julchritno Irawan (2024)
Volvulus Sigmoid pada Usia 45 Tahun di RSUD Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat., (06)
09,
E-ISSN:
2684-883X
VOLVULUS SIGMOID PADA USIA 45 TAHUN DI RSUD KABUPATEN
MAMUJU PROVINSI SULAWESI BARAT
Ahmad Irfan Jayyadi
1
, Andi Muh. Yasser Mukti
2
, Ratna Oelan Sari
3
, Julchritno
Irawan
4
1,3,4
RSUD Provinsi Sulawesi Barat, Indonesia
2
Rumah Sakit Benyamin Guluh Kolaka, Indonesia
Abstrak
Volvulus sigmoid biasanya disebabkan oleh dua mekanisme yaitu sembelit kronis dan
diet tinggi serat, mengakibatkan colon melebar dan penuh dengan feses membuat rentan
terhadap torsi. Serangan torsi yang berulang akan menyebabkan pemendekan
mesenterium yang berakibat peradangan kronis untuk melaporkan kasus volvulus
sigmoid pada pasien berusia 45 tahun pada RSUD Kabupaten Mamuju. Metode
penelitin yang dilakukan ialah investigasi dan pencitraan menggunakan Xray BNO 3
posisi, kemudian dilakukan Laparotomi eksplorasi, release volvulus, reseksi colon
sigmoid, dilanjutkan dengan colonostomy double barrel. Hasil yang diperoleh bahwa
pasien usia 45 tahun dengan keluhan sakit perut yang dirasakan sejak 1 minggu yang
lalu, pasien tidak bisa BAB sejak 4 hari. Tidak ada flatus selama 4 hari, pasien juga
mengeluh mual dan muntah. Pada pemeriksaan fisik abdomen didapatkan distensi,
bising usus kesan menurun, nyeri tekan pada seluruh kuadran abdomen. Pemeriksaan
foto polos Abdomen 3 posisi didapatkan dilatasi sistema usus dengan coffee-bean
appearance. Pengobatan Volvulus pada pasien ini dilakukan tindakan awal berupa
pemasangan Nasogastric Tube, puasakan, pemberian antibiotik dan antinyeri serta
dilakukan tindakan definitif berupa Laparotomi eksplorasi, release volvulus, reseksi
colon sigmoid, dialanjutkan dengan colostomy double Barrel.
Kata kunci: Volvulus Sigmoid, RSUD, Mamuju
Abstract
Sigmoid volvulus is usually caused by two mechanisms namely chronic constipation and
a high-fiber diet, resulting in a dilated colon and full of feces making it susceptible to
torsion. Repeated torsion attacks will cause shortening of the mesentery resulting in
chronic inflammation to report cases of sigmoid volvulus in a 45-year-old patient at the
Mamuju Regency Hospital. The research method carried out is investigation and
imaging using 3-position BNO Xray, then exploratory laparotomy, release volvulus,
sigmoid colon resection, followed by double barrel colonostomy. The results obtained
were that a 45-year-old patient with complaints of abdominal pain felt since 1 week
ago, the patient could not defecate since 4 days. There was no flatus for 4 days, the
patient also complained of nausea and vomiting. In the abdominal physical
examination, distension, intestinal noise decreased, and tenderness in all abdominal
quadrants. Examination of a plain photo of the abdomen in 3 positions obtained
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 09, September 2024
Volvulus Sigmoid pada Usia 45 Tahun di RSUD Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat
Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024 6169
dilatation of the intestinal system with a coffee-bean appearance. The treatment of
Volvulus in this patient was carried out in the form of initial actions in the form of
Nasogastric Tube installation, fasting, administration of antibiotics and anti-pain as
well as definitive actions in the form of exploratory laparotomy, volvulus release,
sigmoid colon resection, followed by a double barrel colostomy.
Keywords : Volvulus Sigmoid, RSUD, Mamuju
PENDAHULUAN
Volvulus adalah kondisi dimana terputarnya segmen usus yang mengelilingi
mesenterium dan seharusnya berfungsi sebagai aksis. Kolon sigmoid adalah bagian usus
besar berbentuk S yang berada di sisi kiri bawah perut, di atas rektum. Volvulus
sigmoid biasanya disebabkan oleh dua mekanisme yaitu sembelit kronis dan diet tinggi
serat, mengakibatkan colon melebar dan penuh dengan feses membuat rentan terhadap
torsi. Serangan torsi yang berulang akan menyebabkan pemendekan mesenterium yang
berakibat peradangan kronis. Kondisi tersebut dapat diikuti dengan terjadinya adhesi
yang menyebabkan sigmoid bengkok dan menetap (Chauhan, Shinde, & Jain, 2024; Le,
Nahirniak, Anand, & Cooper, 2017).
Volvulus kolon merupakan hampir 2% dari semua kasus obstruksi usus yang
dirawat di Amerika Serikat antara tahun 2002-2010. Volvulus sigmoid, yang mencakup
8% dari semua obstruksi usus, terjadi antara dekade ketiga dan ketujuh kehidupan. Hal
ini lebih sering terjadi pada pria lanjut usia, orang Afrika Amerika, orang dewasa
dengan konstipasi kronis, dan gangguan neuropsikiatri terkait. Di sisi lain, volvulus
sekum lebih sering terjadi pada wanita muda. Kelompok usia volvulus usus tengah
sangat berbeda dari volvulus kolon. Hal ini biasanya terlihat pada bayi dengan anomali
rotasi usus (S S Atamanalp, 2010).
Ada 4 jenis volvulus, yaitu volvulus gastric, volvulus midgut, volvulus caecal, dan
volvulus sigmoid. Volvulus sigmoid adalah penyebab paling sering dengan 60% dari
semua kasus volvulus. Volvulus sigmoid adalah penyebab obstruksi usus besar paling
umum ketiga setelah keganasan dan penyakit divertikular (Abdelrahim, Zeidan,
Qulaghassi, Ali, & Boshnaq, 2022). Volvulus sekum hanya mencakup 13% dari semua
kasus obstruksi kolon (Chaker et al., 2021; Chaudry, Jamil, Niaz, & Basher, 2015). dan
memiliki insidensi yang dilaporkan sebesar 2,87,1 kasus per juta per tahun (Sabri
Selcuk Atamanalp, 2020). Volvulus usus halus cenderung menjadi penyakit pada masa
kanak-kanak dan biasanya dikaitkan dengan kegagalan perkembangan usus embriologis
normal. Insidensinya sekitar satu per 6000 kelahiran hidup. Volvulus Gaster dapat
terjadi pada orang dewasa dan anak-anak, dengan anak-anak mencakup 1020% dari
semua kasus (Brown, Dick, & Watson, 2024). Insidensi pada orang dewasa lebih sulit
diperkirakan karena pasien dengan volvulus lambung intermiten mungkin tidak
terdiagnosis (Brown et al., 2024).
Gejala klinis tidak spesifik, sigmoid volvulus dapat muncul secara akut dengan
gejala nyeri perut, sembelit, kembung, dan muntah. Pada pasien yang lebih muda,gejala
Ahmad Irfan Jayyadi, Andi Muh. Yasser Mukti, Ratna Oelan Sari, Julchritno Irawan
6170 Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024
nyeri perut berulang dapat terjadihilang timbul. Sedangkan, pada kasus kronik, pasien
sering datang dengan gejala tidak jelas (Strouse, 2004; Townsend, Beauchamp, Evers,
& Mattox, 2016).
Penatalaksanaan obstruksi usus besar tergantung pada penyebab obstruksi, dan
keadaan pasien. Penatalaksaan volvulus sigmoid dimulai dengan resusitasi yang tepat
dan, dalam banyak kasus, melibatkan dekompresi nonoperatif (Schwartz & Brunicardi,
2010).
METODELOGI PENELITIAN
Pasien laki-laki usia 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan sakit perut yang
dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, pasien tidak bisa BAB sejak 4 hari. Tidak ada flatus
selama 4 hari, pasien juga mengeluh mual dan muntah, tidak ada demam, tidak batuk,
tidak sesak, BAK normal.
Pemeriksaan fisik diperoleh pasien tampak sakit, compos mentis. Tanda-Tanda
Vital Tekanan Darah : 140/90 mmHg, Heart Rate : 76x/menit, Respirasi : 20x/ menit,
Suhu : 36,5 C, Skor nyeri : 6. Pemeriksaan abdomen Inspeksi : Distended (+),
Auskultasi : Bising Usus kesan menurun, Palpasi : teraba keras, nyeri tekan seluruh
perut. Perkusi : Hipertympani seluruh lapang abdomen.
Pada pemeriksaan laboratorium di dapatkan Leukosit 11.5 ribu/uL , Hb 13,2
gr/dL, Trombosit 258.000/uL, Neutrofil 82,4%, Basophil 2,6%, Limfosit 6,9%,
Eusinophil 3,5 %, monosit 4,6 %. Elektrolit Natrium 135,8 mmol/l, Kalium 3,3 mmol/l,
Clorida 98,5 mmol/l.
Pada pemeriksaan pemeriksaan xray thoraks dan BNO 3 posisi, Gambaran elevasi
pada kedua diafragma susp. Proses intraabdominal dan didapatkan Gambaran volvulus
sigmoid yang khas dengan coffee bean sign. Beberapa hari kemudian di lakukan
laporotomi eksplorasi, pada saat operasi keluar cairan kekuningan, tampak Volvulus di
distal colon dengan 2 putaran, megacolon (dilatasi luas), nekrotik (+), kemudian
diputuskan untuk dilakukan release volvulus, reseksi colon sigmoid, dialanjutkan
dengan colostomy double Barrel. Terapi yang diberikan adalah stop intake oral, pasang
NGT, Infus Cairan RL 18 tpm, Ceftriaxon 2 gr / 24 jam / IV, ranitidin amp/8jam/iv,
ketorolac 30 mg / 8 jam / IV, dulcolax supp via rectal, rencana laparatomi
Volvulus Sigmoid pada Usia 45 Tahun di RSUD Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat
Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024 6171
Gambar 1. Coffee Bean Sign didapatkan pada foto BNO 3 posisi
Gambar 2. Tampak volvulus di distal colon dengan 2 putaran, tampak megacolon
(dilatasi luas), kemudian diputuskan untuk dilakukan release volvulus, reseksi colon
sigmoid, dialanjutkan dengan colostomy double Barrel.
Ahmad Irfan Jayyadi, Andi Muh. Yasser Mukti, Ratna Oelan Sari, Julchritno Irawan
6172 Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024
HASIL DAN PEMBAHASAN
Volvulus terjadi ketika lengkungan usus dan bagian mesenterium yang
memasoknya melilit, yang menyebabkan penyumbatan usus. Volvulus dikaitkan dengan
malrotasi usus, usus besar yang membesar, mesenterium yang panjang, penyakit
Hirschsprung, kehamilan, perlengketan perut, dan konstipasi kronis.1 Pada orang
dewasa, usus besar sigmoid adalah bagian usus yang paling sering terkena, diikuti oleh
sekum. Gejalanya meliputi perut kembung, nyeri, muntah, sembelit, dan tinja berdarah.
Timbulnya gejala bisa mendadak atau tidak disadari. Mesenterium menjadi sangat
terlilit sehingga pasokan darah terputus, yang mengakibatkan iskemia usus. Nyeri bisa
terasa hebat, dan demam bisa terjadi (Le et al., 2017; Musyarifah & Saputra, 2024;
Schwartz & Brunicardi, 2010)
Berdasarkan kasus diketahui bahwa pasien mengeluhkan nyeri perut, konstipasi,
perut membesar serta mual dan muntah. Nyeri perut dan perut membesar pada pasien
menandakan terjadinya proses terputarnya kantong loop pada kolon sigmoid sehingga
suplai darah mesentrium juga berhenti, hal ini menyebabkan iskemia dan tekanan
intraluminal meningkat sehingga hal ini akan menyebabkan nekrosis dan perforasi
(Kiyaka, Sikakulya, Masereka, Okedi, & Anyama, 2021; Perrot, Fohlen, Alves, &
Lubrano, 2016)
Bagian paling umum dari traktus gastrointestinal yang sering membentuk
volvulus adalah usus besar dan bagian yang paling sering adalah bagian sigmoid.
Bagian lainnya juga dapat terjadi seperti bagian caecum, colon ascenden dan colon
transversum (Jenkins et al., 2023; Kiyaka et al., 2021).
Penyebab volvulus sigmoid adalah multifaktorial, tidak bisa dilihat dari satu
penyebab saja. Bisa dari makan makanan tinggi serat, masalah pada gastrointestinal
serta otot perut antara lain, konstipasi kronis, konsumsi laksatif jangka panjang, enema,
hirschsprung disease, dan duchenne muscular dystrophy. Selain itu, masalah pada
neuropsikiatri seperti Parkinson diseasedan multiple sklerosisjuga turut meningkatkan
risiko terjadinya volvulus. Pada kasus ini tidak dilaporkan faktor resiko dari pasien.7.9
Pada pemeriksaan elektrolit didapatkan hiponatremi, hipokalemi dan hipoklorida.
Hal ini disebabkan peningkatan intralumen yang menurunkan pengaliran air dan
elektrolit dari lumen ke darah. Terjadinya peregangan usus yang terus menerus
menyebabkan penurunan absorpsi cairan dan peningkatan sekresi cairan ke dalam usus
(Li, Wiznia, See, & Sumrak, 2023).
Pada foto BNO 3 posisi didapatkan Gambaran distrubusi udara tidak sampai ke
distal colon, tampak dilatasi pada colon sigmoid membentuk Gambaran coffee-been
appereance, tampak Gambaran Spondylosis Lumbalis, Kedua psoas line dan
preperitoneal fat line intak, tidak tampak fraktur serta destruksi tulang, soft tissue dalam
batas normal.
Pengobatan Volvulus pada pasien ini dilakukan tindakan awal berupa pemasangan
Nasogastric Tube, puasakan, pemberian antibiotik dan antinyeri serta dilakukan
tindakan definitif berupa Laparotomi eksplorasi, Tampak volvulus di distal colon
dengan 2 putaran, tampak megacolon (dilatasi luas), kemudian diputuskan untuk
dilakukan release volvulus, reseksi colon sigmoid, dialanjutkan dengan colostomy
double Barrel
KESIMPULAN
Volvulus adalah kondisi terputarnya segmen usus yang mengelilingi mesenterium.
Pada case report ini melaporkan bahwa pasien laki-laki usia 45 tahun mengalami tanda
Volvulus Sigmoid pada Usia 45 Tahun di RSUD Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat
Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024 6173
dan gejala obstruksi usus. Penegakan diagnosa berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya seperti laboratorium dan foto BNO 3 Posisi.
Pada foto BNO 3 posisi didapatkan Gambaran coffee beed appereance pada colon
sigmoid, sehingga didiagnosa sebagai Volvulus Sigmoid. Identifikasi dan manajemen
dini sangat penting dalam mengobati sigmoid volvulus sebelum munculnya gangren dan
nekrosis, sehingga menghindari komplikasi lebih lanjut dan kematian. Perawatan awal
yang dapat diberikan adalah pemasangan nasogastric tube yang bertujuan untuk
dekompresi usus serta pemberian obat simptomatik. Dilakukan Laparatomi eksplorasi
dengan tujuan release volvulus, reseksi colon sigmoid, dialanjutkan dengan colostomy
double Barrel sebagai tindakan pembedahan darurat
BIBLIOGRAFI
Abdelrahim, A., Zeidan, S., Qulaghassi, M., Ali, O., & Boshnaq, M. (2022). Dilemma
of sigmoid volvulus management. The Annals of The Royal College of Surgeons of
England, 104(2), 9599.
Atamanalp, S S. (2010). Sigmoid volvulus, Eurasian J. Med. 42 (3)(2010) 142147.
Atamanalp, Sabri Selcuk. (2020). Sigmoid volvulus: An update for Atamanalp
classification. Pakistan Journal of Medical Sciences, 36(5), 1137.
Brown, Jasmine, Dick, Lachlan, & Watson, Angus. (2024). Volvulus of the
gastrointestinal tract. British Journal of Hospital Medicine, 85(3), 19.
Chaker, Youssef, Ouadi, Yacine, Mahmoud, Ahmed Ben, Haddad, Anis, Magherbi,
Houcine, & Kacem, Montasser. (2021). A rare association of caecal volvulus and
intestinal malrotation causing an acute abdomen: case report. Annals of Medicine
and Surgery, 65.
Chaudry, Tariq Hassan, Jamil, Munawar, Niaz, Khurram, & Basher, Goher. (2015).
Acute caecal volvulus: A diagnostic paradigm. JPMA. The Journal of the Pakistan
Medical Association, 65(12), 13571359.
Chauhan, Simran, Shinde, Raju K., & Jain, Yashraj. (2024). Navigating Abdominal
Volvulus: A Comprehensive Review of Management Strategies. Cureus, 16(4).
Jenkins, Abigail, Venkatesh, Pooja, Tissot, Marianne I. J., Detchou, Donald, Barrie,
Umaru, & Aoun, Salah G. (2023). Madeline Earle Stanton (18981980): Librarian
and Consultant of the Medical Historical Library at Yale University, Research
Assistant in Bibliography in the Yale Department of the History of Medicine,
Associate Editor of the Journal of the History of Medicine and Allied Sciences, and
Secretary and Protégé of Harvey Cushing. World Neurosurgery, 179, 6065.
Kiyaka, Sonye Magugu, Sikakulya, Franck Katembo, Masereka, Robert, Okedi,
Xaviour Francis, & Anyama, Philip. (2021). Sigmoid volvulus in an adolescent
female: A case report. International Journal of Surgery Case Reports, 87, 106430.
Le, Carol K., Nahirniak, Phillip, Anand, Sachit, & Cooper, Wantzy. (2017). Volvulus.
Li, Jinlei, Wiznia, Daniel, See, Claudia, & Sumrak, Kim. (2023). Yale University
School of Medicine Team Proposes Oral Format Patient-Controlled Analgesia.
ASA Monitor, 87(10), 3334.
Musyarifah, Eny, & Saputra, Fajar Alfa. (2024). Sigmoid Volvulus Pada Laki-Laki
Lanjut Usia: Sebuah Laporan Kasus. Berkala Ilmiah Kedokteran Dan Kesehatan
Masyarakat (Scientific Periodical Journal Of Medicine And Public Health), 2(1),
6368.
Ahmad Irfan Jayyadi, Andi Muh. Yasser Mukti, Ratna Oelan Sari, Julchritno Irawan
6174 Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024
Perrot, L., Fohlen, A., Alves, A., & Lubrano, J. (2016). Management of the colonic
volvulus in 2016. Journal of Visceral Surgery, 153(3), 183192.
Schwartz, Seymour I., & Brunicardi, F. Charles. (2010). Schwartz’s principles of
surgery. McGraw Hill Professional.
Strouse, Peter J. (2004). Disorders of intestinal rotation and fixation (“malrotation”).
Pediatric Radiology, 34, 837851.
Townsend, Courtney M., Beauchamp, R. Daniel, Evers, B. Mark, & Mattox, Kenneth L.
(2016). Sabiston textbook of surgery: the biological basis of modern surgical
practice. Elsevier Health Sciences.
Copyright holder:
Ahmad Irfan Jayyadi, Andi Muh. Yasser Mukti, Ratna Oelan Sari, Julchritno Irawan
(2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: