How to cite:
Susi, Farid Zaky Yopiannor(2024) Studi Kualitas Pelayanan Publik BPJS Kesehatan di Puskesmas
Tumbang Samba, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia, (06) 10,
E-ISSN:
2684-883X
STUDI KUALITAS PELAYANAN PUBLIK BPJS KESEHATAN DI PUSKESMAS
TUMBANG SAMBA, KABUPATEN KATINGAN, PROVINSI KALIMANTAN
TENGAH, INDONESIA
Susi, Farid Zaky Yopiannor
Universitas Muhamadiyah Palangka Raya, Indonesia
Abstrak
Kesehatan merupakan salah satu bagian terpenting dari sebagian hak asasi manusia (HAM),
setiap orang berhak atas taraf kehidupan yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan
dirinya sendiri dan keluarganya yang telah disebutkan dalam Deklarasi Hak Asasi Manusia
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 10 November 1994. Sesuai dengan norma
HAM, negara mempunyai kewajiban untuk menghormati, melindungi, dan membantu hak-
hak asasi kesehatan tersebut oleh karena itu diperlukan adanya peran pemerintah melalui
layanan publik untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya salah satunya adalah
kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh data secara jelas, relavan dan konkret
tentang permasalahan yang berhubungan dengan faktor faktor kurangnya Pelayanan BPJS
Kesehatan di Puskesmas Tumbang Samba, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten
Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah ini. Metode Penelitian yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif deskriptif. Artinya pemilihan yang bertujuan mendeskripsikan hasil
penelitian yang ditemukan oleh penulis dilapangan. Hasil pada tahap ini ialah indikator
pelayanan kesehatan tingkat pertama (rawat jalan) pada Puskesmas Tumbang Samba ini
dikatakan kurang efektif berdasarkan dari beberapa hasil wawancara yang di sampaikan
narasumber yang peneliti temui. Disimpulkan kurang efektif karena pelayanannya masih
menggunakan orang dalam, dan juga pasien masih menunggu ketika selesai proses
pendaftaran dikarenakan dokter yang tidak datang tepat waktu. Kemudian untuk kesimpulan
indikator pelayanan kesehatan tingkat kedua (rawat inap) pada Puskesmas Tumbang Samba
ini dikatakan kurang efektif berdasarkan dari beberapa hasil wawancara yang di sampaikan
narasumber yang peneliti temui. Disimpulkan kurang efektif karena ketika menjelang malam
jumlah perawat sudah sangat terbatas, kemudian pengurusan berkasnya sangat berbelit-belit
dan terakhir kesimpulan indikator pelayanan kesehatan tingkat ketiga ini dikatatakan sudah
efektif. Selanjutnya indikator kebijakan berdasarkan dari beberapa hasil wawancara dikatakan
sudah baik dikarenakan Puskesmas Tumbang Samba mengambil kebijakan substansif berupa
pengontrolan dan kebijakan proseduralnya adalah dilakukan dalam 2 kali dalam seminggu
yang mana pengontrolan dilakukan dengan mengontrol setiap ruangan yang ada di
puskesmas, mengawasi jalannya proses pelayanan dan juga memeriksa data jumlah pasien.
Untuk indikator kebijakan distribusi ini dikatakan sudah tepat berdasarkan dari beberapa hasil
wawancara. Dimana mereka melakukan aturan pelayanan sesuai dengan yang ditentukan oleh
undang-undang Perpres 19 Tahun 2016.
Kata Kunci : Kualitas layanan, pelayanan pasien, BPJS
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
Studi Kualitas Pelayanan Publik BPJS Kesehatan di Puskesmas Tumbang Samba, Kabupaten
Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024 6377
Abstract
Health is one of the most important parts of human rights, everyone has the right to an
adequate standard of living for the health and well-being of themselves and their families as
mentioned in the United Nations Declaration of Human Rights (UN) on November 10, 1994.
In accordance with human rights norms, the state has an obligation to respect, protect, and
help these health rights, therefore the role of the government through public services is
needed to be able to meet the basic needs of its people, one of which is health. The purpose of
this study is to obtain clear, relevant and concrete data on problems related to the factors
related to the lack of BPJS Kesehatan services at the Tumbang Samba Health Center, Central
Katingan District, Katingan Regency, Central Kalimantan Province. The research method
used is a descriptive qualitative approach. This means that the selection aims to describe the
results of research found by the author in the field. The results at this stage are indicators of
first-level health services (outpatient) at the Tumbang Samba Health Center are said to be
less effective based on the results of several interviews delivered by the sources that the
researcher encountered. It was concluded that it was less effective because the service was
still using insiders, and also patients were still waiting when the registration process was
completed because the doctor did not come on time. Then for the conclusion of the second
level of health service indicators (inpatient) at the Tumbang Samba Health Center, it is said
to be less effective based on the results of several interviews submitted by the sources that the
researcher encountered. It was concluded that it was less effective because when the number
of nurses was very limited towards night, then the file management was very convoluted and
finally the conclusion of the third level health service indicator was said to be effective.
Furthermore, the policy indicators based on several interview results are said to be good
because the Tumbang Samba Health Center takes a substantial policy in the form of control
and the procedural policy is carried out 2 times a week where control is carried out by
controlling every room in the health center, supervising the service process and also checking
the data on the number of patients. For this distribution policy indicator, it is said to be
appropriate based on several interview results. Where they carry out service rules in
accordance with the law of Presidential Regulation 19 of 2016.
Keywords: Service quality, patient service, BPJS
PENDAHULUAN
Pelayanan BPJS kesehatan di fasilitas tingkat pertama (administrasi kesehatan esensial)
Administrasi kesehatan tingkat pertama adalah administrasi kesehatan yang bersifat pokok,
yang sangat dibutuhkan oleh sebagaian besar masyarakat yang mempunyai nilai strategis
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memudahkan
penelitian sekaligus pelaksanaan penelitian yang makin terarah pada sasaran yang akan
dicapai (Adimah & Oktriawan, 2022; Dakhi, 2022). Adapun lokasi penelitian yang akan
diteliti bertempat di Tumbang Samba, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan,
Provinsi Kalimantan Tengah. Pada umumnya pelayanan kesehatan tingkat pertama ini bersifat
pelayanan rawat jalan, pengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu pada Puskesmas
Tumbang Samba yang terletak di Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Provinsi
Kalimantan Tengah, memainkan peran penting dalam penyediaan layanan kesehatan bagi
masyarakat setempat (Fajriansyah et al., 2022). Sebagai salah satu fasilitas kesehatan tingkat
pertama, Puskesmas ini berfungsi sebagai pusat layanan kesehatan dasar yang mendukung
berbagai program pemerintah, termasuk pelayanan BPJS Kesehatan (Markus et al., 2023).
Susi, Farid Zaky Yopiannor
6378 Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
Dalam hal sarana dan prasarana, Puskesmas Tumbang Samba telah dilengkapi dengan
berbagai fasilitas medis yang memadai, seperti ruang periksa dokter, ruang rawat inap, dan
laboratorium (Yuliah, 2020). Puskesmas ini juga menyediakan fasilitas untuk imunisasi,
pemeriksaan kesehatan ibu dan anak, serta pelayanan gigi dan mulut. Infrastruktur yang ada
mendukung pelaksanaan layanan kesehatan yang efisien dan efektif bagi pasien (Riyanto,
2021).
Pelayanan BPJS Kesehatan di Puskesmas ini sangat krusial dalam memastikan akses
kesehatan yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan adanya kerjasama antara
Puskesmas dan BPJS Kesehatan, pasien dapat mengakses berbagai layanan medis tanpa perlu
memikirkan biaya yang memberatkan (Tiwa, 2022). Puskesmas Tumbang Samba
berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mencakup
pendaftaran peserta BPJS, pemeriksaan kesehatan rutin, hingga tindak lanjut pengobatan dan
pemantauan kesehatan.
Upaya peningkatan kualitas layanan terus dilakukan, baik dari sisi penyediaan fasilitas
maupun pelatihan bagi tenaga medis. Dengan dukungan sarana yang memadai dan integrasi
yang baik dengan BPJS Kesehatan, Puskesmas Tumbang Samba berperan aktif dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat di wilayah Kecamatan Katingan Tengah dan
sekitarnya.data-data sekunder yang ada di Puskesmas Tumbang Samba, Kecamatan Katingan
Tengah, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, studi dokumentasi dilakukan
dengan cara mempelajari dan mengumpulkan dokumen-dokumen yang terkait dengan judul
yang akan diteliti. Dokumen tersebut diantaranya buku-buku, sarana dan prasarana yang
berhubungan dengan Pelayanan BPJS Kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Tumbang
Samba, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah,
begitu juga dokumen-dokumen lain yang di anggap relevan dengan pokok permasalahan..
METODE PENELITIAN
Penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Artinya pemilihan
yang bertujuan mendeskripsikan hasil penelitian yang ditemukan oleh penulis dilapangan.
Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara mendalam dan rinci
hasil penelitian yang dilakukan di lapangan, dengan fokus pada pengalaman dan interaksi
antara berbagai pihak yang terlibat di Puskesmas Tumbang Samba, Kecamatan Katingan
Tengah, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah (Kusumastuti & Khoiron, 2019).
Penelitian ini mengamati dinamika pelayanan kesehatan mulai dari proses pendaftaran pasien
hingga pasien keluar dari Puskesmas, dengan melibatkan kepala puskesmas, staf pelayanan,
dan pasien (Yuliah, 2020).
Kepala Puskesmas Tumbang Samba memiliki peran kunci dalam pengelolaan dan
koordinasi semua aktivitas di puskesmas. Dalam wawancara, kepala puskesmas menjelaskan
bahwa fokus utama mereka adalah memastikan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan
sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan. Beliau menjelaskan strategi manajerial
untuk meningkatkan efisiensi pelayanan, seperti pelatihan berkala untuk staf dan pemantauan
rutin terhadap fasilitas (Saleh, 2017). Kepala puskesmas juga berperan dalam menjalin
hubungan dengan BPJS Kesehatan untuk memastikan akses layanan yang optimal bagi
peserta. Pengelolaan ini melibatkan penataan jadwal kerja staf, pemantauan kepuasan pasien,
serta koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mengatasi tantangan yang ada.
Studi Kualitas Pelayanan Publik BPJS Kesehatan di Puskesmas Tumbang Samba, Kabupaten
Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024 6379
Staf pelayanan pendaftaran adalah garis depan dalam interaksi pertama dengan pasien.
Mereka bertanggung jawab untuk memproses pendaftaran pasien, memastikan data yang
akurat dan lengkap, serta memberikan informasi awal tentang prosedur yang harus diikuti.
Dalam observasi, staf menunjukkan sikap ramah dan profesional, meskipun sering kali
mereka menghadapi tantangan seperti volume pasien yang tinggi dan kebutuhan untuk
menjelaskan prosedur dengan jelas kepada pasien yang mungkin tidak familiar dengan sistem
BPJS. Staf pendaftaran juga berperan penting dalam memverifikasi keanggotaan BPJS,
memastikan bahwa setiap pasien yang terdaftar mendapatkan layanan sesuai haknya.
Setelah pendaftaran, pasien menjalani berbagai tahapan pelayanan medis yang
melibatkan pemeriksaan oleh dokter, layanan laboratorium, dan tindak lanjut medis jika
diperlukan. Observasi menunjukkan bahwa kualitas layanan medis sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan sarana dan prasarana, serta kompetensi tenaga medis. Pasien sering kali
mengungkapkan apresiasi terhadap perhatian yang diberikan oleh dokter dan tenaga medis
lainnya, meskipun ada beberapa keluhan terkait waktu tunggu yang terkadang bisa lama
(Suyono, 2021).
Selama proses pelayanan, pasien juga berinteraksi dengan berbagai bagian puskesmas,
termasuk apotek dan ruang tunggu. Pengalaman pasien sering kali dipengaruhi oleh
efektivitas sistem antrian dan komunikasi yang jelas tentang prosedur (Hidayatulloh, 2020;
Ikhyana et al., 2023). Pasien umumnya merasa puas dengan perhatian medis yang diterima,
tetapi ada beberapa masukan terkait kebutuhan peningkatan fasilitas dan pengurangan waktu
tunggu. Setelah menerima layanan, pasien menjalani proses administrasi untuk menyelesaikan
kunjungan mereka. Staf di bagian administrasi memastikan bahwa semua dokumen selesai
dan biaya yang mungkin timbul dikelola dengan baik, jika ada. Pasien diberikan informasi
tentang tindak lanjut dan resep obat jika diperlukan. Proses ini biasanya berlangsung lancar,
tetapi beberapa pasien menyarankan adanya peningkatan dalam hal kecepatan dan
transparansi proses administrasi.
Secara keseluruhan, pendekatan kualitatif deskriptif ini mengungkapkan bahwa
Puskesmas Tumbang Samba berfungsi dengan baik dalam memberikan pelayanan kesehatan,
meskipun ada beberapa area yang membutuhkan perhatian lebih untuk meningkatkan efisiensi
dan kepuasan pasien. Peningkatan dalam sarana dan prasarana, serta pelatihan tambahan
untuk staf, dapat membantu meminimalkan tantangan yang ada dan memperbaiki pengalaman
keseluruhan bagi pasien.Sehubungan dengan penelitian kualitatif deskriptif ini dikemukakan
beberapa pendapat antara lain, Moleong, mengatakan bahwa penelitian kualitatif sebagai
penelitian yang tidak menggunakan perhitungan. Sedangkan Neong Muhadjir mengatakan
bahwa penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang
hanya sekedar menggambar hasil analisis suatu variabel penelitian. Maka dari itu untuk
melengkapi hasil anpenelitian ini, yang menjadi subjek penelitian ialah Kepala Puskesmas,
Staf Puskesmas dan Masyarakat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam pengumpulan data untuk memperoleh realitas dan keakuratan hasil dilakukan.:
Susi, Farid Zaky Yopiannor
6380 Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
a. Observasi yaitu peneliti melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu pada
Puskesmas Tumbang Samba, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Provinsi
Kalimantan Tengah menyangkut sarana dan prasarana Kesehatan khususnya yang
berhubungan dengan Pelayanan BPJS Kesehatan dan lain sebagainya.
b. Interview yaitu peneliti melakukan wawancara dengan beberapa Informan yang dapat
memberikan data, seperti Kepala Puskesmas Puskesmas Tumbang Samba, Kecamatan
Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, 3 (Tiga) orang Staf
Puskesmas dan beberapa orang masyarakat.
c. Dokumentasi yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara melihat data-data
sekunder yang ada di Puskesmas Tumbang Samba, Kecamatan Katingan Tengah,
Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, studi dokumentasi dilakukan dengan
cara mempelajari dan mengumpulkan dokumen-dokumen yang terkait dengan judul yang
akan diteliti. Dokumen tersebut diantaranya buku-buku, sarana dan prasarana yang
berhubungan dengan Pelayanan BPJS Kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas
Tumbang Samba, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan
Tengah, begitu juga dokumen-dokumen lain yang di anggap relevan dengan pokok
permasalahan.
Tabel 1 Data Kunjungan Pasien BPJS
No
Bulan Tahun 2024
Jumlah Kunjungan Pasien /Bulan
1
Januari
501
2
Februari
430
3
Maret
391
4
April
324
5
Mei
370
6
Juni
350
7
Juli
432
Kreadibilitas data digunakan untuk membuktikan data yang berhasil dikumpulkan
sesuai dengan sebenarnya, ada beberapa teknik untuk mencapai kreadibilitas data yang
sempurna ialah teknik : teknik triangulasi, sumber, pengecekan anggota, perpanjangan
kehadiran, peneliti dilapangan, diskusi teman sejawat, dan pengecekan kecakapan referensi.
Kebergantungan ( depandibility ) Kriteria ini digunakan untuk menjaga kehati-hatian akan
terjadinya kesalahan dalam mengumpulkan dan menginterprestasikan data sehingga data
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Tabel 2 Data Rujukan Pasien BPJS
No
Jumlah Pasien yang di rujuk
1
63
2
66
3
60
4
41
5
52
6
63
7
77
Studi Kualitas Pelayanan Publik BPJS Kesehatan di Puskesmas Tumbang Samba, Kabupaten
Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024 6381
YA
TIDAK
TIDAK
YA
YA
TIDAK
Alur Pelayanan Uptd Puskesmas Tumbang Samba
Kesalahan sering dilakukan oleh manusia itu sendiri terutama peneliti karena
keterbatasan pengalaman, waktu, dan pengetahuan. Cara untuk menetapkan bahwa proses
penelitian dapat dipertanggungjawabkan yaitu melalui audit dependability oleh ouditor
independent atau oleh dosen pembimbing. Kepastian ( konfermability ) digunakan untuk
menilai hasil penelitian yang dilakukan dengan cara mengecek data dan informasi serta
Pasien Datang
Skrinning
Ambil antrian
Pendaftaran
JKN-KIS
KASIR
RUANG/POL
I
PEMERIKSAA
NPENUNJANG
FARMASI
RAWAT
INAP
RUJUK KE
RS
JKN-KIS
KASIR
PULAN
G
Ruang
tindakan
Gawat Darurat
TIDAK
Susi, Farid Zaky Yopiannor
6382 Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
interpretasi hasil penelitian yang didukung oleh materi yang ada pada pelacakan audit
(Wardhani, 2020).
Setelah memberikan uraian tentang pembahasan dan hasil penelitian yang peneliti
lakukan pada Evaluasi Program BPJS Kesehatan di Puskesmas Tumbang Samba, maka pada
tahap ini peneliti akan memberikan kesimpulan dengan hasil penelitian sebagai berikut:
1. Untuk kesimpulan indikator pelayanan kesehatan tingkat pertama (rawat jalan) pada
Puskesmas Tumbang Samba ini dikatakan kurang efektif berdasarkan dari beberapa hasil
wawancara yang di sampaikan narasumber yang peneliti temui. Disimpulkan kurang
efektif karena pelayanannya masih menggunakan orang dalam, Standar Prosedur
Operasional tentang Pelayanan Pasien belum lengkap dan juga pasien masih menunggu
ketika selesai proses pendaftaran dikarenakan dokter yang tidak datang tepat waktu
(Ambarak et al., 2023). Kemudian untuk kesimpulan indikator pelayanan kesehatan tingkat
kedua (rawat inap) pada Puskesmas Tumbang Samba ini dikatakan kurang efektif
berdasarkan dari beberapa hasil wawancara yang di sampaikan narasumber yang peneliti
temui. Disimpulkan kurang efektif karena ketika menjelang malam jumlah perawat sudah
sangat terbatas, kemudian pengurusan berkasnya sangat berbelit-belit dan terakhir
kesimpulan indikator pelayanan kesehatan tingkat ketiga ini dikatatakan sudah efektif.
Berdasarkan dari beberapa hasil wawancara dan juga sudah sesuai dengan dengan teori
pelayanan menurut A.S Moenir dalam (Wahab, 2021) yang mengemukakan bahwa
pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung
diterima.
2. Indikator kebijakan berdasarkan dari beberapa hasil wawancara dikatakan sudah baik
dikarenakan Puskesmas Tumbang Samba mengambil kebijakan substansif berupa
pengontrolan dan kebijakan proseduralnya adalah dilakukan dalam 2 kali dalam seminggu
yang mana pengontrolan dilakukan dengan mengontrol setiap ruangan yang ada di
puskesmas, mengawasi jalannya proses pelayanan dan juga memeriksa data jumlah pasien.
Untuk indikator kebijakan distribusi ini dikatakan sudah tepat berdasarkan dari beberapa
hasil wawancara. Pembahasan dan Hasil Penelitian Evaluasi Program BPJS Kesehatan di
Puskesmas Tumbang Samba. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program BPJS
Kesehatan di Puskesmas Tumbang Samba, Kecamatan Katingan Tengah, dengan fokus
pada kualitas pelayanan yang diberikan. Melalui metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi, penelitian ini mengidentifikasi berbagai aspek dari implementasi BPJS
Kesehatan di fasilitas tersebut, serta menilai kepatuhan terhadap alur pelayanan yang telah
ditetapkan. Hasil observasi menunjukkan bahwa Puskesmas Tumbang Samba telah
melaksanakan pelayanan BPJS Kesehatan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Fasilitas
fisik di puskesmas, termasuk ruang pelayanan dan peralatan medis, dalam kondisi baik dan
memadai untuk menunjang kebutuhan pelayanan BPJS Kesehatan. Peneliti mencatat
adanya ruang tunggu yang cukup luas dan bersih, serta fasilitas medis yang sesuai dengan
standar kesehatan yang berlaku. Namun, observasi juga mengungkapkan beberapa
tantangan, seperti antrian yang kadang panjang dan waktu tunggu yang cukup lama untuk
beberapa jenis layanan. Meskipun petugas kesehatan berusaha semaksimal mungkin untuk
melayani pasien dengan cepat, volume kunjungan yang tinggi dan keterbatasan jumlah
Studi Kualitas Pelayanan Publik BPJS Kesehatan di Puskesmas Tumbang Samba, Kabupaten
Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024 6383
tenaga medis kadang-kadang menyebabkan keterlambatan dalam pelayanan. Dalam
wawancara dengan Kepala Puskesmas Tumbang Samba, peneliti memperoleh informasi
bahwa puskesmas mengikuti alur pelayanan yang telah ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
Kepala Puskesmas menjelaskan bahwa semua prosedur, mulai dari pendaftaran pasien
hingga penyampaian hasil pemeriksaan dan penanganan klaim BPJS, dilakukan sesuai
dengan pedoman yang ada. Puskesmas telah menerapkan sistem administrasi yang
memadai untuk memastikan bahwa semua transaksi dan data pasien dikelola dengan benar.
Kepala Puskesmas juga mengungkapkan bahwa puskesmas secara rutin melakukan
evaluasi internal untuk memastikan kepatuhan terhadap prosedur BPJS. Mereka juga
berupaya meningkatkan kualitas pelayanan melalui pelatihan berkelanjutan untuk staf dan
pengembangan sistem informasi kesehatan yang lebih baik. Meskipun demikian, Kepala
Puskesmas menyadari adanya beberapa tantangan, seperti keterbatasan sumber daya dan
kebutuhan untuk meningkatkan sistem teknologi informasi, yang mempengaruhi efisiensi
pelayanan. Wawancara dengan staf puskesmas menunjukkan bahwa mereka berkomitmen
untuk mengikuti alur pelayanan BPJS yang ditetapkan. Staf memberikan informasi tentang
prosedur operasional sehari-hari dan tantangan yang mereka hadapi, termasuk masalah
dengan sistem administrasi yang terkadang mengalami gangguan teknis. Mereka juga
mengungkapkan bahwa meskipun mereka berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik,
keterbatasan jumlah staf dan fasilitas seringkali membatasi kemampuan mereka untuk
melayani pasien dengan lebih cepat. Dari wawancara dengan beberapa anggota
masyarakat, peneliti memperoleh gambaran mengenai pengalaman pengguna layanan
BPJS Kesehatan di Puskesmas Tumbang Samba. Mayoritas masyarakat melaporkan bahwa
mereka puas dengan kualitas pelayanan yang diterima. Mereka menghargai komitmen
petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan meskipun terdapat waktu tunggu yang
terkadang lama. Namun, beberapa pasien mengeluhkan mengenai antrian yang panjang dan
proses administrasi yang terkadang membingungkan. Umpan balik ini menyoroti
pentingnya upaya peningkatan sistem administrasi dan pengelolaan antrian untuk
meningkatkan kepuasan pasien. Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa
Puskesmas Tumbang Samba telah mematuhi alur pelayanan BPJS Kesehatan yang
ditetapkan. Fasilitas ini telah melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengikuti
pedoman dan prosedur yang berlaku. Namun, masih terdapat beberapa tantangan, terutama
terkait dengan antrian pasien dan efisiensi sistem administrasi. Untuk meningkatkan
kualitas pelayanan, puskesmas perlu terus melakukan evaluasi internal, meningkatkan
pelatihan untuk staf, dan mempertimbangkan peningkatan teknologi informasi serta
sumber daya manusia. Perbaikan di area ini diharapkan dapat membantu dalam
mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kepuasan pasien, serta memastikan bahwa
pelayanan BPJS Kesehatan dapat dilakukan secara lebih efisien dan efektif
KESIMPULAN
Evaluasi program BPJS Kesehatan di Puskesmas Tumbang Samba menunjukkan bahwa
puskesmas tersebut telah mematuhi alur pelayanan yang ditetapkan dan menjalankan prosedur
sesuai pedoman BPJS. Fasilitas puskesmas, termasuk ruang pelayanan dan peralatan medis,
Susi, Farid Zaky Yopiannor
6384 Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
dalam kondisi baik dan mendukung operasional pelayanan BPJS. Observasi, wawancara, dan
dokumentasi menunjukkan bahwa Puskesmas Tumbang Samba berkomitmen untuk
memberikan pelayanan yang sesuai standar, dengan perhatian khusus pada administrasi dan
manajemen data pasien.
Namun, hasil evaluasi juga mengungkapkan beberapa tantangan yang perlu diatasi.
Terutama, waktu tunggu pasien yang terkadang panjang dan antrian yang mempengaruhi
pengalaman pengguna layanan. Meskipun staf puskesmas menunjukkan dedikasi dan usaha
untuk memberikan pelayanan yang baik, keterbatasan sumber daya, baik dalam hal jumlah
tenaga medis maupun teknologi informasi, menghambat efisiensi operasional.
Waktu Tunggu Pasien Salah satu tantangan utama yang diidentifikasi adalah waktu
tunggu pasien yang terkadang cukup panjang. Waktu tunggu ini mencakup berbagai tahap
dalam proses pelayanan, mulai dari pendaftaran hingga konsultasi dengan tenaga medis.
Panjangnya waktu tunggu sering kali disebabkan oleh volume kunjungan yang tinggi yang
melebihi kapasitas pelayanan puskesmas pada jam-jam tertentu. Antrian yang panjang tidak
hanya mempengaruhi kenyamanan pasien, tetapi juga dapat mengakibatkan stres dan
ketidakpuasan. Hal ini juga dapat berdampak pada kualitas pelayanan yang diberikan, karena
staf mungkin harus terburu-buru dalam menangani setiap pasien, berpotensi mengurangi
perhatian dan kualitas interaksi.
Antrian dan Kepadatan antrian yang mempengaruhi pengalaman pengguna layanan
adalah isu lain yang perlu diperbaiki. Observasi menunjukkan bahwa antrian yang panjang
dan kepadatan di ruang tunggu dapat membuat pasien merasa tidak nyaman dan frustasi.
Kepadatan ini sering disebabkan oleh keterbatasan ruang tunggu dan sistem pendaftaran yang
belum sepenuhnya terintegrasi atau dioptimalkan. Ketidaknyamanan ini dapat mengurangi
kepuasan pasien dan mempengaruhi persepsi mereka terhadap kualitas layanan yang
diberikan oleh puskesmas.
Keterbatasan sumber daya merupakan faktor utama yang mempengaruhi efisiensi
operasional di Puskesmas Tumbang Samba. Dalam hal tenaga medis, puskesmas menghadapi
tantangan terkait jumlah staf yang terbatas, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk
memberikan pelayanan secara optimal, terutama selama jam sibuk. Keterbatasan ini
berpotensi mengakibatkan beban kerja yang tinggi pada tenaga medis, yang dapat berdampak
pada kecepatan dan kualitas pelayanan. Selain itu, masalah teknologi informasi juga menjadi
kendala. Sistem administrasi yang ada saat ini mungkin belum sepenuhnya memadai untuk
mendukung pengelolaan data pasien dan proses klaim BPJS secara efisien. Gangguan teknis
atau keterbatasan dalam perangkat lunak dapat memperlambat proses pendaftaran, verifikasi
data, dan penanganan klaim, yang berkontribusi pada penundaan dan ketidaknyamanan bagi
pasien.
Dedikasi Staf Meskipun staf Puskesmas Tumbang Samba menunjukkan dedikasi dan
usaha yang tinggi dalam memberikan pelayanan, keterbatasan sumber daya yang ada tetap
mempengaruhi kemampuan mereka untuk bekerja secara efektif. Staf puskesmas telah
berusaha keras untuk menangani setiap pasien dengan perhatian dan profesionalisme, namun
mereka sering kali menghadapi tekanan akibat volume kerja yang tinggi dan fasilitas yang
terbatas.
Studi Kualitas Pelayanan Publik BPJS Kesehatan di Puskesmas Tumbang Samba, Kabupaten
Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024 6385
Dedikasi mereka sangat terlihat dalam upaya untuk mengatasi berbagai tantangan,
namun upaya tersebut belum sepenuhnya mengatasi masalah yang ada. Secara keseluruhan,
meskipun Puskesmas Tumbang Samba berkomitmen untuk mengikuti alur pelayanan BPJS
dan menunjukkan dedikasi dalam melayani pasien, tantangan seperti waktu tunggu yang
panjang, antrian yang mempengaruhi pengalaman pasien, dan keterbatasan sumber daya
menghambat efisiensi operasional. Untuk mengatasi masalah ini, puskesmas perlu
mempertimbangkan langkah-langkah perbaikan yang mencakup peningkatan sistem
administrasi, penambahan sumber daya manusia, serta pengembangan teknologi informasi.
Perbaikan di area ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan, mengurangi waktu
tunggu, dan pada akhirnya meningkatkan kepuasan pasien secara keseluruhan.
BIBLIOGRAFI
Adimah, N., & Oktriawan, W. (2022). Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap kepuasan
Nasabah dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus pada Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan kantor Cabang Purwakarta). Muttaqien;
Indonesian Journal of Multidiciplinary Islamic Studies, 3(2).
Ambarak, M. A., Nelwan, O. S., & Rogi, M. H. (2023). Analisis Kinerja Pelayanan Publik
dan Responsivitas Pegawai Di UPTD Puskesmas Kotabunan. Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 11(4), 590602.
Dakhi, R. A. (2022). Metode penelitian administrasi kesehatan masyarakat. Penerbit CV.
SARNU UNTUNG.
Fajriansyah, M., Muchsin, S., & Suyeno, S. (2022). Implementasi Pelayanan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan (Studi Kasus tentang Pelayanan BPJS
Kesehatan di Rumah Sakit Islam Unisma Malang). Respon Publik, 16(9), 8592.
Hidayatulloh, A. I. (2020). Pengalaman dan Manajemen Nyeri Pasien Pasca Operasi di Ruang
Kemuning V RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung: Studi Kasus. Jurnal Ilmu Keperawatan
Dan Kebidanan, 11(2), 187204.
Ikhyana, F. K., Setyawan, F. E. B., Pratama, P., & Iswanti, Y. (2023). Keefektifan Sistem
Pendaftaran dan Antre Online Terhadap Pelayanan Kesehatan. CoMPHI Journal:
Community Medicine and Public Health of Indonesia Journal, 4(1).
Kusumastuti, A., & Khoiron, A. M. (2019). Metode penelitian kualitatif. Lembaga Pendidikan
Sukarno Pressindo (LPSP).
Markus, M. G., Kambey, J., & Tala, O. (2023). Analisis Pengelolaan Dana Bpjs Berdasarkan
Permenkes Nomor 6 Tahun 2022 Pada Puskesmas Ondong Kabupaten Sitaro. Jurnal
Manajemen Dan Bisnis, 8(3).
Riyanto, A. (2021). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Telemedicine
(Systematic Review). Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 9(2), 174.
Saleh, S. (2017). Analisis data kualitatif. Pustaka Ramadhan, Bandung.
Suyono, H. (2021). Sahabat Sehat: Pola Komunikasi Ideal dan Dokter Dambaan Pasien.
Airlangga University Press.
Tiwa, T. M. (2022). Manajemen Sumber Daya Manusia. Lakeisha.
Wahab, S. A. (2021). Analisis kebijakan: dari formulasi ke penyusunan model-model
implementasi kebijakan publik. Bumi Aksara.
Wardhani, N. S. S. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Klien Diabetes Mellitus tipe 2 dengan
gangguan Integritas jaringan. STIKes Insan Cendekia Medika Jombang.
Susi, Farid Zaky Yopiannor
6386 Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
Yuliah, E. (2020). Implementasi Kebijakan Pendidikan. Jurnal At-Tadbir: Media Hukum Dan
Pendidikan, 30(2), 129153.
Copyright holder:
Susi, Farid Zaky Yopiannor (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: