How to cite:
Muhammad Nurhuda, Muhammad, Khosyi’in (2024) JuPerancangan Alat Uji Relay Thermal Trafo
Tenaga Berbasis Arduino Mega 2560 Dan Sensor Suhu Thermocouple Type Kdul, (06) 10
E-ISSN:
2684-883X
PERANCANGAN ALAT UJI RELAY THERMAL TRAFO TENAGA BERBASIS
ARDUINO MEGA 2560 DAN SENSOR SUHU THERMOCOUPLE TYPE K
Muhammad Nurhuda, Muhammad Khosyi’in
Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Abstrak
Pengujian relay thermal merupakan suatu kegiatan yang wajib dilakukan dalam
pelaksanaan pemeliharaan trafo tenaga. Selama ini proses pengujian relay thermal pada
trafo tenaga masih dilaksanakan dengan metode konvensional secara manual
dikarenakan belum tersedia fasilitas alat uji relay thermal pada trafo tenaga. Rancang
Bangun Alat Uji Relay Thermal Pada Trafo Tenaga Berbasis Arduino Mega 2560 dan
Thermocouple Type K dirancang untuk dapat melakukan pengujian relay thermal pada
trafo tenaga secara otomatis. Alat ini dikendalikan oleh Arduino Mega 2565 yang
mendapat input pembacaan suhu dari sensor suhu Thermokopel Type K dan
dibandingkan dengan pembacaan suhu relay thermal pada trafo yang diuji untuk
mendapatkan hasil pengujian yang ditampilkan oleh LCD 20X4 sebagai perangkat
interface dan dicetak oleh printer thermal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan alat
ini mempunyai tingkat akurasi rata rata sebesar 99,88% dan dapat digunakan untuk
melakukan pengujian relay thermal trafo tenaga dalam waktu 47 menit dengan daya
maksimum 100,2 watt.
Kata kunci: Pengujian Trafo, Relay Suhu, Arduino Mega 2565, Thermocouple.
Abstract
Thermal relay testing is an activity that must be carried out when implementing power
transformer maintenance. So far, the process of testing thermal relays on power
transformers is still being carried out manually using conventional methods because
there are no thermal relay test equipment facilities on power transformers. The Design
and Construction of Thermal Relay Test Equipment on Power Transformers Based on
Arduino Mega 2560 and Thermocouple Type K is designed to be able to test thermal
relays on power transformers automatically. This tool is controlled by Arduino Mega
2565, which receives temperature reading input from the Thermocouple Type K
temperature sensor and is compared with the temperature reading of the thermal relay
on the transformer being tested to obtain test results displayed by the 20X4 LCD as an
interface device and printed by a thermal printer. Based on the research, this tool has
an average accuracy level of 99.88% and can be used to test thermal relays on power
transformers within 47 minutes with a maximum power of 100.2 watts.
Keywords: Transformer Testing, Temperature Relay, Arduino Mega 2565,
Thermocouple.
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
Muhammad Nurhuda, Muhammad Khosyi’in
6486 Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
PENDAHULUAN
Peralatan krusial dalam sistem transmisi tenaga listrik salah satunya adalah
transformator tenaga. Oleh karena itu diperlukan sistem proteksi yang andal untuk
menjaga keandalan transformator (Ramona Diningsih & Situmeang, 2022). Relay
thermal merupakan salah satu proteksi mekanik yang berfungsi untuk memantau suhu
minyak trafo, belitan primer, dan belitan sekunder (PT. PLN, 2013). Relay ini cukup
penting untuk mendukung sistem proteksi trafo karena dengan menggunakan relay ini
petugas dapat memantau peningkatan suhu pada transformator (PT. PLN, 2013).
Berdasarkan rekaman gangguan pada tanggal 29 Oktober 2022 terjadi gangguan
pada Interbus Transformator 500 kV unit 3 di GITET Cilegon Baru 500 kV akibat
kesalahan kerja dari relay thermal. Untuk menghindari terjadinya kesalahan kerja pada
relay thermal yang dapat mengakibatkan padamnya trafo tenaga maka dilaksanakan
pengujian relay thermal saat pemeliharaan rutin trafo tenaga.
Belum tersedianya alat uji relay thermal menjadi kendala pada saat pelaksanaan
pengujian relay thermal, hal ini dikarenakan metode pengujian yang dilaksanakan
menggunakan metode konvensional dengan hanya membandingkan pembacaan relay
thermal dengan thermometer acuan yang dimasukan kedalam minyak yang dipanaskan
menggunakan heater (PT. PLN, 2014)(nur sulistyawati, 2021). Oleh karena itu
diperlukan sebuah alat uji yang dapat digunakan untuk pengujian relay thermal pada
trafo tenaga untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pekerjaan pemeliharaan
trafo tenaga,
Penelitian ini bertujuan untuk Merancang alat uji relay thermal menggunakan
mikrokontroler Arduino Mega 2560 dan sensor suhu Thermocouple type K serta
melakukan penelitian dan analisa data hasil pengujian alat uji relay thermal berbasis
mikrokontroler.
METODE PENELITIAN
Perancangan sistem ini dirangkai sesuai dengan blok diagram pada Gambar 1.
Gambar 1. Blok Diagram Sistem
Rancang Bangun Alat Uji Relay Thermal Trafo Tenaga Berbasis Arduino Mega 2560
dan Sensor Suhu Thermocouple Type K
Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024 6487
Berikut beberapa perangkat elektronika yang digunakan:
1. Mikrokontroler Arduino Mega 2560 berfungsi sebagai pusat pengendali utama dari
sistem alat uji ini yang mengontrol semua input dan output dari alat ini.
2. Sensor suhu Thermocouple Type K berfungsi sebagai perangkat input pembacaan
suhu pada alat ini.
3. Modul relay 4 channel berfungsi untuk mengontrol on/off heater, fan dan pilot
lamp.
4. Keypad dan push button sebagai perangkat untuk input data dan memberi perintah.
5. Heater sebagai perangkat pemanas minyak yang digunakan untuk media pengujian.
Heater yang digunakan memerlukan supply 220 VAC.
6. Fan atau kipas sebagai perangkat untuk pendingin minyak sebagai media pengujian.
Fan yang digunakan memrlukan supply 220 VAC.
7. LCD 20 X 4 sebagai perangkat interface untuk menampilkan menu pengujian dan
data hasil pengujian.
8. Printer thermal sebagai perangkat untuk mencetak output berupa form hasil
pengujian, printer thermal ini memerlukan supply 9 VDC.
9. Buzzer sebagai announciator yang memberikan tanda bahwa pengujian telah selesai.
Flowchart Sistem
Flowchart pada sistem alat uji dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Flowchart Sistem
Flowchart sistem secara keseluruhan terdiri 2 (dua) proses sistem yaitu uji
fungsi dan uji kalibrasi. Berikut merpakan alur dari flowchart sistem uji fungsi :
Muhammad Nurhuda, Muhammad Khosyi’in
6488 Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
1. Dimulai dari memilih menu uji fungsi pada alat dan menginputkan data seting yang
diperlukan dalam proses pengujian.
2. Kemudian heater akan on untuk memanaskan minyak sebagai media pengujian.
3. Kenaikan suhu minyak akan mentrigger kontak stop fan, start fan, alarm dan trip
bekerja NC.
4. Ketika kontak stop fan, start fan, alarm dan trip bekerja maka LCD dan printer
thermal akan menampilkan dan mencetak data hasil pengujian berupa suhu yang
terbaca disaat kontak bekerja NC serta hasil perhitungan nilai kesalahan terhadap
data seting yang diinputkan.
5. Setelah hasil pengujian tercetak heater off dan fan on serta proses uji fungsi selesai.
Berikut merpakan alur dari flowchart sistem uji kalibrasi :
1. Dimulai dari memilih menu uji kalibrasi pada alat.
2. Kemudian heater akan on untuk memanaskan minyak sebagai media pengujian
hingga suhu 120 ℃.
3. Ketika suhu minyak sudah tercapai 120 ℃, heater off dan fan on untuk
mendinginkan minyak.
4. Setiap penurunan suhu minyak yang terukur oleh alat sebesar 10 ℃, yaitu ketika
suhu minyak terukur pada suhu 110 ℃, 100 ℃, 90 ℃, 80 ℃, 70 ℃, 60 ℃, 50
dan 40 ℃ maka buzzer akan on.
5. Saat buzzer on menjadi penanda bagi pelaksana pengujian untuk menginputkan suhu
yang terbaca pada relay thermal trafo ke alat uji.
6. Kemudian alat akan mencetak hasil pengujian berupa suhu yang terbaca oleh alat
serta perhitungan nilai kesalahan terhadap pembacaan suhu pada relay thermal trafo.
Komponen Elektronik
Dalam perancangan perangkat keras ini, rangkaian akan dibuat dalam beberapa
modul rangkaian, mengacu pada blok diagram sebagaimana terdapat pada gambar 1.
Arduino Mega 2560
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang
di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler. Papan
Arduino dapat bekerja dengan rentang sumber tegangan yang direkomendasikan agar
Arduino dapat beroprasi dengan optimal adalah 7 sampai 12 V. Arduino Mega 2560
dipilih karena mempunyai pin i/o digital sejumlah 54 pin yang sesuai dengan kebutuhan
sistem (Sasmoko, 2021). Gambar 3 merupakan gambar pembagian pin pada Arduino
Mega 2560.
Rancang Bangun Alat Uji Relay Thermal Trafo Tenaga Berbasis Arduino Mega 2560
dan Sensor Suhu Thermocouple Type K
Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024 6489
Gambar 3. Mapping Pin Arduino Mega 2560
Sensor Suhu Thermocouple Type K
Termokopel (Thermocouple) adalah jenis sensor suhu yang digunakan untuk
mendeteksi atau mengukur suhu melalui dua jenis logam konduktor berbeda yang
digabung pada ujungnya sehingga menimbulkan efek Thermo-electric” (Cecep
Sulaeman & Kusnadi, 2019). Thermocuple Type K terbuat dari nickerl chromium
sebagai konduktor positif dan nickel aluminium sebagai konduktor negatif dengan
rentang suhu pengukuran 0-400 ˚C dan standar akurasi ±0,5 ˚C. Gambar 4 merupakan
gambar sensor thermocouple type k yang digunakan pada alat.
Gambar 4. Thermocouple Type K
LCD ( Liquid Crystal Display )
LCD ( Liquid Crystal Display ) adalah salah satu jenis display elektronik yang
dibuat menggunakan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan
cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau
mentransmisikan cahaya dari back-lit (Mindasari, As’ad, & Meilantika, 2022). LCD ini
berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka, ataupun
grafik. Gambar 5 merupakan gambar sensor thermocouple type k yang digunakan pada
alat.
Muhammad Nurhuda, Muhammad Khosyi’in
6490 Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
Gambar 5. LCD
Rangkaian Pull Down
Pada suatu rangkaian digital, ketika menggunakan suatu switch, push button,
sebagai data input ke mikrokontroler terkadang terjadi masalah nilai tidak terbaca. Nilai
input tersebut mengambang (float state) antara high dan low. Untuk mengatasi masalah
tersebut dapat digunakan resistor pull-up atau pull-down(Napitupulu & Nst, Khairina
Ulfa, 2014) . Reistor pull down digunakan untuk mengatasi floating pada kondisi low.
Perhatikan rangkaian pull down resistor pada Gambar 6.
Gambar 6. Schematic Pull Down Resistor
Push Button
Push button merupakan komponen elektronika yang bekerja dengan cara
ditekan. Push button berfungsi sebagai saklar untuk menghubungkan atau memutus arus
listrik (Wahyu Sulaeman, Alimudin, & Sumardiono, 2022). Push button sendiri
memiliki fungsi on dan off. Gambar 7 merupakan gambar push button yang digunakan
pada alat.
Gambar 7. Push Button
Rancang Bangun Alat Uji Relay Thermal Trafo Tenaga Berbasis Arduino Mega 2560
dan Sensor Suhu Thermocouple Type K
Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024 6491
Keypad.
Keypad 4×4 merupakan sebuah komponen berisi tombol-tombol dan disusun
secara matriks yang berfungsi sebagai inputan kedalam suatu sistem tertentu (Mindasari
et al., 2022). Keypad ini berisi tombol berupa angka, huruf dan karakter. Gambar 8
merupakan gambar keypad yang digunakan pada alat.
Gambar 8. Keypad 4x4
Power Supply
Power supply atau catu daya merupakan suatu rangkaian elektronik yang
mengubah arus listrik bolak-balik AC menjadi arus listrik searah DC (Rosman, 2017).
Catu daya menjadi bagian yang penting dalam elektonika yang berfungsi sebagai
sumber tenaga listrik. Gambar 9 merupakan gambar power supply yang digunakan pada
alat.
Gambar 9. Power Supply
Modul Step Down LM2596
Modul LM2596 adalah modul yang sangat praktis digunakan untuk mengkonversi
atau menurunkan tegangan DC dari catu daya sumber menjadi tegangan keluaran DC
yang lebih rendah dan dapat diatur sesuai kebutuhan (Hamdani, Puspita, & Wildan,
2019). Gambar 10 merupakan gambar modul step down LM2596 yang digunakan pada
alat.
Muhammad Nurhuda, Muhammad Khosyi’in
6492 Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
Gambar 10. Modul Step Down LM2596
Modul Relay
Modul relay merupakan modul yang digunakan untuk menyambung dan memutus
aliran arus listrik, modul relay mempunyai dua buah fungsi yaitu normally open dan
normally close (Wahyu Sulaeman et al., 2022). Dalam perancangan alat ini
menggunakan modul relay dengan 4 channel yang bekerja jika mendapat trigger berupa
tegangan sebesar 5 VDC dan mampu bekerja dengan kapasitas arus sebesar 10 A.
Gambar 11 merupakan gambar modul relay yang digunakan pada alat.
Gambar 11. Modul Relay 4 Channel
Heater
Heater merupakan peralatan yang banyak digunakan dalam industri proses
(process industri) yang berfungsi untuk memanaskan suatu fluida (Sadad, Said, 2016).
Gambar 12 merupakan gambar heater yang digunakan pada alat.
Gambar 12. Heater
Rancang Bangun Alat Uji Relay Thermal Trafo Tenaga Berbasis Arduino Mega 2560
dan Sensor Suhu Thermocouple Type K
Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024 6493
Fan
Fan adalah mengatur volume panas udara agar ruangan yang tidak mengalami
suhu panas dan dapat bersirkulasi udara secara normal. Pada umumnya kipas angin
dimanfaatkan untuk pendingin udara, penyegar udara, ventilasi (exhaust fan), atau
pengering (umumnya memakai komponen penghasil panas). Terdapat dua jenis kipas
angin berdasarkan arah angin yang dihasilkan, yaitu kipas angin centrifugal (angin
mengalir searah dengan poros kipas) dan kipas angin axial (angin mengalir secara
paralel dengan poros kipas) (Aulia, Rachmat, dkk, 2021). Gambar 13 merupakan
gambar fan yang digunakan pada alat.
Gambar 13. Fan
Printer Thermal
Thermal printer 58mm adalah printer yg sangat kecil, portable, berukuran mini &
cocok sbagai aksesories tambahan seperti Arduino, Raspberry Pi & lainnya. Thermal
printer ini berfungsi seperti pada printer biasanya yaitu dapat mencetak karakter huruf,
angka dan barcode (Zenari, Saiful Rahman, & Kasrani, 2020). Gambar 14 merupakan
gambar printer thermal yang digunakan pada alat.
Gambar 14. Printer Thermal
Muhammad Nurhuda, Muhammad Khosyi’in
6494 Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
Buzzer
Piezoelektrik buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah
energi mekanik menjadi energi listrik atau sebaliknya berdasarkan efek piezoelektrik.
Piezoelektrik yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi getaran suara
(bunyi) disebut juga dengan piezoelektrik buzzer (Hamdani et al., 2019). Gambar 15
merupakan gambar buzzer yang digunakan pada alat.
Gambar 15. Buzzer
Perancangan Elektrik
Pada tahap ini, merancang rangkaian elektrik sistem alat uji relay thermal
berbasis mikrokontroler dengan hasil rancangan yang dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16. Rangkaian Elektrik
Rancang Bangun Alat Uji Relay Thermal Trafo Tenaga Berbasis Arduino Mega 2560
dan Sensor Suhu Thermocouple Type K
Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024 6495
Perancangan Perangkat
Perancangan desain alat ini meliputi desain mekanik alau uji relay thermal
berbasis mikrokontroler. Alat ini terdiri dari 2 (dua) unit yaitu unit control dan unit oil
tank. Perancangan desain mekanik alat yang dibuat dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 17. Desain Alat
Pengujian Alat
Pada proses perancangan alat agar mendapatkan hasil yang maksimal, maka
dilakukan pengujian. Pengujian alat yang dilakukan meliputi pengujian ke akuratan
pembacaan sensor suhu dan juga pengujian performa alat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian Sensor Suhu
Metode pengujian ini dilakukan dengan membandingkan pembacaan suhu pada
sensor dengan pembacaan suhu pada thermometer yang dijadikan sebagai acuan. Hasil
pengujian dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Data Hasil Pengujian
No
Pembacaan Pada
Thermometer Acuan
Pembacaan Pada Alat
Akurasi
1
68,8 ℃
68,77 ℃
99,96 %
2
68,7 ℃
68,74 ℃
99,96 %
3
68,6 ℃
68,62 ℃
99,98 %
4
68,5 ℃
68,48 ℃
99,98 %
5
67,9 ℃
67,98 ℃
99,92 %
6
30,2 ℃
30,12 ℃
99,74 %
7
30,2 ℃
30,18 ℃
99,94 %
8
30,2 ℃
30,28 ℃
99,74 %
9
30,1 ℃
30,07 ℃
99,90 %
10
30,3 ℃
30,23 ℃
99,77 %
99,88%
Muhammad Nurhuda, Muhammad Khosyi’in
6496 Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
Berdasarkan data pengujian pada tabel 1 dilakukan perhitungan nilai akurasi
sebagai berikut :
Persentase Error = x 100%
(1)
= x 100 = 0,04 %
Persentase Akurasi = (100% - Persentase Error)
(2)
= (100% - 0,04%) = 99,96 %
Semua nilai akurasi di setiap pengukuran dihitung untuk kemudian digunakan
untuk menghitung akurasi rata-rata. Nilai rata rata akurasi didapatkan dari
penjumlahan seluruh nilai perhitungan akurasi yang didapatkan yang kemudian dibagi
dengan banyaknya data pengukuran yang dilakukan (Winardi, 2017), berikut merupakan
perhitungan nilai rata rata akurasi :
Akurasi Rata Rata (x
) =
(3)
=
= 99,98%
Nilai akurasi pengukuran suhu diperoleh dengan menghitung selisih antara rata-
rata hasil pengukuran suhu menggunakan alat uji terhadap nilai pengukuran suhu
menggunakan thermometer acuan, selisih nilai ini dibagi dengan nilai suhu referensi
tersebut, hasil pembagian ini harus dalam bentuk nilai mutlak untuk kemudian dikalikan
dengan 100%, hasil operasi perhitungan ini disebut sebagai persentase error dalam
pengukuran (Khosyi’in & Budisusila, 2018). Akurasi merupakan pengurangan antara
nilai akurasi yang diinginkan yaitu 100% terhadap nilai persentasi error yang di
dapatkan (Vonie Rachmawati, Yantidewi, & Penelitian, 2024).
Pengujian Performa Alat
Pengujian ini dilakukan dengan metode pengujian relay thermal trafo secara
langsung, dalam penelitian ini pengujian dilakukan menggunakan trafo yang sudah
tidak beroperasi pada Gardu Induk Rangkas Kota 70 kV seperti yang dapat dilihat pada
Gambar 18 dan Gambar 19 dan Tabel 2.
Rancang Bangun Alat Uji Relay Thermal Trafo Tenaga Berbasis Arduino Mega 2560
dan Sensor Suhu Thermocouple Type K
Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024 6497
Gambar 18. Pengujian Performa Alat
Gambar 19. Print Out Hasil Pengujian
Tabel 2. Hasil Pengujian Performa Alat
Teganngan Operasi
220 VAC
Beban Min / Max
0,33 A / 0,47 A
Daya Min / Max
72,6 watt / 100,2 watt
Lama Pengujian
47 Menit / Cycle
KESIMPULAN
Berdasarkan data yang didapatkan pada proses penelitian perancangan Alat Uji
Relay Thermal Trafo Tenaga Berbasis Arduino Mega 2560 dan Sensor Suhu
Thermocouple Type K dapat diperoleh kesimpulan bahwa Rata rata nilai akurasi dari
pembacaan sensor suhu pada alat ini sebesar 99,88 %. Alat ini dapat beroperasi
menggunakan tegangan 220 VAC dengan beban 0,33 A sampai dengan 0,47 A dan daya
72,6 Watt sampai dengan 100,2 Watt. Alat ini dapat digunakan untuk melakukan
pengujian relay thermal pada trafo tenaga dengan waktu 47 menit untuk satu siklus
pengujian yang dapat dilakukan oleh 1 (satu) personil pemeliharaan yang mana dengan
metode sebelumnya diperlukan 2 (dua) orang personil pemeliharaan untuk melakukan
pengujian relay thermal. Untuk lebih meningkatkan performa alat pada penelitian
berikutnya alat dapat dikembangkan menggunakan metode IOT (Internet Of Things) dan
Muhammad Nurhuda, Muhammad Khosyi’in
6498 Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
juga ditambahkan fitur gps untuk menambahkan informasi lokasi dan waktu secara
realtime supaya dapat dilakukan monitoring dan kendali pada jarak jauh untuk
meningkatkan efektifitas pekerjaan di lapangan.
BIBLIOGRAFI
Aulia, Rahmat, dkk. (2021). Pengendalian Suhu Ruangan Menggunakan. 6(1), 3038.
Hamdani, Riyan, Puspita, Heni, & Wildan, Dedy R. (2019). Pembuatan Sistem
Pengamanan Kendaraan Bermotor Berbasis Radio Frequency Identification (Rfid).
Indept, 8(2), 5663.
Khosyi’in, Muhammad, & Budisusila, Eka Nuryanto. (2018). Prototipe Sistem Kunci
Pintar Kendaraan Menggunakan Teknologi RFID dan Bluetooth. Seminar Nasional
AVoER X Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, (February), 531540.
Mindasari, Shela, As’ad, M., & Meilantika, Dian. (2022). Sistem Keamanan Kotak
Amal di Musala Sabilul Khasanah Berbasis Arduino UNO. Jurnal Teknik
Informatika Mahakarya (JTIM), 5(2), 713.
Napitupulu, Chairinisa, & Nst, Khairina Ulfa, Bayati. (2014). Resistor Pull Up dan Pull
Down. Ilmu Komputer.Com, 110.
Nur, Sulistyawati. (2021). D3-2021-426332-abstract. Analisis Pengujian Relay Suhu
Pada Relay Mekanik Trafo Tenaga Di Gardu Induk 150 Kv Garut.
PT. PLN (Persero). (2013). Pedoman dan Petunjuk Sistem Proteksi Transmisi dan
Gardu Induk Jawa Bali. PT PLN (Persero), (September), 513. Retrieved from
https://pdfcoffee.com/buku-rele-proteksipdf-pdf-free.html
PT. PLN (Persero). (2014). Buku Pedoman Trafo Tenaga. Buku Pedoman Pemeliharaan
Trafo Tenaga, 1142.
Ramona Diningsih, Dwi, & Situmeang, Usaha. (2022). Pengaruh Pembebanan Terhadap
Umur Transformator Daya #1 150/20 kV Pada Gardu Induk Teluk Lembu PT.
PLN (Persero) UPT Pekanbaru. Jurnal Sain, Energi, Teknologi & Industri), 7(1),
16. https://doi.org/10.31849/sainetin.v7i1.6223
Rosman, Andi. (2017). Perancangan Power Supply 4.5 Dan 11.5 Volt Menggunakan
Rangkaian Regulator Zener Follower. Jurnal Scientific Pinisi, 3(1), 5559.
Sadad, Said. (2016). Temperatur Heater Pada Miniplant Heat Exchanger Berbasis
Design Of Temperature Control System Of Heater At Heat Exchanger.
Sasmoko, D. (2021). Arduino dan Sensor pada Project Arduino DIY. In Penerbit
Yayasan Prima Agus Teknik.
Sulaeman, Cecep, & Kusnadi. (2019). Kalibrasi Sensor Temperatur Dengan Metoda
Perbandingan Dan Simulasi. Jurnal Poli-Teknologi, 10(2), 67.
Sulaeman, Wahyu, Alimudin, Erna, & Sumardiono, Arif. (2022). Sistem Pengaman
Loker dengan Menggunakan Deteksi Wajah. Journal Of Energy And Electrical
Engineering (JEEE), 3(2), 117122.
Vonie Rachmawati, Arum, Yantidewi, Meta, & Penelitian, Artikel. (2024). Analisis
Kalibrasi Sensor BME280 dengan Pendekatan Regresi Linear pada Pengukuran
Temperatur, Kelembaban Relatif, dan Titik Embun BME280 Sensor Calibration
Analysis with Linear Regression Approach for Temperature, Relative Humidity
and Dew Point Measureme. Jurnal Kolaboratif Sains, 7(5), 15891597.
https://doi.org/10.56338/jks.v7i5.5272
Winardi, Bambang. (2017). Perancangan Monitoring Suhu Transformator Tenaga 150 /
20 Kv Berbasis Arduino Mega 2560. Transmisi, 19(3), 120.
https://doi.org/10.14710/transmisi.19.3.120-124
Rancang Bangun Alat Uji Relay Thermal Trafo Tenaga Berbasis Arduino Mega 2560
dan Sensor Suhu Thermocouple Type K
Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024 6499
Zenari, Muhamad Iqbal, Saiful Rahman, Aswadul Fitri, & Kasrani, Mayda Waruni.
(2020). Rancang Sistem Antrian Pada Loket Baa Uniba Berbasis Arduino. Jurnal
Teknik Elektro Uniba (JTE UNIBA), 5(1), 8588.
https://doi.org/10.36277/jteuniba.v5i1.85
Copyright holder:
Muhammad Nurhuda, Muhammad Khosyi’in (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: