How to cite:
Wiska Baharuddin (2024) Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Melalui Model
Pembelajaran Problem Based Learning Mater Sistem Gerak Pada Manusia, (06) 10,
E-ISSN:
2684-883X
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MATER SISTEM GERAK
PADA MANUSIA
Wiska Baharuddin
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidika Muhammadiah Manokwari, Indonesia
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penignkatan motivasi dan hasil belajar siswa
melalui model pembelajaran problem based learning (PBL). Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data hasil tes dan non-tes, di mana instrumen tes dalam penelitian ini
adalah soal pretest, posttest, dan multiple choice untuk mengukur hasil hasil belajar siswa.
Hasil yang diperoleh rata-rata nilai siswa pada siklus I yaitu sebesar 67,96 dengan nilai
ketuntasan klasikal yaitu 74,07. Kemudian pada siklus II mengalami peningkatan yakni rata-
rata nilai siswa yaitu sebesar 77,03 dengan nilai ketuntasan klasikal 88,88% atau sebanyak
90% siswa dinyatakan tuntas. Dengan adanya penerapan Problem Based Learning yang
merupakan bagian dari model pembelajaran inovatif, peran guru sebagai pendidik harus bisa
membangkitkan minat belajar siswa, motivasi belajar dan partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran sehingga prestasi belajar siswa akan mengalami peningkatan dibandingkan
dengan sebelumnya yang masih menerapkan metode konvensional ceramah.
Kata Kunci : Motivasi, Hasil Belajar, Model Pembelajaran, Based Learning Mater
Abstract
The purpose of this study is to determine the increase in student motivation and learning
outcomes through the problem based learning (PBL) learning model. The data used in this
study are test and non-test result data, where the test instruments in this study are pretest,
posttest, and multiple choice questions to measure student learning outcomes. The average
student score in the first cycle was 67.96 with a classical completeness score of 74.07. Then
in the second cycle there was an increase, namely the average student score was 77.03 with a
classical completeness score of 88.88% or as many as 90% of students were declared
complete. With the implementation of Problem Based Learning which is part of an innovative
learning model, the role of teachers as educators must be able to arouse students' interest in
learning, learning motivation and student participation in the learning process so that student
learning achievement will increase compared to previously which still applies conventional
lecture methods
Keywords: Motivation, Learning Outcomes, Learning Models, Based Learning Mater
PENDAHULUAN
Pendidikan memegang peranan penting dalam upaya sumber daya manusia guna
mendorong laju pembangunan nasional suatu bangsa, karena pendidikan merupakan kunci
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Problem
Based Learning Mater Sistem Gerak Pada Manusia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024 6293
pembangunan suatu bangsa (Hasibuan et al., 2024; Zulqaidah, 2023). Sumber daya paling
pokok dalam mengembangkan manusia modern adalah melalui ilmu pengetahuan, untuk itu
proses belajar pada diri seseorang menjadi hal yang paling penting untuk dilakukan dan
disertai dengan hasrat belajar yang tinggi. Hasrat belajar mencakup keinginan untuk
meningkatkan atau mengembangkan ilmu pengetahuan, tekonologi, seni dan budaya bangsa
yang telah ada dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu sendiri (Dana,
2023; Nurasiah et al., 2022). Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan akan membawa
dampak pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju, sehingga
menuntut pemerintah serta masyarakat untuk memberikan prioritas utama terhadap
Pendidikan (Nurlela & Amelia, 2021).
Pelaskanaan reformasi pendidikan juga memberikan dampak yang signifikan terhadap
pendidikan. Kualitas pendidikan Indonesia yang baik masih terus ditingkatkan untuk
kebutuhan bangsa dan negara terutama di Indonesia saat ini. Memang benar bahwa semua
bagian dari sistem pendidikan saat ini sedang direformasi, bahkan secara keseluruhan
(Nasution et al., 2022).
Peningkatan mutu pendidikan adalah salah satu faktor penting dalam dalam
mencerdaskan anak bangsa yang di antaranya tergantung kepada kualitas dan profesionalisme
mengajar guru, sebab posisi dan peranan guru sebagai penggerak dalam pendidikan
mempunyai pengaruh kuat terhdapa keberhasilan siswa. Pembelajaran adalah suatu kegiatan
yang bernilai edukatif di mana nilai tersebut mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan
siswa. Interaksi dalam kegiatan pembelajaran dikatakan bernilai edukatif karena diarahkan
untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pembelajaran dilakukan,
dengan harapan bagaimana materi pelajaran yang disampaikan dapat dikuasai dan dimengerti
oleh siswa secara tuntas. Pengelolaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi pembelajaran
yang baik dalam mencapai hasil belajar (Arifudin, 2019).
Hasil belajar merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam menilai dan
mengevaluasi proses pembelajaran sehingga segala perubahan perilaku baik pada aspek
kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang terjadi karena proses pengalaman (Suratman et
al., 2019). Artinya hasil belajar siswa ditandai dengan adanya perubahan kemampuan yang
relatif tetap didasari atas pengalaman dari kegiatan belajar. Tinggi dan rendahnya hasil belajar
yang diperoleh siswa tergantung dari metode guru dan motivasi belajar siswa dalam mata
pelajaran biologi materi sistem gerak pada manusia
Pembelajaran di kelas di antaranya pembelajaran yang sering dilakukan lebih terpusat
pada guru (teacher center learning), siswa tidak mendapatkan kesempatan untuk berperan
aktif dalam pembelajaran, selain itu siswa kurang tertarik dan cenderung pasif selama proses
pembelajaran berlangsung terutama pada materi sistem gerak pada manusia sehingga siswa
tidak mempunyai motivasi belajar atau keinginan untuk belajar, ini berdampak pada hasil
belajar siswa.
Perhatian siswa dalam pembelajaran dapat terpusat salah satunya dengan penggunaan
media pembelajaran yang bervariasi. Manfaat media pembelajaran salah satunya adalah
pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar
(Sanaky, 2013).
Model pembelajaran adalah suatu kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu
dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran (Trianto & Pd, 2007). Salah satu
model pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu model Problem Based Learning
(Pembelajaran Berbasis Masalah). Problem Based Learning (PBL) merupakan model
Wiska Baharuddin
6294 Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
pembelajaran yang berfokus pada siswa atau student center dan diharapkan siswa dapat
berperan aktif secara optimal, meliputi siswa mampu melakukan eksplorasi, investigasi, dan
memecahkan masalah serta mengevaluasi pada proses mengatasi maslah,sehngga secara tidak
langsung minat belajar akan tumbuh dengan sendirinya (Suginem, 2021).
Selain itu, model
pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran inkuiri terbuka, sehingga
siswa dihadapkan pada masalah (Redhana, 2013).
Dalam kegiatan observasi yang dilakukan pada kelas XI IPA SMA Negeri 1 Prafi
Provinsi Papua Barat diketahui bahwa terdapat beberapa siswa masih sulit diatur, tidak
percaya diri dan beberapa diantara mereka tidak aktif, sehingga guru memerlukan berbagai
metode dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu ditemukan beberapa permasalahan, antara
lain: 1) metode belajar yang belum variatif; 2) masih banyak siswa yang belum aktif; 3) hasil
belajar kognitif yang belum optimal dengan nilai rata-rata 5; dan 4) minat belajar siswa yang
rendah.
Berdasarkan hasil pemaparan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran
Problem Based Learning Materi Sistem Gerak pada Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 1
Prafi Provinsi Papua Barat.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang berorientasi untuk memecahkan
permasalahan pembelajaran melalui suatu tindakan dengan tujuan memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran, baik proses maupun hasil belajar siswa. Jenis penelitian
tindakan kelas dipilih karena dinilai dapat dijadikan solusi dalam memecahkan permasalahan-
permasalahan yang ada. Pemilihan jenis penelitian ini dianggap tepat karena objek yang
diteliti merupakan siswa dalam bidang pendidikan, dimana akan cukup sulit apabila harus
mengontrol semua variabel yang ada layaknya eksperimen murni (Sugiyono, 2013).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Hasil Prasiklus
Sebelum peneliti menngunakan model Problem Based Learning peneliti melaksanakan
kegiatan pra penelitian untuk mengetahui kemampuan dan dimiliki oleh siswa. Nilai tes pra
siklus siswa yang tuntas dicapai oleh 11 siswa dari 27 siswa, maka persentase siswa yang
tuntas belajar hanya sebesar 40,74%. Sedangkan yang belum tuntas sebanyak 16 siswa dari 27
siswa dan persentase jumlah siswa yang belum tuntas belajar sebesar 59,25%. Nilai rata-rata
kelas yang diperoleh adalah 61,11.
Deskripsi Hasil Siklus I
Setelah menggunakan model Problem Based Learning siswa yang tuntas sebanyak 20
siswa dari 27 siswa, maka persentase jumlah siswa yang tuntas belajar hanya 74,07%, dan
yang belum tuntas sebanyak 7 siswa dan persentasenya adalah 25,92%. Nilai tertinggi hasil
tes siklus I adalah 80 dan nilai terendah yaitu 40. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh yaitu
67,96. Aktivitas guru selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning pada siklus I yaitu 66% dan dikategori cukup baik. Sementara hasil
Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Problem
Based Learning Mater Sistem Gerak Pada Manusia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024 6295
aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus I adalah 66% dan dikategorikan cukup
baik.
Deskripsi Hasil Siklus II
Siswa yang tuntas pada siklus II sebanyak 24 siswa dari 27 siswa dengan persentase
siswa yang tuntas sebesar 88,88% dan yang belum tuntas yaitu 3 siswa dengan persentase
11,11%. Nilai tertinggi hasil tes siklus II adalah 95 dan nilai terendah 60. Nilai rata-rata kelas
yang diperoleh 77,03. Hasil observasi siklus II yang telah dilaksanakan dalam uji coba,
terlihat bahwa hasil penggunaan model Problem Based Learning dapat meningkatkan
morivasi dan hasil belajar siswa pada materi sistem gerak pada manusia. Sehingga siswa
paham dan mengerti mengenai bagaimana penerapan model Problem Based Learning yang
disebabkan siswa mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang akan digunakan. Pada
siklus terlihat bahwa penerapan model metode Problem Based Learning (PBL) dapat
meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sistem gerak pada
manusia. Hal ini tentu saja menyebabkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan model Problem Based Learning menjadi efektif. Adapun diagram persentase
ketuntasan klasikal sebagai berikut :
Gambar 1 Diagram Persentase Ketuntasan Klasikal
Dari data di atas dilihat bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa, pada pa-siklus
hasil yang diperoleh rata-rata nilai siswa yaitu sebesar 40,74%. Pada siklus I mengalami
peningkatan yakni rata-rata nilai siswa yaitu sebesar 74,07% , kemudian pada siklus II rata-
rata nilai yang diperoleh siswa mengalami peningkatan yaitu sebesar 88,88% atau sebanyak
90% siswa dinyatakan tuntas. Dengan adanya penerapan Problem Based Learning yang
merupakan bagian dari model pembelajaran inovatif, peran guru sebagai pendidik harus bisa
membangkitkan minat belajar siswa, motivasi belajar dan partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran sehingga prestasi belajar siswa akan mengalami peningkatan dibandingkan
dengan sebelumnya yang masih menerapkan metode konvensional.
Penerapan model problem based learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir
kritis dan hasil belajar siswa juga menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dapat meningkatkan prestasi belajar dan berfikir kritis peserta didik
dibandingkan menggunakan model pembelajaran konvensional (Dayeni et al., 2017).
Penerapan model problem-based learning (PBL) dapat meningkatkan prestasi belajar peserta
didik, dibandingkan dengan model konvensional.
Wiska Baharuddin
6296 Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
Penelitian ini membuktikan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat
meningkatkan motivasi dan dan nilai rata-rata formatif siswa. Sejalan dengan penelitian
(Istinganah, 2021) dikatakan bahwa model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil
belajar baik itu pengetahuan koknitif maupun pengetahuan psikomotorik (Parasamya et al.,
2017).
Melihat peningkatan motivasi dan hasil siswa dalam pembelajaran sistem gerak pada
manusia dengan menerapkan model Problem-Based Learning (PBL), dapat diketahui bahwa
model PBL sangat memberikan kontribusi yang positif dalam proses pembelajaran dan hasil
belajar siswa yang optimal serta sangat baik digunakan dalam peningkatan kualitas
pembelajaran di sekolah khususnya di Sekolah Menengah Atas
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus II, maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Prafi Provinsi
Papua Barat. Nilai rata-rata siswa meningkat yaitu dari 61,11 dan nilai ketuntasan klasikal
40,74% pada siklus I nilai rata-rata siswa 67,96 dengan nilai ketuntasan klasikal 74,07%.
Nilai rata-rata siswa pada siklus II meningkat secara signifikan yaitu 77,03 dengan nilai
ketuntasan klasikal 88,88%..
BIBLIOGRAFI
Arifudin, O. (2019). Manajemen Sistem Penjaminan Mutu Internal (Spmi) sebagai upaya
meningkatkan mutu perguruan tinggi. Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi
(MEA), 3(1), 161169.
Dana, I. W. (2023). Ilmu Pengetahuan sebagai Pondasi Peningkatan Kualitas Sumber Daya
Manusia dalam Berkesenian. Jurnal Tata Kelola Seni, 9(1), 4764.
Dayeni, F., Irawati, S., & Yennita, Y. (2017). Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Hasil
Belajar Siswa Melalui Model Problem Based Learning. Diklabio: Jurnal Pendidikan
Dan Pembelajaran Biologi, 1(1), 2835.
Hasibuan, A. N., Rebista, N., Manurung, R. S. J., & Arwita, W. (2024). Analisis Penerapan
Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Materi Sistem Gerak Manusia Kelas
XI SMA Swasta Imelda Medan:(Analysis of the Application of the Problem Based
Learning Learning Model in Class XI Human Movement Systems Material at Imelda
Private High School Medan). BIODIK, 10(2), 145155.
Nasution, M. I. S., Lubis, H. S. D., & Tanjung, Y. (2022). Rahmah El Yunusiyah: Tokoh
Pembaharuan Pendidikan di Kalangan Perempuan Minangkabau, 1923-1969.
MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, Dan Ilmu-Ilmu Sosial, 6(2), 277284.
Nurasiah, I., Marini, A., Nafiah, M., & Rachmawati, N. (2022). Nilai kearifan lokal: projek
paradigma baru program sekolah penggerak untuk mewujudkan profil pelajar pancasila.
Jurnal Basicedu, 6(3), 36393648.
Nurlela, M., & Amelia, P. (2021). Pengaruh kompetensi guru paud terhadap kemampuan
manajerial kelas. Atthufulah: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(1), 1321.
Parasamya, C. E., Wahyuni, A., & Hamid, A. (2017). Upaya peningkatan hasil belajar fisika
siswa melalui penerapan model pembelajaran problem based learning (pbl). Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Fisika, 2(1), 4249.
Redhana, I. W. (2013). Model pembelajaran berbasis masalah untuk peningkatan
Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Problem
Based Learning Mater Sistem Gerak Pada Manusia
Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024 6297
keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis. Jurnal Pendidikan Dan
Pengajaran, 46(1).
Sanaky, H. A. H. (2013). Media pembelajaran interaktif-inovatif. Yogyakarta: Kaukaba
Dipantara, 3.
Suginem, S. (2021). Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Metaedukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 3(1),
3236.
Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan
R&D.
Suratman, A., Afyaman, D., & Rakhmasari, R. (2019). Pembelajaran berbasis TIK terhadap
hasil belajar matematika dan motivasi belajar matematika siswa. Jurnal Analisa, 5(1),
4150.
Trianto, S. P., & Pd, M. (2007). Model-model pembelajaran inovatif berorientasi
Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Zulqaidah, Z. (2023). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Pada
Materi Sistem Gerak Manusia Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
Kelas Xi Ipa Di Sman 5 Enrekang. Universitas Sulawesi BaraT.
Copyright holder:
Wiska Baharuddin (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: