Budi Yasri, Harmoko dan Amalia Rakhmawati
1022 Syntax Idea, Vol. 2, No 12, Desember 2020
menyediakan sensitivitas, selektivitas, dan spesifisitas diperlukan untuk memenuhi
regulasi negara importir seperti Uni Eropa untuk analisis pestisida dalam sampel air dan
makanan. Dalam LC, RPLC merupakan sistem yang umum digunakan dalam
pemisahan multiresidu pestisida seperti juga terlampir pada metode standar EN
15662:2008 dan AOAC 2007.01. (Lehotay, 2007) Pada sistem RPLC, beberapa
pestisida terelusi dalam waktu singkat dan memiliki bentuk peak yang buruk. Hal ini
mengindikasikan bahwa pestisida tersebut tidak tertahan didalam kolom pada saat
proses pemisahan menggunakan sistem LC. Buruknya pemisaahan tersebut
menyebabkan berkurangnya akurasi pada saat dilakukan kuantisasi hasil pengujian dan
memungkinkan diperoleh Limit of Quantification (LOQ) atau Reporting Limit (RL)
lebih tinggi dari nilai Maximum Residue Limits (MRLs) yang ditetapkan. Beberapa
brand instrumen LC-MS/MS telah melakukan beberapa penelitian melalui eksperimen
yang dipublikasikan melalui Application Note untuk mengatasi masalah tersebut dengan
cara yang berbeda-beda seperti penggunaan divert valve (Kokkalis, E., et. al, 2012),
optimasi temperature values for the ESI source and HSID temperature (Dalmia et al.,
2018), robust online dilution (Mastovska et al., 2017).
Optimasi dalam pemisahan kromatografi merupakan hal yang penting untuk
mencari resolusi terbaik yang diinginkan dalam waktu minimum. Di dalam melakukan
optimasi pada sistem RPLC, ada dua hal yg dilakukan yaitu meningkatkan retensi dan
memaksimalkan peak shape (Nikitas & Pappa-Louisi, 2009). Beberapa parameter
operasional telah dipelajari melalui eksperimen di laboratorium terhadap 150 pestisida
menggunakan LC-MS/MS. Parameter operasional dipelajari pengaruhnya terhadap
waktu retensi, peak shape, dan ionisasi. Namun pada penelitian tersebut digunakan pada
laju alir konstan. (Kmellár, Pareja, Ferrer, Fodor, & Fernández-Alba, 2011). Pendekatan
kemometri telah digunakan untuk optimasi pemisahan enam (6) persitida karbamat.
Laju alir dan persentase fase gerak organik merupakan faktor yang paling berpengaruh
terhadap pemisahan kromatografi (Ouertani, El Atrache, & Hamida, 2016).Temperatur
kolom tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap pemisahan (Kmellár et al.,
2011), (Ouertani et al., 2016). Di dalam variabel fase gerak organik sendiri, komposisi
fase gerak (Rafferty, Siepmann, & Schure, 2011) dan modifier juga berpengaruh
terhadap optimasi pemisahan dalam sistem RPLC (Pappa-Louisi, Agrafiotou, &
Georgiadis, 2011). Beberapa software packages dapat digunakan untuk simulasi proses
kromatografi seperti DryLab, PREOPT-W, OSIRIS, MICHROM, CHROMSWORD
(Zisi, Mangipa, Boutou, & Pappa-Louisi, 2018). Simulasi proses pemisahan
kromatografi juga dapat dilakukan menggunakan Matlab (Nilsson, Borgqvist, Axelsson,
& Zacchi, 1999) dan Excel (Fasoula, Nikitas, & Pappa-Louisi, 2017). Software berbasis
Excel Spreadsheet tersebut telah aplikasikan pada pemisahan campuran senyawa
benzena dan fenol (Fasoula et al., 2017) dan campuran senyawa ionik dan non-ionik
(Zisi et al., 2018).
Pada penelitian ini dilakukan optimasi pemisahan terhadap 9 campuran senyawa
residu pestisida pada sistem gradien RP-LC menggunakan Software berbasis Excel
Spreadsheet yang telah dikembangkan sebelumnya (Fasoula et al., 2017). Optimasi