Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X����� Vol. 2, No. 11, November 2020
PENGARUH
PROFITABILITAS, LEVERAGE, REPUTASI KAP TERHADAP AUDIT DELAY
Abstract
This
research was conducted to describe, test the relationship and all the
influences that have a big influence on profitability, influence and reputation
of KAP on audit delays in this study there are still companies that report
their financial statements not on time which can cause losses to investors and
also losses to the company itself as well as the inconsistency of previous
research results. The population in this study is the consumer goods
manufacturing sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange
2014-2018. The number of research population is 40 companies. Determination of
sample size using the Slovin formula. The sampling technique used purposive
sampling. So that the number of samples in this study were 36 companies. The
research method used is descriptive and verification methods. The data analysis
method uses data regression analysis using SPSS 22 software. The results prove
that: (1) partially this study shows that the leverage and reputation of KAP
variables have a significant effect on audit delay, while the profitability
variable shows an insignificant effect. 2) Simultaneously shows that the
variables of profitability, leverage and reputation of KAP have a significant
effect on audit delay.
Keyword: Profitability;
Leverage; KAP Reputation and Audit Delay
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk
mendeskripsikan, menguji hubungan dan mengetahui seberapa besar pengaruh
profitabilitas, leverage dan reputasi KAP terhadap audit delay dilakukannya
penelitian ini masih terdapat perusahaan yang melaporkan laporan keuangannya
tidak tepat waktu yang dapat menimbulkan kerugian pada para investor dan juga
kerugian untuk perusahaan itu sendiri serta adanya inkonsistensi hasil
penelitian terdahulu. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan sektor
manufaktur barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2014-2018. Jumlah populasi penelitian adalah 40 perusahaan. Penentuan ukuran
sampel menggunakan rumus slovin. Teknik pengambilan sampel digunakan purposive
sampling. Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 36 perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Metode
analisis data menggunakan analisis regresi data dengan menggunakan software
SPSS 22. Hasil penelitian membuktikan bahwa : (1) secara parsial penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel leverage dan reputasi KAP yang memiliki pengaruh
signifikan terhadap audit delay, sementara variabel profitabilitas menunjukkan
pengaruh yang tidak signifikan, (2) secara simultan menunjukkan bahwa variabel
profitabilitas, leverage dan reputasi KAP memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap audit delay.
Kata kunci:
Profitabilitas; Leverage; Reputasi KAP dan Audit Delay
Pendahuluan
Audit delay adalah lamanya waktu
penyelesaian audit yang dihitung dari tanggal penutupan buku sampai dengan
tanggal laporan audit diterbitkan. Menurut (Apriyana & Rahmawati, 2017), audit delay merupakan
rentang waktu yang diperlukan oleh auditor untuk menuntaskan tugas audit atas
laporan keuangan yang bisa dihitung mulai tanggal tutup buku perusahaan yaitu
31 Desember sampai dengan tanggal laporan audit diterbitkan. Semakin lama
jangka waktu antara penerbitan dengan pengumuman laporan keuangan suatu
industri, kemudian semakin berkurang kemanfaatan laporan keuangan tersebut.
Ada beberapa
faktor-faktor yang mempengaruhi
audit delay, seperti profitabilitas,
leverage, dan Reputasi KAP. Profitabilitas
menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Profitabilitas merupakan indikator keberhasilan kinerja suatu perusahaan
untuk menghasilkan laba (Mukhlasin, 2013). Semakin
tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan, maka laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan tersebut mengandung berita baik (good news). Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan selama periode tertentu, sehingga semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya.
Profitabilitas suatu perusahaan yang memiliki profitabilitas yang baik akan sangat
ingin mempublikasikan laporan keuangan auditannya lebih cepat karena agar dapat memberi sinyal
positif untuk para pengguna informasi pada aporan keunagn dalam mengambil keputusan. Profitabilitas diukur menggunakan rasio laba bersih
terhadap aset (ROA) dan rasio laba terhadap
ekuitas (ROE). Profitabilitas
merupakan keahlian suatu perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya
dengan penjualan, total aktiva maupun modal saham sendiri (Soemargani dan Indah, 2015). Perusahaan yang memperoleh profitabilitas lebih besar akan
cenderung segera menyajikan laporan keuangannya dengan kata lain tidak terjadi audit delay (penundaan penyajian laporan keuangan). Berbeda dengan perusahaan yang tidak memperoleh profit, perusahaan cenderung memperlambat atau menunda penyajian
laporan keuangannya dengan kata lain terjadi audit
delay.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dan metode verifikatif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau generalisasi (Sugiyono,
2017). Metode
verifikatif adalah penelitian melalui pembuktian untuk menguji hipotesis hasil
penelitian deskriptif dengan suatu perhitungan statistik sehingga didapat hasil
pembuktian yang menunjukkan hipotesis ditolak atau diterima (Sugiyono, 2017).
Pengaruh atau bentuk hubungan
kausal antara variabel independen dan variabel dependen dapat diketahui dari metode penelitian
verifikatif. Penelitian ini menggunakan 4 variabel yang terdiri dari tiga variabel
independen (bebas) yaitu profitabilitas (X1),
leverage (X2) dan reputasi KAP (X3) dan satu variabel dependen
(terikat) yaitu audit delay
(Y). Keempat variabel tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui hubungan antar variabel sehingga dapat diketahui hipotesis yang diajukan tepat atau tidak.
Hasil Korelasi
1.
Korelasi
Antar Variabel
Koefisien
korelasi yang digunakan adalah analisis korelasi berganda untuk mengetahui
derajat atau kekuatan hubungan antara variabel proporsi Profitabilitas (X₁), Leverage (X₂), Reputasi KAP (X3) dan audit delay (Y) secara simultan
(bersama-sama) dan parsial. Hasil perhitungan korelasi ganda pada penelitian
ini dapat diketahui pada tabel berikut :
Tabel 1. Korelasi Antar variabel
|
X1 |
X2 |
X3 |
Y |
|
X1 |
Pearson Correlation |
1 |
-.075 |
.013 |
.052 |
Sig. (2-tailed) |
|
.315 |
.866 |
.492 |
|
N |
180 |
180 |
180 |
180 |
|
X2 |
Pearson Correlation |
-.075 |
1 |
-.013 |
.191* |
Sig. (2-tailed) |
.315 |
|
.868 |
.010 |
|
N |
180 |
180 |
180 |
180 |
|
X3 |
Pearson Correlation |
.013 |
-.013 |
1 |
-.388** |
Sig. (2-tailed) |
.866 |
.868 |
|
.000 |
|
N |
180 |
180 |
180 |
180 |
|
Y |
Pearson Correlation |
.052 |
.191* |
-.388** |
1 |
Sig. (2-tailed) |
.492 |
.010 |
.000 |
|
|
N |
180 |
180 |
180 |
180 |
������ �����Sumber data : Data Sekunder
diolah 2020
Berdasarkan
tabel diatas :
1. Nilai
koefisien variabel profitabilitas terhadap
audit delay sebesar 0.052 artinya
bahwa variabel profitabilitas memiliki
tingkat hubungan yang sedang terhadap audit
delay.
2. Nilai
koefisien variabel leverage terhadap
audit delay sebesar 0.191 artinya bahwa variabel leverage memiliki tingkat hubungan yang sedang terhadap audit delay.
3. Nilai
koefsien variabel reputasi KAP terhadap audit
delay sebesar -0.388 artinya bahwa variabel reputasi KAP memiliki tingkat
hubungan yang lemah terhadap audit delay.
2.
Uji
MultiKolinieritas
Uji
multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
sebaiknya tidak terjadi korelasi antar variabel.
Tabel 2.
Uji Mutikolinieritas
Variabel |
Collinearity Statistics |
|
Tolerance |
VIF |
|
Profitabilitas |
0.994 |
1.006 |
Leverage |
0.994 |
1.006 |
Reputasi KAP |
1.000 |
1.000 |
�������������� Sumber
data : Data Sekunder diolah 2020
Dari tabel
diatas dapat diperoleh nilai tolerance lebih dari 0,10 untuk
masing-masing variabel independen. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada
korelasi antar variabel independen. Hasil nilai dari Variance Inflation
Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel
independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi
dalam penelitian ini.
3.
Uji
Autokorelasi
Uji autokorelasi
bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi linier ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.
Hasil dari uji autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson dapat
dilihat dari tabel dibawah ini:
Tabel 3.
Uji Autokorelasi
Model |
R |
R
Square |
Adjusted
R Square |
Std.
Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
.436a |
.190 |
.176 |
152.94316 |
1.554 |
Sumber
data : Data Sekunder diolah 2020
Dari tabel di
atas diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 1.554. nilai ini akan
dibandingkan dengan nilai Durbin-Watson dengan signifikansi 5% jumlah
sampel (n) 36 sampel dan jumlah variabel independen (k) 3 variabel.
Berdasarkan data tersebut maka diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar
2.051, nilai du sebesar 1,7901 dan nilai dl sebesar 1,7224 sehingga 4 -
du = 4 � 1, 7901 = 2,2099. Maka dapat diperoleh persamaan du < dw
< 4-du yaitu 1.7901 < 1.554 < 2.2099. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak ada autokorelasi dalam penelitian ini.
4.
Uji
Heteroskedastisitas
Uji
heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan yang lain. Jika suatu pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas dengan
menggunakan grafik plot dapat dilihat dalam gambar dibawah ini:
Tabel 4.
Uji Heteroskedastisitas
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
113.468 |
8.080 |
|
14.044 |
.000 |
X1 |
-24.114 |
20.766 |
-.080 |
-1.161 |
.247 |
|
X2 |
-2.552 |
1.567 |
-.113 |
-1.629 |
.105 |
|
X3 |
-8.672 |
8.898 |
.378 |
-1.470 |
.115 |
|
a. Dependent Variable: Abs_RES |
Hasil tampilan
output SPSS pada table 4.9 dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada satupun
variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel
dependen nilai Absolut RES (Abs_RES). Hal ini terlihat dari probabilitas
signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan model
regresi tidak mengandung adanya heteroskedatisitas.
5.
Uji
Normalitas
Uji normalitas
bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel penggangu atau residu
memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Hasil dari uji
normalitas dengan menggunakan analisis grafik dapat dilihat dalam gambar dibawah
ini:
Tabel 5.
Uji Normalitas- Uji K-S
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
|||
|
Unstandardized
Residual |
||
N |
180 |
||
Normal Parametersa,b |
Mean |
0E-7 |
|
Std. Deviation |
151.65609992 |
||
Most Extreme Differences |
Absolute |
.195 |
|
Positive |
.195 |
||
Negative |
-.133 |
||
Kolmogorov-Smirnov Z |
2.612 |
||
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.059 |
||
|
a. Test distribution is Normal. |
||
|
b. Calculated from data. |
||
������������������ �������������������Sumber data : Data Sekunder
diolah 2020
Dilihat dari tabel di atas,
besarnya nilai K � S adalah 2.612 dan signifikansi
0.059. Nilai signifikansi lebih
besar dari 0,05 yang berarti nilai residual berdistribusi secara normal dan memenuhi asumsi klasik normalitas, dan dapat digunakan untuk pengujian secara simultan yaitu uji F.
6.
Uji
Hipotesis
1)
Uji
Signifikan Simultan ( Uji Statistik F )
Uji F
dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen (bebas) yang
dimasukan dalam model secara bersama-sama dapat berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Tabel 6. Uji F
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of
Squares |
df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
967474.158 |
3 |
322491.386 |
13.787 |
.000b |
Residual |
4116923.503 |
176 |
23391.611 |
|
|
|
Total |
5084397.661 |
179 |
|
|
|
��� ������������������� �Sumber data : Data Sekunder diolah 2020
Tabel 6
merupakan hasil dari uji ANOVA atau uji F. Berdasarkan tabel tersebut dapat
diketahui bahwa nilai Fhitung�
sebesar 13.787 dengan tingkat signifikan 0.000, artinya nilai
signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi 0.05 atau 0.000 < 0.05.
Sesuai dengan ketentuan uji F yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya,
maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima yang artinya secara simultan variabel Profitabilitas (X1), Leverage (X2) dan Reputasi
KAP (X3) berpengaruh signifikan terhadap Audit delay (Y).
2) Uji Signifikan Parameter Individual (
Uji Statistik t )
Uji t
merupakan pengujian terhadap koefisien regresi masing-masing variabel
independen.Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen
memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Uji t dapat dilakukan dengan
membadingkan tingkat signifikan (p-value)
masing-masing variabel bebas dengan taraf signifikansi α= 0,05. Hasil uji
statistik t dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 7. Uji t
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
272.051 |
21.704 |
|
12.535 |
.000 |
X1 |
58.122 |
55.784 |
.071 |
1.042 |
.299 |
|
X2 |
11.818 |
4.209 |
.191 |
2.808 |
.006 |
|
X3 |
-136.316 |
23.904 |
-.387 |
-5.703 |
.000 |
������������� Sumber
data : Data Sekunder diolah 2020
Berdasarkan hasil hitung
tabel di atas menunjukkan bahwa variabel profitabilitas
(X₁) memiliki hasil
uji t sebesar 1.042 dengan tingkat signifikansi 0.299. Ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas secara statistik tidak signifikan pada α=0,05. Berdasarkan
ketentuan tersebut hipotesis yang diajukan profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay tidak di konfirmasi.
Variabel leverage (X₂) memiliki
hasil uji t sebesar 2.808 dengan tingkat signifikansi 0.006. Ini menunjukkan bahwa variabel leverage secara statistik signifikan pada
α=0,05. Berdasarkan ketentuan
tersebut hipotesis yang diajukan leverage berpengaruh terhadap audit delay dapat dikonfirmasi.
Variabel
reputasi KAP (X3) memiliki hasil uji t sebesar -5.703 dengan tingkat
signifikansi 0.000. Ini menunjukkan bahwa variabel reputasi KAP secara statistik signifikan pada α=0,05.
Berdasarkan ketentuan tersebut hipotesis yang diajukan reputasi KAP berpengaruh terhadap audit delay dapat dikonfirmasi.
3)
Uji
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien
determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Semakin tinggi nilai koefisien
determinasi (R2) maka semakin baik kemampuan variabel independen
dalam menjelaskan perilaku variabel dependen.
Tabel 8. Koefisien Determinasi
Model |
R |
R
Square |
Adjusted
R Square |
Std.
Error of the Estimate |
1 |
.436a |
.190 |
.176 |
152.94316 |
������ ��Sumber data : Data Sekunder diolah 2020
Hasil
statistik diatas menunjukan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) adalah
sebesar 0.190 hal ini berarti bahwa sebesar 19% variasi variabel dependen mampu
dijelaskan oleh variabel independen yaitu Profitabilitas, Leverage dan Reputasi
KAP sisanya 81% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini.
Hasil dan Pembahasan
1. Analisis Deskriptif
Untuk
menggambarkan kondisi profitabilitas, leverage dan reputasi KAP terhadap audit
delay perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2018, maka dilakukan perhitungan statistik
terhadap data-data yang telah diperoleh. Statistik yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan statistik deskriptif, dalam hal ini statistik berhubungan
dengan pengumpulan, peringkasan data dan penyajian dari peringkas data
tersebut. Data tersebut akan diuraikan atas kelompok-kelompok
kategori-kategorinya.
Analisis dari
data yang diambil untuk penelitian ini adalah dari tahun 2014 sampai dengan
tahun 2018 yaitu sebanyak 36 perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam sektor
Barang Konsumsi. Deskriptif variabel dalam statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi dari satu
variabel dependen yaitu Audit delay dan tiga variabel independen yaitu Profitabilitas, Leverage,
dan Reputasi KAP. Statistik
deskriptif menggambarkan karakter sampel yang digunakan dalam penelitian ini.
2. Analisis Verifikatif
Dari hasil
pengujian hipotesis yang telah dilakukan dari data sampel perusahaan manufaktur
sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2014-2018, dapat diketahui dari pengaruh masing-masing variabel independen
terhadap dependen.
3. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit delay
Profitabilitas
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan, hal ini ditunjukkan
oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Perusahaan
yang mengumumkan profitabilitasnya rendah akan berdampak negatif terhadap pasar
dan penilaian kinerja perusahaan mengalami penurunan, sedangkan perusahaan yang
mengumumkan profit atau laba akan mengalami audit
delay yang lebih pendek, hal ini akan membawa berita bagus atau good news bagi investor dan pihak yang
berkepentingan.
Hipotesis kedua
memprediksi profitabilitas berpengaruh
terhadap audit delay. Pada analisis
uji t (parsial) profitabilitas memiliki
hasil uji t sebesar 1.042 dengan tingkat signifikansi 0.299. Ini menunjukkan
bahwa variabel profitabilitas
secara statistik tidak signifikan pada α=0,05. Berdasarkan ketentuan
tersebut hipotesis yang diajukan profitabilitas
berpengaruh terhadap audit
delay tidak dapat dikonfirmasi. Jika dapat disimpulkan bahwa secara parsial
profitabilitas (X₁) tidak
berpengaruh terhadap audit delay (Y)
pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018.
Profitabilitas
merupakan keberhasilan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Hasil penelitian
menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay, hal tersebut kemungkinan dapat dikarenakan proses
audit perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas rendah tidak berbeda
dengan proses audit yang dilakukan oleh perusahaan dengan tingkat profitabilitas
tinggi, dimana baik perusahaan yang mengalami tingkat keuntungan besar maupun
kecil akan cenderung mempercepat proses audit. Hal ini dikarenakan tuntutan
akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan
tahunan perusahaan publik di Indonesia yang telah diatur dalam penjelasan UU
No. 8 Tahun 1995 dan diperbaharui dengan keputusan Bapepam No. Ke 36/PM/2003
berkaitan dengan kewajiban laporan berkala bahwa laporan keuangan audit yang
bersifat wajib dengan batas waktu 90 hari di akhir tahun sampai dengan tanggal
diserahkannya laporan keuangan yang telah diaudit kepada Bapepam.
Apabila
perusahaan go public tersebut
terlambat menyampaikan laporan keuangan, maka akan dikenakan sanksi sesuai
dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh Bapepam. Hal tersebut menandakan
bahwa perusahaan dengan profitabilitas tinggi maupun rendah berusaha untuk
menyampaikan laporan keuangannya tepat waktu guna mencegah sanksi yang akan
diberikan Bapepam apabila terlambat menyampaikannya.
Hasil penelitian
ini sesuai dengan jurnal yang berjudul Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Opini Audit Terhadap Audit Delay yang dikemukakan oleh (Wariyanti, 2017). yang
membahas mengenai teori sinyal yang menyatakan bahwa suatu tindakan yang
diambil oleh manajemen perusahaan yang memberikan petunjuk kepada para investor
mengenai bagaimana cara pandang manajemen terhadap prospek perusahaan.
Manajemen perusahaan juga berkewajiban untuk memberi sinyal kepada investor
tentang kondisi perusahaan tersebut. Dengan demikian perusahaan yang memiliki profit
besar maupun kecil harus tetap memberikan laporan keuangannya secara tepat
waktu. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Wariyanti, 2017). yang
dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dari tahun 2012-2015, yang membuktikan bahwa secara parsial profitabilitas
tidak berpengaruh terhadap audit delay.
Hasil penelitian
ini tidak sejalan dengan peneliti-peneliti sebelumnya (Elen Puspitasari & Sari, 2012),penelitian itu
dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia
(ISSI) tahun 2009-2013, yang membuktikan bahwa secara parsial yang menyatakan
bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay.
4. Pengaruh Leverage
Terhadap Audit delay
Leverage adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua hutang perusahaan baik hutang jangka
pendek maupun hutang jangka panjang.
Menurut (Sari, Roosiana Ayu Indah, 2017), semakin
tinggi tingkat solvabilitas maka Audit delay akan semakin panjang
sehingga bagi perusahaan akan menjadi bad news bagi perusahaan atas tinggi resiko keuangan
yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan dimata investor, kreditor, masyarakat dan pihak eksternal lainnya. Serta menyebabkan pihak manajemen akan cenderung menunda pelaporan keuangannya dengan meminta auditor untuk mengatur jadwal audit lebih lama dari jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Tingginya resiko keuangan akan mempengaruhi kondisi perusahaan.
Berdasarkan
hasil analisis uji t dapat dipaparkan bahwa hasil analisis data untuk hipotesis
ketiga menunjukan bahwa variabel leverage
memiliki hasil uji t sebesar 2.808 dengan tingkat signifikansi 0.006. Ini
menunjukkan bahwa variabel leverage secara statistik signifikan pada
α=0,05. Berdasarkan ketentuan tersebut hipotesis yang diajukan leverage
berpengaruh terhadap audit delay
dapat dikonfirmasi.
Leverage tidak selalu berdampak negatif terhadap perusahaan.
Apabila perusahaan berhasil mengelola utangnya dengan baik, efisien dan tepat
sasaran, profit perusahaan akan meningkat secara signifikan dan tidak akan ada
masalah tehadap kesulitan keuangan. Disampng itu, tidak perlu adanya negosiasi
dengan pihak auditor dalam proses audit
sehingga tidak akan terjadi audit delay (Ketut Dian Puspitasari & Latrini, 2014).
Hasil penelitian
sejalan dengan yang dilakukan oleh (Angruningrum & Wirakusuma, 2013), Hasil
penelitian ini membuktikan bahwa audit delay rata-rata yang terjadi adalah
sebesar 74,854 hari dengan standar deviasi 13,885. Variabel yang berpengaruh
terhadap audit delay hanya variabel leverage. Hasil penelitian ini juga sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Ernawati (2012), dan (Febrianty, 2011) yang
membuktikan bahwa Leverage
berpengaruh terhadap Audit Delay.
Hasil penelitian
ini tidak sejalan dengan yang dilakukan Riana Zulie Mardiyani tahun 2016,
penelitian tersebut dilakukan pada perusahaan keuangan dan non keuangan, yang
menunjukkan hasil bahwa tingkat leverage tidak berpengaruh signfikan terhadap
audit delay. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitia yang dilakukan oleh (Riana, 2016). karena adanya
perbedaan jenis perusahaan yang dijadikan sebagai tempat studi penelitian.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sector industri barang konsumsi,
sedangkan penelitian Riana dilakukan pada perusahaan keuangan dan non keuangan.
5. Pengaruh Reputasi KAP Terhadap Audit delay
Berdasarkan
hasil analisis uji t dapat dipaparkan bahwa hasil analisis data untuk hipotesis
keempat menunjukan bahwa hasil uji t sebesar -5.703 dengan tingkat signifikansi
0.000. Ini menunjukkan bahwa variabel leverage secara statistik
signifikan pada α=0,05. Berdasarkan ketentuan tersebut hipotesis yang
diajukan reputasi KAP berpengaruh
terhadap audit delay dapat
dikonfirmasi.
Reputasi
KAP yang disewa oleh perusahaan untuk mengaudit laporan keuangan akan
berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat mengenai kredibilitas laporan
keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan KAP
besar memiliki karyawan dalam jumlah besar, dapat mengaudit lebih efisien dan
efektif, memiliki jadwal yang fleksibel sehingga memungkinkan untuk menyelesaikan
audit tepat waktu, dan memiliki dorongan yang lebih kuat untuk menyelesaikan
auditnya lebih cepat guna menjaga reputasinya. Maka dapat disimpulkan bahwa
perusahaan yang memakai jasa KAP besar cenderung tepat waktu dalam menyampaikan
laporan keuangannya. Pada umumnya, KAP yang besar (yang bekerjasama dengan KAP
internasional) mempunyai intensif yang kuat untuk menyelesaikan tugas audit lebih cepat demi mempetahankan
reputasinya.
Hasil
penelitian sejalan dengan yang dilakukan (Yulianty, 2011), (Sulthoni, Kodera, Kawano, & Oda, 2012), dan (Bangun, 2012) yang
menunjukkan bahwa Reputasi KAP berpengaruh terhadap Audit Delay.
Hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Angruningrum & Wirakusuma, 2013) penelitian
tersebut dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2011, yang menunjukkan hasil bahwa tingkat leverage
tidak berpengaruh signfikan terhadap audit delay. Hasil ini tidak sejalan
dengan penelitia yang dilakukan oleh (Angruningrum & Wirakusuma, 2013) karena adanya
perbedaan jenis perusahaan yang dijadikan sebagai tempat studi penelitian.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor industri barang konsumsi,
sedangkan penelitian Angruningrum dan Wirakusuma dilakukan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil
penelitian ini mendukung dan membantah hasil penelitian yang dilakukan oleh
peneliti-peneliti terdahulu. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa secara
bersama profitabilitas, leverage dan reputasi KAP berpengaruh
signifikan terhadap audit delay.
Temuan ini didukung dengan hasil penelitian yang diperoleh (Sari, Roosiana Ayu Indah, 2017) menunjukkan
bahwa profitabilitas, leverage dan
reputasi KAP memiliki pengaruh terhadap audit
delay.
Berdasarkan
hipotesis yang dibangun pada penelitian ini dengan hasil-hasil yang telah
didapat, bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay dan leverage berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Serta reputasi KAP memiliki pengaruh signifikan
terhadap audit delay.
Kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba berdasarkan aktiva yang dimiliki ternyata
tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap jangka waktu penyampaian
laporan keuangan auditan. Banyak perusahaan yang mengalami kenaikan profit.
Sehingga perusahaan dapat menyampaikan laporan keuangannya tepat waktu serta
ketika perusahaan berhasil mengelola utangnya dengan baik, efisien dan tepat
sasaran, profit perusahaan akan meningkat secara signifikan dan tidak akan ada
masalah tehadap kesulitan keuangan dan perusahaan yang menunjuk KAP besar dapat
menjamin lebih efisien dan efektif, memiliki jadwal yang fleksibel sehingga
memungkinkan untuk menyelesaikan audit
tepat waktu. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi manajer
bahwa profitabilitas, leverage dan reputasi KAP dapat
berpengaruh terhadap audit delay.
Penelitian
memiliki beberapa keterbatasan salah satunya hanya dilakukan pada perusahaan
manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2014-2018, sehingga data yang diambil kurang mencerminkan
kondisi perusahaan dalam jangka panjang.
1. Terbatasnya
sampel penelitian karena hanya dilakukan pada perusahaan manufaktur sektor
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2014-2018.
2. Dalam
mengukur pengaruh terhadap audit delay,
pada penelitian ini hanya menggunakan 3 variabel bebas yaitu profitabilitas, leverage dan reputasi KAP. Diharapkan
pada penelitian selanjutnya agar dapat menambahkan variabel seperti ukuran
perusahaan, opini auditor, ukuran KAP dan umur perusahaan.
3. Hasil
kecenderungan Audit Delay dapat dijadikan acuan untuk menentukan apakah
dari tahun ke tahun Audit Delay yang terjadi semakin meningkat jumlah
harinya atau justru semakin tepat waktu.
Kesimpulan
Dari
Penelitian Pengaruh Profitabilitas, Leverage,Reputasi Kap Terhadap Audit Delay
ini peneliti mengambil kesimpulan bahwa profitabilitas perusahaan manufaktur dari tahun 2014-2018 dalam
kondisi baik, karena rata-rata perubahan asset perusahaan mengalami kenaikan
dari tahun ke tahun.
Leverage
perusahaan manufaktur dari tahun 2014-2018 dalam kondisi kurang baik,
karena menunjukan adanya kinerja perusahaan yang semakin menurun dengan semakin
meningkatnya porsi utang dalam pendanaan aset. Dari 36 data
perusahaan selama tahun 2014 sampai 2018, sebagian besar perusahaan manufaktur
sektor industri barang konsumsi memilih menggunakan jasa KAP Big Four untuk mengaudit laporan
keuangannya.
Rata-rata perusahaan yang terdaftar di
sektor manufaktur barang konsumsi masih sering terlambat dalam melakukan
publikasi laporan keuangannya. Hal ini terjadi karena selain masalah internal
peruslahaan juga pemilihan dari kantor akuntan publik yang masih belum terkenal
menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya keterlambatan.
Hasil penelitian menyatakan bahwa
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit
delay, hal tersebut kemungkinan dapat dikarenakan proses audit perusahaan
yang memiliki tingkat profitabilitas rendah tidak berbeda dengan proses audit
yang dilakukan oleh perusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi, dimana
baik perusahaan yang mengalami tingkat keuntungan besar maupun kecil akan
cenderung mempercepat proses audit.
Semakin tinggi leverage maka semakin tinggi audit
delay, ketika semakin tinggi
tingkat solvabilitas maka audit delay
akan semakin panjang sehingga bagi perusahaan akan menjadi bad news bagi perusahaan atas tinggi resiko keuangan yang akan mempengaruhi
kondisi perusahaan dimata investor, kreditor, masyarakat dan pihak eksternal
lainnya.
Reputasi KAP berpengaruh signifikan
terhadap audit delay, reputasi KAP yang disewa oleh perusahaan untuk mengaudit
laporan keuangan akan berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat mengenai
kredibilitas laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
Semakin tinggi profitabilitas,
leverage, dan reputasi KAP maka semakin tinggi audit delay. Hal ini menunjukan bahwa dalam kondisi perusahaan mengalami profitabilitas
tinggi maupun rendah mempunyai kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangannya
tepat waktu, dalam kondisi pengelolaan piutang yang kurang efisien, serta
pemilihan KAP yang kompeten menunjukan terjadinya audit delay.
Angruningrum, Silvia, &
Wirakusuma, Made Gede. (2013). Pengaruh profitabilitas, leverage, kompleksitas
operasi, reputasi KAP dan komite audit pada audit delay. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, 5(2), 251�270.
Apriyana, Nurahman,
& Rahmawati, Diana. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran
Perusahaan, Dan Ukuran KAP Terhadap Audit Delay. Nominal: Barometer Riset
Akuntansi Dan Manajemen, 6(2), 108�124.
Bangun, Abednego.
(2012). Ensiklopedia Tanaman Obat Indonesia. Bandung: Indonesia Publishing
House.
Ernawati (2012).
(2012). Ernawati.(2012).�. Pengembangan Jaringan Syaraf Tiruan Dalam
Memprediksi Jumlah Dokter Keluarga Menggunakan Backpropagation (Studi Kasus:
Regional X Cabang Palu).
Febrianty. (2011).
Faktor � Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay Perusahaan Sektor
Perdagangan yang Terdaftar Di BEI Periode 2007 -2009. Jurnal Ekonomi Dan
Informasi Akuntansi (JENIUS), 1(3), 294�320.
Mukhlasin, H.
(2013). Analisis Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan DanPengaruhnya
Terhadap Earning Price Ratio�.Simposium Nasional Akuntansi (pp. 87�101).
pp. 87�101.
Puspitasari, Elen,
& Sari, Anggraeni Nurmala. (2012). Pengaruh karakteristik perusahaan
terhadap lamanya waktu penyelesaian audit (audit delay) pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Dan
Auditing, 9(1), 31�42.
Puspitasari, Ketut
Dian, & Latrini, Made Yeni. (2014). Pengaruh ukuran perusahaan, anak
perusahaan, leverage dan ukuran kap terhadap audit delay. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, 8(2), 283�299.
Riana. (2016).
Kajian Keberhasilan Penggunaan Sistem Informasi Accurate Dengan Menggunakan
Model Kesuksesan Sistem Informasi Delon Dan Mclean. Jurnal Sistem Informasi,
12(1), 1�8.
Sari, Roosiana Ayu
Indah, and Maswar Patuh Priyadi. (2017). Pengaruh Leverage, Profitabilitas,
Size, dan Growth Opportunityterhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu &
Riset Manajemen, 5(10).
Soemargani dan
Indah. (2015). pengaruh ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas,
solvabilitas, ukuran kap, dan opini auditor terhadap audit delay. Jurnal
Nominal, IV(2).
Sugiyono, P. D.
(2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta, CV. Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.
Sulthoni, Muhammad
Amin, Kodera, Tetsuo, Kawano, Yukio, & Oda, Shunri. (2012). A Multi-Purpose
Electrostatically Defined Silicon Quantum Dot Structure. Japanese Journal of
Applied Physics, 51(2S), 02BJ10.
Wariyanti. (2017). Pengaruh
Profitabilitas, Leverage Dan Opini Audit Terhadap Audit Delay (Vol. 6).
Vol. 6.
Yulianty, Rani.
(2011). Permainan yang meningkatkan kecerdasan anak modern dan tradisional. Jakarta:
Laskar Aksara.