Selly Rahmadiah Hasibuan, Juliana Lina, Nabila Dwi Putri, Izdihar Putri Hyachinta,
Fiska Maya Wardgani
6502 Syntax Idea, Vol. 6, No. 10, Oktober 2024
Polycystic Ovarysindrome (PCOS), penderita sindrom metabolic dengan memiliki
riwayat glukosa terganggu (TGT) atau dengan glukosa darah puasa terganggu (GDPT),
memiliki riwayat penyakit kardiovaskular seperti stroke, pjk (penyakit jantung koroner)
atau peripheral aterial diseases (PAD), konsumsi alkohol, stress, merokok, dan
mengonsumsi kopi atau kafein (Bhatt et al., 2016)
Komplikasi yang di dapat terjadi pada DM ada yaitu, komplikasi akut dan
komplikasi kronis. Kompliasi akut sendiri ada Hipoglikemia adalah dimana kadar
glukosa seseorang dibawah nilai normal (<50 mg/dl), hipoglikemia biasanya terjadi pada
penderita DM tipe 1. Kemudian ada hiperglikemia yaitu kadar gula darah dapat
meningkat secara tiba-tiba. Komplikasi kronis ada komplikasi makrovaskuler dan
komplikasi mikrovaskuler. Komplikasi makrovaskuler yaitu komplikasi yang umum
terjadi pada penderita DM adanya trombosit otak (terjadinya pembekuan darah pada
Sebagian otak), dapat mengalami penyakit jantung koroner (PJK), gagal jantung kognetif,
dan stroke. Komplikasi mikrovaskuler biasanya terjadi pada penderita DM tipe 1 seperti
terjadinya nefropati, diabetic retinopati (kebutaan), neuropati, dan amputasi (Simatupang
et al., 2013)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kunyit
putih (curcuma zedoria) terhadap wistar yang terkena diabetes melitus tipe 2. Penelitian
ini diharapkan berguna dan dapat dilakukan untuk penelitian selanjutnya untuk
masyarakat menggunakan kunyit putih sebagai obat herbal dengan kondisi penderita
diabetes melitus yang terkena komplikasi kardiovaskular.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian esksperimental dengan metode the one
group post test only design. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari April
2024 sampai Mei 2024. Penelitian dan perlakuan hewan uji dilakukan di Laboratorium
Farmakologi Universitas Sumatera UTara Medan, sedangkan pengujian histopatologi
jantung dilakukan di Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara Medan.
Sampel penelitian ini yang digunakan dalam penelitian tikus dibagi dalam 5
kelompok perlakuan dan setiap 5 kelompok ada 6 ekor tikus wistar, sehingga total jumlah
sampel penelitian adalah 30 ekor.
Kunyit putih dicuci dan dikeringkan di lemari pengering haluskan menggunakan
blender. Ekstrak kunyit putih dibuat dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%
dan didestilisasi terlebih dahulu sebanyak 10 kali lipat berat serbuk kunyit putih. 1000
gram serbuk putih dimasukkan ke dalam wadah lalu di tambahkan etanol 96% sebanyak
75 bagian (7,5 liter). Serbuk kunyit putih direndam selama 5 hari sambil sering disduk
dan terlindung dari cahaya kemudian di saring. Ampas kunyit putih yang telah disaring
direndam lagi dengan sisa etanol 96% (2,5 liter) selama 2 hari lalu disaring. Gabungkan
filtrate dan pekatkan dengan alat rotary evaporator sampai diperpleh ekstral yang hampir
kental. Ekstrak hampir kental tersebut diuapkan di penangas air sampai diperoleh ekstrak
kental. Penentuan dosis aloksannya untuk menginduksi tikus dengan pemberian