Syntax Idea : p�ISSN: 2684-6853�
e-ISSN : 2684-883X�����
Vol. 2, No. 8, Agustus 2020
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PURCHASE DECISION (SURVEI PADA
KONSUMEN FAST FOOD A&W DI SUKABUMI)
Nanda Putri Awaliyah, Kokom Komariah dan Dicky Jhoansyah
Universitas
Muhammadiyah Sukabumi
Email: [email protected],
[email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor keputusan
pembelian konsumen pada A&W Kota Sukabumi dengan menggunakan variabel
product quality, competitive prices, brand image, dan brand trust. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif dan metode
asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan pada teknik pengambilan
sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu probability sampling dengan
menggunakan sample random sampling. Peneliti meyebarkan kuisioner sebanyak 373
responden terhadap konsumen A&W di Sukabumi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis regresi linear berganda, termasuk uji
koefisien korelasi ganda, dan menggunakan pengujian hipotesis secara parsial
atau uji t. Hasil penelitian dengan menggunakan uji koefisien determinasi
dilihat dari nilai Adjusted (R2) memperoleh angka sebesar 0,756 yang menunjukan
bahwa variabel product quality, competitive prices, brand image, dan brand
trust dapat digunakan untuk mengukur variabel purchase decision sebesar 75,6%
dan sisanya sebesar 24,4% merupakan faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Dari hasil uji koefisien korelasi ganda yang dilhat dari nilai
R sebesar 0,871, menunjukan bahwa adanya hubungan yang sangat kuat antara
variabel product quality, competitive prices, brand image dan brand trust
terhadap variabel purchase decision. Sedangkan berdasarkan hasil uji t dengan
nilai probabilitas sig. 0,00 > 0,05 memperoleh hasil secara parsial product
quality (X1) berpengaruh signifikan dan positif terhadap purchase decision (Y),
band image (X3) berpengaruh signifikan dan positif terhadap purchase decision
(Y), dan brand trust (X4) berpengaruh signifikan dan positif terhadap purchase
decision (Y), sedangkan competitive prices (X2) berpengaruh signifikan dan
negative terhadap purchase decision (Y) dengan nilai probabilitas sig. 0,250
> 0,05.
Kata kunci: Product
Quality; Competitive Prices; Brand Image; Brand Trust; Purchase Decision.
Pendahuluan
Sekarang� ini
bisnis� di� bidang�
kuliner� banyak� diminati�
oleh� pelaku� bisnis�
di Indonesia� dikarenakan
bisnis� ini� memiliki�
pendapatan� yang� besar.�
Selain� itu� gaya�
hidup masyarakat� yang meningkat
dengan kebiasaan membeli makanan di restoran dengan tujuan lebih efisien serta
sebagai sarana refreshinguntuk pertemuan dengan rekan bisnis atau mengadakan
acara keluarga, acara spesial dengan teman atau pacar (Siagian,
Wahono, & Erlita, 2020). Fast Food merupakan salah satu hidangan cepat saji yang
memiliki ciri khas dalam bentuk kecepatan pada tata cara menyajikan suatu
hidangan makanan sehingga dapat memberikan kemudahan bagi para konsumen dalam
mendapatkan produk�produknya untuk di konsumsi tanpa harus menunggu dengan
jangka waktu yang lama Yudiawan (2015).
Hadirnya restoran Fast
Food ini menciptakan tanggapan yang sangat positif dari masyarakat
Indonesia. Hal ini juga menunjukan bahwa masyarakat Indonesia saat ini
merupakan masyarakat modern yang cenderung memiliki kesibukan dan mobilitas
tinggi sehingga sebagian besar masyarakat Indonesia ini menginginkan segala
sesuatu yang diperoleh dengan cepat dan praktis Sholikah & Edwar (2015). Namun pada saat ini,
masyarakat Indonesia tidak hanya membeli produk-produk fast food hanya untuk memenuhi kebutuhan primer saja, akan tetapi
hal ini juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat dimana restoran fast food, food court, dan cafe-cafe lainnya sudah menjadi salah satu
tempat berkumpul bersama keluarga ataupun kerabat yang amat diminati sehingga
menimbulkan identitas tersendiri terhadap kalangan tertentu baik remaja hingga
dewasa Danawira (2019).
Dilansir dalam�
sindonews.com menyatakan bahwa tingkat pemilihan pusat jajanan
masyarakat Indonesia sebagian besar memilih fast
food sebagai pusat pembelian atau jajanannya dengan perolehan presentase
80%, sedangkan pada pusat jajanan food
court memperoleh presentase sebesar 61%, pada pusat jajanan cafe kelas menengah memperoleh
presentase sebesar 22%, dan pada pusat jajanan restoran elit hanya memperoleh
presentase sebesar 1% Anggraeni (2016).
Walaupun fast food menjadi
pusat jajanan yang paling banyak diminati oleh masyarakat Indonesia, akan
tetapi restoran fast food juga
memiliki keberagaman peminat konsumen dalam memutuskan untuk membeli produk
dari suatu restoran fast food.
Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Roy Morgan dalam Wahyono (2019) menunjukan bahwa jumlah tingkat minat pembelian konsumen
restoran Fast Food di Indonesia ini
paling tertinggi diraih oleh restoran sederhana dengan hasil prolehan jumlah
konsumen sebanyak 28.400.000 orang pembeli selama tahun 2017 sampai dengan
tahun 2018. Sedangkan angka terendah diperoleh oleh restoran Fast Food A&W dimana hanya sebanyak
2.400.000 konsumen yang memutuskan untuk membeli produknya. Dari peryataan tersebut
dapat diberikan pengertian bahwa konsumen lebih sering memutuskan untuk membeli
produk Fast Food di restoran
sederhana dibandingkan membeli produk Fast
Food di restoran A&W. Hal ini terjadi dikarenakan kurangnya minat konsumen
dalam memutuskan untuk membeli produk-produk Fast Food di restoran A&W, yang diduga disebabkan oleh faktor �
faktor dari kualitas produk yang tidak jauh sama baiknya dengan restoran lain dan
harga produk yang dipasarkan oleh A&W ini relatif lebih mahal.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan dalam penelitian
ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi purchase decision konsumen terhadap
produk fast food A&W.
A. Product Quality
Kualitas produk
merupakan suatu bagian yang melekat terhadap pembentukan karakteristik produk
yang akan menimbulkan bernilai atau tidaknya produk yang dijual terhadap para
konsumen yang didasarkan atas kegunaan dan fungsinya termasuk daya tahan suatu
produk, tingkat kenyamanan, dan ketergantungan untuk
membeli/mengkonsumsi/menggunakan produk tersebut Dinawan (2010).
Menurut Assauri
dalam (Janita Sembiring, Suharyono, & Kusumawati, 2014) menyatakan bahwa
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas produk adalah sebagai berikut:
a.
Fungsi suatu produk
Berkaitan dengan produk yang dijual dapat berfungsi atau berguna untuk
hal-hal apa saja.
b.
Wujud luar
Berkaitan dengan warna, bentuk, ukuran (besar atau kecil) dan packaging dari suatu produk yang dijual.
c.
Biaya produk bersangkutan
Berkaitan dengankesesuaian harga dengan kualitas produk yang dijual.
Adapun dimesi dari product quality (kualitas produk)
menurut Tjiptono dalam (Janita Sembiring et al., 2014), sebagai berikut:
a.
Kinerja (performance)
b.
Keandalan (Reliability)
c.
Keistimewaan tambahan (Features)
d.
Kesesuaian (Conformance)
e.
Daya tahan (Durability)
f.
Kemampuan Melayani (Service Ability)
g.
Estetis (Aesthetic)
h.
Kualitas yang di persepsikan (Perceived
Quality)
B. Competitive
Prices (Harga Kompetitif)
Harga kompetitif
merupakan daya saing harga dimana konsumen memandang tingkat bernilai atau
tidaknya suatu produk dapat terlihat dari suatu harga yang ditawarkan terhadap
konsumen, yang berarti bahwa uang yang dikeluarkan konsumen dapat memberikan
suatu produk yang berkualitas dan memberikan banyak manfaat bagi konsumen Puspitasari (2018).
Selain itu Puspitasari (2018) mengungkapkan bahwa �Faktor-faktor yang
dipertimbangkan pada saat menetapkan pada saat menetapkan harga yaitu apabila
pelanggan menganggap bahwa harga yang mahal daripada nilai produk memungkinkan
konsumen tidak akan membelinya, akan tetapi apabila penetapan harga yang sesuai
dengan nilai produk yang diberikan oleh perusahaan maka akan memberikan peluang
bagi konsumen untuk melakukan pembelian.
1.
Dimensi
Competitive Prices
Adapun dimensi harga
kompetitif menurut William J. Stanton dalam Dinawan (2010), sebagai berikut:
a.
Kesesuaian harga dengan
kualitas produk.
b.
Keterjangkauan harga.
c.
Perbandingan tingkat harga
dengan produk yang lain.
C. Brand
Image (Citra Merek)
Menurut Kotler dalam Lubis & Hidayat (2017) memberikan penjelasan bahwa
�Citra merek merupakan persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya�.
Sedangkan menurut Jaya & Salim (2017) citra merek merupakan suatu strategi yang akan
memberikan pengaruh terhadap suatu penentuan konsumen dalam membeli ataupun
menggunakan suatu produk yang dijual oleh perusahaan yang akan menciptakan
harapan terhadap konsumen atas produk yang di pasarkan.
Dimensi Citra Merek
Adapun dimensi citra
merek menurut Keller dalam Suryani & Rosalina (2019), sebagai berikut:
1.
Identitas merek (brand identity)
2.
Personalitas merek (brand personality)
3.
Asosiasi merek (brand association)
4.
Sikap atau perilaku merek (brand attitude and behavior)
5.
Manfaat dan keunggulan merek
(brand benefit and competence)
D. Brand
Trust (Kepercayaan Merek)
Brand trust (kepercayaan merek)
merupakan perasaan aman yang dimiliki oleh setiap konsumen dalam ineraksinya
terhadap suatu merek, bahwa hal tersebut didasarkan pada persepsi konsumen
mengenai merek tersebut dapat diandalkan dan bertanggungjawab terhadap
kepentingan dan kesejanteraan konsumen (Delgado Ballester, Luis Munuera Aleman, & Jesus Yague Guillen, 2003).
Berikut hal-hal yang berkaitan dengan kepercayaan
konsumen pada suatu merek menurut (Delgado Ballester et al., 2003):
1.
Kepercayaan merek melibatkan
kesediaan untuk menempatkan diri dalam resiko, baik itu dengan mengandalkan
janji nilai yang diwakili oleh merek.
2.
Perasaan percaya diri dan
keamanan.
3.
Kepercayaan merek melibatkan
ekspetasi umum karena kepercayaan tidak bisa ada tanpa ada kemungkinan
kesalahan.
4.
Berkaitan dengan hasil yang
positif atau non-negative.
5.
Diperlukan untuk membuat
atribusi disposisi terhadap suatu merek sehingga di dianggap dapat diandalkan.
Dimensi Brand
Trust (Kepercayaan Merek)
Adapun dimensi brand trust (kepercayaan merek) menurut
Kustini dalam (Utomo, 2017), sebagai berikut:
1.
Dimensi Viabilitas (Dimension of Viability)
2.
Dimensi Intensionalitas (Dimension of Intentionality)
E. Purchase
Decision (Keputusan Pembelian)
Keputusan pembelian menurut Tjiptono dalam (Danawira, 2019) menyatakan bahwa keputusan pembelian merupakan suatu
proses dimana konsumen dapat mengenal masalahnya, mencari informasi terhadap
suatu produk atau merek tertentu dan dapat mengevaluasi seberapa baik
masing-masing alternative tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian
dapat (Delgado Ballester et al., 2003) terhadap keputusan konsumen
dalam membeli atau tidaknya suatu produk atau merek yang telah di analisa oleh
konsumen.
Proses Keputusan
Pembelian Purchase Decision (Keputusan
Pembelian)
Kotler dan Amstrong dalam Priansa (2017:88) menjelaskan tahapan-tahapan proses keputusan
pembelian konsumen, sebagai berikut:
1. Pengenalan
masalah
Kesadaran konsumen dengan adanya suatu kebutuhan dan keinginannya, dimana
memiliki keadaan yang berbeda antara apa yang dibutuhkannya dengan apa
diinginkannya terhadap suatu produk.
2. Pencarian
informasi
Konsumen mencari informasi baik yang berasal dari pengetahuannya maupun
berasal dari luar.
3. Evaluasi
alternatif
konsumen mengevaluasi atau menimbang berbagai alternative pilihan dalam
memenuhi kebutuhannya.
4. Keputusan
pembelian
Apabila tidak ada faktor lain yang mengganggu setelah konsumen menentukan
pilihan yang telah ditetapkan, maka pembelian yang actual adalah hasil akhir
dari pencarian dan evaluasi yang telah dilakukan.
5. Evaluasi
pasca pembelian
Apabila produk yang dibeli tidak memberikan kepuasan yang diharapkan,
maka konsumen akan merubah sikapnya terhadap merek produk tersebut menjadi
negative, bahkan mungkin akan menolak produk tersebut di kemudian hari.
Sebaliknya, apabila konsumen mendapatkan kepuasan dari produk yang dibelinya
maka keinginan untuk membeli terhadap produk tersebut cenderung akan menjadi
lebih kuat.
Dimensi Puchase
Decision (Keputusan Pembelian)
Adapun dimensi purchase decision (keputusan pembelian)
menurut Kotler dan Amstrong dalam Priansa (2017:89-92), sebagai berikut:
1. Pilihan
Produk
2. Pilihan
Merek
3. Pilihan
Saluran Pembelian
4. Waktu
Pembelian
5. Jumlah
Pembelian
Metode
Penelitian
A. Model Penelitian
Gambar 1
Model Penelitian Penelitian
Sumber:
Data diolah peneliti, 2020
Keterangan:
Variabel X1 = Product
Quality
Variabel X2 = Competitive
Prices
Variabel X3 = Brand
Image
Variabel X4 = Brand
Trust
Variabel Y� = Purchase
Decision
Penelitian ini
dilakukan terhadap konsumen A&W di Sukabumi. Metode yang digunakan pada
penelitian ini yaitu metode kuantitatif melalui pendekatan deskriptif
asosiatif. Sedangkan pada teknik pengambilan sampel yang digunakan pada
penelitian ini yaitu probability sampling
dengan menggunakan sample random
sampling. Peneliti meyebarkan kuisioner sebanyak 373 responden terhadap
konsumen A&W di Sukabumi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
analisis regresi linear berganda, termasuk uji koefisien korelasi ganda, dan
menggunakan pengujian hipotesis secara parsial atau uji t.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Analisis Regresi Linear
Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan oleh
peneliti untuk menetahui nilai dari 4 variabel bebas yang digunakan dalam
penelitian ini terhadap 1 variabel terikat. Hal ini selaras dengan Riduwan (2018:252) yang memberikan ungkapan bahwa �Regresi ganda
merupakan pengembangan dari uji regresi sederhana, yang merupakan alat analisis
peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel
terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional atau hubungan
kausal antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat�. Berikut
hasil uji regresi linear berganda dalam penelitian ini.
Tabel 1
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
2.370 |
.482 |
|
4.921 |
.000 |
Product
Quality |
.221 |
.035 |
.361 |
6.333 |
.000 |
|
Competitive
Prices |
.073 |
.064 |
.052 |
1.151 |
.250 |
|
Brand
Image |
.204 |
.057 |
.211 |
3.595 |
.000 |
|
Brand
Trust |
.625 |
.090 |
.312 |
6.945 |
.000 |
|
a.
Dependent Variable: Purchase Decision |
Sumber: Data Primer (Kuisioner), 2020
Dari perolehan hasil
pada tabel 1 diatas, maka dapat diberikan keterangan output uji regresi linear
berganda dengan persamaan sebagai berikut:
Y = 2,795 + 0,221 X1
+ 0,73 X2 + 0,204 X3 + 0,625 X4
B. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 2
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.871a |
.759 |
.756 |
2.070 |
a.
Predictors: (Constant), Brand Trust, Competitive Prices, Product Quality,
Brand Image |
Sumber: Data Primer (Kuisioner), 2020
Hasil tabel 2 diatas
menunjukan besarnya nilai Adjusted R2 yaitu sebesar 0,756; hal ini
menunjukan perolehan nilai sebesar 75,6% pada variabel purchase decision dapat dijelaskan oleh empat variabel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu product
quality, competitive prices, brand image dan brand trust. Sedangkan sisanya yakni sebesar 24,4% perolehan dari
(100% - 75,6% = 24,4%) berasal dari faktor/variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
C. Uji Koefisien Korelasi Ganda
Tabel 3
Hasil Uji Koefisien Korelasi Ganda
Model Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.871a |
.759 |
.756 |
2.070 |
a. Predictors: (Constant), Brand Trust, Competitive Prices,
Product Quality, Brand Image |
Sumber: Data Primer (Kuisioner), 2020
Hasil tabel 3 diatas
menunjukan besarnya hasil yang diperoleh R menunjukan angka sebesar 0,871.
Hasil ini berada pada kategori 1,000 � 0,799. Maka dapat diberikan pernyataan
bahwa adanya hubungan yang sangat kuat antara product quality, competitive
prices, brand image dan brand trust pada purchase decision.
D. Uji Signifikasi Secara
Parsial (Uji t)
Tabel 4
Hasil Uji Signifikasi Secara Parsial
(Uji t)
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
2.370 |
.482 |
|
4.921 |
.000 |
Product Quality |
.221 |
.035 |
.361 |
6.333 |
.000 |
|
Competitive Prices |
.073 |
.064 |
.052 |
1.151 |
.250 |
|
Brand Image |
.204 |
.057 |
.211 |
3.595 |
.000 |
|
Brand Trust |
.625 |
.090 |
.312 |
6.945 |
.000 |
|
a. Dependent Variable: Purchase Decision |
Sumber: Data Primer (Kuisioner), 2020
Hasil tabel 4 diatas menunjukan bahwa hasil yang
diperoleh melalui uji t terhadap variabel product
quality menghasilkan nilai dengan sig. 0,000 > 0,05; nilai thitung
6,333 > ttabel 1,966431, artinya variabel product quality dapat berpengaruh signifikan dan positif terhadap purchase decision. Pada variabel competitive prices menghasilkan nilai
dengan sig 0,250 > 0,05; nilai thitung 1,151 <� ttabel 1,966431, artinya variabel competitive prices berpengaruh secara
signifikan dan negatif terhadap purchase
decision. Sedangkan pada variabel brand
image menghasilkan nilai dengan sig. 0,000 > 0,05; nilai thitung
3,595 > ttabel 1,966431, artinya variabel brand image dapat berpengaruh signifikan dan positif terhadap purchase decision. Dan pada variabel brand trust menghasilkan nilai dengan
sig. 0,000 > 0,05; nilai thitung 6,945 > ttabel
1,966431, artinya variabel brand trust dapat
berpengaruh signifikan dan positif terhadap purchase
decision.
Pembahasan
1. Hasil Uji Hipotesis
Product quality secara parsial berpengaruh
signifikan dan positif terhadap purchase
decision. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t yang menunjukan nilai sig.
0,000 > 0,05; nilai thitung 6,333 > ttabel
1,966431, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak.
Hal ini menunjukan bahwa variabel brand
product quality dapat memberikan
nilai yang positif dalam mempengaruhi konsumen A&W di Sukabumi terhadap purchase decision.
Di dukung dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Santoso (2016) yang mengungkapkan bahwa �Kualitas produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian�.
Competitive prices secara parsial berpengaruh
secara signifikan dan negatif terhadap purchase
decision. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t yang menunjukan nilai dengan
sig 0,250 > 0,05; nilai thitung 1,151 <� ttabel 1,966431, maka dapat
disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima. Hal ini
menunjukan bahwa competitive prices pada
A&W di Sukabumi ini tidak memberikan nilai yang positif dalam mempengaruhi
konsumen terhadap purchase decision.
Hal ini berbeda
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pudjo Wibowo (2015) menyatakan bahwa �Variabel harga dapat berpengaruh
secara signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian�.
Brand image secara parsial berpengaruh signifikan dan positif
terhadap purchase decision. Hal ini
dibuktikan dari hasil uji t yang menunjukan nilai dengan sig. 0,000 > 0,05;
nilai thitung 3,595 > ttabel 1,966431, maka dapat
disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini
menunjukan bahwa variabel brand image
dapat memberikan nilai yang positif dalam mempengaruhi konsumen A&W di
Sukabumi terhadap purchase decision.
Di dukung dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Artanto & Sukotjo (2016) yang mengungkapkan bahwa
�Variabel citra merek dapat berpengaruh signifikan dan positif terhadap
keputusan pembelian�.
Brand trust secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap
purchase decision. Hal ini dibuktikan
dari hasil uji t yang menunjukan nilai dengan sig. 0,000 > 0,05; nilai thitung
3,595 > ttabel 1,966431, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima
dan H0 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa variabel brand trust dapat memberikan nilai yang positif dalam mempengaruhi konsumen A&W
di Sukabumi terhadap purchase decision.
Di dukung dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Viona Pora Deodata & Soamole (2019) menyatakan bahwa �Brand trust dapat berpengaruh signifikan
dan positif terhadap keputusan pembelian�.
2.
Pengaruh
Product Quality (X1)
Terhadap Purchase Decision (Y)
Product quality (X1) berpengaruh
signifikan dan positif terhadap purchase
decision (Y) dilihat dari hasil uji t yang menunjukan nilai sig. 0,000 >
0,05; nilai thitung 6,333 > ttabel 1,966431. Hal ini
menunjukan bahwa kualitas produk menjadi pertimbangan responden dalam
menentukan keputusan pembelian. Responden dalam penelitian ini mempertimbangkan
kualitas produk berdasarkan rasa, tingkat kematangan produk fast food, tampilan penyajian, pelayanan
yang responsif dan solutif, ukuran produk, dan tingkat popularitas produk fast food A&W di Sukabumi. Namun
beberapa responden menyatakan keraguan terhadap daya tahan produk fast food A&W di Sukabumi ini,
karena tidak bisa bertahan cukup lama.
3.
Pengaruh
Competitive Prices (X2)
terhadap Purchase Decision (Y)
Competitive prices (X2) berpengaruh
signifikan dan negatif terhadap purchase
decision (Y) dilihat dari hasil uji t yang menunjukan nilai dengan sig
0,250 > 0,05; nilai thitung 1,151 <� ttabel 1,966431. Hal ini
menunjukan bahwa harga kompetitif pada produk fast food yang ditawarkan oleh A&W ini belum mampu mempengaruhi
konsumen dalam mempertimbangkan pembelian terhadap produk-produknya, karena
sebagian besar konsumen menganggap bahwa adanya keraguan yang cukup besar
terhadap harga kompetitif yang ditawarkan oleh A&W. Ini mempunyai
pengertian bahwa apabila variabel harga kompetitif yang ditawarkan terhadap
konsumen sangat tinggi (tidak sesuai/terjangkau) maka pengambilan keputusan
konsumen untuk membeli juga akan semakin menurun.
4.
Pengaruh
Brand Image (X3) terhadap Purchase Decision (Y)
Brand image (X3) berpengaruh signifikan dan positif
terhadap purchase decision (Y)
dilihat dari hasil uji t yang menunjukan nilai dengan dengan sig. 0,000 >
0,05; nilai thitung 3,595 > ttabel 1,966431. Hal ini
menunjukan bahwa citra merek menjadi pertimbangan responden dalam menentukan
keputusan pembelian. Responden dalam penelitian ini mempertimbangkan citra
merek berdasarkan identitas merek yang mudah dikenal, penawaran-penawaran yang
diberikan seperti discount, produk
yang mencerminkan gaya hidup yang modern dan sesuai. Namun beberapa responden
menyatakan ragu-ragu terhadap produk fast
food A&W di Sukabumi ini terhadap penyajian produk yang variatif.
5.
Pengaruh
Brand Trust (X4) terhadap Purchase Decision (Y)
Brand trust (X4) berpengaruh signifikan dan positif
terhadap purchase decision (Y)
dilihat dari hasil uji t yang menunjukan nilai dengan sig. 0,000 > 0,05;
nilai thitung 3,595 > ttabel 1,966431. Hal ini
menunjukan bahwa kepercayaan merek menjadi pertimbangan responden dalam
menentukan keputusan pembelian. Responden dalam penelitian ini mempertimbangkan
kepercayaan merek berdasarkan produk fast
food yang disajikan merupakan produk yang sehat dan aman/tidak menggunakan
bahan makanan yang berbahaya.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini
adalah (1) Secara parsial, product
quality berpengaruh signifikan dan positif terhadap purchase decision konsumen A&W di Sukabumi. (2) Secara parsial,
competitive price berpengaruh
signifikan dan negatif terhadap purchase
decision konsumen A&W di Sukabumi.. (3) Secara parsial, brand image berpengaruh signifikan dan
positif terhadap purchase decision
konsumen A&W di Sukabumi. (4) Secara parsial, brand trust berpengaruh signifikan dan
positif terhadap purchase decision
konsumen A&W di Sukabumi.
BIBLIOGRAFI
Anggraeni, Rina. (2016).
Restoran Cepat Saji, Masih Tempat Favorit Makan Orang Indonesia.
Artanto,
Pramudi, & Sukotjo, Hendri. (2016). Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek
dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada A&W. Jurnal Ilmu Dan Riset
Manajemen, 5.
Danawira,
Ardha. (2019). Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian Makanan Cepat Saji Richeese Factory Rempoa. Jurnal Ilmu
Manajemen, 9(1), 76�87. https://doi.org/10.32502/jimn.vXiX.XXXX
Delgado
Ballester, Elena, Luis Munuera Aleman, Jose, & Jesus Yague Guillen, Maria.
(2003). Development and Validation of A Brand Trust Scale. International
Journal of Market Research, 45, 35�54.
Dinawan,
M. Rhendria. (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian (Studi Kasus Pada Konsumen Yamaha Mio PT Harpindo Jaya Semarang).
Universitas Diponegoro.
Janita
Sembiring, Inka, Suharyono, & Kusumawati, Andriani. (2014). Pengaruh
Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan dalam
Membentuk Loyalitas Pelanggan (Studi pada Pelanggan Mc Donald�s MT.Haryono
Malang). Jurnal Administrasi Bisnis.
Jaya,
Andre Surya, & Salim, Agus. (2017). Pengaruh Kualitas Jasa dan Citra Merek
Terhadap Kepuasan Pelanggan Indihome. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol.
2.
Lubis,
Desy Irana Dewi, & Hidayat, Rahmat. (2017). Pengaruh Citra Merek dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan. Jurnal
Ilman, Vo. 5,
Priansa,
Donni Juni. (2017). Perilaku konsumen dalam persaingan bisnis kontemporer. Bandung:
Alfabeta.
Pudjo
Wibowo, Fx. (2015). Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Produk
Makanan Cepat Saji MCDonald�s di Surakarta. Riset Manajemen & Akuntansi,
6.
Puspitasari,
Khuril. (2018). Kontribusi Koten Post Instagram dan Harga Kompetitif
Terhadap Minat Beli Konsumen Menggunakan Akun Instagram Kd. Hijab Tulungagung.
IAIN Tulungagung.
Riduwan.
(2018). Dasar-Dasar Statistika (Prana Dwija Iswarta, Ed.). Bandung: CV.
Alfabeta.
Santoso,
Imam. (2016). Peran Kualitas Produk dan Layanan, Harga dan Atmosfer Rumah Makan
Cepat Saji Terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen. The Asian
Journal of Technology Management, 1, 94�109.
Sholikah,
Yuyun, & Edwar, Muhammad. (2015). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Makanan Cepat Saji KFC Lamongan. Jurnal Pendidikan Tata
Niaga, 2.
Siagian,
Henry Eko, Wahono, Rudi, & Erlita, Meta. (2020). Pengaruh Kualitas
Pelayanan Dan Strore Atmosphere Terhadap Kepuasan Konsumen Di Bravo Resto. Syntax,
2(5).
Suryani,
Siti, & Rosalina, Sylvia Sari. (2019). Pengaruh Brand Image, Brand Trust
dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Dengan Kepuasan
Konsumen Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada StartUp Business Unicorn
Indonesia). Journal Of Business Studies, Vol. 04, N.
Utomo,
Ichsan Widi. (2017). Pengaruh Brand Image, Brand Awareness, dan Brand Trust
Terhadap Brand Loyalty Pelanggan Online Shopping (Studi Kasus Karyawan Di BSI
Pemuda). Jurnal Komunikasi, Vol. VIII,.
Viona
Pora Deodata, Anastasia, & Soamole, Amrin. (2019). Brand Awareness dan
Brand Trust Terhadap Keputusan Pembelian Fast Food Kentucky Fried Chicken (KFC)
Cabang Taman Mini. Jurnal Administrasi Bisnis, 3, 1�10.
Wahyono.
(2019). 5 Restoran Cepat Saji di Indonesia.
Yudiawan,
Irfan. (2015). Mengenal Tentang Makanan Siap Saji (FastFood).