Syntax Idea : p�ISSN: 2684-6853� e-ISSN : 2684-883X�����
Vol. 2, No. 8, Agustus 2020
PENGARUH
TEKANAN ANGGARAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP
PERILAKU PENURUNAN KUALITAS AUDIT PADA PT PLN UNIT DISTRIBUSI JABAR DAN BANTEN
Andi Mulyadi, Asep Effendi dan Vip Paramarta
Universitas Sangga Buana (USB),
Bandung
Email: [email protected],
[email protected] dan [email protected]
Abstrak
Kegiatan
audit tidak terlepas dari masalah keperilakuan, seperti adanya kemungkinan
seorang auditor melakukan penyimpangan perilaku (dysfunctional behavior) yang
berdampak menurunkan kualitas audit. Penyimpangan perilaku ini disebut dengan
perilaku audit disfungsional (dysfunctional audit behavior). perilaku penurunan
kualitas audit adalah langkah-langkah yang di ambil oleh auditor pada saat
melaksanakan program audit yang berakibat pada pengurangan efektivitas
bukti-bukti audit yang seharusnya dikumpulkan�
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tekanan anggaran waktu, locus
of control, komitmen profesional dan perilaku penurunan kualitas audit.
penelitian ini juga untuk� mengetahui
pengaruh tekanan anggaran waktu, locus of control, komitmen profesional baik
secara parsial maupun simultan terhadap perilaku penurunan kualitas audit.
Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif verifikatif dengan teknik
pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner dengan jumlah sampel sebanyak 67
responden. Teknik pengolahan data yang digunakan dengan regresi linier berganda
dan uji hipotesis secara parsial dan simultan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Tekanan Anggaran Waktu pada PT PLN Unit Distribusi Jabar dan Banten dapat
dikatakan baik sedangkan Locus of control termasuk kategori cukup baik, begiru
juga dengan Komitmen Profesional dan Perilaku Penurunan Kualitas Audit. Tekanan
anggaran waktu berpengaruh terhadap perilaku penurunan kualitas audit. Locus of
control berpengaruh terhadap perilaku penurunan kualitas audit. Komitmen
profesional berpengaruh terhadap perilaku penurunan kualitas audit. Tekanan
anggaran waktu, locus of control, dan komitmen profesional berpengaruh
bersama-sama terhadap perilaku penurunan kualitas audit.
Kata kunci: Tekanan anggaran waktu;
Locus of control; Komitmen profesional berpengaruh bersama-sama terhadap
perilaku penurunan kualitas audit.
Pendahuluan
Fenomena� korupsi� bagi�
sebagaian� masyarakat� Indonesia�
seolah� sudah� menjadi budaya yang terbebas dari nilai-nilai
dan etika, dengan berbagai bentuk dan modusnya. Berbagai usaha� pencegahan�
dan� pemberantasan� korupsi�
telah� dilakukan� baik�
oleh pemerintah� dengan� membentuk�
Komisi� Pemberantasan� Korupsi�
(KPK)� maupun� oleh pihak perusahaan (BUMN maupun
Swasta),namun tindakan korupsi masih saja terjadi (Wahyudin, 2017). Penerapan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) merupakan ukuran
capaian dalam mencegah dan memberantas korupsi. Penerapan IPK ini digunakan
oleh Indonesia yang tertuang dalam Dokumen Strategi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi (Dokumen Stranas PPK). Adapun Target IPK dalam Dokumen
Stranas PPK di tahun 2014 yaitu sebesar 50, walaupun tahun 2018 turun menjadi
43, akan tetapi skor IPK yang diperoleh pada tahun 2018 sebesar 38.
Mengoptimalkan kegiatan audit salah satu cara yang tepat untuk pencegahan
dan pemberantasan korupsi. Peran Auditor di pemerintah harus meningkatkan
kompetensi sehingga dapat melaksanakan pekerjaannya secara profesional. Auditor
dituntut untuk menghasilkan hasil audit berkualitas dalam melaksanakan
tugasnya. Karena auditor memiliki tanggung jawab kepada pihak yang memiliki
kepentingan terhadap hasil audit.
Pendapat (DeAngelo, 1981) kualitas audit adalah kemampuan auditor untuk menemukan dan
melaporkan kekeliruan yang terjadi atas hasil laporan keuangan�� yang di audit. Aktivitas audit berkaitan
dengan masalah keperilakuan, seperti kemungkinan auditor melakukan penyimpangan
perilaku (dysfunctional behavior) yang berdampak menurunkan kualitas audit.
Penyimpangan perilaku ini disebut dengan perilaku audit disfungsional. Menurut (Otley & Pierce, 1996) bahwa langkah-langkah yang dilakukan auditor pada saat
melakukan pemeriksaan yang mengakibatkan menurunnya kualitas audit di sebut
dengan perilaku disfungsional, penurunan kualitas audit bisa terjadi secara
langsung maupun tidak langsung.
Fenomena penyimpangan perilaku dalam audit diantaranya adalah kasus PT
Kimia Farma. Hasil audit pada tanggal 31 Desember tahun 2001, Kimia Farma
melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, hasil laporan tersebut di
audit oleh Hans Tuanakotta dan Mustofa. Akan tetapi, hasil laporan tersebut
menueut Kementerian BUMN dan Bapepam bahwa laba bersih tersebut terlalu besar
dan mengandung unsur rekayasa. Sehingga menyebabkan dilakukan audit ulang pada
3 Oktober 2002 dan ditemukan kesalahan yang di duga adanya tekanan waktu,
keuntungan yang disajikan sebesar Rp 99,56 miliar, atau lebih rendah sebesar Rp
32,6 milyar.
����������� Faktor pengujian
penelitian ini adalah tekanan anggaran waktu dalam pelaksanaan audit.
Karakteristik individual auditor yaitu locus of control dan komitmen
profesional. Tekanan anggaran waktu merupakan suatu kendala bagi auditor dalam
pelaksanaan tugasnya, dimana sumber daya berupa waktu yang dialokasikan untuk
pelaksanaan tugas seorang auditor terbatas (Lord & DeZoort, 2001). Hasil penelitian (McNamara & Liyanarachchi, 2008) adalah berkurangnya anggaran waktu menyebabkan perilaku
penurunan kualitas audit meningkat secara signifikan.
Locus of control adalah keyakinan seseorang tentang sejauh mana seseorang
sebagai menjadi penentu nasibnya sendiri (Robbins, n.d.). Menurut (Daft, 2011) berpendapat bahwa seseorang
dengan locus of control internal yaitu orang yang berkeyakinan bahwa tindakan
yang dilakukan dapat mempengaruhi diri mereka sendiri, sedangkan sesorang
dengan locus of control eksternal adalah orang yang berkeyakinan bahwa apa yang
dialaminya dikendalikan oleh kekuatan luar, seperti kesempatan atau
keberuntungan.
Faktor lain yang mempengaruhi perilaku penurunan kualitas audit adalah
komitmen professional. Komitmen auditor terhadap profesinya merupakan faktor
penting yang bepengaruh terhadap perilaku auditor dalam melakukan tugas audit (Rochman, Andini, & Oemar, 2016). Komitmen profesional didefinisikan sebagai kekuatan relatif
identifikasi dan keterlibatan individu terhadap suatu profesi �(Aranya & Ferris, 1984).
Pada penelitian ini penulis akan melakukan studi kasus di PT Perusahaan Listrik
Negara Persero (PT PLN) Unit Distribusi Jabar dan Banten. Penulis memilih
sampel pada auditor pemerintah, hal ini karena munculnya kasus PT PLN di tahun
2018 ternyata hingga tutup bulan April belum merilis laporan keuangan tahun
2018 yang sudah diaudit. Menurut Center of Energy and Resources Indonesia
(CERI) Yusri Usman, janji Direktur keuangan PT PLN Sarwono Sudarto pada 4 Maret
2019 di hotel Darmawansa, saat itu mengatakan setelah selesai verifikasi dana
subsidi PSO (Public Service Obligation) dari BPK, maka PT PLN segera akan
merilis laporan keuangan tahun 2018 pada akhir Maret 2019. Menurut Yusri,
mengutip Sarwono, laporan keuangan PLN sedang proses diaudit oleh kantor
akuntan publik RSM Amir Abadi Yusuf. Hasilnya ada yang membingungkan, adanya laporan
kuartal 3 tahun 2018 PT PLN berbeda antara yang dinilai Dirut dengan Direktur
Keuangan PLN,� ungkap Yusri. Menurut Direktur Keuangan pada kuartal III 2018
PLN telah menderita rugi selisih kurs dollar mencapai Rp 18,5 triliun, padahal
pada kuartal yang sama pada tahun 2017 malah PLN berhasil meraup Rp 3,04
triliun.(https://www.portonews.com)
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul �Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu, Locus Of Control, dan
Komitmen Profesional Terhadap Perilaku Penurunan Kualitas Audit Pada Pt Pln
Unit Distribusi Jabar Dan Banten.�
Metode Penelitian
�Menurut (Wijaya & Sugiharto, 2015), pengertian
metode penelitian sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang berarti
didasarkan pada ciri�ciri keilmuan. Pada penelitian ini data disesuaikan dengan
permasalahan dan tujuan penelitian. Disini ditekankan pada pengamatan mengenai
Pengaruh Tekanan anggaran waktu, Locus of control dan dan Komitmen Profesional
terhadap Perilaku Penurunan Kualitas Audit.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan sifat penelitian ini
verifikatif. Pendapat (Sugiyono, 2015) bahwa penelitian deskriptif menggambarkan serta menganalisis
hasil penelitian, dab metode verifikatif untuk menguji hipotesis dengan
perhitungan statistika.
Menurut (Riduwan, 2013) mengemukakakan bahwa metode pengumpulan data adalah cara
peneliti dalam mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data melalui studi
dokumentasi, wawancara dan� kuesioner.
Jenis data penelitian ini yaitu data ordinal. Data kemudian diolah dengan
statistik yang terkumpul dari sejumlah kuesioner.
A.
Uji Asumsi Klasik
1. Uji
Normalitas
Menurut
(Ghozali, 2013) normalitas data bertujuan
untuk menguji model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal
dengan menggunakan Kolmogrov Smimov �atau grafik normalitas..
2.
Uji Multikolinieritas
Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinearitas dengan menggunakan Variance Inflation Factors (VIF) :
VIF =1 / 1- R𝑖2
3. Uji� Heteroskedastisitas
�� Uji
heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah pada model regresi
penyimpangan variabel bersifat konstan atau tidak yang dapat dilakukan dengan
melihat pola pada grafik scatterplot. Menurut (Ghozali, 2013) apabila grafik yang ditunjukan dengan titik-titik membentuk
suatu pola maka telah terjadi Heteroskedastisitas dan apabila polanya acak
serta tersebar, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
����������� Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama
lainnya. Menurut (Imam, 2013) �Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson (DW)� . Adapun
langkah perhitungan uji autokorelasi melalui program SPSS v.21.0
B. Rancangan Analisis
1. Analisis Regresi Berganda
�� Analisis data
menggunakan regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut:
Y = a + b1X1
+ b2X2 + b3X3 + e
Dimana :
Y������ ������ :� Perilaku Penurunan Kualitas Audit
X1���� ������ :� Tekanan anggaran waktu
X2���� ������ :� Locus
of control�
X3���� ������ :� Komitmen Profesional
a������� ������ :� Konstanta
b1,
b2, b3 ����������� :� Koefisien regresi
e�� ����������� �:� Error
2.
Analisis Korelasi
�� Metode korelasi yang digunakan adalah
koefisien korelasi product moment. Alasan menggunakan metode korelasi ini
karena jenis korelasi ini bekerja dengan data non ordinal atau tidak
berjenjang. Korelasi ini digunakan untuk mengukur derajat hubungan serta arah
hubungan variabel independent (X) dengan variabel dependent (Y) atau untuk
mengetahui kuat atau lemahnya hubungan antara variabel X terhadap variabel Y.
Rumus untuk menghitung korelasi product moment (Sugiyono, 2016) :
��������
3.
Koefisien
Determinasi (R2)
Menurut (Ghozali, 2013) Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk
mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen Untuk menguji pengaruhnya maka digunakan rumus sebagai berikut:
��������������������������������������������� ��
Sumber: (Kurniawan,
2014)
�������������������������������� Dimana:
KD
����������������� = Koefisien determinasi
���������� = Koefisien korelasi
C. Uji
Hipotesis
1. Uji Signifikansi (Uji Statistik t)
Pengujian hipotesis statistik penelitian
secara parsial dirumuskan sebagai berikut:
H0 = 0� ��� Tidak
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Tekanan ��������������������� anggaran waktu terhadap Perilaku Penurunan
Kualitas Audit
Ha ≠ 0 ����� Terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara Tekanan ������ anggaran
waktu terhadap Perilaku Penurunan Kualitas Audit
H0 = 0 ���� Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Locus of ��������� control terhadap Perilaku Penurunan
Kualitas Audit
Ha ≠ 0������������� Terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara Locus of control �terhadap
Perilaku Penurunan Kualitas Audit
H0 = 0����� Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara komitmen �������� profesional terhadap Perilaku Penurunan
Kualitas Audit
Ha ≠ 0 ������������ Terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara komitmen profesional terhadap Perilaku Penurunan Kualitas
Audit
2.
Uji Simultan (Uji statistik F)
Untuk menguji
hipotesis secara bersama-sama digunakan uji statistik F, yang dirumuskan
sebagai berikut:
Ho : b1=b2=0����� Tidak terdapat pengaruh secara bersama-sama
antara Tekanan Anggaran Waktu, Locus of
control Dan Komitmen Profesional Terhadap Perilaku Penurunan Kualitas Audit
Ha : b1 ≠ b2≠0��� Terdapat pengaruh secara bersama-sama antara
Tekanan Anggaran Waktu, Locus of control
Dan Komitmen Profesional Terhadap Perilaku Penurunan Kualitas Audit
Hasil dan Pembahasan
Tabel 1
Rekapitulasi Tekanan anggaran waktu
No |
Pernyataan |
1.
Jml
|
1 |
Menghadapi
anggaran waktu audit yang ketat, tidak sempat mendokumentasikan pekerjaan
audit. |
249 |
2 |
Menghadapi
anggaran waktu audit yang ketat, seringkali melakukan quick review atau
sehingga hasil audit tidak memuaskan |
268 |
3 |
Memerlukan waktu
tambahan dalam penugasan audit |
256 |
4 |
Penugasan audit
dengan waktu yang ditentukan kadangkala mempengaruhi tujuan |
239 |
5 |
Setiap auditor
akan berusaha untuk menerbitkan laporan keuangan di bawah tenggat waktu |
254 |
6 |
Jika auditor
menerima penjelasan yang lemah, maka proses review akan mensyaratkan kerja
tambahan |
262 |
7 |
Tidak menghentikan
pekerjaan dengan gegabah walaupun�
melebih tengat waktu |
242 |
8 |
Kewajiban sebagai
auditor salah satunya tidak lalai dalam menerapkan standar akuntansi |
258 |
|
Jumlah |
2028 |
|
Rata-rata |
75,67 |
Berdasarkan total skor kumulatif
variabel tekanan anggaran waktu (X�1)
diatas, termasuk kategori baik. Berdasarkan Tabel
didapatkan skor aktual untuk sikap,
tujuan dan perilaku sebesar 2028.
Tabel 2
Rekapitulasi Locus
of control
No |
Pernyataan |
Jml |
9 |
Berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan
audit yang diberikan |
210 |
10 |
Memanfaatkan pengalaman audit untuk
mempercepat pengerjaan laporan keuangan |
245 |
11 |
Menemukan pemecahan masalah audit walaupun
waktu yang terbatas |
236 |
12 |
Hasil audit yang dilakukan terbebas dari
tekanan pihak-pihak tertentu |
215 |
13 |
Pelaksanaan audit didasarkan atas laporan
keuangan masa lalu |
231 |
14 |
Terdapat sumber-sumber yang memperkuat
hasil laporan audit |
224 |
15 |
Adanya aturan vie audit yang membuat
semangat dalam pelaksanaan audit |
240 |
16 |
Informasi data perusahaan yang lengkap
membuat semangat dalam melakukan pemeriksaan |
180 |
|
Jumlah |
1781 |
|
Rata-rata |
66,46 |
Berdasarkan total skor
kumulatif variabel locus of control (X2) diatas, termasuk kategori cukup baik. Berdasarkan Tabel
didapatkan skor aktual untuk sikap,
tujuan dan perilaku sebesar 1781.
Tabel 3
Rekapitulasi Komitmen Profesional
No |
Pernyataan |
Jml |
17 |
Menyukai untuk memilih menjadi auditor
diantara profesi yang harus dipertimbangkan untuk karir saya. |
213 |
18 |
Profesi auditor merupakan profesi yang
terbaik yang dimasuki. |
212 |
19 |
Siap menerima semua penugasan agar tetap
bekerja sebagai auditor |
254 |
20 |
Dapat bekerja diluar profesi auditor selama
dapat mengembangkan diri. |
230 |
21 |
Pernah mengaudit Kantor pusat sehingga
dapat mengaudit kantor cabang. |
220 |
22 |
Walaupun secara struktural peran auditor
netral, tetapi ada keinginan untuk berkarir |
266 |
23 |
Memiliki banyak pengalaman dalam bidang
audit sehingga audit yang dilakukan menjadi lebih baik |
217 |
24 |
Jam terbang yang dimiliki dapat mendukung
proses audit yang dilakukan |
208 |
|
Jumlah |
1820 |
|
Rata-rata |
67,91 |
Berdasarkan total skor
kumulatif variabel komitmen profesional (X3) diatas, termasuk kategori cukup baik. Berdasarkan Tabel didapatkan skor aktual untuk
sikap, tujuan dan perilaku sebesar 1820.
Tabel 4
�Rekapitulasi
Perilaku penurunan kualitas audit
No |
Pernyataan |
2.
Jml
|
22 |
Menguasai materi saat proses mengajar |
214 |
23 |
Memberikan informasi kepada siswa tentang
kompetensi yang akan dipelajari |
200 |
24 |
Memberikan informasi kepada siswa tentang
alokasi waktu pembelajaran |
252 |
25 |
Memberikan informasi kepada siswa tentang
sumber pembelajaran |
235 |
26 |
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai kepada siswa |
243 |
27 |
Menyampaikan penilaian yang akan digunakan
kepada siswa |
250 |
28 |
Memberikan apersepsi sebelum memasuki
materi pembelajaran |
251 |
29 |
Menekankan keaktifan siswa di dalam kelas |
248 |
|
Jumlah |
1893 |
|
Rata-rata |
70,63 |
����������� Berdasarkan total skor kumulatif variabel perilaku penurunan kualitas
audit (Y) diatas, perilaku penurunan
kualitas audit termasuk kategori baik. Berdasarkan Tabel didapatkan skor aktual untuk
kompetensi kemampuan Mengakhiri program audit sebelum waktunya, Penghentian program
audit yang diisyaratkan, inisiatif
kerja, Opini tanpa pertimbangan mendalam atas laporan
keuangan dan komunikasi sebesar 1893.
A. Analisis Regresi Linier Berganda
������� Hasil analisis persamaan regresi berganda dapat dilihat pada
hasil olah data sebagai berikut.
Tabel 5
Persamaan Regresi Linier Berganda
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
2.917 |
4.059 |
|
.719 |
.475 |
X1 |
.469 |
.139 |
.362 |
3.385 |
.001 |
|
X2 |
.184 |
.084 |
.239 |
2.203 |
.031 |
|
X3 |
.230 |
.102 |
.240 |
2.242 |
.029 |
|
a. Dependent
Variable: Y |
Berdasarkan output di atas
maka :
Y =
𝛼 + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝛽3𝑋3+ e
Y =
2,917 + 0,469𝑋1 + 0,230+ e
1.
Nilai
konstanta sebesar 2,917 dan
bertanda positif hal ini menunjukkan
peningkatan perilaku penurunan kualitas audit sebesar 2,917.
2.
Nilai
tekanan anggaran waktu sebesar 0,469, hal ini menunjukkan
arah positif maka dari itu
jika tekanan anggaran waktu dinaikkan maka variabel perilaku penurunan kualitas audit akan meningkat
sebesar 0,469.
3.
Nilai
locus of control sebesar 0,230, hal
ini menunjukkan arah positif maka
dari itu jika variabel locus of control dinaikkan maka variabel perilaku penurunan kualitas audit akan meningkat
sebesar 0,230.
4.
Nilai
komitmen profesional sebesar 0,230, hal ini menunjukkan arah positif maka
dari itu jika variable komitmen profesional dinaikkan maka variabel perilaku
penurunan kualitas audit akan meningkat
sebesar 0,230.
Dengan demikian apabila terjadi kenaikan atau penurunan pada tekanan
anggaran waktu, locus of control dan
komitmen profesional maka akan memperngaruhi tingkat perilaku penurunan
kualitas.
B. Koefisien Korelasi
Hasil analisis data
diperoleh koefisien korelasi dan koefisien determinasi yang dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 6
Output SPSS 25.0 Koefisien Korelasi
Model Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.641a |
.411 |
.383 |
4.36838 |
a. Predictors:
(Constant), X3, X1, X2 |
Nilai koefisien korelasi berganda tekanan anggaran
waktu (X1), locus of control (X2) dan komitmen professional (X3)
dengan perilaku penurunan kualitas audit sebesar 0,641 menunjukkan hubungan kuat
karena berada di antara�
0,600 � 0,799.
C. Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui tekanan anggaran waktu (X1), locus of control (X2)
dan komitmen professional (X3) dengan
perilaku penurunan kualitas audit (Y), dapat digunakan analisis Koefisien
Determinasi (KD),
dapat dilihat pada Tabel 4.31 yaitu sebesar 0,411 atau
41,1%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak terukur.
D. Uji Signifikansi (Uji Statistik t)
Tabel 7
��Uji Hipotesis
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
2.917 |
4.059 |
|
.719 |
.475 |
X1 |
.469 |
.139 |
.362 |
3.385 |
.001 |
|
X2 |
.184 |
.084 |
.239 |
2.203 |
.031 |
|
X3 |
.230 |
.102 |
.240 |
2.242 |
.029 |
|
a. Dependent Variable: Y |
1. Tekanan anggaran waktu
H0 : b2 < 0 = Tidak terdapat pengaruh positif
dan signifikan antara ���������� tekanan
anggaran waktu terhadap perilaku penurunan kualitas
Ha
: b2 > 0 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
tekanan anggaran waktu terhadap perilaku penurunan kualitas audit
Kemudian hasil dari t hitung dibandingkan dengan t tabel yang kriterianya
sebagai berikut :
Jika thitung <ttabel →
��� Terima H0 dan tolak H1,
artinya tidak terdapat pengaruh antara tekanan anggaran waktu dengan perilaku
penurunan kualitas audit.
Jika thitung ≥ ttabel → �� Tolak H0 dan terima H1,
artinya terdapat pengaruh antara tekanan anggaran waktu terhadap perilaku penurunan kualitas audit.
Di mana tingkat kekeliruan (α) yang digunakan sebesar 5%, hasil nilai
t hitung adalah sebagai berikut :
Dari perhitungan statistik uji t untuk
tekanan anggaran waktu, thitung = 3,385 lebih besar dari ttabel =
1,994 (71;0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Ini berarti terdapat pengaruh
positif antara tekanan anggaran waktu dengan perilaku penurunan kualitas audit.
2.
Locus
of control
H0 :
b2 < 0� =�� Tidak terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara locus of control
terhadap perilaku penurunan kualitas audit
Ha : b2 �>
0 = �� Terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara locus of
control terhadap perilaku penurunan kualitas audit
Kemudian hasil dari t hitung dibandingkan dengan t tabel yang kriterianya
sebagai berikut :
Jika thitung <ttabel →
��� Terima H0 dan tolak H1,
artinya tidak terdapat pengaruh antara locus
of control dengan perilaku penurunan kualitas audit.
Jika thitung ≥ ttabel → ������� Tolak H0 dan terima H1,
artinya terdapat pengaruh� antara locus of control dengan perilaku penurunan
kualitas audit.
Dari perhitungan statistik uji t untuk locus of control pada Tabel 4.29, thitung
= 2,203 lebih besar dari ttabel = 1,994 (71;0,05), maka Ha diterima dan
Ho ditolak. Ini berarti terdapat pengaruh positif antara locus of control dengan perilaku penurunan kualitas audit.
3.
Komitmen Profesional
H0 : b3 < 0��� =�� Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara komitmen profesional terhadap perilaku penurunan kualitas audit
Ha : b3 �> 0 ��= �� Terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara komitmen profesional terhadap perilaku
penurunan kualitas audit
Kemudian hasil dari t hitung dibandingkan dengan t tabel yang kriterianya
sebagai berikut :
Jika thitung <ttabel → ��� Terima H0 dan tolak H1,
artinya tidak terdapat pengaruh antara komitmen profesional terhadap perilaku
penurunan kualitas audit.
Jika thitung ≥ ttabel → �� Tolak H0 dan terima H1,
artinya terdapat pengaruh� antara komitmen profesional terhadap
perilaku penurunan kualitas audit.
Dari perhitungan statistik uji t untuk komitmen profesional pada Tabel 4.29, thitung = 2.242 lebih besar dari ttabel = 1,994 (71;0,05), maka Ha diterima dan
Ho ditolak. Ini berarti terdapat pengaruh positif antara komitmen profesional dengan perilaku penurunan kualitas audit.
E.
Uji Simultan (Uji Statistik
F)
�Keputusan yang diambil adalah sebagai berikut
:
H0 : b1 = b2 = b3=
0: ��� Tekanan anggaran waktu (X1) locus
of control (X2) dan komitmen
professional (X3) tidak berpengaruh secara simultan dengan perilaku penurunan
kualitas audit (Y).
H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3≠� 0:��� Tekanan anggaran waktu (X1),
locus
of control (X2) dan komitmen profesional (X3) berpengaruh secara
simultan dengan perilaku penurunan kualitas audit (Y).
Dasar
dari pengambilan keputusan adalah :
-
Jika Fhitung< Ftabel
maka H0 diterima.
-
Jika Fhitung> Ftabel
maka H0 ditolak.
Hasil pengujian uji F dengan bantuan
pengolahan komputer berdasarkan perhitungan SPSS versi 25.0 diperoleh nilai
koefisien Fhitung sebagai berikut :
Tabel 8 Tabel ANOVA |
||||||
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
36.768 |
2 |
18.384 |
46.832 |
.000b |
Residual |
27.478 |
70 |
.393 |
|
|
|
Total |
64.247 |
72 |
|
|
|
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar 46,832.
Sedangkan nilai Ftabel dengan derajat bebas pembilang 3 dan penyebut
70 pada α (0,05) sebesar 3,13. Dengan demikian Fhitung (46,832) > Ftabel (3,13), sehingga
jelas H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa tekanan anggaran waktu (X1),
locus
of control (X2) dan komitmen profesional (X3) berpengaruh secara simultan
terhadap perilaku penurunan kualitas audit (Y).
Kesimpulan
Tekanan anggaran waktu termasuk
kategori baik sedangkan Locus of control termasuk kategori cukup baik, begitu
juga dengan komitmen profesional dan perilaku penurunan kualitas audit yang
termasuk kategori cukup baik.
Tekanan anggaran waktu memiliki
pengaruh terhadap perilaku penurunan kualitas audit yang dilihat dari hasil uji
hipotesis yang menunjukkan ho di tolak dan ha diterima.
Locus of control memiliki
pengaruh terhadap perilaku penurunan kualitas audit yang dilihat dari hasil uji
hipotesis yang menunjukkan ho di tolak dan ha diterima.
Komitmen profesional memiliki
pengaruh terhadap perilaku penurunan kualitas audit yang dilihat dari hasil uji
hipotesis yang menunjukkan ho di tolak dan ha diterima.
Tekanan anggaran waktu, locus of
control, dan komitmen profesional berpengaruh bersama-sama terhadap perilaku
penurunan kualitas audit.
BIBLIOGRAFI
Aranya, Nissim, &
Ferris, Kenneth R. (1984). A Reexamination Of Accountants�
Organizational-Professional Conflict. Accounting Review, 1�15.
Daft, Richard L.
(2011). Era Baru Manajemen (New Era Of Management), Buku 2. Penerjemah
Tita Maria Kanita, Jakarta: Salemba Empat.
Deangelo, L. E.
(1981). Auditor Size And Audit Quality. Journal Of Accounting And Economics,
3(3), 183�199.
Ghozali, Imam.
(2013). Analisis Aplikasi Multivariate Dengan Program Ibm Spss 20. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Imam, Ghozali.
(2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss 21 Update Pls
Regresi. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Isbn, 979(015.1).
Kurniawan,
Albert. (2014). Metode Riset Untuk Ekonomi Dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Lord, Alan T.,
& Dezoort, F. Todd. (2001). The Impact Of Commitment And Moral Reasoning On
Auditors� Responses To Social Influence Pressure. Accounting, Organizations
And Society, 26(3), 215�235.
Mcnamara, Shaun
M., & Liyanarachchi, Gregory A. (2008). Time Budget Pressure And Auditor
Dysfunctional Behaviour Within An Occupational Stress Model. Accountancy
Business And The Public Interest, 7(1), 1�43.
Otley, David T.,
& Pierce, Bernard J. (1996). Auditor Time Budget Pressure: Consequences And
Antecedents. Accounting, Auditing & Accountability Journal.
Riduwan. (2013).
Skala Pengukuran Vaiabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Robbins, Stephen
P. (N.D.). Dan Judge, Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi, Buku 1
(Terjemahan).
Rochman,
Mochamad Nur, Andini, Rita, & Oemar, Abrar. (2016). Pengaruh Time Pressure,
Resiko Audit, Materialitas, Prosedur Review Dan Kontrol Kualitas, Locus Of
Control Serta Komitmen Profesional Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur
Audit (Studi Empiris Pada Kap Semarang). Journal Of Accounting, 2(2).
Sugiyono.
(2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&B. Bandung:
Aflabeta.
Sugiyono.
(2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Wahyudin, Uyu.
(2017). Peran Penting Pedoman Etika Bisnis Perusahaan Dalam Upaya Pencegahan
Korupsi. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(12),
147�161.
Wijaya, Finna
Anastasia, & Sugiharto, Sugiono. (2015). Pengaruh Celebrity
Endorsementterhadap Purchase Intention Denganbrand Image Sebagai Variabel
Intervening (Studi Kasus Iklan Produk Perawatan Kecantikan Pond�S). Jurnal
Manajemen Pemasaran, 9(1), 16�22.
https://doi.org/10.9744/pemasaran.9.1.16-22