Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�����
Vol. 2, No. 7, Juli 2020
ANALISIS SUASANA BUTIK DAN BRAND
FAMILIARITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI KASUS PADA KONSUMEN
MAYOUTFIT CABANG SUKABUMI)
Marshantia Agustiani, Kokom Komariah dan Acep Samsudin
Universitas
Muhammadiyah Sukabumi
Email: [email protected],
[email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis suasana
butik dan brand familiarity terhadap keputusan pembelian pada konsumen
Mayoutfit cabang Sukabumi . Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen pada
Mayoutfit cabang Sukabumi. Penelitian ini dilaksanakan dengan menyebarkan
kuisoner kepada 70 responden. Metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif asosatif dengan Teknik sampling jenuh. Teknik analisis data
menggunakan regresi linear berganda dan pengujian model hipotesis yaitu uji
secara parsial dan uji secara simultan. Hasil yang didapat menunjukan tidak
adanya pengaruh positif dan signifikan antara suasana butik terhadap keputusan
pembelian. Dan adanya pengaruh positif dan signifikan antara brand familiarity
terhadap keputusan pembelian.
Kata kunci: Store
Atmospere; Brand Familiarity; Keputusan Pembelian
Pendahuluan
Pola hidup manusia semakin mengalami perubahan seiring
perkembangan zaman. Kehidupan yang semakin modern membawa manusia pada pola
perilaku yang unik menjadikan setiap individu dapat mengekspresikan diri
melalui identitas gaya hidup nya sendiri. Mengutip pandangan. setiap pola hidup
manusia dapat membedakan antara satu orang dengan orang lain, yang berfungsi
dalam interaksi dengan cara-cara yang mungkin tidak dapat dipahami oleh orang
yang tidak hidup dalam masyarakat modern. Identitas dan ekspresi diri merupakan
salah satu contoh dari bagiamana manusia mempunyai persepektif gaya idup nya
sendiri (Prabowo, 2014).
Gaya hidup sering kali menimbulkan trend yang dapat memikat
setiap manusia. Contoh gaya hidup yang mendunia saat ini yaitu fashion. Fashion
merupakan minat, sikap, dan penilaian seseorang terhadap perilaku pembelian
yang berkaitan dengan produk fashion (Bruno,
2019). Kemudian fashion tidak
lagi dianggap perspektif budaya barat saja namun sudah berpengaruh besar bagi
kalangan manapun. Dengan adanya perkembangan fashion tersebut setiap manusia
khususnya wanita dapat mengakses pemahaman fashion melalui media masa, hingga
setiap kumpulan ide mengenai fashion tersebut dapat menembus kehidupan
sehari-hari masyarakat.
Perilaku pembelian konsumen menurut Griffin dalam (Sopiah, 2013), merupakan semua aktivitas, langkah, serta proses
psikologi yang mendorong langkah tersebut pada saat sebelum membeli, atau
ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan
kegiatan evaluasi (Astutir & Lestari, 2019).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap keputusan
pembelian salah satunya yaitu Suasana butik (Maretha & Kuncoro, 2011). Suasana yang nyaman dan
homey menjadi suatu penilaian tersendiri bagi konsumen sebelum menentukan untuk
datang atau mengunjungi toko tertentu. Meskipun sebuah atmosfer toko tidak
secara langsung mengkomunikasikan Suasana butik dibandingkan dengan iklan,
atmosfer toko merupakan komunikasi secara diam-diam yang dapat menunjukkan
kelas sosial dari produk-produk yang ada didalamnya. hal ini dapat dijadikan
sebagai alat untuk membujuk konsumen menggunakan jasa atau membeli barang yang
dijual di toko tersebut (Meldarianda, Lisan, Kristen, & Bandung, 2010). Membujuk� konsumen�
untuk� membeli� produk�
yang� ditawarkan seller memang
tidak� mudah.� Terlebih�
jika� konsumen� tersebut�
telah� memiliki� loyalitas�
terhadap� suatu produk (Nugroho,
2017).
Faktor lain yang mempengaruhi terhadap keputusan pembelian
adalah brand familiarity (Budiarti & Masdupi, 2019). Merek telah menjadi bagian
penting kehidupan masyarakat modern. dimana merek berperan penting sebagai
pedoman atau acuan tingkat dan konsistensi kualitas, serta menandakan makna
psikologis tertentu. Perkembangan ini ditandai dengan kemunculan produk
terkenal. Salah satu strategi yang tepat untuk meraih keunggulan bersaing dalam
mempengaruhi mampu melawan persaingan dalam bidang pemasaran untuk dapat
bertahan dalam memasarkan produknya ke konsumen. Merek yang terkenal sekaligus
menggambarkan manfaat produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
konsumen sehingga dengan demikian konsumen memiliki citra yang positif terhadap
merek (Fikri & Mulazid, 2018), Konsumen juga beranggapan
bahwa merek yang terkenal� di� pasaran�
lebih� aman� dibandingkan�
dengan merek� yang� kurang�
populer� dipasaran,� karena merek�
yang� populer� di�
pasaran� memberikan� informasi yang� lengkap�
dibanding� dengan� merek�
yang cenderung� tertinggal� di�
pasaran. Dengan adanya merek, maka konsumen akan dapat dengan mudah membedakan
karakteristik dari masing-masing produk (Evelina, DW, & Listyorini, 2012).
Pemasaran� sebagai� pola�
pikir� yang� menyadari�
bahwa suatu� perusahaan� tidak�
dapat� bertahan tanpa adanya transaksi
pembelian. Suatu barang atau jasa yang diproduksi perusahaan kepada konsumen
dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain ketika perusahaan tersebut
dapat memasarkan barang atau jasa tersebut.Keadaan perekonomian saat ini
semakin kompleks, masuknya produk asing tanpa batasan akan meningkatkan tingkat
persaingan yang tinggi (Pertiwi, 2019).
Maka dari itu segala perkembangan tersebut telah membuat
banyak orang mendirikan beberapa gerai demi menunjang suatu kebutuhan yang
berkaitan dengan produk fashion. Tidak hanya gerai yang menjual produk brand
import namun brand local seperti jenis pakaian, sepatu, tas sudah banyak
ditemui. Seperti halnya Mayoutfit yang merupakan gerai brand local dari
Bandung.menurut (Aulia, 2019). Mayoutfit merupakan suatu usaha bidang perdagangan
yang sudah bergerak dari tahun 2013 silam dengan� menyediakan berbagai produk fashion.�
Berikut adalah jumlah rating dalam ulasan google maps pada
Mayoutfit Sukabumi:
Tabel 1
Jumlah Rating (Bintang) Dalam Ulasan Google
Maps
Rating |
Mayoutfift |
Jumlah Orang |
|
1 |
3 |
2 |
1 |
3 |
8 |
4 |
19 |
5 |
39 |
Jumlah review |
70 |
Rata-rata review |
4.6 |
Review yang terdapat digoogle maps diatas. Didapatkan hasil
bahwa Mayoutfit memiliki keunggulan dari sisi harga, dan review negatif yang
dimiliki oleh Mayoutfit adalah suasana butik�
karena beberapa orang menyatakan bahwa tempat yang kurang luas dan
panas, Hal ini menunjukkan bahwa suasana butik, di Mayoutfit dapat merangsang
emosi dan persepsi konsumen yang selanjutnya menghasilkan adanya kesan positif
terhadap Mayoutfit, sehingga dapat menjadi alasan bagi konsumen untuk tertarik
dan memilih di mana akan berkunjung dan melakukan pembelian.
Berdasarkan pembahasan diatas, tema penelitian mengenai
suasana butik dan brand familiarity
terhadap keputusan pembelian, sangat penting untuk dikaji agar perusahaan
mengetaui gambaran mengenai hal tersebut. Pembahasan ini juga diteliti oleh
penelitian terdahulu, yang menyatakan bahwa suasana butik dan brand familiarity
terhadap keputusan pembelian cukup efektif (Budiarti & Masdupi, 2019; Maretha & Kuncoro, 2011; Nofiawaty
& Yuliandi, 2014; Putri, 2014; Sugiman & Mandasari, n.d.). Akan tetapi pada
penelitian (Khoernnikmah & Widarko, 2018) menyatakan bahwa Brand
Familiarity secara parsial tidak memiliki hubungan yang signifikan pada Keputusan
pembelian.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah H1 : Adanya pengaruh
suasana butik terhadap keputusan pembelian H2 : Adanya pengaruh brand
familiarity terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada pengaruh suasana butik dan brand familiarity terhadap
keputusan pembelian pada Mayoutfit cabang sukabumi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
kondisi suasana butik dan brand
familiarity terhadap keputusan pembelian, dan untuk mengetaui pengaruh� suasana butik dan brand familiarity terhadap
keputusan pembelian
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan agar mudah dipahami,
dapat dilihat pada gambar model penelitian dibawah ini:
Gambar 1
Model Penelitian
����������������������������������������������������������� ����� �����Ɛ
�
�(Sumber: Olah data peneliti, 2020
Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu metode
deskriptif Asosiatif dengan pendekatan Kuantitatif. Penelitan ini dilakukan
pada konsumen Mayoutfit cabang Sukabumi. Metode yang digunakan yaitu
menggunakan Teknik sampling jenuh dengan menyebarkan kuisoner sebanyak 70
Responden. Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda dan
pengujian model hipotesis yaitu uji secara parsial dan uji secara simultan.
Hasil
dan Pembahasan
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel X1, X2, dan
variabel X3 secara keseluruhan terhadap variabel Y, apabila nilai F hitung
lebih besar daripada nilai F tabel maka hipotesis alternatif, yang menyatakan
bahwa semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen (Alfirdaus, 2017).
Tabel 2
Hasil Uji F
ANOVA a
Model |
|
Sum of squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
1 |
Regression |
708.166 |
2 |
354.083 |
103.323 |
.000b |
|
Residual |
229.605 |
67 |
3.427 |
|
|
|
Total |
937.771 |
69 |
|
|
|
a. Predictors
: (Constant), Suasana Butik (X1), Brand
Familiarity (X2)
Sumber:
hasil olah 2020
b. Dependent variabel:
keputusan pembelian (Y)
Hasil uji F pada penelitian ini adalah sebesar F hitung
103,323 > 3,13 F tabel, serta nilai regresi memiliki tingkatan
,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh simultan variable
suasana butik dan brand familiarity
dan terhadap keputusan pembelian sebagai hipotesis dapat diterima.
Tabel 3
Hasil Koefisien Determinasi
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std.
Error of the Estimate |
1 |
.869a |
.755 |
.748 |
1.851 |
Model Summaryb
Sumber: hasil olah 2020
a. Predictors : (Constant), Brand Familiarity, Suasana Butik
b. Dependent Variabel : Keputusan
pembelian
Hasil menunjukan bahwa terdapat nilai korelasi sebesar 0,869
dan menujukan nilai koefisien determinasi sebesar 0,748. Dan nilai R Square
sebesar 0.755 maka terdapat pengaruh variabel independent yaitu suasana butik dan
brand familiarity terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian
sebesar 75,5% dan sisanya 24,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diteliti.
Analisis regresi ganda adalah suatu alat untuk
membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua
variabel bebas atau lebih (x1) (x2) (x3)�.(xn) dengan satu variabel terikat (Riduwan, 2013).
Tabel 4
Hasil Regresi Linear Berganda &
Uji T
|
|
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
|
|
|
Model |
|
B |
Std. Error |
Beta |
t |
Sig. |
1 |
(Constant) |
2.934 |
1.262 |
|
2.324 |
.023 |
|
Suasana Butik (X1) |
.006 |
.007 |
.054 |
.866 |
.390 |
|
Brand Familiarity (X2) |
1.036 |
.075 |
.855 |
13.788 |
.000 |
Sumber: hasil olah 2020
a.
Dependent Variabel : Keputusan Pembelian (Y)
Berdasarkan hasil uji
regresi linear berganda, maka munculah persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 2,934 + 0,006 X1
+ 1,036 X2
Pada pengujian hipotesis pertama secara parsial
Uji T, menunjukan hasil bahwa suasana butik tidak memiliki pengaruh dan tidak
signifikan terhadap keputusan pembelian, dengan nilai Thitung 0,866
<� Ttabel 1,99 serta nilai
signifikan sebesar 0,390 yang menyatakan nilai tersebut tidak lebih besar dari
0,05 yang artinya nilai hipotesis satu ditolak. Selanjutnya pada pengujian
hipotesis kedua secara parsial Uji T menunjukan hasil bahwa brand familiarity memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, dengan nilai Thitung 13.788
> T tabel 1.99 serta nilai signifikan 0,000, maka dapat
disimpulkan Hipotesis dua diterima.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian ini dapat ditarik kesimpulan yaitu hasil perhitungan pengaruh secara
uji F maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh simultan variable suasana
butik (X1) dan brand familiarity (X2) dan terhadap keputusan pembelian (Y).
Selanjutnya, hasil perhitungan pengaruh secara uji T ( parsial) menunjukan
bahwa tidak adanya pengaruh positif yang signifikan antara suasana butik (X1)
terhadap keputusan pembelian (Y). Dan adanya pengaruh positif dan signifikan
antara brand familiarity (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) pada Mayoutfit
cabang sukabumi.
Bagi peneliti
selanjutnya penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutnya dengan menggunakan metode penelitian yang lain.
Penelitian ini juga dapat menjjadi bahan perbandingan antara teori dan gap
yanag telah terjadi dilapangan. Dan penelitian yang selanjutnya juga dapat
menambahkan variabel-variabel yang baru dan dapat menambahkan populasi serta
sampel yang akan menjadikan penelitian selanjutnya jauh lebih baik.
BIBLIOGRAFI
Alfirdaus, Agus.
(2017). Apa yang dimaksud dengan Uji F.
Astutir,
Umi Dwi, & Lestari, Indah. (2019). Dampak Pemasaran Online Terhadap
Perilaku Pembelian Konsumen Studi Kasus Mahasiswa Ekonomi Angkatan 2017
Universitas Tidar Magelang. Jurnal Online Mahasiswa Manajemen, 1(1).
Aulia.
(2019). Stress Kerja dan Kinerja : Meta Analisis. Humanitas, 13(2),
1689�1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Bruno,
Latour. (2019). Pengaruh Involvement, Familiarity,Brand Loyalty, Dan Price
Sensitivity Terhadap Keputusan Pembelian Produk Susu Bubuk Merek Dancow Di
Surabaya Selatan. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),
1689�1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Budiarti,
Astra Prima, & Masdupi, Erni. (2019). Pengaruh Country of Origin , Brand
Familiarity , Dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung
Di Kota Padang. 08(01), 1�10.
Evelina,
Nela, DW, Handoyo, & Listyorini, Sari. (2012). Pengaruh Citra Merek,
Kualitas Produk, Harga, Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Perdana
Telkomflexi (Studi kasus pada konsumen TelkomFlexi di Kecamatan Kota Kudus
Kabupaten Kudus). Diponegoro Journal of Social and Politic, (c), 1�11.
Fikri,
Muhammad Zainul, & Mulazid, Ade Sofyan. (2018). Pengaruh Brand Image,
Lokasi Dan Store Atmosphere Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Pada
Minimarket �Kedai Yatim.� Jurnal Syarikah : Jurnal Ekonomi Islam, 4(1),
22�32. https://doi.org/10.30997/jsei.v4i1.1066
Khoernnikmah,
Iik, & Widarko, Agus. (2018). Pengaruh Pemasaran Online terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen. E-Jurnal Riset Manajemen Prodi Manajemen, 1(1),
132�147.
Maretha,
Vitta, & Kuncoro, Engkos Achmad. (2011). Pengaruh Store Atmosphere Dan
Store Image Pada Toko Buku Gramedia Pondok Indah Vitta Maretha ; Engkos
Achmad Kuncoro Pendahuluan Latar Belakang. 2, 979�991.
https://doi.org/10.1002/uog.7568
Meldarianda,
Resti, Lisan, Henky, Kristen, Universitas, & Bandung, Maranatha. (2010).
Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Resort Caf�
Atmosphere Bandung. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi (JBE), 17(2),
97�108.
Nofiawaty,
& Yuliandi, Beli. (2014). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Outlet Nyenyes Palembang.
Nugroho,
Ari. (2017). Strategi Marketing Mix, Loyalitas Konsumen, Dan Efektifitas Kerja
Terhadap Keputusan Pembelian La Lights. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah
Indonesia, 2(7), 26�39.
Pertiwi,
Noor Asni. (2019). Strategi Pemasaran Hydro Coco Dengan Analisis Swot Pada Pt.
Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang Banjarmasin. Jurnal Ilmiah Ekonomi
Bisnis, 5(2), 151�163. https://doi.org/10.35972/jieb.v5i2.267
Prabowo,
Yanuar Widi. (2014). Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli (Survei
pada Pengunjung 3Second Store di Jalan Soekarno Hatta Malang). Jurnal
Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 14(2), 1�7.
Putri,
Lily Harlina. (2014). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian
Dan Kepuasan Pelanggan (Studi pada Monopoli Cafe and Resto Soekarno Hatta
Malang ). 15(2).
Riduwan.
(2013). Belajar Mudah Penelitian (9th ed.; Husdarta, Akdon, Mulyono
Nono, & Subandi, Eds.). Bandung: Alfabeta.
Sopiah.
(2013). The Effect of Compensation toward Job Satisfaction and Job Performance
of Outsourcing Employees of Syariah Banks in Malang Indonesia. International
Journal of Learning and Development, 3(2), 77.
https://doi.org/10.5296/ijld.v3i2.3612
Sugiman,
Fredy, & Mandasari, Rika. (n.d.). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Sanctuary Di Surabaya. 546�560.