Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�����
Vol. 2, No. 7, Juli 2020
PENGARUH DISIPLIN KERJA, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DELTA TIRTA SIDOARJO
Yasir Attamimi
Universitas Dr.
Soetomo Surabaya
email: [email protected]
Abstrak
Pada era globalisasi
seperti saat ini, setiap perusahaan di tuntut untuk memiliki manajemen yang
baik, dikarenakan dengan adanya suatu manajemen perusahaan yang baik maka akan
dapat meningkatkan efektivitas dari perusahaan tersebut, yang dimana ketika
efektivitas suatu perusahaan mampu terpenuhi dengan baik maka perusahaan
tersebut juga akan mampu untuk memberikan pelayanan yang baik kepada
masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor
yang berdampak pada kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Delta Tirta
Sidoarjo. Alat analisis menggunakan kuisioner, pengumpulan data yang berupa uji
validias dan uji reabilitas juga dilakukan uji asumsi klasik. Model analisis
yang digunakan dalam penelitian ini ialah model regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa
Nilai signifikasi variabel disiplin kerja (X1) sebesar 0,015, Nilai signifikasi variabel kepuasan
kerja (X2)
sebesar 0,000 dan Nilai signifikasi variabel motivasi kerja (X3) sebesar 0,000. Dengan demikian
dikarnakan uji
t < 0,05 maka hal ini mengindikasikan bahwa secara parsial disiplin kerja (X1), kepuasan kerja (X2), serta motivasi kerja (X3) berdampak pada kinerja karyawan (Y). Hasil penelitian mengindikasikan bahwa variabel disiplin kerja (X1), kepuasan kerja (X2) serta motivasi kerja (X3) secara
parsial berdampak pada kinerja
karyawan (Y), hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian dengan uji t dimana nilai signifikansi uji t ke tiga variabel tersebut lebih kecil dari 0,05. Artinya jika
variabel bebas disiplin
kerja (X1), kepuasan kerja (X2), dan motivasi
kerja (X3)
ditingkatkan maka kinerja
karyawan (Y) juga akan meningkat.
Kata kunci: Disiplin kerja; kepuasan kerja; motivasi
kerja; kinerja karyawan
Pendahuluan
Pada era globalisasi seperti saat ini, setiap perusahaan di
tuntut untuk memiliki manajemen yang baik, dikarenakan dengan adanya suatu
manajemen perusahaan yang baik maka akan dapat meningkatkan efektivitas dari
perusahaan tersebut, yang dimana ketika efektivitas suatu perusahaan mampu terpenuhi
dengan baik maka perusahaan tersebut juga akan mampu untuk memberikan pelayanan
yang baik kepada masyarakat.
Salah satu faktor penting dan memiliki peran yang besar
dalam meningkatkan efektivitas suatu perusahaan adalah sumber daya manusia
(SDM) yang di miliki perusahaan tersebut, sehingga perusahaan dituntut untuk
mengelola dan mengoptimalkan sumber daya manusia yang dimilikinya.
Menurut (Saridawati,
2020) masalah SDM tidak bisa hanya dilihat dari sisi kuantitas serta
kualitas saja, tetapi harus juga dilihat dari segi kemampuan menciptakan sistim
kerja yang produktif bagi pembangunan di berbagai bidang. Perencanaan
ketenagakerjaan/sumber daya manusia bidang pekerjaan umum untuk menunjang
kebutuhan pembangunan nasional di masa mendatang mengorientasikan pada program
pelatihan pegawai.
Sumber daya manusia sangat penting karena berperan untuk memobilisasi
serta menyinergikan sumber daya lainnya untuk meraih tujuan perusahaan. Di
dalam pemanajemenanan sumber daya manusia, apabila individu dalam perusahaan
yaitu sumber daya manusianya dapat berjalan efektif maka perusahaan akan tetap
berjalan efektif juga, begitupun sebaliknya.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk dapat
mengoptimalkan sumber daya manusia diantaranya meningkatkan disiplin kerja
karyawan karena kedisiplinan
karyawanmemiliki peran penting bagi organisasi, sebab dari sinilah ketaatan
terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi harus dijalankan agar
pekerjaan bisa dilakukan secara efektif. �Disiplin kerja merupakan kesadaran serta
kesediaan seseorang mematuhi seluruh regulasi perusahaan serta aturan-aturan
sosial yang berlaku (Hasibuan,
2012).
Sedangkan menurut (Rivai &
Junani Sagala, 2011) disiplin kerja adalah suatu alat yang
dipergunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan pegawai agar mereka
bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan kesadaran serta kesiapan seorang dalam melaksanakan segala
peraturan perusahaan.
Selain itu agar dapat mengoptimalkan sumber
daya manusia suatu perusahaan dapat juga dilakukan dengan cara meningkatkan
kepuasan kerja karyawan yang pada dasarnya merupakan prilaku publik untuk
pekerjaan seorang sebagai diferensiasi antara banyaknya ganjaran yang didapatkan
pekerja dengan ganjaran yang dipercayai semestinya diterima (Robibns dalam Meithiana, 2017).
Kepuasan sebenarnya merupakan keadaan yang sifatnya subyektif yang merupakan
hasil kesimpulan yang didasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa yang
diterima pegawai dari pekerjaannya dibandingkan dengan yang disemogakan,
diinginkan, serta dipikirkannya menjadi esensi yang layak atau memiliki hak
atasnya. Sementara tiap-tiap karyawai dengan subyektif memastikan bagaimana
pekerjaan itu memuaskan.
Selain kedua faktor tersebut yaitu disiplin kerja dan kepuasan kerja
adapula faktor yang tidak kalah penting untuk diperhatikan yaitu mengenai
motivasi kerja.Yang merupakan keadaan yang memobilisasi karyawan supaya dapat
meraih tujuan dari dorongannya (Anwar Prabu,
2012).
Sedangkan Menurut (Marihot,
2009) Motivasi adalah sebagai
faktor-faktor yang menggerakan serta mendorong sikap ataupun kemauan seseorang
untuk mengimplementasikan suatu kegiatan yang diungkapkan dalam bentuk upaya yang
keras ataupun lemah oleh karena itu jika karyawan di suatu perusahaan mempunyai
motivasi kerja yang tinggi bias any akan juga mempunyai kinerja yang tinggi
pula.
Sedangkan kinerja karyawan adalah hasil olah pikir serta
tenaga dari� seorang pegawai pada
pekerjaan yang dilaksanakannya, bisa berujud, ditinjau, dihitung jumlahnya, melainkan
dalam banyak hal hasil olah pikiran serta tenaga tidak bisa dihitung serta
dilihat, misalnya gagasan pemecahan suatu permasalahan,pembaharuan baru suatu komoditas barang
ataupun �jasa, dapat pula adalah penemuan
atas proses kerja yang lebih efisien.
Sedangkat Menurut Mathis dan Jackson, dalam (Priansa,
201AD) menerangkan bahwa kinerja fundamentalnya
ialah apa yang dilaksanakan atau tidak dilaksanakan oleh karyawan dalam
mengemban pekerjaannya. Selain itu (Priansa,
201AD) juga berpendapat bahwa kinerja
merupakan tingkat keberhasilan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
PDAM Delta Tirta Sidoarjo adalah salah satu Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) yang diserahkan tugas untuk memanajemen air bersih agar
memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Sidoarjo yang tersebar di dalam kota
maupun di desa.
Pembenahan dan perbaikanpun terus menerus
dilakukan oleh PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo sebagai yang terbaik di
Indonesia dimana dalam setiap gerak langkahnya Manajemen beserta seluruh
karyawan tetap berlandaskan pada efisiensi dan efektifitas yang tinggi sehingga
pembenahan dan perbaikan tersebutlah yang terus dilakukan guna menciptakan
kepuasan bagi para pelangan.
Salah satu keluhan masyarakat kepada PDAM Delta Tirta saat
ini yaitu mengenai pelayanan yang diberikan oleh PDAM Delta Tirtayang dirasa
masih kurang maksimal, yang di akibatkan oleh belum maksimalnya kinerja
karyawan PDAM Delta Tirta.
Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan olehH. Saiful Ilah SH,M.Hum selaku
Bupati Sidoarjo yang meminta kepada seluruh jajaran PDAM Delta Tirta untuk
meningkatkan kinerja dan profesionalisme dalam melayani masyarakat, yang
disampaikan pada HUT PDAM Delta Tirta Sidoarjo yang ke-39 tahun 2017, maka
saat ini PDAM
Delta Tirta Sidoarjo harus terfokus pada meningkatkan kinerja dan
profesionalisme dalam melayani masyarakat, dimana agar dapat menciptakan
kinerja karyawan.
H. Saiful Ilah SH,M.Hum, dalam pidatonya juga secara tidak
lansung mengatakan bahwa di identifikasi telah terjadi penurunan pada dorongan
serta disiplin kinerja karyawan PDAM Delta Tirta sidoarjo yang di akibatkan
oleh adanya proses hukum yang dijalani oleh Direktur Utama PDAM Delta Tirta
Sidoarjo sehingga mengakibatkan terganggunya kinerja karyawan PDAM Delta Tirta
Sidoarjo.
Sehingga dalam
Himbauanya ia mengatakan seluruh karyawan PDAM Delta Tirta sidoarjo untuk tidak merasa dihantui ketakutan
dalam menjalankan tugasnya, Meski adanya proses hukum yang sedang berjalan dan
meminta jajaran PDAM Delta Tirta untuk bangkit mewujudkan pelayanan publik yang
terbaik demi
meningkatkan kinerja dan profesionalisme dalam melayani masyarakat.
Terlihat bahwa perbaikan kedisiplinan karyawan telah serius dilakukan
oleh PDAM Delta Tirta, setiap karyawan telah masuk sesuai dengan waktu yang
telah dtentukan dan jika ada yang izin juga selalu menyampaikanya kepada
atasanya.
Selain itu dari karyawan juga puas dengan gaji yang diberikan karena
sudah sesuai dengan upah minimum karywan (UMK) daerah Sidoarjo.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan
pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ialah suatu penelitian yang pada intinya memakai pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun penafsiran peneliti berasaskan pengalamannya, lantas ditumbuhkan menjadi persoalan-persoalan yang diajukan untuk mendapatkan
pembenaran (verifikasi) ataupun penolakan dalam bentuk dokumen data empiris lapangan.
Tabel 1
Variabel, Definisi
Operasional Variabel, Indikator
Variabel |
Definisi |
Indikator |
Disiplin Kerja(X1) |
Disiplin Kerja adalah memenuhi,� menghormati, menghargai, mengikuti serta menaati
pada kebijakan juga norma-norma yang berlaku, baik yang tertulis ataupun yang
tidak tertulis serta siap menghadapi sanksi-sanksinya apabila melanggar. |
1.
Mematuhi semua peraturan perusahaan 2.
Penggunaan waktu secara efektif 3.
Tanggung jawab dalam pekerjaan dan tugas 4.
Tingkat absensi |
Kepuasan
Kerja (X2) |
Kepuasan Kerja adalah sikap umum bagi pekerjaan seorang menjadi
diferensiasi antara banyaknya ganjaran yang diterima pekerja dengan banyaknya
ganjaran yang diyakini seharusnya diterima. |
1. Pekerjaan itu sendiri 2. Gaji 3. Promosi 4. Supervisi 5. Rekan kerja |
Motivasi
Kerja (X3) |
Motivasi kerja adalah respon karyawan
terhadap sejumlah pernyataan mengenai keseluruhan usaha� yang timbul dalam diri karyawan agar
tercipta dorongan untuk bekerja dan tujuan yang dikhendaki oleh karyawan
dapat tercapai. |
1. Dorongan Mencapai
Tujuan 2. Semangat Kerja 3. Inisiatif dan
Kreativitas 4. Rasa Tanggung Jawab |
Kinerja karyawan (Y) |
Kinerja karyawan adalah hasil dari tingkat pencapaian tugas maupun
tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan yang diukur melalui kualitas
dan kuantitas dalam suatu jangka tertentu |
1. Kuantitas pekerjaan 2. Kualitas pekerjaan 3. Ketepatan waktu 4. Inisiatif 5. Kerjasama |
Menurut (Margono,
2004),
�Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang
lingkup dan waktu yang kita tentukan�. Populasi dalam penelitian ini ialah
seluruh karyawan PDAM Delta Tirta Sidoarjo yang memiliki jabatan sebagai Staf
yaitu berjumlah 246 Karyawan.
Menurut (Sugiyono,
2012),
�sampel adalah bagian atau jumlah serta
sifat yang dimiliki populasi tersebut, Pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode �probability sampling yakni teknik
pengambilan sampel yang memberi peluang yang sama untuk tiap-tiap unsur anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel menurut (Sugiyono,
2017).
Penentuan ukuran sampel yang dipakai dalam
penelitian ini ialah rumus slovine yaitu :
Keterangan :
n��������� =
Ukuran sampel
N ������� =
Ukuran populasi
E��������� =
Persen kelonggaran ketidak telitian, karena kesalahan pengambilan sampel yang
masih bisa di tolerir.
n��������� =
n��������� = �����= 71 Sampel
Jenis data yang di gunakan dalam peneltian ini yaitu Data primer, yaitu
data yang di kumpulkan dan diolah peneliti lansung dari objeknya. Peneliti
memperoleh data dengan cara mewawancarai dan menyebarkan kuesioner atau daftar
pertanyaan kepada responden.
Sumber data dalam penelitian ini didapatkan dari data kuesioner yaitu
data yang diperoleh secara lansung dari objek penelitian dengan cara
mewawancarai dan menyebarkan kuesioner atau daftar pertanyaan kepada responden.
Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini didapatkan dengan
menggunakan Angket atau kuisioner, Kuisioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya, (Sugiyono, 2012).
Hasil dan Pembahasan
A.
Disiplin Kerja Secara Parsial
Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Delta Tirta Sidoarjo.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan maka disiplin
kerja (X1) berpengaruh
terhadap
kinerja
karyawan (Y), hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian
dengan uji t dimana nilai signifikansi uji t variabel disiplin kerja lebih kecil dari
0,05 sehingga hipotesis yang diajukan yaitu �Disiplin kerja secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan PDAM Delta Tirta Sidoarjo� dapat diterima.
Artinya disiplin kerja yang
meliputi, Mematuhi semua
peraturan perusahaan, Penggunaan waktu secara efektif,
Tanggung jawab dalam
pekerjaan dan tugas, serta Tingkat absensi �berpengaruh
secara parsial terhadap kinerja
karyawan (Y)
yang meliputi Kuantitas pekerjaan, Kualitas pekerjaan, Ketepatan
waktu, dan Inisiatif karyawan
PDAM Delta Tirta Sidoarjo.
Pengaruh
variabel disiplin kerja dengan
variabel kinerja karyawan yang
terjadi adalah pengaruh yang positif. Berdasarkan hasil analisis diperoleh
nilai koefisien sebesar 0.215 untuk variabel disiplin kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) yang menunjukkan adanya pengaruh
positif antara disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan. Pengaruh positif atau pengaruh yang searah menunjukkan bahwa
semakin baik disiplin kerja yang
diterapkan oleh seorang pimpinan maka akan semakin meningkatkan kinerja karyawan PDAM Delta Tirta Sidoarjo.
Hasil dalam
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Suranto &
Lestari, 2014) yang menemukan bahwa disiplin
kerja berpengaruh signifikan dan positif secara parsial terhadap kinerja
pegawai pada KPPN Percontohan Jambi Bangko dan Muara Bangko.
B.
Kepuasan Kerja Secara Parsial
Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Delta Tirta Sidoarjo.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan maka kepuasan
kerja (X2) berpengaruh
terhadap
kinerja
karyawan (Y), hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian
dengan uji t dimana nilai signifikansi uji t variabel kepuasan kerja lebih kecil dari
0,05 sehingga hipotesis yang diajukan yaitu �Kepuasan kerja secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan PDAM Delta Tirta Sidoarjo� dapat diterima.
Artinya
Kepuasan kerja yang meliputi, Pekerjaan itu sendiri,
Gaji,
Promosi,
Supervisi
dan Rekan kerja
berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan (Y) yang meliputi
Kuantitas pekerjaan, Kualitas pekerjaan, Ketepatan waktu, dan Inisiatif karyawan
PDAM Delta Tirta Sidoarjo.
Pengaruh
kepuasan kerja kerja dengan
variabel kinerja karyawan yang
terjadi adalah pengaruh yang positif. Berdasarkan hasil analisis diperoleh
nilai koefisien sebesar 0,365 untuk
variabel kepuasan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) yang menunjukkan adanya pengaruh
positif antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Pengaruh positif atau
pengaruh yang searah menunjukkan bahwa semakin baik kepuasan kerja yang
diterapkan oleh seorang pimpinan maka akan semakin meningkatkan kinerja karyawan PDAM Delta Tirta Sidoarjo.
Hasil dalam
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Juniantara
& Riana, 2015) yang menemukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan
dan positif secara parsial terhadap kinerja pegawai pada Koperasi Denpasar.
Hasil ini juga sejalan dengan penelitian (Sajangbati,
2013) yang membuktikan adanya pengaruh
yang signifikan dan positif secara parsial terhadap kinerja pegawai pada
Pegawai PT POS Indonesia (PERSERO) Cabang Bitung.
C.
Motivasi kerja berpengaruh terhadap
kinerja karyawan PDAM Delta Tirta Sidoarjo.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan maka motivasi
kerja (X3) berpengaruh
terhadap
kinerja
karyawan (Y), hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian
dengan uji t dimana nilai signifikansi uji t variabel motivasi kerja lebih kecil dari
0,05 sehingga hipotesis yang diajukan yaitu �Motivasi kerja secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan PDAM Delta Tirta Sidoarjo� dapat diterima.
Artinya motivasi kerja yang
meliputi, Dorongan
Mencapai Tujuan, Semangat Kerja,
Inisiatif
dan Kreativitas dan Rasa Tanggung Jawab
berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan yang meliputi Kuantitas
pekerjaan, Kualitas pekerjaan, Ketepatan waktu, dan Inisiatif karyawan PDAM Delta Tirta Sidoarjo.
Pengaruh motivasi kerja kerja dengan variabel kinerja karyawan yang terjadi
adalah pengaruh yang positif. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai
koefisien sebesar 0,477 untuk variabel motivasi kerja (X3)
terhadap kinerja karyawan (Y) yang
menunjukkan adanya pengaruh positif antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Pengaruh positif atau
pengaruh yang searah menunjukkan bahwa semakin baik motivasi kerja yang diterapkan oleh seorang
pimpinan maka akan semakin meningkatkan kinerja
karyawan PDAM Delta Tirta Sidoarjo.
Hasil dalam
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Ghazali,
2017) yang menemukan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan dan positif secara parsial
terhadap kinerja pegawai pada Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Banjar. Hasil ini juga sejalan dengan
penelitian (Setiawan,
2013) yang membuktikan adanya pengaruh
yang signifikan dan positif secara parsial terhadap Kinerja Karyawan Pada Rumah Sakit Umum Daerah
Kanjuruhan Malang.
D.
Motivasi kerja memiliki Pengaruh
Dominan terhadap kinerja karyawan PDAM Delta Tirta Sidoarjo.
Berdasarkan hasil
penelitian dan analisis data yang dilakukan maka motivasi
kerja adalah
variabel yang berpengaruh
paling dominan terhadap kinerja karyawan (Y), hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung yang paling besar yaitu sebesar 6,065 dan nilai signifikasi yang paling kecil yaitu sebesar 0,000, sehingga hipotesis yang
diajukan yaitu �Motivasi
kerja adalah faktor yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan PDAM
Delta Tirta Sidoarjo� dapat diterima.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji t nilai signifikasi variabel disiplin
kerja (X1)
lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,015. Artinya motivasi
kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
2. Berdasarkan hasil uji t nilai signifikasi variabel kepuasan
kerja (X2)
lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Artinya kepuasan kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
3. Berdasarkan hasil uji t nilai signifikasi variabel motivasi
kerja (X3) lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Artinya motivasi
kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
4. Berdasarkan uji
regresi linier berganda dapat dilihat bahwa nilai t hitung yang paling besar
yaitu sebesar 6,065dan dari analisis uji parsialnilai signifikasi yang paling kecil yaitu sebesar 0,000. Artinya motivasi
kerja variabel
yang berpengaruh
dominan terhadap kinerja
karyawan (Y).
BIBLIOGRAFI
Anwar Prabu,
Mangkunegara. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Ghazali,
Imam. (2017). Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi Dengan Program
AMOS 24. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasibuan,
Malayu S. P. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia.. Pp: 141-150. Jakarta:
Pt. Bumi Aksara, 1, 141�150.
Juniantara,
I. Wayan, & Riana, I. Gede. (2015). Pengaruh motivasi dan kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan koperasi di Denpasar. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Udayana.
Margono,
Sugiono. (2004). Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta: rineka
cipta.
Marihot,
T. E. .. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia pengadaan, pengembangan,
pengkompensasian dan peningkatan produktivitas. Jakarta: Grafindo.
Meithiana,
Indrasari. (2017). Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Tinjauan dari Dimensi
Iklim Organisasi, Kreativitas Individu, dan Karakteristik Pekerjaan.
Indomedia Pustaka.
Priansa,
D. J. (201AD). Perancanaan & Pengembangan SDM, Penerbit. Bandung:
Alfabeta.
Rivai,
Veithzal, & Junani Sagala, Ella. (2011). Manajemen sumber daya manusia
perusahaan. Cetakan Pertama. Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
Sajangbati,
Ivonne A. S. (2013). Motivasi, disiplin, dan kepuasan pengaruhnya terhadap
kinerja pegawai pt. Pos Indonesia (persero) cabang Bitung. Jurnal EMBA:
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(4).
Saridawati,
Saridawati. (2020). Peranan Pelatihan Dalam Upaya Peningkatan Produktivitas
Kerja Karyawan Di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum. Syntax Literate;
Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(5), 163�176.
Setiawan,
A. (2013). Pengaruh Disiplin Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Malang. Jurnal Ilmu Manajemen, 1(4).
Sugiyono.
(2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono.
(2017). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suranto,
Suranto, & Lestari, Etty Puji. (2014). Pengaruh Motivasi, Gaya Kepemimpinan
dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai pada KPPN Percontohan Jambi, Bangko
dan Muara Bungo. Jurnal Organisasi Dan Manajemen, 10(2), 148�160.