Syntax Idea: p�ISSN: 2684-6853 e-ISSN: 2684-883X�����
Vol. 2, No. 7, Juli 2020
ANALISIS WEB SERVICE QUALITY DAN KEPERCAYAAN KONSUMEN TERHADAP KEPUASAN
KONSUMEN PADA PENGGUNA SHOPEE (SURVEI PADA PENGGUNA ONLINE SHOP KAWAIDOLLSHOP DI SUKABUMI)
Firani Dias Andira, Kokom Komariah dan Nor Norisanti
Universitas
Muhammadiyah Sukabumi
Email: [email protected],
[email protected] dan norno[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis web service
quality dan kepercayaan konsumen terhadap kepuasan konsumen pada pengguna
shopee. Populasi dalam penelitian ini adalah pada pengguna online shop
kawaidollshop di Sukabumi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan
asosiatif serta menggunakan teknik random sampling. Dengan menggunakan
penyebaran kuesioner kepada 150 responden. Teknik analisis data menggunakan
regresi linear berganda dan pengujian model hipotesis yaitu uji secara parsial
dan secara simultan. Hasil yang didapat menunjukan bahwa hasil pengujian hipotesis
memperlihatkan variabel web service quality berpengaruh signifikan terhadap
variabel kepuasan konsumen dan variabel kepercayaan konsumen berpengaruh
signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen.
Kata kunci: Web
Service Quality; Kepercayaan Konsumen; Kepuasan Konsumen.
Pendahuluan
Seiring dengan berkembangnya
zaman, gaya hidup masyarakat semakin serba instan dikarenakan
mayoritas masyarakat memiliki gaya hidup
yang tinggi dalam kegiatan sehari-harinya. Sehingga seringkali mencari sesuatu yang praktis yang serba instan dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Hal ini diikuti dengan
adanya berbagai penyediaan layanan yang membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya (Widyanita, 2018). E-commerse atau electronic commerce merupakan
salah satu teknik yang memasarkan produknya secara langsung yang dilakukan melalui jaringan internet (Nurlina, 2017).
Dengan adanya jaringan
internet memudahkan masyarakat
dalam memenuhi kebutuhannya, masyarakat bisa mencari produk-produk
yang masyarakat inginkan karena semuanya telah tersedia didalam informasi bisnis yang bisa diakses melalui jaringan internet, dalam kegiatan tersebut akan terdapat dua
orang yang berperan yaitu pedagang dan masyrakat sebagai konsumen (Nurlina, 2017). Melalui jaringan internet, perusahaan kecil, menengah maupun perusahaan besar secara mudah
dapat menyajikan berbagai informasi tentang segala hal seperti : produk
yang ditawarkan, harga pokok, syarat dan ketentuan pembelian, cara pemesanan, sampai harga pengiriman
dan estimasi lamanya pesananpun bisa diketahui, semua itu disajikan untuk
mempermudah konsumen diberbagai daerah dalam pembelian (Meidita, Suprapto, & Rokhmawati, 2018).
Ekonomi sebagai ilmu sosial berperan untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah sosial masyarakat yang berhubungan dengan ekonomi. Pemecahan ini bukan hanya
pada segi makro tetapi mikropun jelas dibutuhkan. Salah satu cabang ilmu
ekonomi yang sangat penting yaitu marketing atau pemasaran (Nendi
& Sunanto, 2019). Perusahaan yang memasarkan
produk-produknya mereka pasti memaksimalkan dalam hal pelayanan
mereka, melalui jaringan internet para calon konsumen bisa memesan
atau melihat-lihat produk tanpa batasan
waktu yang ditentukan oleh perusahaan, konsumen bisa bertransaksi selama 24 jam terkecuali jika ketentuan perusahaan seperti jam operasional perusahaan.
Untuk melihat berapa banyak pengguna e-commerse dan
social media yang tidak
akan lepas dari jaringan internet, bisa dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar
1
Data
Pengguna E-commerse dan Sosial Media
Sumber: (Riyanto, n.d.)
Gambar diatas
menunjukkan bahwa pengguna e-commerse di Indonesia sebanyak
56% menggunakan internet hal
tersebut berbanding lurus dengan banyaknya
masyarakat di Indonesia yang aktif
menggunakan social media ialah
56%, dinyatakan bahwa pengguna internet di Indonesia dan pengguna
social media di Indonesia sangatlah banyak. Seperti yang kita ketahui semua
itu melihat batasan usia untuk
menggunakannya, dari anak-anak bahkan sampai yang sudah lanjut usia sekalipun.
Maka dari itu begitu banyak
masyarakat Indonesia yang menggunakan
internet dan social media.
Dilihat dari kategori pencarian e-commerse yang paling diminati
oleh pengguna, shopee menduduki kategori ke 3 setelah Tokopedia dan Bukalapak dengan jumlah pengunjung shopee sebanyak 74.995.300 dalam setiap bulannya.
Dapat dilihat pada gambar
dibawah yang menjelaskan mengenai kategori-kategori tersebut :
Gambar 2
Data Pengguna Shopee di Indonesia
Sumber: Databooks
Terdapat hal yang lebih penting, dalam bertransaksi online pihak yang melakukan tidak bertemu dengan langsung atau tidak
mengetahui satu sama lain, hanya mengetahui antara penjual dan membeli, disini bisa disebut
sebagai transaksi awal yang menentukan atas kepercayaan, apakah akan terjadi
atau tidaknya transaksi. Terkadang vendor
online untuk menghadapi tantangan lebih besar mereka kurang
akrab terhadap konsumen (Yang, Pang, Liu, Yen, & Tarn, 2015).
Dengan banyaknya pengguna shopee,
menuntut pedagang untuk memaksimalkan pelayanannya. Untuk mempermudah pedagang
dalam hal tersebut, pedagang bisa memaksimalkannya melalui internet yang
dikenal dengan electronic service quality
(e-service quality). Secara konsep
service quality dan e-service quality mempunyai fungsi yang sama yaitu memberikan layanan yang akan diterima
oleh konsumen sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen. E-service quality memiliki peranan penting dalam menciptakan sebuah
nilai yang diterima (perceived value)
dalam ruang lingkup berbelanja online (Nurlina, 2017).
Pada awal
munculnya, orang tidak begitu yakin melakukan
transaksi online karena
dalam transaksi online, seseorang sepenuhnya bergantung pada kepercayaan atas informasi yang disampaikan pemilik dalam website tersebut dan
pengunjung website tidak
bisa melihat secara kasat mata
tentang produk yang ditawarkan (Buttner & Goritz, n.d.). Namun pada kenyataannya transaksi online terus meningkat dengan pesat. Jumlah
pembeli online di Indonesia dari tahun ke
tahun terus meningkat. Toko online (online
shop) di berbagai media online meningkat tajam. Peluang toko online semakin terbuka luas namun persaingan
juga semakin intensif. Pemilik toko online harus mengetahui dan memenuhi keinginan pelanggan agar percaya dan menjadi pelanggan yang loyal. Tantangan tersebut tentu tidaklah mudah, ibarat toko
yang bersaing mendapatkan pelanggan dari orang-orang yang berkunjung. Demikian juga toko online akan dikunjungi oleh calon pelanggan pengguna media online kapan dimanapun mereka berada. Pemilik toko online harus memberikan pelayanan terbaik mereka dengan cara
memperhatikan kualitas
situs web (website quality) untuk meyakinkan pe-ngunjung dan mendapatkan kepercayaan (trust)
(Siagian & Cahyono, 2014).
Pentingnya kepercayaan dalam berbisnis khususnya berbisnis
online ialah salah satu syarat untuk memudahkan transaksi antar pihak-pihak
pembisnis dengan harapan pihak lain tidak berperilaku egois atau mementingkan
keuntungan dirinya sendiri (Banerjee, et al.2017). Kepercayaan
terjadi ketika satu pihak percaya kepada tindakan pihak lain, untuk mencapai
tindakan tersebut khususnya pelanggan akan melihat kualitas produk dan
tindakan-tindakan yang diberikan oleh pihak penjual kepada pelanggan. Dengan
demikian, kepercayaan online merupakan suatu pembeda utama yang
menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan melakukan bisnis mereka
melalui Internet (Nurlina, 2017).
Seperti salah satu toko
yang memanfaatkan e-commerce
dalam menjalankan usahanya adalah Kawaidollshop, Kawaidollshop merupakan toko kosmetik yang terdapat di Sukabumi yang memanfaatkan e-commerse yaitu shopee. Dalam
menjalankan usahanya termasuk Kawaidollshop itu sendiri tidak
akan berjalan dengan mulus sama
seperti pedagang-pedagang lainnya. Dari hasil penjajakan mengenai ketidakpuasan konsumen yang diindikasi keluhan-keluhan. Beberapa kosnumen memberikan komentar yang negatif, pada fitur komentar yang tersedia pada aplikasi shopee. Permasalahan tersebut diduga disebabkan karena pelayanan yang tidak sesuai dengan
harapan konsumen. Barang yang diharapkan dan dipesan oleh konsumen, pada saat datang tidak
sesuai. Pendugaan penyebab lainnya diduga oleh kepercayaan konsumen yaitu pada benevolence dimana
konsumen merasa dirugikan setelah melakukan transaksi pembelian.
Berdasarkan pembahasan diatas, pembahasan ini juga diteliti oleh penelitian terdahulu, yang menyatakan bahwa web service
quality dan kepercayaan konsumen
terhadap kepuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan (Saidani, Lusiana, & Aditya, 2019). Dan web service quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan konsumen (Siagian & Cahyono, 2014) (Pohan & Aulia, 2019). Dan penelitian (Jonathan, 2013) (Tobagus, 2018) menyatakan bahwa variabel web service
quality berpengaruh positif
terhadap kepuasan konsumen.
�Dan hipotesis
dalam penelitian ini adalah H1
: Web Service Quality berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. H2 Kepercayaan konsumen berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh web service quality �terhadap kepuasan
konsumen dan untuk mengetahui pengaruh kepercayaan konsumen terhadap kepuasan konsumen.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dilihat
pada gambar model penelitian
dibawah ini:
���������������������������� �������������������� �������������������������������������� ����������� ���ε
Gambar 3
Model Penelitian
Sumber data diolah 2019
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh penelitian yaitu metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan asosiatif. Penelitian ini dilakukan pada pengguna shopee kawaidollshope di Sukabumi. Metode yang digunakan yaitu menggunakan teknik random
sampling dengan menggunakan
cluster sampling, dan menyebarkan kuesioner sebanyak 150 kepada responden. Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda dan model hipotesis secara parsial dan secara simultan.
Hasil
dan Pembahasan
Uji kelayakan model bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen layak untuk menjelaskan variabel dependen yang dianalisis (Augusty, 2014).
Tabel 1
Hasil Uji
F
Anova
Model |
|
Sum of Squares |
df |
mean square |
F |
Sig |
1 |
Regression |
244.252 |
2 |
122.126 |
168.819 |
.000b |
|
Residual |
106.342 |
147 |
.723 |
|
|
|
Total |
350.593 |
149 |
|
|
|
a.
Dependen Variabel : Kepuasan Konsumen
b.
Predictors: (Constant), Kepercayaan Konsumen, Web Service Quality
Hasil uji F penelitian
ini adalah sebesar F hitung 168,819
> 3,06 F tabel. Maka
dapat disimpulkan bahwa F hitung lebih besar dari
pada F tabel. Serta nilai
regresi memiliki tingkat signifikan sebesar 0,000 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa menunjukan serta memperlihatkan bahwa adanya pengaruh
yang signifikan antara variabel Web Service
Quality dan kepercayaan konsumen
terhadap kepuasan konsumen secara simultan dan hipotesis dapat diterima.
Tabel 2
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.835a |
.697 |
.693 |
.851 |
a.
Predictors
: (Constant), Kepercayaan
Konsumen, Web
Service Quality
Berdasarkan perhitungan koefisien
determinasi terdapat nilai korelasi sebesar 0,835 dan menunjukan nilai koefisien determinasi sebasar 0.693. Nilai
R square sebesar 0.697, maka
terdapat pengaruh variabel independent yaitu web service quality dan kepercayaan konsumen terhadap variabel denpendent yaitu kepuasan konsumen 69,7%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 30,3% dipengaruhi oleh variabellain atau faktor lain yang tidak diteliti didalam penelitian ini.
Analisis regresi berganda adalah untuk membuktikan
ada atau tidaknya hubungan atara dua variabel
bebas atau lebih dengan satu
variabel terikat (Riduwan, 2013).
Tabel 3
Hasil Regresi Linear Berganda & Uji
T
|
|
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
|
|
|
Model |
|
B |
Std. Error |
Beta |
t |
Sig. |
1 |
(Constant) |
.697 |
.424 |
|
1.643 |
.102 |
|
Web Service Quality |
.108 |
.036 |
.246 |
3.011 |
.003 |
|
Kepercayaan Konsumen |
.327 |
.043 |
.619 |
7.587 |
.000 |
a.
Dependent
variabel : Kepuasan
Konsumen
Berdasarakan hasil
uji regresi linear berganda,
maka munculah persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 0,697 + 0,108 X1 +
0,327 X2
Berdasarkan pada pengajuan
hipotesis pertama secara parsial Uji T menunjukan bahwa Web Service Quality �berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan konsumen maka hipotesis pertama diterima. Dikarenakan T hitung
> T tabel sebesar 3.011 > 1,97 dengan nilai signifikan sebesar 0,05 yaitu 0,003 <
0,05.
Selanjutnya, pada pengujian
hipotesis kedua secara parsial Uji T menunjukan bahwa Kepercayaan Konsumen memiliki pengaruh positif terhadap Kepuasaan Konsumen, maka hipotesis kedua diterima dengan nilai T hitung sebesar 7,587 >� T tabel 1,97 dan nilai signifikan 0.000.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik
kesimpulan bahwa dengan menggunakan uji F variabel web service
quality (X1) dan kepercayaan konsumen (X2) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y). Dan hasil perhitungan uji T variabel web service quality berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen, dan variabel kepercayaan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada pengguna shopee kawaidollshop di Sukabumi.
Bagi peneliti selanjutnya penelitian ini dapat dijadikan
referensi untuk penelitian selanjutnya. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk bisa lebih mengembangkan
penelitiannya dengan menambahkan variabel-variabel lainnya atau variabel
baru. Serta penelitian selanjutnya bisa semakin baik dan lebih berkembang.
BIBLIOGRAFI
Augusty, Ferdinand. (2014). Metode
Penelitian Manajemen. Semarang: Universitas Dipenogoro.
Banerjee, S., Bhattacharyya, S., & I., Bose. (n.d.). Whose online
reviews to trust? Understanding reviewer trustworthiness and its impact on
business. Decision Support Systems, 96, 17-26.
Buttner, O. B., & Goritz, A. .. (n.d.). Perceived trustworthiness of
online shops. Journal of Consumer Behaviour.
Jonathan, Hansel. (2013). Analisis Pengaruh E-Service Quality terhadap
Customer Satisfaction yang Berdampak pada Customer Loyalty PT Bayu Buana Travel
Tbk. The Winners, 14(2), 104. https://doi.org/10.21512/tw.v14i2.650
Meidita, Yusrini, Suprapto, & Rokhmawati, Retno Indah. (2018).
Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan, Kepercayaan dan Loyalitas
Pelanggan pada E-Commerce (Studi Kasus : Shopee). Jurnal Pengembangan
Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 2(11), 5682�5690.
Nendi, Ikhsan, & Sunanto, Dodi. (2019). Implementasi Spiritual
Marketing Dalam Meningkatkan Kuantitas Pelanggan di Cv Surya Mandiri Cirebon. Syntax
Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 4(9), 15�25.
Nurlina. (2017). Pengaruh E-Service Quality , Dan Kepercayaan Online. Lentera
Bisnis, (2), 83�93.
Pohan, Fanny Suzuda, & Aulia, Zida Fajar. (2019). Kualitas situs
web , kepercayaan , dan loyalitas konsumen Tokopedia. 2(1), 13�22.
Riduwan. (2013). Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti
pemula (9th ed.). Bandung: Alfabeta.
Riyanto, Andi Dwi. (n.d.). Hootsuite (We are Social): Indonesian Digital
Report 2019.
Saidani, Basrah, Lusiana, Lisa Monita, & Aditya, Shandy. (2019). Analisis
Pengaruh Kualitas Website Dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam
Membentuk Minat Pembelian Ulang Pada Pelanggan Shopee. 10(2),
425�444.
Siagian, Hotlan, & Cahyono, Edwin. (2014). Analisis Website Quality,
Trust Dan Loyalty Pelanggan Online Shop. Jurnal Manajemen Pemasaran, 8(2),
55�61. https://doi.org/10.9744/pemasaran.8.2.55-61
Tobagus, Anita. (2018). Pengaruh E-Service Quality Terhadap
E-Satisfaction Pada Pengguna Di Situs Tokopedia. 6(1), 1�10.
Widyanita, Fika Ayu. (2018). Analisis Pengaruh Kualiatas Pelayanan
E-Commerce Terhadap Kepuasan Konsumen Shopee Indonesia Pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Uii Pengguna Shopee. 3(32), 1�21.
Yang, Q., Pang, C., Liu, L., Yen, D. C., & Tarn, J. M. (2015). Exploring
consumer perceived risk and trust for online payments: An empirical study in
China�s younger generation. Computers in Human Behavior,.