How to cite:
Bore Baye, Per Bayage, Jaka Suparno (2024) Dampak Penggunaan Alat Kontrasepsi Herbal dalam
Pertumbuhan Jemaat di GKII Yerusalem Bambisik di Daerah Wosak, (06) 09,
E-ISSN:
2684-883X
Dampak Penggunaan Alat Kontrasepsi Herbal dalam Pertumbuhan Jemaat di GKII
Yerusalem Bambisik di Daerah Wosak.
Bore Baye, Per Bayage, Jaka Suparno
Sekolah Tinggi Teologi STT Levinus Rumaseb Sentani, Indonesia
Abstrak
Dampak penggunaan alat kontrasepsi herbal merupakan dampak positif dan negatif pada
Pertumbuhan angka kelahiran yang tidak sebanding dengan daerah lain selain daerah Wosak
di Kabupaten Nduga dan seluruh tanah papua berdampak pada kondisi pertumbuhan Jemaat
atau masyarakat. Untuk itu BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) gencar
melakukan pelbagai bentuk promosi program Keluarga Berencana (KB) guna menekan angka
keguguran kelahiran anak demi tercapainya keluarga sejahtera. Penelitian ini berupaya
melihat asosiasi antara promosi program KB dengan penggunaan alat kontrasepsi
pertumbuhan Jemaat GKII Yerusalem Bambisik di daerah Wosak. Warga Jemaat Gereja yang
bercirikan etnis terterntu, di wilayah daerah Wosak. Dengan menggunakan teknik simple
random sampling, kuesioner disebarkan kepada 195 responden warga jemaat yang berusia 20-
44 tahun. Dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana, didapat hasil bahwa ada
hubungan yang sangat kuat antara promosi program KB dan perilaku penggunaan alat
kontrasepsi Herbal.
Kata Kunci: Program KB, Alat Kontrasepsi, Herbal
Abstract
Impact of use tool contraception herbs is positive and negative impacts on numerical growth
of compare the other trein of wusak area in Nduga regency here was every condition main
agording to the grouth in contraction in papuanhighland. and there is hummsan being
therever condition for PKKBN (had of the cordination planning in nationality family is can
profiding (KB) using as according to each number reminding using by some programs has
promoteds of aroun the family and planing programs can protection. This method of result is
can looking for evaluated asosiation between therefore and promoted againt KB Programs by
concreate material and conception Grouth people of concreation in GKII Churse in
Yerusalem Bambisik in wosak. Theres is used of technical and simlpe randondom samling of
quesioner for feeled in at 23 responden that every people in the area of wosak after
anouncement from leader that according to the announcemet ages larter of format 20-44
years. With the analistical how can simple linear, that were relationship is the Really bestly
among promotion has joined KB Programs, by this using impact herbalistik materials of
constrasepstion.
Keywords: Family Planning Programs, Contraceptives, Herbs
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 09, September 2024
Dampak Penggunaan Alat Kontrasepsi Herbal, dalam Pertumbuhan Jemaat di GKII
Yerusalem Bambisik di Daerah Wosak
Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024 3977
PENDAHULUAN
Kependudukan merupakan dasar pembangunan di Indonesia. Pertumbuhan penduduk
yang tidak terkendali memunculkan dampak ekonomi dan sosial. (Ibad et al., 2021) Dua
dasawarsa terakhir telah terjadi perubahan ciri demografi penduduk akibat adanya
penambahan jumlah, perubahan struktur dan komposisi penduduk (Saifuddin, 2010). Total
Fertility Rate (TFR) di Indonesia sebesar 2,4 anak (SDKI, 2018). Hal tersebut menunjukkan
bahwa seorang wanita rata-rata melahirkan 2-3 anak selama hidupnya. Target dua anak yang
diajurkan BKKBN belum terealisasi hingga saat ini. (Amaliah, 2022) Pengendalian kelahiran
dan pertumbuhan penduduk. fertilitas merupakan salah satu langkah untuk mengendalikan
jumlah penduduk meliputi jumlah, komposisi dan distribusi penduduk. Pelaksanaan dari
program pengendalian penduduk kenyataannya banyak kendala yang menyebabkan
terhambatnya kelancaran program (BKKBN, 2013). Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi
terjadi beberapa tahun terakhir di Indonesia membuktikan bahwa program pengendalian
penduduk kurang membuahkan hasil. Laju pertumbuhan penduduk Jawa Timur tahun 2000
sebesar 1,45% per tahun. Pada tahun 2010, laju pertumbuhan penduduk meningkat 0,4%
menjadi 1,49% per tahun. (Ibad et al., 2021) PUS memiliki andil memberikan angka
pertumbuhan fertilitas di Papua salah satunya daerah Wosak adalah Salah satu upaya yang
dilakukan dalam program KB adalah meningkatkan jumlah pengguna alat kontrasepsi
modern/herbal. Pemakaian memberikan angka pertumbuhan fertilitas di papua. Pemakaian
alat kontrasepsi modern pada wanita kawin meningkat sesuai dengan pertambahan umur.
Selain itu, pemakaian alat kontrasepsi modern pada wanita kawin lebih banyak dijumpai di
pedesaan dibandingkan perkotaan (BKKBN, 2018). Tren pemakaian alat kontrasepsi modern
dan tradisional dapat dilihat pada gambar 1. Berdasarkan gambar 1, pemakaian alat
kontrasepsi modern pada wanita kawin di papua mengalami peningkatan dari SDKI 2002-
2012, kemudian mengalami penurunan pada 2017. (Alat & Tampubolon, 2015) Berdasarkan
penjelasan di atas, program KB dengan perilaku penggunaan alat kontrasepsi herbal jemaat
gereja yang bercirikan etnis tertentu di daerah papua.
Penulis mengangkat permasalahan ini karena penulis ingin melihat apakah bauran
promosi (periklanan/advertising), penjualan personal (personal selling), dan pemasaran
langsung (direct marketing) yang telah dilakukan oleh BKKBN sebagai lembaga milik
pemerintah mempunyai kaitan dengan perilaku penggunaan alat kontrasepsi herbal di jemaat
GKII Yerusalem Bambisik daerah Wosak. Itulah sebabnya penulis menggunakan konsep
AIDA karena penulis melihatnya mulai dari kesadaran (awareness), minat (interest),
keinginan (desire), dan tindakan (action) dari jemaat terhadap penggunaan alat kontrasepsi.
Program KB di sini dikategorikan sebagai produk dari pemasaran sosial. Dalam Pemakaian
alat kontrasepsi menjadi salah satu variabel penting untuk menurunkan angka kelahiran. Data
SDKI tahun 2012 menunjukkan adanya pola hubungan antara pemakaian alat kontrasepsi
dengan rendahnya fertilitas. Salah satu provinsi di Indonesia yang angka fertilitasnya rendah
adalah DIY (2,1) yang memiliki angka prevalensi kontrasepsi yang tinggi (69,9 persen),
sedangkan NTT yang fertilitasnya cukup tinggi (3,3) ternyata angka prevalensi kontrasepsinya
hanya 47,9 persen.
(Kognisi et al., 2021) Pertumbuhan gereja mula-mula meliputi peningkatan yang
seimbang antara kuantitas dan kualitas. Dalam pertumbuhan Jemaat, Gereja adalah
persekutuan orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, yaitu mereka yang
dipanggil dari dalam gelap kepada terang. Karena di dalam gereja ada orang-orang yang
menyatukan diri dalam sebuah persekutuan, maka gereja memerlukan pemimpin untuk
mengarahkan, membina, mengatur, menuntun, menunjukkan, dan memengaruhi orang-orang
Bore Baye, Per Bayage, Jaka Suparno
3978 Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024
tersebut. Itulah sebabnya gereja memerlukan pemimpin. Pemimpin adalah seorang nakhoda
bagi gereja untuk menentukan arah dalam mencapai tujuan gereja tersebut.
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu penelitian dilaksanakan di GKII Yerusalem Bambisik Di Daerah
Wosak Kabupaten Nduga Provinsi Papua Pegunungan. Metode penelitian, yang berarti
membahas metode-metode kepenulisan jurnal ini,(Amaliah 2022a) dengan alasan dan
pertimbangan bahwa disamping seluruh populasi dan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Hamba Tuhan dan Majelis di Gereja GKII Yerusalem Bambisik Daerah
Wosak, juga lebih memudahkan dalam melakukan studi Pelayanan yang berkaitan dengan
Dampak Penggunaan Alat Kontrasepsi Herbal, Dalam Pertumbuhan Jemaat.(Amaliah 2022a)
Sedangkan waktu penelitian telah dilakukan pada bulan Oktober 2023, sampai bulan
November 2023. Di GKII Yerusalem Bambisik Di Daerah Wosak.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa status kawin di daerah wosak yang menggunakan
metode kontrasepsi herbal tradisional mengelompok pada usia di atas 18 sampai dengan 35
tahun (4,1%). (çimen, Nasution, dan Mokhammad Samsul Arif 2020) Metode kontrasepsi
mempunyai berbagai macam efek samping. Efek samping merupakan suatu pengaruh atau
dampak merugikan yang muncul akibat pemakaian sesuatu seperti obat-obatan atau intervensi
lain. Berdasarkan Penggunaan metode kontrasepsi herbal tradisional berada usia di atas 18
sampai dengan 35 tahun (35%). Berdasarkan hasil wawancara akseptor menggunakan alat
kontrasepsi modern. Pilihan KB suntik masih mendominasi dengan 31,7%, sedangkan pilihan
pil KB 14,5%. (Alat & Tampubolon, 2015) Akseptor di Papua lebih khusus lagi di daerah
Wosak ternyata masih memilih metode kontrasepsi jangka pendek. Kondisi ini justru
berpotensi memunculkan drop out ber KB yang akan berdampak pada tingkat fertilitas dan
lebih lanjut pada laju pertumbuhan penduduk.
(Rai, 2020) Penduduk asli. Kenyataan itu tampak jelas pada penduduk yang hidupnya di
GKII Yerusalem Bambisik daerah Wosak, hanya lebih sedikit standar dari yang ada daerah
lain di Papua selain dari daerah Wosak. (Gunawijaya, 2017) Lebih jelasnya distribusi
penduduk asli berdasarkan kelompok umur yang ada di Dearah Wosak terlihat di Tabel 1 di
bawah ini.
Tabel 1 data penduduk asli GKII Yerusalem Bambisik
Tidak.
Kelompok umur (tahun)
Jenis kelamin
Jumlah
perempian
1.
0-4
8
17
2.
5-9
9
19
3.
10-14
7
15
4.
15-19
9
16
5.
20-24
11
20
6.
25-29
13
21
7.
30-34
4
10
8.
35-39
11
25
9.
40-44
16
26
10.
45-49
14
21
Dampak Penggunaan Alat Kontrasepsi Herbal, dalam Pertumbuhan Jemaat di GKII
Yerusalem Bambisik di Daerah Wosak
Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024 3979
11.
50 keatas
2
5
Jumlah
104
195
Sumber: GKII Yerusalem Bambisik Daerah Wosak
Tabel 1 diatas, dampak usia GKII Yerusalem Bambisik di Daerah Wosak masih dalam
kontrasepsi alat herbal karena usia atau umur antara 17 hingga 19 tahun. (Cottler 2008) usia
potensi ini sangat kurang oleh karena mematikan kandungan dengan cara KB melalui
kontrasepsi herbal. (Mawikere dan Hura 2022) karena usia anak tersebut sangat
membutuhkan masa depan generasi papua pada umumnya dan daerah Wosak pada khususnya.
(Dewi dan Mimba 2014) Penelitian ini menggunakan pengukuran efektivitas secara
umum, untuk pengukuran efektivitas pada KB untuk mematikan kandungan melalui alat
kontrasepsi herbal, oleh karena itu menyebarkan 195 kuesioner kepada keluarga muda jemaat
gereja GKII Yerusalem Bambisik di daerah Wosak. (Rai, 2020) Identitas dan jati diri sebagai
orang Papua terdiri atas jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendapatan per bulan, mengikuti
program KB atau tidak, sudah berapa lama responden mengikuti program KB, jenis
kontrasepsi apa yang digunakan, serta informasi mengenai program KB di dapat melalui
media apa. (Paujiyah, Fuad, Istiqomah, & Susilowati, 2023) Suami dan Istri bersepakat sama
sama Untuk Mengikuti Program Keluarga Berencana KB Program keluarga berencana adalah
salah satu program dengan skala nasional dengan menekan tingkat kelahiran dan
mengendalikan penurunan angka kelahiran penduduk di Indonesia termasuk dengan papua
terlebih khusus lagi daerah Wosak, memiliki tujuan yaitu membentuk keluarga yang sejahtera,
mencegah terjadinya pernikahan dini, mencegah kematian ibu dan bayi akibat melahirkan di
usia muda dan tidak terlalu tua. Menurut hasil wawancara yang dilakukan bahwa masyarakat
di daerah Wosak sudah hampir seluruhnya mengikuti program Keluarga berencana, jumlah
penduduk GKII Yerusalem Bambisik Daerah Wosak yaitu 195 jiwa yang terdiri dari 91
penduduk laki-laki dan 104 penduduk perempuan. (Susanti, 2019) dalam penelitian kuantitatif
dan kualitatif, Program Keluarga berencana memiki beberapa jenis alat kontrasepsi yang
dapat digunakan antara lain sebagai berikut:
a. Pil KB, yang berisi sebanyak 21-35 tablet yang harus dikonsumsi secara terus- menerus.
Kandungan yang ada pada Pil KB ini yaitu hormon progestin dan estrogen, fungsinya
untuk mencegah terjadinya ovulasi.
b. Suntik KB, terdapat dua jenis suntik KB dengan perbedaan waktu penggunaannya.
Pertama, suntik KB dengan jangka waktu 1 bulan dan kedua, suntik KB dengan jangka
waktu 3 bulan. Di dalam cairan suntikan mengantuk mengandung hormone progestin yang
memiliki fungsi untuk mencegah terjadinya pembuahan.
c. Implant, yaitu salah satu jenis alat kontrasepsi dengan cara menggunaannya memasukkan
implant ke bagian bawah kulit, umumnya bagian lengan atas. Implant mempunyai ukuran
yang kecil dan berbentuk seperti batang korek api, cara kerja implant ini dengan cara
mengeluarkan hormone progestin secara perlahan yang berfungsi untuk mencegah
kehamilan selama 3 tahun.
d. IUD (Intrauterine Device), satu-satunya alat yang cara penggunaannya diletakan di dalam
rahim. IUD berbentuk seperti huruf T yang terbuat dari plastik, cara kerja IUD yaitu
dengan cara menghalang sperma agar tidak membuahi sel telur. Jenis lain IUD juga ada
yang terbuat dari tembaga dan dapat bertahan hingga 10 tahun. Apabila IUD menggunakan
hormone perlu diganti setiap 5 tahun sekali.
e. MOP/MOW (Sterilisasi), pada pria, dilakukan dengan cara vasektomi, sedangkan pada
wanita bisa dengan cara tubektomi atau proses pengikatan tuba falopi. Jenis alat
kontrasepsi ini merupakan metode yang memiliki efektivitas hampir 100% untuk
mencegah kehamilan.
Bore Baye, Per Bayage, Jaka Suparno
3980 Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024
(Nurhafida, 2020) Dari jenis-jenis alat kontrasepsi alat herbal yang telah disebutkan di
atas, mayoritas masyarakat papua pada umumnya dan khususnya GKII Yerusalem Bambisik
daerah wosak menggunakan alat kontrasepsi herbal seperti buah nanas yang setengah masak,
buah kiawas, dan alat tradisional lainnya, namun menurut wawancara yang dilakukan yaitu
jenis suntik, dengan jumlah 10 orang perempuan. (Sentiago dan Hidayatulloh 2019) dalam
penelitian ini, pengambilan keputusan Program KB dianalisis menggunakan teori
pengambilan keputusan menurut George R. Terry, di antaranya yakni terdapat Intuisi,
Pengalaman, Fakta, dan Logika/Rasional.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat
GKII Yerusalem Bambisik Dearah Wosak menggunakan jenis KB melalui kontrasepsi herbal
seperti buah nanas setengah masak, buah jerusk pahit, buah kiawas pahit dan ada alat
tradisional lainnya, yang dominan lagi KB melalui suntik dan dasar pengambilan keputusan
yang digunakan oleh informan yaitu intuisi, pengalaman, fakta dan logika/rasional. Pola
pengambilan keputusan untuk mengikuti program Keluarga Berenana (KB) dan jenis KB
yang akan digunakan bersifat demokratis, yaitu adanya partisipasi dari suami dan istri
sebelum memustuskan ikut atau tdaknya program KB.
BIBLIOGRAFI
Alat, Penggunaan, & Tampubolon, Lamtiur H. (2015). Asosiasi Antara Promosi Program
Keluarga Berencana 1 Dan Perilaku Penggunaan Alat Kontrasepsi 2. 6(1), 1333.
Amaliah, Isna Fitrotul. (2022). Perspektif Hukum Islam ( Studi Kasus Di Desa Pliken Kec .
Kembaran Kab . Banyumas ) Program Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syari Ah
Universitas Islam Negeri Prof . Kh . Saifuddin Zuhri.
çimen, sabri, Nasution, Faiz Albar, & Mokhammad Samsul Arif. (2020). No
主観的健康感を中心とした在宅高齢者における
健康関連指標に関する共分散構造分析Title. Electoral Governance Jurnal Tata
Kelola Pemilu Indonesia, 12(2), 6.
Dewi, P. Ayu Ratna, & Mimba, Ni Putu Sri Harta. (2014).
https://zahiraccounting.com/id/contoh-laporan-keuangan#menu-laporan-keuangan. E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 8(3), 442457.
Gunawijaya, Rahmat. (2017). Kebutuhan Manusia Dalam Pandangan Ekonomi Kapitalis Dan
Ekonomi Islam. Al-Maslahah Jurnal Ilmu Syariah, 13(1), 131.
https://doi.org/10.24260/almaslahah.v13i1.921
Ibad, Mursyidul, Lutfiya, Indah, Lutfiya, Indah, Imron, Ali, Imron, Ali, Mardiyono,
Mardiyono, & Mardiyono, Mardiyono. (2021). Determinan Penggunaan Alat
Kontrasepsi Tradisional Di Jawa Timur. Human Care Journal, 6(1), 130.
https://doi.org/10.32883/hcj.v6i1.1107
Kognisi, Pengaruh Kebutuhan, Risiko, Preferensi, Jenis, D. A. N., Bidori, Fanny, Puspitowati,
Lita Indahsari dan Ida, Wijaya, I. Gede Bayu, Alifah, Umi, Artikel, Informasi,
Paedagoria, Seminar Nasional, Anwar, Imran, Jamal, Mohd Tariq, Saleem, Imran,
Thoudam, Prabha, Hassan, Aamir, Anwar, Imran, Saleem, Imran, Islam, K. M. Baharu.,
Hussain, Syed Abid, Witcher, Barry J., Prananda, Muhammad Yodha, Wendy,
Septrinaidy, Aini, Q., Oktafani, F., Wulandari, Leffy Ayu, Charina, Della, Suyanto,
Ama, Muharam, Fahmi, Andhini, Nisa Fitri, & alma. (2021). No
主観的健康感を中心とした在宅高齢者における
Dampak Penggunaan Alat Kontrasepsi Herbal, dalam Pertumbuhan Jemaat di GKII
Yerusalem Bambisik di Daerah Wosak
Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024 3981
健康関連指標に関する共分散構造分析Title. Industry and Higher Education, 3(1),
16891699.
Mawikere, Marde Christian Stenly, & Hura, Sudiria. (2022). Tinjauan Empiris Pembelajaran
Pendidikan Anak Usia Dini Ceria Terpadu Wamena Tahun 2016. Montessori Jurnal
Pendidikan Kristen Anak Usia Dini, 3(1), 1334.
https://doi.org/10.51667/mjpkaud.v3i1.837
Nurhafida, Vani. (2020). Analisis Proses Bisnis Dan Prototyping Online Marketplace Untuk
Penyandang Disabilitas. 928.
Paujiyah, Syifa, Fuad, Anisul, Istiqomah, Istiqomah, & Susilowati, Anggi Yus. (2023).
Analisis Pengambilan Keputusan Suami dan Istri untuk Mengikuti Program Keluarga
Berencana di Kampung KB Rw 02 Krucuk. Equalita: Jurnal Studi Gender Dan Anak,
5(1), 117. https://doi.org/10.24235/equalita.v5i1.13517
Rai, I. Wayan. (2020). Tifa Di Tanah Papua Dalam Perspektif Etnomusikologi ( Tifa of
Papua in Ethnomusicological Perspective ) I Wayan Rai S ISBI Tanah Papua Jalan
Raya Sentani , EXPO Waena , Kota Jayapura Keywords : PENDAHULUAN Papua
adalah bagian paling timur dari wilayah Neg. 12(2), 115132.
Sentiago, Bimo, & Hidayatulloh, Amir. (2019). Analisis Faktor Eksternal Terhadap Faktor
Internal dan Dampaknya Terhadap Kinerja UKM Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal
Manajemen Dan Keuangan, 8(2), 123134. https://doi.org/10.33059/jmk.v8i2.1638
Susanti, Rini. (2019). Sampling Dalam Penelitian Pendidikan. Jurnal Teknodik, (16), 187
208. https://doi.org/10.32550/teknodik.v0i0.543
Котлер, Филип. (2008). No TitleМаркетинг по Котлеру.
Copyright holder:
Bore Baye, Per Bayage, Jaka Suparno (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: