How to cite:
Febry Istyanto, Sophian Aswar, La Jumu (2024) Analisis Faktor Risiko dan Protektif Terhadap
Kejadian Diabetes Mellitus Berbasis Regresi Linier Berganda dan GSEM Gaussian Identity, (06) 09,
E-ISSN:
2684-883X
Analisis Faktor Risiko dan Protektif Terhadap Kejadian Diabetes Mellitus Berbasis
Regresi Linier Berganda dan GSEM Gaussian Identity
Febry Istyanto, Sophian Aswar, La Jumu
Poltekkes Kemenkes Jayapura, Indonesia
Abstrak
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar
gula darah dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius. Sampai saat ini DM masih
menjadi salah satu penyakit tidak menular (PTM) tertinggi di Indonesia tidak terkecuali di
Papua Khususnya di Kabupaten Biak Numfor Kecamatan Sumberker. Identifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi kejadian DM penting untuk pencegahan serta pengelolaan
penyakit ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko dan protektif yang
mempengaruhi kejadian DM dengan menggunakan model analisis regresi linier berganda.
Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dari populasi pasien yang didiagnosis DM dan
populasi kontrol yang sehat di wilayah Kecamatan Sumberker. Dari setiap populasi diambil
masing-masing sebanyak 35 kasus dan 35 kontrol. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah DM sedangkan variabel independen terdiri dari 2 faktor risiko (tingkat stress;
minuman kemasan) dan 2 faktor protektif (konsumsi sayur; konsumsi buah). Analisis Regresi
Linier Berganda dan GSEM Gaussian Identity digunakan untuk menentukan faktor-faktor
yang berkontribusi terhadap kejadian DM, baik sebagai faktor risiko maupun protektif dalam
satuan unit. Hasil penelitian didapatkan tingkat stress 1,99 unit (P Value= 0,025); minuman
kemasan 7,47 unit (P Value =0,000); konsumsi sayur -5,71 unit (P Value= 0,03); -4,90 unit (P
Value=0,004). Kesimpulan didapatkan bahwa tingkat stress dan minuman kemasan menjadi
faktor risiko kejadian DM dan secara statistik signifikan; didapatkan konsumsi sayur dan buah
secara teratur berpotensi menjadi faktor protektif terhadap kejadian DM dan secara statistik
signifikan.
Kata Kunci: DM, PTM, Protektif, Risiko
Abstract
Diabetes Mellitus (DM) is a metabolic disease characterized by high blood sugar levels and
can lead to various serious complications. To this day, DM remains one of the highest non-
communicable diseases (NCDs) in Indonesia, including in Papua, particularly in Sumberker
District, Biak Numfor Regency. Identifying the factors influencing the incidence of DM is
crucial for the prevention and management of this disease. This study aims to analyze the risk
and protective factors influencing the incidence of DM using a multiple linear regression
analysis model. In this research, data were collected from a population of patients diagnosed
with DM and a healthy control population in Sumberker District, with 35 cases and 35
controls selected from each population. The dependent variable in this study is DM, while the
independent variables consist of 2 risk factors (stress level; packaged drinks) and 2 protective
factors (vegetable consumption; fruit consumption). Multiple linear regression analysis was
used to determine the factors contributing to the incidence of DM, both as risk and protective
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 09, September 2024
Febry Istyanto, Sophian Aswar, La Jumu
4010 Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024
factors in unit measurement. The study found that stress level contributes 1.99 units (P
Value= 0.025); packaged drinks 7.47 units (P Value =0.000); vegetable consumption -5.71
units (P Value= 0.03); and fruit consumption -4.90 units (P Value=0.004). The conclusion
indicates that stress level and packaged drinks are statistically significant risk factors for
DM, while regular consumption of vegetables and fruits has the potential to be statistically
significant protective factors against DM.
Keywords: DM, NCDs, Protective, risk
PENDAHULUAN
Diabetes Mellitus atau lebih dikenal dengan singkatan DM merupakan salah satu
penyakit tidak menular (PTM) yang prevalensinya terus meningkat secara global, termasuk di
Indonesia(Kemenkes RI, 2018, 2019). Penyakit ini ditandai oleh gangguan metabolisme
glukosa yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi insulin secara
memadai atau karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif(Ingrosso et al.,
2023; Zheng et al., 2018). Dampak dari penyakit ini tidak hanya terbatas pada penurunan
kualitas hidup individu, tetapi juga berkontribusi terhadap beban ekonomi dan kesehatan
masyarakat secara keseluruhan(Istyanto et al., 2024). Kabupaten Biak Numfor, sebagai salah
satu wilayah di Papua, turut mengalami peningkatan prevalensi DM yang memerlukan
perhatian khusus dari berbagai pihak terkait(Dinas Kesehatan Biak Numfor, 2023; Parrangan,
2023).
Faktor risiko yang berkontribusi terhadap kejadian DM sangat beragam dan melibatkan
interaksi antara faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan. Beberapa faktor risiko yang telah
diidentifikasi meliputi obesitas, jarang melakukan puasa, kurangnya aktivitas fisik, pola
makan yang tidak sehat, serta riwayat keluarga dengan diabetes(Faswita, 2024; Istyanto &
Virgianti, 2023). Di Kabupaten Biak Numfor, faktor-faktor ini mungkin dipengaruhi oleh
kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang spesifik di wilayah tersebut, sehingga penting untuk
dilakukan analisis yang lebih mendalam untuk memahami konteks lokal.
Di sisi lain, terdapat juga faktor protektif yang dapat menurunkan risiko terjadinya DM.
Faktor protektif ini meliputi gaya hidup sehat seperti konsumsi makanan yang bergizi,
konsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik yang rutin, serta lingkungan sosial yang mendukung.
Identifikasi faktor-faktor protektif di Kabupaten Biak Numfor penting dilakukan agar dapat
diterapkan intervensi yang tepat sasaran dalam upaya pencegahan DM di masyarakat
setempat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko dan protektif yang berpengaruh
terhadap kejadian DM di Kabupaten Biak Numfor. Dengan mengidentifikasi faktor-faktor
yang paling signifikan, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi
kebijakan yang efektif dalam pencegahan dan penanganan DM di wilayah tersebut. Selain itu,
penelitian ini juga bertujuan untuk memperkaya literatur ilmiah terkait epidemiologi DM di
daerah terpencil di Indonesia, yang seringkali kurang mendapat perhatian khusunya di
Kecamatan Sumberker Biak Numfor.
Secara keseluruhan, artikel ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penting dalam
memahami dinamika epidemiologi DM di Kecamatan Sumberker Kabupaten Biak Numfor,
serta menjadi dasar bagi pengembangan program intervensi yang lebih efisien dan berbasis
bukti. Dengan demikian, upaya pencegahan dan pengendalian DM di wilayah ini dapat
ditingkatkan, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup
masyarakat setempat.
Analisis Faktor Risiko dan Protektif Terhadap Kejadian Diabetes Mellitus Berbasis Regresi
Linier Berganda dan GSEM Gaussian Identity
Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024 4011
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik mengambil penelitian terkait
faktor risiko dan protektif terkait Diabetes Mellitus di Kecamatan Sumberker Kabupaten Biak
Numfor dengan judul publikasi “Analisis Faktor Risiko dan Protektif Terhadap Kejadian
Diabetes Mellitus Berbasis Regresi Linier Berganda dan Gsem Gaussian Identity.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik kuantitatif dengan
desain epidemiologi kasus kontrol. Lokasi penelitian dilakukan di wilayah Kecamatan
Sumberker Kabupaten Biak Numfor. Penelitian dilakukan di bulan Juli 2024. Populasi yang
digunakan adalah warga yang bertempat tinggal di Kecamatan Sumberker. Sampel diambil
sebanyak 70 responden dengan Teknik pengambilan Fix Disease Sampling (FDS)
perbandingan 1:1. Jumlah responden dengan status DM dan responden dengan status kontrol
masing-masing sebanyak 35 responden. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah DM
sedangkan variabel independen terdiri dari 2 faktor risiko (tingkat stress; minuman kemasan)
dan 2 faktor protektif (konsumsi sayur; konsumsi buah).Analisis data dilakukan secara
multivariat dengan metode regresi linear berganda dan GSEM Gaussian Identity.
Penelitian ini sudah lolos uji etik dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
(LPPM) Universitas Yatsi Madani dengan nomor 193/LPPM-UYM/VI/2024
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Multivariat Regresi Linier Berganda
Diabetes Mellitus
(DM)
Koefisien
Standar
Error
P-Value
Sig. 2
Tailed
Tingkat Stress
1,99978
0,8710739
0,025
0,2601255
3,739435
Minuman Kemasan
7,472607
1,86548
0,000
3,746986
11,19823
Konsumsi Sayur
-
5,706361
1,844768
0,003
-9,390617
-2,022105
Konsumsi Buah
-4,90006
1,639628
0,004
-8,174625
-1,625496
Jenis Multivariat
Regresi Linier Berganda
N Observasi
70 Responden
Root MSE
22,636
Probabilitas F
<0,001
R Squared Regresion
Adjusted R Squared Regresion
Tabel 1 menunjukan hasil analisis multivariat model Regeresi Linier Berganda dimana
tingkat stress, minuman kemasan, konsumsi sayur, dan konsumsi buah secara statistik
menunjukan hasil yang signifikan. Berdasarkan tabel tersebut menyatakan secara simultan
dan tegas bahwa variabel stress, minuman kemasan, konsumsi sayur, dan konsumsi buah
menyumbang pengaruh sebesar 74,39% terhadap kejadian diabetes mellitus serta secara
statistik signifikan yang dibuktikan nilai probabilitas F <0,001.
Febry Istyanto, Sophian Aswar, La Jumu
4012 Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024
Tabel 2. Multivariat GSEM Gaussian Identity
Diabetes Mellitus
(DM)
Koefisien
Standar
Error
P-Value
Sig. 2
Tailed
Interval Kepercayaan
95%(IK)
IK Bawah
IK Atas
Tingkat Stress
1,99978
0,8393878
0,017
0,3546104
3,64495
Minuman
Kemasan
7,472607
1,797621
0,000
3,949333
10,99588
Konsumsi Sayur
-
5,706361
1,777663
0,001
-9,190516
-2,222206
Konsumsi Buah
-4,90006
1,579986
0,002
-7,996775
-1,803346
Jenis Multivariat
GSEM Gaussian Identity
N Observasi
70 Responden
Log Likelihood
-315.10004
Tabel 2 menunjukan hasil analisis multivariat model GSEM Gaussian Identity dimana
tingkat stress, minuman kemasan, konsumsi sayur, dan konsumsi buah secara statistik
menunjukan hasil yang signifikan. Hasilnya pada tabel 2 tidak jauh berbeda dengan hasil pada
tabel 1 hanya saja ada perbedaan yang kecil pada nilai masing-masing probabilitas, standar
error dan tingkat interval kepercayaan.
Gambar 1. Konsep GSEM Gaussian Identity Faktor Risiko dan Protektif pada DM
Gambar 1 merupakan gambar konsep GSEM Dimana kotak yang berada disebelah kiri
kotak Diabetes merupakan faktor protektif sedangkan pada sebelah kanan adalah faktor risiko.
Berdasarkan hasil penelitian dengan 2 model multivariat diketahui bahwa kedua model
menunjukan hasil yang signifikan baik faktor risiko dan faktor protektif terhadap kejadian
Diabetes Mellitus (DM) dimana hasil nilai probabilitas menunjukan hasil dibawah 0,05.
Faktor risiko berdasarkan penelitian menunjukan bahwa stress berlebih dapat meningkatkan
risiko DM sebesar 2 unit, sementara faktor risiko laiinya seperti minuman kemasan
menunjukan hasil yang lebih besar untuk terjadinya risiko DM sebesar 7,5 unit. Faktor
protektif sendiri seperti konsumsi sayur dan konsumsi buah memberikan dampak yang baik
terhadap kejadian DM dimana kedua variabel tersebut secara statistik dapat menurunkan
kejadian DM masing-masing sebesar 5,7unit dan 4,9 unit.
Analisis Faktor Risiko dan Protektif Terhadap Kejadian Diabetes Mellitus Berbasis Regresi
Linier Berganda dan GSEM Gaussian Identity
Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024 4013
Stres telah lama diakui sebagai faktor yang berkontribusi terhadap berbagai masalah
kesehatan, termasuk Diabetes Mellitus(Ingrosso et al., 2023). Stres dapat mempengaruhi
tubuh baik secara fisik maupun psikologis, dan keterkaitannya dengan diabetes dapat
dijelaskan melalui beberapa mekanisme yang berbeda(Istyanto, 2023). Stres dapat
mempengaruhi regulasi hormon dalam tubuh, terutama hormon kortisol, yang sering disebut
sebagai "hormon stres." Saat seseorang mengalami stres, tubuh melepaskan kortisol dalam
jumlah yang lebih besar(Zheng et al., 2018). Hasil penelitian lain yang selaras dengan
penelitian ini menyebutkan bahwa tingkat stress dapat mempengaruhi kadar gula dalam darah
yang abnormal(Wahdi et al., 2024). Stres pada tingkatan sedang berkorelasi dengan
peningkatan kadar gula darah dan secara statistik signifikan(Suri et al., 2024).
Minuman kemasan yang beredar saat ini banyak yang mengandung kadar gula yang
tinggi sehingga jika seseorang yang gemar mengkonsumsi minuman tersebut akan berpotensi
mengalami lonjakan gula dalam darah secara cepat yang dalam waktu lama berpotensi
menyebabkan resistensi insulin yang akhirnya menyebabkan DM. Pola makan yang kurang
baik serta konsumsi minuman kemasan sering kali dikaitkan dengan peningkatan asupan
kalori harian yang tidak disadari, karena minuman ini tidak memberikan rasa kenyang seperti
makanan padat. Hal ini dapat menyebabkan kelebihan kalori yang berujung pada penambahan
berat badan dan obesitas, yang merupakan faktor risiko utama untuk DM(Amalia & Agustina,
2023). Penelitian lain membuktikan bahwa konsumsi minuman manis memberikan efek yang
dominan untuk terciptnya kejadian DM pada banyak masyarakat Indonesia yang berusia
muda(Wahidah & Rahayu, 2022). Makanan yang baik dalam mencegah kejadian DM adalah
dengan memakan makanan yang beraneka ragam(Ferdiyan & Kurniasari, 2024). Konsumsi
sayur dan buah-buahan secara rutin setiap hari dapat mencegah terjadinya DM jika
dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi sayur dan buah yang angkanya mencapai 3,9
kali(Sulistyorini et al., 2023).
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu didapatkan bahwa tingkat stress dan minuman
kemasan menjadi faktor risiko kejadian DM dan secara statistik signifikan sementara
konsumsi sayur dan buah secara teratur berpotensi menjadi faktor protektif terhadap kejadian
DM dan secara statistik signifikan.
BIBLIOGRAFI
Amalia, A., & Agustina, D. (2023). Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Diabetes Melitus di
Wilayah Kerja Puskemas Medan Johor. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(3), 2087720885.
https://doi.org/10.31004/jptam.v7i3.9581
Dinas Kesehatan Biak Numfor. (2023). Profil Kesehatan Kabupaten Biak Numfor Tahun 2022.
Faswita, W. (2024). Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2 Di Puskesmas Binjai Estate. Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA, 10(1),
Article 1. https://doi.org/10.52943/jikeperawatan.v10i1.1632
Ferdiyan, M., & Kurniasari, R. (2024). Literature Review: Hubungan Keanekaragaman Konsumsi
Pangan Dengan Kejadian Diabetes Melitus. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 10(6), Article 6.
https://doi.org/10.5281/zenodo.10646724
Febry Istyanto, Sophian Aswar, La Jumu
4014 Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024
Ingrosso, D. M. F., Primavera, M., Samvelyan, S., Tagi, V. M., & Chiarelli, F. (2023). Stress and
Diabetes Mellitus: Pathogenetic Mechanisms and Clinical Outcome. Hormone Research in
Paediatrics, 96(1), 3443. https://doi.org/10.1159/000522431
Istyanto, F. (2023). KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI (1st ed.). CV. Dewa Publishing.
https://dewapublishing.com/book/konsep-dasar-epidemiologi/
Istyanto, F., Aswar, S., Hermayani, H., Asih, E. S., Ulfiani, N., Rumbino, M. M., Arwam, A. H. M.,
Zaqiah, A. N., & Jumriati, J. (2024). Penyuluhan Penyakit Tidak Menular (PTM) di Desa
Adainasnosen Kabupaten Biak Numfor. Jurnal Nusantara Mengabdi, 3(2), Article 2.
https://doi.org/10.35912/jnm.v3i2.2868
Istyanto, F., & Virgianti, L. (2023). Manfaat Dan Potensi Puasa Dalam Mencegah Risiko Penyakit
Tidak Menular. 1(2).
Kemenkes RI. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-
2018_1274.pdf
Kemenkes RI. (2019). Buku Pedoman Manajemen Penyakit Tidak Menular. Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
https://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/VHcrbkVobjRzUDN3UCs4eUJ0dVBndz09/2019/03/Buku_
Pedoman_Manajemen_PTM.pdf
Parrangan, D. (2023). Deteksi PTM, Dinkes Papua Kunjungi Biak Numfor. Rri.Co.Id - Portal Berita
Terpercaya. https://www.rri.co.id/papua/kesehatan/193415/deteksi-ptm-dinkes-papua-kunjungi-
biak-numfor
Sulistyorini, E., Noviati, T. D., & Ma’arif, M. Z. (2023). Konsumsi Buah dan Sayur dan Kejadian
Diabetes Melitus pada Usia Produktif. Jurnal Kesehatan Mahardika, 10(1), 712.
https://doi.org/10.54867/jkm.v10i1.146
Suri, S. I., Izzati, W., & Endang. (2024). Hubungan Tingkat Stres Dengan Kadar Gula Darah Pada
Pasien Diabetes Melitusdi Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang Panjang. Jurnal Kesehatan
Lentera ’Aisyiyah, 7(1), Article 1. https://jurnal.politasumbar.ac.id/index.php/jl/article/view/195
Wahdi, A., Puspitosari, D. R., Prasetyawan, F., Karingga, D. D., & Ramayanti, E. D. (2024).
Hubungan Peran Keluarga Dan Tingkat Stres Terhadap Kadar Gula Darah Pada Lansia Dengan
Diabetes Mellitus Tipe Ii: Diabetes Mellitus Tipe II. Well Being, 9(1), Article 1.
https://doi.org/10.51898/wb.v9i1.236
Wahidah, N., & Rahayu, S. R. (2022). Determinan Diabetes Melitus pada Usia Dewasa Muda.
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 6(1), Article 1.
https://doi.org/10.15294/higeia.v6i1.53512
Zheng, Y., Ley, S. H., & Hu, F. B. (2018). Global aetiology and epidemiology of type 2 diabetes
mellitus and its complications. Nature Reviews. Endocrinology, 14(2), 8898.
https://doi.org/10.1038/nrendo.2017.151
Copyright holder:
Febry Istyanto, Sophian Aswar, La Jumu (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: