How to cite:
Mugiyono, Reza Afifatul Janah (2024) Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Keagamaan
Peserta Didik, (06) 09,
E-ISSN:
2684-883X
PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN PESERTA
DIDIK
Mugiyono, Reza Afifatul Janah
Universitas Islam Jakarta, Indonesia
Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi oleh Perilaku keagamaan yang merupakan suatu bentuk
perilaku yang mana mencerminkan nilai-nilai agama yang terkandung didalamnya. Dalam diri
manusia terdapat dua unsur yaitu usur jasmani dan unsur rohani. Unsur jasamani bisa
didapatkan melalui makanan dan minuman sedangkan unsur rohani berupa nilai-nilai spiritual
keagamaan. Perkembangan globalisasi membuat peserta didik menjadi akarab dengan
smartphone sehingaa membuatnya menjadi jauh dengan nilai-nilai keagaman. Penelitian ini
bertujuan: untuk mengukur seberapa besar pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku
Keagamaan. Metode yang digunakan menggunakan jenis Penelitian Kuantitatif dengan
metode Deskriptif Analitik Korelasional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple
random sampling, dengan jumlah responden 26 siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa
jika dilihat dari segi uji koefisien Product Moment menghasilkan “r_xy” atau “r_o” sebesar
0,535, sedangkan “rt” pada taraf signifikan 5% = 0,396 dan taraf signifikan 1% = 0,505.
Dengan demikian dapat diterima dan disetujui, sementara Hipotesis Nihil (Ho) ditolak atau
tidak disetujui. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh pada perhatian orang tua terhadap motivasi belajar.
Kata Kunci: Media Sosial, Perilaku Keagamaan, Peserta Didik
Abstract
This research is motivated by religious behavior which is a form of behavior which reflects
the religious values contained therein. In humans there are two elements, namely physical
and spiritual elements. Physical elements can be obtained through food and drink while
spiritual elements are in the form of religious spiritual values. The development of
globalization makes students become familiar with smartphones so that they become distant
from religious values. This study aims: to measure how much influence Social Media has on
Religious Behavior. The method used uses the type of Quantitative Research with the
Correlational Analytical Descriptive method. The sampling technique used Simple random
sampling, with the number of respondents 26 students. The results showed that when viewed
in terms of the Product Moment coefficient test produced "r_xy" or "r_o" of 0.535, while "rt"
at a significant level of 5% = 0.396 and a significant level of 1% = 0.505. Thus it can be
accepted and approved, while the Nihil Hypothesis (Ho) is rejected or not approved. Based
on the results of this study, it can be concluded that there is an influence on parental attention
on learning motivation.
Keywords: Social Media, Religious Behavior, student
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 08, Agustus 2024
Mugiyono, Reza Afifatul Janah
3814 Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024
PENDAHULUAN
Perkembangan Teknologi dan Informasi yang sangat pesat membuat perubahan zaman
menjadi moderen, hampir semua aspek kebutuhan manusia bisa dilakukan secara instan dan
praktis (Nasrullah, 2015). Ilmu dan teknologi terus berjalan seiring dengan perkembangan
pola hidup manusia. Pola kehidupan pun semakin tergeser pada pola yang semakin
berkemajuan. Persoalan-persoalan yang saat ini sering muncul di masyarakat yaitu berkisar
pada remaja, pendidikan, dan pergaulan Masyarakat (Efriania & Yasini, 2024).
Semakin tak terbendungnya teknologi informasi dan komunikasi tidak dapat di sangkal
lagi bahwa hal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai dampak
yang begitu besar pada Masyarakat (Jayanata, 2022). Para ahli komunikasi memiliki
keyakinan bahwa perkembangan teknologi informasi sejatinya akan membawa dampak
positif, tetapi sejarahpun membuktikan bahwa dibalik niat baik selalu ada usaha jahat yang
menyertainya (As, 2017).
Banyaknya perangkat teknlogi komunikasi saat ini yang menyediakan fitur layanan
yang tidak hanya sebatas pada alat komunikasi verbal semata, namun penguna akun sudah
dapat berinteraksi secara langsung hinga pengguna mampu mengenal wajah, suara, wujud
sampai pribadi melalui akses media sosial (Ahdiyanti & Waluyati, 2021).
Media sosial bermacam-macam bentuknya, namun yang banyak di kenal dan di
gandrungi oleh kalangan remaja khususnya siswa sekolah adalah facebook, twitter, instagram,
whatsapp, TikTok, dan masih banyak lagi (Aji, 2018). Kemudahan akses jaringan seperti ini
sangat memudahkan remaja untuk dapat mengakses media sosial tanpa mempertimbangkan
dampak baik dan buruknya. Kehidupan remaja yang berorientasi pada materi, akhirnya dapat
berdampak miskinnya rohani yang pada akhirnya akan membawanya kepada kehidupan yang
menyimpang akibat dari derasnya globalisasi (Permatasari, Apriyanto, Putra, & Asih, 2023).
Belakangan, salah satu platform yang sedang melejit penggunaannya adalah media
soaial TikTok. Yang mana media sosial ini merupakan salah satu platform buatan Tiongkok,
China yang memiliki durasi 15-60 detik dan video yang pengguna unggah bisa berdurasi
hingga tiga menit. Pada aplikasi ini banyak menyajikan fitur-fitur seperti video, lagu, stiker,
bahkan saat ini TikTok menyajikan fitur baru yaitu TikTokshop.
Pengguna Media sosial TikTok dapat langsung mengakses video yang sedang tren,
membuat video dengan beradu model dan gaya baik dari kalangan artis hingga masyarakat
biasa yang ingin membagikan video olah kreativitasnya, bahkan pengguna bisa berbelanja
online melalui media sosial TikTok. Hingga akhir bulan April 2022, setidaknya ada lebih dari
90 juta penduduk di Indonesia yang menggunakan aplikasi Tiktok. Berikut merupakan data
pengguna media sosial TikTok di Indonesia
Gambar 1. Data Pengguna Tiktok di Indonesia
Sumber:https://dataindonesia.id/Digital/detail/pengguna-tiktok-indonesia-
terbesar-kedua-di-dunia
Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Keagamaan Peserta Didik
Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024 3815
Dari data di atas dapat di simpulkan bawa media sosial TikTok menjadi salah satu
aplikasi yang populer di seluruh dunia. Aplikasi video pendek ini sukses menyita perhatian
banyak orang, terutama anak-anak muda karena tampilan serta fitur-fitur menarik yang
ditawarkannya. Pengguna media sosial TikTok di Indonesia berada di urutan kedua di dunia
setelah amerika serikat dan pengguna media sosial TikTok di indonesia mencapai 99,1 juta
orang. Pengguna media sosial TikTok di Indonesia rata-rata menghabiskan waktu di TikTok
sebanyak 23,1 jam per bulan.
Media sosial diklaim sebagai alat komukasi yang paling canggih menawarkan berbagai
bentuk sajian tidak fenomenal tetapi juga menggiurkan (Hasmawati, 2024). Jika diliat dari
segi pragmatisme, media sosial telah menyambungkan banyak hal yang positif dan
konstruktif. Karena di media sosial sering disajikan berbagai macam informasi, berita,
pendidikan, sosial bahkan hingga sajian spiritualitas keagamaan disajikan di dalamnya. Akan
tetapi disisi lain media sosial juga dipenuhi dengan berbagai sajian pornografi, kejahatan
dunia maya seperti penipuan, cyber bullying, dan hacking (Ghaisani, 2021).
Hasil penelitian (Siregar, 2021) Dampak Media Sosial terhadap perilaku keagamaan
mahasiswa perbankan syariah semester 6 (Penelitian di IAIN Padang Simpuan Medan). Pada
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak media sosial terkait perilaku keagamaan
mahasiswa.
Penelitian yang dilakukan di IAIN Padangsimpuan untuk mengetahui dampak media
sosial terhadap perilaku keagamaan mahasiswa Perbankan Syariah semester 6. Setelah
dilakukan penelitian dengan menggunakan angket yang dibagikan kepada mahasiswa melalui
link website, hasil yang didapatkan dalam penelitian ini bahwa mahasiswa Perbankan Syariah
semester 6 sangat aktif menggunakan media sosial karena telah terbukti dengan adanya hasil
persentase 58,9% 43 orang yang memilih pilihan ini.
Biasanya responden sering membuka media sosial untuk mencari hiburan disaat dia
merasa jenuh, ada juga yang menggunakan media sosial untuk menambah wawasan
pengetahuan, dan ada juga yang memperdalam pengetahuan keagamaan, misalnya menonton
ceramah. Dalam hasil penelitian angket yang peneliti dapat itu responden lebih banyak
memilih mereka membuka media sosial untuk menambah wawasan pengetahuannya dimana
41 orang yang memilih kategori ini yang berpresentase 56,2%.
Dalam perilaku keagamaan mereka juga memiliki dampak karena media sosial ini
(Makhmudah, 2019), seperti sholat mereka, sholat adalah kewajiban sebagai umat muslim
maka dari peneliti memberi pertanyaan kepada responden dan hasilnya itu responden banyak
memilih tidak mau meninggalkan sholat walau sedang asyik membuka media sosail, tapi tak
dipungkiri ada dari 13 orang dari responden meninggalkan kewajibannya karena media sosial.
Peneliti menyimpulkan bahwa dampak media sosial terhadap perilaku keagamaan
mahasiswa semester 6 Perbankan Syariah berdampak karena dari hasil yang didapatkan dari
survey angket berdampak terhadap perilaku keagamaan mereka, seperti sholat ada dari
beberapa persen mereka yang masih meninggalkan sholat karena main media sosial,
mengabaikan orang sekitar juga, kurangnya solidaritas dan moral beberapa mahasiswa
sekarang karena sudah menggunakan media sosial (Haqqi & Wijayati, 2019)
Bagi sebagian remaja, media sosial merupakan fasilitas untuk mencari informasi
penting yang dibutuhkan. Luasnya informasi justru terkadang membawa dampak negatif bagi
perkembangan remaja, khususnya Perilaku keagamaan yang kian merosot. Dampak terhadap
perilaku keagamaan mereka, seperti dampak negatifnya dalam segi pergaulan, bersikap, cara
berpenampilan ke sekolah yang kadang-kadang ada beberapa dari mereka melanggar aturan
berpakaian, sering mengulur-ulur waktu untuk sholat, bahkan banyak diantara mereka lupa
dengan kewajiban beribadah karena lebih fokus dengan kegiatan mereka dalam mengakses
Mugiyono, Reza Afifatul Janah
3816 Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024
internet di bidang media sosial. Hal tersebut tentu menjadi masalah yang harus di perhatikan
dalam dunia pendidikan.
Sebagaimana rumusan masalah yang di kemukakan di atas, maka tujuan penelitian yang
akan di capai dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh media sosial TikTok di SMK
Nurul Iman Jakarta. Untuk mengetahui tingkat perilaku keagamaan peserta didik di SMK
Nurul Iman Jakarta. Untuk mengetahui pengaruh media sosial TikTok terhadap perilaku
keagamaan peserta didik di SMK Nurul Iman Jakarta.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian ini merupakan penilitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah descriptive analitic corelation karena metode penelitian ini bertujuan
untuk menemukan ada tidaknya pengaruh dan apabila ada pengaruhnya, berapa besar
pengaruhnya media sosial tik tok terhadap perilaku keagamaan peserta didik di SMK Nurul
Iman Jakarta (Sugiyono, 2013).
Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dari sumber data primer dan sekunder.
Data primer diambil dari peserta didik SMK Nurul Iman Jakarta dengan mengamati langsung
dan juga melalui instrument penelitian, instrument yang dipakai dalam penelitian ini adalah
angket. Sedangkan data sekunder data yang tidak langsung diambil dilapangan seperti profile
sekolah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
. Tabel 1 Descriptive Statistics
Descriptive Statistics
Mean
Std. Deviation
Perilaku Keagamaan
76.23
3.691
Media Sosial
72.04
4.441
Berdasarkan perhitngan menggunakan SPSS, maka dapat diketahui nilai rata-rata
(mean) dari dua variabel tersebut yaitu variabel X (Media Sosial) dengan nilai rata-rata 84,62
dibulatkan 85 dan variabel Y (Perilaku Keagamaan) dengan nilai rata-rata 83,73 dibulatkan
84. Sedangkan dalam menggunakan perhitungan statistic parametric.
Tabel 2 Model Summary
Model Summary
Mode
l
R
R
Squar
e
Adjuste
d R
Square
Std.
Error of
the
Estimat
e
Change Statistics
R
Square
Chang
e
F
Chang
e
df
1
df2
Sig. F
Chang
e
1
.287
a
.083
.044
3.608
.083
2.161
1
2
4
.155
a. Predictors: (Constant), Media Sosial
R Disebut Juga Dengan Koefisien Korelasi
Nilai R menerangkan tingkat hubungan variabel independent X terhadap variabel
dependent Y. berdasarkan table di atas dapat diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0,535
hasil ini sesuai dengan perhitungan statistic parametrik yang berarti pengaruh Media Sosial
terhadap Perilaku Keagamaan sebesar 53,5%.
Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Keagamaan Peserta Didik
Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024 3817
R Square disebut Koefidien Determinasi
Koefesien determinasi merupakan beberapa variasi Y yang disebabkan oleh variabel X.
dari tabel dia atas dapat dibaca nilai square (R2) sebesar 0,286. Nilai koefisien diterminasi
dapat dihasilkan dengan mengkuadratkan nilai korelasi 0,535^2 = 0,286 atau 28,6%. Hal ini
berarti bahwa variasi yang terjadi dalam pengaruh Media Sosial 28,6% disebabkan oleh
Perilaku Keagamaan peserta didik dan sisanya 71,4% (100% - 28,7%) dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Atau dengan kata lain besarnya
pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Keagamaan Peserta didik sebesar 28,6%. Adapun
sisanya yaitu 71,4% merupakan faktor-faktor lain yang mempengaruhi Media Sosial terhadap
Perilaku Keagamaan.
Tabel 3 Correlations
Correlations
Perilaku Keagamaan
Media Sosial
Pearson Correlation
Perilaku Keagamaan
1.000
.287
Media Sosial
.287
1.000
Sig. (1-Tailed)
Perilaku Keagamaan
.
.077
Media Sosial
.077
.
N
Perilaku Keagamaan
26
26
Media Sosial
26
26
Berdasarkan hasil output diatas, dapat diketahui bahwa nilai korelasi yang dihasilkan
adalah sebesar 0,535 atau 53,5% yang menunjukan bahwa terdapat pengaruh Media Sosial
teradap Perilaku Keagamaan peserta didik.
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh koefisien antara hasil penilaian kuesioner
Pengaruh Media Sosial teradap Perilaku Keagamaan sebesar 0.535 atau 53,5%. Untuk
mengetahui pengaruh antara dua variabel yang diteliti, ada dua cara menginterprestasikannya,
yaitu:
Angka indeks korelasi product moment
Tabel 4 Angka Indeks Korelasi Product Moment
Besarnya “r”
Product
Moment rxy
Interpretasi
0,00-0,20
Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi,
akan tetapi korelasinya sangat lemah atau sangat rendah,
sehingga korelasi itu diabaikan. (dianggap tidak ada korelasi
antara variabel X dan variabel Y).
0,20-0,40
Antara variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang lemah,
atau sangat rendah.
0,40-0,70
Antara variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang
sedang, atau cukup
0,70-0,90
Antara variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang kuat,
atau tinggi.
0,90-1,00
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat
kuat, atau sangat tinggi
Mugiyono, Reza Afifatul Janah
3818 Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024
Dari perhitungan di atas, telah berhasil diperoleh rxy sebesar 0,535. Jika diperhatikan,
maka angka indeks korelasi yang telah peneliti peroleh itu bertanda positif. Ini berarti korelasi
antara variabel X (Media Sosial) dan variabel Y (Perilaku Keagamaan) ada Pengaruh Media
sosial teradap Perilaku Keagamaan.
Artinya Pengaruh Media Sosial teradap Perilaku Keagamaan, apabila dilihat rxy yang
diperoleh yaitu 0,535 ternyata terletak antara 0,40 - 0,70 berdasarkan pedoman yang terdapat
pada tabel. Sehingga dapat dinyatakan bahwa antara korelasi variabel X dan Variabel Y
adalah korelasi yang tergolong sedang atau cukup.
Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment, dengan
jalan melihat pada tabel nilai “r” product moment. Untuk melihat pengaruh model dua
variabel, maka penelitian merumuskan hipotesis altenative (Ha) dan hipotesis nihil (Ho),
hipotesis itu sebagai berikut:
1. Hipotesis Nihil (Ho): Diduga tidak ada Pengaruh Media Sosial teradap Perilaku
Keagamaan.
2. Hipotesis Alternatif (Ha): Diduga terdapat Pengaruh Sarana Prasarana Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar.
Untuk menguji hipotesis di atas perlu dibuktikan dengan cara membandingkan “r” yang
diperoleh melalui perhitungan atau “r” observasi (ro) dengan besarnya “r” yang tercantum
dalam Tabel Nilai “r” Product Moment (rt), terlebih dahulu mencari derajat bebas (db) atau
degress of freedom yang rumusnya sebagai berikut:
df = N nr
Keterangan :
Df : degress of freedom
N : number of cases
nr : banyaknya variabel yang di korelasikan
Peserta didik yang menjadi sampel penelitian disini adalah 26, dengan demikian N = 26.
Variabel yang dicari korelasinya adalah variabel X dan Y, jadi nr = 1. Dengan mudah dapat
diperoleh df-nya yaitu: 26 1 = 25.
Berkonsultasi kepada Tabel Nilai “r” Product Moment, maka dapat diketahui bahwa df
sebesar 56, diperoleh “rProduct Moment pada taraf signifikan 5% = 0,396 dan signifikan
1% = 0,505, membandingkan besarnya “ro” dengan “rt” seperti yang diketahui ro yang
peneliti peroleh adalah = 0,535 sedangkan rt masing-masing 0,396 dan 0,505.
Dengan demikian ternyata ro > rt baik taraf signifikan 5 % atau 1 %, maka Hipotesis Nihil
(Ho) DITOLAK, sedangkan Hipotesis Alternatif ( Ha ) DITERIMA atau DISETUJUI, artinya
ada Pengaruh Media Sosial teradap Perilaku Keagamaan peserta didik
Media Sosial kini telah menjadi suatu kebutuhan yang cukup sulit dipisahkan dari
peserta didik, Sering dan bahkan hampir pada setiap waktu hingga telah begitu banyak waktu
yang dipakai untuk melakukan komunikasi melalui media sosial, sebagai wujud eksistensi
mereka dalam komunitasnya (Rosyidah & Ismeirita, 2023). Manfaat lainnya adalah siswa
dapat menggunakan media sosial sebagai sumber informasi untuk tugas sekolahnya, bahkan
ada yang dapat menggunakannya sebagai media untuk kegiatan bisnis. Hal tersebut yang
Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Keagamaan Peserta Didik
Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024 3819
membuat media sosial menjadi suatu kebutuhan yang cukup sulit dipisahkan dari peserta
didik.
Media Sosial terdapat pengaruh yang berdampak Positif dan Negatif dalam
penggunaannya berdasarkan dengan cara pengguna dalam menggunakan media sosialnya, bila
pengguna menggunakan media sosial dengan bijak untuk perilaku positif seperti
menggunakannya untuk membangun jaringan atau sebuah komunitas yang memberikan
manfaat, digunakan untuk mendapatkan bahan pembelajaran, digunakan untuk berwirausaha
dan lainnya hal-hal yang positif maka pengaruh positif akan didapatkan user, tetapi apabila
pengguna menggunakannya tidak bijak untuk suatu hal yang menyimpang seperti digunakan
untuk mengakses konten negatif, melakukan hack, melakukan plagiarisme, melakukan
penipuan dan lainnya hal-hal yang negatif maka pengaruh negatif yang didapat oleh
penggunanya.
Kondisi yang sering ditemukan terkait perilaku keagamaan ini berasal dari media sosial
(Irawan & Nastasya, 2023). Solusi untuk menjaga serta melindungi peserta didik dalam
penggunaan media sosial (Saifuddin, 2019). Berikut beberapa solusi agar siswa dan remaja
dapat terjaga dan terlindungi dalam penggunaan media sosial:
1. Menyelenggarakan Pendidikan Agama Islam di sekolah secara teratur, serius dan
komprehensif, dengan Pendidikan Agama menjadi memiliki landasan yang kuat untuk
setiap manusia dan dengan Pendidikan Agama manusia dapat terus berusaha dan berupaya
untuk dirinya selalu melakukan semua hal baik.
2. Menjalin Komunikasi antara sekolah dengan orang tua agar dalam bermedia sosial peserta
didik dapat dimonitor dan dikendalikan, serta didorong untuk menggunakan media sosial
dengan bijak dan positif sehingga yang akan dihasilkan perilaku yang positif.
Berdasarkan data yang peneliti kumpulkan dan dianalisis secara teliti dan cermat,
kemudian melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap analisis data. Bahwa terdapat
pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Keagamaan di SMK Nurul Iman sebesar 0,535.
Hasil tersebut didapatkan Pengaruh Media Sosial Sedang atau Cukup terhadap Perilaku
Keagamaan peserta didik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang berujudul Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku
Keagamaan Peserta didik di SMK Nurul Iman Jakarta, secara singkat dapat peneliti simpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Media Sosial Terhadap Perilaku Keagamaan Siswa
kelas X, XI dan XII di SMK Nurul Iman Jakarta. Berdasarkan hasil analisis besarnya
Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Keagamaan Peserta didik di SMK Nurul Iman
Jakarta tergolong sedang atau cukup yaitu sebesar 0,535 atau 53,5%. Hal ini dapat dilihat dari
analisis hasil uji coba instrument penelitian dan perhitungan dengan hasil “ro” sebesar 0,535
maka hasil tersebut lebih besar dari pada “rt” taraf signifikan 5% = 0,396 dan taraf signifikan
1% = 0,505 dengan demikian dapat diketahui bahwa ro>rt baik pada signifikan 5% atau 1%
maka Hipotesis Nihil (Ho) DITOLAK, sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) DITERIMA atau
DISETUJUI, artinya terdapat pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Keagamaan Peseta
didik di SMK Nurul Iman Jakarta. Kondisi yang sering ditemukan terkait perilaku keagamaan
Mugiyono, Reza Afifatul Janah
3820 Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024
ini berasal dari media sosial. Solusi untuk menjaga serta melindungi peserta didik dalam
penggunaan media sosial. Berikut beberapa solusi agar siswa dan remaja dapat terjaga dan
terlindungi dalam penggunaan media sosial. Menyelenggarakan Pendidikan Agama Islam di
sekolah secara teratur, serius dan komprehensif, dengan Pendidikan Agama menjadi memiliki
landasan yang kuat untuk setiap manusia dan dengan Pendidikan Agama manusia dapat terus
berusaha dan berupaya untuk dirinya selalu melakukan semua hal baik. Menjalin Komunikasi
antara sekolah dengan orang tua agar dalam bermedia sosial, peserta didik dapat dimonitor
dan dikendalikan, serta didorong untuk menggunakan media sosial dengan bijak dan positif
sehingga yang akan dihasilkan perilaku yang positif.
BIBLIOGRAFI
Ahdiyanti, Istika, & Waluyati, Ida. (2021). Perilaku Keberagamaan Dan Fenomena Media
Sosial Tik-Tok Pada Generasi Z. Sosioreligius: Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama, 6(2),
7483.
Aji, Wisnu Nugroho. (2018). Aplikasi Tiktok Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Dan
Sastra Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Pertemuan Ilmiah Bahasa Dan Sastra
Indonesia, 431(2), 431440.
As, Surokim. (2017). Internet, Media Sosial, Dan Perubahan Sosial Di Madura. Madura:
Prodi Komunikasi Fisib Univ. Trunojoyo Madura.
Efriania, Ni Luh Elia, & Yasini, Ketut. (2024). Dampak Media Sosial Terhadap Perilaku
Keagamaan Mahasiswa Hindu Di Kota Palu. Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan,
Agama Dan Kebudayaan Hindu, 15(1), 7084.
Ghaisani, Nabila. (2021). Pengaruh Penggunaan Media Sosial Tik Tok Terhadap Perilaku
Keagamaan Remaja Di Kecamatan Blangkejeren. An-Nadwah, 27(2), 620.
Haqqi, Halifa, & Wijayati, Hasna. (2019). Revolusi Industri 4.0 Di Tengah Society 5.0:
Sebuah Integrasi Ruang, Terobosan Teknologi, Dan Transformasi Kehidupan Di Era
Disruptif. Anak Hebat Indonesia.
Hasmawati, Mahdar. (2024). Transformasi Karakter Siswa Melalui Interaksi Media Sosial
Tiktok. Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan, 2(2), 211216.
Irawan, Dodi, & Nastasya, Rahayudiyah. (2023). Pengaruh Penggunaan Media Sosial
Terhadap Prilaku Keagamaan Peserta Didik. Pengertian: Jurnal Pendidikan Indonesia
(Pjpi), 1(1), 3948.
Jayanata, Gustafian. (2022). Dampak Media Sosial Tik Tok Terhadap Perilaku Siswa Sekolah
Dasar Negeri 42 Di Desa Padang Peri Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten
Seluma. Uin Fatmawati Sukarno Bengkulu.
Makhmudah, Siti. (2019). Medsos Dan Dampaknya Pada Perilaku Keagamaan Remaja.
Guepedia.
Nasrullah, Rulli. (2015). Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, Dan Sosioteknologi.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2016, 2017.
Permatasari, Veby Intan, Apriyanto, Panji, Putra, Metta Ayudha, & Asih, Situ. (2023).
Penggunaan Tiktok Sebagai Media Promosi Untuk Meningkatkan Pendapatan Umkm Di
Desa Jendi, Kecamatan Girimarto. Martabe: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,
6(3), 11351142.
Rosyidah, Aulia Nurul, & Ismeirita, Ismeirita. (2023). Analisis Penggunaan Media Sosial
Dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik (Studi Kasus Di Smpn 20 Bekasi). Research
And Development Journal Of Education, 9(1), 3444.
Saifuddin, Ahmad. (2019). Psikologi Agama: Implementasi Psikologi Untuk Memahami
Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Keagamaan Peserta Didik
Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024 3821
Perilaku Agama. Kencana.
Siregar, Ainun Adilah. (2021). Dampak Media Sosial Terhadap Perilaku Keagamaan
Mahasiswa Iain Padangsidimpuan. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Sugiyono, Dr. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan
R&D.
Copyright holder:
Mugiyono, Reza Afifatul Janah (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: