Wihendar, Suhendi Afryanto, Mohamad Rudiana
3770 Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Agustus 2024
mengandung unsur kreatiuvitas (Saepudin & Yulaeliah, 2021). Pengkarya berusaha
melakukan analisis dengan mengambil beberapa sempel logat Bahasa setempet di daerah
Kabupaten Kuningan Jawa Barat, dari pengalihan Bahasa tersebut menjadi sebuah musik
tradisional ini untuk membuktikan pengaruh kreativitas terhadap aspek intreatistik dan
ekstraestetik music (Nusantara, 2018).
Pengkarya berusaha meninjau hasil penelitian berfokus pada kreativitas dalam
pertunjukan musikalMusik tradisional seolah dikesankan jauh dari kreativitas. Pengkarya
justru menangkap yang membuat musik tradisional eksis,kreativitas disini tidak selalu
dianggap negatif seperti “merusak” atau merekontruksi kebudayaan. Tetapi itu hidup dalam
ruang budaya melalui musik. Kreativitas juga muncul dalam intelektualitas dimana antar
musik tradisional dan populer saling mempengaruhi satu sama lain. Musik tradisional yang
saat ini eksis merupakan produk kreativitas dari musik sebelumnya
KESIMPULAN
Seni tradisi merupakan warisan yang harus dijaga karena itu seni dapat mempengaruhi
pola pikir masyarakat menjadi lebih tertata hal ini terbukti karena sikap masyarakat yakni
masih berlakunya sikap gotong royong ketika ada kegiatan antar masing-masingnya. Seni
sendiri bukan hanya untuk seni akan tetapi banyak manfaat yang didapatkan masyarakat baik
secara sosial ataupun individu. Selain itu, ketika seseorang melakukan perkembangan pada
kesenian harus menyesuaikan dengan konvensi tradisi masyarakatnya.
.
BIBLIOGRAFI
Damanik, Erond Litno. (2018). Rekayasa budaya dan dinamika sosial: Menemukan pokok
pikiran lokalitas budaya sebagai daya cipta. Journal of Education, Humaniora and Social
Sciences (JEHSS), 1(2), 93–103.
Handoko, Agus Budi. (2022). Estetika Musik Gereja dalam Perspektif Estetika Musik dan
Teologi Kristen. Tonika: Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Seni, 5(2), 72–83.
Ichsan, Ichsan, & Ali, Arhamudin. (2020). Metode Pengumpulan Data Penelitian Musik
Berbasis Observasi Auditif. Musikolastika: Jurnal Pertunjukan Dan Pendidikan Musik,
2(2), 85–93.
Irawan, Endah, Soedarsono, R. M., & Simatupang, G. R. Lono L. (2014). Karakter Musikal
Lagu Gedé Kepesindenan Karawitan Sunda. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 15(1), 18–
31.
Mustika, Ema Mega, & Purwanto, Djoko. (2020). Garap Gembyang Dan Kempyung Dalam
Gendèran Gendhing Gaya Surakarta. Keteg, Jurnal Pengetahuan, Pemikiran, Dan
Kajian Tentang Bunyi, 20(2), 106–119.
Nusantara, Membangun Konsep Seni. (2018). Kajian Tekstual Konsep Pamijen1 Dalam
Gending Karawitan Gaya Yogyakarta. MEMBANGUN KONSEP, 1.
Saepudin, Asep Saepudin, & Yulaeliah, Ela. (2021). Tepak Kendang Jaipong dalam Kesenian
Campursari. Panggung, 31(2), 517958.
Setianto, Fachry. (2022). Sesoran: Karakter Musikal pada Garap Soran sebagai Ide
Penciptaan Komposisi Karawitan. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Suganda, Dadang. (2019). Budaya Sebagai Landasan Kreativitas Seniman. PARAGUNA:
Jurnal Ilmu Pengetahuan, Pemikiran, Dan Kajian Tentang Seni Karawitan, 6(1), 62–73.
Sugiartha, I. Gede Arya. (2015). Bentuk dan Konsep Estetik Musik Tradisional Bali.