How to cite:
Hans Brillian Thehawijaya, Ahmad Nurul Fajar (2024) Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi di
Perusahaan Manufaktur Otomotif: Pendekatan Menggunakan Kerangka Kerja COBIT 2019, (06) 09,
E-ISSN:
2684-883X
Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi di Perusahaan Manufaktur Otomotif:
Pendekatan Menggunakan Kerangka Kerja COBIT 2019
Hans Brillian Thehawijaya, Ahmad Nurul Fajar
Bina Nusantara University, Indonesia
Abstrak
Teknologi Informasi sudah menjadi bagian dari sebuah komponen penting dalam sebuah
perusahaan, perusahaan otomotif di Indonesia sendiri tentunya memiliki menghadapi
tantangan dalam mencapai KPI operasional teknologi informasi yang ditargetkan khususnya
terkait dengan ticketing helpdesk dimana terdapat abnomalitas pada naiknya jumlah ticket
problem dari waktu ke waktu. Melalui pengukuran kapabilitas tata kelola IT menggunakan
COBIT 2019 pada tahun 2022, ditemukan bahwa aspek business continuity and availability
belum sepenuhnya tercakup. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah tiket di Divisi CIT,
memicu peningkatan biaya operasional perusahaan akibat penambahan sumber daya manusia.
Analisis kapabilitas TI menggunakan skala COBIT 2019 dan model Capability Maturity
Model Integration (CMMI). Studi ini bertujuan untuk mengukur tingkat kapabilitas tata kelola
layanan teknologi informasi di Divisi CIT perusahaan manufaktur. Menggunakan kerangka
kerja COBIT 2019, penelitian ini merancang rekomendasi berdasarkan hasil pengukuran.
Kata Kunci: COBIT 2019, Tingkat Kapabilitas, Tata Kelola TI, Perbaikan Layanan TI, IT
Audit
Abstract
Information Technology has become part of an important component in a company,
automotive companies in Indonesia themselves certainly have challenges in achieving
targeted information technology operational KPIs, especially related to ticketing helpdesk
where there is an anomaly in the increasing number of ticket problems from time to time.
Through the measurement of IT governance capabilities using COBIT 2019 in 2022, it was
found that the business continuity and availability aspects have not been fully covered. This
led to an increase in the number of tickets in the CIT Division, triggering an increase in the
company's operational costs due to the addition of human resources. The analysis of IT
capabilities uses the COBIT 2019 scale and the Capability Maturity Model Integration
(CMMI) model. This study aims to measure the level of information technology service
governance capability in the CIT Division of manufacturing companies. Using the COBIT
2019 framework, this study designs recommendations based on the results of the
measurement.
Keywords : COBIT 2019, Capability Level, IT Governance, IT Service Improvement, IT Audi
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 09, September 2024
Hans Brillian Thehawijaya, Ahmad Nurul Fajar
3954 Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024
PENDAHULUAN
Dalam beberapa dekade terakhir, industri global telah menghadapi tantangan berat,
terutama akibat perubahan teknologi yang cepat. Era teknologi maju saat ini menuntut
perusahaan untuk melakukan transformasi digital guna memenangkan persaingan dalam
ekonomi industri yang semakin kompetitif (Azizah & Astriyani, 2015). Transformasi digital,
sebagai proses mengotomatisasi proses manual menjadi terdigitalisasi, tidak hanya diperlukan
untuk meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing bisnis, tetapi juga sebagai strategi
menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan kompleks (Al-Darras & Tanova,
2022).
Salah satu dampak positif dari transformasi digital adalah digitalisasi, yang mengubah
dokumen atau data dari bentuk fisik menjadi format digital (Lang & Lang, 2021). Dalam
salah satu kasus ini, sebuah perusahaan manufaktur otomotif hasil joint venture antara
perusahaan Indonesia dan Jepang, telah mengadopsi teknologi informasi untuk meningkatkan
produktivitas bisnis. Saat ini, perusahaan fokus pada tahap digitalisasi di semua lini bisnis,
termasuk produksi yang telah menerapkan otomasi mesin dan Internet of Things (IoT)
(Christianto & Wijaya, 2020) (Hutahaean, 2015).
Divisi Teknologi Informasi (CIT) di perusahaan manufaktur ini memiliki peran kunci
dalam mendukung transformasi digital. Dengan tanggung jawab penuh atas sistem informasi
dan teknologi perusahaan, CIT melibatkan diri dalam pengadaan infrastruktur IT, aplikasi
perusahaan, strategi IT, dan layanan operasional harian. Penerapan pengukuran Service Level
Agreement (SLA) membantu CIT memastikan pelayanan operasional IT sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan (Governance & Manajement, 2019).
Meskipun Divisi CIT telah mengadopsi Helpdesk system sebagai alat untuk menangani
tiket operasional IT sehari-hari, tampaknya masih terdapat beberapa hambatan yang dihadapi
oleh pengguna dan CIT (Ishlahuddin et al., 2020). Saat ini, Helpdesk system hanya berfungsi
sebagai sistem tiket, dan manajemen dari Divisi CIT ingin memastikan bahwa investasi di
bidang IT dan kinerja operasional CIT memenuhi harapan pelanggan serta efisien dan efektif.
Gambar 1. Helpdesk Ticket Periode May 2021 sampai Maret 2022
Analisis data tiket Helpdesk system dari Mei 2021 hingga Maret 2022 menunjukkan
adanya beberapa masalah yang perlu diatasi. Gambar 1.1 menunjukkan tren ticketing selama
periode tersebut, yang menjadi dasar evaluasi untuk menentukan efisiensi dan efektivitas
operasional. Selain itu, Divisi CIT melakukan review tahunan yang tercermin dalam rencana
kerja dan Hoshin (Kerangka Perencaan Strategis) Divisi CIT. Target untuk tahun 2023
mencakup pencapaian tingkat penggunaan ITSM Monitoring sebesar 100% dan pengurangan
jumlah tiket sebesar 30% berdasarkan analisis pareto masalah IT
Meskipun telah dilakukan berbagai proses review, pelatihan, dan pengetahuan transfer
ke manpower CIT, pertumbuhan jumlah tiket masih terjadi setiap bulan. Adanya faktor seperti
perubahan personel di CIT dan User PIC dapat menyebabkan kesenjangan dalam penanganan
Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi di Perusahaan Manufaktur Otomotif: Pendekatan
Menggunakan Kerangka Kerja COBIT 2019
Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024 3955
tiket. Oleh karena itu, analisis mendalam terhadap faktor-faktor ini diperlukan untuk
mengevaluasi penyebab kenaikan jumlah tiket dari waktu ke waktu (Tyoso, 2016)
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kapabilitas tata kelola layanan
teknologi informasi di Divisi CIT perusahaan manufaktur dengan menggunakan kerangka
kerja COBIT 2019 (Srg & Irawan, 2022). Dengan adanya fokus pada business continuity and
availability, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam mengenai
kekurangan dalam kapabilitas tata kelola IT yang mungkin berkontribusi pada peningkatan
jumlah tiket operasional dan biaya tambahan sumber daya manusia (Dong, 2023) (Maskur et
al., 2018).
Rumusan masalah mengarah pada pertanyaan mengenai tingkat kapabilitas tata kelola
layanan teknologi informasi dan bagaimana pengukuran menggunakan COBIT 2019 dapat
berperan dalam meningkatkan layanan di Divisi CIT. Tujuan penelitian mencakup
pengukuran tingkat kapabilitas dan perancangan rekomendasi untuk masa mendatang,
sementara manfaat penelitian melibatkan kontribusi akademis sebagai pedoman untuk
penelitian lanjutan serta memberikan manfaat praktis bagi manajemen Divisi CIT dalam
meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan teknologi informasi
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus pada divisi Center
for Information Technology (CIT) (Trunh, 2023). Metodologi ini dipilih untuk memahami
secara mendalam konteks tata kelola teknologi informasi di lingkungan organisasi tersebut
(Reddy & Kode, 2010). Berikut adalah langkah-langkah metodologi penelitian yang akan
diambil (Weill & Ross, 2004)
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
1. Identifikasi Masalah
Observasi langsung terhadap proses bisnis dan operasional TI di lapangan untuk
mengidentifikasi masalah yang mungkin tidak terdokumentasi.
2. Pengumpulan Data
Analisis dokumen Action Plan Tahunan, data helpdesk, dan laporan bulanan ke
direktur untuk memahami implementasi tata kelola TI. Wawancara: Wawancara dengan
kepala departemen operasional TI untuk mendapatkan pandangan internal terhadap tata
kelola TI.
3. Proses Pengolahan Data
Menetapkan domain evaluasi berdasarkan kebutuhan layanan TI dengan mengadopsi
standar domain dalam kerangka kerja COBIT 2019. Melakukan pemetaan proses COBIT
2019 yang relevan dengan visi dan misi organisasi. Mengevaluasi proses berdasarkan Goal
Cascade COBIT 2019 dan memprioritaskan sesuai dengan tujuan organisasi.
4. Pengukuran Tingkat Kapabilitas
Hans Brillian Thehawijaya, Ahmad Nurul Fajar
3956 Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024
Mengukur tingkat kapabilitas TI pada divisi CIT menggunakan proses yang relevan
dengan kerangka kerja COBIT 2019. Menganalisis data hasil wawancara dan dokumen
untuk menentukan tingkat kapabilitas setiap proses.
5. Analisis Kesenjangan
Menganalisis kesenjangan antara tingkat kapabilitas yang terukur dan target
kapabilitas yang diinginkan berdasarkan wawancara dengan kepala divisi CIT.
Pemetaan Data COBIT 2019
Hasil Mapped Data Values of COBIT 2019 Results from Alignment Goals to Enterprise
Goals (ISACA 2019) yang menggambarkan bagaimana Enterprise Goals mendukung IT-
Related Goals. Pada gambar dibawah terdapat 13 IT-Related Goals yang telah ditetapkan
dalam kerangka COBIT 2019 (Bachmid, 2016), yang dikelompokkan berdasarkan Balanced
Scorecard (BSC) TI. Dalam proses pemetaan ini, terdapat dua skala yang dapat diidentifikasi,
yakni primary (P) yang menunjukkan prioritas tinggi untuk suatu item, dan secondary (S)
yang menandakan prioritas yang lebih rendah.
Gambar 2. Pemetaan Data COBIT 2019 Enterprise Goals terhadap IT-Related
Goals
Dari wawancara dengan Kepala Seksi Audit TI Divisi CIT ditentukan prioritas objektif
sebagai berikut:
1. EDM01 Ensured Governance Framework Setting and Maintenance
2. APO06 Managed Budget and Costs
3. APO12 Managed Risk
4. BAI08 Managed Knowledge
5. DSS01 Managed Operations
6. DSS02 Managed Service Requests and Incidents
7. DSS03 Managed Problems
8. DSS05 Managed Security Services
Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi di Perusahaan Manufaktur Otomotif: Pendekatan
Menggunakan Kerangka Kerja COBIT 2019
Syntax Idea, Vol. 6, No. 06, Juni 2024 3957
9. MEA04 Managed Assurance
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisis Objektif Prioritas TI Menggunakan COBIT 2019
Gambar 1. Hasil Pengkuran Objektif Prioritas
Hasil menunjukkan bahwa terdapat tiga (3) objektif prioritas yang memiliki nilai
kesenjangan yang kurang dari sama dengan 0 yang artinya sudah achieved dari target yang
ditetapkan dimana terdapat objektif EDM01 - Ensured Governance Framework Setting and
Maintenance yang ada pada tingkat 4, APO05 - Managed Budget and Costs pada tingkat 4,
dan APO12 - Managed Risk yang ada pada tingkat 3. Namun masih terdapat enam (6)
objektif yang semuanya masih tidak achieved dari target yang ditetapkan yaitu pada tingkat 2
terdapat objektif DSS01 - Managed Operations, dan pada tingkat 1 yang terdiri dari objektif
BAI08 - Managed Knowledge, DSS02 - Managed Service Requests and Incidents, DSS03 -
Managed Problems, DSS05 - Managed Security Services, dan MEA04 - Managed Assurance.
Gambar 4. Diagram radar analisis kesenjangan tingkat kapabilitas Divisi CIT
Diagram diatas menunjukkan lebih dari setengah objektif audit divisi CIT masih
dibawah target pengukuran yang ditetapkan, dimana dari sembilan (9) objektif prioritas yang
diukur terdapat (6) proses yang masih dibawah target kapabilitas.
KESIMPULAN
Penelitian ini mengevaluasi tata kelola teknologi informasi di perusahaan manufaktur
otomotif dengan menggunakan kerangka kerja COBIT 2019. Hasil evaluasi menunjukkan
adanya beberapa tantangan, terutama dalam kontinuitas dan ketersediaan layanan TI serta
penanganan ticketing helpdesk. COBIT 2019 efektif dalam mengidentifikasi area yang
Hans Brillian Thehawijaya, Ahmad Nurul Fajar
3958 Syntax Idea, Vol. 6, No. 09, September 2024
membutuhkan perbaikan dan meningkatkan pemahaman tentang kekurangan dalam
kapabilitas tata kelola TI.
BIBLIOGRAFI
Al-Darras, O. M. A., & Tanova, C. (2022). From big data analytics to organizational agility: what is
the mechanism? SAGE Open, 12(2), 21582440221106170.
Azizah, N., & Astriyani, E. (2015). Optimalisasi Aplikasi E-Commerce Untuk Penjualan Pada Toko
Desfa Bogor. Journal Cerita, 1(1), 6473.
Bachmid, F. S. (2016). The effect of accounting information system quality on accounting information
quality. Research Journal of Finance and Accounting, 6.
Christianto, N., & Wijaya, A. F. (2020). Perencanaan Strategis Sistem Informasi dengan
Menggunakan Metode Ward and Peppard pada Perusahaan Distributor. J. Bina Komput, 2(2),
5563.
Dong, H. (2023). Service Quality Analysis to Increase Cinema XXI Customer Satisfaction. Journal of
Current Research in Business and Economics, 2(1), 167216.
Governance, I., & Manajement, C. (2019). Governance and Management Objectives (ISACA). 2019.
Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Deepublish.
Ishlahuddin, A., Handayani, P. W., Hammi, K., & Azzahro, F. (2020). Analysing IT governance
maturity level using COBIT 2019 framework: A case study of small size higher education
institute (XYZ-edu). 2020 3rd International Conference on Computer and Informatics
Engineering (IC2IE), 236241.
Lang, V., & Lang, V. (2021). Digitalization and digital transformation. Digital Fluency:
Understanding the Basics of Artificial Intelligence, Blockchain Technology, Quantum
Computing, and Their Applications for Digital Transformation, 150.
Maskur, M., Adolong, N., & Mokodongan, R. (2018). Implementasi tata kelola teknologi informasi
menggunakan framework COBIT 5 di BPMPTSP Bone bolango. Masyarakat Telematika Dan
Informasi: Jurnal Penelitian Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 8(2), 109126.
Reddy, K. S. K., & Kode, S. (2010). Certificate in Information Technology (CIT). 2010 International
Conference on Technology for Education, 138144.
Srg, D. D. P., & Irawan, M. D. (2022). Blackbox Test on Web Based Employed Attendance
Information System Design. Journal of Information Systems and Technology Research, 1(3),
168178.
Trunh, L. (2023). The Impact of the Russian and Ukrainian Wars on Business Stability in the World.
Journal of Current Research in Business and Economics, 2(1), 217265.
Tyoso, J. S. P. (2016). Sistem informasi manajemen. Deepublish.
Weill, P., & Ross, J. W. (2004). IT governance: How top performers manage IT decision rights for
superior results. Harvard Business Press.
Copyright holder:
Hans Brillian Thehawijaya, Ahmad Nurul Fajar (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: