How to cite:
Jajang Sujarwadi, Saihul Anwar, M. Zaki, Endah Kurniyaningrum (2024) Analisis Faktor Risiko
Proyek Konstruksi Jembatan Hidrolik Karangsong-Karangjruju Indramayu, (06) 08,
E-ISSN:
2684-883X
ANALISIS FAKTOR RISIKO PROYEK KONSTRUKSI JEMBATAN HIDROLIK
KARANGSONG-KARANGJRUJU INDRAMAYU
Jajang Sujarwadi, Saihul Anwar, M. Zaki, Endah Kurniyaningrum
Universitas Trisakti, Indonesia
Abstrak
Seiring dengan kemajuan ekonomi yang terjadi di Desa Karangsong, sebagai salah satu
daerah nelayan yang menjadi pusat perekonomian di sektor perikanan, Pemerintah Daerah
Kabupaten Indramayu melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menyediakan
infrastruktur berupa pembangunan jalan dan jembatan di Desa Karangsong. Salah satu yang
menjadi perhatian yaitu Jembatan Besi Karangsong-Karangjruju. Existing Jembatan Besi
Karangsong-Karangjruju merupakan jembatan yang bisa diangkat ketika terdapat kapal yang
berangkat menuju Laut Jawa dengan kondisi sekarang cukup memprihatinkan. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui risiko-risko dan cara mitigasi terhadap risiko-risko yang
muncul dalam proses pelaksanaan Pembangunan Jembatan Hidrolik Karangsong-Karangjruju.
Dalam penelitian ini terdapat dua data yaitu data primer dan sekunder. Data primer diambil
dengan metode observasi, wawancara dan kuisioner. Data yang telah didapatkan kemudian
dianalisis menggunakan metode Risk Breakdown Structure (RBS) dan dilanjutkan dengan
menghitung nilai tingkat kepentingan risiko. Berdasarkan nilai tersebut kemudian ditentukan
kategori dan perangkingan terhadap masing-masing risiko. Pada tahap terakhir dilakukan
analisis penyebab, dampak dan penanganan terhadap setiap risiko. Hasil analisis data didapat
6 variabel dan 24 indikator yang sudah dilakukan tahapan uji validasi pakar, uji validitas dan
uji reliabilitas. Lalu setelah dilakukan perangkingan dengan metode Risk Breakdown
Structure (RBS) terdapat 4 variabel dan 10 indikator risiko tinggi yang harus menjadi
perhatian yaitu variabel Risiko Desain dan Perencanaan, Risiko Lokasi, Risiko Proses Tender,
dan Risiko Konstruksi. Adapun 3 indikator dengan tingkat risiko tertinggi yaitu Kemampuan
SDM perencanaan khususnya Tenaga Ahli Perencana Jembatan Hidrolik dengan nilai faktor
risiko 0.7472, Kinerja kontraktor atau subkontraktor yang buruk dengan nilai faktor risiko
0.7379, Jadwal pelaksanaan pekerjaan konstruksi dengan nilai faktor risiko 0.7379. Upaya
penanganan yang dapat dilakukan untuk risiko Kemampuan SDM perencanaan khususnya
Tenaga Ahli Perencana Jembatan Hidrolik yaitu Tim perencana harus berpengalaman dalam
perencanaan jembatan hidrolik atau sejenisnya, Tim Ahli Perencana harus memiliki Sertfikat
Keahlian Kompetensi (SKK) Ahli Perencanaan Jembatan Rangka Baja berdasarkan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonsesia (SKKNI) 130-2015.
Kata Kunci: Risiko, Jembatan Hidrolik, Risk Breakdown Structure
Abstract
Along with the economic progress that occurred in Karangsong Village, as one of the fishing
areas that became the center of the economy in the fisheries sector, the Indramayu Regency
Regional Government through the Public Works and Spatial Planning Office provided
JOURNAL SYNTAX IDEA
pISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 08, Agustus 2024
Jajang Sujarwadi, Saihul Anwar, M. Zaki, Endah Kurniyaningrum
3656 Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Agustus 2024
infrastructure in the form of road and bridge construction in Karangsong Village. One of the
concerns is the Karangsong-Karangjruju Iron Bridge. The existing Karangsong-Karangjruju
Iron Bridge is a bridge that can be lifted when there is a ship departing for the Java Sea with
the current condition is quite concerning. The purpose of this study is to find out the risks and
ways to mitigate the risks that arise in the implementation process of the Karangsong-
Karangjruju Hydraulic Bridge Construction. In this study, there are two data, namely
primary and secondary data. Primary data were taken by observation, interview and
questionnaire methods. The data that has been obtained is then analyzed using the Risk
Breakdown Structure (RBS) method and continued by calculating the value of the risk
importance level. Based on these values, categories and rankings for each risk are then
determined. In the last stage, an analysis of the causes, impacts and handling of each risk is
carried out. The results of the data analysis were obtained from 6 variables and 24 indicators
that have been carried out in the stages of expert validation tests, validity tests and reliability
tests. Then after ranking with the Risk Breakdown Structure (RBS) method, there are 4
variables and 10 high-risk indicators that must be of concern, namely the variables Design
and Planning Risk, Location Risk, Tender Process Risk, and Construction Risk. The 3
indicators with the highest level of risk are the ability of planning human resources,
especially Hydraulic Bridge Planners with a risk factor value of 0.7472, poor performance of
contractors or subcontractors with a risk factor value of 0.7379, Construction work
implementation schedule with a risk factor value of 0.7379. Handling efforts that can be made
for the risk of planning human resources, especially Hydraulic Bridge Planner Experts,
namely the planning team must be experienced in hydraulic bridge planning or the like, the
Planner Expert Team must have a Certificate of Competency Expertise (SKK) for Steel Frame
Bridge Planning Experts based on the Indonesian National Work Competency Standard
(SKKNI) 130-2015.
Keywords: Risk, Hydraulic Bridge, Risk Breakdown Structure
PENDAHULUAN
Kabupaten Indramayu terletak di pesisir utara Pulau Jawa yang tentunya terhubung
langsung dengan Laut Jawa. Daerah yang sedang berkembang dan cukup pesat
pertumbuhannya yaitu Desa Karangsong, merupakan salah satu desa di Kecamatan
Indramayu, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Terletak sekitar 3 Kilometer sebelah
timur pusat pemerintahan Kabupaten Indramayu. Seiring dengan kemajuan ekonomi yang
terjadi di Desa Karangsong, sebagai salah satu daerah nelayan yang menjadi pusat
perekonomian di sektor perikanan, Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu melalui Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menyediakan infrastruktur berupa pembangunan jalan
dan jembatan di Desa Karangsong. Salah satu yang menjadi perhatian yaitu Jembatan Besi
Karangsong-Karangjruju. Existing Jembatan Besi Karangsong-Karangjruju merupakan
jembatan yang bisa diangkat ketika terdapat kapal yang berangkat menuju Laut Jawa dengan
kondisi sekarang cukup memprihatinkan. Gelagar jembatan diangkat dengan kabel sling yang
dioperasikan secara manual. Kapasitas jembatan tersebut tidak bisa dilalui oleh kendaran
besar dan bermuatan berat. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut, dengan bantuan Penyedia
Jasa Konsultansi, Dinas PUPR Kabupaten Indramayu telah melakukan perencanaan teknis
jembatan tersebut dengan sistem hidrolik. Tentunya dalam pembangunan proyek konstruksi
jembatan tersebut, tidak akan pernah terhindar dari risiko-risko yang dapat menghambat
dalam proses pelaksanaannya baik risiko berskala kecil maupun risiko berskala besar.
Identifikasi risiko sangat penting untuk dilakukan sebagai langkah awal untuk mengetahui
Implementasi SSL VPN (Secure Socket Layer Virtual Private Network) Pada Badan Bank
Tanah
Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Agustus 2024 3657
risiko-risiko apa saja yang mungkin terjadi serta menganalisisnya untuk mengetahui tingkat
risiko sehingga dapat merencanakan tindakan penanganan dari risiko yang akan muncul.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui risiko-risko dan cara mitigasi terhadap
risiko-risko yang muncul dalam proses pelaksanaan Pembangunan Jembatan Hidrolik
Karangsong-Karangjruju.
METODE PENELITIAN
Obyek penelitian ini adalah pembangunan proyek konstruksi Jembatan Hidrolik
Karangsong-Karangjruju. Lokasinya terletak di Desa Karangsong Kecamatan Indramayu
Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
peta berikut ini.
Gambar 1 Lokasi Jembatan Karangsong-Karangjruju, Indramayu.
(Sumber : https://www.google.com/maps)
Kerangka dan Alur Penelitian
Alur penelitian merupakan tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilakukan dalam
penelitian, disajikan dalam bentuk bagan alir berikut ini.
Gambar 1 Flow Chart Penilitian
Jajang Sujarwadi, Saihul Anwar, M. Zaki, Endah Kurniyaningrum
3658 Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Agustus 2024
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 (dua) macam
yaitu observasi dan komunikasi. Metode observasi digunakan untuk mendapatkan data
sekunder yaitu dengan cara mencari data-data yang diperlukan pada buku, jurnal, dan
publikasi lainnya terkait tema penelitian, juga data perencanaan Jembatan Hidrolik
Karangsong-Karangjruju dari Dinas PUPR. Sedangkan metode komunikasi digunakan untuk
mendapatkan data primer yaitu melalui wawancara dan pengisian kuisioner.
Pada penelitian ini yang menjadi responden adalah Dinas PUPR Kabupaten Indramayu
yang terdiri dari Kepala Dinas, Kepala Bidang Bina Marga, Kepala Seksi (Subkoordinator)
Bidang Bina Marga, Staf Teknik Bidang Bina Marga. Dan juga Dosen Teknik Sipil
Universitas Wiralodra Indramayu, serta Tenaga Teknik dari Konsultan Konstruksi yang ada di
Indramayu.
Penelitian ini menggunakan metode non probability sampling yaitu pengambilan
sampling bukan acak (Firmansyah, 2022). Dan jenis yang digunakan adalah purposive
sampling yaitu pengambilan sampel dengan terlebih dahulu menetapkan tujuan perencanaan
tertentu atau sudah ada predefinisi terhadap kelompok-kelompok dan kekhususan yang dicari.
Metode yang digunakan adalah expert sampling yaitu penentuan sampel yang diketahui
mempunyai pengalaman maupun keahlian dalam suatu bidang. Jumlah responden dalam
penelitian ini diambil berdasarkan metode non probability sampling yaitu tanpa rumus dan
diambil berdasarkan keahliannya, dengan menggunakan sampel jenuh, karena semua populasi
akan diambil sebagai sampel.
Analisis data merupakan tahapan penelitian sebelum pembahasan dan penarikan
kesimpulan. Metode yang dipilih dan digunakan dalam melakukan analisis data harus tepat,
sesuai dengan data yang telah didapatkan serta sesuai dengan tujuan penelitian (Ali, 2021).
Analisis data yang dilakukan meliputi uji nonparametrik, uji validitas, uji reliabilitas serta
analisis risiko dengan metode Risk Breakdown Structure (RBS). Hillson dalam Tesis (Fitriani,
2018), menyatakan bahwa RBS merupakan struktur hirarki sumber risiko yang dapat
mendefinisikan keseluruhan risiko yang dihadapi proyek. Setelah disusun hirarki risiko
tersebut kemudian dilanjutkan dengan menentukan nilai tingkat frekuensi sebagai acuan
dalam pengkategorian dan perangkingan setiap risiko (Hamid & Musa, 2021).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rekapitulasi Risiko dan Analisis Data
Indikator berikut dibawah ini telah dilakukan uji validasi terhadap pakar dengan jumlah
6 variabel dan 42 indikator dan dari hasil Tabel di bawah ini maka dapat disimpulkan bahwa
hanya 20 indikator yang relevan, yang dimana ada 22 indikator yang tidak relavan.
Berdasarkan hasil validasi Pakar terdapat 4 indikator tambahan yang perlu diperhatikan yaitu
mulai dari tahap Desain dan Perencanaan sampai dengan tahap Konstruksi. Maka dapat
diambil kesimpulan bahwa yang disebar kepada para responden yaitu 24 indikator yaitu
sebagaimana terdapat pada Tabel berikut.
Tabel 1 Variabel dan Indikator yang Digunakan
Variabel
Faktor Risiko
Referensi
Risiko Desain dan Perencanaan
X1
Kemampuan SDM perencanaan khususnya Tenaga
Ahli Perencana Jembatan Hidrolik
(Affendi, 2023)
X2
Kesalahan desain perencanaan
(Putra, 2020)
X3
Kesalahan estimasi biaya proyek
(M, T, & Salimah,
2019)
Risiko Lokasi
Implementasi SSL VPN (Secure Socket Layer Virtual Private Network) Pada Badan Bank
Tanah
Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Agustus 2024 3659
X4
Keterbatasan ruang kerja/working space konstruksi
(Kementerian PUPR
dkk., 2020)
X5
Terganggunya kenyamanan masyarakat yang berada di
sekitar area proyek
(Kementerian PUPR
dkk., 2020)
X6
Timbulnya kemacetan di sekitar lokasi proyek.
(PUSPITASARI, 2024)
Risiko Proses Tender
X7
Kejelasan dan kelengkapan dokumen tender seperti
Gambar Perencanaan, Kerangka Acuan Kerja (KAK),
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Bill of
Quantity (BoQ), dsb.
(Pakar et al., 2024)
X8
Nilai Kontrak
(N Fitriani, Suryadi, &
Darhim, 2018)
X9
Jadwal pelaksanaan
(N Fitriani et al., 2018)
Risiko Konstruksi
X10
Kinerja kontraktor/subkontraktor yang buruk
(Kementerian PUPR
dkk., 2020)
X11
Kurangnya kemampuan manajerial manager proyek di
lapangan
(Tumimomor, Manalip,
& Mandagi, 2014)
X12
Kurangnya tenaga ahli jembatan dengan sistem hidrolik
(Pakar, 2024)
X13
Kurangnya kemampuan dan pengalaman tenaga kerja
(MUKTI, 2019)
X14
Subkontraktor atau supplier kurang pengalaman dan
bukan ahli di bidangnya
(N Fitriani et al., 2018)
X15
Spesifikasi jembatan hidrolik tidak sesuai dengan
spesifikasi pada Dokumen Perencanaan
(Pakar et al., 2024)
X16
Perubahan spesifikasi oleh owner
(Sandi, Aliyah,
Waningsih, Bhekti, &
Sapuadi, 2023)
X17
Penambahan item pekerjaan
(Noferi, 2015)
X18
Metode konstruksi yang tidak tepat sehingga
menimbulkan kesalahan selama pelaksanaan
(Tumimomor et al.,
2014)
X19
Pelaksanaan konstruksi terganggu akibat lalu lintas
Kapal yang melintas
(Noferi, 2015)
Risiko Keselamatan Kerja
X20
Manajemen K3 yang buruk
(Nelly Fitriani, Suryadi,
& Darhim, 2018)
X21
Kurangnya Alat Pelindung Diri (APD)
(Simbolon, Modifa, &
Nizar, 2021)
X22
Kurangnya rambu-rambu K3
(Simbolon et al., 2021)
Risiko Finansial
X23
Kemacetan arus kas (cashflow)
(Tumimomor et al.,
2014)
X24
Risiko tingkat inflasi dan suku bunga
(Kementerian PUPR
dkk., 2020)
Responden
Pada penelitian ini yang menjadi responden adalah Dinas PUPR Kabupaten Indramayu
yang terdiri dari Kepala Dinas, Kepala Bidang Bina Marga, Kepala Seksi (Subkoordinator)
Jajang Sujarwadi, Saihul Anwar, M. Zaki, Endah Kurniyaningrum
3660 Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Agustus 2024
Bidang Bina Marga, Staf Teknik Bidang Bina Marga. Dan juga Dosen Teknik Sipil
Universitas Wiralodra Indramayu, serta Tenaga Teknik dari Konsultan Konstruksi yang ada di
Indramayu yaitu sebanyak 47 orang.
Karakteristik Responden diketahui berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 72%
atau 34 orang dan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 28% atau 13 orang.
karakteristik responden berdasarkan pendidikan SMA sebanyak 6% atau 3 orang, responden
yang pendidikan terakhirnya D3 sebanyak 2% atau 1 orang, responden yang pendidikan
terakhirnya D4 sebanyak 4% atau 2 orang, responden yang pendidikan terakhirnya S1
sebanyak 72% atau 34 orang, dan responden yang pendidikan terakhirnya S2 sebanyak 15%
atau 7 orang. Dan untuk karakteristik responden berdasarkan Jabatan Pekerjaan dapat dilihat
pada gambar berikut.
Gambar 2 Karakteristik responden berdasarkan jabatan pekerjaan.
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa
yang diukur. Uji Validitas ini digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam
kuesioner, apakah item-item pada kuesioner tersebut sudah tepat. Uji Validitas ini
menggunakan Software SPSS, lalu uji validitas bertujuan untuk menilai valid atau tidak
terkait instrument penelitian. Uji Validitas dilakukan dengan melihat nilai corrected item total
correlation valid atau tidaknya, uji validitas ini suatu Variabel dapat dikatakan valid apabila
nila r tabel dalam perhitungan > dari r tabel berdasarkan pada jumlah responden penelitian.
Pada penelitian ini jumlah responden yaitu 47 dengan r tabel 0,2876, dengan ketentuan jika r
Implementasi SSL VPN (Secure Socket Layer Virtual Private Network) Pada Badan Bank
Tanah
Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Agustus 2024 3661
hitung lebih besar dari r tabel maka dapat dikatakan valid dan jika r hitung lebih kecil dari r
tabel maka dapat dikatakan tidak valid.
Tabel 2 Hasil Uji Validitas Variabel Desain dan Perencanaan
Pernyataan
r
tabel
Keterangan
X1
>
0,2876
Valid
X2
>
0,2876
Valid
X3
>
0,2876
Valid
Sumber : IBM SPSS (Olah data, 2024)
Tabel 3 Hasil Uji Validitas Variabel Risiko Lokasi
Pernyataan
r
hitung
r
tabel
Keterangan
X4
0,385
>
0,2876
Valid
X5
0,323
>
0,2876
Valid
X6
0,354
>
0,2876
Valid
Sumber : IBM SPSS (Olah data, 2024)
Tabel 4 Hasil Uji Validitas Variabel Proses Tender
Pernyataan
r
hitung
r
tabel
Keterangan
X7
0,375
>
0,2876
Valid
X8
0,334
>
0,2876
Valid
X9
0,332
>
0,2876
Valid
Sumber: IBM SPSS (Olah data, 2024)
Tabel 5 Hasil Uji Validitas Variabel Konstruksi
Pernyataan
r
hitung
r
tabel
Keterangan
X10
0,343
>
0,2876
Valid
X11
0,412
>
0,2876
Valid
X12
0,334
>
0,2876
Valid
X13
0,369
>
0,2876
Valid
X14
0,424
>
0,2876
Valid
X15
0,320
>
0,2876
Valid
X16
0,391
>
0,2876
Valid
X17
0,423
>
0,2876
Valid
X18
0,385
>
0,2876
Valid
X19
0,314
>
0,2876
Valid
Sumber: IBM SPSS (Olah data, 2024)
Tabel 6 Hasil Uji Validitas Variabel Keselamatan Kerja
Pernyataan
r
hitung
r
tabel
Keterangan
X20
0,295
>
0,2876
Valid
X21
0,299
>
0,2876
Valid
X22
0,323
>
0,2876
Valid
Sumber : IBM SPSS (Olah data, 2024)
Jajang Sujarwadi, Saihul Anwar, M. Zaki, Endah Kurniyaningrum
3662 Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Agustus 2024
Tabel 7 Hasil Uji Validitas Variabel Risiko Finansial
Pernyataan
r
hitung
r
tabel
Keterangan
X23
0,334
>
0,2876
Valid
X24
0,303
>
0,2876
Valid
Sumber : IBM SPSS (Olah data, 2024)
Pada penelitian ini reliabilitas dicari dengan menggunakan rumus alpha atau
Cronbach’s alpha (α). Pengujian reliabilitas ini menggunakan Cornbach’s Alpha karena
Cornbach’s Alpha merupakan teknik pengujian reliabilitas suatu instrumen berupa kuesioner
untuk mengukur laten variabel yang paling sering digunakan karena dapat digunakan pada
kuesioner yang jawaban atau tanggapannya lebih dari dua pilihan (Ghozali, 2018). Kriteria
penilaian uji reliabilitas adalah sebagai berikut :
1. Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari 0,6 maka kuesioner tersebut reliabel
2. Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliabel
Tabel 8 Hasil Uji Reliabilitas Data
No
Variabel
Cronbach’s
alpha
Kriteria Cronbach’s
alpha
Keterangan
1
Desain dan
Perencanaan
0,688
0,60
Reliabel
2
Risiko Lokasi
0,690
0,60
Reliabel
3
Proses Tender
0,689
0,60
Reliabel
4
Konstruksi
0,691
0,60
Reliabel
5
Keselamatan Kerja
0,692
0,60
Reliabel
6
Risiko Finansial
0,692
0,60
Reliabel
Sumber : IBM SPSS (Olah data, 2024)
Analisa Variabel Nilai Probability & Impact
Analisis frekuensi untuk mendapatkan nilai rata-rata frekuensi setiap risiko dilakukan
dengan cara mengkonversikan skala penilaian pada variabel X dengan nilai dampak dengan
frekuensinya menghasilkan nilai akhir faktor risiko. Adapun hasil penilaian nilai akhir faktor
risiko dengan tingkat frekuensi dari setiap risiko dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 9 Nilai Probability & Impact
No
Dampak
Nilai Lokal
Nilai Global
Nilai Akhir
Faktor
Risiko
TP(%)
Frek(%)
TP
Frek
1
XI.1
74,47
1,00
0,745
0,010
0,7472
2
XI.2
63,83
23,00
0,638
0,230
0,7215
3
XI.3
61,70
23,00
0,617
0,230
0,7051
4
XI.4
51,06
23,00
0,511
0,230
0,6232
5
XI.5
61,70
23,00
0,617
0,230
0,7051
6
XI.6
46,81
23,00
0,468
0,230
0,5904
7
XI.7
51,06
23,00
0,511
0,230
0,6232
8
XI.8
51,06
23,00
0,511
0,230
0,6232
9
XI.9
65,96
23,00
0,660
0,230
0,7379
Implementasi SSL VPN (Secure Socket Layer Virtual Private Network) Pada Badan Bank
Tanah
Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Agustus 2024 3663
No
Dampak
Nilai Lokal
Nilai Global
Nilai Akhir
Faktor
Risiko
TP(%)
Frek(%)
TP
Frek
10
XI.10
65,96
23,00
0,660
0,230
0,7379
11
XI.11
63,83
23,00
0,638
0,230
0,7215
12
XI.12
61,70
23,00
0,617
0,230
0,7051
13
XI.13
57,45
23,00
0,574
0,230
0,6723
14
XI.14
59,57
23,00
0,596
0,230
0,6887
15
XI.15
59,57
23,00
0,596
0,230
0,6887
16
XI.16
63,83
23,00
0,638
0,230
0,7215
17
XI.17
63,83
23,00
0,638
0,230
0,7215
18
XI.18
51,06
23,00
0,511
0,230
0,6232
19
XI.19
53,19
23,00
0,532
0,230
0,6396
20
XI.20
55,32
23,00
0,553
0,230
0,6560
21
XI.21
59,57
23,00
0,596
0,230
0,6887
22
XI.22
51,06
23,00
0,511
0,230
0,6232
23
XI.23
53,19
23,00
0,532
0,230
0,6396
24
XI.24
51,06
23,00
0,511
0,230
0,6232
Sumber: Olah Data, 2024
Analisa Risiko
Kategori risiko ini adalah cara untuk menentukan kategori risiko ke dalam kelompok-
kelompok berdasarkan tingkat risikonya. Untuk menentukan kategori variabel tersebut adalah
dengan menggunakan tabel kategori risiko sebagai berikut:
Tabel 10 Kategori Risiko
Nilai
FR
Katagori
Langkah Penanganan
> 0.7
Risiko Tinggi
Harus dilakukan penurunan risiko ke tingkat yang lebih
rendah
0.4-0.7
Risiko Sedang
Langkah perbaikan dibutuhkan dalam jangka waktu tertentu
< 0.4
Risiko
Rendah
Langkah perbaikan bilamana memungkinkan
Sumber: (Asiyanto & MBA, 2009)
Dengan rumus :
FR = L + I-(L x I),
Dengan pengertian :
FR = Faktor Resiko, dengan skala 0-1
L = Probabilitas kejadian risiko
I = Besaran dampak (Impact) risiko
Dengan menggunakan tabel dan rumus di atas maka didapat hasil analisa risiko seperti
berikut.
Tabel 11 Hasil Analisis Risiko
Variabel
Pernyataan
Nilai Faktor
Risiko
Kategori
Risiko Desain dan Perencanaan
Jajang Sujarwadi, Saihul Anwar, M. Zaki, Endah Kurniyaningrum
3664 Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Agustus 2024
Variabel
Pernyataan
Nilai Faktor
Risiko
Kategori
X1
Kemampuan SDM perencanaan khususnya
Tenaga Ahli Perencana Jembatan Hidrolik
0,7472
Tinggi
X2
Kesalahan desain perencanaan
0,7215
Tinggi
X3
Kesalahan estimasi biaya proyek
0,7051
Tinggi
Risiko Lokasi
X4
Keterbatasan ruang kerja/working space
konstruksi
0,6232
Sedang
X5
Terganggunya kenyamanan masyarakat yang
berada di sekitar area proyek
0,7051
Tinggi
X6
Timbulnya kemacetan di sekitar lokasi proyek.
0,5904
Sedang
Risiko Proses Tender
X7
Kejelasan dan kelengkapan dokumen tender
seperti Gambar Perencanaan, Kerangka Acuan
Kerja (KAK), Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS), Bill of Quantity (BoQ), dsb.
0,6232
Sedang
X8
Nilai Kontrak
0,6232
Sedang
X9
Jadwal pelaksanaan
0,7379
Tinggi
Risiko Konstruksi
X10
Kinerja kontraktor/subkontraktor yang buruk
0,7379
Tinggi
X11
Kurangnya kemampuan manajerial manager
proyek di lapangan
0,7215
Tinggi
X12
Kurangnya tenaga ahli jembatan dengan sistem
hidrolik
0,7051
Tinggi
X13
Kurangnya kemampuan dan pengalaman tenaga
kerja
0,6723
Sedang
X14
Subkontraktor atau supplier kurang pengalaman
dan bukan ahli di bidangnya
0,6887
Sedang
X15
Spesifikasi jembatan hidrolik tidak sesuai dengan
spesifikasi pada Dokumen Perencanaan
0,6887
Sedang
X16
Perubahan spesifikasi oleh owner
0,7215
Tinggi
X17
Penambahan item pekerjaan
0,7215
Tinggi
X18
Metode konstruksi yang tidak tepat sehingga
menimbulkan kesalahan selama pelaksanaan
0,6232
Sedang
X19
Pelaksanaan konstruksi terganggu akibat lalu
lintas Kapal yang melintas
0,6396
Sedang
Risiko Keselamatan Kerja
X20
Manajemen K3 yang buruk
0,6560
Sedang
X21
Kurangnya Alat Pelindung Diri (APD)
0,6887
Sedang
X22
Kurangnya rambu-rambu K3
0,6232
Sedang
Risiko Finansial
X23
Kemacetan arus kas (cashflow)
0,6396
Sedang
X24
Risiko tingkat inflasi dan suku bunga
0,6232
Sedang
Sumber: Olah Data, 2024
Implementasi SSL VPN (Secure Socket Layer Virtual Private Network) Pada Badan Bank
Tanah
Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Agustus 2024 3665
Hasil analisis risiko selanjutnya tergambar dalam Risk Breakdown Structure (RBS)
sebagaimana terlampir pada tabel berikut.
Tabel 12 Risk Breakdown Structure (RBS) Risiko Proyek Jembatan Hidrolik
Karangsong-Karangjruju Indramayu
Risiko Desain dan
Perencanaan
X1.1
Kemampuan SDM perencanaan khususnya Tenaga Ahli
Perencana Jembatan Hidrolik
X1.2
Kesalahan desain perencanaan
X1.3
Kesalahan estimasi biaya proyek
Risiko Lokasi
X1.5
Terganggunya kenyamanan masyarakat yang berada di
sekitar area proyek
Risiko Proses Tender
X1.9
Jadwal Pelaksanaan
Risiko Konstruksi
X1.10
Kinerja kontraktor/subkontraktor yang buruk
X1.11
Kurangnya kemampuan manajerial manager proyek di
lapangan
X1.12
Kurangnya tenaga ahli jembatan dengan sistem hidrolik
X1.13
Kurangnya kemampuan dan pengalaman tenaga kerja
X1.12
Kurangnya tenaga ahli jembatan dengan sistem hidrolik
Sumber: Peneliti, 2024
Mitigasi Risiko
Berdasarkan hasil pemeringkatan data risiko, selanjutnya indikator dengan kategori
Tinggi akan dibahas respon serta mitigasi risikonya. Dengan demikian terdapat 6 (enam)
indikator yang akan di prioritaskan sebagaimana tersaji pada Tabel di bawah ini.
Tabel 13 Risiko Prioritas Tinggi Proyek Jembatan Hidrolik Karangsong-Karangjruju
Indramayu
Desain dan
Perencanaan
X1.1
Kemampuan SDM perencanaan khususnya Tenaga Ahli
Perencana Jembatan Hidrolik
X1.3
Kesalahan desain perencanaan
Risiko Lokasi
X1.5
Terganggunya kenyamanan masyarakat yang berada di sekitar
area proyek
Risiko Tender
X1.9
Jadwal pelaksanaan
Risiko Konstruksi
X1.1
0
Kinerja kontraktor/subkontraktor yang buruk
X1.1
1
Kurangnya kemampuan manajerial manager proyek di
lapangan
Sumber: Peneliti, 2024
Mitigasi risiko dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kejadian, atau
konsekuensinya, atau keduanya. Agar pada kedepannya indikator-indikator tersebut tidak
terjadi lagi dan bisa dilakukan pencegahan. Mitigasi risiko disini yaitu diambil dari dua
peringkat teratas dengan jumlah 8 indikator, dimana harus mendapatkan perhatian serius dan
khusus agar meminimalkan kemungkinan dan dampak terjadinya pada risiko tersebut.
Kemudian setelah itu dilakukan validasi mitigasi risiko. Validasi mitigasi risiko adalah
validasi mitigasi yang sudah disajikan dari beberapa literature, dan telah melalui tahap
validasi pakar yang sudah ditentukan serta mendapatkan beberapa rekomendasi catatan
mitigasi dari beberapa indikator yang kurang tepat dari mitigasi yang disajikan.
Jajang Sujarwadi, Saihul Anwar, M. Zaki, Endah Kurniyaningrum
3666 Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Agustus 2024
Hasil mitigasi risiko yaitu mitigasi masukan dari pakar-pakar yang sudah di validasi dan
akan digabungkan dengan menjadi kesimpulan mitigasi pada setiap indikator-indikator,
tahapan mitigiasi yang terakhir ini untuk menenetukan sebuah mitigasi pada setiap indikator
yang dengan harapan dengan adanya mitigasi tersebut dapat terhindari atau dapat
meminimalkan terjadinya risiko pada saat pelaksanaan konstruksi.
Tabel 14 Tabel Hasil Validasi Mitigasi Risiko Proyek
Variabel
Indikator
Dampak
Mitigasi Risiko
Risiko
Desain dan
Perencanaan
X1.1
Kemampuan
SDM perencanaan
khususnya Tenaga
Ahli Perencana
Jembatan Hidrolik
Hasil desain
dan perencanaan
jembatan hidrolik
tidak akan
memenuhi syarat
teknis,
Gambar
kerja tidak detail dan
komplit, hasil
perencanaan kurang
maksimal.
1. Tim perencana harus
berpengalaman dalam perencanaan
jembatan hidrolik atau sejenisnya
(Pakar et al., 2024).
2. Tim Ahli Perencana harus memiliki
Sertfikat Keahlian Kompetensi
(SKK) Ahli Perencanaan Jembatan
Rangka Baja berdasarkan Standar
Kompetensi Kerja Nasional
Indonsesia (SKKNI) 130-2015.
(Pakar et al., 2024).
X1.3
Kesalahan desain
perencanaan
Jembatan
Hidrolik tidak dapat
berfungsi,
Pelaksanaan
pekerjaan kurang
maksimal.
1. Melakukan review design dengan
mencari expert design independent
(N Fitriani et al., 2018).
2. Setelah dilakukan review design,
kemudian pihak kontraktor
mengajukannya kepada pihak
Owner, konsultan perencana, dan
konsultan pengawas untuk
mendapatkan persetujuan (Nelly
Fitriani et al., 2018).
Risiko
Lokasi
X1.5
Terganggunya
kenyamanan
masyarakat yang
berada di sekitar
area proyek
Kenyamanan masyarakat
sekitar proyek terganggu
selama proses pelaksanaan
konstruksi jembatan
berlangsung.
1. Melakukan studi AMDAL yang
komprehensif (melibatkan semua
stakeholder) (Putra, 2020)
2. Perlu adanya sosialisasi terkait
adanya rencana pembangunan
proyek pada msayarakat sekitar
yang terdampak (Pakar et al., 2024)
Risiko
Tender
X1.9
Jadwal
pelaksanaan
pekerjaan
konstruksi
Waktu penyelesaian
pekerjaan tidak tepat sesuai
yang direncanakan sehingga
akan menimbulkan efek
domino terhadap
membengkaknya biaya
konstruksi.
1. Memilih dan memastikan kandidat
penyedia (kontraktor) dalam
dokumen penawaran tender yang
membuat jadwal pelaksaan dan
urutan kegiatannya sesuai dengan
KAK (Pakar, 2024)
2. Jadwal pelaksanaan pekerjaan
konstruksi harus termasuk Kurva-S
dan juga milestone pekerjaan Major
Item. (Pakar, 2024)
Implementasi SSL VPN (Secure Socket Layer Virtual Private Network) Pada Badan Bank
Tanah
Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Agustus 2024 3667
Risiko
Konstruksi
X1.10
Kinerja
kontraktor/
subkontraktor
yang buruk
Rendahnya kinerja Penyedia
(Kontraktor) dan atau
subkontraktor akan berakibat
ketidaksesuaian hasil
pekerjaan dengan
perencanaan baik dari segi
mutu, biaya, dan juga waktu.
1. Pengendalian mutu, biaya, dan
waktu pekerjaan konstruksi harus
selalu dilakukan seiring berjalannya
pekerjaan konstruksi (Pakar, 2024)
2. Memantau dan evaluasi progress
capaian di lapangan secara berkala
(Pakar, 2024)
X1.11
Kurangnya
kemampuan
manajerial
manager proyek
di lapangan
Terjadi
kesalahan dalam
memilih dan
melaksanakan
metode pelaksanaan.
Timbul
kendala pelaksanaan
pekerjaan.
1. Mengadakan pertemuan secara
rutin dan terjadwal. (Fitriani,
2018)
2. Mengganti Project Manager
pihak Kontraktor yang
mempunyai pengalaman
Jembatan Hidrolik dan
terverifikasi. (Pakar, 2024)
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian
Analisis Risiko Proyek Pembangunan Jembatan Hidrolik Karangsong-Karangjruju terdapat
beberapa hal yang dapat disimpulkan guna menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian
Hasil analisis data didapat 6 variabel dan 24 indikator yang sudah dilakukan tahapan uji
validasi pakar, uji validitas dan uji reliabilitas. Lalu setelah dilakukan perangkingan dengan
metode Risk Breakdown Structure (RBS) terdapat 4 variabel dan 10 indikator risiko tinggi
yang harus menjadi perhatian yaitu pada variabel Risiko Desain dan Perencanaan, Risiko
Lokasi, Risiko Proses Tender, dan Risiko Konstruksi. Adapun 3 (tiga) indikator dengan
tingkat risiko tertinggi diantaranya yaitu indikator: Kemampuan SDM perencanaan khususnya
Tenaga Ahli Perencana Jembatan Hidrolik, dengan nilai faktor risiko 0.7472. Kinerja
kontraktor atau subkontraktor yang buruk, dengan nilai faktor risiko 0.7379. Jadwal
pelaksanaan, dengan nilai faktor risiko 0.7379. Mitigasi atau penangan risiko proyek
pembangunan jembatan hidrolik pada penelitian ini menggunakan dari beberapa literature dan
peneliti terdahulu selanjutnya mitigasi tersebut di validasi dan direkomendasikan oleh para
pakar. Mitigasi risiko yang harus dihindari atau diminimalisasi yaitu: Kemampuan SDM
perencanaan khususnya Tenaga Ahli Perencana Jembatan Hidrolik, mitigasi risikonya yaitu
Tim perencana harus berpengalaman, Tim Ahli Perencana harus memiliki Sertfikat Keahlian
Kompetensi (SKK) Khusus Jembatan. Kinerja kontraktor atau subkontraktor yang buruk
mitigasi risikonya yaitu Pengendalian mutu, biaya, dan waktu pekerjaan konstruksi harus
selalu dilakukan seiring berjalannya pekerjaan konstruksi, memantau dan evaluasi progress
capaian di lapangan secara berkala. Jadwal pelaksanaan mitigasi risikonya yaitu memilih dan
memastikan kandidat penyedia (kontraktor) dalam dokumen penawaran tender yang membuat
jadwal pelaksaan dan urutan kegiatannya sesuai dengan KAK, jadwal pelaksanaan harus
termasuk Kurva-S dan juga milestone pekerjaan Major Item.
BIBLIOGRAFI
Affendi, Achmad Sholikin. (2023). Analisis Keberhasilan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan
Sidodadi-Sabara Kota Semarang Tahun Anggaran 2019. Universitas Islam Sultan Agung
(Indonesia).
Ali, Zainuddin. (2021). Metode penelitian hukum. Sinar Grafika.
Jajang Sujarwadi, Saihul Anwar, M. Zaki, Endah Kurniyaningrum
3668 Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Agustus 2024
Asiyanto, Australia, & MBA, I. P. M. (2009). Manajemen Risiko untuk Kontraktor. Jakarta.
Firmansyah, Deri. (2022). Teknik pengambilan sampel umum dalam metodologi penelitian: Literature
review. Jurnal Ilmiah Pendidikan Holistik (JIPH), 1(2), 85114.
Fitriani, N, Suryadi, D., & Darhim, D. (2018). Analysis of mathematical abstraction on concept of a
three dimensional figure with curved surfaces of junior high school students. Journal of Physics:
Conference Series, 1132(1), 12037. IOP Publishing.
Fitriani, Nelly, Suryadi, Didi, & Darhim, Darhim. (2018). The Students’mathematical Abstraction
Ability Through Realistic Mathematics Education With Vba-Microsoft ExceL. Infinity Journal,
7(2), 123132.
Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25. Semarang:
UNDIP.
Hamid, Muh Afandhy, & Musa, Ratna. (2021). Manajemen Resiko Terhadap Aspek Legal Dan Bisnis
Dalam Pekerjaan Konstruksi Jembatan Penyeberangan Di Jalan Tol. Jurnal Flyover, 1(1), 1220.
M, Debbi Rivida, T, Andi Tenrisuki, & Salimah, Aisyah. (2019). Analisis Manajemen Risiko Pada
Proyek Pembangunan Jembatan. Construction and Material Journal, 1(2). Retrieved from
file:///C:/Users/hp/Downloads/08 9-debbi-andi-aisyah-s.pdf
MUKTI, FRENGKY FAJAR. (2019). Analisa Faktor Risiko Pada Proyek Konstruksi Jembatan
Mahakam IV Samarinda. Kurva Mahasiswa, 1(1), 716730.
Noferi, Syafran. (2015). Analisa Faktor Risiko Pembangunan Jembatan Batu Rusa II Di Kota
Pangkalpinang.
Pakar, Najeeba Parre, Mehmood, Shehzad, Ali, Sarfaraz, Zainab, Nida, Munis, Muhammad Farooq
Husain, & Chaudhary, Hassan Javed. (2024). Microbial detoxification of chlorpyrifos,
profenofos, monocrotophos, and dimethoate by a multifaceted rhizospheric Bacillus cereus strain
PM38 and its potential for the growth promotion in cotton. Environmental Science and Pollution
Research, 121.
PUSPITASARI, NIKMATUL ROCHMY. (2024). Analisis Manajemen Risiko Pada Pembangunan
Jembatan Kereta Api Elevated Track Simpang Joglo. Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Putra, Damar Rangga. (2020). Pelatihan membuat infografis menggunakan adobe illustrator untuk
kementrian PUPR. Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Keguruan Dan Pendidikan (JPM-IKP),
3(2), 5459.
Sandi, Kurnia, Aliyah, Muhumatul, Waningsih, Sri, Bhekti, Siti Maria Noorlaila Yunia, & Sapuadi,
Sapuadi. (2023). Penggunaan Aplikasi Tata Surat Dalam Pengelolaan Surat di MTsN 1 Kota
Palangka Raya. Muallimun: Jurnal Kajian Pendidikan Dan Keguruan, 3(2), 123138.
Simbolon, Jimson A., Modifa, Ira, & Nizar, Asril. (2021). Manajemen Resiko Pada Pembangunan
Jembatan ONAN GODANG Pada Ruas Jalan Provinsi GontingJanji Raja Kabupaten Samosir.
Jurnal Santeksipil, 2(2), 8288.
Tumimomor, Jemmy E. E., Manalip, H., & Mandagi, R. J. M. (2014). Analisis resiko pada konstruksi
jembatan di sulawesi utara. Sabua: Jurnal Lingkungan Binaan Dan Arsitektur, 6(2), 235241.
Copyright holder:
Jajang Sujarwadi, Saihul Anwar, M. Zaki, Endah Kurniyaningrum (2024)
First publication right:
Syntax Idea
This article is licensed under: