Haidar Rozaan Darmawan, Susy Budi Astuti, Prasetyo Wahyudie
3738 Syntax Idea, Vol. 6, No. 08, Agustus 2024
memanfaatkan teknologi dan media digital untuk mempengaruhi ekonomi dan politik melalui
pendekatan yang lebih liberal (Arora & Dhole, 2019). Selain kemampuannya berkolaborasi
dengan teknologi, karakteristik lain yang cukup terlihat pada Gen Y dibandingkan generasi-
generasi sebelumnya adalah kebutuhan akan adanya “sebab” atau “alasan” dalam
mempertimbangkan suatu tindakan (Coats, 2011). Hal tersebut merupakan salah satu dampak
semakin mudahnya transparansi yang dapat diakses oleh Gen Y melalui adanya teknologi dan
digitalisasi. Sebuah penelitian di India menghasilkan preferensi Gen Y yang jika disimpulkan
secara umum adalah Gen Y mementingkan fleksibilitas dalam memilih lingkungannya,
mampu beradaptasi dengan kekurangan yang bersifat minor, memiliki kesadaran dan
kepedulian yang lebih tinggi untuk dapat membela diri sendiri (Arora & Dhole, 2019).
Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan
koleksi, dan mengkomunikasikan kepada masyarakat (Pasal 1 PP No 66 Tahun 2015). Fungsi
utama museum menurut undang-undang adalah menyimpan dan mengkomunikasikan barang
yang disebut koleksi, sedangkan tugasnya adalah pengkajian, pendidikan dan kesenangan
(Pasal 2 PP No 66 Tahun 2015). Pada pasal yang sama di ayat yang berbeda, disebutkan
bahwa pemilik museum adalah pemerintah, pemerintah daerah, setiap orang atau masyarakat
hukum adat yang mendirikan museum. Tugas museum bersumber dari Pasal 2 pada PP
tersebut adalah museum bertugas untuk memfasilitasi pengkajian, pendidikan, dan
kesenangan atau rekreasi.
Museum telah berevolusi dari yang sebelumnya merupakan lembaga yang hanya
melakukan konservasi dan memamerkan barang koleksi (Goulding, 1999), menjadi lembaga
yang menilai faktor kesuksesannya dari timbal balik dan hubungan yang baik dari
pengalaman yang dirasakan oleh pengunjungnya (Gilmore & Rentschler, 2002), oleh karena
itu institusi yang menawarkan wisata kebudayaan seperti museum hadir untuk menyediakan
pengalaman yang berkaitan dengan kebudayaan (Golding, 2016).
Museum Kereta Api Bondowoso berlokasi di Kademangan, Kecamatan Bondowoso,
Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur. Museum Kereta Api Bondowoso berada di
bawah otoritas dan pengelolaan dari PT Kereta Api Indonesia (PT. KAI), lebih tepatnya di
bawah Unit Arsitektur dan Preservasi. Museum ini diresmikan pada tahun 2016 dan sudah
dikunjungi oleh pengunjung dari berbagai lapisan baik itu wisatawan mancanegara,
wisatawan lokal, hingga keperluan pendidikan dari sekolah-sekolah lokal. Salah satu
kelompok pengunjung yang dominan adalah kelompok keluarga kecil (ayah, ibu, anak).
Orang tua yang datang bersama anaknya berada di kisaran usia 30 hingga 40 tahun dan berada
di kelompok usia Gen Y (Susanto, 2021).
Bagaimana hubungan preferensi Gen Y yang didapat dari penelitian terdahulu, museum
sebagai institusi rekreasi yang menawarkan pengalaman, serta studi kasus Museum Kereta
Api Bondowoso sebagai salah satu jenis museum sejarah dengan salah satu kelompok
pengunjungnya merupakan kelompok Gen Y? Tujuan dari penelitian ini adalah
membandingkan studi literatur sebagai kondisi ideal dengan studi objek sebagai kondisi
eksisting untuk menemukan persamaan dan perbedaannya (Ilyas, Fanggidae, Foenay, &
Fanggidae, 2023). Preferensi tidak selalu berdasarkan pada hal yang menarik tapi juga dapat
tumbuh dari adanya kebutuhan yang didasarkan pada pola pikir, pengalaman, dan lain
sebagainya.
METODE PENELITIAN
Metode yang diaplikasikan pada penelitian ini adalah systematic literature review (SLR)
dan observasi. SLR adalah metode untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menafsirkan
penelitian terdahulu yang relevan dengan topik, pertanyaan penelitian, atau sebuah peristiwa